Professional Documents
Culture Documents
di Era Siber
Cyberpolitics as A New Perspective in Understanding Politics in The Cyber Era
Jerry Indrawan*
*Program Studi Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta
email: jerry_indrawan18@yahoo.co.id
Abstrak
Kajian ilmu politik sudah berkembang dari yang bersifat konvensional, yaitu
menggunakan sarana kampanye yang bersifat fisik, menuju ke era politik
non-konvensional, yaitu penggunaan medium siber. Penggunaan medium
siber dalam kajian ilmu politik membuat banyak sektor, seperti demokrasi,
keamanan, pertahanan, sosial dan budaya, pendidikan, sampai kampanye
politik, dilakukan melalui medium siber. Cyberpolitics menjadi sebuah
konsep baru yang sangat menarik untuk dibahas, serta diteliti lebih dalam.
Cyberpolitics akan menjadi masa depan kampanye politik bagi setiap stakeholder
politik, terutama bagi mereka yang akan berkontestasi dalam kompetisi
pemilihan politik. Aktivisme politik sudah mulai digantikan oleh bentuk
komunikasi secara virtual. Cyberpolitics dengan demikian dapat membantu
demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Tujuan penelitian ini adalah
untuk memahami cyberpolitics secara lebih dalam, sehingga membutuhkan
perspektif inter-disipliner, tidak hanya ilmu politik. Kegunaan penelitian
ini adalah untuk memberikan perspektif yang berbeda kepada khalayak
umum tentang perkembangan ilmu politik, yang sekarang mengarah ke
arah penggunaan teknologi siber. Makalah ini akan membahas kajian
cyberpolitics, yang dilihat sebagai sebuah perspektif baru dalam memahami
politik di era siber. Penulis merekomendasikan bahwa kajian-kajian yang
membahas tentang konsep cyberpolitics mulai lebih banyak dibahas dan
diteliti di kalangan akademisi-akademisi ilmu politik, agar perpaduan
antara ilmu politik dengan teknologi informasi ke depannya dapat semakin
memperkaya khazanah keilmuan masing-masing.
Kata Kunci: Cyberpolitics; Politik di Era Siber; Keamanan dan Pertahanan Siber.
2 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
Gambar 1. Pengguna Internet di Dunia Berdasarkan Wilayah
yang sangat padat di internet. Karena itu, memilih (vote) pun dilakukan secara daring.
AS, Jepang, dan beberapa negara Eropa Barat Cyberpolitics menganalisis konten diskusi
sudah mulai melakukan transisi menuju politik di internet, serta untuk melihat
masyarakat informasi. Saat ini, jaringan global bagaimana internet digunakan secara politis.
internet meliputi 4.2 miliar manusia di bumi Internet akan tumbuh terus seiring dengan
(kurang lebih 55.1% populasi dunia). Secara meningkatnya orang yang menggunakan,
aktif mengembangkan “internet of things” (IoT) sehingga kondisi ini akan mengubah sifat
yang kedepannya akan mengikat tidak hanya (nature) dari ilmu politik yang selama ini
manusia, tetapi juga jaringan, perangkat dipraktikkan.
komputer, peralatan sehari-hari, dan barang- Cyberpolitics akan merangsang minat
barang lainnya. Diramalkan, pada tahun 2020, generasi milenial untuk lebih terlibat
akan ada 50 miliar perangkat yang memiliki dalam politik karena medium siber yang
koneksi internet.1 digunakannya sangat pas untuk mereka. Di era
Melihat pentingnya dan meningkatnya yang serba cepat dan mudah ini, keterlibatan
kuantitas dari penggunaan internet di masyarakat, terutama milenial, di dunia politik
kalangan masyarakat dunia, cyberpolitics sudah seperti layaknya memesan makanan
dapat memainkan peran yang sangat sentral atau taksi online. Politik bukan lagi sebuah
dalam pewujudan praktik-praktik politik di ilmu kaku yang hanya menyasar kalangan
masa depan. Bisa jadi, di masa mendatang berumur, namun bisa menjadi sebuah tren
internet akan menggantikan televisi sebagai baru. Mengingat politik berurusan dengan
medium utama komunikasi politik. Internet banyak aspek dalam kehidupan manusia,
akan menjadi sarana di mana seluruh sudah sepantasnya generasi milenial memiliki
aktivitas politik berpusat, jika masyarakat kepedulian terhadapnya. Dengan cyberpolitics,
dunia lebih menggunakan “world wide web” upaya untuk “peduli” itu sendiri menjadi
daripada saluran-saluran politik konvensional. semakin dimudahkan karena aksesnya pun
Pertemuan-pertemuan politik akan dilakukan mudah.
secara maya, bukan lagi nyata. Bahkan, Tulisan ini akan membahas bagaimana
1 Hans Vestberg, “Ericsson CEO to Shareholders: 50 ilmu politik di era milenial ini dijalankan
Billion Connections 2020,” Ericsson, 13 April 2010, dalam berbagai sektor kehidupan bangsa
diakses 7 Februari 2019, http://www.ericsson.com/
thecompany/press/releases/2010/04/1403231 dan negara, seperti pendidikan, komunikasi,
4 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
secara nyata, yang diciptakan oleh sistem pemerintah atau dunia usaha.9
komputer. Ruang ini merepresentasikan Di Jerman, ruang siber memiliki definisi,
dunia nyata melalui objek dan komunikasi sebagai sebuah ruang virtual dari semua
virtual yang terjadi diantara penggunanya. sistem Information Technology (IT) terhubung
Sistem daring, sebagai contoh, menciptakan pada tingkatan data dalam skala global.
sebuah ruang siber di mana setiap orang dapat Sistem IT dalam ruang virtual yang terisolir
saling berkomunikasi via email, melakukan bukanlah bagian dari ruang siber. Di Perancis,
penelitian, bahkan untuk sekedar melihat- ruang siber adalah ruang komunikasi yang
lihat barang belanjaan.6 diciptakan oleh interkoneksi di seluruh dunia
Istilah ruang siber secara sederhana dari perangkat otomatis yang memeroses data
digunakan untuk merujuk pada sebuah digital. Kemudian, di Inggris, ruang siber
jaringan, yang saat ini dikenal dengan nama adalah domain interaktif terbuat dari jaringan
internet. Namun, jika kita memahami definisi digital yang digunakan untuk menyimpan,
ruang siber, maka ia didefinisikan melebihi memodifikasi, dan mengkomunikasikan
daripada internet karena semua transaksi atau informasi. Terakhir, Selandia Baru
peristiwa yang tidak terjadi di dunia nyata, mendefinisikan ruang siber sebagai jaringan
terjadi di ruang siber.7 Internet, atau kita sebut global yang terdiri dari infrastruktur informasi
juga interconnection-networking, adalah seluruh independen, jaringan telekomunikasi, dan
jaringan komputer yang saling terhubung sistem pengolahan komputer, di mana
dengan menggunakan standar sistem global komunikasi daring dilakukan.10
Transmission Control Protocol/Internet Protocol Ruang siber adalah sebuah fakta dalam
Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran kehidupan sehari-hari manusia saat ini karena
paket untuk melayani miliaran pengguna di sifatnya yang memiliki cakupan dan skala
seluruh dunia.8 yang luas, serta praktis saat ini ruang siber
Siber dalam bahasa Inggris (cyber) menurut dapat ditemukan di mana saja. Ruang siber,
Eneken Tikk-Ringas, adalah kalau tidak kata termasuk internet dan ratusan juta komputer
sifat, atau sebagai combining form, yaitu sebuah yang tersambung jaringan internet, lembaga
istilah linguistik yang digunakan untuk yang memungkinkan hal tersebut terjadi, serta
mengombinasikan satu kata dengan kata lain. pengalaman yang diberikannya, telah menjadi
Contoh combining form adalah cyberpolitics, karakteristik dasar dari dunia di mana kita
sebuah kajian baru di bidang siber yang ingin hidup saat ini. Kondisi ini telah menciptakan
penulis kupas di dalam buku ini. Di beberapa sebuah realitas baru kepada hampir semua
negara, ruang siber memiliki definisinya manusia di dunia, baik belahan dunia maju,
sendiri-sendiri. Internet dianggap sebagai inti maupun dunia negara-negara berkembang.
dari ruang siber. Kita juga harus memahami Realitas itulah yang nantinya akan membentuk
bahwa istilah siber digunakan dalam berbagai cyberpolitics. Berikut adalah pembahasannya.
jenis pengertian yang sangat tergantung pada Politik siber sangat terkait dengan ruang
konteksnya, seperti motivasi pribadi atau siber, seperti yang dibahas sebelumnya.
motivasi politik misalnya. Kemudian, amati Untuk itu, sebelum penulis menjelaskan
apa sasarannya, server atau komputer pribadi, secara lebih detail tentang cyberpolitics, kita
6 Stefan Fenz, Cyberspace Security: A Definition and A 9 Eneken Tikk-Ringas, Cyber Security: Solutions of
Description of Remaining Problems (University Vienna Tomorrow, Experience of Yesterday, dalam Bo Huldt,
and Institute of Government & European Studies, dkk (ed), The Emerging Global Security Environment
2005), 2. (Vasteras: The Swedish National Defense College,
7 Ibid, 3. 2013), 151.
8 Nudirman Munir, Pengantar Hukum Siber Indonesia, 17. 10 Ibid, 152-153.
6 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
Cyberpolitics juga sangat terkait dengan Selanjutnya, sistem sosial dan budaya
ilmu komunikasi, terutama turunannya, masyatakat dewasa ini, khususnya di kota,
yaitu komunikasi politik. Ruang siber adalah sudah mengarah ke arah budaya siber. sistem
medium komunikasi netizen. Cyberpolitics budaya lokal saat ini menghadapi derasnya
adalah medium komunikasi netizen untuk serbuan budaya asing, yang masuk melalui
berkomunikasi tentang politik. Makanya, medium ruang siber. Di dalam sistem sosial dan
cyberpolitics akan sangat berkaitan dengan budaya masyarakat saat ini, terjadi akulturasi,
bagaimana kajian politik dimainkan di media- asimilasi, globalisasi, dan modernisasi lewat
media baru, seperti media daring, media ranah siber. Perpaduan ini melahirkan
sosial, dll. Komunikasi cyberpolitics pun dapat sebuah generasi baru, yaitu generasi milenial.
dilakukan untuk pembentukkan opini publik Cyberpolitics adalah alat yang tepat untuk
dan propaganda melalui media-media baru memberikan kesadaran politik dalam bentuk
tadi. pendidikan politik siber, kepada generasi
Komunikasi dalam cyberpolitics kemudian milenial tersebut. Ke depan, masyarakat harus
menjadi bagian dari kampanye cyberpolitics. Di siap menghadapi budaya siber yang semakin
saat penggunaan dunia maya dan ruang siber mengglobal, serta menciptakan realitas sendiri
makin luas dan gencar dilakukan masyarakat, kepada setiap individu.
kampanye politik akan lebih efektif dilakukan Selanjutnya, cyberpolitics dan ruang
melalui medium tersebut. Melakukan branding siber adalah dua hal yang saling berkaitan.
politik terhadap para calon-calon legislatif, Cyberpolitics tidak akan bisa berjalan tanpa
kepala daerah, sampai presiden dan wakil rel yang bernama ruang siber. Ruang siber
presiden pun dilakukan lewat ranah siber. akan berjalan hampa tanpa dibumbui oleh
Cyberpolitics akan menjadi masa depan konten-konten politik di dalamnya. Ruang
kampanye politik bagi setiap stakeholder politik, siber diciptakan melalui teknologi inovasi, ini
terutama bagi mereka yang akan berkontestasi adalah tempat yang memungkinkan pengguna
dalam kompetisi pemilihan politik. untuk terlibat dalam kegiatan yang borderless
Demokrasi sebagai sistem politik yang dan bounderless. Ruang ini menawarkan
banyak digunakan di dunia adalah katalis peluang baru untuk kompetisi, kontestasi,
yang sempurna bagi cyberpolitics. Implementasi kekuasaan, pengaruh, persaingan, dan konflik,
cyberpolitics akan memiliki efek luas di yang kesemuanya adalah elemen-elemen dasar
wilayah-wilayah yang demokratis. Cyberpolitics dari politik itu sendiri.
membutuhkan ruang yang bebas berkreasi Internet, yang adalah bagian dari ruang
dan menjamin adanya pengakuan hak dan siber itu sendiri, telah menjadi bagian integral
kebebasan berpendapat (freedom of speech). dari berkembangnya jaringan infrastruktur
Sebuah konsep yang sangat demokratis. Itulah komunikasi global. Konten informasi menjadi
mengapa demokrasi dan cyberpolitics dapat sangat luas dan berkembang di tingkat yang
berjalan seiringan, bahkan cyberpolitics dapat sangat tinggi. Informasi-informasi baru
penulis katakan sebagai pelengkap demokrasi. diciptakan dan disebarluaskan, termasuk
Netizen pun semakin gemar menyuarakan mekanisme-mekanisme baru diciptakan untuk
opininya melalui ruang siber terkait masalah- memfasilitasi konten-konten yang dibagikan
masalah sehari-hari, di mana hal tersebut tersebut. Ruang siber yang sempat dianggap
dikategorikan sebagai sebuah tindakan politik. sebagai domain netral sebagai hasil inovasi
Aktivisme politik sudah mulai digantikan oleh teknologi saja, sekarang didominasi oleh
bentuk komunikasi secara virtual. konten-konten politik. Ruang siber menjadi
8 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
dilihat tidak hanya sebagai sarana artikulasi untuk menyampaikan opini dan pandangannya,
dan agregasi kepentingan politik, tetapi sebagai daripada menggunakan platform partai yang
pengganda yang penting (important multipliers).16 resmi.19
Di negara-negara industri maju dengan Kampanye di era Revolusi Industri 4.0
sistem politik yang kompetitif, interaksi dan seperti sekarang ini dilakukan lebih masif
komunikasi di ruang siber telah menjadi melalui internet, sehingga menjadi bagian
hal yang biasa dalam kehidupan politik. Di dari cyberpolitics. Sebuah blog atau situs,
AS sebagai contoh, penggunaan ruang siber atau bahkan hanya sebuah akun Instagram
untuk kepentingan politik menunjukkan atau Facebook, dapat dipergunakan untuk
beberapa pola yang khas. Dalam konteks merekayasa suatu citra kelompok kepentingan
politik sehari-hari, komunikasi lewat medium politik tertentu. Hal ini kemudian berkembang
siber sudah berjalan optimal dan berkembang dan dipergunakan untuk pengenalan sebuah
pesat. Masyarakat menggunakan email gagasan atau ide politik tertentu kepada
untuk mendiskusikan peristiwa-peristiwa khalayak atau suatu kelompok tertentu yang
politik, termasuk menyebarkan “link” yang diharapkan mendapatkan feedback, timbal
berhubungan. Banyak dari mereka yang balik, atau tanggapan. Kampanye melalui
mencoba memengaruhi teman mereka untuk media daring saat ini merupakan bentuk
bersama-sama terlibat dalam diskusi politik di kampanye yang paling banyak dikerjakan
dalam blog-blog di mana penggunanya dapat oleh hampir semua kelompok pemangku
membagi pendapat mereka sesuai topik-topik kepentingan politik. Format pengemasan
debat yang diadakan.17 informasinya pun beragam dan berlapis-
Kelompok-kelompok politik mengumpulkan lapis, dari penggunaan situs, blog, koran, dan
donasi melalui situs mereka dan pendukungnya majalah daring, serta dilengkapi juga dengan
dapat mengirimkan sumbangannya melalui pembuatan akun media sosial. Semua hal ini
kartu kredit secara daring. Kelompok-kelompok adalah bagian integral dalam cyberpolitics.
politik pun dapat merencanakan pertemuan- Pesan-pesan dari suatu kampanye politik
pertemuan umum dengan menyebarkan lazimnya memuat gagasan-gagasan yang
informasi di internet agar semakin banyak orang ditawarkan oleh para kandidat atau partai
yang hadir. Dengan menggunakan email dan politik kepada para khalayak calon pemilih.
situs, penyelenggara dapat mengordinasikan Pesan tersebut lazimnya berisi butir-butir
usaha mereka ke seluruh pelosok negeri.18 pembicaraan mengenai berbagai persoalan
Pengamat mencatat bahwa partai Demokrat kebijakan. Butir-butir pembicaraan yang
pertama kali menggunakan internet saat memuat gagasan-gagasan utama kampanye
mereka sama sekali tidak menguasai Gedung tersebut penyampaiannya diulang berkali-kali
Putih atau pun Kongres, namun medium agar menciptakan kesan akhir mendalam pada
siber memberikan mereka kesempatan baru calon pemilih. Kebanyakan kampanye politik
untuk mengekspresikan pandangannya. suka mempertahankan gaya kemasan pesan
Partai Republik juga menggunakan medium bercakupan luas agar khalayak calon pemilih
siber karena mereka percaya media massa paling potensial tertarik. Pesan yang dikemas
konvensional (koran dan televisi) lebih dengan cakupan terbatas, apalagi sempit, dapat
bersimpati kepada partai saingannya. Mereka mengurangi minat calon pemilih, dan bahkan
lebih menggunakan ranah siber sebagai cara memperlambat pengenalan para kandidat.20
16 Ibid, 11-12. 19 Ibid, 143.
17 Ibid, 142. 20 Solatun Dulah Sayuti, Komunikasi Pemasaran Politik
18 Ibid, 142-143. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), 117.
10 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
Konsultan politik masa depan akan jaminan keamanan pribadi warga negara.
banyak bermain di cyberpolitics karena meniru Kewajiban pokok dari suatu negara adalah
dunia perdagangan (commerce), di mana memberikan keamanan terhadap warganyanya
pemasaran dan penjualan sebuah produk tersebut termasuk keamanan dari berbagai
sudah menggunakan ruang siber (e-commerce). kejahatan siber. Setiap saat warga negara dapat
Konsultan politik juga menggunakan konsep merasa terancam pada aset yang dimilikinya.
yang sama dari pemasaran sebuah produk di Privasi dan berbagai informasi rahasia dapat
dunia dagang, hanya produknya adalah entitas dengan mudah dihancurkan oleh para pelaku
politik yang harus dipasarkan sedemikian kejahatan siber ini, di mana bila eskalasinya
rupa kepada khalayak umum. Penggunaan semakin meluas, dapat membuat keresahan
cyberpolitics dalam kerja-kerja konsultan politik yang meluas pada masyarakat. Dalam
adalah keharusan karena konsultan politik jangkauan yang lebih luas, keterbatasan
profesional tidak mungkin lagi menggunakan penguasaan teknologi negara dan belum
cara-cara konvensional dalam mem-branding adanya regulasi yang lebih tegas mengenai
kliennya. pertahanan siber dapat membahayakan negara
Cyberpolitics dengan demikian menjadi secara nyata. Negara lain ataupun kelompok
ranah dalam berinteraksi politik di masa dengan kepentingan tertentu dapat dengan
depan. Semua stakeholder bidang politik akan mudah memasuki ranah infrastruktur vital
menggunakan medium siber untuk mengejar yang dimiliki negara kita.25
kepentingannya masing-masing, baik untuk Ruang siber merupakan ruang virtual yang
memilih maupun dipilih. Ruang siber akan terbentuk dari hasil penyatuan antara manusia
menjadi jembatan antara dunia nyata dengan dan teknologi. Teknologi yang dimaksud
constructive reality, di mana politik akan ialah teknologi informasi dan komunikasi.
menjadi “pihak” yang mengambil banyak Oleh sebab itu, ada banyak terminologi
keuntungan darinya. Realita ini membuat dan interpretasi yang dihubungkan dengan
cakupan dari ilmu politik menjadi sangat luas, konsep keamanan dan pertahanan siber. Hal
sehingga menawarkan perspektif baru dalam ini menyebabkan, konsep keamanan dan
memahaminya. pertahanan siber tidak lagi hanya menyentuh
wilayah teknologi tapi telah menjadi ancaman
Keamanan dan Pertahanan Siber terhadap keamanan nasional (sekuritisasi).
Pada bagian terakhir ini penulis akan Sebelumnya, diskusi tentang keamanan
membahas tentang cyberpolitics dan kaitannya nasional sangat jarang dihubungkan
dengan keamanan dan pertahanan negara. dengan teknologi. Namun, seiring dengan
Masalah keamanan dan pertahananan negara meningkatnya ancaman serangan siber
adalah bagian yang esensial dari cyberpolitics domestik dan intenasional, terutama pasca
karena setiap kebijakan yang dibuat di sektor peristiwa 9/11, maka muncul kesadaran untuk
ini berasal dari pejabat publik, yang notabene mempopulerkan bahwa keamanan dunia maya
adalah orang-orang politik. Untuk itu, politik bukanlah sekedar persoalan proteksi password
era siber juga terkait dengan perumusan yang sederhana.26
kebijakan negara di sektor keamanan dan 25 Bagus Artiadi Soewardi, “Perlunya Pembangunan
Sistem Pertahanan Siber (Cyber Defense) yang tangguh
pertahanan negara. bagi Indonesia”, Media Informasi Ditjen Pothan Kemhan,
Mari kita bahas keamanan terlebih dahulu. (Maret 2013): 32.
26 Dewi Triwahyuni dan Tine Agustin Wulandari,
Paradigma keamanan nasional telah bergeser “Strategi Keamanan Cyber Amerika Serikat”, Jurnal
kepada aspek yang lebih luas yaitu termasuk Ilmu Politik dan Komunikasi Universitas Komputer
Indonesia, Vol. 6, No. 1 (Juni 2016): 110.
12 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
siber (cyber-centered public policy) melahirkan Dunia Maya. Pada tanggal 23 Oktober
US Cyber Command yang merupakan bagian 2012 menteri pertahanan telah membentuk
dari angkatan bersenjata AS, diluar angkatan Tim Kerja Pertahanan Dunia Maya, yang
darat, laut, dan udara. Komando Siber lahir diketuai oleh Dirjen Pothan Kemhan dan
dari kesadaran Departemen Pertahanan AS beranggotakan unit terkait pada Satuan Kerja
yang menyatakan bahwa ruang siber adalah Kementerian Pertahanan, serta narasumber
medan peran yang kelima, setelah darat, laut, dari Kementerian/ LPNK, perguruan tinggi,
udara, dan ruang angkasa. Keputusan ini para pakar maupun tokoh masyarakat dunia
merupakan jawaban dari banyaknya insiden maya, dimana tim kerja ini secara garis
pencurian data dan teknologi militer AS. besar bertugas merumuskan roadmap strategi
Dijadikannya ruang siber sebagai matra nasional pertahanan negara yang berkaitan
perang keempat (darat, laut, udara, dan ruang dengan ancaman siber, serta menyiapkan
siber) cukup beralasan, karena semua negara pembentukan organisasi pertahanan siber
pasti ingin meningkatkan kemampuan untuk berskala nasional (National Cyber Defense).
mengamankan diri dari serangan musuh. Demikian juga TNI, dalam konteks yang lebih
Kemajuan pesat teknologi informasi dan luas dan modern, kedaulatan suatu bangsa
komunikasi dewasa ini akan menjadi landasan pada saat ini tidak hanya dalam ruang lingkup
penting bagi pengembangan doktrin militer di tanah, air dan udara, tetapi juga memasuki
masa mendatang. Dengan demikian teknologi kedaulatan di ruang siber, di mana TNI juga
informasi dan komunikasi akan sangat harus memainkan peranan yang signifikan.32
mempengaruhi perubahan strategi militer. Serangan siber tanpa menghadirkan
Selanjutnya, Israel diketahui mempunyai kekuatan militer secara fisik di negara lawan
sebuah unit khusus bernama Unit 8200 telah menjadi tren baru dalam perang
yang mempunyai spesialisasi cyber warfare modern di abad-21. Karenanya, Indonesia
dibawah Israel Defense Forces (IDF). Salah satu harus segera mempersiapkan kekuatan cyber
catatan keberhasilan yang fenomenal dari army atau prajurit siber yang terdiri dari
unit ini adalah ketika Unit 8200 berhasil individu-individu terampil serta ahli dalam
menghentikan operasi radar senjata anti cyber warfare, yang dituangkan dalam konsep
pesawat udara Suriah. Bahkan serangan worm pembangunan nasional pertahanan siber
Stuxnet terhadap sistem komputer fasilitas sebagai garda terdepan dalam menjawab
nuklir Iran pada awal tahun 2011 ini disebut- tantangan perang siber. Dengan terbentuknya
sebut merupakan hasil kerja dari unit ini.31 National Cyber Defense (saat ini bernama Badan
Saat ini Indonesia pun mulai mengarahkan Siber dan Sandi Negara/BSSN), diharapkan
corong meriamnya ke arah pertempuran pembangunan kapasitas nasional dalam
dunia maya. Kementerian Pertahanan rangka meningkatkan ketahanan nasional
menyikapi perang dunia maya ini dengan terhadap berbagai ancaman dari ranah siber
mulai aktif menggelar seminar maupun akan dapat lebih ditingkatkan. Namun di
lokakarya yang melibatkan Kementerian/ sisi lain, pembangunan infrastruktur perlu
LPNK, Perguruan Tinggi, Pakar dan pihak juga segera direalisasikan secara terintegrasi,
lainnya untuk merumuskan sistem teknologi khususnya di lingkungan Kemhan/TNI
informasi terpadu dalam menghadapi perang maupun lembaga negara lainnya. Kemampuan
teknologi informasi melalui dunia maya, yang yang telah ada saat ini (lahirnya BSSN) dapat
dikemas dalam konsep Sistem Pertahanan dianggap sebagai modal dasar dalam rangka
31 Soewardi, “Perlunya Pembangunan Sistem Pertahanan penyiapan konsep dan pembangunan awal
Siber”, 33. 32 Ibid, 34-35.
14 Jerry Indrawan: Cyberpolitics sebagai Perspektif Baru Memahami Politik di Era Siber
untuk mengejar kepentingannya masing- Moelong, Lexy. Metode Penelitian Kualitatif.
masing, baik untuk memilih maupun dipilih. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001.
Ruang siber akan menjadi jembatan antara Munir, Nudirman. Pengantar Hukum Siber
dunia nyata dengan constructive reality, di mana Indonesia. Depok: Rajawali Press. 2017.
politik akan menjadi “pihak” yang mengambil
banyak keuntungan darinya. Realita ini Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antarbudaya di Era
membuat cakupan dari ilmu politik menjadi Budaya Siber. Jakarta: Kencana, 2014.
sangat luas, sehingga menawarkan perspektif NATO CCDCOE. “Cyber Definitions.” NATO
baru dalam memahaminya. Untuk itu, penulis CCDCOE, tanpa tanggal. Diakses 12
merekomendasikan bahwa kajian-kajian Februari 2019. https://ccdcoe.org/cyber-
yang membahas tentang konsep cyberpolitics definitions.html.
mulai lebih banyak dibahas dan diteliti di
Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial.
kalangan akademisi-akademisi ilmu politik,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
agar perpaduan antara ilmu politik dengan
1997.
TI ke depannya dapat semakin memperkaya
khazanah keilmuan masing-masing. Sayuti, Solatun Dulah. Komunikasi Pemasaran
Politik. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014.
Soewardi, Bagus Artiadi, Perlunya Pembangunan
DAFTAR PUSTAKA Sistem Pertahanan Siber (Cyber Defense)
yang tangguh bagi Indonesia, Media Informasi
Boothby, William. H. Conflict Law: The Influence Ditjen Pothan Kemhan, Maret 2013.
of New Weapons Technology, Human Rights
Triwahyuni, Dewi dan Tine Agustin Wulandari.
and Emerging Actors. The Hague: TMP Asser
“Strategi Keamanan Cyber Amerika
Press, 2014.
Serikat.” Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi
Choucri, Nazli. Cyberpolitics in International Universitas Komputer Indonesia, Vol. 6, No. 1
Relations. Cambridge: MIT Press, 2012. (Juni 2016): 110.
Vestberg, Hans. “Ericsson CEO to Shareholders:
50 Billion Connections 2020.” Ericsson, 13
April 2010. Diakses 7 Februari 2019. http://
www.ericsson.com/thecompany/press/
releases/2010/04/1403231.
Fenz, Stefan. Cyberspace Security: A Definition and
A Description of Remaining Problems. University
Vienna and Institute of Government &
European Studies, 2005.
Ghernaouti, Solange. Cyber Power: Crime, Conflict
and Security in Cyberspace. Lausanne: EPFL
Press, 2013.
Huldt, Bo, dkk (ed). The Emerging Global Security
Environment. Vasteras: The Swedish National
Defense College, 2013.