You are on page 1of 15

Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik

di Era Siber
Cyberpolitics as A New Perspective in Understanding Politics in The Cyber Era
Jerry Indrawan*
*Program Studi Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta
email: jerry_indrawan18@yahoo.co.id

Riwayat Artikel Abstract


Diterima 7 Maret 2019 Political science studies have developed from conventional perspectives, marked by
Direvisi 2 April 2019 the use of physical means of campaign, to the era of non-conventional politics, where
the use of cyber medium is more prevalent. The use of cyber medium in the study of
Disetujui 2 Mei 2019
political science has resulted in many sectors, from democracy, security, defense, social
and cultural affairs, education, to political campaigns to conducted through the cyber
medium. Cyberpolitics is a new concept that is very interesting to discuss, as interesting
as it is to be studied in detail. Cyberpolitics will be the future of political campaign
for all political stakeholders, especially those running in political contests. Political
activism has already been replaced by a form of virtual communication. Cyberpolitics
can in this regard help democracy work as it should. The aim of this research is
to understand cyberpolitics more deeply, and that requires an interdisciplinary
perspective, not just political science. The significance of this research is to provide a
different perspective to the public about the development of political science, which
now moves towards the use of cyber technology. This paper will discuss the study of
cyberpolitics, which is seen as a new perspective in understanding politics in the cyber
era. The author recommends that studies discussing the concept of cyberpolitics be
discussed and researched more intensively among political science scholars, so that
the combination of political science and information technology in the future can
mutually enrich the scientific understanding of both disciplines.
Keywords: Cyberpolitics; Politics in Cyber Era; Cyber Security and Defense.

Abstrak
Kajian ilmu politik sudah berkembang dari yang bersifat konvensional, yaitu
menggunakan sarana kampanye yang bersifat fisik, menuju ke era politik
non-konvensional, yaitu penggunaan medium siber. Penggunaan medium
siber dalam kajian ilmu politik membuat banyak sektor, seperti demokrasi,
keamanan, pertahanan, sosial dan budaya, pendidikan, sampai kampanye
politik, dilakukan melalui medium siber. Cyberpolitics menjadi sebuah
konsep baru yang sangat menarik untuk dibahas, serta diteliti lebih dalam.
Cyberpolitics akan menjadi masa depan kampanye politik bagi setiap stakeholder
politik, terutama bagi mereka yang akan berkontestasi dalam kompetisi
pemilihan politik. Aktivisme politik sudah mulai digantikan oleh bentuk
komunikasi secara virtual. Cyberpolitics dengan demikian dapat membantu
demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memahami cyberpolitics secara lebih dalam, sehingga membutuhkan
perspektif inter-disipliner, tidak hanya ilmu politik. Kegunaan penelitian
ini adalah untuk memberikan perspektif yang berbeda kepada khalayak
umum tentang perkembangan ilmu politik, yang sekarang mengarah ke
arah penggunaan teknologi siber. Makalah ini akan membahas kajian
cyberpolitics, yang dilihat sebagai sebuah perspektif baru dalam memahami
politik di era siber. Penulis merekomendasikan bahwa kajian-kajian yang
membahas tentang konsep cyberpolitics mulai lebih banyak dibahas dan
diteliti di kalangan akademisi-akademisi ilmu politik, agar perpaduan
antara ilmu politik dengan teknologi informasi ke depannya dapat semakin
memperkaya khazanah keilmuan masing-masing.
Kata Kunci: Cyberpolitics; Politik di Era Siber; Keamanan dan Pertahanan Siber.

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 1


Pendahuluan Di Indonesia, istilah demokrasi digital
Ilmu politik adalah sebuah ilmu yang memang kerap diidentikkan dengan keriuhan
terus menerus mengalami perubahan karena di media massa yang mewarnai beberapa
sifatnya yang dinamis dan menyesuaikan kontestasi politik besar, seperti Pilpres
dengan ruang lingkupnya. Begitu pula dengan 2014, Pilkada Jakarta 2017, dan tentu saja
perkembangan di sektor teknologi informasi Pilpres 2019 pada April lalu. Padahal makna
(TI) yang terjadi dengan sangat cepat. Politik demokrasi digital tidak bisa direduksi sebatas
mau tidak mau harus menyesuaikan dengan pada ramainya keterlibatan masyarakat
perubahan yang cepat tersebut, yang terjadi pada peristiwa tersebut, yang konon telah
di dunia TI. Untuk itu, perkembangan menimbulkan polarisasi yang cukup tajam di
kajian ilmu politik di era teknologi informasi tengah masyarakat hingga kini.
seperti sekarang ini membuat penulis merasa Sebenarnya, dalam beberapa tahun
tertantang untuk memberikan analisa subjektif terakhir, ada beberapa praktik positif dari
terkait hubungan antara keduanya. Pengkajian demokrasi digital yang sudah berjalan
terhadap hubungan antara ilmu politik dan TI di Indonesia, misalnya, dalam pelibatan
bermuara pada munculnya konsep cyberpolitics partisipasi publik dalam penggalangan petisi
atau politik siber. daring, aplikasi tentang pelaporan fasilitas
Penulis berpendapat bahwa konsep publik atau korupsi yang dilakukan arapat
cyberpolitics akan menjadi sarana utama bagi negara, sampai informasi-informasi politik
ilmu politik untuk berakselerasi di masa tentang proses kontestasi politik, baik
depan karena memiliki ruang lingkup yang lokal, maupun nasional. Dunia internet
sangat luas dan mampu menjangkau banyak menyediakan ruang dan fitur berlimpah
stakeholder. Untuk itu, mengkaji cyberpolitics untuk dimanfaatkan guna mendorong praktik
membutuhkan beragam perspektif dan demokrasi yang lebih mapan. Medium digital
kajian keilmuan yang berkaitan, seperti bagi kaum milenial menjadi pilihan yang sangat
teknologi informasi, komunikasi, keamanan, rasional bagi mereka untuk tahu lebih banyak
pertahanan, pendidikan, sampai sosial tentang politik. Hal ini bisa diakubatkan
dan budaya. Namun, ke depan kajian ini karena keterbatasan waktu, maupun juga
menawarkan perspektif yang menarik untuk sikap mental praktis (instan) yang mereka idap
diteliti dan diamati lebih lanjut karena seiring perkembangan zaman yang semakin
merupakan sebuah kajian yang baru, tapi high-tech.
dapat masuk ke dalam banyak sektor-sektor Sekalipun istilah “cyberpolitics” terkesan
lainnya. baru, namun sesungguhnya menggunakan
Menilik perkembangan politik (demokrasi) medium-medium yang kita semua sudah
di ranah digital di Indonesia, selama hampir kenal, yaitu ruang siber. Kita akan memulai
5 tahun memerintah kita melihat intensitas dengan memberikan fakta bahwa peran siber
Presiden Joko Widodo dalam mendorong dalam dunia politik sangatlah besar. Sejalan
terwujudnya demokrasi digital di berbagai dengan perkembangan internet yang sangat
sektor pemerintahan. Dengan beragam cepat di tahun 1990-an, istilah ruang siber di
instrumen, seperti e-government, misalnya, dalam politik dunia (cyberspace in world politics).
kualitas pelayanan publik normatif dapat terus Awalnya hanya membahas doktrin-doktrin
ditingkatkan. Berbagai bentuk partisipasi yang terkait keamanan nasional, namun
masyarakat juga dapat terus diakomodasi dan berkembang menjadi pusat informasi karena
difasilitasi melalui beragam media sosial. membahas arus informasi (traffic information)

2 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
Gambar 1. Pengguna Internet di Dunia Berdasarkan Wilayah

yang sangat padat di internet. Karena itu, memilih (vote) pun dilakukan secara daring.
AS, Jepang, dan beberapa negara Eropa Barat Cyberpolitics menganalisis konten diskusi
sudah mulai melakukan transisi menuju politik di internet, serta untuk melihat
masyarakat informasi. Saat ini, jaringan global bagaimana internet digunakan secara politis.
internet meliputi 4.2 miliar manusia di bumi Internet akan tumbuh terus seiring dengan
(kurang lebih 55.1% populasi dunia). Secara meningkatnya orang yang menggunakan,
aktif mengembangkan “internet of things” (IoT) sehingga kondisi ini akan mengubah sifat
yang kedepannya akan mengikat tidak hanya (nature) dari ilmu politik yang selama ini
manusia, tetapi juga jaringan, perangkat dipraktikkan.
komputer, peralatan sehari-hari, dan barang- Cyberpolitics akan merangsang minat
barang lainnya. Diramalkan, pada tahun 2020, generasi milenial untuk lebih terlibat
akan ada 50 miliar perangkat yang memiliki dalam politik karena medium siber yang
koneksi internet.1 digunakannya sangat pas untuk mereka. Di era
Melihat pentingnya dan meningkatnya yang serba cepat dan mudah ini, keterlibatan
kuantitas dari penggunaan internet di masyarakat, terutama milenial, di dunia politik
kalangan masyarakat dunia, cyberpolitics sudah seperti layaknya memesan makanan
dapat memainkan peran yang sangat sentral atau taksi online. Politik bukan lagi sebuah
dalam pewujudan praktik-praktik politik di ilmu kaku yang hanya menyasar kalangan
masa depan. Bisa jadi, di masa mendatang berumur, namun bisa menjadi sebuah tren
internet akan menggantikan televisi sebagai baru. Mengingat politik berurusan dengan
medium utama komunikasi politik. Internet banyak aspek dalam kehidupan manusia,
akan menjadi sarana di mana seluruh sudah sepantasnya generasi milenial memiliki
aktivitas politik berpusat, jika masyarakat kepedulian terhadapnya. Dengan cyberpolitics,
dunia lebih menggunakan “world wide web” upaya untuk “peduli” itu sendiri menjadi
daripada saluran-saluran politik konvensional. semakin dimudahkan karena aksesnya pun
Pertemuan-pertemuan politik akan dilakukan mudah.
secara maya, bukan lagi nyata. Bahkan, Tulisan ini akan membahas bagaimana
1 Hans Vestberg, “Ericsson CEO to Shareholders: 50 ilmu politik di era milenial ini dijalankan
Billion Connections 2020,” Ericsson, 13 April 2010, dalam berbagai sektor kehidupan bangsa
diakses 7 Februari 2019, http://www.ericsson.com/
thecompany/press/releases/2010/04/1403231 dan negara, seperti pendidikan, komunikasi,

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 3


demokrasi, sistem sosial dan budaya mengumpulkan data-data primer melalui
masyarakat, teknologi dan informasi, serta bahan-bahan tulisan dalam berbagai bentuk,
keamanan dan pertahanan, yang akan dibahas yang diharapkan dapat memudahkan penulis
secara khusus di bagian subbab terakhir. dalam melakukan penelitian ini.
Praktik-praktik untuk menjalankannya pun
sudah tidak lagi konvensional, melainkan Mengenal Cyberpolitics
melalui medium siber, yang penulis istilahkan Sebelum membahas cyberpolitics, mari kita
sebagai cyberpolitics. pahami dulu apa yang disebut dengan siber.
Cyberspace (ruang siber) adalah sebuah ruang
Metode Penelitian maya atau ruang elektronik, di mana sebuah
Dalam metode penelitian dibahas metode masyarakat virtual yang terbentuk melalui
yang merupakan pendekatan praktis dalam komunikasi yang terjalin dalam sebuah
setiap penelitian ilmiah. Hal ini dimaksudkan jaringan komputer. Dengan kata lain, ruang
untuk memudahkan bagi setiap peneliti siber adalah sebuah ruang yang tidak dapat
mengetahui suatu peristiwa atau keadaan terlihat, di mana terjadi hubungan komunikasi
yang diinginkan. Dalam tulisan ini, penulis sehingga informasi menjadi tersebar, serta
melakukan telaah konsep secara kualitatif tidak ada jarak fisik dari masing-masing
dengan metode deskriptif. Metode ini biasa pengguna, dan juga tidak dapat dibatasi oleh
digunakan untuk menjelaskan masalah pada kedaulatan suatu negara.4
penelitian ini karena metode ini adalah sebuah Menurut David Bell yang dikutip dari Rulli
metode penelitian yang membuat gambaran Nasrullah, ruang siber adalah sekumpulan
mengenai kejadian untuk menggambarkan data, representasi grafik demi grafik, dan hanya
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai bisa diakses melalui komputer. Istilah ruang
fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan siber muncul jauh sebelum teknologi internet
antar fenomena yang diteliti.2 Penulis berkembang. Kata ini muncul dari permainan
menggunakan metode ini karena tulisan ini video games, di mana pemainnya menyakini
hanya menggunakan sumber pustaka tanpa bahwa semua bangunan, ruang, interaksi,
melakukan kajian lapangan langsung. Metode maupun benda-benda yang ada di permainan
deskriptif berguna untuk menjelaskan secara tersebut merupakan sebuah kenyataan, meski
umum temuan-temuan pustaka yang penulis kenyataan tersebut tidak bisa dijangkau oleh
dapatkan terkait cyberpolitics. Desain penelitian mereka (some place you can’t see, but you know
yang bersifat deskriptif juga dapat diartikan it’s there). Ruang siber lebih dekat dengan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang penggambaran “consensual hallucination” atau
diselidiki dengan menggambarkan atau “non-linear reality”, yang kurang lebih berarti
melukiskan keadaan subjek atau objek realitas semu. Bell dalam Nasrullah, lebih
penelitian (individu, komunitas, lembaga lanjut menggunakan kata ruang siber untuk
masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang membawa pikiran menuju tingkat atau level
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau selanjutnya dari kesadaran manusia.5
sebagaimana adanya.3 Penulis melakukan Menurut Stefan Fenz, ruang siber adalah
proses studi pustaka dengan mengunjungi sebuah metafora (kiasan) untuk menjelaskan
berbagai perpustakaan (library research) dan sebuah wilayah atau medan yang tidak ada
2 Lexy Moelong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: 4 Nudirman Munir, Pengantar Hukum Siber Indonesia
Remaja Rosdakarya, 2001), 3. (Depok: Rajawali Press, 2017), 19.
3 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial 5 Rulli Nasrullah, Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1997), 63. Siber (Jakarta: Kencana, 2014), 20.

4 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
secara nyata, yang diciptakan oleh sistem pemerintah atau dunia usaha.9
komputer. Ruang ini merepresentasikan Di Jerman, ruang siber memiliki definisi,
dunia nyata melalui objek dan komunikasi sebagai sebuah ruang virtual dari semua
virtual yang terjadi diantara penggunanya. sistem Information Technology (IT) terhubung
Sistem daring, sebagai contoh, menciptakan pada tingkatan data dalam skala global.
sebuah ruang siber di mana setiap orang dapat Sistem IT dalam ruang virtual yang terisolir
saling berkomunikasi via email, melakukan bukanlah bagian dari ruang siber. Di Perancis,
penelitian, bahkan untuk sekedar melihat- ruang siber adalah ruang komunikasi yang
lihat barang belanjaan.6 diciptakan oleh interkoneksi di seluruh dunia
Istilah ruang siber secara sederhana dari perangkat otomatis yang memeroses data
digunakan untuk merujuk pada sebuah digital. Kemudian, di Inggris, ruang siber
jaringan, yang saat ini dikenal dengan nama adalah domain interaktif terbuat dari jaringan
internet. Namun, jika kita memahami definisi digital yang digunakan untuk menyimpan,
ruang siber, maka ia didefinisikan melebihi memodifikasi, dan mengkomunikasikan
daripada internet karena semua transaksi atau informasi. Terakhir, Selandia Baru
peristiwa yang tidak terjadi di dunia nyata, mendefinisikan ruang siber sebagai jaringan
terjadi di ruang siber.7 Internet, atau kita sebut global yang terdiri dari infrastruktur informasi
juga interconnection-networking, adalah seluruh independen, jaringan telekomunikasi, dan
jaringan komputer yang saling terhubung sistem pengolahan komputer, di mana
dengan menggunakan standar sistem global komunikasi daring dilakukan.10
Transmission Control Protocol/Internet Protocol Ruang siber adalah sebuah fakta dalam
Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran kehidupan sehari-hari manusia saat ini karena
paket untuk melayani miliaran pengguna di sifatnya yang memiliki cakupan dan skala
seluruh dunia.8 yang luas, serta praktis saat ini ruang siber
Siber dalam bahasa Inggris (cyber) menurut dapat ditemukan di mana saja. Ruang siber,
Eneken Tikk-Ringas, adalah kalau tidak kata termasuk internet dan ratusan juta komputer
sifat, atau sebagai combining form, yaitu sebuah yang tersambung jaringan internet, lembaga
istilah linguistik yang digunakan untuk yang memungkinkan hal tersebut terjadi, serta
mengombinasikan satu kata dengan kata lain. pengalaman yang diberikannya, telah menjadi
Contoh combining form adalah cyberpolitics, karakteristik dasar dari dunia di mana kita
sebuah kajian baru di bidang siber yang ingin hidup saat ini. Kondisi ini telah menciptakan
penulis kupas di dalam buku ini. Di beberapa sebuah realitas baru kepada hampir semua
negara, ruang siber memiliki definisinya manusia di dunia, baik belahan dunia maju,
sendiri-sendiri. Internet dianggap sebagai inti maupun dunia negara-negara berkembang.
dari ruang siber. Kita juga harus memahami Realitas itulah yang nantinya akan membentuk
bahwa istilah siber digunakan dalam berbagai cyberpolitics. Berikut adalah pembahasannya.
jenis pengertian yang sangat tergantung pada Politik siber sangat terkait dengan ruang
konteksnya, seperti motivasi pribadi atau siber, seperti yang dibahas sebelumnya.
motivasi politik misalnya. Kemudian, amati Untuk itu, sebelum penulis menjelaskan
apa sasarannya, server atau komputer pribadi, secara lebih detail tentang cyberpolitics, kita
6 Stefan Fenz, Cyberspace Security: A Definition and A 9 Eneken Tikk-Ringas, Cyber Security: Solutions of
Description of Remaining Problems (University Vienna Tomorrow, Experience of Yesterday, dalam Bo Huldt,
and Institute of Government & European Studies, dkk (ed), The Emerging Global Security Environment
2005), 2. (Vasteras: The Swedish National Defense College,
7 Ibid, 3. 2013), 151.
8 Nudirman Munir, Pengantar Hukum Siber Indonesia, 17. 10 Ibid, 152-153.

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 5


pahami dulu hubungan antara ruang siber Penulis berpendapat secara umum, bahwa
dengan cyberpolitics. Secara umum, ruang cyberpolitics adalah sebuah kegiatan politik yang
siber dikategorikan dalam isu-isu “low politics”, dilakukan melalui ruang siber. Cyberpolitics
sebuah terminologi yang menunjukkan latar berkenaan dengan kegiatan-kegiatan politik,
belakang proses pengambilan keputusan oleh seperti pendidikan politik, komunikasi politik,
negara. Kebalikannya, isu-isu “high politics” kampanye politik, implementasi demokrasi,
biasanya terkait dengan keamanan nasional, keamanan dan pertahanan, negara, serta
institusi politik, keputusan strategis negara, kegiatan sosial, budaya, dan juga masyarakat.
kepentingan, dan nilai-nilai sebuah negara. Dahulu, kegiatan-kegiatan seperti ini biasa
Begitu pula nasionalisme, partisipasi politik, dilakukan di dunia nyata, serta terkait dengan
kontestasi politik, konflik, kekerasan, dan aktivitas-aktivitas politik. Namun saat ini,
perang, yang sering juga dianggap sebagai isu- kegiatan-kegiatan ini mulai banyak dilakukan
isu high politics. juga di ruang siber, karena lebih praktis dan
Sekalipun demikian, isu-isu low politics memiliki cakupan dampak yang jauh lebih
tidak selalu berada dibawah permukaan. luas.
Apabila dinamika-dinamika, terutama Atas dasar itulah, seperti yang dikatakan
terkait ruang siber dan politik, kerap terjadi, Choucri, ada semantik baru yang dibangun
interaksi-interaksi yang biasa terjadi di ranah dalam terminologi politik. Semantik tersebut
high politics, lama-lama akan tergantikan. adalah cyberpolitics, di mana kegiatan-
Jika ini terjadi, maka isu-isu low politics akan kegiatan politik yang memiliki signifikansi
menggantikannya. Dengan demikian, ruang besar terhadap jalannya sebuah negara,
siber akan menjadi pusat perhatian politik pemerintahan, termasuk roda kehidupan
karena merupakan bagian dari isu-isu high masyarakat, dilakukan melalui ruang siber.
politics. Terlebih, dalam beberapa tahun Cyberpolitics berkembang menjadi sebuah
terakhir masalah-masalah yang terkait dengan istilah yang bisa dipakai untuk menjelaskan
ruang siber telah bergerak melampaui isu-isu aktivitas-aktivitas politik modern, yang
low politics. Apa yang mampu dilakukan di tidak perlu lagi menggunakan ruang nyata,
ranah siber juga dapat menjadi ancaman bagi melainkan cukup ruang siber yang memiliki
keamanan nasional. pengandai-andaian dan realitanya sendiri.
Menurut Nazli Choucri, cyberpolitics Di bidang pendidikan politik, cyberpolitics
adalah sebuah terminologi yang diciptakan, berperan memberikan pemahaman dan
berkaitan dengan interaksi manusia (politik) kesadaran (awareness) politik kepada
yang meliputi kegiatan-kegiatan, seperti masyarakat umum, yang di dunia siber
siapa mendapat apa, kapan, dan bagaimana, sering diistilahkan sebagai netizen. Netizen
yang dimungkinkan untuk terjadi melalui dikenal sering bertindak tanpa regulasi yang
ranah ruang siber sebagai sebuah arena baru jelas di dunia siber, apalagi terkait dengan
pertarungan dengan pengandai-andaian dan isu-isu politik. Hal ini terjadi karena tidak
realitanya sendiri. Meskipun ada perbedaan ada edukasi politik kepada mereka, sehingga
dalam perspektif di seluruh dunia, namun mereka tidak paham mana yang boleh dan
tetap terdapat pemahaman ilmiah umum mana yang tidak. Pendidikan cyberpolitics akan
tentang arti "politik”. Kompleksitas yang menawarkan sebuah konsep yang bernama
muncul terkait awalan “cyber” itulah yang pendidikan politik siber untuk mencerdaskan
membedakan semantik yang baru dibangun netizen tentang konsep-konsep, serta masalah-
ini.11 masalah yang terkait dunia politik.
11 Choucri, Nazli. Cyberpolitics in International Relations. Cambridge: MIT Press (2012): 3.

6 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
Cyberpolitics juga sangat terkait dengan Selanjutnya, sistem sosial dan budaya
ilmu komunikasi, terutama turunannya, masyatakat dewasa ini, khususnya di kota,
yaitu komunikasi politik. Ruang siber adalah sudah mengarah ke arah budaya siber. sistem
medium komunikasi netizen. Cyberpolitics budaya lokal saat ini menghadapi derasnya
adalah medium komunikasi netizen untuk serbuan budaya asing, yang masuk melalui
berkomunikasi tentang politik. Makanya, medium ruang siber. Di dalam sistem sosial dan
cyberpolitics akan sangat berkaitan dengan budaya masyarakat saat ini, terjadi akulturasi,
bagaimana kajian politik dimainkan di media- asimilasi, globalisasi, dan modernisasi lewat
media baru, seperti media daring, media ranah siber. Perpaduan ini melahirkan
sosial, dll. Komunikasi cyberpolitics pun dapat sebuah generasi baru, yaitu generasi milenial.
dilakukan untuk pembentukkan opini publik Cyberpolitics adalah alat yang tepat untuk
dan propaganda melalui media-media baru memberikan kesadaran politik dalam bentuk
tadi. pendidikan politik siber, kepada generasi
Komunikasi dalam cyberpolitics kemudian milenial tersebut. Ke depan, masyarakat harus
menjadi bagian dari kampanye cyberpolitics. Di siap menghadapi budaya siber yang semakin
saat penggunaan dunia maya dan ruang siber mengglobal, serta menciptakan realitas sendiri
makin luas dan gencar dilakukan masyarakat, kepada setiap individu.
kampanye politik akan lebih efektif dilakukan Selanjutnya, cyberpolitics dan ruang
melalui medium tersebut. Melakukan branding siber adalah dua hal yang saling berkaitan.
politik terhadap para calon-calon legislatif, Cyberpolitics tidak akan bisa berjalan tanpa
kepala daerah, sampai presiden dan wakil rel yang bernama ruang siber. Ruang siber
presiden pun dilakukan lewat ranah siber. akan berjalan hampa tanpa dibumbui oleh
Cyberpolitics akan menjadi masa depan konten-konten politik di dalamnya. Ruang
kampanye politik bagi setiap stakeholder politik, siber diciptakan melalui teknologi inovasi, ini
terutama bagi mereka yang akan berkontestasi adalah tempat yang memungkinkan pengguna
dalam kompetisi pemilihan politik. untuk terlibat dalam kegiatan yang borderless
Demokrasi sebagai sistem politik yang dan bounderless. Ruang ini menawarkan
banyak digunakan di dunia adalah katalis peluang baru untuk kompetisi, kontestasi,
yang sempurna bagi cyberpolitics. Implementasi kekuasaan, pengaruh, persaingan, dan konflik,
cyberpolitics akan memiliki efek luas di yang kesemuanya adalah elemen-elemen dasar
wilayah-wilayah yang demokratis. Cyberpolitics dari politik itu sendiri.
membutuhkan ruang yang bebas berkreasi Internet, yang adalah bagian dari ruang
dan menjamin adanya pengakuan hak dan siber itu sendiri, telah menjadi bagian integral
kebebasan berpendapat (freedom of speech). dari berkembangnya jaringan infrastruktur
Sebuah konsep yang sangat demokratis. Itulah komunikasi global. Konten informasi menjadi
mengapa demokrasi dan cyberpolitics dapat sangat luas dan berkembang di tingkat yang
berjalan seiringan, bahkan cyberpolitics dapat sangat tinggi. Informasi-informasi baru
penulis katakan sebagai pelengkap demokrasi. diciptakan dan disebarluaskan, termasuk
Netizen pun semakin gemar menyuarakan mekanisme-mekanisme baru diciptakan untuk
opininya melalui ruang siber terkait masalah- memfasilitasi konten-konten yang dibagikan
masalah sehari-hari, di mana hal tersebut tersebut. Ruang siber yang sempat dianggap
dikategorikan sebagai sebuah tindakan politik. sebagai domain netral sebagai hasil inovasi
Aktivisme politik sudah mulai digantikan oleh teknologi saja, sekarang didominasi oleh
bentuk komunikasi secara virtual. konten-konten politik. Ruang siber menjadi

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 7


tempat berkompetisinya kepentingan- menyakinkan daripada yang lain. Rosecrance
kepentingan, sekaligus arena konflik dan menyarankan investasi pada pengetahuan
persaingan politik, pihak-pihak yang “bermain” adalah sumber dasar dari kekuatan nasional
di dunia politik, termasuk negara.12 dan efektivitas sosial.14
Hubungan antara politik dan ruang siber Contoh lain digambarkan pada artikel
telah memperkuat sejumlah konsep-konsep yang terbit bulan Juli tahun 2000, berjudul:
tentang politik yang dikemukakan David “CyberPolitics in International Relations”.
Easton, Harold Laswell, dan lain-lain. Ia Artikel ini menyoroti domain virtual sebagai
telah memperluas manifestasi ilmu politik, bidang penelitian yang penting untuk politik
meningkatkan potensi untuk berpartisipasi internasional dan hubungan antar-negara.
politik secara luas, menciptakan kemungkinan- Berjalannya aktivitas politik siber di berbagai
kemungkinan baru untuk mengekspresikan isu, sejalan dengan perubahan-perubahan
pandangan-pandangannya, menyuarakan di dalam diskursus dan interaksi politik,
posisi atau sikap politik, termasuk bergabung telah menimbulkan efek yang mendunia,
dalam aktivitas-aktivitas politik. Saat ini, malah serta menyebabkan munculnya artikulasi
sulit untuk mengidentifikasi bidang-bidang dan agregasi kepentingan-kepentingan baru.
politik yang tidak berhubungan dengan siber. Cyberpolitics juga mendorong terjadinya
Ketika sulit, bahkan tidak mungkin untuk perdebatan-perdebatan terkait bagaimana
menggambarkan apa saja implikasi dari ruang memandang sebuah kebijakan politik. Di
siber bagi politik secara umum dan perilaku sini kita melihat bahwa cyberpolitics memiliki
politik secara khusus, beberapa pengamat peranan untuk mengubah agenda-agenda
dan analis secara bertahap berkumpul untuk politik, baik global maupun nasional.15
membahasnya.13 Kondisi di atas mengarahkan kita pada
Sebagai contoh, politik di ruang siber kemungkinan terjadinya sinergi antara
digambarkan dalam buku Richard N. cyberpolitics (arena baru interaksi politik)
Rosecrance tahun 1999, berjudul: “The Rise of the dan keberlanjutan (teori dan kebijakan).
Virtual State”. Esensi dari negara virtual terletak Dibentuk oleh konsep-konsep baru, seperti de-
pada kemampuannya untuk mengumpulkan materialisasi, de-sentralisasi, de-nasionalisasi,
kekuatann finansial dan gagasan, kemudian dan de-teritorialisasi, akan muncul sebuah
mengubahnya menjadi sumber pengaruh kondisi di mana ruang siber akan menjadi
global. Sekalipun terlihat sederhana, namun sarana penyaluran kepuasan dan ketidakpuasan
memiliki implikasi yang luas. Konsep baru dari masyarakat. Kemungkinan isu-isu politik
ini menantang fundamen dari politik berkembang di dalam sebuah ranah “politik
tradisional yang berdasarkan pada kompetisi baru” (new politics), sehingga membentuk
memperebutkan teritori, perdagangan, sebuah sifat dasar yang akhirnya mengubah
kekuatan militer, untuk menggantinya dengan landasan dari kekuasaan (power) dan pengaruh
parameter-parameter baru, seperti pendidikan, (influence) yang selama ini dikenal dalam
keahlian, pengetahuan, pengelolaan, serta ilmu politik konvensional, sangatlah besar.
berbagai bentuk dari kekuatan pikiran (brain Bersamaan dengan munculnya ruang siber,
power). Rosecrance berpendapat bahwa semua arena baru untuk berpolitik mulai terbentuk.
negara secara bertahap akan berjalan ke Boleh jadi, ruang politik akan menjadi saksi
arah negara virtual, bahkan beberapa negara dari munculnya bentuk baru dari politik, yaitu
akan dengan cepat melakukannya dan lebih cyberpolitics. Karena itu, ranah siber haruslah
12 Ibid, 8. 14 Ibid
13 Ibid, 10. 15 Ibid, 10-11.

8 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
dilihat tidak hanya sebagai sarana artikulasi untuk menyampaikan opini dan pandangannya,
dan agregasi kepentingan politik, tetapi sebagai daripada menggunakan platform partai yang
pengganda yang penting (important multipliers).16 resmi.19
Di negara-negara industri maju dengan Kampanye di era Revolusi Industri 4.0
sistem politik yang kompetitif, interaksi dan seperti sekarang ini dilakukan lebih masif
komunikasi di ruang siber telah menjadi melalui internet, sehingga menjadi bagian
hal yang biasa dalam kehidupan politik. Di dari cyberpolitics. Sebuah blog atau situs,
AS sebagai contoh, penggunaan ruang siber atau bahkan hanya sebuah akun Instagram
untuk kepentingan politik menunjukkan atau Facebook, dapat dipergunakan untuk
beberapa pola yang khas. Dalam konteks merekayasa suatu citra kelompok kepentingan
politik sehari-hari, komunikasi lewat medium politik tertentu. Hal ini kemudian berkembang
siber sudah berjalan optimal dan berkembang dan dipergunakan untuk pengenalan sebuah
pesat. Masyarakat menggunakan email gagasan atau ide politik tertentu kepada
untuk mendiskusikan peristiwa-peristiwa khalayak atau suatu kelompok tertentu yang
politik, termasuk menyebarkan “link” yang diharapkan mendapatkan feedback, timbal
berhubungan. Banyak dari mereka yang balik, atau tanggapan. Kampanye melalui
mencoba memengaruhi teman mereka untuk media daring saat ini merupakan bentuk
bersama-sama terlibat dalam diskusi politik di kampanye yang paling banyak dikerjakan
dalam blog-blog di mana penggunanya dapat oleh hampir semua kelompok pemangku
membagi pendapat mereka sesuai topik-topik kepentingan politik. Format pengemasan
debat yang diadakan.17 informasinya pun beragam dan berlapis-
Kelompok-kelompok politik mengumpulkan lapis, dari penggunaan situs, blog, koran, dan
donasi melalui situs mereka dan pendukungnya majalah daring, serta dilengkapi juga dengan
dapat mengirimkan sumbangannya melalui pembuatan akun media sosial. Semua hal ini
kartu kredit secara daring. Kelompok-kelompok adalah bagian integral dalam cyberpolitics.
politik pun dapat merencanakan pertemuan- Pesan-pesan dari suatu kampanye politik
pertemuan umum dengan menyebarkan lazimnya memuat gagasan-gagasan yang
informasi di internet agar semakin banyak orang ditawarkan oleh para kandidat atau partai
yang hadir. Dengan menggunakan email dan politik kepada para khalayak calon pemilih.
situs, penyelenggara dapat mengordinasikan Pesan tersebut lazimnya berisi butir-butir
usaha mereka ke seluruh pelosok negeri.18 pembicaraan mengenai berbagai persoalan
Pengamat mencatat bahwa partai Demokrat kebijakan. Butir-butir pembicaraan yang
pertama kali menggunakan internet saat memuat gagasan-gagasan utama kampanye
mereka sama sekali tidak menguasai Gedung tersebut penyampaiannya diulang berkali-kali
Putih atau pun Kongres, namun medium agar menciptakan kesan akhir mendalam pada
siber memberikan mereka kesempatan baru calon pemilih. Kebanyakan kampanye politik
untuk mengekspresikan pandangannya. suka mempertahankan gaya kemasan pesan
Partai Republik juga menggunakan medium bercakupan luas agar khalayak calon pemilih
siber karena mereka percaya media massa paling potensial tertarik. Pesan yang dikemas
konvensional (koran dan televisi) lebih dengan cakupan terbatas, apalagi sempit, dapat
bersimpati kepada partai saingannya. Mereka mengurangi minat calon pemilih, dan bahkan
lebih menggunakan ranah siber sebagai cara memperlambat pengenalan para kandidat.20
16 Ibid, 11-12. 19 Ibid, 143.
17 Ibid, 142. 20 Solatun Dulah Sayuti, Komunikasi Pemasaran Politik
18 Ibid, 142-143. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 117.

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 9


Dalam kampanye politik, peran manajer pengembangan dan produksi isi kandungan
kampanye (campaign manager) dan konsultan publikasi politik. Konsultan politik juga
politik (political consultant) juga diperlukan, mengolah informasi tentang situasi dan kondisi
terutama jika bisa dilakukan secara siber. Hal lawan politik, kemudian menggunakannya
ini karena kampanye politik memerlukan sebagai bahan rujukan tindakan dan aktivitas
sebuah organisasi manajerial yang mampu kampanye. Para konsultan politik juga
secara profesional merumuskan, merancang, tidak jarang bekerja untuk menata bagian
mengendalikan, serta mengimplementasikan organisasi partai politik tertentu, misalnya
atau mengoperasikan aktivitas kampanye penataan publikasi, penataan keuangan,
politiknya. Oleh karenanya, seorang sampai penataan pengelolaan kaderisasi dan
manajer kampanye profesional diperlukan pendidikan politik. Mereka juga melakukan
untuk memimpin, mengorganisasikan, dan penelitian ilmiah yang bermanfaat untuk
mengordinasikan operasi kampanye politik mendukung program pemasaran politik partai
yang diminta kandidat atau partai politik dan kandidat mereka.23
kepadanya. Para manajer kampanye, beserta Konsultan politik juga muncul dalam
timnya, melakukan kampanye yang jauh lebih sosoknya sebagai pengelola sistem polling dan
feasible dan lebih mengena dengan situasi riset politik. Produknya kemudian menjadi
calon pemilih audiens kampanye. Seorang bagian dari strategi kampanye partai politik
manajer kampanye haruslah seorang yang dalam kontestasi pemilihan umum. Sebagian
mengerti visi, misi, tujuan, dan sasaran politik konsultan politik lainnya menawarkan diri
yang digagas kandidat atau partai politik yang dengan tampilan sebagai pengamat dan analis
diusungnya. Secara bersamaan, ia juga harus politik, yang oleh karena beberapa prestasinya
mampu memimpin manajerial pengelolaan di dalam menganalisis suatu rangkaian situasi
kampanye politik untuk memenangkan politik dan ketepatan prediksi mereka. Karena
kandidat dan partai politik tersebut.21 sering tampil di media massa, terutama televisi,
Teknologi komunikasi yang berbasis para konsultan politik berusaha memanfaatkan
internet, seperti media sosial, dll, telah medium itu untuk meningkatkan popularitas
memungkinkan komunikasi dalam berbagai mereka, untuk kemudian menawarkan jasa
bentuknya menjadi jauh lebih cepat dan efisien. mereka kepada partai politik.24
Teknologi ini mampu menghubungkan dan Konsultan politik saat ini juga sudah mulai
melibatkan warga negara dalam jumlah yang merambah ranah siber, dengan fokus pada
massal dan mencapai audiens dalam jumlah kampanye-kampanye politik di ranah daring
besar. Teknologi ini juga dipergunakan saja. mereka menyadari bahwa kampanye
untuk penggalangan biaya kampanye, politik masa depan adalah sebuah kontestasi
mengumpulkan dan mengorganisasikan maha dahsyat karena menggunakan ruang siber
relawan kampanye, serta membentuk dan dalam pelaksanaannya. Untuk itu, konsultan
mengaktifkan komunitas yang menjadi politik akan menyarankan pada kandidat yang
pendukung partai politik dan kandidatnya.22 akan bertarung dalam pilkada, pileg, maupun
Konsultan politik tentu sangat penting pilpres, agar memfokuskan kampanyenya
fungsinya dalam pemasaran dan kampanye di ranah siber. Di sinilah peran konsultan
politik di negara-negara penganut demokrasi. kampanye cyberpolitics sangat dibutuhkan.
Posisi dan peranan mereka terlihat dalam Selain hemat biaya, ruang siber sangat efektif
untuk menjangkau khalayak luas.
21 Ibid, 118.
22 Ibid, 133. 23 Ibid, 124.
24 Ibid, 126.

10 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
Konsultan politik masa depan akan jaminan keamanan pribadi warga negara.
banyak bermain di cyberpolitics karena meniru Kewajiban pokok dari suatu negara adalah
dunia perdagangan (commerce), di mana memberikan keamanan terhadap warganyanya
pemasaran dan penjualan sebuah produk tersebut termasuk keamanan dari berbagai
sudah menggunakan ruang siber (e-commerce). kejahatan siber. Setiap saat warga negara dapat
Konsultan politik juga menggunakan konsep merasa terancam pada aset yang dimilikinya.
yang sama dari pemasaran sebuah produk di Privasi dan berbagai informasi rahasia dapat
dunia dagang, hanya produknya adalah entitas dengan mudah dihancurkan oleh para pelaku
politik yang harus dipasarkan sedemikian kejahatan siber ini, di mana bila eskalasinya
rupa kepada khalayak umum. Penggunaan semakin meluas, dapat membuat keresahan
cyberpolitics dalam kerja-kerja konsultan politik yang meluas pada masyarakat. Dalam
adalah keharusan karena konsultan politik jangkauan yang lebih luas, keterbatasan
profesional tidak mungkin lagi menggunakan penguasaan teknologi negara dan belum
cara-cara konvensional dalam mem-branding adanya regulasi yang lebih tegas mengenai
kliennya. pertahanan siber dapat membahayakan negara
Cyberpolitics dengan demikian menjadi secara nyata. Negara lain ataupun kelompok
ranah dalam berinteraksi politik di masa dengan kepentingan tertentu dapat dengan
depan. Semua stakeholder bidang politik akan mudah memasuki ranah infrastruktur vital
menggunakan medium siber untuk mengejar yang dimiliki negara kita.25
kepentingannya masing-masing, baik untuk Ruang siber merupakan ruang virtual yang
memilih maupun dipilih. Ruang siber akan terbentuk dari hasil penyatuan antara manusia
menjadi jembatan antara dunia nyata dengan dan teknologi. Teknologi yang dimaksud
constructive reality, di mana politik akan ialah teknologi informasi dan komunikasi.
menjadi “pihak” yang mengambil banyak Oleh sebab itu, ada banyak terminologi
keuntungan darinya. Realita ini membuat dan interpretasi yang dihubungkan dengan
cakupan dari ilmu politik menjadi sangat luas, konsep keamanan dan pertahanan siber. Hal
sehingga menawarkan perspektif baru dalam ini menyebabkan, konsep keamanan dan
memahaminya. pertahanan siber tidak lagi hanya menyentuh
wilayah teknologi tapi telah menjadi ancaman
Keamanan dan Pertahanan Siber terhadap keamanan nasional (sekuritisasi).
Pada bagian terakhir ini penulis akan Sebelumnya, diskusi tentang keamanan
membahas tentang cyberpolitics dan kaitannya nasional sangat jarang dihubungkan
dengan keamanan dan pertahanan negara. dengan teknologi. Namun, seiring dengan
Masalah keamanan dan pertahananan negara meningkatnya ancaman serangan siber
adalah bagian yang esensial dari cyberpolitics domestik dan intenasional, terutama pasca
karena setiap kebijakan yang dibuat di sektor peristiwa 9/11, maka muncul kesadaran untuk
ini berasal dari pejabat publik, yang notabene mempopulerkan bahwa keamanan dunia maya
adalah orang-orang politik. Untuk itu, politik bukanlah sekedar persoalan proteksi password
era siber juga terkait dengan perumusan yang sederhana.26
kebijakan negara di sektor keamanan dan 25 Bagus Artiadi Soewardi, “Perlunya Pembangunan
Sistem Pertahanan Siber (Cyber Defense) yang tangguh
pertahanan negara. bagi Indonesia”, Media Informasi Ditjen Pothan Kemhan,
Mari kita bahas keamanan terlebih dahulu. (Maret 2013): 32.
26 Dewi Triwahyuni dan Tine Agustin Wulandari,
Paradigma keamanan nasional telah bergeser “Strategi Keamanan Cyber Amerika Serikat”, Jurnal
kepada aspek yang lebih luas yaitu termasuk Ilmu Politik dan Komunikasi Universitas Komputer
Indonesia, Vol. 6, No. 1 (Juni 2016): 110.

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 11


Keamanan siber lebih jauh membutuhkan or obtaining information as to a cyber intrusion,
serangkaian strategi karena menyangkut cyber attack, or impending cyber operation or for
kepentingan nasional. Perkembangan determining the origin of an operation that involves
teknologi informasi juga telah memberikan launching a preemptive, preventive, or cyber counter-
perubahan signifikan mengenai konsep operation against the source).29 Pertahanan siber
keamanan, kini ruang interaksi tidak bisa meliputi tugas-tugas, seperti melindungi,
hanya dibatasi seara fisik, tapi juga meluas mendeteksi, merespon, dan memulihkan.
ke ruang siber. Konsekuensinya, negara Terminologi pertahanan siber merujuk
harus beradaptasi dengan perkembangan ini, pada semua tindakan untuk mempertahankan
karena konsep keamanan siber sudah saatnya ruang siber oleh militer melalui cara-cara yang
ditetapkan sebagai salah satu “wilayah” tepat untuk mendapatkan tujuan strategis.
negara yang jaga keamanannya sebagaimana Pertahanan siber adalah sistem yang terintegrasi,
kewajiban negara mengamankan teritorialnya. terdiri dari implementasi semua tindakan
Apalagi, serangan siber tidak hanya terjadi pada terkait ICT (Information Communication
institusi publik saja, namun juga menyerang Technology), keamanan informasi, CNO
institusi pemerintah.27 (Computer Network Operations), termasuk
Atas dasar itulah, keamanan siber saat bantuan fisik dari angkatan bersenjata. Karena
ini dilihat sebagai bagian dari kebijakan yang itulah, pertahanan siber sering digunakan
dibuat oleh sektor keamanan negara, yang tidak dalam konteks militer, sekalipun dapat pula
lagi menggunakan kekuatan bersenjata (use of dikaitkan dengan kriminalitas dan tindakan
force), namun cara-cara non-koersif lainnya. spionase. NATO (North Atlantic Treaty
Kebijakan keamanan siber digunakan untuk Organization) mendefinisikan pertahanan siber
menghadapi risiko ekonomi dan kebebasan sebagai kemampuan untuk mengamankan
sipil, spionase, termasuk serangan militer atau pengiriman dan pengelolaan layanan dalam
teroris, yang kesemuanya dilakukan melalui operasional sistem informasi dan komunikasi
medium internet. Menggunakan perspektif sebagai respons terhadap potensi aktual
mazhab Kopenhagen terkait sekuritisasi, kejahatan yang akan segera akan terjadi, yang
apapun yang membentuk ancaman terhadap bersumber di ruang siber.30
sebuah kelompok, entitas yang memiliki nilai- Di AS, upaya penanganan masalah
nilai tertentu, cara hidup, atau idelogi, dapat keamanan dan pertahanan siber sudah jauh
dikategorikan sebagai masalah keamanan.28 lebih komprehensif dan efektif. Undang-
Kemudian pertahanan siber. Pertahanan Undang Patriot (Patriot Act), setara UU
siber sendiri adalah langkah-langkah proaktif Keamanan Nasional di sana, memungkinkan
untuk mendeteksi atau mendapatkan pemerintah melakukan pengawasan secara
informasi terkait gangguan siber, serangan maksimal di bidang siber, khususnya untuk
siber, atau operasi siber yang akan datang, atau masalah-masalah ancaman keamanan
untuk menentukan sumber dari mana operasi nasional. Pemerintahan Obama saat itu malah
tersebut berasal, termasuk meluncurkan mampu membawa ruang siber ke dalam
serangan terlebih dulu, pencegahan, atau domain kebijakan nasional AS melalui aturan
kontra-operasi siber terhadap sumber UU Patriot tadi. Kebijakan berorientasi ke
ancamannya (A proactive measure for detecting 29 William H. Boothby, Conflict Law: The Influence of New
Weapons Technology, Human Rights and Emerging Actors
27 Solange Ghernaouti, Cyber Power: Crime, Conflict and (The Hague: TMP Asser Press, 2014), 223.
Security in Cyberspace (Lausanne: EPFL Press, 2013): 30 NATO CCDCOE, “Cyber Definitions,” NATO
126. CCDCOE, tanpa tanggal, diakses 12 Februari 2019,
28 Tikk-Ringas, The Emerging Global, 155-156. https://ccdcoe.org/cyber-definitions.html

12 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
siber (cyber-centered public policy) melahirkan Dunia Maya. Pada tanggal 23 Oktober
US Cyber Command yang merupakan bagian 2012 menteri pertahanan telah membentuk
dari angkatan bersenjata AS, diluar angkatan Tim Kerja Pertahanan Dunia Maya, yang
darat, laut, dan udara. Komando Siber lahir diketuai oleh Dirjen Pothan Kemhan dan
dari kesadaran Departemen Pertahanan AS beranggotakan unit terkait pada Satuan Kerja
yang menyatakan bahwa ruang siber adalah Kementerian Pertahanan, serta narasumber
medan peran yang kelima, setelah darat, laut, dari Kementerian/ LPNK, perguruan tinggi,
udara, dan ruang angkasa. Keputusan ini para pakar maupun tokoh masyarakat dunia
merupakan jawaban dari banyaknya insiden maya, dimana tim kerja ini secara garis
pencurian data dan teknologi militer AS. besar bertugas merumuskan roadmap strategi
Dijadikannya ruang siber sebagai matra nasional pertahanan negara yang berkaitan
perang keempat (darat, laut, udara, dan ruang dengan ancaman siber, serta menyiapkan
siber) cukup beralasan, karena semua negara pembentukan organisasi pertahanan siber
pasti ingin meningkatkan kemampuan untuk berskala nasional (National Cyber Defense).
mengamankan diri dari serangan musuh. Demikian juga TNI, dalam konteks yang lebih
Kemajuan pesat teknologi informasi dan luas dan modern, kedaulatan suatu bangsa
komunikasi dewasa ini akan menjadi landasan pada saat ini tidak hanya dalam ruang lingkup
penting bagi pengembangan doktrin militer di tanah, air dan udara, tetapi juga memasuki
masa mendatang. Dengan demikian teknologi kedaulatan di ruang siber, di mana TNI juga
informasi dan komunikasi akan sangat harus memainkan peranan yang signifikan.32
mempengaruhi perubahan strategi militer. Serangan siber tanpa menghadirkan
Selanjutnya, Israel diketahui mempunyai kekuatan militer secara fisik di negara lawan
sebuah unit khusus bernama Unit 8200 telah menjadi tren baru dalam perang
yang mempunyai spesialisasi cyber warfare modern di abad-21. Karenanya, Indonesia
dibawah Israel Defense Forces (IDF). Salah satu harus segera mempersiapkan kekuatan cyber
catatan keberhasilan yang fenomenal dari army atau prajurit siber yang terdiri dari
unit ini adalah ketika Unit 8200 berhasil individu-individu terampil serta ahli dalam
menghentikan operasi radar senjata anti cyber warfare, yang dituangkan dalam konsep
pesawat udara Suriah. Bahkan serangan worm pembangunan nasional pertahanan siber
Stuxnet terhadap sistem komputer fasilitas sebagai garda terdepan dalam menjawab
nuklir Iran pada awal tahun 2011 ini disebut- tantangan perang siber. Dengan terbentuknya
sebut merupakan hasil kerja dari unit ini.31 National Cyber Defense (saat ini bernama Badan
Saat ini Indonesia pun mulai mengarahkan Siber dan Sandi Negara/BSSN), diharapkan
corong meriamnya ke arah pertempuran pembangunan kapasitas nasional dalam
dunia maya. Kementerian Pertahanan rangka meningkatkan ketahanan nasional
menyikapi perang dunia maya ini dengan terhadap berbagai ancaman dari ranah siber
mulai aktif menggelar seminar maupun akan dapat lebih ditingkatkan. Namun di
lokakarya yang melibatkan Kementerian/ sisi lain, pembangunan infrastruktur perlu
LPNK, Perguruan Tinggi, Pakar dan pihak juga segera direalisasikan secara terintegrasi,
lainnya untuk merumuskan sistem teknologi khususnya di lingkungan Kemhan/TNI
informasi terpadu dalam menghadapi perang maupun lembaga negara lainnya. Kemampuan
teknologi informasi melalui dunia maya, yang yang telah ada saat ini (lahirnya BSSN) dapat
dikemas dalam konsep Sistem Pertahanan dianggap sebagai modal dasar dalam rangka
31 Soewardi, “Perlunya Pembangunan Sistem Pertahanan penyiapan konsep dan pembangunan awal
Siber”, 33. 32 Ibid, 34-35.

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 13


atau tulang punggung pertahanan siber community), bentuk realitasnya (virtual reality),
yang komprehensif, mengingat sejauh ini dan bentuk “ruang-nya” sendiri (cyberspace).
pembangunan konsep pertahanan siber Terkait keamanan dan pertahanan
memang masih bersifat sektoral atau belum siber, ruang siber merupakan ruang virtual
menyeluruh sebagai satu kesatuan.33 yang terbentuk dari hasil penyatuan antara
Oleh karena itu, masalah-masalah manusia dan teknologi. Oleh sebab itu, ada
keamanan dan pertahanan terkait juga banyak terminologi dan interpretasi yang
dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat di dihubungkan dengan konsep keamanan
ranah politik oleh negara. Ancaman terhadap dan pertahanan siber. Hal ini menyebabkan,
keamanan negara, baik ancaman militer konsep keamanan dan pertahanan siber tidak
maupun non-militer, seperti ancaman siber lagi hanya menyentuh wilayah teknologi tapi
misalnya, adalah bagian dari kajian cyberpolitics telah menjadi ancaman terhadap keamanan
juga. Negara perlu memahami bahwa nasional (sekuritisasi). Atas dasar itulah,
ranah siber saat ini, selain penuh dengan keamanan siber saat ini dilihat sebagai
kesempatan, tetapi juga penuh tantangan dan bagian dari kebijakan yang dibuat oleh sektor
ancaman. Negara harus hadir di ruang siber, keamanan negara, yang tidak lagi menggunakan
tidak hanya dalam membentuk regulasi, tetapi kekuatan bersenjata (use of force), namun cara-
juga mengawasi dan siap bertindak jika ada cara non-koersif lainnya.
penyelewengan, terlebih ancaman terhadap Kebijakan keamanan siber digunakan
keamanan dan pertahanan. Hadirnya BSSN untuk menghadapi risiko ekonomi dan
sebagai lembaga negara setingkat kementerian kebebasan sipil, spionase, termasuk serangan
adalah jawaban dari pentingnya cyberpolitics militer atau teroris, yang kesemuanya
dalam pengelolaan masalah keamanan dan dilakukan melalui medium internet.
pertahanan di Indonesia. Menggunakan perspektif mazhab Kopenhagen
terkait sekuritisasi, apapun yang membentuk
Kesimpulan ancaman terhadap sebuah kelompok, entitas
Perkembangan teknologi informasi telah yang memiliki nilai-nilai tertentu, cara hidup,
menciptakan sebuah “ruang baru” yang atau idelogi, dapat dikategorikan sebagai
bersifat artifisial dan maya. Ruang baru ini masalah keamanan. Spektrum ancaman di era
telah mengalihkan berbagai aktivitas manusia, cyberpolitics ini berkembang menjadi sangat
seperti politik, sosial, ekonomi, budaya dan luas.
spiritual dari dunia nyata ke dunia maya yang Politik siber sangat terkait dengan ruang
dikenal dengan dunia tanpa batas. Apapun siber. Cyberpolitics adalah sebuah terminologi
yang dapat dilakukan di dunia nyata, sekarang yang diciptakan, berkaitan dengan interaksi
dapat dilakukan dalam bentuk artifisialnya di manusia (politik) yang meliputi kegiatan-
ruang siber. Ruang siber menciptakan sebuah kegiatan, seperti siapa mendapat apa, kapan,
kehidupan yang mungkin nantinya sebagian dan bagaimana, yang dimungkinkan untuk
besar akan dibangun seluruhnya oleh model terjadi melalui ranah ruang siber sebagai
kehidupan yang dimediasi secara mendasar sebuah arena baru pertarungan dengan
oleh teknologi. Ruang siber yang terbentuk pengandai-andaian dan realitanya sendiri.
oleh jaringan komputer dan informasi yang Penulis melihat di masa depan, Cyberpolitics
terhubungkan secara global telah menawarkan akan menjadi ranah dalam berinteraksi politik
bentuk-bentuk komunitasnya sendiri (cyber di masa depan. Semua stakeholder bidang
politik akan menggunakan medium siber
33 Ibid, 35.

14 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
untuk mengejar kepentingannya masing- Moelong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif.
masing, baik untuk memilih maupun dipilih. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001.
Ruang siber akan menjadi jembatan antara Munir, Nudirman. Pengantar Hukum Siber
dunia nyata dengan constructive reality, di mana Indonesia. Depok: Rajawali Press. 2017.
politik akan menjadi “pihak” yang mengambil
banyak keuntungan darinya. Realita ini Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antarbudaya di Era
membuat cakupan dari ilmu politik menjadi Budaya Siber. Jakarta: Kencana, 2014.
sangat luas, sehingga menawarkan perspektif NATO CCDCOE. “Cyber Definitions.” NATO
baru dalam memahaminya. Untuk itu, penulis CCDCOE, tanpa tanggal. Diakses 12
merekomendasikan bahwa kajian-kajian Februari 2019. https://ccdcoe.org/cyber-
yang membahas tentang konsep cyberpolitics definitions.html.
mulai lebih banyak dibahas dan diteliti di
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial.
kalangan akademisi-akademisi ilmu politik,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
agar perpaduan antara ilmu politik dengan
1997.
TI ke depannya dapat semakin memperkaya
khazanah keilmuan masing-masing. Sayuti, Solatun Dulah. Komunikasi Pemasaran
Politik. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Soewardi, Bagus Artiadi, Perlunya Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA Sistem Pertahanan Siber (Cyber Defense)
yang tangguh bagi Indonesia, Media Informasi
Boothby, William. H. Conflict Law: The Influence Ditjen Pothan Kemhan, Maret 2013.
of New Weapons Technology, Human Rights
Triwahyuni, Dewi dan Tine Agustin Wulandari.
and Emerging Actors. The Hague: TMP Asser
“Strategi Keamanan Cyber Amerika
Press, 2014.
Serikat.” Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Choucri, Nazli. Cyberpolitics in International Universitas Komputer Indonesia, Vol. 6, No. 1
Relations. Cambridge: MIT Press, 2012. (Juni 2016): 110.
Vestberg, Hans. “Ericsson CEO to Shareholders:
50 Billion Connections 2020.” Ericsson, 13
April 2010. Diakses 7 Februari 2019. http://
www.ericsson.com/thecompany/press/
releases/2010/04/1403231.
Fenz, Stefan. Cyberspace Security: A Definition and
A Description of Remaining Problems. University
Vienna and Institute of Government &
European Studies, 2005.
Ghernaouti, Solange. Cyber Power: Crime, Conflict
and Security in Cyberspace. Lausanne: EPFL
Press, 2013.
Huldt, Bo, dkk (ed). The Emerging Global Security
Environment. Vasteras: The Swedish National
Defense College, 2013.

Politica Vol. 10 No. 1 Mei 2019 15

You might also like