You are on page 1of 9

11 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a

Volume 4 Nomor 2, 2020


MINIMUM RESISTANCE SPARK PLUG IGNITION CONNECTOR FROM
PLASTIC WASTE (SPICOPLAST)
1 2
Bima Agung Setyawan , Bimo Haryo Pinandito , Tigor Oloan Hasian Martua
3
Parningotan Siregar
1
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
2
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
3
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
1
bimaagungsetyawan@gmail.com, 2masbimo2000@gmail.com, 3tigoro49@gmail.com

Abstract
Plastic is the one of material that have easy use value. This is increase the existence of
plastic waste in environment. The increase of plastic waste in Yogyakarta based on data
from the Yogyakarta Environmental Agency shows that 300 tons of waste produced
every day. A total of 40% of which are inorganic waste consisting of 13-14% plastic
waste. The existence of plastic waste in the environment has bad impacts, especially for
human health. One of ways in waste management is by applying recycle process. By
increasing the possibility that plastic waste can be recycled into useful new products,
this will certainly help in reducing the problem of plastic waste. This is in line with
SDG’s 2030 program to reduce environmental pollution in the world. Based on these
problems, we were motivated to make Minimum Resistance Spark Plug Ignition
Connector from Plastic Waste (SPICoPlast). To make it is by melting plastic waste at a
temperature of 200-280˚C and print them with molding that has been designed. The
process of testing this product uses experimental method. Honda Beat FI 2015 was used
as the test object of SPICoPlast. This product testing was using dynamometer test to
determine changes in engine performance before and after using this product. From the
tests carried out, the performance increased by 0.8 Horse Power in engine power, 2.25
Nm in torque, and 1.1 Km/liter more efficient in fuel consumption. Therefore,
SPICoPlast is the innovation to the plastic waste problem and can improve the engine
performance easily.
Keywords: Plastic Waste, Environment, Recycle, Automotive, Engine Performance.

1. PENDAHULUAN 14% diantaranya merupakan sampah


Karakteristik plastik yang ringan, plastik (Anonim, 2019).
mudah dibentuk dan diproses Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri
menjadikan penggunaan plastik terus terdapat Tempat Pengolahan Sampah
meningkat setiap tahunnya. Peningkatan Terpadu (TPST) yang berlokasi di
tersebut tidak dibarengi dengan upaya Piyungan. TPST Piyungan merupakan
pengolahan sampah plastik. Ketika tempat berkumpulnya berbagai jenis
plastik-plastik tersebut sudah tidak sampah yang ada di Provinsi Daerah
digunakan kembali plastik tersebut akan Istimewa Yogyakarta. Jenis sampah
menjadi sampah yang mencemari yang mendominasi di TPST Piyungan
lingkungan. Berdasarkan catatan Dinas yakni sampah plastik. Menurut Bapak
Lingkungan Hidup (DLH) Kota Umar sebagai salah satu pemungut
Yogyakarta per Oktober 2019, di Kota sampah di TPST Piyungan, diantara
Yogyakarta setiap harinya menghasilkan berbagai jenis sampah plastik, yang
300 ton sampah, 40% diantaranya paling sering dimanfaatkan untuk dijual
merupakan sampah anorganik, dan 13- dan didaur ulang adalah sampah plastik
E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 12

bekas botol minum dan gelas plastik air mengurangi penggunaan bahan yang
minum (cup) yang tergolong jenis plastik tidak ramah terhadap lingkungan. Reuse
PET. Untuk jenis plastik lain seperti berarti menggunakan kembali sampah-
botol oli bekas dan botol sampo yang sampah yang masih dapat digunakan dan
tergolong jenis plastik HDPE lebih Recycle berarti mengolah kembali atau
jarang untuk dimanfaatkan. mendaur ulang sampah menjadi produk
Meskipun di TPST Piyungan baru yang memiliki nilai guna.
terdapat banyak sekali orang-orang yang Saat ini berbagai produk hasil daur
memunguti sampah, namun sampah- ulang sampah plastik semakin banyak
sampah plastik yang ada di TPST dan bervariasi, mulai dari kerajinan
Piyungan, Yogyakarta belum tangan, paving block, bahkan ada yang
sepenuhnya dimanfaatkan secara besar- mengolahnya dengan cara pirolisis
besaran, sehingga setiap hari sampah- menjadi bahan bakar. Berbagai inovasi
sampah tersebut semakin menggunung tersebut dilakukan untuk memperbanyak
hingga mengakibatkan overload kemungkinan sampah plastik untuk bisa
(Anonim, 2019). Sampai saat ini digunakan kembali atau digunakan
berbagai upaya dalam mengatasi menjadi bahan baku (material) benda-
permasalahan sampah plastik telah benda yang memiliki daya guna. Dengan
dilakukan, diantaranya yakni sanitary begitu kuantitas sampah yang masih
landfill. Sanitary landfill merupakan mencemari lingkungan akan semakin
sistem pengelolaan sampah plastik berkurang. Pengolahan sampah plastik
dengan cara menimbun tumpukan menjadi konektor busi (cop busi) juga
sampah plastik dengan tanah, kemudian merupakan salah satu cara pemanfaatan
memadatkannya. Sistem seperti ini telah sampah plastik menjadi produk baru
diterapkan di berbagai TPST di yang memiliki nilai guna. Hal ini sejalan
Indonesia dan telah diakui secara dengan program SDG’s 2030 untuk
internasional. Kelemahan dari sistem meraih manajemen ramah lingkungan
pengelolaan dengan cara ini yaitu dari bahan kimia dan limbah lainnya
apabila lahan yang digunakan sudah serta secara signifikan mengurangi
melebihi ambang batas maka pelepasan bahan-bahan tersebut ke
pengelolaan sampah plastik dengan udara, air, dan tanah dalam rangka
sistem ini sudah tidak dapat diterapkan meminimalisir dampak buruk bahan
kembali. tersebut terhadap kesehatan manusia dan
Selain itu, sistem pengelolaan lingkungan.
sampah yang lain yakni controlled Cop busi merupakan sebuah
landfill. Sistem ini merupakan bentuk komponen mesin kendaraan bermotor
pengelolaan sampah plastik yang hampir berbahan dasar plastik atau karet yang
sama dengan sanitary landfill. berfungsi untuk mengalirkan arus listrik
Perbedaan sistem ini yaitu adanya dari ignition coil (koil) ke spark plug
saluran drainase untuk mengendalikan (busi) pada mesin pembakaran dalam
aliran air hujan, pos pengendalian (internal combustion engine).
operasional, dan fasilitas pengendalian Komponen ini merupakan komponen
gas metan. Kelemahannya juga hampir yang bersifat detachable, yakni dapat
sama dengan sistem sanitary landfill. dipasang atau dilepas (Bungo and Jack,
Sistem lainnya dalam pengelolaan 1977). Pada mesin kendaraan bermotor
sampah plastik yakni dengan bakar diperlukan sistem pengapian yang
menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, berfungsi memberikan arus listrik
and Recycle). Reduce berarti sebesar 2500 volt sebagai penyuplai
13 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a
Volume 4 Nomor 2, 2020
percikan api ke dalam ruang bakar berbahan baku plastik akan menjadi
dengan tujuan untuk proses pembakaran sampah yang sulit diuraikan oleh
campuran bahan bakar dan udara yang mikroba tanah dan akan mencemari
ada di dalam ruang bakar mesin. Koil lingkungan (Wahyudi et al., 2018).
pengapian merupakan alat untuk Berdasarkan sifatnya, plastik dapat
mempertinggi tegangan listrik dari 12 dikelompokkan menjadi 2 yakni jenis
volt pada baterai menjadi 15.000 sampai thermoplastic dan jenis thermosetting.
25.000 volt, kemudian dialirkan ke Plastik jenis thermoplastic merupakan
elektroda busi melalui kabel dan sebuah jenis plastik yang bila digunakan sebagai
konektor (cop busi) untuk membakar material pembuatan suatu benda dapat
campuran bahan bakar dan udara pada didaur ulang dan dibentuk menjadi
akhir langkah kompresi (Mochtar benda lain melalui proses pemanasan.
Asroni, 2008). Sedangkan plastik jenis thermosetting
Plastik merupakan material terbuat merupakan jenis plastik yang tidak dapat
dari nafta yang merupakan produk dibentuk ulang. Jadi apabila plastik jenis
turunan minyak bumi yang diperoleh ini sudah dibentuk menjadi suatu benda
melalui proses penyulingan. Salah satu maka sudah tidak dapat didaur ulang dan
karakteristik plastik adalah memiliki dibentuk kembali menjadi benda lain
ikatan kimia yang sangat kuat. Sehingga melalui proses pemanasan (Sarthak Das
banyak material yang dipakai oleh dan Saurabh Pandey, 2007; Untoro Budi
masyarakat berasal dari plastik. Namun, Surono dan Ismanto, 2016). Dari uraian
kebanyakan plastik merupakan material tersebut yang memiliki kemungkinan
yang tidak dapat terdekomposisi secara untuk didaur ulang atau dibentuk
alami (non-biodegradable) sehingga kembali adalah plastik jenis
setelah digunakan, material yang thermoplastic.

Tabel 1. 7 Jenis Plastik Thermoplastic


PET (Polyethylene Biasa dipakai pada botol-botol plastik trasnparan
Terephthalate) seperti botol air mineral, botol jus, dan sejenisnya.
Botol jenis ini dianjurkan untuk sekali pakai.

HDPE (High Biasa dipakai pada botol-botol plastik berwarna


Density putih susu atau gelap.
Polyethylene)

PVC (Polyvinyl Biasa digunakan pada pipa air dan beberapa botol
Chloride) minuman. Plastik jenis ini sangat berbahaya bagi
kesehatan bila mengkontaminasi makanan yang
dibungkusnya.
E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 14

LDPE (Low Secara fisik plastik jenis ini mirip dengan plastik
Density HDPE, hanya saja lebih lembek. Plastik jenis ini
Polyethylene) biasa digunakan pada botol-botol lembek.

PP (Polypropylene) Jenis plastik ini adalah yang paling baik digunakan


untuk menyimpan makanan, terutama untuk botol
minuman atau botol susu bayi.
PS (Polystyrene) Jenis plstik ini biasa digunakan sebagai bahan
dasar styrofoam dan tempat minum sekali pakai.
Tempat makan dari styrofoam menghasilkan
polusi saat diproduksi dan mengeluarkan gas
beracun saat dibakar.
Other Jenis plastik dalam jenis ini berarti dibuat dari
bahan selain keenam bahan diatas. Yang termasuk
plastik jenis ini adalah polycarbonate.
(Sumber: Rina Kwartiana, 2015)

Pengetahuan mengenai karakteristik


atau sifat dari jenis-jenis plastik juga Dalam penerapan cop busi ini
diperlukan dalam mengolah sampah nantinya juga terkait dengan
plastik, terutama terkait sifat thermal pengaruhnya terhadap performan mesin
atau temperatur leleh, yakni kemampuan kendaraan bermotor. Menganalisa
plastik tersebut bertahan pada suhu performa mesin berfungsi untuk
tertentu. Tentunya masing-masing jenis mengetahui torsi, daya, dan konsumsi
plastik memiliki sifat thermal yang bahan bakar dari mesin tersebut
berbeda. Temperatur leleh plastik (Indrawan Nurdianto dan Aris Ansori,
thermoplastic ditunjukkan pada tabel 2015).
dibawah ini.

Tabel 2. Temperatur Leleh Pada


Polimer Thermoplastik
Processing Temperature Rate
Material Temperature (°C)
HDPE 200-280 Gambar 1. Parameter Performa
Mesin
PET 250-260
PS 180-260 Parameter tersebut nantinya akan
(Sumber: Qonita Rachmawati, 2015) menjadi acuan dalam penelitian ini.
15 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a
Volume 4 Nomor 2, 2020
Untuk mengukur parameter tersebut ukuran 200x100x5 mm, baut M6, baut
menggunakan alat bernama M8, kuningan batangan atau poros
dynamometer (dyno test). kuningan ukuran ᴓ 10 x 150 mm, klip
2. METODE PENELITIAN kertas, dan sekrup. Sementara alat yang
Penelitian diawali dengan digunakan antara lain: mesin frais
melakukan pengamatan peningkatan (milling machine), mesin bor, mesin
sampah plastik di TPST Piyungan yang bubut, kunci L, oven atau tungku
beralamat di Ngablak, Sitimulyo, pemanas, sarung tangan las, dan gunting.
Kecamatan Piyungan, Bantul, Proses penelitian diawali dengan
Yogyakarta. Pembuatan produk melakukan studi literature sebagai
dilakukan di Bengkel Pemesinan Jurusan proses untuk mencari referensi
Pendidikan Teknik Mesin Fakultas penunjang. Langkah kedua yakni,
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. mendesain cop busi yang diinginkan
Sementara untuk pengujian produk untuk mempermudah dalam
dilakukan di Bengkel Mototech mempresentasikan produk.
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dimana pengamatan
dilakukan dengan memperhatikan
beberapa variabel yang mempengaruhi
objek uji. Objek uji yang digunakan
yakni Honda Beat FI tahun 2015.

Gambar 3. Desain SPICoPlast

Langkah ketiga merancang molding


atau cetakan dari cop busi yang telah
didesain. Dimulai dengan pemilihan
bahan molding, pemilihan alat, dan
proses pembuatannya.

Gambar 2. Flow Chart Proses


Penelitian

Pada penelitian ini bahan yang


dibutuhkan antara lain: sampah plastik
Jenis HDPE, aluminium block ukuran
100x80x20 mm, aluminium block Gambar 4. Desain Molding
E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 16

Langkah keempat adalah menyotir Setelah pelelehan selesai, hasil dari


sampah plastik yang digunakan sebagai proses pencetakan dilakukan perakitan
bahan baku utama. Sampah plastik yang untuk memasang bagian inti.
dipilih adalah jenis HDPE karena
memiliki temperatur leleh yang paling
tinggi diantara jenis plastik lain dan
plastik jenis ini masih jarang untuk
didaur ulang. Langkah kelima adalah
pembersihan sampah plastik dengan
mencuci bersih untuk menghilangkan Gambar 7. Bagian Inti Cop Busi
kotoran yang menempel. Langkah
keenam mencacah sampah plastik yang Langkah kesembilan adalah uji
telah dicuci tersebut menggunakan produk. Bentuk pengujian yakni diuji
mesin pencacah atau shredder. dengan menggunakan produk secara
langsung sesuai tujuan dan fungsinya
untuk mengetahui apakah layak untuk
digunakan atau tidak, pengujian juga
dilakukan dengan mengukur besar
peningkatan daya (power), torsi, dan
konsumsi bahan bakar setelah
menggunakan produk ini yang diukur
menggunakan alat dynamometer (dyno
test). Pengujian lainnya yakni dengan
Gambar 5. Cacahan Plastik HDPE cara menimbang cop busi yang telah
dicetak untuk diketahui berapa beratnya.
Langkah ketujuh yakni melelehkan Hal ini dilakukan untuk mengetahui
plastik yang telah dicacah menggunakan berapa banyak sampah plastik yang
oven dengan temperatur 200-280 ˚C. digunakan untuk membuat satu buah cop
Langkah kedelapan yakni prose busi.
pencetakan lelehan sampah plastik
menggunakan molding.

Gambar 6. Proses Pelehan dan


Gambar 8. Proses Uji Dyno Test
Pencetakan
17 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a
Volume 4 Nomor 2, 2020
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Torsi
Dari tahapan penelitian yang 2. Daya
dilakukan terhadap cop busi minim Berikut adalah grafik torsi dan daya
resistansi berbahan dasar sampah (power) yang didapat dari hasil uji dyno
plastik didapatkan hasil berupa grafik sebelum dan setelah penggunaan cop
berikut: busi ini di bengkel Mototech,
Yogyakarta

Gambar 9. Hasil Uji Posisi Standar

Gambar 10. Hasil Uji Setelah Penggunaan SPICoPlast


E - I S S N : 2 5 9 8 - 0 2 6 2 | 18

Diketahui bahwa dalam posisi karena turut memperbanyak


standar didapat daya (power) sebesar 8,1 kemungkinan sampah plastik untuk
HP pada 4709 RPM, sementara torsinya dapat dimanfaatkan atau didaur ulang
sebesar 12,88 Nm pada 4124 RPM. menjadi produk baru yang memiliki
Setelah menganti cop busi bawaan nilai guna lebih dan manfaat bagi
pabrik dengan cop busi minim resistansi kehidupan.
berbahan sampah plastik ini daya
(power) berubah menjadi 8,9 HP pada 4. KESIMPULAN
5338 RPM, sedangkan torsinya menjadi Berdasarkan hasil daur sampah
15,13 Nm pada 3405 RPM. Selain daya plastik menjadi cop busi dapat
(power) dan torsi yang mengalami disimpulkan sebagai berikut:
perubahan, kecepatan maksimal yang 1. Pemanfaatan sampah plastik
diraih juga berubah, dari cop busi standar HDPE sebagai bahan dasar
sebesar 91.5 Km/jam dan setelah pembuatan cop busi minim
pemakaian cop busi minim resistansi resistansi merupakan salah satu
berbahan sampah plastik ini menjadi cara dalam mengurangi
92,2 Km/jam. keberadaan sampah plastik.
Dari pengujian jalan juga didapat Meskipun kebutuhan sampah
nilai konsumsi bahan bakar dalam posisi plastik yang dibutuhkan untuk
standar sebesar 50,8 Km/liter. Setelah membuat cop busi ini hanya
menganti cop busi bawaan pabrik sebesar 18 gram per unitnya,
dengan cop busi minim resistansi namun apabila cop busi ini
berbahan sampah plastik ini konsumsi diproduksi masal, maka
bahan bakarnya menjadi 51,9km/liter. pengaruhnya akan semakin
Sedangkan dari pengujian berat cop busi terasa bagi lingkungan.
ini didapat nilai sebesar 18 gram per 2. Cop busi minim resistansi ini
unitnya yang diukur hanya bagian juga dapat meningkatkan
luarnya saja tanpa bagian inti. performa kendaraan bermotor,
Selain itu dari pengujian yang yang diukur berdasarkan daya
dilakukan diketahui bahwa produk cop (power), torsi, dan konsumsi
busi minim resistansi berbahan sampah bahan bakar. Peningkatan yang
plastik ini dapat bertahan pada suhu terjadi adalah sebagai berikut:
kerja mesin dan mampu mengalirkan a. Daya (power) sebesar 0,8
arus dengan baik dan dengan tingkat HP,
kebocoran arus yang minim. b. Torsi sebesar 2,25 Nm,
Dari penelitian yang dilakukan dan
terhadap cop busi minim resistansi c. Efisiensi bahan bakar
berbahan sampah plastik dapat meningkat sebesar 1,1
diketahui bahwa penggantian cop busi Km/liter.
standar dengan cop busi minim
resistansi berbahan sampah plastik ini 5. REFERENSI
dapat menambah torsi dan daya mesin Anonim, 2019. Kota Yogya Hasilkan
kendaraan bermotor, serta 300 Ton Sampah Tiap Hari.
meningkatkan efisiensi bahan bakar. https://jogja.tribunnews.com/2019/1
Selain itu dengan adanya produk ini 0/10/kota-yogya-hasilkan-300-ton-
diharapkan bahwa permasalahan sampah-tiap-hari. Diakses tanggal 28
sampah plastik baik di Indonesia Februari 2020.
maupun di dunia dapat diperingan,
19 | J u r n a l I l m i a h P e n a l a r a n d a n P e n e l i t i a n M a h a s i s w a
Volume 4 Nomor 2, 2020
Anonim, 2019. Overload, TPST 2c/macam-macam-jenis-plastik-dan-
Piyungan Berhenti Beroperasi. bahaya-yang-
https://kumparan.com/tugujogja/ove terkandungnya?page=2. Diakses
rload-tpst-piyungan-berhenti- tanggal 15 Januari 2020.
beroperasi-1553505333750492585. Nurdianto, I. dan Ansori, A. 2015.
Diakses tanggal 30 Januari 2020. Pengaruh Variasi Tingkat Panas Busi
Asroni, M. 2008. Pengaruh Kuat Arus Terhadap Performa Mesin dan Emisi
Pengapian Pada Motor Terhadap Gas Buang Sepeda Motor 4 Tak.
Konsumsi Bahan Bakar. Jurnal Jurnal Teknik Mesin. 03(03): 9.
Flywheel Jurusan Teknik Mesin Rachmawati, Q. 2015. Pyrolysis of Solid
Fakultas Teknologi Industri Institut Waste With Variation of Biomass
Teknologi Nasional Malang. 1(1): Composition and Type of Plastic.
12–18. Tesis. Fakultas Teknik Sipil dan
Bungo, E.M., Jack, L.D. 1977. Spark Perencanaan Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Plug Connector Assembly. United
Surono, U.B. dan Ismanto. 2016.
State Patent. Pengolahan Sampah Plastik Jenis PP,
Das, S. dan Pandey, S. 2007. Pyrolysis PET dan PE Menjadi Bahan Bakar
and Catalytic Cracking of Municipal Minyak dan Karakteristiknya. Jurnal
Plastic Waste for Recovery of Mekanika dan Sistem Termal
Gasoline Range Hydrocarbons. Universitas Janabadra. 1(1): 32-37.
Tesis. National Institute of Wahyudi, J., Prayitno, H.T., dan Astuti,
Technology Rourkela. A.D. 2018. Pemanfaatan Limbah
Kwartiana, R. 2015. Macam-macam Plastik Sebagai Bahan Baku
Jenis Plastik dan Bahaya yang Pembuatan Bahan Bakar Alternatif.
Terkandungnya. Jurnal Litbang. 14(1): 58–67.
https://www.kompasiana.com/rinak
wartiana/5519e208a33311cb1cb659

You might also like