You are on page 1of 25

ELECTRONIC GOVERNMENT : SUATU INOVASI

PENINGKATAN MANAJEMEN PUBLIK DALAM


KERANGKA GOOD GOVERNANCE

Ipah Ema Jumiati


Email : emma_top31@yahoo.co.id

Program Studi Ilmu Administrasi Negara


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jl. Raya Jakarta KM 4 Serang

Abstract : Information technology era began in developed


countries, where there is utilization of digital technology (Digital
Electronic Services) has produced a form of government
bureaucracy a new mechanism, known by the term Electronic
Government (e-Government). With e-Government is expected
interactions between the government and its people are too
bureaucratic, the mechanism of interaction is much more friendly.
In other words the implementation of e-Government is an
orientation of new digital technologies in the development of
management information systems as a result of the utilization of
information technology developments and breakthroughs in order
to service to the community faster, easier, cheaper without the
limitation of space and time. In principle, the e-government is one
way of providing public services more effective, efficient,
transparent and accountable in line with the principles contained in
the good governance (good governance). In the development and
implementation in both developed countries and in developing
countries, so far, e-government brings a positive impact on the
application of these principles around the concept of good
governance and public service. Therefore the application of e-
government, which must be accompanied by reforms of public
sector management, good corporate governance reform and
strengthening of civil society is a thing that can not be put off no
longer.

Kata Kunci : e-goverment, good governance, good corporate


governance

54
Globalisasi merupakan berhubungan dengan trend hubungan
sebuah fenomena dimana sekat-sekat antar negara dan antar anggota
antar negara semakin tipis. Adalah masyarakat di era-era mendatang.
merupakan suatu kenyataan bahwa Tuntutan hubungan antar
globalisasi telah membuka isolasi negara di dalam era global tersebut
batasan antar negara yang selama ini tentunya mengakibatkan secara tidak
berlaku – terutama untuk hal-hal langsung tuntutan masyarakat
yang berhubungan dengan politik, terhadap pemerintahnya pun menjadi
ekonomi, sosial, budaya, dan hukum berubah. Pemerintah diminta untuk
– akibat sedemikian cepat dan lebih responsif terhadap permintaan
akuratnya informasi mengalir dari masyarakatnya, lebih memperbaiki
satu tempat ke tempat yang lain. kinerja birokrasi dan administrasinya
Tentunya dengan globalisasi suatu agar mutu pelayanan kepada
negara mengharapkan suatu tatanan masyarakat dan mereka yang
masyarakat yang lebih baik di dalam berkepentingan membaik secara
sebuah sistem negara dan membawa signifikan, lebih baik dalam
manfaat yang besar bagi kehidupan menghasilkan keputusan-keputusan
masyarakat di dalam lingkungan yang berkualitas, lebih menyadari
global. berbagai perubahan mendasar yang
Dengan kata lain, peranan harus dipahami dan dilakukan untuk
pemerintah di dalam sebuah negara dapat berkompetisi dengan negara-
untuk menciptakan sebuah negara lain, dan sebagainya.
lingkungan yang kondusif dalam Seperti kita ketahui,
menghadapi era globalisasi seringkali masyarakat beranggapan
merupakan suatu yang mutlak harus bahwa birokrasi kita sangat lambat,
dilakukan. Visi pemerintah sebuah berbelit-belit (red tape), boros dan
negara selain memiliki dimensi terlalu kaku, maka masyarakat saat
internal (cita-cita bangsa yang ini membutuhkan sebuah kinerja
bersangkutan) tidak dapat pula pemerintah yang cepat, murah, dan
dilepaskan dengan aspek eksternal berorientasi pada proses agar dapat
yang ada, terutama yang memberikan dukungan yang

55
signifikan dan kompetitif bagi para diterapkan disini adalah teknologi
customer-nya (individu, komunitas informasi.
bisnis, masyarakat, dan stakeholder Era teknologi informasi
yang lain). Tentu saja merubah dimulai di negara-negara maju,
paradigma tersebut tidaklah semudah dimana terdapat pemanfaatan
membalikkan telapak tangan, karena teknologi digital (Electronic Digital
perubahan merupakan suatu Services) telah melahirkan sebuah
keharusan, bukan pilihan. Bagi siapa bentuk mekanisme birokrasi
yang dapat melakukan perubahan pemerintahan yang baru, yang
dengan cepat, akan semakin terkenal dengan istilah Electronic
diuntungkan karena selain dapat Government (e-Government).
beradaptasi dengan lingkungan yang Dengan e-Government ini
baru, yang bersangkutan dapat diharapkan interaksi antara
menjadi pemain kunci dalam pemerintah dengan masyarakatnya
mekanisme global tersebut. yang terlampau birokratis, menjadi
Dalam kondisi tersebut, mekanisme hubungan interaksi yang
teknologi diciptakan untuk jauh lebih bersahabat. Dengan kata
mempermudah dan memperbaiki lain penerapan e-Government
kualitas kehidupan manusia merupakan orientasi baru teknologi
menunjukkan peranannya. Karena digital dalam bidang pengembangan
pada dasarnya mayoritas bentuk management information system
pelayanan pemerintah kepada sebagai akibat pemanfaatan
masyarakatnya adalah hal-hal yang perkembangan dan terobosan
berkaitan dengan pengumpulan, teknologi informasi agar pelayanan
pengolahan, dan penyediaan kepada masyarakat lebih cepat,
berbagai data, informasi, mudah, murah tanpa batasan ruang
pengetahuan, maupun kebijakan dan waktu.
serta penyebarannya ke seluruh
anggota masyarakat yang
membutuhkan, maka jelas terlihat
bahwa teknologi yang paling cocok

56
Pembahasan usaha dan masyarakat. Dengan
Good Governance perkataan lain, governance yang baik
Konsep Good Governance ditandai dengan hubungan yang
pada dekade terakhir ini menjadi sinergis dan konstruktif diantara
sangat popular terutama pada negara- ketiga pihak tersebut, yang oleh
negara berkembang seperti Indonesia kalangan pakar disebut pilar-pilar
yang masih dalam tahap awal good governance. Dengan demikian,
melakukan reformasi. Good dalam governance terlibat segenap
Governance memang selalu pelaku, yaitu keseluruhan pihak yang
dikaitkan dengan konsep dan proses berkepentingan (stakeholders), yang
demokrasi dan reformasi sektor pada dasarnya terdiri atas
publik. Di negara-negara Eropa Negara/Pemerintah, swasta/dunia
Barat, terutama negara-negara yang usaha dan masyarakat yang intensif.
tergabung dalam OECD, konsep Berdasarkan permasalahan dan
Good Governance sudah tingkat pemerintahannya,
berkembang lama dan juga telah stakeholders masyarakat meliputi
memberi inspirasi terhadap kalangan yang sangat luas dan
perkembangan demonstrasi dan beraneka ragam, seperti organisasi
reformasi administrasi publiknya politik, Lembaga Swadaya
secara konseptual maupun Masyarakat (LSM), koperasi,
prakteknya. individu dan bahkan lembaga-
Pada hakekatnya Good lembaga internasional.
Governance merupakan suatu konsep Agere mengatakan bahwa
tentang penyelenggaraan perspektif yang muncul tentang
pemerintahan yang melibatkan struktur governance adalah sebagai
banyak pihak (stakeholders). Dalam berikut (Agere, 2000) :
”good governance”, misalnya - the relationship between
terkandung makna governments and the market;
sharing/patnership pengelolaan - the relationship between
negara antar sektor publik, yaitu governments and citizens;
Negara/Pemerintah, swasta/dunia

57
- the relationship between masyarakat, dan mendorong
governments and the voluntary partisipasi masyarakat bagi
or private sector; keterlibatan dalam proses pembuatan
- the relationship between elected kebijakan, pelaksanaannya serta
(politicians) and appointed (civil kontrol terhadapnya.
servants); Pada sisi dunia usaha dituntut
- the relationship between local adanya keterbukaan, akuntabilitas,
governments institutions and moralitas tinggi, social responsibility
urban and rural dwellers; dan patuh pada peraturan
- the relationship between perundangan yang berlaku.
legislature and the executive; Komponen ketiga,
- the relationship between nations masyarakat, dituntut agar kuat
states and international (strong), selalu menyatakan
institutions. pendapatnya (vibrant), berkualitas
Semakin tinggi keterlibatan tinggi serta partisipatif terhadap
ketiga komponen tersebut semakin berbagai proses yang dilakukan baik
baik pula kualitas penyelenggaraan oleh birokrasi maupun oleh dunia
pemerintahannya. Good Governance usaha.
berkembang sejalan dengan
berkembangnya demokrasi dalam Administrasi Publik Dalam Konteks
sistem politik suatu negara. Good Governance
Dalam konsep Good Administrasi negara dapat
Governance masing-masing diartikan sebagai tindakan manusia
komponen utamanya diharapkan yang bekerja sama dalam lingkup
mempunyai sejumlah karakter yang kelembagaan birokrasi pemerintahan,
harus ada dengan kualitas yang dunia usaha dan/atau masyarakat,
tinggi. Komponen birokrasi dituntut yang bertujuan memberikan
agar mempunyai karakter antara lain pelayanan yang baik kepada
bersih (clean), terbuka (transparent), masyarakat. Oleh karena itu terdapat
akuntabel (accountabel), responsif, pandangan dan pendapat bahwa kata
berorientasi pada kepentingan public dalam istilah public

58
administration tidak lagi difokuskan memberikan pengertian governance
kepada Lembaga Pemerintah, tetapi sebagai proses kegiatan bersama-
lebih kepada masyarakat yang sama dalam memecahkan masalah
dilayani. Walaupun demikian, hal itu dan memenuhi kebutuhan
bukan berarti administrasi tentang masyarakat.
masyarakat (administration of the Dalam public governance
public), tetapi administrasi yang peran sektor Negara/Pemerintah,
diselenggarakan untuk masyarakat. bukan hanya sebagai regulator dan
Pergeseran makna itu tidak fasilitator untuk menciptakan iklim
menafikan peran manajemen yang kondusif bagi berkembangnya
pemerintah, karena birokrasi dunia usaha dan masyarakat. Hal ini
pemerintahan tetap memiliki berarti gagasan Osborne dan Gaebler
kewenangan terbesar dalam melalui ”empowering rather than
penyelenggaraan negara. serving” menjadi semangat yang
Seiring dengan arus perlu ditumbuhkan di kalangan
globalisasi, di awal dekade sembilan aparat pemerintah, karena
puluhan telah lahir pendekatan, teori keberdayaan masyarakat akan
atau paradigma baru dalam mengurangi beban pemerintah
administrasi negara. Banyak daerah pada saat ketersediaan
cendekiawan kontemporer dalam sumber-sumber publik semakin
administrasi negara menggunakan langka. Dengan demikian pelayanan
istilah governance sebagai istilah publik yang diselenggarakan
lain dari administrasi negara. Istilah pemerintah akan menjadi lebih
governance bukan merupakan hal efektif, karena masyarakat memiliki
yang baru karena dapat dan telah kontrol yang lebih besar, masyarakat
digunakan dalam berbagai konteks, memahami permasalahan lebih baik,
seperti good coporate governance, dan usaha pemberian pelayanan dari
international governance, local masyarakat diharapkan lebih murah
governance, serta public governance dibandingkan dengan usaha
(sebagai pengganti istilah public profesional. Dengan demikian
administration). Ada pula yang mendorong daya saing dalam

59
memberikan pelayanan kepada and voluntary sector organizations
masyarakat sehingga dengan (local governance)”.
meningkatkan efisiensi, lebih bersifat Kutipan di atas
responsif dan merangsang inovasi memperlihatkan adanya pergeseran
dan gairah kerja aparat pemerintah. paradigma tentang penyelenggaraan
Selanjutnya konsep pemerintah daerah atau keberadaan
Administrasi Publik, terutama yang pemerintah daerah yang sudah tidak
berkaitan dengan pemerintah daerah sesuai lagi dengan kenyataan yang
(local government) mendapat ada. Lingkungan pemerintah daerah
tantangan dari konsep baru tentang berkembang secara luar biasa
penyelenggaraan pemerintahan yaitu menjadi suatu lingkungan yang
local governance. Menurut Atkinson sangat kompleks namun terkait
dan Wiks-Heeg (Atkinson, 2000) sebagai suatu network system.
teori tentang local government sudah Lingkungan yang kompleks tersebut
harus dibedakan dari teori tentang terdiri dari banyak stakeholder yang
local governance. Perbedaan ini berperan aktif dalam menjalankan
didasarkan pada pengakuan secara berbagai kegiatan yang pada masa
umum bahwa peran local authorities lampau banyak didominasi oleh
secara fundamental sedang dalam pemerintah daerah.
proses dirumuskan kembali. Selanjutnya Stoker
Selanjutnya ia mengatakan sebagai mengemukakan lima proposisi
berikut : “It is argued that the key penting yang membentuk konsep
feature of this redefinition has been a governance sebagai berikut
shift from councils operating (Atkinson, 2000) :
indepently and monolithically as sole 1) Governance refers to a complex
provider of public services (local set of institutions and actors that
government), to one where they act are drawn from but also beyond
as strategic directors of a complex government;
variety of overlapping local 2) Governance identifies the
institutional networks involving a blurring of boundaries and
range of public, quasi-public, private

60
responsibilities for tackling tingkat lokal. Pertama, Administrasi
social and economic issues; Publik tidak lagi menjadi aktor
3) Governance identifies the power tunggal apalagi dominan dalam
dependence involved in the proses pembuatan kebijakan,
relationships between institutions implementasi kebijakan, serta
involved in collective action; kontrol dan evaluasinya. Kedua,
4) Governance is about autonomous berbagai aktor berada dalam kondisi
self governing networks of saling ketergantungan dan
actors; membentuk jaringan kerjasama.
5) Governance identifies the Sejalan dengan
capacity to get things done which perkembangan konsep governance,
does not rest on the power of dalam ilmu administrasi publik
government to command or use terjadi pula perkembangan konsep
its authority. It sees government baru dari konsep administrasi publik
as able to use new tools and tradisional. Pada dekade 1980an dan
techniques to steer and guide. awal 1990an muncul suatu
Dari kelima proposisi yang pendekatan manajerial baru dalam
dikemukakan oleh Stoker di atas sektor publik sebagai respon dari
dapat disimpulkan bahwa berbagai kekurangan atau
governance merupakan suatu bentuk ketidakmampuan model
jaringan kerjasama (networks) dari Administrasi Publik Tradisional.
para pihak atau aktor yang bersifat Pendekatan ini mempunyai banyak
saling bergantung satu dengan nama antara lain managerialism, new
lainnya (mutually dependent) yang public management, market based
bekerja secara bebas dari sistem public administration,
birokrasi. entrepreneurial government. Namun
Kedua kutipan di atas banyak penulis memakai new public
memperlihatkan adanya perubahan management atau managerialism
yang sangat mendasar dari (Hughes, 1994).
keberadaan Administrasi Publik, Dalam new public
baik di tingkat nasional terutama di management terjadi perubahan yang

61
mendasar baik dilihat dari aspek partisipasi pembuatan kebijakan,
strategis, manajemen internal pelaksanaan kebijakan, terutama
maupun dilihat dari hubungan antara kontrol terhadap pelaksanaan
birokrasi dengan politisi dan kebijakan.
masyarakat. Hoods, seperti dikutip
oleh Hughes, mengatakan pada Pengertian dan Manfaat Electronic
hakekatnya terdapat empat jenis Government (e-gov) Dalam Konteks
perubahan yang dikemukakan oleh Good Governance
pendekatan new public management Hal pertama yang perlu
yaitu (Hughes, 1994) memfokuskan dijelaskan pada bagian ini adalah
organisasi pada output; mengelola konsep e-government itu sendiri.
input organisasi melalui kontrak; Holmes (Holmes, 2001)
memperkecil ruang lingkup kerja mendefinisikan e-government
pemerintah, dan merubah hubungan sebagai berikut : “Electronic
akuntabilitas antara birokrasi dengan government, or e-government, is the
para politisi dan masyarakat. use of information technology, in
Dalam kaitannya dengan particular the internet, to deliver
Good Governance, maka perubahan public services in a much more
pada butir terakhir di atas telah convenient, customer oriented, cost-
menjadi fokus yang secara terus effective, and all together different
menerus diwacanakan dan and better way.”
dikembangkan. Konsep-konsep di Mengacu pada definisi yang
atas adalah transparansi, dikemukakan diatas, maka dapat
demokratisasi dan akuntabilitas dikatakan bahwa Holmes melihat e-
penyelenggaraan pemerintahan. government lebih pada kontek
Konsekuensi logis dari layanan publik. Sementara itu
diterapkannya the new public Richard (Richard, 1999) melihat e-
management dan konsep governance government lebih sebagai alat (tools)
adalah dibutuhkannya suatu cara bagi governance. Ia mengatakan
untuk berhubungan antar aktor atau sebagai berikut : “ ”After decades
stake holder dalam konteks of growing disenchantment about

62
public participation in policy berkomunikasi, bertukar informasi,
development and democratic melakukan teleconferencing, dan
process, the public perceives the koordinasi pekerjaan dengan
internet and new technologies as a menggunakan jaringan internet.
key element in making deliberative Government to business
democracies work better.” (G2B) dimaksudkan bahwa
Selanjutnya menurut World pemerintah dapat melakukan
Bank (2003), e-government adalah transaksi bisnis dengan dunia usaha
penggunaan teknologi informasi seperti pembelian barang, jasa,
(internet) untuk meningkatkan pengiriman dokumen, dan
efisiensi, efektivitas, transparansi dan sebagainya.
akuntabilitas pemerintah. Sedangkan Layanan e-government yang
menurut Adriwati (2001) dalam ketiga yaitu government to society
Bunga Rampai Wacana Administrasi (G2S) dimaksudkan untuk
Publik dikatakan bahwa Electronic memperlancar dan memudahkan
Government (e-gov) merupakan masyarakat untuk dapat memperoleh
sistem informasi yang menggunakan layanan secara elektronik melalui
internet dan teknologi digital lain internet dan web yang diberikan
untuk melakukan transaksi, layanan pemerintah.
publik, komunikasi, koordinasi dan Sedangkan menurut GSA
manajemen organisasi pemerintah. Federal Technology Service dalam
Layanan e-government meliputi Richardus Eko Indrajit (2004 : 41)
layanan government to government, terdapat empat tipe relasi E-
government to bussiness, dan Government yang terdiri atas
government to society. Government to Citizens (G2C),
Government to government Government to Bussiness (G2B),
(G2G) dimaksudkan bahwa Government to Government (G2G)
komunikasi dan layanan dapat dan Government to Employess
dilakukan antara instansi pemerintah (G2E).
dengan pemerintah, dimana antar Tipe G-to-C ini merupakan
instansi pemerintah dapat aplikasi e-government yang paling

63
umum, yaitu dimana pemerintah Komdak dan antre untuk
membangun dan menerapkan memperoleh pelayanan
berbagai portfolio teknologi  Kantor Imigrasi bekerja sama
informasi dengan tujuan utama untuk dengan Bandara Udara
memperbaiki hubungan interaksi Internasional Soekarno-Hatta dan
masyarakat dengan masyarakat sejumlah bank-bank swasta
(rakyat). Dengan kata lain, tujuan membangun jaringan teknologi
utama dari dibangunnya aplikasi e- informasi sehingga para turis
government bertipe G-to-C adalah lokal yang ingin melanglang
untuk mendekatkan pemerintah buana dapat membayar fiskal
dengan rakyatnya melalui kanal- melalui mesin-mesin ATM
kanal akses yang beragam agar sehingga tidak perlu harus
masyarakat dapat dengan mudah meluangkan waktu lebih awal
menjangkau pemerintahnya untuk dan antre di bandara udara ;
pemenuhan berbagai kebutuhan  Departemen Agama membuka
pelayanan sehari-hari. Contoh situs pendaftaran bagi mereka
aplikasinya adalah sebagai berikut : yang berminat untuk
 Kepolisian membangun melangsungkan ibadah haji di
menawarkan jasa pelayanan tahun-tahun tertentu sehingga
perpanjangan Surat Ijin pemerintah dapat mempersiapkan
Mengemudi (SIM) atau Surat kuota haji dan bentuk pelayanan
Tanda Nomor Kendaraaan yang sesuai ;
(STNK) melalui internet dengan  Bagi masyarakat yang memiliki
maksud untuk mendekatkan keahlian tertentu dan berniat
aparat administrasi kepolisian untuk mencari pekerjaan di luar
dengan komunitas para pemilik negeri (menjadi Tenaga Kerja
kendaraan bermotor dan para Indonesia), maka yang
pengemudi, sehingga yang bersangkutan dapat dengan
bersangkutan tidak harus mudah mendaftarkan diri dari
bersusah payah datang ke Warnet (Warung Internet)
terdekat ke Departemen Tenaga

64
Kerja secara gratis); dan lain Contoh dari aplikasi e-government
sebagainya. berjenis G-to-B ini adalah sebagai
Selanjutnya tipe yang kedua berikut :
adalah Government to Bussiness  Para perusahaan wajib pajak
(G2B) merupakan salah satu tugas dapat dengan mudah
utama dari sebuah pemerintahan menjalankan aplikasi berbasis
adalah membentuk sebuah web untuk menghitung besarnya
lingkungan bisnis yang kondusif agar pajak yang harus dibayarkan ke
roda perekonomian sebuah negara pemerintah dan melakukan
dapat berjalan sebagaimana pembayaran melalui internet;
mestinya. Dalam melakukan  Proses tender proyek-proyek
aktivitas sehari-harinya, entiti bisnis pemerintahan yang melibatkan
semacam perusahaan swasta sejumlah pihak swasta dapat
membutuhkan banyak sekali data dilakukan melalui website
dan informasi yang dimiliki oleh (sehingga menghemat biaya
pemerintah. Disamping itu, yang transportasi dan komunikasi
bersangkutan juga harus berinteraksi mulai dari proses pengambilan
dengan berbagai lembaga kenegaraan dan pembelian formulir tender,
karena berkaitan dengan hak dan pengambilan formulir informasi
kewajiban organisasinya sebagai TOR (Term of Reference),
sebuah entiti yang berorientasi profit. sampai dengan mekanisme
Diperlukan relasi yang baik antara pelaksanaan tender itu sendiri
pemerintah dengan kalangan bisnis yang berakhir dengan
tidak saja bertujuan untuk pengumuman pemenang tender;
memperlancar para praktisi bisnis  Proses pengadaan dan pembelian
dalam menjalankan roda barang kebutuhan sehari-hari
perusahaannya, namun lebih jauh lembaga pemerintahan (misalnya
lagi banyak hal yang dapat untuk back-office dan
menguntungkan pemerintah jika administrasi) dapat dilakukan
terjadi relasi interaksi yang baik dan secara efisien jika konsep
efektif dengan industri swasta. semacam e-procurement

65
diterapkan (menghubungkan  Aplikasi yang menghubungkan
antara kantor-kantor pemerintah kantor-kantor pemerintah
dengan para supplier-nya); setempat dengan bank-bank asing
 Perusahaan yang ingin milik pemerintah di negara lain
melakukan proses semacam dimana pemerintah setempat
merger dan akuisisi dapat dengan menabung dan menanamkan
mudah berkonsultasi sehubungan uangnya;
dengan aspek-aspek regulasi dan  Pengembangan suatu sistem basis
hukumnya dengan berbagai data intelijen yang berfungsi
lembaga pemerintahan terkait; untuk mendeteksi mereka yang
dan lain sebagainya. tidak boleh masuk atau keluar
Tipe yang ketiga yaitu dari wilayah Negara (cegah dan
Government to Governments (G-to- tangkal);
G). Dimaksudkan bahwa di era  Sistem informasi di bidang hak
globalisasi ini terlihat jelas adanya cipta intelektual untuk
kebutuhan bagi negara-negara untuk pengecekan dan pendaftaran
saling berkomunikasi secara lebih terhadap karya-karya tertentu
intens dari hari ke hari.. Berbagai yang ingin memperoleh hak
penerapan e-government bertipe G- paten internasional; dan lain
to-G ini yang telah dikenal luas sebagainya.
antara lain : Pada akhirnya aplikasi e-
 Hubungan administrasi antara government juga diperuntukkan
kantor-kantor pemerintah untuk meningkatkan kinerja dan
setempat dengan sejumlah kesejahteraan para pegawai negeri
kedutaan-kedutaan besar atau atau karyawan pemerintahan yang
konsulat jenderal untuk bekerja di sejumlah institusi sebagai
membantu penyediaan data dan pelayan masyarakat. Berbagai jenis
informasi akurat yang dibutuhkan aplikasi yang dapat dibangun dengan
oleh para warga Negara asing menggunakan format G-to-E ini
yang sedang berada di tanah air; antara lain :

66
 Sistem pengembangan karir perencanaan terhadap aspek
pegawai pemerintah yang selain finansial keluarganya termasuk di
bertujuan untuk meyakinkan dalamnya masalah tabungan dan
adanya perbaikan kualitas dana pensiun; dan lain
sumber daya manusia, diperlukan sebagainya.
juga sebagai penunjang proses Dengan menyadari adanya
mutasi, rotasi, demosi, dan bermacam-macam tipe aplikasi
promosi seluruh karyawan tersebut, maka terlihat fungsi
pemerintahan; strategis dari berbagai aplikasi e-
 Aplikasi terpadu untuk government yang dikembangkan oleh
mengelola berbagai tunjangan sebuah negara. Keberadaannya tidak
kesejahteraan yang merupakan hanya semata untuk meningkatkan
hak dari pegawai pemerintahan kinerja pelayanan pemerintah kepada
sehingga yang bersangkutan masyarakatnya, namun lebih jauh
dapat terlindungi hak-hak lagi untuk meningkatkan kualitas
individualnya; dari penyelenggaraan pemerintahan
 Sistem asuransi kesehatan dan suatu negara, yang pada akhirnya
pendidikan bagi para pegawai bermuara pada kemajuan negara itu
pemerintahan yang telah sendiri.
terintegrasi dengan lembaga- Selain itu e-government dapat
lembaga kesehatan (rumah sakit, bermanfaat dalam memangkas biaya
poliklinik, apotik, dan lain birokrasi, dapat dijadikan sebagai
sebagainya) dan institusi-institusi media informasi dan komunikasi,
pendidikan (sekolah, perguruan layanan dokumen dan pembayaran
tinggi, kejuruan, dan lain-lain) pajak serta pungutan lainnya.
untuk menjamin tingkat Sedangkan Menurut Gronlund (2002
kesejahteraan karyawan beserta : 101) terdapat dua keuntungan
keluarganya; utama dari pelaksanaan e-
 Aplikasi yang dapat membantu government, yakni : pemberdayaan
karyawan pemerintah dalam masyarakat serta lebih efektif, dan
membantu untuk melakukan

67
efisiennya informasi dan pemberian tambah yang sangat tinggi.
pelayanan publik. Akuntabilitas, demokratisasi dan
Manfaat tersebut tentunya transparansi pada hakekatnya
dapat dirasakan maksimal manakala merupakan konsep-konsep yang
didukung oleh sumber daya e-gov membutuhkan media untuk
antara lain industri telematika, SDM, berinteraksi atau berkomunikasi
hukum, standarisasi, dan kultur diantara stakeholders secara intensif
informasi. Yang terakhir adalah dengan kualitas tinggi.
pengamanan yang mencakup fisik, Pada hakekatnya tidaklah
lojik, aplikasi, dan konten informasi. mudah dan sederhana untuk
Hambatan yang mungkin timbul membuat sebuah definisi yang tuntas
dalam pengembangan e-gov antara tentang konsep akuntabilitas. Namun
lain dana, sumber daya manusia, dari berbagai diskusi yang ada maka
kerahasiaan data dan legalitas dapat dikatakan bahwa akuntabilitas
pelayanan. merupakan suatu prinsip dimana
Dengan demikian e- pemerintah ’dipaksa’ untuk
government bukan saja teknologi mengungkapkan kepada para
informasi yang dapat dipakai oleh stakeholders-nya tentang berbagai
pemerintah untuk kepentingan tindakan yang dilakukannya serta
penyediaan layanan publik namun penjelasan atau pembenaran terhadap
lebih dari itu e-government juga alasan-alasan yang
merupakan alat bagi masyarakat melatarbelakanginya. Untuk itu
untuk berpartisipasi dalam berbagai pemerintah pun haruslah ’auditable’
proses pembuatan kebijakan. Hal pada tingkatan politisnya (political
yang terakhir ini merupakan bagian accountability), pada tingkatan
dari proses demokratisasi yang hukum dan perundangannya (legal
berkaitan dengan Good Governance accountability), pada tingkatan
maupun penyediaan layanan publik pemberian layanannya (consumer
dalam konteks perkembangan ilmu accountability) serta pada aspek
administrasi publik, keberadaan e- profesionalismenya (professional
government memberikan nilai accountability) (Hinton, 1993).

68
Transparansi memaksa Salah satu kantor layanan pemerintah
pemerintah untuk mengungkapkan yang paling awal menerapkan e-
apa saja yang dilakukan pemerintah Government adalah kantor pelayanan
pada berbagai tingkatannya dan pajak, terutama yang berkaitan
mengungkapkan berbagai data, dengan pajak perusahaan. Hal ini
informasi, bahkan knowledge yang dilakukan karena Pajak Penjualan
ada pada pemerintah terhadap (Sales Tax) atau Pajak Pertambahan
kebijakan yang dibuat dan Nilai (Value Added Tax) merupakan
implementasinya. Demokratisasi jenis pajak yang cukup mahal
memaksa pemerintah untuk mampu biayanya, karena harus dilakukan
membuka semua cara bagi partisipasi setiap bulan atau kwartal (Holmes,
masyarakat pada berbagai tingkatan 2001)
kegiatan pemerintah. Untuk berbagai Di Perancis, individu dan
konsep diatas tersebut dibutuhkan perusahaan sudah dapat
tools yang memungkinkan mengadministrasikan dan membayar
diterapkannya berbagai konsep di semua ’income tax’, ’properti tax’,
atas secara mudah, menjangkau dan kontribusi ’social security’-nya
banyak orang, cepat, murah dan melalui internet. Di Irlandia,
convinient. Untuk itu e-government pemungutan Pajak Pertambahan
pada saat ini dapat dikatakan Nilai dan Pajak Penghasilan yang
merupakan salah satu jawaban yang dipungut oleh badan melalui web dan
paling tepat. mengijinkan pembayar pajak untuk
melihat dan memperbaharui
Implementasi Electronic informasi ’account’-nya setiap saat.
Government (E-Gov) di Beberapa Semua fungsi yang berkaitan dengan
Negara Maju dan Negara administrasi perpajakan, seperti
Berkembang aplikasi, pengembalian dan
E-Government telah banyak pembayaran pajak, tax refund, serta
digunakan oleh pemerintah di informasi, bantuan dan konsultasi
negara-negara maju dalam proses telah on-line di Spanyol. Demikian
penyediaan di layanan publiknya. pula halnya di Amerika, sepertiga

69
dari tax returns dilakukan secara Negara berkembang yang
elektronik pada tahun 2000. Tax Re- telah menerapkan e-government
funds secara elektronik telah pula adalah Filipina yaitu pada bidang
dilakukan melalui bank accounts kepabeanan. Dengan memakai paket
wajib pajak, dan pembayaran pajak software tertentu unit pabean Filipina
dapat dilakukan melalui kartu kredit dapat on-line dengan pihak
(Holmes, 2001). pengusaha. Hal ini ternyata dapat
E-government sebagai tools mengurangi biaya bagi e-bussiness
bagi interaksi pemerintah dengan serta mengurangi kesempatan bagi
stakeholders-nya bukanlah monopoli penyelundupan serta membantu
pemerintahan di negara-negara maju pabean meningkatkan
saja, tetapi sudah mulai diterapkan pendapatannya (www.worldbank).
pula di sejumlah negara berkembang. Dengan demikian bukan saja
Pemerintah Daerah Zhongguancun di masalah penyediaan layanan yang
Cina telah menerapkan E-Park dapat disediakan dengan lebih baik
terhadap para pebisnis dengan dan murah bagi pengguna jasa,
teknologi tinggi untuk melakukan namun hal yang berkaitan dengan
permohonan ijin, memberikan pemberantasan korupsi serta
laporan keuangan bulanan, peningkatan pendapatan negara pun
pembayaran pajaknya. Selain itu ada dapat dicapai.
kurang lebih 32 fungsi lainnya yang Contoh selanjutnya dari
berkaitan dengan layanan dari ’g to penerapan e-government di negara
b’ (government to bussines) dan ’g to berkembang adalah penerapan
c’ (government to citizen) yang telah administrasi perpajakan untuk
on-line. Laporan Bank Dunia Property Tax di Andra Pradesh
mengatakan bahwa telah terjadi India. Penerapan e-government di
kemajuan yang luar biasa terhadap bidang administrasi perpajakan ini
kemajuan yang luar biasa terhadap ternyata telah mempersingkat waktu
transparansi dan efisiensi serta bagi masyarakat dari pengurusan
pengurangan kesempatan bagi yang membutuhkan beberapa hari
korupsi (www.worldbank). sebelum penerapan e-government

70
sampai kurang dari satu jam setelah pengelolaan informasi, sistem
penerapan e-government manajemen dan proses kerja secara
(www.worldbank). elektronis; 2) Pemanfaatan kemajuan
Contoh lainnya dari teknologi informasi agar pelayanan
penerapan e-government adalah di publik dapat diselenggarakan dan
Indonesia, terutama dalam upaya diakses secara mudah dan murah
penataan dalam manajemen oleh masyarakat di seluruh wilayah
pelayanan melalui aplikasi e-services negara.
yang diarahkan untuk mendorong Dalam rangka pengembangan
terwujudnya masyarakat informasi. e-services, Inpres No. 3 Tahun 2003,
Dengan Inpres No.3 Tahun telah menetapkan enam strategi yang
2003, Pemerintah telah berkaitan dengan pencapaian tujuan
menggariskan kebijakan dan strategi strategis e-government, yaitu : 1)
nasional dalam pengembangan e- Mengembangkan sistem pelayanan
gov. Tujuan pengembangan e-gov yang andal dan terpercaya, serta
yang hakekatnya adalah juga e- terjangkau masyarakat luas; 2)
services merupakan upaya untuk Menata sistem dan proses kerja
mengembangkan penyelenggaraan pemerintah dan pemerintah daerah
kepemerintahan yang berbasis secara holistik; 3) Memanfaatkan
(menggunakan) elektronik dalam teknologi informasi secara optimal;
upaya meningkatkan kualitas layanan 4) Meningkatkan peran serta dunia
publik secara efektif dan efisien. usaha dan mengembangkan industri
Melalui pengembangan e-gov harus telekomunikasi dan teknologi
dilakukan penataan sistem informasi; 5) Mengembangkan
manajemen dan proses kerja di kapasitas SDM, baik pada
lingkungan Pemerintah dengan Pemerintah Pusat maupun
mengoptimasikan pemanfaatan Pemerintah Daerah, disertai dengan
teknologi informasi. Pemanfaatan meningkatkan e-literacy masyarakat;
teknologi informasi tersebut 6) Melaksanakan pengembangan
mencakup dua aktivitas yang secara sistematik melalui tahapan
berkaitan, yaitu : 1) Pengolahan data, yang realistis dan terukur.

71
Sebagai penjabaran dari enam sudah dapat mengetahui apa yang
strategi yang berkaitan dengan kita miliki pada masing-masing
pencapaian tujuan strategis e-gov instansi kita, apa yang dapat kita
berdasarkan Inpres No. 3 Tahun layankan dengan bantuan teknologi
2003 diatas, dapat disimpulkan informasi dan teknologi komunikasi,
bahwa terdapat tiga strategi dan apa sudah saatnya teknologi
pembangunan e-gov dilihat dari informasi dan teknologi komunikasi
upaya perbaikan manajerial, antara digunakan, sekarang maupun untuk
lain : 1) strategi teknologi informasi prediksi yang akan datang. Untuk itu
dan teknologi komunikasi, 2) memang pendekatan dalam tiga
manajerial, dan 3) peningkatan strategi diatas perlu dimasyarakatkan
kemampuan penggalian potensi dahulu.
penyedia informasi, yakni instansi Dewasa ini konsep e-gov
pemerintah. Hal ini diperlukan telah menjadi konsep yang secara
karena sebenarnya pemanfaatan sungguh-sungguh ingin diwujudkan
teknologi adalah hanya terjadi bila dalam kinerja instansi pemerintah.
diperlukan. Keperluan Dari keterangan Pemerintah sebagai
penggunaannya oleh karena itu Pengantar terhadap Rancangan
tergantung dari beberapa persyaratan Undang-Undang tentang Rencana
yaitu volume informasi yang Pembangunan Tahunan Tahun 2003,
dilayankan banyak sehingga perlu tercantum jelas bahwa e-gov telah
kecepatan, akurasi, dan ketepatan, menjadi salah satu perhatian
frekuensinya sangat sering, misalnya pemerintah yang melekat dalam
sehari bisa lebih dari 10 kali banyak program kegiatan. Program-
permintaan, kejelasan standar program tersebut antara lain adalah
operasinya, waktu penyelesaiannya, dalam Program Pengawasan
dan mekanisme komplain. Dengan Aparatur Negara dalam bentuk
demikian kesan latah, gagap pengembangan tender elektronik (e-
teknologi, atau bahkan pengejaran procurement), Program Peningkatan
fatamorgana modernisasi akan dapat Kualitas Pelayanan Publik,
dihilangkan. Untuk itu apakah kita sosialisasi penerapan jaringan

72
teknologi informasi elektronik pada tertata dengan rapi. Dilihat dari fitrah
instansi pemerintah pusat dan daerah pelayanan informasi elektronis itu
(e-government), mengembangkan sendiri, kemungkinan besar untuk
dan memanfaatkan e-gov bagi saat ini jenis yang paling mungkin
instansi pelayanan publik adalah jenis layanan yang bersifat
(memfasilitasi dalam rangka pemberian informasi, dan belum
optimalisasi pemanfaatan e-gov, pada pelayanan yang bersifat
termasuk sarana dan prasarananya, transaksi (Koran Tempo, 31 Mei
dan pembudayaan pemanfaatan 2002).
komputer dan telekomunikasi di Perkembangan e-gov di
lingkungan pemerintah). Indonesia dewasa ini dapat
Kantor Kementrian Negara dibuktikan salah satunya dari
Komunikasi dan Informasi telah penerapan e-gov di Kabupaten
membentuk satu Gugus Tugas (Task Takalar, Kabupaten Kutai
Force) E-Government yang Kertanegara, dan Kabupaten Kutai
keanggotaannya terdiri dari para Timur. Dalam banyak kesempatan
pakar perguruan tinggi dan dunia ketiga Kabupaten ini memang sering
usaha sebagai bagian dari dijadikan acuan bagaimana e-gov
pengembangan pembangunan di dapat meningkatkan kinerja
bidang telekomunikasi, media massa, pemerintah daerah.
dan informatika (telematika) yang Kabupaten Takalar
dilakukan pemerintah, dimana salah memperkenalkan e-gov kepada
satunya adalah e-gov. Namun masyarakatnya pada tahun 1999,
demikian disadari bahwa masih dalam salah satu edisinya, harian
terdapat kendala dalam pelaksanaan Kompas pada tanggal 30 Oktober
e-gov. Kendala itu bukan berasal dari 2001 menurunkan tulisan tentang
ketersediaan infrastruktur karena pelaksanaan e-gov di Takalar. Artikel
dipandang sudah cukup memadai, yang bertanjuk “Bertransaksi dengan
tetapi dari sistem pelayanan publik Murah dan Mudah” ini
itu sendiri. Disinyalir bahwa sistem mengungkapkan beberapa
pelayanan publik di Indonesia belum

73
keberhasilan pelaksanaan e-gov di internet dengan berbagai kemudahan,
Takalar. kecepatan, kenyamanan, dan
Terobosan berani, progresif, keuntungan lain dari pelayanan
spektakuler, visioner, futuristik ini elektronis seperti ini. Kedua belas
dilakukan karena disadari benar jenis layanan tersebut adalah
bahwa masa depan Takalar akan pelayanan 1) KTP, 2) IMB, 3) ijin
sangat bergantung pada bagaimana reklame, 4) akte catatan sipil, 5) ijin
pemerintah daerah memberikan lokasi, 6) sertifikat tanah, 7) ijin
pelayanan terbaik kepada siapapun, gangguan, 8) mutasi PBB, 9) surat
kapanpun, dan dimanapun. ijin usaha perdagangan, 10) Tanda
Pelayanan terbaik dapat dilakukan Daftar Usaha Perdagangan, 11)
dengan mendayagunakan teknologi Tanda Daftar Industri Kecil, dan 12)
yang memang secara luas tersedia, Tanda Daftar Perusahaan.
dan oleh karena itu tidak lagi Demikian juga penerapan e-
menjadi kendala. Keberanian ini gov di dua Kabupaten lain diatas.
terletak pada kepemimpinan daerah Dalam sistem seperti ini, semua
yang tidak hanya beretorika, tetapi urusan hanya memerlukan waktu 5
aksi. Investasi memang besar, menit, tanpa harus mengeluarkan
dibanding dengan APBD. Namun biaya siluman, antrian,
disadari penuh bahwa Takalar ketidaknyamanan, dan lain-lain yang
menjadi popular, menjadi acuan, biasanya dialami masyarakat.
referensi, dan setiap kali dijadikan Tentu gambaran menjanjikan,
rujukan dan disebut dalam berbagai prospektif, dan bahkan cenderung
forum, sebagai pionir e-gov di provokatif ini masih harus perlu
daerah. Yang baru bukan ditunggu perkembangannya
teknologinya, tetapi keberanian, sebagaimana dinyatakan oleh salah
terobosan dan visinya. seorang pejabatnya. Seiring dengan
Posisi sentral yang semakin berpengalaman dan
menjadikannya populer adalah bertambahnya kemampuan
karena tercatat ada 12 jenis layanan Kabupaten Takalar, diupayakan agar
yang telah dapat diakses melalui ke depan masyarakat dapat

74
melakukan perijinan langsung Tahunan dan Kebijakan lain tidak
melalui internet. Hal ini dinyatakan ada yang secara khusus membahas
karena memang sementara ini sistem tentang e-gov. Dalam RUU Repeta
yang ada belum dapat memberikan 2003 disebut e-gov, tetapi bukan
akses langsung kepada masyarakat dalam konteks pembangunan, tetapi
dalam melakukan pendaftaran ijin justru pemanfaatannya. Hipotesanya
melalui internet. Kabupaten Kutai adalah bahwa telah ada upaya yang
Kertanegara juga adalah nama yang tertuang dalam kebijakan yang
memiliki daya dobrak sama dengan menyangkut pelaksanaan e-gov.
Takalar dalam melakukan terobosan Meskipun demikian, inisiatif
e-gov. kearah terwujudnya e-gov telah
Untuk lebih dapat melihat banyak dipikirkan, meskipun
perkembangan e-gov di Indonesia levelnya masih dalam bentuk diskusi,
dewasa ini, beberapa perspektif dapat seminar lokakarya, dan kegiatan
dijadikan patokan, antara lain sejenis lainnya yang sering
kebijakan, teknologi, kelembagaan, dilakukan.
Sumber Daya Manusia, substansi: Namun demikian, dalam
prosedur, paradigma shift, arah yang mengantisipasi perkembangan
hendak dituju, kondisi, posisi kita, teknologi informasi dan
leadership, dan website instansi telekomunikasi yang demikian cepat
pemerintah (pusat dan daerah). ini pemerintah tengah menyiapkan
Kebijakan khusus yang seperangkat rancangan peraturan
menyangkut tentang e-gov memang perundangan, yakni Rancangan
tidak ada. Konsep e-gov tidak secara Undang-Undang (RUU) Penyiaran,
mandiri dijadikan program kegiatan RUU Transparansi dan Kebebasan
atau prioritas utama pemerintah Memperoleh Informasi, RUU
tetapi melekat pada program Teknologi Informasi, RUU Transaksi
kegiatan yang lain, khususnya Elektronik, dan RUU Tanda Tangan
pertelematikaan. Baik Program Digital, termasuk upaya
Pembangunan Nasional (Propenas), penyempurnaan Keppres No.
maupun Rencana Pembangunan

75
50/2000 tentang TKTI salah satu cara pemberian pelayanan
(detik.com/28/05/02). publik yang lebih efektif, efisien,
Selanjutnya bukti bahwa e- transparan dan akuntabel selaras
gov serius dikembangkan oleh dengan prinsip-prinsip yang
pemerintah terlihat dalam kegiatan terkandung di dalam good
program pengembangan sistem governance (tata kepemerintahan
informasi selama tahun anggaran yang baik).
1996/1997 s/d 2001 mengalami
fluktuasi relatif kecil. Tahun KESIMPULAN
anggaran 1998/1999 naik 16 % dari Perkembangan teori ilmu
Rp 28,2 milyar tahun 1997/1998 administrasi publik yang sekarang
menjadi Rp 32,6 milyar. Sementara banyak dikenal dengan public sector
itu tahun anggaran 1999/2000 turun management terlihat berjalan seiring
25 % menjadi Rp 24,5 milyar, tahun dengan perkembangan konsep-
anggaran 2000 naik menjadi 113 % konsep di sekitar Good Governance.
menjadi Rp 52,2 milyar, dan tahun Hal menarik yang dapat diamati dari
anggaran 2001 turun sebesar 41 % perkembangan kedua hal tersebut di
menjadi Rp. 30,9 milyar. atas adalah bahwa bersamaan dengan
Untuk tahun anggaran 2001 perkembangan ke dua bidang di atas
dari total anggaran Rp 30,9 milyar, ternyata terjadi pula perkembangan
anggaran terbesar diserap bahkan inovasi dalam bidang
Departemen Keuangan, yaitu sebesar teknologi informasi yang dalam
Rp 4,9 milyar atau 15,8 %, disusul penerapannya di sektor publik
Departemen Eksplorasi Laut dan dinamai e-government.
Perikanan sebesar Rp 3,8 milyar atau Dalam perkembangan dan
12,4 %. Sebaliknya anggaran terkecil penerapannya baik di negara-negara
diperoleh Arsip Nasional, yakni 94 maju maupun di negara berkembang,
juta atau 0,3 %. sejauh ini, e-government membawa
Berdasarkan fenomena dan dampak positif terhadap penerapan
pendapat-pendapat diatas, pada berbagai prinsip di sekitar konsep
prinsipnya e-government merupakan Good Governance dan layanan

76
publik. Karena itu penerapan e- Management, Hershey, Idea
Group Publishing.
government, yang harus diiringi
dengan dilakukannya reformasi Hinton, Peter dan Elisabeth Wilson.
1993. ‘Accountability’, dalam
manajemen sektor publik,
John Wilson dan Peter
pembenahan good corporate Hinton, ed, Public Services &
The 1990s. Kent : Tudor
governance dan penguatan civil
Business Publishing Ltd.
society merupakan hal yang tidak
Holmes, Douglas. 2001. eGov:
dapat ditunda-tunda lagi.
eBussiness Strategies for
Government. London :
Nicholas Brealey Publishing.
DAFTAR PUSTAKA
Hughes, Owen E. 1994. Public
Management &
Agere, Sam. 2000. Promoting Good
Administration. London :
Governance : Principles,
THE MACMILLAN.
Practices and Perspective.
London : Commonwealth
Indrajit, Richardus Eko. 2004.
Secretariat.
Electronic Government.
Yogyakarta : ANDI.
Atkinson, Hugh dan Stuart Wilks-
Heeg. 2000. Local
Lembaga Administrasi Negara, 2001.
Government from Thatcher to
Menguak Peluang dan
Blair : The Politics of
Tantangan Administrasi
Creative Autonomy.
Publik, Jakarta, Lembaga
Cambridge : Polity Press &
Administrasi Negara.
Blackwell Publishers Ltd.
Lembaga Administrasi Negara, 2003.
B. Boediono, 2003. Pelayanan
Sistem Administrasi Negara
Prima Perpajakan, Jakarta, PT.
Kesatuan Republik Indonesia,
Rineka Cipta.
Buku II, Dalam Perspektif
Perkembangan Sejarah, Jilid
Coase, Ronald H. 1995. “The Nature
2 : Dari 1966 Hingga 2004,
of the Firm.” (1937) in
Jakarta, Lembaga
Putterman, Louis, and
Administrasi Negara.
Randall Kroszner. The
Economic Nature if the firm :
Lembaga Administrasi Negara, 2004.
A reader. Cambridge
Sistem Administrasi Negara
University Presss.
Kesatuan Republik Indonesia,
Buku III, Landasan Dan
Gronlund, A., 2002. Electronic
Pedoman Pokok
Government: Design,
Penyelenggaraan Dan
Applications and
Pengembangan Sistem

77
Administrasi Negara, Jakarta,
CV. Raga Meulaba. The World Bank, The Dark Side of
E-Government,
Lembaga Administrasi Negara, 2004. http://www1.worldbank.org/p
Sistem Administrasi Negara ublicsector/egov/darksideofe-
Kesatuan Republik Indonesia, gov.pdf, 2003, (tanggal
Edisi Revisi, Buku III, akses: 5 Oktober 2003).
Landasan Dan Pedoman
Pokok Penyelenggaraan Dan United Nations, Benchmarking E-
Pengembangan Sistem government: A Global
Administrasi Negara, Jakarta, Perspektive,
CV. Raga Meulaba. http://unpan1.un.org/intradoc/
groups/public/documents/un/
McLeod, Raymond Jr. 2001. Sistem unpan003984.pdf, 2001,
Informasi Manajemen. (tanggal akses: 21 Januari
Jakarta : PT. Indeks. 2003).
Richard, Elisabeth. 1999. “Tools of
Governance”, dalam Barry N. Wibisono, Y & Sulistyaningsih, W,
Hague and Brian D. Loader, 2002, The Development of E-
ed, Digital Democracy : government in Indonesia,
Discourse and Decision http://www.uncrd.or.jp/ict/ew
Making in the information orkspace/papers/dpworo.htm,
Age. London : Routledge. (tanggal akses: 31 Januari
2003).
The World Bank, The E-Government
Handbook for Developing www.worldbank.org/publicsector/eg
Countries, A Project of ov/china.htm
InfoDev and The Center For
Democracy and Technology, www.worldbank.org/publicsector/eg
http://www1.worldbank.org/p ov/philippines.htm
ublicsector/egov/e-
gov%20handbook.pdf, 2003, www.worldbank.org/publicsector/eg
(tanggal akses: 10 November ov/India.htm
2003).

78

You might also like