You are on page 1of 15

Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS, 5 (2), 117-131

e-ISSN/p-ISSN: 2615-7977/2477-118X
DOI: https://doi.org/10.32697/integritas.v5i2.473
©Komisi Pemberantasan Korupsi

Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka


Universitas Janabadra
Universitas Gadjah Mada

rizkyokta27@gmail.com; rabheseka@gmail.com

Abstract
The implementation of Sting Operation as one of the strategies implemented by the Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) to crack down corruption cases in Indonesia raises pros and cons.
The cons believe that Sting Operation has no significant impact on eradicating corruption in
Indonesia, illegal and threatening privacy. Meanwhile, the pros believe that the KPK sting
operation can reveal corruption cases quick and produce concrete evidence. By using the six
evaluation criteria from Dunn, this article seeks to be a mediator between the two camps by
conducting evaluative studies of the implementation sting operations in the eradication of
corruption in Indonesia. The author found that sting operations become intensive activities of
the KPK during 2015-2018. Hand arrest operations also effective and efficient to catch the
corrupter’s, as well as increasing public involvement in corruption eradication in Indonesia.
However, the massive sting operations that are carried out at the national level to the regions
have not yet provided significant impact on reducing corruption in Indonesia. Therefore,
eradicating corruption cannot only be in terms of enforcement, but it also needs to be
strengthened in the prevention side.

Keywords: KPK, Corruption, Evaluation, Sting Operation

Abstrak
Pelaksanaan Operasi tangkap tangan (OTT) sebagai salah satu strategi yang digunakan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindak kasus korupsi di Indonesia
menimbulkan pro dan kontra. Kubu kontra menilai OTT KPK tidak berdampak signifikan
terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia, ilegal dan mengancam privasi. Sementara
kubu pro menilai OTT KPK mampu mengungkap kasus korupsi dengan cepat dan
menghasilkan bukti konkret. Dengan menggunakan 6 (enam) kriteria evaluasi dari Dunn,
artikel ini berusaha menjadi penengah diantara dua kubu tersebut dengan melakukan studi
evaluatif terhadap pengimplementasian operasi tangkap tangan dalam pemberantasan
korupsi di Indonesia. Penulis menemukan bahwa kebijakan pemberantasan korupsi
menggunakan metode OTT yang gencar dilakukan KPK selama periode 2015-2018 efektif dan
efisien meringkus koruptor, serta meningkatkan keterlibatan publik dalam pemberantasan
korupsi di Indonesia. Hanya saja, masifnya operasi tangkap tangan yang dilakukan di tingkat
nasional hingga daerah belum berdampak signifikan terhadap penurunan angka korupsi di
Indonesia. Oleh karenanya, upaya memberantas korupsi tidak bisa dari segi penindakan saja,
tapi juga perlu diperkuat sisi pencegahannya.

Kata Kunci: KPK, Korupsi, Evaluasi, Operasi Tangkap Tangan, OTT

117
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

Pendahuluan wacana RUU tindak pidana korupsi (Tipikor)


Tulisan ini berusaha untuk yang diisukan akan menghapuskan KPK.
mengevaluasi kebijakan pemberantasan Puncaknya, upaya pelemahan KPK
korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi ditunjukkan dengan kriminalisasi para
(KPK) yakni operasi tangkap tangan yang komisionernya, yakni Chandra M Hamzah
dilakukan sepanjang tahun 2015-2018. Dari dan Bibit Samad Rianto.
hasil evaluasi tersebut penulis berusaha Kini, 21 tahun pasca reformasi,
memberikan saran yang dapat berguna bagi upaya pelemahan KPK masih terasa melalui
pemberantasan korupsi di Indonesia. poin-poin revisi UU KPK yang mana dalam
Belakangan, kajian tentang korupsi proses perumusan hingga pengesahannya
di Indonesia makin menarik seiring dengan tidak mengindahkan aspirasi publik. Adapun
perdebatan revisi undang-undang KPK dan poin-poin revisi undang-undang KPK yang
terpilihnya ketua baru Lembaga anti rasuah dianggap melemahkan upaya
tersebut hingga memunculkan gelombang pemberantasan korupsi sebagai berikut:
protes dari berbagai kalangan masyarakat 1. Mengubah kedudukan KPK yang semula
sipil, seperti mahasiswa, akademisi, aktivis, sebagai Lembaga independen menjadi
dan pegawai KPK itu sendiri. Revisi undang- Lembaga penegak hukum pada rumpun
undang KPK dianggap tidak eksekutif yang dalam pelaksanaan
mempertimbangkan aspirasi publik dan kewenangan dan tugasnya tetap
poin-poin perubahannya dikhawatirkan independen.
dapat melemahkan kinerja Lembaga dalam 2. Akan dibentuk Dewan Pengawas KPK
memberantas korupsi. Sementara itu, yang independensinya perlu
penolakan terhadap terpilihnya Firli Bahuri dipertanyakan karena Dewan pengawas
sebagai ketua dikarenakan track recordnya dipilih oleh DPR berdasar usulan
yang dirasa kurang baik dalam presiden.
pemberantasan korupsi. Firli pernah diduga 3. Pelaksanaan fungsi penyadapan
melakukan pelanggaran kode etik saat penggeledahan, dan/atau penyitaan,
menjabat sebagai Direktur Penindakan di yang semakin rumit, salah satunya
KPK karena bertemu dengan beberapa karena harus seizin tertulis Dewan
tersangka atau saksi kasus korupsi dimasa Pengawas. Jika Dewan Pengawas tidak
penyelidikan atau pemeriksaan kasus (CNN, terbentuk, maka kewenangan ini tidak
2019). dapat dilakukan.
Disadari memang jalan KPK dalam 4. Kewenangan KPK untuk menerbitkan
memberantas korupsi di Indonesia tidak surat perintah penghentian penyidikan
pernah mudah. Posisinya sebagai Lembaga perkara tipikor jika penyidikan dan
Negara independen1 dengan fungsi yang penuntutannya tidak selesai dalam
“mengancam” membuat KPK beberapa kali jangka waktu satu tahun.
mengalami indikasi upaya pelemahan. KPK 5. Penyidik yang sebelumnya tidak spesifik
sempat mengalami penolakan oleh DPR saat mengatur berasal dari mana, kini harus
mengajukan anggaran untuk pembangunan diangkat dari Kepolisian Negara Republik
Gedung dan pembentukan perwakilan di Indonesia, Kejaksaan Agung Republik
daerah (Puspitasari, 2017). KPK juga Indonesia, dan pegawai negeri sipil yang
terancam eksistensinya saat berhembus

1Dengan adanya revisi undang-undang yang KPK dalam memberantas korupsi yang sering
membuat KPK menjadi lembaga negara kali dilakukan oleh pejabat negara.
menimbulkan kekhawatiran akan independensi

118
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

diberi wewenang khusus oleh undang- suap Satuan Kerja Khusus Pelaksana
undang. Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
6. KPK harus berkoordinasi terlebih dahulu (SKK Migas) yang menyeret Rudi Rubiandini
dengan Lembaga penegakan hukum yang saat itu menjabat ketua, serta kasus
lainnya dan pihak terkait sesuai dengan suap jabatan di kementerian agama yang
hukum acara pidana Kepolisian, menghantarkan Romahurmuziy menjadi
Kejaksaan dan kementerian atau tahanan KPK.
Lembaga lainnya dalam pelaksanaan Cerita-cerita keberhasilan operasi
penyelidikan, penyidikan dan tangkap tangan dalam menindak koruptor
penuntutan perkara tipikor. tersebut semakin mengukuhkan kredibilitas
7. Sistem kepegawaian KPK yang tidak jelas KPK sebagai Lembaga pemberantas korupsi
antara menjadi aparat sipil negara atau yang progresif di Indonesia. Tidak heran
pegawai kontrak. kemudian kinerja KPK memperoleh
Poin revisi ke 3 dan 6 disebut-sebut apresiasi, exposure dan legitimasi yang tinggi
muncul sebagai respon dari operasi tangkap dari masyarakat. Akan tetapi, dalam
tangan (OTT) yang belakangan kerap praktiknya pengimplementasian kebijakan
dilakukan KPK sebagai metode dalam operasi tangkap tangan sebagai metode
menangkap tangan tersangka kasus korupsi. penindakan kasus korupsi memunculkan 2
Operasi tangkap tangan (Hand Arrest (dua) kubu yang pro dan kontra.
Operation) yang dilakukan KPK merupakan Kubu pro menganggap operasi
upaya pemberantasan korupsi melalui tangkap tangan KPK merupakan cara yang
sebuah operasi rahasia (silent operation), tepat untuk menangkap koruptor karena
dan terstruktur guna menangkap basah tidak memerlukan alur birokrasi yang
pelaku saat melakukan tindak korupsi panjang, tak terduga dan menghasilkan
(Asyari, 2017). Dalam perspektif hukum barang bukti konkret. Disisi lain, kubu
pidana (pasal 1 angka 19), definisi terangkap kontra menganggap pelaksanaan operasi
tangan adalah, “ Tertangkapnya seorang tangkap tangan menyalahi aturan KUHP
pada waktu sedang melakukan tindak karena terms yang tertulis dalam KUHP
pidana, atau dengan segera sesudah adalah “tertangkap tangan”, bukan “operasi
beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, tangkap tangan” seperti yang selama ini
atau sesaat kemudian diserukan oleh dilakukan oleh KPK. Terlebih, penjebakan
khalayak ramai sebagai orang yang yang sering kali digunakan sebagai
melakukannya, atau apabila sesaat kemudian rangkaian operasi tangkap tangan tidak
padanya ditemukan benda yang diduga keras memiliki dasar hukum yang jelas dalam
telah dipergunakan untuk melakukan tindak konteks pemberantasan korupsi
pidana itu yang menunjukkan bahwa ia (Lutfiasandh, 2019). Operasi tangkap tangan
adalah pelakunya atau turut melakukan atau juga rawan melanggar privasi seseorang
membantu melakukan tindak pidana itu". karena menggunakan penyadapan dan
Sepanjang tahun 2015-2019, operasi pengintaian. Kubu kontra merasa operasi
tangkap tangan yang dilakukan KPK telah tangkap tangan yang semakin sering
berhasil menangkap langsung 72 kepala dilakukan tidak berpengaruh signifikan
daerah, 173 legislatif dan 116 birokrat lintas pada penurunan angka korupsi di Indonesia
Lembaga. Melalui operasi tangkap tangan ini yang tetap saja tinggi. Tercatat dalam
pula KPK berhasil mengungkap kasus-kasus periode 2015-2018, jumlah kasus korupsi di
besar di antaranya kasus impor sapi yang Indonesia yang berhasil ditindak oleh KPK,
melibatkan anggota legislatif Partai Keadilan Kepolisian dan Kejaksaan mengalami
Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaq, kasus

119
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

fluktuasi, namun tetap dalam jumlah besar penindakan dengan peran serta seluruh
(lihat Tabel 1). elemen bangsa?
Studi ini bersifat evaluatif dengan
Tabel 1.Tren Penindakan Kasus Korupsi berbasis pada data-data sekunder seperti
laporan, berita dan literatur tentang
No. Tahun Kasus Korupsi Tersangka pemberantasan korupsi di Indonesia
1. 2015 550 1124
sepanjang periode 2010-2018 yang menjadi
2. 2016 482 1101
3. 2017 576 1298
landasan untuk menjustifikasi argumen
4. 2018 454 1,087 dalam tulisan ini.
Sumber: Laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2018 Tulisan ini terbagi dalam lima
ICW hlm. 4
bagian, yakni bagian pertama yang
Pro-kontra pelaksanaan operasi mendiskusikan latar belakang tulisan ini
tangkap tangan sebagai metode penindakan sehingga studi ini menjadi penting untuk
kasus korupsi oleh KPK juga terlihat dari dibahas. Kedua, penulis menyajikan narasi
maintstream studi yang berkembang tentang korupsi yang menjadi perhatian
belakangan ini. Kebanyakan dari studi global dan nasional. Bagian ketiga penulis
tersebut menggunakan perspektif hukum melihat pengimplementasian operasi
untuk melihat legalitas dari operasi tangkap tangkap tangan KPK dalam pemberantasan
tangan (Hikmawati 2018; Akbar 2017; korupsi di Indonesia. Bagian keempat
Sastiya 2018; Nugraha et al. 2018; Amanda penulis melakukan evaluasi terhadap
2019; Rahmadani, Iskandar, Radhali 2018; kebijakan operasi tangkap tangan dengan
Nola 2013). Hasilnya, operasi tangkap enam kriteria Dunn, yakni efektivitas,
tangan memang terbukti efektif efisiensi, kecukupan, pemerataan,
mengungkap kasus korupsi dan prinsip- responsivitas dan ketepatan. Di bagian lima
prinsipnya tidaklah menyalahi ketentuan atau terakhir, penulis memberikan
hukum acara pidana. Hanya saja, terms kesimpulan dan rekomendasi untuk
penyebutannya yang memang berbeda perbaikan kinerja Lembaga dan
dengan yang tercantum dalam KUHP. pemberantasan korupsi di Indonesia ke
Berangkat dari cerita di atas, depannya.
berbeda dengan arus kajian yang
berkembang belakangan, tulisan ini Pembahasan
berusaha melihat bagaimana kebijakan Evaluasi Kebijakan
operasi tangkap tangan sebagai metode Evaluasi merupakan salah satu
penindakan korupsi yang digunakan oleh bagian penting dalam siklus analisis
KPK berdampak terhadap upaya kebijakan. Hal mendasar yang dilakukan
pemberantasan korupsi di Indonesia tahap evaluasi adalah mencermati apakah
Tulisan ini berpijak pada satu pertanyaan kebijakan yang diimplementasi telah
utama, yakni apakah kebijakan operasi menghasilkan dampak sesuai dengan yang
tangkap tangan KPK selama periode 2015- diharapkan atau tidak (Santoso, 2010).
2018 telah berhasil dalam mencapai tujuan Terdapat 3 pendekatan evaluasi,
atau misi Lembaga KPK periode 2015-2019, yakni evaluasi semua yang menggunakan
yaitu meningkatkan efisiensi dan efektivitas metode deskriptif untuk menghasilkan
penegakan hukum dan menurunkan tingkat informasi yang valid tanpa menanyakan
korupsi di Indonesia melalui koordinasi, manfaat, nilai dan hasil-hasil kebijakan pada
supervisi, monitor, pencegahan dan individu, kelompok atau masyarakat secara
keseluruhan. Evaluasi formal yang
mengevaluasi hasil berdasar pada tujuan

120
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

kebijakan yang diumumkan secara formal mencapai hasil yang


oleh pembuat kebijakan (Dunn, 2014). Dan diinginkan?
evaluasi teoritis yang mengkaji hasil-hasil 3 Kecukupan Seberapa jauh hasil dari
kebijakan yang dilakukan oleh pelaku implementasi operasi
tangkap tangan mampu
kebijakan.
memecahkan masalah
Menurut Dunn (2003), terdapat 6
korupsi di Indonesia?
kriteria evaluasi, yakni efektivitas, efisiensi,
4 Pemerataan Apakah manfaat dari
kecukupan, pemerataan, responsivitas dan operasi tangkap tangan
ketepatan. Efektivitas terkait erat dengan dirasakan oleh seluruh
ketercapaian hasil sesuai tujuan kebijakan. kelompok masyarakat?
Efisiensi berkenaan dengan jumlah usaha 5 Responsivitas Apakah hasil operasi
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tangkap tangan
kebijakan. Kecukupan terkait dengan memuaskan
seberapa jauh hasil kebijakan memberi masyarakat?
kepuasan terhadap pencapaian. 6 Ketepatan Apakah hasil dari
operasi tangkap tangan
Pemerataan, membahas tentang
berguna bagi
pemerataan dampak kebijakan terhadap
masyarakat?
kelompok-kelompok yang berbeda di Sumber: William N. Dunn, 2003, Pengantar Analisis Kebijakan
masyarakat. Responsivitas terkait tentang Publik, Edisi Kedua, Yogyakarta; Gadjah Mada University Press
Hal. 610
seberapa jauh kebijakan mendapat respon
dari publik. Sementara itu ketetapan
Korupsi: Cerita Lama yang Menjadi Isu
merujuk pada nilai atau harga dari tujuan
Bersama
program dan kepada kuatnya asumsi yang
Tidak dipungkiri bahwa korupsi
melandasi tujuan-tujuan tersebut. Kriteria-
yang terjadi dalam tubuh Lembaga negara
kriteria ini menjadi tolok ukur untuk
menjadi momok bagi penyelenggaraan
menjustifikasi berhasil atau tidaknya
pemerintahan di seluruh belahan dunia
penerapan kebijakan terhadap target yang
(Benson dan Baden, 1985; Djelantik, 2008;
sudah dibuat diawal.
Johnston, 2005; Quah, 1988). Seperti parasit
Adapun dalam konteks studi ini,
yang menggerogoti inangnya dari dalam,
penulis mengadaptasi pendekatan formal
korupsi yang dilakukan oleh birokrat, kepala
dengan menggunakan 6 (enam) kriteria dari
daerah dan aktor negara lainnya, secara
Dunn untuk mengevaluasi kebijakan operasi
tidak langsung telah mengancam praktik
tangkap tangan yang dilakukan KPK sebagai
demokrasi dan melemahkan legitimasi
strategi untuk memberantas korupsi di
pemerintahan yang sedang berjalan di mata
Indonesia dengan operasionalisasi sebagai
warganya dan dunia.
berikut:
Di Republik Rakyat Tiongkok (RRT),
Tabel 2. Operasionalisasi Kriteria Evaluasi praktik korupsi sudah berlangsung selama
ratusan tahun, sejak era kekaisaran hingga
No. Kriteria Operasionalisasi saat ini. Menyadari bahayanya korupsi bagi
1 Efektivitas Apakah operasi keberlangsungan negara, pemerintah RRT
tangkap tangan telah menerapkan hukuman seumur hidup hingga
berhasil mencapai mati bagi pemberi dan penerima suap agar
tujuannya?
tidak ada lagi praktik-praktik korupsi
2 Efisiensi Seberapa banyak
(Darini, 2011). Amerika pun yang terkenal
operasi tangkap tangan
diperlukan untuk
dengan kedigdayaannya tak luput dari
praktik korupsi. Seperti hasil rilis

121
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

Transparency International (TI), indeks akuntabilitas sebagai upaya memberantas


persepsi korupsi Amerika di era Donald praktik-praktik korupsi, kolusi dan
Trump mengalami penurunan 6 poin yang nepotisme (KKN) yang pada era sebelumnya
salah satunya disebabkan tidak berjalan marak terjadi. Semangat ini yang kemudian
maksimal mekanisme check and balance diterjemahkan Presiden Abdurrahman
(Hasan, 2019). Di Afrika, kasus korupsi yang Wahid dalam TAP MPR Nomor
dilakukan aktor negara bak jamur di musim XI/MPR/1998 tentang pengelolaan negara
hujan yang tumbuh semakin subur. yang bersih dan bebas KKN, yang kemudian
Beberapa negara di benua Afrika mengalami disusul dengan pembentukan berbagai tim
masalah serius akibat korupsi. Kondisi ini pemberantasan korupsi seperti Tim
menempatkan Afrika sebagai benua Gabungan Penanggulangan Tindak Pidana
terkorup. Di Nigeria, korupsi sempat terjadi Korupsi (TGPTPK), Komisi Ombudsman
hampir di semua lini pemerintahan, dari Nasional, Komisi Pemeriksa Kekayaan
level rendah sampai level yang paling tinggi Pejabat Negara (KPKPN). Dilanjutkan pada
(Aina, 1982). pemerintahan Megawati Soekarnoputri,
Sementara itu, korupsi di Indonesia pemberantasan korupsi mulai menjadi isu
memiliki sejarah panjang, bahkan sejak prioritas yang ditunjukkan dengan
negara ini belum merdeka hingga kini 20 disahkannya Undang-Undang Nomor 30
tahun pasca reformasi. Bukan tanpa usaha tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan
dari berbagai elemen bangsa untuk Tindak Pidana Korupsi yang menjadi dasar
menghentikan praktik korupsi di Indonesia. lahirnya KPK. Lahirnya KPK didasari pada
Di era orde lama, Presiden Soekarno kesadaran bahwa Kepolisian dan Kejaksaan
menerbitkan Peraturan Penguasa Militer tidak mampu memfokuskan diri dalam
Nomor PRT/PM/06/1957 tentang menangani tindak pidana korupsi di tengah
Pemberantasan Korupsi sebagai bentuk berbagai tanggung jawab lain yang mereka
perhatian pada isu korupsi. Pada era orde miliki. Oleh karenanya perlu dibentuk
baru, semangat pemberantasan korupsi sebuah Lembaga tersendiri yang fokus pada
dilanjutkan dengan membentuk tim permasalahan korupsi secara profesional
pemberantasan korupsi sebagaimana dan independen yakni KPK. Di era Presiden
tertuang dalam Keppres Nomor 28 Tahun Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko
1967. Akan tetapi, dalam praktiknya, tim Widodo, komitmen pemberantasan korupsi
tersebut tidak mampu menjalankan ditunjukkan melalui penguatan Lembaga
tugasnya dan justru malah menimbulkan antikorupsi (KPK).
gelombang protes di kalangan masyarakat.
Menindak lanjuti desakan-desakan dari Pemberantasan Korupsi di Indonesia
masyarakat terkait pemberantasan korupsi Argumen Lord Acton (1999) yang
pemerintah saat itu kemudian mengatakan bahwa power tends to corrupt,
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 3 absolut power corrupts absolutely, tampak
Tahun 1971 tentang pemberantasan tindak benar adanya. Dengan kekuasaan yang
pidana korupsi. Selain itu dibuat juga Garis- dimiliki, para aktor negara berpeluang
garis Besar Haluan Negara (GBHN) tentang untuk menyalahgunakannya demi
pemberantasan korupsi untuk lebih kepentingan pribadi atau kelompok. Miris
menguatkan Undang-Undang yang sudah memang, di tengah rakyat berjuang untuk
ada sebelumnya (User, 2016). bertahan hidup, para elite yang memegang
Pasca reformasi dan diadaptasinya jabatan justru melakukan tindak-tindakan
konsep good governance, pemerintah tidak terpuji untuk memperkaya diri sendiri.
didorong untuk lebih transparan dan

122
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

Seperti yang terlihat pada Tabel. 1 (8,1%). Lagi-lagi, angka ini tidak bisa
kasus korupsi di Indonesia memang masih dibilang sedikit.
tinggi. Hal ini dapat disebabkan dua faktor,
pertama, karena fungsi pencegahan belum Tabel 3. Penindakan Kasus Korupsi
yang berjalan maksimal. Faktor kedua Periode 2015-2018
adalah masifnya kinerja Lembaga
No. Tahun Ka- Kasus yang ditangani
pemberantasan korupsi, baik Kejaksaan, sus
Kepolisian dan KPK dalam melakukan Kepolisi Kejak KPK
penindakan. Hal ini terlihat dengan an saan
tingginya angka kasus korupsi yang 1. 2015 550 151 369 30
2. 2016 482 140 307 35
terungkap. Analoginya, semakin
3. 2017 576 216 315 44
komprehensifnya Lembaga pemberantas
4. 2018 454 162 235 57
korupsi dalam bekerja, maka semakin
banyak pula kasus korupsi yang terungkap, Sumber: Laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2018
begitu pun sebaliknya semakin pasif kinerja
Lembaga pemberantas korupsi maka makin Data Tabel 3 menunjukkan bahwa
sedikit kasus yang ditindak (karena tidak dalam kurun waktu 4 tahun terakhir,
ketahuan). Kejaksaan menjadi Lembaga yang paling
Tingginya kasus korupsi di banyak melakukan penindakan kasus
Indonesia menempatkan negara agraris ini korupsi dibanding 2 Lembaga lainnya. Akan
pada peringkat ke 89 dari 180 negara dan tetapi, penindakan kasus korupsi oleh
peringkat ke 4 se-Asia Tenggara dengan poin Kejaksaan mengalami tren penurunan dari
38 dalam indeks persepsi korupsi dunia tahun ke tahun. Kondisi ini dapat
tahun 2018 (semakin tinggi poin maka mengindikasikan bahwa kinerja Kejaksaan
semakin bersih dari korupsi). Poin ini dalam memberantas korupsi sedang
mengalami perbaikan dari tahun menurun atau memang sedang tidak fokus
sebelumnya (2017) dan menjadi yang pada tugas tersebut (belum tentu
tertinggi selama 5 tahun terakhir. Hanya mengindikasikan penurunan kinerja
saja, capaian ini masih jauh di bawah negara- Kejaksaan di fungsi lain). Sementara itu dari
negara Asia Tenggara lainnya, seperti tren penanganan kasus korupsi oleh
Singapura (85), Brunei Darussalam (63) dan Kepolisian, muncul tren yang fluktuatif.
Malaysia (47) (Transparency International, Sangat disayangkan memang, di tengah
2018). Muncul pertanyaan kemudian, sumber daya manusia yang banyak dan
bagaimana keseriusan stakeholder terkait tersebar di seluruh daerah serta anggaran
dalam pemberantasan korupsi di Indonesia? yang cukup besar, kontribusi Kepolisian
Keseriusan dan kerja keras Lembaga dalam penindakan korupsi di Indonesia
penanganan korupsi dan berbagai elemen belum bisa dikatakan maksimal dan
masyarakat yang peduli terhadap isu ini konsisten. Hal ini tentu dipengaruhi
tidak perlu diragukan dan mesti diapresiasi berbagai faktor yang perlu dielaborasi lagi.
bagaimana pun hasilnya. Akan tetapi, kita Data Tabel 3 turut memperlihatkan
tidak boleh berpuas diri hanya dengan tren kenaikan penanganan kasus korupsi
naiknya peringkat Indonesia. Dari catatan oleh KPK dari tahun ke tahun, meski secara
ICW (Indonesia Corruption Watch), dalam persentase masih jauh di bawah dua
kurun waktu 5 tahun terakhir, terdapat Lembaga lainnya. Jauhnya selisih kuantitas
2062 penindakan kasus korupsi di Indonesia kasus yang ditangani KPK dengan 2
yang telah ditangani oleh Kejaksaan Lembaga Penegak Hukum lain tidak terlepas
(59,5%), Kepolisian (32,4%) dan KPK dari karakteristik tiga Lembaga yang

123
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

berbeda-beda ini. Kejaksaan dan Kepolisian terhadap penyelenggaraan pemerintahan


memiliki kantor perwakilan hingga ke negara. Sementara itu, tugas dan tanggung
daerah, sementara KPK hanya memiliki satu jawab Kepolisian dan Kejaksaan dalam
kantor yang berkedudukan di Ibukota konteks tindak pidana korupsi adalah
Negara. Tidak heran kemudian jika KPK melakukan pemeriksaan dan penyidikan
kewalahan dalam menangani kasus korupsi tindak pidana korupsi dengan berkoordinasi
yang tersebar hingga ke daerah-daerah bersama Lembaga-Lembaga terkait.
mengingat sumber daya manusianya yang Dominannya peran KPK dalam
terbatas. pemberantasan korupsi di Indonesia
KPK juga memiliki spesifikasi kasus menjadikan KPK sebagai sorotan utama dari
yang dapat ditangani, yaitu kasus korupsi publik ketimbang 2 Lembaga negara lainnya.
yang melibatkan penyelenggara negara Kepercayaan masyarakat pada KPK pun jauh
dengan perkiraan kerugian negara di atas Rp lebih tinggi dibanding ke Lembaga negara
1.000.000.000 (satu miliar rupiah). Hal ini lainnya. Menurut data LSI (2019), KPK
sesuai dengan yang tertulis dalam Undang- menjadi Lembaga yang paling dipercayai
Undang No. 30 tahun 2002 tentang KPK yang publik (84%), disusul kemudian Presiden
berbunyi, “Kewenangan Komisi (79%), Kepolisian (72%), Pengadilan (71%),
Pemberantasan Korupsi dalam melakukan dan Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR
penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan (61%). Hal ini tidak terlepas dari performa
tindak pidana korupsi meliputi tindak pidana KPK sebagai Lembaga independen yang
korupsi yang melibatkan aparat penegak dirasa mampu mempertahankan
hukum, penyelenggara negara, dan orang independensinya di tengah berbagai wacana
lain yang ada kaitannya dengan tindak pelemahan dan kepentingan politik.
pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat Citra positif KPK turut terbentuk
penegak hukum atau penyelenggara negara; oleh pemberitaan media yang juga dapat
mendapat perhatian yang meresahkan dijadikan sebagai saran akuntabilitas dan
masyarakat; dan/atau menyangkut kerugian partisipasi publik. Belakangan, exposure
negara paling sedikit Rp.1.000.000.000,00 media terhadap KPK semakin meningkat
(satu miliar rupiah)”. Oleh karenanya agar seiring dengan masifnya operasi tangkap
sesuai dengan koridor hukum dan tidak tangan (lihat Tabel 4). Operasi tangkap
overlapping kewenangan dengan Lembaga tangan yang terjadi secara tiba-tiba dan
lain, tidak semua kasus korupsi dapat melibatkan aktor-aktor penting sekelas
ditangani KPK. kepala daerah, menteri atau legislatif
menimbulkan efek surprising yang mampu
Operasi Tangkap Tangan KPK menarik perhatian masyarakat. Tak heran
Sebagai Lembaga independen yang jika kemudian operasi tangkap tangan
fokus pada isu korupsi, KPK mengemban menjadi media darling.
tugas berat dalam memberantas korupsi.
Berdasarkan pada Undang-Undang No. 30 Tabel 4. Kasus Korupsi Indonesia
tahun 2002, KPK bertugas untuk melakukan dan OTT KPK
pemberantasan dan pencegahan tindak No. Tahun Korupsi ditangani OTT
KPK
pidana korupsi, melakukan koordinasi dan
1. 2015 30 5
supervisi terhadap instansi yang berwenang 2. 2016 35 17
melakukan pemberantasan tindak pidana 3. 2017 44 19
korupsi, melakukan penyelidikan, 4. 2018 57 30
penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak Sumber : Laporan Tren Penindakan Kasus Korupsi Tahun 2018
dan Laporan Akhir KPK Tahun 2015-2018
pidana korupsi, serta melakukan monitoring

124
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

Selama 2015-2018, operasi tangkap Evaluasi Operasi Tangkap Tangan


tangan telah digunakan KPK untuk Sesuai kerangka evaluasi pada
menindak hampir 50% dari keseluruhan bagian sebelumnya, bagian ini digunakan
kasus korupsi yang mereka tangani. Angka untuk melakukan pembahasan terhadap 6
ini masih mungkin berkembang seiring kriteria evaluasi, yakni efektivitas, efisiensi,
dengan peningkatan kasus korupsi yang kecukupan, pemerataan, responsivitas dan
ditangani KPK. Beberapa diantaranya ketepatan.
menyedot perhatian publik, seperti a. Efisiensi
penangkapan ketua DPD RI, Irman Gusman, Pertanyaan kunci dalam kriteria ini
di rumahnya dalam kasus kuota impor gula adalah: Apakah operasi tangkap tangan telah
pada tahun 2016. Di tahun 2017, dari 19 berhasil mencapai tujuannya? Guna
operasi tangkap tangan KPK, salah satunya menjawab pertanyaan ini kita perlu
menyasar pada hakim konstitusi, Patrialis mengetahui apa tujuan dari kebijakan
Akbar, karena diduga terlibat suap untuk operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.
kepentingan judicial review undang-undang Secara visi, KPK berusaha mewujudkan
no 41 tahun 2014 tentang peternakan dan Indonesia yang bersih dari korupsi.
kesehatan hewan (Republika, 2018). Di Pernyataan ini dapat menjadi outcome dari
tahun 2018, hampir 70% operasi tangkap seluruh kebijakan yang dilakukan oleh KPK.
tangan KPK menyasar pada kepala daerah Hanya saja, tentu masing-masing kebijakan
dan sisanya ke hakim, anggota legislatif dan memiliki output yang berbeda. Dalam
pejabat Lembaga negara (Rachman, 2018). konteks operasi tangkap tangan, jika kita
Dan di tahun 2019, salah satu operasi gunakan pemaknaan “tertangkap tangan”
tangkap tangan yang menggemparkan dalam undang-undang KUHP, maka operasi
adalah penangkap tanganan Romahurmuziy tangkap tangan KPK dapat dimaknai sebagai
(Rommy) di Surabaya dalam kasus jual beli strategi yang digunakan untuk menangkap
jabatan di Kementerian Agama. Rommy basah seseorang yang terduga sedang
yang saat itu menjabat Ketua Umum Partai melakukan tindak korupsi.
Persatuan Pembangunan (PPP) diduga Seberapa berhasil operasi tangkap
menerima sejumlah uang untuk tangan menindak koruptor melalui operasi
memuluskan langkah salah satu kandidat tangap tangan dapat dilihat dari besarnya
dalam seleksi jabatan Kepala Kanwil di tersangka yang dihasilkan dari operasi
Kementerian Agama di Jawa Timur. Kasus tersebut?
ini sempat menjadi bola panas karena terjadi
pada masa kampanye pemilu Presiden di Tabel 5. OTT KPK Periode 2015-2018
mana Rommy memiliki afiliasi dengan salah
satu calon. No. Tahun OTT Tersangka Hasil OTT

Keberhasilan operasi tangkap 1. 2010 2 6


tangan KPK menangkap orang-orang besar 2. 2011 6 14
dan penting di Indonesia tidak dapat 3. 2012 4 16
menjadi tolok ukur apakah metode ini cocok 4. 2013 10 33
untuk diterapkan dalam upaya 5. 2014 5 12
6. 2015 5 19
memberantas korupsi di Indonesia. Oleh
7. 2016 17 58
karenanya penting dilakukan evaluasi 8. 2017 19 72
terhadap kebijakan KPK tersebut. 9. 2018 30 121
Sumber: Laporan Tahunan KPK 2010-2018

125
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

Dari Tabel 5 terlihat bahwa rata-rata ini gencar melakukan operasi tangkap
persentase tersangka yang terjerat operasi tangan, hingga ke daerah-daerah hanya
tangkap tangan, pada periode 2010-2014 untuk mengejar kuantitas tersangka tanpa
dengan jumlah operasi tangkap tangan yakni memikirkan kualitas pemberantasan
1:3. Sedangkan pada periode 2015-2018 korupsi. KPK masih memiliki tanggung
rasio antara operasi tangkap tangan dengan jawab untuk menyelesaikan mega kasus
jumlah tersangka naik menjadi 1:3,8. korupsi Bank Century, BLBI (Bantuan
Selain itu, sepanjang periode 2015- Likuiditas Bank Indonesia) dan E-KTP yang
2018, terdapat 270 tersangka korupsi atau menyebabkan kerugian besar bagi
setara dengan 49%, dari total 554 tersangka Indonesia.
yang berhasil diringkus KPK dengan
mekanisme operasi tangkap tangan (lihat b. Efektivitas
Tabel 6). Kriteria evaluasi kedua, efektivitas,
memiliki pertanyaan kunci, yaitu seberapa
Tabel 6. Tersangka Korupsi
Periode 2015-2018 banyak operasi tangkap tangan diperlukan
untuk mencapai hasil yang diinginkan?
No. Tahun Total Tersangka Dari data pada Tabel.5 terlihat
Tersangka Hasil OTT bahwa operasi tangkap tangan yang
1. 2015 62 19 dilakukan KPK semakin masif pada periode
2. 2016 103 58
2015-2018 di bawah kepemimpinan Agus
3. 2017 128 72
4. 2018 261 121
Raharjo CS dengan jumlah 71 operasi atau
Sumber: Laporan Tahunan KPK 2015; 2016; 2017; setidaknya meningkat 263% daripada
2018;Alamsyah, Abid, & Sunaryanto, 2018 periode 2010-2014 yang hanya 27 operasi
saja. Kondisi ini menunjukkan bahwa
Persentase ini menunjukkan bahwa
peningkatan jumlah tersangka korupsi
operasi tangkap tangan yang masif
(koruptor) berbanding lurus dengan
dilakukan KPK periode 2015-2018 tidak
kenaikan pelaksanaan operasi tangkap
sekedar ‘pepesan kosong’ untuk menarik
tangan.
perhatian publik atau media karena terbukti
Fakta ini dapat dimaknai dari dua sisi,
efektif menjaring sejumlah koruptor dan
yakni untuk memberantas korupsi di
mengungkap kasus korupsi yang ternyata
Indonesia, operasi tangkap tangan perlu di
melibatkan banyak pihak. Operasi tangkap
masifkan, atau operasi tangkap tangan tidak
tangan memberi keuntungan dimana barang
cukup memunculkan scare off effect dan rasa
bukti yang dihasilkan bersifat sempurna
jera bagi koruptor dan atau calon koruptor,
(probatio plena) yang mana bukti tidak lagi
seperti dalam kasus Bupati Kudus yang
menimbulkan keraguan mengenai
sudah 2 kali terjerat pidana karena kasus
keterlibatan pelaku dalam suatu kejahatan.
korupsi. Jika saja scare off effect (efek
Oleh karenanya rasio orang-orang yang
menakut-nakuti) dari operasi tangkap
tertangkap saat operasi tangkap tangan
tangan terjadi, maka kebijakan ini dapat
untuk menjadi tersangka jauh lebih besar.
berperan sebagai strategi penindakan dan
Dari kriteria evaluasi yang pertama,
pencegahan kasus korupsi di Indonesia.
operasi tangkap tangan dapat dikatakan
cukup berhasil untuk menindak para
c. Kecukupan
koruptor. Akan tetapi logika semakin banyak
Pertanyaan kunci dari kriteria
koruptor yang ditangkap maka kinerja
evaluasi kecukupan adalah seberapa jauh
pemberantasan korupsi efektif rasanya
hasil dari implementasi operasi tangkap
perlu dikritisi. Jangan sampai KPK yang saat

126
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

tangan mampu memecahkan masalah menyentuh hingga ke jabatan struktural di


korupsi di Indonesia? daerah yang dampaknya langsung bisa
Sejalan dengan pembahasan pada dirasakan oleh masyarakat.
bagian sebelumnya, keberhasilan operasi
tangkap tangan mencokok cukup banyak e. Responsivitas
tersangka, namun gagal menimbulkan scare Apakah hasil operasi tangkap tangan
off effect membuatnya tidak banyak memuaskan masyarakat? Pertanyaan ini
berperan terhadap penurunan angka tentu tidak dapat dengan mutlak dijawab
korupsi di Indonesia. Angka korupsi di dengan, “Ya”. Seperti pembahasan pada awal
Indonesia masih fluktuatif dan tidak tulisan ini, operasi tangkap tangan
menunjukkan penurunan signifikan meski menimbulkan 2 kubu, yakni pro dan kontra,
telah dilakukan beberapa kali operasi yang berarti ada kelompok-kelompok
tangkap tangan (lihat Tabel 7). masyarakat yang tidak setuju dengan
pengimplementasian kebijakan ini. Akan
Tabel 7. Kasus Korupsi dan OTT KPK tetapi, tidak dapat dipungkiri bahwa operasi
tangkap tangan memiliki daya tarik bagi
No. Tahun Kasus Korupsi OTT
masyarakat dan media massa. Efek
Korupsi ditanga
ni KPK surprisingly dari operasi tangkap tangan
1. 2015 550 30 5 yang dapat diartikan juga sebagai silent
2. 2016 482 35 17 operation ini menyedot perhatian publik.
3. 2017 576 44 19 Lebih-lebih, orang yang tertangkap pada
4. 2018 454 57 30 umumnya merupakan pejabat publik atau
Sumber : Laporan Tahunan KPK 2016; 2017; 2018; Alamsyah,
Abid, & Sunaryanto, 2018 anggota dewan yang nama dan wajahnya
malang melintang di media. Tidak heran jika
d. Pemerataan kemudian operasi tangkap tangan menjadi
Operasionalisasi kriteria media darling.
pemerataan dalam studi ini dapat dilihat Respon positif masyarakat terhadap
melalui pertanyaan apakah manfaat dari operasi tangkap tangan KPK dapat terlihat
operasi tangkap tangan dirasakan oleh juga dari masifnya operasi KPK. Hal ini
seluruh kelompok masyarakat? disebabkan karena operasi tangkap tangan
Pengimplementasian operasi tidak dapat dijalankan tanpa adanya laporan
tangkap tangan membuat berjalannya dan pengaduan dari masyarakat terlebih
penindakan kasus korupsi dan dahulu untuk kemudian dapat dilakukan
tertangkapnya para koruptor di level pengumpulan keterangan. Dari keterangan
nasional, hingga regional. Hal ini tersebut, jika ditemukan indikasi transaksi
menunjukkan bahwa manfaat dari kebijakan mencurigakan, maka akan ditindaklanjuti
ini terdistribusi hingga ke daerah-daerah. dengan gelar perkara dan dikeluarkan
Operasi tangkap tangan juga tidak sprinlidik (surat perintah penyelidikan).
hanya menangkap pejabat publik seperti Dalam sprinlidik, KPK bisa melakukan
Gubernur, Bupati/Walikota, atau anggota penyadapan dan pengintaian bila memang
legislatif, akan tetapi juga ke pejabat diperlukan. Jika dalam penyadapan dan
struktural, seperti pada kasus operasi kegiatan lain ditemukan ada indikasi
tangkap tangan Bupati Lampung (2019) penyerahan uang, maka dibentuk satuan
dimana 2 kepala dinas ditetapkan sebagai tugas (satgas) untuk kemudian diproses
tersangka. Hal ini menunjukkan bahwa hingga terjadilah operasi tangkap tangan
operasi tangkap tangan ini mampu (Boy, 2017).

127
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

Mekanisme operasi tangkap tangan Indonesia memang perlu diapresiasi. Akan


yang memerlukan laporan untuk bisa tetapi kondisi ini tidak serta merta
ditindaklanjuti ini secara tidak langsung menjadikan KPK sebagai Lembaga super
membuka peluang keterlibatan seluruh power, kebal hukum dan selalu benar tanpa
elemen masyarakat dalam proses cela. Oleh karenanya evaluasi terhadap
pemberantasan korupsi, serta membentuk kinerja KPK menjadi penting sebagai
kultur kritis di masyarakat. Dengan aktif mekanisme check and balance. Oleh
melaporkan hal-hal mencurigakan di karenanya studi ini mengambil operasi
sekitarnya, diharapkan akan terbentuk tangkap tangan yang dilakukan KPK sebagai
lingkungan masyarakat yang bersih dan objek evaluasi kinerja Lembaga anti rasuah
bebas korupsi yang menjadi dambaan di Indonesia ini.
seluruh kelompok masyarakat. Terlepas dari pro kontranya,
Hanya saja, perlu diwaspadai jangan berdasarkan 6 kriteria evaluasi Dunn, tak
sampai tingginya antusiasme publik dapat dipungkiri bahwa operasi tangkap
terhadap pemberantasan korupsi membuat tangan yang dilakukan KPK mampu
KPK terlena dan hanya mengandalkan memenuhi seluruhnya dengan beberapa
laporan dari masyarakat saja. Permasalahan catatan. Efektivitas, operasi tangkap tangan
korupsi memang seharusnya menjadi isu mampu meringkus tersangka dengan akurat.
dan tanggung jawab bersama seluruh Efisien, semakin banyak operasi tangkap
elemen bangsa dengan ujung tombak tangan, semakin banyak tersangka.
perjuangan pada 3 Lembaga penegak Kecukupan, operasi tangkap tangan tidak
hukum, yakni Kejaksaan, Kepolisian dan cukup berpengaruh terhadap penurunan
KPK. Oleh karenanya kontribusi aktif angka korupsi di Indonesia. Pemerataan,
masyarakat sangat diperlukan untuk manfaat operasi tangkap tangan dapat
memaksimalkan peran ketiga Lembaga dirasakan di level nasional hingga daerah.
tersebut dalam rangka pemberantasan Responsivitas, operasi tangkap tangan
korupsi. mendapat sambutan yang sangat baik dari
masyarakat, meski ada pula yang kontra.
f. Ketepatan Ketepatan, hasil operasi tangkap tangan
Apakah hasil dari operasi tangkap memang tidak dapat langsung dirasakan
tangan berguna bagi masyarakat? dampaknya oleh masyarakat, namun dapat
Berjalannya penindakan kasus korupsi dan mengubah sistem secara perlahan.
tertangkapnya para koruptor sebagai hasil Masifnya operasi tangkap tangan
dari operasi tangkap tangan memang tidak yang dilakukan KPK hingga ke level daerah
secara langsung dapat dirasakan menunjukkan bahwa Lembaga ini fokus
manfaatnya bagi kehidupan masyarakat, dalam penindakan kasus korupsi. Pilihan ini
namun dengan terjadinya peristiwa ini tentu tidak salah, hanya saja perlu disadari
diharapkan terjadi perubahan dalam bahwa dalam upaya memberantas korupsi
sistem dan cara kerja penyelenggaraan di Indonesia tidak bisa hanya dari segi
negara ke arah yang lebih baik, sehingga penindakan saja, namun secara keseluruhan
tidak lagi ada peluang penyalahgunaan di mana pencegahan dan penindakan
uang rakyat. berjalan secara seimbang.

Penutup Rekomendasi
Kesimpulan KPK yang sudah cukup baik dalam
Kinerja KPK sebagai leading melakukan penindakan terhadap kasus
institution dalam pemberantasan korupsi di korupsi, perlu meningkatkan perannya

128
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

dalam pencegahan demi mewujudkan Bagi generasi yang lebih senior,


Indonesia yang bersih dari korupsi. Fungsi upaya penanaman nilai anti korupsi dapat
pencegahan korupsi sebenarnya dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran
dilakukan dengan beragam cara dan oleh institusi informal seperti keluarga dan
berbagai aktor. Bagi Lembaga pemberantas lingkungan sosial sebagai mekanisme
korupsi, pencegahan bisa dilakukan dengan kontrol. Keluarga dan lingkungan sosial
melakukan sosialisasi, maupun berperan besar dalam membentuk karakter
pendampingan pada Lembaga negara individu. Oleh karenanya, KPK dapat
seperti yang sudah dilakukan KPK selama ini menggunakan keluarga dan masyarakat
dengan Asistensi Pengisian dan sebagai agen pencegahan korupsi.
Pengumpulan (APP) LHKPN, Bimbingan Pemberantasan korupsi memang tidak
Teknis (Bimtek) LHKPN dan Bimbingan seharusnya hanya menjadi urusan KPK,
Teknis Aplikasi, Klinik Konsultasi LHKPN, Kepolisian ataupun Kejaksaan saja,
Sosialisasi LHKPN, Sosialisasi Pengendalian melainkan menjadi tanggung jawab kita
Gratifikasi di Lingkungan bersama sebagai anak bangsa.
Kementerian/Lembaga Negara maupun di Berkomitmen untuk tidak melakukan
tataran Pemerintah Daerah. Selain itu KPK korupsi pada akhirnya menjadi salah satu
juga dapat memanfaatkan penggunaan upaya konkret yang dapat mulai kita
teknologi yaitu mengembangkan aplikasi tanamkan dalam diri untuk memutus mata
JAGA yang bertujuan untuk memberikan rantai masalah ini.
informasi terkait pelayanan publik secara
transparan (Laporan Tahunan KPK 2016; Referensi
2017; 2018). Bagi pemerintah, andil dalam 2016, T. P. L. T. K. (2017). Laporan Tahunan
pencegahan dapat dengan memperkuat 2016. Jakarta.
regulasi yang hingga kini masih memberi
celah untuk terjadinya tindak korupsi. 2017, T. P. L. T. K. (2018). Laporan Tahunan
2017: Demi Indonesia untuk
Sementara itu, bagi masyarakat sipil juga
Indonesia. Jakarta.
turut andil dengan menjadi agen sosialisasi
maupun berperan aktif dan kritis dalam 2018, T. P. L. T. K. (2019). Laporan tahunan
mengawasi pelaksanaan kekuasaan di 2018. Jakarta.
sekitarnya.
Upaya pencegahan korupsi juga Aina, S. (1982). Bureaucratic Corruption in
dapat menyasar berbagai kalangan Nigeria: The Continuing Search
for Causes and Cures.
masyarakat dan lintas generasi. Di mulai
International Review of
dari generasi muda, pendidikan anti korupsi Administrative Sciences.
dapat dimasukkan dalam kurikulum https://doi.org/10.1177/0020
pendidikan sekolah dasar hingga menengah. 85238204800108.
Sekolah menjadi agen yang tepat untuk
menanamkan nilai-nilai anti korupsi seperti Akbar, M. R., Rifai, E., & Raharjo, E. (2016).
Kebijakan KPK Dalam
kejujuran, kredibilitas, integritas dan
Penanggulangan Tindak Pidana
tanggung jawab mengingat anak-anak Korupsi Melalui Operasi
hampir menghabiskan setengah waktunya Tangkap Tangan. Jurnal
di sekolah. Penanaman nilai secara terus Poenale, 4, 1–13.
menerus secara tidak langsung dapat
menghegemoni siswa untuk anti terhadap
korupsi.

129
Rizky Oktavianto, Norin Mustika Rahadiri Abheseka

Alamsyah, W., Abid, L., & Sunaryanto, A. Hasan, R. A. (2019). Indeks Korupsi
(2018). Laporan Trend Internasional: Posisi RRT dan AS
Penindakan Kasus Korupsi Turun, RI Naik. Retrieved
Tahun 2018. Jakarta. September 28, 2019, from
Liputan6.com website:
Amanda, A. (2019). Legalitas Wewenang https://www.liputan6.com/glo
Komisi Pemberantasan Korupsi bal/read/3882732/indeks-
dalam Operasi Tangkap Tangan korupsi-internasional-posisi-
(OTT) Terhadap Tersangka RRT-dan-as-turun-ri-naik.
Kasus Korupsi Berdasarkan
KUHAP. 5(1), 141–150. Hikmawati, P. (2018). Operasi Tangkap
https://doi.org/https://doi.org Tangan Dalam Penanganan
/10.15294/snh.v5i01.29709. Kasus Korupsi (Arrest Hand
Operation In Handling
Asyari, F. (2017). Operasi Tangkap Tangan Corruption Case). Negara
(OTT) Di Pusat dan Daerah Hukum: Membangun Hukum
Untuk Meraih WTP Terkait Untuk Keadilan Dan
Masalah Pelanggaran Hukum. Kesejahteraan.
Legalitas. https://doi.org/10.22212/jnh.v
9i1.998.
Benson, B. L., & Baden, J. (1985). The Political
Economy of Governmental Johnston, M. (2005). Syndromes of
Corruption: The Logic of Corruption: Wealth, power, and
Underground Government. The democracy. In Syndromes of
Journal of Legal Studies, 14(2), Corruption: Wealth, Power, and
391-41-. Democracy.
https://doi.org/10.1086/4677 https://doi.org/10.1017/CBO9
77. 780511490965.

Boy. (2017). KPK Beberkan Cara Lakukan Lutfiasandh, K. (2019). Konsep Operasi
OTT. Retrieved from jpnn.com Tangkap Tangan Tindak Pidana
website: Korupsi Oleh Komisi
https://www.jpnn.com/news/k Pemberantasan Korupsi.
pk-beberkan-cara-lakukan-ott. Universitas Airlangga.

Darini, R. (2011). Korupsi di RRT: Perspektif Nola, L. F. (2013). Operasi Tangkap Tangan
Sejarah. INFORMASI. oleh KPK. P3Di, Vol.V(24), 1–4.
https://doi.org/10.21831/infor
masi.v1i1.4464. Nugraha, U. P., Ablisar, M., Sunarmi, &
Mulyadi, M. (2018). Analisis
Djelantik, S. (2008). Korupsi, Kemiskinan Yuridis Operasi Tangkap
Dan Masalah Di Negara Tangan dalam Perkara Tindak
Berkembang. Jurnal Pidana Korupsi Sebagai Upaya
Administrasi Publik Unpar. Pemberantasan dan
Pencegahan Korupsi (Studi Pada
Dunn, William N. (2003). Pengantar Analisis POLRESTABES Medan). USU
Kebijakan Publik (Kedua). LAW JOURNAL, 6, 144–162.
Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Puspitasari, M. A. (2017). 8 Upaya
Pelemahan KPK Oleh DPR
Dunn, W. (2014). Public Policy Analysis (5th Menurut Catatan ICW. Retrieved
ed.). England: Pearson September 28, 2019, from
Education Limited. Tempo.co website:
https://nasional.tempo.co/read

130
Evaluasi Operasi Tangkap Tangan KPK

/885616/8-upaya-pelemahan-
kpk-oleh-dpr-menurut-catatan-
icw.

Quah, J. S. T. (1988). Corruption in Asia with


Special Reference to Singapore:
Patterns and Consequences.
Asian Journal of Public
Administration.
https://doi.org/10.1080/0259
8272.1988.10800199.

Rahmadani, W., Iskandar, S., & Radhali.


(2018). Legalitas Operasi
Tangkap Tangan (OTT) Komisi
Pemberantasan Korupsi
Terhadap Gubernur Aceh. Syiah
Kuala Law Journal, 2(3), 455–
470.

Santoso, P. (2010). Modul Pembelajaran


Analisis Kebijakan Publik. In U.
Parlindungan (Ed.), (Vol. 6).
Yogyakarta: Research Centre for
Politics and Governement.

Sastiya, N. (2018). Efektivitas operasi


tangkap tangan komisi
pemberantasan korupsi dalam
upaya pemberantasan tindak
pidana korupsi. Universitas
Islam Jakarta, Syarif
Hidayatullah.

Transparency International. (2018).


Corruption perceptions.
Retrieved from.

User, S. (2016). Sejarah Panjang


Pemberantasan Korupsi Di
Indonesia. Retrieved September
28, 2019, from
https://acch.kpk.go.id/id/artik
el/fokus/sejarah-panjang-
pemberantasan-korupsi-di-
indonesia.

131

You might also like