Professional Documents
Culture Documents
5557 12213 1 SM
5557 12213 1 SM
Zahruddin Hodsay
Universitas PGRI Palembang
Abstract : This research titled Differences between Cumulative Grade Point Average (CGPA)
and Learning Styles of Visual, Auditory and Kinesthetic to the Accounting Education Study
Program Faculty of Teacher Training and Education PGRI University of Palembang. The
problem in this research was “whether or not differences between Cumulative Grade Point
Average (CGPA) and Learning Styles of Visual, Auditory and Kinesthetic to the Accounting
Education Study Program Faculty of Teacher Training and Education PGRI University of
Palembang?”. The objective of this research was to find out whether or not Differences
between Cumulative Grade Point Average (CGPA) and Learning Styles of Visual, Auditory
and Kinesthetic to the Accounting Education Study Program Faculty of Teacher Training and
Education PGRI University of Palembang. The method used comparative test over two
averages and the approach used a quantitative approach. The data were collected by the
documentation and questionnaires. The population of this research was 129 students were
taken from the eighth level students PGRI University of Palembang academic year 2014/2015
and the sample of this research was 98 students. The data analysis used the comparative test
over two averages.The result of this research was obtained a visual learning style 3.29,
auditory learning style 3.23, and kinesthetic learning style 3.23. Hypothesis test used
comparative over two averages Fcount 1.36 with standard error Ftable α 0.05 find out 3.10. so
1.36 < 3.10 then Ha was rejected and Ho was accepted so no differences between Cumulative
Grade Point Average (CGPA) and Learning Styles of Visual, Auditory and Kinesthetic to the
Accounting Education Study Program Faculty of Teacher Training and Education PGRI
University of Palembang.
Abstrak : Masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan IPK mahasiswa
antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
FKIP Universitas PGRI Palembang?. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk
mengetahui perbedaan IPK mahasiswa antara gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik pada
Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP Universitas PGRI Palembang.Metode penelitian
yang digunakan adalah metode uji komparatif lebih dari dua rata-rata dan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah dokumentasi dan
angket/kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester 8 tahun
akademik 2014/2015 yang berjumlah 129 orang, sedangkan sampel berjumlah berjumlah 98
orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis uji komparatif lebih dari dua
rata-rata .Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata IPK mahasiswa yang memiliki gaya belajar
visual sebesar 3,29, mahasiswa yang memiliki gaya belajar auditorial sebesar 3,23 serta
mahasiswa yang memiliki gaya belajar kinestetik sebesar 3,23. Sedangkan pengujian hipotesis
dengan menggunakan uji komparatif lebih dari dua rata-rata diperoleh Fhitung yaitu 1,36
sedangkan Ftabel dengan taraf kesalahan α 0,05 diperoleh yaitu 3,10. Jadi 1,36 < 3,10 maka H a
ditolak dan H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan IPK mahasiswa berdasarkan gaya
belajar visual, auditorial dan kinestetik pada mahasiswa Progam Studi Pendidikan Akuntansi
FKIP Universitas PGRI Palembang.
73
74JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
e. huruf E setara dengan angka 0, berkategori tengah semester, Ujian Akhir Semester,
sangat kurang. pemberian tugas dan afektivitas.
Hasil penilaian capaian pembelajaran Sistem penilaian yang digunakan S-1
lulusan di tiap semestester dinyatakan dengan Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP di
Indeks Prestasi Semester (IPS), sedangkan Universitas PGRI Palembang dengan rumus
pada akhir program studi dinyatakan dengan sebagai berikut:
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Mahasiswa 1A 2T 3M 4S
berprestasi akademik tinggi adalah mahasiswa NA =
10
yang mempunyai Indeks Prestasi Semester Keterangan :
(IPS) lebih besar dari 3,50 dan memenuhi NA : Nilai Akhir
etika akademik. A : Nilai aktivitas
Mahasiswa program sarjana T : Rata-rata nilai tugas
dinyatakan lulus apabila telah menempuh M : Nilai Ujian Mid Semester
seluruh beban belajar yang ditetapkan dan S : Nilai Ujian Semester
memiliki capaian pembelajaran lulusan yang
ditargetkan oleh program studi dengan Indeks Dengan angka dan huruf mutu
Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sebagai berikut :
sama dengan 2,00. Tabel 1
Sedangkan kelulusan mahasiswa dari Sistem Penilaian pada
program sarjana dinyatakan dengan predikat Universitas PGRI Palembang
memuaskan, sangat memuaskan atau dengan Angka Mutu Huruf Mutu
pujian dengan kriteria : 8,5 – 10 A
a. mahasiswa dinyatakan lulus dengan 7,0 – 8,4 B
predikat memuaskan apabila mencapai 5,5 – 6,9 C
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 2,76 4,5 – 5,4 D
sampai dengan 3,00. 0,0 – 4,4 E
b. mahasiswa dinyatakan lulus dengan
predikat sangat memuaskan apabila Dosen atau tim dosen pengampu
mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) suatu mata kuliah diperkenankan untuk
3,01 sampai 3,50. memodifikasi komponen-komponen penilaian
c. mahasiswa dinyatakan lulus dengan
dan pembobotannya jika dipandang perlu
predikat pujian apabila mencapai Indeks sesuai dengan karakteristik mata kuliah yang
Prestasi Kumulatif (IPK) lebih dari 3,50. diasuhnya.
Secara khusus pengaturan sistem Dari hasil perhitungan nilai akhir,
penilaian dan indeks prestasi kumulatif (IPK) prestasi akademik mahasiswa dalam setiap
pada Program Studi Pendidikan Akuntansi mata kuliah dinyatakan sebagai berikut :
FKIP Universitas PGRI Palembang adalah 1. Indek Prestasi (IP)
mengacu sebagaimana yang terdapat pada Keberhasilan studi dalam suatu
Pedoman Akademik Universitas PGRI
semester dinyatakan dengan Indeks Prestasi
Palembang. Antara lain penilaian keberhasilan (IP) yang dihitung tiap akhir semester dengan
studi dilakukan dengan maksud untuk rumus :
mengukir pencapaian terhadap tujuan yang
( N x K )
telah dirumuskan dalam kurikulum. Dalam IP
memberikan penilaian terhadap keberhasilan K
mahasiswa mengikuti suatu mata kuliah Keterangan :
dilaksanakan 4 (empat) kegiatan, yaitu ujian K = SKS tiap mata kuliah yang ditempuh
Perbedaan Indeks Prestasi Kumulatif (Ipk) Mahasiswa, Zahruddin Hodsay77
secara mental merasa pasti tentang suatu 7. Berbicara dengan irama yang terpola.
masalah atau proyek. 8. Biasanya pembicaran yang fasih.
13. Mencoret – coret tanpa arti selama berbica 9. Lebih suka musik daripada seni.
di telpon dan dalam rapat. 10. Belajar dengan mendengarkan dan
14. Lupa menyampaikan pesan verbal kepada mengingat apa yang didiskusikan
orang lain. daripada yang dilihat.
15. Sering menjawab pertanyaan dengan 11. Suka berbicara, suka berdiskusi, dan
jawaban singkat ya atau tidak. menjelaskan sesuatu panjang lebar.
16. Lebih suka melakukan demonstrasi 12. Mempunyai masalah dengan pekerjaan-
daripada pidato. pekerjaan yang melibatkan visualisasi,
17. Lebih suka seni dari musik. seperti memotong bagian-bagian hingga
Gaya Belajar Auditorial sesuai satu sama lain.
Menurut Depoter dan Hernacki 13. Lebih pandai mengeja dengan keras dari
(1999:113) “Menyatakan gaya belajar pada menulikannya.
auditorial adalah gaya belajar dengan cara 14. Lebih suka gurauan lisan daripada
mendengar”. Hal senada mengartikan bahwa membaca komik.
Gaya belajar auditorial merupakan gaya Gaya Belajar Kinestetik
belajar dimana mereka akan merasa lebih Menurut Depoter dan Hernacki
muda dalam menerima informasi melalui apa (1999:113)“Menyatakan gaya belajar
yang didengarnya”. (Paramitasari. 2011:70). Kinestetik Belajar dengan cara bergerak,
Sedangkan Menurut Hamzah bekerja dan menyentuh.” Pendapat lainnya
(2006:181) “Gaya belajar auditorial adalah mengatakan bahwa “Gaya belajar kinestetik
gaya belajar yang mengandalkan pada adalah gaya belajar yang lebih optimal dengan
pendengaran untuk bisa memahami dan cara bergerak, menyentuh, atau melakukan
mengingatnya.” langsung informasi yang diterimah”
Berdasarkan beberapa pendapat di (Paramitasari.2011:71).
atas dapat disimpulkan bahwa gaya belajar Sedangkan Menurut Hamzah
auditorial apabila seseorang akan merasa (2006:182)“Gaya belajar kinestetik adalah
lebih mudah dalam menerima informasi gaya belajar ini kita harus menyentuh sesuatu
dalam proses belajar mengajar dengan cara yang memberikan informasi tertentu agar kita
mendengarkan (menggunakan telinga), baik bisa mengingatnya.”
itu penjelasan dari pengajar ataupun dari Berdasarkan beberapa pendapat di
teman, dan orang lain. atas dapat disimpulkan bahwa.gaya belajar
Adapun ciri-ciri dari gaya belajar kinestetik adalah dimana seseorang akan
auditorial antara lain : merasa lebih mudad dalam menerima
1. Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja. informasi dalam proses belajar mengajar
2. Mudah terganggu oleh keributan. dengan cara langsung bergerak (dilambangkan
3. Menggerakan bibir merak dan dengan tangan), dan melaksanakan langsung
mengucapkan tulisan di buku ketika tugas ataupun infomasi yang di terima untuk
membaca. dia lakukan.
4. Senang membaca dengan keras dan Adapun ciri-ciri dari gaya belajar
mendengar. kinestetik antara lain :
5. Dapat mengulagi kembali dan menirukan 1. Berbicara dengan perlahan.
nada, birama, dan warna suara. 2. Menanggapi perhatian fisik.
6. Merasa kesulitan dalam menulis namun 3. Menyentuh orang untuk mendapatkan
hebat dalam bercerita. perhatian mereka.
Perbedaan Indeks Prestasi Kumulatif (Ipk) Mahasiswa, Zahruddin Hodsay79
4. Berdiri dekat ketika berbicara dengan Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:
orang. Variabel X 1 : Indeks prestasi kumulatif
5. Selalu berorientasi pada fisik dan banyak (IPK)mahasiswa dengan gaya belajar
bergerak. Visual.
6. Mempunyai perkembangan awal otot- Variabel X 2 : Indeks prestasi kumulatif
otot yang besar. (IPK)mahasiswa dengan gaya belajar
7. Belajar melalui memanipulasi dan Auditorial.
praktik. Variabel X3 : Indeks prestasi kumulatif
8. Menghafal dengan cara berjalan den (IPK)mahasiswa dengan gaya belajar
melihat. Kinestetik.
9. Mengunakan jadi sebagai penunjuk Populasi dari penelitian ini ialah
ketika membaca. Mahasiswa Semester 8 angkatan 2011
10. Banyak menggunakan isyarat tubuh. Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun
11. Tidak dapat duduk diam untuk waktu Akademik 2014/2015 FKIP Universitas PGRI
lama. Palembang.
(Depoter dan Hernacki, 1999:116-118) Tabel 2
Populasi Penelitian
Hipotesis Penelitian No Kelas Laki2 Prmp Jumlah
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini 1 8A 5 32 37
penulis menggunakan rumus t dengan taraf 2 8B 10 28 38
signifikan α = 0,05. 3 8C 4 28 32
Apabila data berdistribusi normal maka 4 8D 7 15 22
menggunakan Statistik Parametris.Jika data Jlh 26 103 129
tidak berdistribusi normal maka menggunakan
Statistik Non Parametris. Kriteria pengujian Populasi sudah diketahui jumlahnya, maka
sebagai berikut: untuk menentukan jumlah sampel yang akan
a. Terima H0 bila Fhitung < Ftabel tolak diteliti menggunakan rumus Taro Yamane
Ha (dalam Riduwan, 2014: 18)
b. Tolak H0 bila Fhitung> F tabel terima
Tabel 3
Ha
Rincian Sampel Penelitian
Keterangan : No Subjek Perhitungan Jumlah
Penelitian
Ho = Tidak terdapat perbedaan yang
1 8A 37/129 x 28
signifikan indeks prestasi kumulatif
97= 27,82
(IPK) mahasiswa antara gaya belajar
2 8B 38/129 x 29
visual, auditorial dan kinestetik pada 97= 28,57
program studi pendidikan akuntansi 3 8C 32/129 x 24
FKIP Universitas PGRI Palembang. 97= 24,06
Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan 4 8D 22/129 x 17
indeks prestasi kumulatif (IPK) 97= 16,54
mahasiswa antara gaya belajar visual, Jumlah 98
auditorial dan kinestetik pada program
studi pendidikan akuntansi FKIP Catatan : Sampel penelitian di
Universitas PGRI Palembang. bulatkan karena terdapat pembulatan dari
METODOLOGI PENELITIAN
80JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
3. Membuat tabel penolong untuk didapat pula skor gaya belajar terkecil yaitu 1
menentukan rata-rata hasil belajar, rata- orang dengan skor 30,56 dan juga diketahui
rata kuadrat antar sampel, rata-rata kuadrat terdapat IPK terbesar untuk gaya belajar
dalam sampel. visual yaitu 3,66 yang dimiliki oleh 1 orang.
4. Menghitung harga Ftabel Analisis Data Hasil Angket Gaya Belajar
Ftabel 0,05 = dk (V1 / V2 ) Auditorial (X2)
V1 = k-1 dan V2 = k ( ) Dari angket gaya belajar Auditorial
ini diperoleh hasil skor terbesar gaya belajar
5. Kesimpulan
yaitu 1 orang dengan skor 58, 33 dan didapat
H0 = diterima bila Fhitung Ftabel maka Ha
pula skor gaya belajar terkecil yaitu 1 orang
ditolak. dengan skor 16,67 dan juga diketahui terdapat
Ha = ditolak, bila Fhitung > F tabel maka H0 IPK terbesar untukgaya belajar auditorial
diterima. yaitu 3,49 yang dimiliki oleh 1 orang.
Analisis Data Hasil Angket Gaya Belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN Kinestetik (X3)
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Dari angket gaya belajar kinestetik
Deskripsi pelaksanaan penelitian ini diketahui bahwa hasil skor terbesar gaya
yaitu sebagai berikut: belajar yaitu 1 orang dengan skor 55, 56 dan
1. Kegiatan penelitian dilaksanakan di didapat pula skor gaya belajar terkecil yaitu 2
Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP orang dengan skor 27,78 dan juga diketahui
Universitas PGRI Palembangpada tanggal terdapat IPK untuk gaya belajar kinestetik
1 Agustus 2015 dengan jumlah sampel yaitu 3,56 yang dimiliki oleh 1 orang.
penelitian yaitu 98 orang mahasiswa. Uji Homogenitas
2. Setiap mahasiswa diberi angket tentang Uji homogenitas yang akan dilakukan
gaya belajar dimana mereka diberi waktu dalam penelitian ini dengan menggunakan
selama 30 menit untuk menjawab/mengisi varians terbesar dibanding varians terkecil
angket dengan baik dan benar. menggunakan tabel F.
3. Dalam penelitian ini peneliti melaksanakan Menurut Riduwan (2012:120) Langkah
penelitian sebanyak 1 kali pertemuan – langkah uji homogenitas sebagai berikut :
untuk setiap kelas VIII.A , VIII.B, VIII.C 1. Mencari nilai varians terbesar dan terkecil
dan VIII.D
Rumus :
4. Peneliti pada tanggal 1 agustus 2015
menyebarkan angket dengan 36 pertanyaan (Riduwan,2012:120)
kepada mahasiswa semester 8 angkatan 2. Membandingkan nilai dengan
2011.
5. Peneliti melakukan pengambilan hasil Dengan rumus dk pembilang = n – 1
belajar mahasiswa semester 8 angkatan (untuk varians terbesar) dan dk penyebut
2011 diprogram studi pendidikan = n – 1 (untuk varians terkecil) taraf
Akuntansi adapun hasi belajar yang di
signifikan ( = 0,05.
ambil adalah IPK masing-masing sampel
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
penelitian yang berjumlah 98 sampel.
Jika berarti varians IPK
Analisis Data Hasil Angket Gaya Belajar
Visual (X1) tidak homogen
Dari angket gaya belajar visual Jika berarti varians IPK
diketahui bahwa hasil skor terbesar gaya homogen.
belajar yaitu 2 orang dengan skor 58, 33 dan 1. = 1.054
Perbedaan Indeks Prestasi Kumulatif (Ipk) Mahasiswa, Zahruddin Hodsay83
Tujuan penelitian ini adalah untuk IPK mahasiswa yang mengunakan gaya
menguji apakah ada perbedaan indeks prestasi belajar visual = 3,29, mahasiswayang
kumulatif (IPK) mahasiswa antara gaya menggunakan gaya belajar auditorial IPK nya
belajar visual, auditorial dan kinestetikpada = 3,23 dan mahasiswa yang menggunakan
Program Studi Pendidikan Akuntansi FKIP gaya belajar kinestetik 2,23. Sehinga
Universitas PGRI Palembang. Sebelum perbedaan data tersebut hanya relatif kecil,
melakukanpengujian hipotesis, peneliti sehingga tidak cukup singnifikan gaya belajar
melakukan pengujian persyaratan analisis, mahasiswa berdasarkan rata-ratanya. Adapun
dengan uji normalitas data dan uji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
homogenitas data. prestasi belajar (IPK) adalah motivasi belajar,
Hasil pengujian normalitas data metode pengajaran yang diterapkan/
menggunakan uji Chi kuadrat menunjukan digunakan oleh pengajar, lingkungan
hasil sebagai berikut. Normalitas data IPK keluarga, lingkungan sosial dan lain-lain.
mahasiswa gaya belajar visual, diperoleh hasil Dalam penelitian ini menunjukkan
X2hitung = 1,580 < X2tabel 0,05 dk 7-1 = 12,592 bahwa tidak ada perbedaan variabel Gaya
maka data IPK mahasiswa gaya belajar visual belajar visual dan variabel gaya belajar
berdistribusi normal. Normalitas data IPK auditorial dan variabel gaya belajar kinestetik
mahasiswa gaya belajar auditorial diperoleh terhadap indeks prestasi kumulatif
hasil X2hitung = 5,514 < X2tabel 0,05 dk 6-1 = (IPK)mahasiwa. Indeks prestasi kumulatif
11,070, maka data IPK mahasiswa gaya (IPK) dipengaruhi dari faktor lain, seperti
belajar auditorial berdistribusi normal. kemampuan penguasaan materi dan faktor-
Normalitas data IPK mahasiswa gaya belajar faktor penguasaan ilmu-ilmu lain yang
kinestetik diperoleh hasil X2hitung = 12,434 > mendukung.
X2tabel = 0,05 dk 5-1 = 9,488 data IPK
mahasiswa gaya belajar kinestetik tidak SIMPULAN DAN SARAN
berdistribusi normal namun dengan dk Simpulan
pengujian 0,01 X2tabel = 13,277, maka X2hitung 1. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh
= 12,434 < X2tabel 0,01 dk = 13,277 sehingga hasil yaitu Fhitung 1,38 dan Ftab 3,10 berarti
data IPK mahasiswa gaya belajar kinestetik Ha ditolak dan H0 diterima jadi tidak
berdistribusi normal. Pengujian homogenitas terdapat perbedaan yang signifikan indeks
data mengunkan uji F, diperoleh Fhitung = 1,054 prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa antara
gaya belajar visual, auditrorial dan
< X2tabel 0,05 dk 47/42 = 1,88. Maka IPK
kinestetik pada program studi pendidikan
mahasiswa gaya belajar visual, auditorial dan
akuntansi FKIP Universitas PGRI
kinestetik adalah berdistribusi normal.
Palembang.
Hasil pengujian hipotesis menunjukan
2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
hasil Fhitung = 1,38 < Ftabel 0,05 = 3,10, maka
rata-rata IPK mahasiswa yang belajar
terima Ho dan tolak Ha berarti tidak terdapat
menggunakan gaya belajar visual sebesar
perbedaan yang cukup singnifikan rata- rata
3,29, dan mahasiswa yang belajar
IPK mahasiswa yang mengunakan gaya
menggunakan gaya belajar auditorial
belajar visual dengan mahasiswa yang
sebesar 3,23, serta mahasiswa yang belajar
mengunakan gaya belajar auditorial serta
menggunakan gaya belajar kinestetik
mahasiswa yang mengunakan gaya belajar
sebesar 3,23.
kinestetik.
Namun secara angka IPK mahsiswa
terdapat perbedaan yang terlihat dari rata-rata
86JURNAL PROFIT VOLUME 3, NOMOR 1, MEI 2016
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Budiningsih. 2012. Belajar Dan
Pembelajaran. Jakarta: Reneka Cipta.
Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta:
Reneka Cipta.
Depoter Bobbi, Reardo Mark & Singer
Sarah.Quantum Teaching.Bandung :
Kaifa
Dimyati dan Mudjino, 2013. Belajar &
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
FKIP Universitas PGRI. 2015. Pedoman
Penulisan Skripsi. Palembang FKIP
Hamalik Oemar. 2014. Kurikulum&
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi
Aksara.