Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius yang ditandai dengan
meningkatnya tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Dukungan keluarga adalah suatu bentuk perilaku
melayani yang dilakukan oleh keluarga baik dalam bentuk dukungan emosional,
penghargaan/penilaian, informasional dan instrumental kepada keluarga saat sehat maupun
sakit. Tujuan penelitian ini untuk Menganalisis Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Derajat Hipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas Ranomuut Kota Manado. Metode
penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu purposive sampling dengan jumlah 68 sampel.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan
program komputer dengan uji spearman dengan tingkat kemaknaan 95% (ɑ = 0,05). Hasil
penelitian menunjukkan jumlah responden yang memiliki dukungan keluarga tinggi sebanyak
39 responden (57,4%), dan yang berada pada klasifikasi pre hipertensi sebanyak 37 responden
(54,4%) dan yang berada pada klasifikasi hipertensi sebanyak 31 responden (45,6%) dan
didapatkan nilai p= 0,000. Kesimpulan ini menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga
dengan derajat hipertensi. Saran Hasil penilitian ini dapat dikembangkan dengan mencari
variabel lain yang diduga mempunyai hubungan dengan derajat hipertensi seperti motivasi,
self-care dan lain sebagainya.
sebanyak 34 responden (50,0%), diikuti yang kurang melakukan aktivitas fisik juga
wiraswasta sebanyak 15 responden (22,1%), cenderung mempunyai frekuensi denyut
pensiunan sebanyak 10 responden (14,7%), jantung yang lebih tinggi sehingga otot
PNS sebanyak 3 responden (4,4%), sisanya jantungnya harus bekerja lebih keras pada
buruh, supir, karyawan swasta masing- setiap kontraksi yang menyebabkan
masing sebanyak 2 responden (2,9%). peningkatan tekanan pada arteri.
Hasil penpilitian menunjukan bahwa Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan
sebagian besar responden bekerja sebagai Derajat Hipertensi
IRT. Perempuan yang tidak bekerja atau
hanya sebagai ibu rumah tangga beresiko Derajat n %
lebih tinggi menderita hipertensi hipertensi
dibandingkan dengan perempuan yang Pre-hipertensi 37 54,4
bekerja. Hal ini kemungkinan disebabkan Hipertensi 31 45,6
oleh kurangnya aktifitas yang dilakukan derajat 1
IRT. Dengan banyaknya kesibukan ibu Total 68 100,0
rumah tanggga mereka pun merasa tidak
punya waktu berolahraga yang Sumber: data primer (diolah tahun 2016)
menyebabkan Kurangnya aktifitas fisik Dari hasil penelitian yang dilakukan
sehingga berisiko menderita hipertensi di Puskesmas Ranomuut Kota Manado,
karena meningkatkan risiko kelebihan berat didapati bahwa sebagian besar klasifikasi
badan. tekanan darah responden berada pada pre
Orang yang kurang melakukan hipertensi yaitu sebanyak 37 responden
aktivitas fisik juga cenderung mempunyai (54,4%), dan sisanya hipertensi yaitu
frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi sebanyak 31 responden (45,6%). Hipertensi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih adalah sebagai peningkatan tekanan darah
keras pada setiap kontraksi. Makin keras dan sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
sering otot jantung harus memompa, makin diastolik sedikitnya 90 mmHg.
besar tekanan yang dibebankan pada arteri. Hipertensi jelas merusak organ
Peningkatan tekanan darah yang disebabkan tubuh, seperti jantung, ginjal otak, mata,
oleh aktivitas yang kurang akan serta organ tubuh lainnya, tetapi karena
menyebabkan terjadinya komplikasi seperti tidak ada gejala yang pasti bagi penderita
penyakit jantung koroner, gangguan fungsi hipertensi sehingga pasien hipertensi
ginjal, stroke (Anggara & Prayitno, 2013). cenderung membiarkan dan tidak
Hasil ini sesuai dengan penelitian mengontrol hipertensi. Itulah yang
yang dilakukan oleh Hairitama, dkk (2011) menyebabkan hipertensi disebut sebagai
dengan Judul Penelitian Kapatuhan Lansia pembunuh yang tidak terlihat atau silent
Penderita Hipertensi Dalam Pemenuhan diet killer (Susilo & Wulandari, 2010). Menurut
Hipertensi dimana sebagian besar responden JNC VII, klasifikasi tekanan darah pada
merupakan ibu rumah tangga (31,7%). Dari orang dewasa terbagi menjadi kelompok
hasil tersebut penulis berasumsi bahwa normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1
pekerjaan tertentu seperti IRT memiliki dan derajat 2.
pengaruh terhadap hipertensi dikarenakan Data menunjukan hampir 90%
kurang aktifitas fisik sehingga dapat penderita hipertensi tidak diketahui
meningkatkan risiko menderita hipertensi penyebabnya, namun para ahli telah
selain itu zaman modern seperti ini banyak mengungkapkan, bahwa terdapat dua faktor
kegiatan dapat dilakukan dengan cepat dan yang memudahkan seseorang terkena
praktis sehingga secara otomatis tubuh tidak hipertensi, yakni faktor yang tidak dapat
banyak bergerak sehingga meningkatkan dikontrol dan faktor yang dapat dikontrol.
risiko kelebihan berat badan. Seseorang Beberapa faktor resiko yang tidak dapat
e-Journal Keperawatan (e-KP) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
Puskesmas Indrapura Kabupaten Batu Bara keluarga dengan kepatuhan diit pada pasien
didapati dukungan keluarga baik sebanyak hipertensi di wilayah puskesmas galur 1
19 orang (46,3%). Dari hasil ini penulis kulon progo”. Hasil penilitian ini
berasumsi keluarga yang peduli akan menunjukan bahwa ada hubungan yang
anggota keluarganya yang menderita signifikan antara dukungan keluarga dengan
hipertensi, maka ia akan memperhatikan diit pada pasien hipertensi dengan nilai
pemberian makan, mengajak olahraga p=0,000(p<0,05).
bersama, menemani dan mengingatkan
untuk rutin dalam memeriksakan tekana (Friedman, 2010) mengemukakan
darah. Dukungan yang diberikan oleh bahwa keluarga adalah sumber utama
anggota keluarga menunjukan perhatian dan konsep sehat sakit dan perilaku sehat.
kepedulian keluarga sehingga pasien Penelitian di bidang kesehatan keluarga
hipertensi akan termotivasi untuk menjalani secara jelas menunjukan bahwa keluarga
pengobatan dengan baik dan benar (Lubis, berpengaruh besar terhadap kesehatan fisik
2013). anggota keluarga dan sebaliknya disfungsi
Tabel 8 hubungan antara dukungan keluarga dapat menyebabkan tidak efektif
keluarga dengan derajat hipertensi menjalani terapi, pola makan yang pada
akhirnya terjadi gangguan pada anggota
Keterangan Korelasi Rank keluarga. Banyak penilitian, seperti yang
Spearman digambarkan dalam sebuah tinjauan pustaka
(Ross dkk dalam Friedman, 2010),
rs p value menunjukan pengaruh kuat keluarga
Hubungan terhadap kesehatan. Dalam tinjauan ini
antara ditemukan bahwa terdapat tiga faktor yang
dukungan menjelaskan hubungan sebab akibat antara
-0,601 0,000 keluarga dengan penyakit salah satunya
keluarga
dengan derajat adalah dukungan keluarga.
hipertensi
(Sigit, 2005 dalam sinaga, 2015)
Sumber: data primer (diolah tahun 2016) mengemukakan keluarga merupakan tempat
Berdasarkan hasil penelitian yang yang aman dan damai untuk membantu
telah dilakukan peneliti di Puskesmas pemulihan dari penyakit. Hal ini terjadi
Ranomuut Kota Manado diperoleh data dan karena seseorang tidak mungkin memenuhi
dilakukan uji statistik. Dari hasil uji statistik kebutuhan fisik maupun psikologis
yang telah dilakukan di peroleh nilai ρ-value sendirian. Individu membutuhkan dukungan
< 0,05. sosial dimana salah satunya berasal dari
Dari hasil penelitian ini dapat dilihat keluarga.
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan Banyak orang yang sudah
antara responden yang memiliki dukungan meninggalkan budaya makan di Indonesia
keluarga yang tinggi dan responden yang seperti meninggalkan makanan tradisional
memiliki dukungan keluarga yang rendah dan beralih ke makanan siap saji dan kaya
dimana responden yang memiliki dukungan lemak, yang ternyata tidak sehat serta
keluarga yang tinggi cenderung memiliki miskin kandungan gizi dibandingkan
derajat hipertensi yang rendah. Sebaliknya makanan tradisional yang kita miliki. Ini
responden yang memiliki dukungan yang mengakibatkan berbagai penyakit
keluarga yang rendah cenderung memiliki metabolik seperti hipertensi mulai
derajat hipertensi yang tinggi. meningkat hal ini ditandai dengan data dari
Hasil penilitian ini sejalan dengan RISKESDAS 2013 yang menyatakan
penilitian yang dilakukan Lestari (2011) prevalensi hipertensi tertinggi di Provinsi
yang berjudul “ hubungan antara dukungan Bangka Belitung sebesar 30,9% dan yang
e-Journal Keperawatan (e-KP) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
terendah di Provinsi Papua sebesar 16,8%, agar tetap sehat optimal, serta kemampuan
data ini menunjukkan bahwa budaya makan memanfaatkan sarana kesehatan yang
sangat mempengaruhi kesehatan seseorang tersedia di lingkungannya. Apabila
dan keluarga dapat berperan dalam keluarga dapat melaksanakan tugas keluarga
menentukan budaya yang mendukung dalam bidang kesehatan dengan baik maka
kesehatan anggota keluarga seperti olahraga pasien hipertensi dapat mengontrol tekanan
teratur dan makan sayur dan menentukan darah dalam batas normal.
budaya yang bertentangan dengan kesehatan
seperti merokok dan minum alkohol. SIMPULAN
(Sudiharto, 2012). Dari hasil penilitian yang dilakukan
di puskesmas Ranomuut Kota Manado,
Berdasarkan keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
dukungan keluarga sangat dibutuhkan oleh Sebagian besar memiliki dukungan keluarga
pasien hipertensi agar keadaan yang dialami yang tinggi; sebagian responden adalah
tidak semakin memburuk dan terhindar dari pasien pre hipertensI dan terdapat hubungan
komplikasi akibat hipertensi. Keluarga yang signifikan antara dukungan keluarga
dapat membantu pasien hipertensi antara dengan derajat hipertensi pada pasien
lain dalam mengatur pola makan yang sehat, hipertensi di puskesmas Ranomuut Kota
mengajak olahraga bersama, menemani dan Manado
mengingatkan untuk rutin dalam memeriksa
tekanan darah. DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, A. F (2011). Analisis Faktor-Faktor
Jadi, dukungan keluarga diperlukan Yang Mempengaruhi Kejadian
oleh pasien hipertensi yang membutuhkan Hiperensi Primer Di Desa Trunuh
perawatan dengan waktu yang lama dan Klaten Selatan. Jurnal Program Studi
terus-menerus (Ningrum, 2012). Hal ini Ilmu Keperawatan Stikes Aisyiyah.
didukung oleh banyak teori yang telah (Diakses Tanggal 18 januari 2017).
menjelaskan fungsi keluarga salah satu Anggara, F.H.D. & Prayatno, N.(2012).
dibidang kesehatan disitu telah dijelaskan Faktor-faktor Yang Berhubungan
bahwa apabila ada anggota keluarga yang Dengan Tekanan Darah Di Puskesmas
sakit maka keluarga harus segera Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun
mengetahui masalah kesehatan, 2012. Jurnal Program Studi S1
memutuskan tindakan apa yang patut Kesehatan Masyarakat STIKES MH.
diberikan dan menggunakan fasilitas Thamrin (Diakses Tanggal 11 januari
kesehatan yang ada ( Setiadi, 2008). 2017).
Dari hasil penelitian ini, penulis Anggraini, A.D dkk. (2009). Faktor-faktor
berasumsi bahwa masalah yang terjadi pada Yang Berhubungan Dengan Kejadian
anggota keluarga karena tidak terpenuhinya Hipertensi Pada Pasien Yang Berobat
kebutuhan dasar manusia pada tingkat Di Poliklinik Dewasa Puskesmas
keluarga, yang disebut sebagai masalah Bakinang Periode Januari Sampai Juni
keperawatan keluarga, yang menyebabkan 2008. Jurnal Fakultas Kedokteran
masalah dalam keperawatan keluarga adalah Universitas Riau Pekanbaru. (Diakses
tidak optimalnya tugas keluarga dalam Tanggal 11 Januari 2017).
bidang kesehatan.
Bahri, S. (2016). Hubungan Antara
Tugas keluarga dalam bidang konsumsi Rokok Elektrik Dan
kesehatan adalah kemampuan mengenal Kejadian Hipertensi (Studi apada
masalah kesehatan, kemampuan merawat kelompok pecinta burung kenari di
anggota keluarga yang sakit, kemampuan sawojajar malang). Jurnal Program
memodifikasi lingkungan untuk keluarga studi ilmu keperawatan fakultas
e-Journal Keperawatan (e-KP) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017