You are on page 1of 9

1

PERENCANAAN PAJAK DALAM PENYUSUTAN AKTIVA TETAP


PADA PT. SEGARA HERO SAKTI SAMARINDA

Oleh :

Jheef Ferie, H.Mulyadi, E.Y.Suharyono

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi


Universitas 17 Agustus 1945

Abstract
Jheef Ferie, Tax Planning In Fixed Assets At PT. Segara Hero Sakti Samarinda.
Under the guidance of Mr. H.Mulyadi as supervisor I and Mr. E. Y Suharyono as
supervisor II.
The purpose of the study is to determine differences in straight-line depreciation
method and double declining balance in determining the profit that will affect the tax
burden, in order to make good and efficient tax planning done by PT. Segara Hero sakti.
The problems outline formulated as follows, is there a significant difference between the
straight-line depreciation method and the double declining balance in determining the
income tax expense to be paid by PT. Segara Hero Sakti?
Basic Theory in this study is financial accounting that focuses on the financial
statements, especially on the fixed assets lists of PT. Segara Hero Sakti in using
depreciation method and tax regulations. The hypothesis in this study is that there is a
significant difference between straight-line depreciation method and double declining
balance in determining income tax expense that will be paid by PT. Segara Hero Sakti
The analytical tools used in this research are straight-line method and double
declining balance method, then comparing the methods calculation result using paired
T-Test contained in SPSS data processing program for significance test. The calculation
also includes discount factor, the amount of present value and current tax rate.
The result of analysis and discussion shows that there is a significant difference
between straight-line method and double declining balance in determining income tax
(PPH) burden. Depreciation method calculation to fixed assets of PT. Segara Hero Sakti
Samarinda using double declining balance method can assist the management in tax
planning. The management can save income tax cost compared from the previous
method using straight-line method in depreciation expense calculation. Therefore, the
research supports the hypothesis, then the hypothesis is accepted.

Keywords: Tax Planning, Fixed Assets Depreciation


2

PENDAHULUAN Tindakan meminimalkan pembayaran


Perusahaan dalam pajak tersebut bukan merupakan
melaksanakan kegiatan operasi harus tindakan pelanggaran atau pidana
melakukan kegiatan perencanaan, selama tidak menyimpang dari
perencanaan merupakan salah satu ketentuan Undang-Undang perpajakan.
fungsi utama dari manajemen. Secara Tindakan meminimalkan pembayaran
umum perencanaan merupakan proses pajak ini biasa dikenal dengan istilah
penentuan tujuan organisasi perencanaan pajak atau manajemen
(perusahaan) dan kemudian menyajikan pajak. Dengan menerapkan manajemen
strategi, tata cara pelaksanaan program, pajak, wajib pajak dalam hal ini adalah
dan operasi yang diperlukan untuk perusahaan, dapat memenuhi
mencapai tujuan perusahaan. kewajiban perpajakannya dengan benar
Tujuan utama yang seharusnya dan sesuai dengan peraturan yang
dicapai oleh manajemen perusahaan berlaku sehingga perusahaan dapat
adalah memberikan keuntungan yang memperoleh tingkat keuntungan yang
maksimum untuk jangka panjang (long optimal dan sekaligus meningkatkan
term return) kepada para pemodal atau likuiditas.
pemegang saham yang telah Terkait dengan perencanaan
menginvestasikan kekayaan dan pajak (tax planning), penyusutan juga
mempercayakan pengelolanya kepada merupakan salah satu bagian yang
perusahaan. Keuntungan tersebut harus dilaporkan oleh pihak akuntansi yang
diperoleh dengan mematuhi peraturan juga berpengaruh pada Penghasilan
perundang-undangan perpajakan, baik Kena Pajak suatu perusahaan, karena
pajak daerah maupun pajak pusat. penyusutan adalah salah satu jenis
Sebagai wajib pajak, setiap perusahaan biaya yang dapat dikurangkan terhadap
harus mematuhi dan melaksanakan penghasilan. Perlu dilakukan upaya
kewajiban pajaknya sesuai dengan untuk meminimalisasi beban pajak dari
perundang-undangan perpajakan. penyusutan tersebut melalui
Pajak merupakan salah satu perencanaan dalam pemilihan metode
penerimaan negara yang memegang penyusutan.
peranan penting, karena merupakan Pemilihan metode penyusutan
komponen yang terbesar dan sumber menurut perpajakan bahwa, ada dua
utama penerimaan dalam negeri untuk metode yang diperkenankan dalam
membiayai penyelenggaraan penggunaan metode antara lain:
pemerintahan. metode garis lurus dan metode saldo
Wajib pajak dengan pemerintah menurun ganda. Wajib pajak
mempunyai kepentingan yang berbeda diperkenankan untuk memilih salah satu
dalam pembayaran pajak. Dalam metode untuk melakukan penyusutan.
praktek bisnis, umumnya pengusaha Metode garis lurus dipergunakan untuk
mengidentikan pembayaran pajak semua kelompok harta tetap terwujud.
sebagai beban, sehingga akan Sedangkan metode saldo menurun
berusaha untuk meminimalkan beban hanya diperkenankan digunakan untuk
tersebut guna mengoptimalkan laba. kelompok harta berwujud bukan
Dalam rangka meningkatkan efisiensi bangunan saja dan dilakukan secara
dan daya saing maka manajer wajib taat asas.
menekan beban seoptimal mungkin.
3

DASAR TEORI Penyusutan


Aktiva Tetap Pernyataan Standar Akuntansi
Aktiva tetap merupakan bagian Keuangan (PSAK) Tahun 2011 No.16
dari neraca yang dilaporkan oleh paragraf 6 baris ke 33 disebutkan :
manajemen dalam setiap periode atau “Penyusutan adalah alokasi sistematik
setiap tahun. Menurut Juan (2012:340), jumlah yang dapat disusutkan dari suatu
menyatakan bahwa : “Aset tetap adalah aktiva sepanjang masa manfaat”. Masa
asset berwujud yang dimiliki untuk manfaat dijelaskan dalam Pernyataan
digunakan dalam produksi atau Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
penyediaan barang atau jasa untuk Tahun 2011 No.16 paragraf 6 : “Umur
direntalkan kepada pihak lain, atau manfaat adalah periode suatu aset yang
untuk tujuan administrative, dan diharapkan dapat digunakan oleh
diharapkan untuk digunakan selama entitas, atau jumlah produksi atau unit
lebih dari satu periode”. serupa yang diharapkan akan diperoleh
Semua jenis aktiva mempunyai dari suatu aset oleh entitas”.
umur terbatas kecuali tanah. pernyataan Biaya penyusutan adalah biaya
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bukan merupakan biaya yang
Tahun 2011 No.16 paragraf 59 dikeluarkan dari kas. Penyusutan
(2011:16.59) disebutkan : “Pada dilakukan sebab masa manfaat dan
umumnya tanah memiliki umur manfaat potensi aktiva yang dimiliki semakin
tidak terbatas sehingga tidak berkurang. Pengurangan nilai aktiva
disusutkan, kecuali entitas meyakini tersebut dibebankan sebagai biaya
umur manfaat tanah terbatas misalnya secara berangsur–angsur atau
tanah yang ditambang dan tanah proporsional.
digunakan untuk tempat pembuangan Alokasi biaya aktiva tetap
akhir”. dilakukan dengan membukukannya ke
Menurut akuntansi maupun rekening biaya (debet) dan ke rekening
ketentuan perpajakan nilai aktiva tetap akumulasi penyusutan (kredit).
tidak boleh dibebankan sekaligus Rekening biaya akan tampak dalam
sebagai biaya. Dalam ketentuan fiskal, perhitungan laba rugi, sedangkan
aktiva tetap disebut dengan istilah harta akumulasi penyusutan terlihat dalam
berwujud yang dimiliki dan digunakan neraca. Faktor-faktor yang
untuk mendapatkan, menagih, dan mempengaruhi beban penyusutan
memelihara penghasilan yang antara lain: nilai perolehan, nilai sisa,
mempunyai masa manfaat lebih dari sifat aktiva, masa manfaat.
satu tahun. Menurut akuntansi UU No.36 Tahun 2008 pasal 11
komersial, aktiva tetap yang diperoleh ayat (6) menyatakan bahwa harta tetap
dalam bentuk siap pakai dicatat berwujud digolongkan menjadi dua
berdasarkan harga beli ditambah biaya golongan, yaitu:
yang tejadi dalam rangka menempatkan 1) Golongan bukan bangunan yang
aktiva tersebut pada kondisi dan yang dirinci menjadi empat kelompok,
siap dipergunakan, seperti: bea masuk, dan
PPN, biaya pengangkutan dan lain 2) Golongan bangunan yang dirinci
sebagainya. menjadi dua kelompok, yaitu
bangunan yang bersifat permanen
dan tidak permanen.
4

Tarif pernyusutan aktiva tetap dengan Soemitro dalam Mardiasmo


UU No. 36 tahun 2008 (2009:1) mendefinisikan: “Pajak adalah
Tarif Penyusutan iuran rakyat kepada kas negara
Straight Double berdasarkan undang - undang (yang
Masa Manfaat
Line Declining dapat dipaksakan) dengan tiada
(Tahun)
Method Method mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
(Ayat 1) (Ayat 2) yang langsung dapat ditunjukkan dan
1. Bukan yang digunakan untuk membayar
Bangunan pengeluaran umum”.
Kel.1 4 25% 50 %
Kel. 2 8 12,5 % 25 % Manajemen Pajak
Kel. 3 16 6,25 % 12,5 % Upaya dalam melakukan
Kel. 4 20 5% 10 % penghematan pajak secara legal dapat
2. Bangunan dilakukan melalui manajemen pajak.
Permanen 20 5% Namun perlu diingat bahwa legalitas
Tidak 10 10 % menajemen pajak tergantung dari
Sumber: www.pajak.go.id instrumen yang dipakai. Legalitas baru
Cara penentuan penyusutan dapat diketahui secara pasti setelah ada
tersebut, artinya undang-undang pajak putusan pengadilan. Secara umum
penghasilan telah menentukan/ manajemen pajak menurut Suandy
menetapkan metode yang harus (2008:6), mendefinisikan : “Manajemen
digunakan dengan syarat dilakukan pajak adalah sarana untuk memenuhi
secara taat asas, antara lain: kewajiban perpajakan dengan banar
1) metode garis lurus (straight line tetapi jumlah pajak dapat ditekan
method) untuk semua harta serendah mungkin untuk memperoleh
berwujud laba dan likuiditas yang diharapkan”.
2) metode pembebanan menurun Tax planning merupakan
(declining balance method), untuk langkah awal dalam manajemen
harga berwujud selain bangunan. pajak. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap
Perpajakan peraturan perpajakan agar dapat
Salah satu usaha untuk diseleksi jenis tindakan penghematan
mewujudkan kemandirian suatu negara yang akan dilakukan. Pada umumnya
dalam pembiayaan pembangunan yaitu penekanan perencanaan pajak
menggali sumber daya yang berasal adalah untuk meminimumkan
dari dalam negeri berupa pajak. Pajak kewajiban pajak. Oleh karena itu
digunakan untuk membiayai Wajib Pajak akan membuat rencana
pembangunan yang berguna bagi pengenaan pajak atas setiap tindakan
kepentingan bersama. Pajak sebagai secara seksama. Dengan demikian bisa
salah satu sumber pendapatan utama dikatakan bahwa tax planning adalah
yang diperoleh dari sumber dana dalam proses pengambilan tax factor yang
negeri, merupakan iuran rakyat untuk relevan dan non taxfactor untuk
kas negara yang tidak mendapat balas menentukan apakah, kapan, dan
jasa secara langsung dan digunakan bagaimana, untuk melakukan transaksi
dalam pembiayaan pembangunan. dan operasi yang memungkinkan
tercapainya beban pajak yang efisien.
5

METODELOGI penyusutan yang dipercepat dan dapat


Definisi Operasioanal dipakai dalam perpajakan. Tarif dalam
Definisi operasional merupakan metode ini telah ditentukan terlebih
definisi yang menjelaskan tentang dahulu dan besarnya.
pengertian variabel-variabel yang tegas Perencanaan pajak adalah
dapat diukur dalam rangka pemecahan proses pengorganisasian usaha Wajib
masalah yang telah diajukan, maka Pajak sedemikian rupa sehimgga
dalam penelitian akan diberikan hutang pajaknya baik Pajak
penjelasan definisi operasional Penghasilan maupun pajak pajak
mengenai indikator-indikator yang lainnya berada dalam posisi yang
digunakan bagi pengukuran variabel- minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan
variabel yang diteliti. oleh ketentuan peraturan perundang–
Variabel operasional adalah undangan yang berlaku.
sebuah konsep yang mempunyai variasi
nilai yang diterapkan dalam satu Populasi Dan Sampel
penelitian dan dimaksudkan untuk Ukuran populasi dalam penelitian
memastikan agar variabel yang diteliti ini adalah PT. Segara Hero Sakti
secara jelas dapat dilihat indikatornya Samarinda, sedangkan yang menjadi
atau sub variabelnya. Operasional sampel dalam penelitian ini adalah
variabel penelitian dapat dijabarkan laporan keuangan dan daftar aktiva
sebagai berikut: tetap perusahaan. Dimana penentuan
Aktiva tetap adalah aktiva sampel ini dipilih berdasarkan data-data
berwujud yang diperoleh dalam bentuk yang dianggap sesuai dan terkait
siap pakai atau dengan dibangun lebih dengan penelitian.
dahulu, yang digunakan dalam operasi
perusahaan, tidak dimaksudkan untuk Teknik Pengumpulan Data
dijual dalam rangka kegiatan normal Penelitian ini menggunakan
perusahaan dan mempunyai masa teknik pengumpulan data, antara lain :
manfaat lebih dari satu tahun. a. Observasi, yaitu peneliti
Penyusutan adalah alokasi mengadakan pengamatan langsung
sistematik jumlah yang dapat disusutkan terhadap objek yang diteliti agar
dari suatu aktiva sepanjang masa mendapat data yang diperlukan.
manfaat. Menurut Rahardjo (2007:67) : b. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan
“Penyusutan didefenisikan untuk data berupa dokumen dan catatan
keperluan akuntansi sebagai penurunan perusahaan yang diperlukan dalam
nilai penggunaan aktiva tetap penelitian ini.
disebabkan karena pemakaian dan c. Studi Kepustakaan, yaitu untuk
waktu”. memperoleh landasan teori
Metode garis lurus adalah mengenai tax planning dan
metode yang paling sering digunakan implementasinya melalui literatur-
karena sangat sederhana dalam literatur, laporan-laporan, makalah-
penggunaanya. Dalam metode garis makalah, seminar, jurnal-jurnal,
lurus aktiva tetap dianggap sama catatan kuliah dan surat kabar yang
penggunaanya sepanjang waktu. berhubungan dengan permasalahan
Metode Saldo Menurun Ganda, yang ada serta berguna bagi
metode ini termasuk metode penyusunan skripsi ini.
6

Alat Analisis Lapisan Penghasilan Tarif


Alat analisis yang akan No
Kena Pajak Pajak
digunakan penulis untuk menjawab Rp50.000.000.000,00 sebelum
permasalahan dalam penelitian ini,
adalah sebagai berikut : pajak
a. Metode Penyusutan : Garis Lurus Sumber:http://www.kembar.pro/2016/06
Dan Saldo Menurun Ganda /Pajak-Badan-PPh-Pasal-25dan-Pasal-
- Garis Lurus : 29-Terbaru-2016.html.
Penyusutan tiap tahun = , c. Faktor Bunga Nilai Sekarang (Present
Value Interest Factor/PVIF)
atau dalam persentase ( )
Pada prinsipnya konsep nilai
, dimana: sekarang adalah konsep yang
- Saldo Menurun Ganda : menyatakan nilai uang pada awal
Penyusutan tiap tahun = , periode penilaian dari sejumlah
uang pada akhir periode dengan
dimana : r% tingkat bunga tertentu. Nilai
dengan ketentuan : sekarang atau present value adalah
= Nilai Perolehan berapa nilai uang saat ini untuk nilai
= Nilai Buku Awal Periode tertentu di masa yang akan datang.
= Nilai Residu Present value Interest Factor bisa
= Umur Ekonomis dicari dengan menggunakan rumus
= Tarif Persentase berikut ini:
b. Peraturan Pemerintah no. 46 tahun ( ) , dengan:
2013 dan pasal 31E ayat 1 tentang = Suku Bunga, dan = waktu
pajak penghasilan badan (tahun)
Lapisan Penghasilan Tarif d. Uji T berpasangan (Paired Samples
No
Kena Pajak Pajak T-Test), yaitu dengan
1 Penghasilan Bruto 1% dari membandingkan Laba dan selisih
PPH terhutang masing-masing
sampai dengan Pendapata metode penyusutan.
Rp4.800.000.000,00 n Bruto ̅
, dengan :

2 Penghasilan Bruto (12,5% x = Laba Metode garis Lurus
Rp4.800.000.000,00 PKP = Laba Metode Saldo Menurun
= Beda berpasangan antara laba
sampai dengan Fasilitas)
= Standar deviasi dari
Rp50.000.000.000,00 + (25% x = jumlah data
dimana :
PKP tidak
(∑ )
dapat √ *∑ +
fasilitas)
atau dengan menggunakan
3 Penghasilan Bruto 25% dari program komputer SPSS
diatas laba bersih (Statistical Package for the Social
Sciences).
7

Analisis Rumus Faktor Bunga Nilai Sekarang


Perhitungan dalam dengan tingkat diskon 8,75% sebagai
menggunakan masing-masing metode berikut:
antara garis lurus dan saldo menurun ( )
ganda, perbedaan biaya penyusutan 2. Analisis Perbandingan Present
setiap tahunnya berbeda tetapi Value Metode Garis Lurus Dengan
akumulasi pada akhir tahun masa Saldo Menurun Ganda.
manfaat jumlahnya sama. Perhitungannya dilakukan terhadap
Perbedaan ini dalam perpajakan semua aktiva tetap yang dimiliki oleh
dikenal sebagai beda waktu/beda PT. Segara Hero Sakti, terkecuali pada
sementara, demikian pula dari sudut kelompok permanen yaitu gedung
pandang time value of money, jika kita kantor, karena pada aktiva tetap
hitung dalam nilai tunai (present value) gedung kantor metode yang dipakai
dengan discount factor maka akan oleh PT. Segara Hero Sakti dengan
terlihat perbedaan dari segi cashflow. yang diakui atau diperbolehkan oleh
Adanya perbedaan jumlah biaya UU Pajak sama yaitu garis lurus,
penyusutan yang merupakan perbedaan sehingga jika dihitung hasilnya akan nol
waktu tersebut, dapat dimanfaatkan atau tidak terdapat penghematan pajak.
untuk melakukan perencanaa pajak. Perhitungannya dimulai dari
1. Analisis Perhitungan Faktor Bunga perhitungan Present Value (PV) per
Nilai Sekarang. tahun sampai dengan penghematan
Konsep nilai waktu dari uang adalah pajak akibat perbedaan pemakaian
bahwa nilai uang saat ini lebih berharga kedua metode penyusutan yang diakui
daripada nanti. Nilai waktu terhadap atau diperbolehkan oleh UU
uang adalah nilai uang dari beberapa Perpajakan. Inventaris dan alat berat
waktu yang berbeda, yakni antara nilai yang dimiliki oleh PT. Segara Hero
uang dimasa depan atau nilai uang Sakti Samarinda seluruhnya memiliki
saat ini. Konsep nilai waktu uang di masa manfaat 8 tahun, sedangkan
perlukan oleh manajer keuangan dalam kendaraan memiliki masa manfaat 4
mengambil keputusan ketika akan tahun. Berikut rangkuman hasil
melakukan investasi pada suatu aktiva perhitungan perbandingan metode
dan pengambilan keputusan ketika garis lurus dengan saldo menurun
akan menentukan penggunaan sumber dengan disertai nilai tunai (PV):
dana.
Rangkuman Hasil Perhitungan Penyusutan Dan Present Value Terhadap Aktiva
Tetap

Sumber: Data diolah


8

Perhitungan tersebut menjelaskan menggambarkan hasil uji t


penggunaan metode garis lurus dan berpasangan. Kolom sig.(2-tailed)
saldo menurun ganda pada akhir tahun diperoleh nilai significancy p < 0,05
masa manfaat, jumlah nilai akumulasi artinya secara statistik 1 diterima dan
penyusutannya sama, sehingga 0 ditolak, jadi dengan tingkat
akumulasi beban pajak juga sama. signifikansi 5% terdapat perbedaan
Tetapi, dari sudut pandang time value yang signifikan antara metode garis
of money serta cashflow, dan kita lurus dengan saldo menurun dalam
hitung dalam nilai tunai (present value) menentukan beban pajak penghasilan.
dengan discount factor 8,75% nilai
tunai dari akumulasi biaya penyusutan Pembahasan
menggunakan metode saldo menurun Berdasarkan hasil analisis yang
lebih besar daripada metode garis telah dilakukan, dapat diketahui bahwa
lurus. Nilai tunai (present value) terdapat perbedaan yang signifikan
akumulasi penyusutan yang dihasilkan antara metode garis lurus dengan saldo
metode saldo menurun ganda menurun ganda dalam menentukan
Rp34.650.778.566,00 lebih besar dari beban PPh. Perencanaan penggunaan
nilai tunai (present value) akumulasi metode penyusutan dapat membantu
penyusutan yang dihasilkan metode pihak manajamen dalam melakukan
garis lurus sebesar perencanaan pajak, dengan cara
Rp32.154.315.746,00. Ini berarti biaya membandingkan antara metode garis
penyusutan yang dibebankan dengan lurus dengan metode saldo menurun
metode saldo menurun akan lebih ganda sesuai dengan UU Perpajakan
besar nilainya dari metode garis lurus, No.36 Tahun 2008 dan PSAK No.16
sehingga pajak yang harus dibayar jika Tahun 2015 sehingga mempengaruhi
menggunakan metode saldo menurun beban pajak yang akan dibayarkan
nilainya (present value) lebih sedikit menjadi lebih efisien.
daripada menggunakan metode garis Hasil perhitungan dengan
lurus. menggunakan metode garis lurus dan
3. Analisis Uji-T Berpasangan (Paired metode saldo menurun ganda, dalam
Samples T-Test). menghasilkan biaya penyusutan setiap
Uji-T berpasangan (Paired Samples T- tahunnya berbeda tetapi akumulasi
Test) digunakan untuk mengetahui pada akhir tahun masa manfaat
tingkat signifikansi perbedaan antara jumlahnya sama. Sedangkan, dari
metode garis lurus dengan metode sudut pandang time value of money,
saldo menurun ganda dalam dan kita hitung dalam nilai tunai
menentukan PPh (PV) yang dihasilkan. (present value) dengan discount factor
Selanjutnya dilakukan pengujian 8,75% nilai tunai dari akumulasi biaya
terhadap dua sampel yang penyusutan masing-masing metode
berhubungan dengan menggunakan uji- tidak sama dan akan terlihat
T berpasangan yang terdapat pada perbedaannya dari segi cashflow.
program komputer SPSS. Hasil output Metode saldo menurun ganda
SPSS dengan menggunakan data yang dalam menentukan beban penyusutan
telah diolah tersebut menghasilkan pada tahun pertama menghasil beban
beberapa output, salah satunya pada penyusutan yang besar dan mengecil
output paired samples test, pada sisa tahun ekonomis, sehingga
9

beban pajak yang dibayarkan lebih metode garis lurus dalam perhitungan
sedikit pada tahun pertama dan beban penyusutan. Dengan demikian,
meningkat di sisa tahun ekonomis. penelitian yang dilakukan mendukung
Sedangkan Metode garis lurus dalam hipotesis, maka hipotesis diterima.
menentukan beban penyusutan selalu
sama, sehingga beban pajak yang DAFTAR PUSTAKA
dibayarkan selalu sama. Dengan
demikian, jika variabel tarif pajak Anonim. 2008. Undang-Undang
adalah sama dengan tarif 25% maka, Republik Indonesia Nomor 36.
penghematan beban pajak penghasilan Tentang Perubahan Keempat
yang diperoleh pada tahun pertama atas UU Nomor 7 tahun 1983
dapat dilakukan. Dari segi cashflow dan Tentang Pajak Penghasilan.
time value of money hal ini cukup Jakarta : Direktorat Jendral
menguntungkan pihak manajemen, Pajak, Kementerian Keuangan
sehingga pihak manajemen dapat . 2013. Peraturan Pemerintah
menggunakan dana tersebut sebagai Nomor 46. Tentang Pajak
investasi perusahaan. penghasilan Atas Penghasilan
Perhitungan metode saldo Dari Usaha Yang Diterima
menurun ganda yang telah dijabarkan Atau Diperoleh Wajib Pajak
lebih efisien dalam menentukan beban Yang Memiliki Peredaran bruto
pajak penghasilan dibandingkan Tertentu. Jakarta : Direktorat
metode garis lurus, namun dari segi Jendral Pajak, Kementerian
efektivitas garis lurus lebih efektif Keuangan
penggunaannya dibanding saldo . http: //www.kembar.pro /2016
menurun ganda. Karena, metode garis /06/Pajak-Badan-PPh-Pasal 25
lurus lebih mudah penggunaannya -dan-Pasal-29-Terbaru-
dalam menentukan beban penyusutan 2016.html.
yang selalu sama dalam tiap tahun IAI. 2011. ED Amandemen PSAK 16
ekonomis. Aset Tetap Klarifikasi Metode
yang Diterima Untuk
Kesimpulan Penyusutan dan Amortisasi.
Berdasarkan hasil analisis dan Jakarta : Dewan Standar
pembahasan yang telah dikemukakan Akuntansi Keuangan IAI, Grha
pada bab sebelumnya, maka dapat Akuntan
diambil kesimpulan sebagai berikut: Juan, Ng eng dan Ersa Tri Wahyuni.
Terdapat perbedaan yang signifikan 2012. Panduan Praktis
antara metode garis lurus dengan saldo Standar Akuntansi Keuangan
menurun ganda dalam menentukan Edisi 2. Jakarta : Salemba
beban PPh. Perhitungan metode Empat
penyusutan dengan menggunakan Mardiasmo. 2009. Perpajakan.
metode saldo menurun ganda dapat Yogyakarta : Andi
membantu pihak manajemen dalam Suandy, Erly. 2008. Hukum Pajak.
perencanaan pajak, sehingga pihak Jakarta : Salemba Empat
manajemen dapat menekan biaya pajak www.lps.go.id
penghasilan menjadi lebih hemat dari www.pajak.go.id
sebelumnya yang menggunakan

You might also like