Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Developments in science and technology is changing every aspect of human life, including
the health care effort. Component of health care is considered important enough component
of patient satisfaction. Patient satisfaction is a topic that is growing very rapidly from year to
year. Patient satisfaction is one indicator in assessing the quality of care in hospitals. Aspects
of patient satisfaction is very extensive, including: waiter doctors, nurses care, nutrition
installation services, pharmacy services, laboratory services, administrative services,
facilities and public facilities as well as a state hospital and infirmary facilities. Analyzed the
factors associated with patient satisfaction. This research is descriptive quantitative design
correlative with cross sectional approach. Taking a sample of 114 respondents. Reliability
test using Cronbach alpha test. Analyzed using chi-square.Value Chi-square 84.639 count of
physician services, nursing services amounted to 78.006, nutrition installation services for
40.860, 26.267 for pharmacy services, laboratory services amounted to 61.290, 26.267 for
administrative services, facilities and public hospitals amounted to 91.935 as well as state
and ward facilities at 66.398 while their value of 3.841 table so Hepotesis accepted and Ho is
rejected, it can be said that there is a significant relationship between servant doctors, nurses
care, nutrition installation services, pharmacy services, laboratory services, administrative
services , infrastructure and public facilities as well as state hospitals and care facilities with a
patient satisfaction.
__________________________________________________________________________
*Zuhdi Firdaus
Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UMS Jln. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura
**Abi Muhlisin
Dosen Jurusan Keperawatan FIK UMS Jln. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura
____________________________________________________________________________
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 158
kinerja dan motivasi pelayanan.
Berdasarkan paparan diatas penulis
memandang perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut dalam rangka mengukur 2002). Sampel diamati (snap shot) secara
tingkat kepuasan pasien dan factor-faktor sepintas (point time) (Sugiyono, 2003).
yang mempengaruhinya.
Populasi dan Sample
Berdasarkan informasi dari Populasi dalam penelitian ini adalah pada
bidang perawatan dan bagian rekam medis pasien yang dirawat di ruang Al Kautsar
RSIS didapat data bahwa pada tahun 2004 dan Al Fajr Rumah Sakit Islam Surakarta.
menunjukkan isian bed pasien sebanyak Kriteria inklusi pada penelitian adalah:
75,8 %. Pada tahun 2005 isian bed pasien a. Pasien yang menjalani perawatan
sebanyak 62,8 %. Dan pada tahun 2006 selama 2 x 24 jam atau pasien yang
isian bed pasien sebanyak 51,99 %. Pada sudah boleh pulang.
semester I tahun 2007 isian bed pasien b. Pasien dengan kesadaran composmentis
sebanyak 60,2 % sedangkan pada dan bisa diajak berkomunikasi atau bisa
semester II tahun 2007 isian bed pasien dibantu keluarga.
sebanyak 55,6 %. Dari data tersebut
menunjukkan adanya fluktuasi isian bed c. Pasien yang bersedia menjadi
pasien. responden.
d. Pasien diharapkan bisa baca tulis atau
bisa juga dibantu keluarga.
Dari informasi bidang e. Pasien yang tidak dirawat di ruang
keperawatan didapatkan bahwa kepuasan isolasi.
pasien terhadap pelayanan keperawatan, f. Pasien dewasa, bukan pasien anak
terutama pada dokumentasi keperawatan ( usia > 14 tahun).
mengalami kenaikan pada pertengahan Jumlah sampel sebanyak 114 pasien.
tahun 2007. Pada semester pertama 2007
(Januari-Juni) kepuasan pasien sebesar Instrumen Penelitian
72,6 % kemudian pada semester kedua
2007 (Juli-Desember) kepuasan pasien Instrumen merupakan alat yang digunakan
sebesar 76,4 %. untuk melakukan pengumpulan data.
pengumpulan data dalam penelitian ini
METODE PENELITIAN
dilakukan dengan kuesioner.
Penelitian ini merupakan
HASIL PENELITIAN DAN
penelitian kuantitatif, dengan jenis
PEMBAHASAN
penelitian deskriptif korelatif dan dengan
menggunakan desain penelitian study
Analisis Univariate
cross sectional yaitu suatu penelitian
dimana variabelnya berupa kategori- Tanggapan Pelayanan dokter
kategori yang disusun menurut kuantitas
Pelayanan Jumlah Persentase
atau besarnya atau nilainya dapat
dinyatakan dengan angka dan peneliti Dokter
tidak melakukan percobaan atau perlakuan Tidak 42 42 %
terhadap variable independentnya dan Baik
tidak mengukur akibat percobaan tersebut Baik 58 58 %
pada variable dependent (Notoatmodjo,
Total 100 100 %
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 159
Berdasarkan hasil penelitian pada
tabel memperlihatkan bahwa responden
yang menyatakan bahwa pelayanan
dokter termasuk baik sebanyak 58 %, Tanggapan Pelayanan Instalasi Gizi
sedangkan responden yang menyatakan Pelayanan Jumlah Persentase
bahwa pelayanan dokter tidak baik Instalasi
sebanyak 42 Gizi
% Berdasarkan hasil tersebut dapat Tidak 41 41 %
diketahui bahwa kebanyakan responden Baik
menganggap bahwa pelayanan dokter yang Baik 59 59 %
meliputi : sikap dan perilaku dokter sewaktu
memeriksa, penjelasan dokter terhadap
Total 100 100 %
penyakit dan pengobatan, ketelitian dokter
sewaktu memeriksa, kesungguhan dokter
dalam menangani, dan kecepatan penanganan Berdasarkan hasil penelitian pada
dokter sudah baik sebanyak 58 %. tabel memperlihatkan bahwa responden
Tanggapan Pelayanan Perawat yang menyatakan bahwa pelayanan
instalasi gizi termasuk baik sebanyak 59
Pelayanan Jumlah Persentase %, sedangkan responden yang
Perawat menyatakan bahwa pelayanan instalasi
gizi tidak baik sebanyak 41 %.
Tidak 4 44 %
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui
Baik
bahwa kebanyakan responden
Baik 56 56 % menganggap bahwa pelayanan instalasi
gizi yang meliputi : variasi menu
Total 100 100% makanan, sikap dan perilaku petugas
dalam menghidangkan makanan,
penjelasan petugas terhadap makanan
Berdasarkan hasil penelitian pada
yang disajikan, kebersihan makanan dan
tabel memperlihatkan bahwa responden
yang menyatakan bahwa pelayanan tempatnya, serta penampilan/cara
perawat termasuk baik sebanyak 56 %, penyajian makanan sudah baik sebanyak
58 %.
sedangkan responden yang menyatakan
bahwa pelayanan perawatr tidak baik
sebanyak 44 %. Berdasarkan hasil Tanggapan Pelayanan Laboratorium
tersebut dapat diketahui bahwa
Pelayanan Jumlah Persentase
kebanyakan responden menganggap
bahwa pelayanan perawat yang meliputi : Laboratorium
sikap perawat sewaktu berinteraksi, Tidak Baik 50 50 %
ketrampilan perawat dalam pelayanan, Baik 50 50 %
penjelasan perawat atas tindakan yang
dilakukan, tanggapan perawat terhadap Total 100 100 %
keluhan, dan kecepatan penanganan
perawat sudah baik sebanyak 56 %.
Berdasarkan hasil penelitian pada
tabel memperlihatkan bahwa responden
yang menyatakan bahwa pelayanan
laboratorium yang meliputi : penjelasan
petugas terhadap tindakan pemeriksaan,
kelengkapan peralatan penunjang medis,
sikap dan perilaku petugas pada saat
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 160
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 162
yang terjadi antara pelayanan dokter dan 3,84 dengan demikian dapat disimpulkan
kepuasan pasien termasuk kuat. bahwa pelayanan laboratorium dan
kepuasan pasien berhubungan secara
Korelasi antara pelayanan perawat signifikan.
dengan kepuasan pasien Nilai C (kontingensi koefisien)
2 = 78,006 p value = 0,0002 Berdasarkan didapatkan sebesar 0,616, jika
hasil maka dapat dibandingkan dengan kriteria kekuatan
diketahui bahwa hubungan antara hubungan berdasarkan harga koefisien
pelayanan perawat dengan kepuasan pasien kontingensi (Sugiyono, 2002), hubungan
adalah 2 = 78,006 > 2 tabel = 3,84 yang terjadi antara pelayanan laboratorium
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan kepuasan pasien termasuk kuat.
pelayanan perawat dan kepuasan pasien
berhubungan secara signifikan.
Nilai C (kontingensi Korelasi antara pelayanan farmasi
koefisien) dengan kepuasan pasien
didapatkan sebesar 0,662, jika 2 = 26,267 p value = 0,0007 Berdasarkan
dibandingkan dengan kriteria kekuatan hasil maka dapat
hubungan berdasarkan harga koefisien diketahui bahwa hubungan antara
kontingensi (Sugiyono, 2002), hubungan pelayanan farmasi dengan kepuasan
yang terjadi antara pelayanan perawat pasien adalah 2 = 26,267 > 2 tabel =
dengan kepuasan pasien termasuk kuat. 3,84 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pelayanan farmasi dan kepuasan
Korelasi antara pelayanan instalasi pasien berhubungan secara signifikan.
gizi dengan kepuasan pasien Nilai C (kontingensi koefisien)
2 = 40,860 p value = 0,0004 Berdasarkan didapatkan sebesar 0,456, jika
hasil maka dapat dibandingkan dengan kriteria kekuatan
diketahui bahwa hubungan antara hubungan berdasarkan harga koefisien
pelayanan instalasi gizi dengan kepuasan kontingensi (Sugiyono, 2002), hubungan
pasien adalah 2 = 40,860 > 2 tabel = yang terjadi antara pelayanan farmasi
3,84 dengan demikian dapat disimpulkan dengan kepuasan pasien termasuk sedang.
bahwa pelayanan instalasi gizi dan Korelasi antara pelayanan administrasi
kepuasan pasien ada hubungan secara dengan kepuasan pasien
signifikan. 2 = 26,267 p value = 0,0007 Berdasarkan
Nilai C (kontingensi hasil maka dapat
koefisien) diketahui bahwa hubungan antara
didapatkan sebesar 0,539, jika pelayanan administrasi dengan kepuasan
dibandingkan dengan kriteria kekuatan pasien adalah 2 = 26,267 > 2 tabel =
hubungan berdasarkan harga koefisien 3,84 dengan demikian dapat disimpulkan
kontingensi (Sugiyono, 2002), hubungan bahwa pelayanan farmasi dan kepuasan
yang terjadi antara pelayanan instalasi gizi pasien berhubungan secara signifikan.
dengan kepuasan pasien termasuk sedang. Nilai C (kontingensi koefisien)
didapatkan sebesar 0,456, jika
Korelasi antara pelayanan laboratorium
dibandingkan dengan kriteria kekuatan
dengan kepuasan pasien
hubungan berdasarkan harga koefisien
2 = 61,290 p value = 0,0005 Berdasarkan
kontingensi (Sugiyono, 2002), hubungan
hasil maka dapat
diketahui bahwa hubungan antara
pelayanan laboratoriumt dengan kepuasan
pasien adalah 2 = 61,290 > 2 tabel =
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 163
yang terjadi antara pelayanan
administrasi dengan kepuasan pasien
Pembahasan Hasil Penelitian
termasuk sedang.
Dalam pengolahan data
Korelasi antara sarana dan fasilitas
yang telah dilakukan dapat
umum dengan kepuasan pasien
diperoleh hasil - hasilnya sebagai
2 = 91,935 p value = 0,0003
berikut :
Berdasarkan hasil maka dapat
diketahui bahwa hubungan antara Korelasi antara pelayanan rumah
sarana dan fasilitas umum dengan sakit dengan kepuasan pasien
kepuasan pasien adalah 2 = 91,935 >
2 tabel = 3,84 dengan demikian dapat No. Faktor 2 2 As Ketera
Kepuasan hitung tabel ym ngan
disimpulkan bahwa sarana dan fasilitas Pasien p.
umum dan kepuasan pasien Sig
berhubungan secara signifikan. n
Nilai C (kontingensi
koefisien) 1. Pelayanan Dokter 84,639 3,84 0,0 Signifi
008 kan
didapatkan sebesar 0,692, jika
2. Pelayanan 78,006 3,84
dibandingkan dengan kriteria kekuatan Perawat 0,0 Signifi
hubungan berdasarkan harga koefisien 3. 40,860 3,84 002 kan
kontingensi (Sugiyono, 2002), Pelayanan Gizi
hubungan yang terjadi antara sarana 4. 61,290 3,84 0,0 Signifi
dan fasilitas umum dengan kepuasan Pelayanan 004 kan
pasien termasuk kuat. 5. Laboratorium 26,267 3,84
0,0 Signifi
Korelasi antara keadaan dan fasilitas 6. Pelayanan 26,267 3,84 005 kan
Farmasi
ruang perawatan dengan kepuasan
7. 91,935 3,84 0,0 Signifi
pasien 2 = 66,398 p value = 0,0001 Pelayanan 007 kan
Administrasi
Berdasarkan hasil maka dapat 0,0 Signifi
diketahui bahwa hubungan antara 8. 66,398 3,84
keadaan dan fasilitas ruang perawatan Saranan dan 007 kan
dengan kepuasan pasien adalah 2 = Fasilitas Umum
0,0 Signifi
66,398 > 2 tabel = 3,84 dengan Keadaan dan 003 kan
demikian dapat disimpulkan bahwa Fasilitas Ruang
keadaan dan fasilitas ruang perawatan Perawata
dan kepuasan pasien berhubungan
secara signifikan. 0,0 Signifi
001 kan
Nilai C (kontingensi
koefisien) Pelayanan Dokter dengan Kepuasan
didapatkan sebesar 0,632, jika Pasien
dibandingkan dengan kriteria kekuatan
hubungan berdasarkan harga koefisien Hasil penelitian pada tabel
kontingensi (Sugiyono, 2002), responden berjumlah 58 menyatakan
hubungan yang terjadi antara keadaan bahwa dokter sudah melakukan
dan fasilitas ruang perawatan dengan pelayanan dengan baik, sedangkan 42
kepuasan pasien termasuk kuat. menyatakan tidak baik. Dari tabel 4.22
dapat diketahui bahwa nilai 2 =
84,639 > 2 tabel = 3,84 ini dapat
diasumsikan bahwa “ada hubungan
yang bermakna” antara pelayanan
dokter dengan kepuasan pasien
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 164
rawat inap di Rumah Sakit Islam menjadi perhatian yang lebih dalam, agar
Surakarta. Dengan demikian hipotesis satu tidak menimbulkan yang lebih jauh.
dapat diterima.
Pelayanan Perawat dengan
Hal ini sesuai dengan penelitian Kepuasan Pasien
yang dilakukan oleh Resnani (2002) yang
meneliti tentang pengaruh pelayanan Hasil penelitian pada tabel
dokter terhadap kepuasan pasien. responden berjumlah 56 menyatakan
bahwa perawat sudah melakukan
Dokter adalah seorang profesional pelayanan dengan baik, sedangkan 44
yang mempunyai keahlian dibidang medis menyatakan tidak baik. Dari tabel 4.22
yaitu mampu mengobati pasien sesuai dapat diketahui bahwa nilai 2 = 78,006 >
dengan ilmu pengetahuan yang 2 tabel = 3,84 ini dapat diasumsikan
diperolehnya. Pelayanan dan pesan dokter bahwa “ada hubungan yang bermakna”
akan memberikan pengaruh yang sangat antara pelayanan perawat dengan
positif terhadap pasien. Pesan dokter akan kepuasan pasien rawat inap di Rumah
dipercaya oleh pasien karena dia memiliki Sakit Islam Surakarta. Dengan demikian
suatu keahlian. Timbulnya rasa percaya hipoesis dua dapat diterima.
dan support disebabkan adanya keahlian
yang dimiliki seseorang. Terbinanya Hasil ini sesuai dengan penelitian
hubungan dokter-pasien adalah salah satu yang dilakukan oleh Sriyono dalam Sugito
perwujudan kode etik kedokteran. Oleh (2007) yang meneliti tentang pelayanan
sebab itu, agar terwujud hubungan antara perawat terhadap kepuasan pasien.
dokter-pasien yang baik, akrab, dan Dimana dalam penelitian itu didapatkan
kondusif diharapkan dokter selalu hasil bahwa para perawat sudah mampu
menunjukkan sikap yang penuh perhatian berperan sebagai perawat pelaksana dan
kepada pasien, ingin menampung dan sebagai pengelola pasien diruang rawat
mendengarkan semua keluhan serta inap. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
menjawab dan memberi keterangan yang kemampuan perawat dalam mencari solusi
sejelas-jelasnya tentang segala hal yang dan membuat keputusan yang efektif dan
ingin diketahui oleh pasien. tepat dalam menangani masalah,
kemampuan bekerjasama yang baik antar
Berdasarkan data yang diperoleh perawat dalam team kerja, kesediaan
maka diperoleh hasil 42% responden perawat dalam membantu untuk team
menyatakan pelayanan dokter tidak baik kerjanya, dan perilaku yang baik dari
dan 58% baik. Walaupun ini sudah perawat.
dikatakan lebih banyak yang menilai baik,
namun perlu dicermati bahwa Penelitian ini juga sesuai dengan
perbandingannya cenderung tipis. Banyak penelitian yang dilakukan oleh Hasan
juga pasien yang merasa pelayanan dokter dalam Harianto (2005) tentang kepuasan
tidak baik, hal ini mungkin dikarenakan pasien terhadap peran perawat. Dimana
kurangnya komunikasi antara dokter dan variable yang paling signifikan
pasien. Kegiatan yang banyak, pasien berhubungan dengan kepuasan pasien
yang banyak dan tempat praktek di adalah variable perawatan.
banyak tempat memungkinkan terjadinya
komunikasi dokter terhadap pasien Perawat sebagai salah satu profesi
menjadi kurang optimal. Hal ini perlu dalam memberikan pelayanan kepada
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 165
pasien di ruang rawat inap tidak dapat Sakit Islam Surakarta. Dengan demikian
dilepaskan dari perannya sebagai pemberi hipoesis tiga dapat diterima.
pelayanan, sebagai pendidik pasien untuk
mandiri, serta memberikan konsultasi atas Pelayanan gizi di rumah sakit
kesulitan yang dihadapi oleh pasien, sangat menentukan dalam proses
sehingga pasien segera dapat bergabung penyembuhan. Menurut Yeni (2007)
dengan keluarganya dan kembali kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan
berkarya. Untuk dapat melaksanakan gizi sangat mempengaruhi citra rumah
perannya tersebut maka hubungan antar sakit secara keseluruhan yang pada
perawat-pasien harus dapat terjalin dengan akhirnya akan berimplikasi pada
baik, hubungan tersebut harus saling peningkatan pemasukan rumah sakit.
percaya sehingga pelayanan yang Mutu pelayanan gizi yang baik akan
diberikan dapat optimal. mempengaruhi indikator mutu pelayanan
rumah sakit, yaitu meningkatkan
Berdasarkan data yang diperoleh kesembuhan, memperpendek lama rawat
maka diperoleh hasil 44% responden inap, serta menurunkan biaya. Sedangkan
menyatakan pelayanan perawat tidak baik Toeti (2007) melihat instalasi gizi suatu
dan 56% baik. Walaupun ini sudah rumah sakit, pelayanan produksi dan
dikatakan lebih banyak yang menilai baik, distribusi makanan sangat penting
namun perlu dicermati bahwa diperhatikan sebagai salah satu indikator
perbandingannya cenderung tipis. Banyak mutu rumah sakit yang menentukan
juga pasien yang merasa pelayanan kepuasan pasien dalam hal asupan
perawat tidak baik, hal ini mungkin makanan, sisa makanan, serta status gizi
dikarenakan adanya beban perawat yang pasien.
terlalu tinggi. Dengan beban kerja perawat
yang tinggi maka hal ini akan menurunkan Berdasarkan data yang diperoleh
kinerja perawat. Perlu juga untuk maka diperoleh hasil 41% responden
meningkatkan kemampuan perawat dalam menyatakan pelayanan instalasi gizi tidak
hal menjalin hubungan terapetik dengan baik dan 59% baik. Walaupun ini sudah
pasien sehingga akan terbentuk hubungan dikatakan lebih banyak yang menilai baik,
saling percaya dan hubungan yang saling namun perlu dicermati bahwa
menguntungkan. perbandingannya cenderung tipis dan
menimal. Banyak juga pasien yang merasa
Pelayanan Instalasi Gizi dengan pelayanan instalasi gizi tidak baik, hal ini
Kepuasan Pasien mungkin dikarenakan kurangnya
komunikasi dan penjelasan petugas gizi
Hasil penelitian pada tabel dengan pasien dan keluarga tentang diet
responden berjumlah 60 menyatakan yang harus dikonsumsi pasien. Karena
bahwa instalasi gizi sudah melakukan banyak diantara pasien yang tidak
pelayanan dengan baik, sedangkan 40 mengetahui jenis diet yang harus
menyatakan tidak baik. Dari tabel 4.22 dikonsumsi, sehingga kadang terjadi
dapat diketahui bahwa nilai 2 = 40,860 > kesalahpahaman antara pasien dan
2 tabel = 3,84 ini dapat diasumsikan petugas.
bahwa “ada hubungan yang bermakna”
antara pelayanan instalasi gizi dengan Pelayanan Laboratorium dengan
kepuasan pasien rawat inap di Rumah Kepuasan Pasien
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 166
Hasil penelitian pada tabel
responden berjumlah 50 menyatakan Hasil penelitian pada tabel
bahwa laboratorium sudah melakukan responden berjumlah 70 menyatakan
pelayanan dengan baik, sedangkan 50
bahwa farmasi sudah melakukan
menyatakan tidak baik. Dari tabel 4.22
pelayanan dengan baik, sedangkan 30
dapat diketahui bahwa nilai 2 = 61,290 menyatakan tidak baik. Dari tabel 4.22
> 2 tabel = 3,84 ini dapat diasumsikan dapat diketahui bahwa nilai 2 = 26,267 >
bahwa “ada hubungan yang bermakna” antara 2 tabel = 3,84 ini dapat diasumsikan
pelayanan laboratorium dengan kepuasan bahwa “ada hubungan yang bermakna”
pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam antara pelayanan farmasi dengan kepuasan
Surakarta. Dengan demikian hipoesis empat pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam
dapat diterima. Surakarta. Dengan demikian hipoesis lima
Hasil penelitian ini sejalan dengan dapat diterima.
penelitian yang dilakukan Sompie, dkk Hal ini sesuai dengan penelitian
(Aflah, 1995) disalah satu Puskesmas di yang dilakukan oleh Harianto (2005)
DKI Jakarta yang menemukan adanya tentang kepuasan pasien terhadap
hubungan antara kepuasan pasien pelayanan apotek. Dimana dengan
Puskesmas dengan waktu menunggu dan pelayanan yang cepat, ramah dan
pemeriksaan laboratorium. Dengan keterangan yang jelas serta kenyamanan
memberikan pelayanan yang optimal ruang tunggu memberikan kepuasan
maka pasien juga akan mendapat terhadap pasien yang membutuhkan
kepastian hasil pemeriksaan dengan lebih pelayanan.
cepat dan akurat. Dengan hasil
pemeriksaan yang cepat dan akurat pasien Peraturan pemerintah nomor 25
akan bisa mendapat kepastian diagnose tahun1980, yang dimaksud dengan apotek
dan mendapat penanganan yang lebih adalah suatu tempat tertentu dimana
tepat, yang pada akhirnya masa dilakukan pekerjaan kefarmasian dan
perawatannya akan menjadi lebih pendek penyaluran obat kepada masyarakat.
dan mengurangi biaya perawatan. Tugas dan fungsi apotek adalah sebagai
tempat melaksanakan peracikan,
Berdasarkan data yang diperoleh pengubahan bentuk, pencampuran, dan
maka diperoleh hasil 50% responden penyerahan obat atau bahan obat dan
menyatakan pelayanan laboratorium tidak sarana penyalur perbekalan farmasi yang
baik dan 50% baik. Perbandingannya harus menyebarkan obat yang diperlukan
adalah 50% menilai tidak baik dan 50% masyarakat secara meluas dan merata.
menilai baik. Hal ini mungkin
dikarenakan kurangnya interaksi dan Berdasarkan data yang diperoleh
komunikasi antara petugas laboratorium maka diperoleh hasil 30% responden
dengan pasien, sehingga banyak pasien menyatakan pelayanan farmasi tidak baik
merasa bahwa pelayanan yang diberikan dan 70% baik. Banyak responden yang
petugas kurang berkenan. menyatakan puas dengan pelayanan
farmasi mungkin dikarenakan komplitnya
Pelayanan Farmasi dengan obat yang tersedia di rumah sakit,
Kepuasan Pasien sehingga pasien tidak kesulitan untuk
mengusahakan obat yang dibutuhkan.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 167
Pelayanan Administrasi dengan
Kepuasan Pasien
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 168
menganggap jarak antara ruang perawatan
dengan fasilitas umum terlalu jauh.
Keadaan dan Fasilitas Ruang
Perawatan dengan Kepuasan Pasien Lingkungan pelayanan kesehatan
Hasil penelitian pada tabel dapat dikatakan berkualitas jika : 1)
responden berjumlah 52 menyatakan mendukung keunggulan mutu secara klinis
bahwa keadaan dan fasilitas ruang pada tindakan terhadap pasien. 2)
perawatan sudah baik, sedangkan 48 mendukung kebutuhan spiritual dan psiko-
menyatakan tidak baik. Dari tabel 4.22 sosial pasien, keluarga, dan staf. 3)
dapat diketahui bahwa nilai 2 = 66,398 > menghasilkan efek positif yang terukur
2 tabel = 3,84 ini dapat diasumsikan pada keluaran klinis pasien dan efektivitas
bahwa “ada hubungan yang bermakna” staf. Maka dengan memberikan
antara keadaan dan fasilitas ruang lingkungan yang penuh dengan sentuhan-
perawatan dengan kepuasan pasien rawat sentuhan terapi diharapkan dapat
inap di Rumah Sakit Islam Surakarta. meningkatkan support emosional kepada
Dengan demikian hipoesis delapan dapat pasien, yang dengan hal itu diharapkan
diterima. dapat mempercepat proses kesembuhan
pasien.
Menurut Mozart (2007) dalam
dunia medis mulai popular di kalangan Berdasarkan data yang diperoleh
para ilmuwan istilah therapeutic maka diperoleh hasil 48% responden
environment. Dengan mempraktikan menyatakan keadaan dan fasilitas ruang
metode ini, pasien bisa terbantu pulih perawatan tidak baik dan 52% baik.
melalui desain ruangan dan lingkungan Walaupun ini sudah dikatakan lebih
yang mendukung. Seperti diketahui, banyak yang menilai baik, namun perlu
environment berarti lingkungan. dicermati bahwa perbandingannya
Sedangkan therapeutic berasal dari kata cenderung tipis dan menimal. Banyak juga
dasar therapy yang berarti terapi atau pasien yang merasa keadaan dan fasilitas
pengobatan. Makna therapeutic di sini ruang perawatan tidak baik, banyak pasien
adalah sesuatu yang mengandung nilai menyatakan bahwa masih banyak
atau unsur pengobatan. Sehingga dapat serangga seperti nyamuk yang berkeliaran
diartikan therapeutic environment sebagai di ruang perawatan sehingga mengganggu
lingkungan yang mengandung nilai dan istirahat dari pasein.
upaya pengobatan terhadap pasien.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan banyak teori dan Kesimpulan
penelitian di Amerika Serikat dan negara Dari hasil penelitian, pengolahan
lain, proses penyembuhan tidak hanya data dan analisis data yang telah dilakukan
bergantung pada obat, teknologi oleh peneliti, makadapat ditarik
kedokteran, dan pemberi pelayanan kesimpulan sebagai berikut :
kesehatan itu sendiri. Karakteristik dari 1. Hasil penelitian diketahui bahwa 62%
lingkungan fisik tempat pasien menerima responden menyatakan pelayanan yang
pelayanan, juga mempengaruhi hasil, diberikan Rumah Sakit Islam Surakarta
tingkat kepuasan pasien, kepuasan staf, adalah memuaskan.
dan keluaran organisasi itu sendiri. 2. Analisis bivariat menunjukkan adanya
Efeknya dapat berupa yang positif atau hubungan yang signifikan antara
negatif. pelayanan dokter, pelayanan perawat,
pelayanan instalasi gizi, pelayanan
laboratorium, pelayanan farmasi,
pelayanan administrasi, sarana dan
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 169
fasilitas umum, keadaan dan fasilitas
ruang keperawatan dengan kepuasan
pasien rawat inap.
3. Dari hasil penelitian yang dilakukan bimbingan dan pembinaan secara
diketahui bahwa semua hipotesa dapat islami dan professional, sehingga
diterima. dapat terselenggara pelayanan yang
sesuai dengan standar dan kode etik
Saran yang berlaku.
1. Bagi pengelola rumah sakit 2. Bagi profesi
Untuk dilakukan peningkatan mutu Untuk menjadikan bahan dalam upaya
layanan pada semua bidang pelayanan perbaikan, karena masih ditemukannya
rumah sakit dengan memberikan kekurangpuasan pasien
dengan pelayanan bagian keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Harianto, Nana Khasanah dan Sudibyo Supardi 2005 Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan
Resep di Apotek Kopkar Rumah Sakit Budhi Asih Jakarta.
Iqbal, Muhammad 2007 Pelayanan Yang Memuaskan, Penerbit PT Elex Media Komputindo,
Jakarta.
Irawan, Handi 2003 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, PT Gramedia, Jakarta.
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 170
Iwaningsih, Sri 2007 Quality Assurance Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Diambil pada tanggal 23 Juni 2008 jam 20.40 WIB
http://www.gizikesehatan.ugm.ac.id/content/view/ss/1/
Lumenta, Benyamin 1996 Berbagai Determinan yang Mempengaruhi Penilaian Pasien
terhadap Pelayanan Medis.
Penyusunan Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit di Provinsi Jawa
Tengah.
Toeti, Soenardi 2007 Food Production And Distribution Management Pelayanan Gizi Rumah
Sakit.
Diambil pada tanggal 23 Juni 2008 jam 20.40 WIB
http://www.gizikesehatan.ugm.ac.id/content/view/ss/1/
Utama, Surya 2003 Memahami Fenomena Kepuasan Pasien Rumah Sakit.
Diambil pada tanggal 23 Juni 2008 jam 20.40 WIB
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 172
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-surya1.pdf
Yeni, Prawiningsih 2007 Quality Assurance Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
Diambil pada tanggal 23 Juni 2008 jam 20.40 WIB
http://www.gizikesehatan.ugm.ac.id/content/view/ss/1/
Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan…. (Zuhdi F dan Abi Muhlisin) 173