You are on page 1of 7

Komunikasi Fisika Indonesia Edisi April 2018 | Vol. 15 | No.

01

Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru Web: http://ejournal.unri.ac.id./index.php/JKFI


p-ISSN.1412-2960 | e-2579-521X Email: komunikasi.fisika.indonesia@gmail.com

UJI DENSITAS DAN POROSITAS SERTA KARAKTERISASI


MENGGUNAKAN XRD DAERAH MATA AIR PANAS
SEMURUP SUNGAI MEDANG KABUPATEN
KERINCI PROVINSI JAMBI
Larlen Nixolas 1*, Nova Susanti2, Samsidar1, Linda Handayani1
1
Program Studi Fisika,
Fakultas Sains dan Teknologi,
2
Program Studi Pendidikan Fisika,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Jambi, Mendalo Darat Jambi 36361

*E-mail: larlennixolas1@gmail.com

ABSTRACT

Test Density and Porosity of rock have been done to see the relation to temperature influence 100 ᵒC, 200 ᵒC
and 300 ᵒC. Rocks that will be tested first heated temperature with furnace tool then weighed with a digital
balance. Density and Porosity measurement data were analyzed using Matlab Software with ASTMC373
equation. The result of Matlab in the form of graph shows average temperature change to Semurup rock density
of 0.03 g / cm3 and the effect of temperature on Semurup rock porosity at 300 ᵒC is 30.29%. The average
temperature change to Medang River rock density is 0.003 g / cm3 and the effect of temperature on Medang
River rock porosity at 300 ᵒC is 0,55%. Looking at the rock crystal structure used XRD. Data from
Characterization using XRD was analyzed with High Score Plus software. The result of rock characterization
using XRD, from semurup showed that component of CaCO3 is 94%, crystal structure not yet fully formed and
still in amorphous form, meanwhile rock from medang river show that component of CaCO3 is with 98%,
crystalline structure have formed crystal.

Keywords: density, porosity, temperature, XRD.

ABSTRAK

Uji Densitas dan Porositas batuan telah dilakukan untuk melihat hubungan terhadap pengaruh temperatur 100
ᵒC, 200 ᵒC dan 300 ᵒC. Batuan yang akan di uji terlebih dahulu diberi pemanasan temperatur dengan alat
furnace lalu ditimbang dengan Neraca digital. Data pengukuran Densitas dan Porositas dianalisis menggunkan
Software Matlab dengan persamaan ASTMC373. Hasil Matlab berupa grafik menunjukan rata-rata perubahan
temperatur terhadap densitas batuan Semurup sebesar 0,03 g/cm3 dan pengaruh temperatur terhadap Porositas
batuan Semurup pada suhu 300 ᵒC adalah 30,29%. Rata-rata perubahan temperatur terhadap densitas batuan
Sungai Medang sebesar 0,003 g/cm3 dan pengaruh temperatur terhadap Porositas batuan Sungai Medang pada
suhu 300 ᵒC adalah 0,55%. Melihat struktur kristal batuan digunakan XRD. Data dari Karakterisasi
menggunakan XRD dianalisis dengan software High Score Plus. Hasil karakterisasi batuan menggunakan
XRD, dari semurup menunjukkan bahwa komponen CaCO3 adalah 94%, struktur kristal belum terbentuk
sempurna dan masih dalam bentuk amorf, sedangkan batuan dari sungai medang menunjukkan bahwa
komponen CaCO3 adalah dengan 98 %, struktur kristal sudah terbentuk kristal.

Kata kunci: densitas, prositas, temperatur, XRD.

PENDAHULUAN kabupaten kerinci, pernah dilakukan oleh


Yuliandini menununjukan bahwa daerah
Mata air panas atau sumber mata air panas di sekitar sumber mata air panas
adalah tempat dimana keluar nya air tanah dari tersebut tersusun atas batuan andesit dan
bawah bumi yang dipanaskan melalui panas batuan gamping [1].
bumi (geothermal) yang memiliki suhu lebih Sifat fisik batuan berpengaruh terhadap
tinggi dari suhu air tanah disekitarnya. adanya potensi panas bumi. Densitas batuan
Penelitian tentang mata air panas didaerah adalah massa partikel yang menempati suatu

84
unit volume tertentu. Penelitian tentang diffraction.Sedangkan bahan yang digunakan
densitas pernah dilakukan Iosifina (2017) pada penelitian ini adalah batuan semurup,
bahwa densitas batuan alam yang didapatkan batuan sungai medang, larutan aceton, air
di atas permukaan relative kecil antara 0,2 mineral, amplas.
g/cm3 sampai 3.50 g/cm3. Porositas merupakan
sifat fisik batuan yang menunjukan Pengambilan sample
kemampuan batuan untuk menampung fluida
didalam pori-porinya.Berdasarkan porositas Penelitian lapangan yang akan dilakukan,
oleh BSN (Badan Standar Nasional) bahwa yaitu; survei secara langsung di lapangan
standard porositas batuan geothermal pada kondisi fisik geologi daerah penelitian,
daerah terdapat mata air panas adalah rata-rata mengambil sample dan memplot lokasi
11,168 % sebagai sumber energi panas pengambilan sample pada peta lintasan
(geothermal) adalah 10% [2]. berdasarkan data koordinat kontrol pada
Pada penelitian ini batuan diambil di Global Position System (GPS). Batuan dari
daerah mata air panas semurup dan sungai daerah panas bumi diambil dari 2 lokasi yang
medang, kabupaten kerinci, provinsi jambi. berbeda. Pengambilan sample batuan yang
Batuan yang diambil dari mata air panas akan diambil berada di daerah semurup, sungai
dilakukan uji sifat fisis dengan melihat medang, kabupaten kerinci, Jambi.
pengaruh temperatur 100 ᵒC, 200 ᵒC dan 300
ᵒC. Batuan yang berasal dari batuan alam yang Preparasi sample
mengalami perubahan tekstur dan komposisi
mineral pada fasa padat sebagai akibat Preparasi merupakan suatu rangkaian
perubahan kondisi fisika tekanan atau kegiatan penelitian dalam mempersiapkan
temperatur [3]. Akibat bertambahnya suhu batuan untuk di analisis, yang metodenya
batuan sebelumnya akan berubah sifat fisis disesuaikan dengan bentuk batuan dan apa
seperti densitas dan porositas. X-ray yang akan dianalisis [5]. Berdasarkan bentuk
Diffraction (XRD) adalah metode yang batuan yang akan dianalisis, terdapat 2 jenis
mampu menganalisis jenis dan sifat mineral preparasi yaitu berbentuk persegi 4 batuan dan
pola difraksi yang dihasilkan. Di daerah mata dalam bentuk sample serbuk.
air panas menunjukan bahwa batuan disekitar
memiliki kandungan terbesar yaitu SiO2 Preparasi sample sifat fisis
(silica) dan Calsilit Karbonat (CaCO3) [4].
Pada penelitian ini batuan dari daerah mata air Batuan dipotong persegi 4 (empat)
panas semurup dan sungai medang akan sebanyak 4 potong bagian yang kemudian
karakterisasi XRD dan analisis digunakan dihaluskan dan diratakan mengunakan amplas.
software High Score Plus. Setelah rata dan halus, batuan di ultasonik
cleaner dengan larutan acetone 20 % + 80 %
METODE PENENELITIAN air mineral untuk mendapatkan parameter
batuan yang akan diukur bersih dari lumut dan
Bahan penelitian tanah yang menempel dibatuan. Selanjutnya
batuan yang telah bersih dari lumut dan tanah
Adapun alat yang digunakan dalam tersebut di furnace dengan variasi temperatur
penelitian ini adalah gps, palu, gerinda, 100 0C, 200 0C dan 300 0C selama 1 jam tiap
furnace, jaw crusher, pulverizer, ultasonik temperatur yang diberikan. Kemudian batuan
cleaner, sieving shake, gelas beker, neraca yang telah di furnaceakan dilakukan
digital, spatula, furnace, dan sebagai alat pengukuran sifat fisis (Densitas dan porositas)
karakterisasi digunakan X-ray batuan [6].

85
Preparasi sample XRD Diffractometer dengan tipe PANalytical X-
Pert3 Powder yang dalam bentuk serbuk
Batuan dihancurkan dengan mengunakan sample batu pada batuan daerah semurup dan
alat jaw crusher. Setelah hancur, batuan sungai medang. Data yang didapat akan
dihaluskan menggunakan alat Pulverizer. terbaca pada monitor berupa grafik.
Selanjutnya, batuan yang telah halus perlu
lolos ayakan 200 mess dengan mengunakan Analisis data densitas dan porositas
Sieving shake. Sample batuan yang telah lolos
ayakan tersebut dimasukan kedalam plastik Pada penelitian ini digunakan analisis data
sample yang diberi label untuk di karakterisasi sifat fisis batuan (Densitas, porositas)
menggunakan XRD. mengunakan Test standar ASTM C373-88
data berupa grafik menggunakan software
Pengambilan data densitas dan porositas MATLAB 2009 yang dilihat persamaan
terhadap teori fisika yaitu gas ideal terhadap
Pengukuran yang dilakukan untuk perubahan temperatur.
mendapatkan sifat fisis batuan seperti densitas
dan porositas yang di berikan perlakuan Analisis data karakterisasi XRD
temperatur 100 0C, 200 0C dan 300 0C.Sample
batuan yang telah di diberikan perlakuan Pada penelitian dengan menganalisis data
temperatur dimasukan ke dalam plastik sample dari hasil karakterisasi XRD digunakan
yang diberikan label. Batuan ditimbang satu aplikasi/software HighScore Plus. Data yang
persatu menggunkan neraca digital yang dianalisis yaitu fasa mineral batuan, unsur
dikalibrasi untuk pengukuran sifat fisis batuan kandungan batuan pada sample serbuk batuan
(Densitas dan Porositas)[7]. Data yang didapat semurup dan sungai medang, kabupaten
ada 8 pada sample batuan semurup ada 4 dan kerinci, jambi.
pada sample batuan sungai medang ada 4, data
yang didapat adalah nilai ρ air dalam botol, HASIL DAN PEMBAHASAN
massa batuan didalam air dan massa + air.
Pengambilan data sifat fisis (densitas dan
Pengambilan data karakterisasi XRD porositas) menggunakan neraca digital dengan
gelas beker yang berisi air didalamnya.
Pengukuran yang dilakukan untuk
mendapatkan karakterisasi dari alat X-ray

Hasil Sifat Fisis Semurup:


Suhu Massa Massa setelah Massa + Volume Densitas Porositas
(T) awal (g) suhu (g) Air (g) M-S (0,01) (g/cm3) (%)
100 ᵒC 6,37 6,776 7,756 7,746 0,874 12,65
200 ᵒC 6,12 6,60 7,60 7,59 0,86 13,17
300 ᵒC 3,12 4,382 6,268 6,272 0,69 30,29
Hasil Sifat Fisis Sungai medang :
Suhu Massa Massa setelah Massa + Volume Densitas
Porositas (%)
(T) awal (g) suhu (g) Air (g) M-S (0,01) (g/cm3)
100 ᵒC 9,68 9,86 9,90 9,89 0,9969 0,40
200 ᵒC 9,69 9,957 10 9,99 0,9966 0,43
300 ᵒC 9,76 10,118 10,174 10,164 0,9954 0,55

86
Analisis sifat fisis (densitas dan porositas) Dari Gambar 2. Porositas batuan dari
Semurup Semurup, dapat dilihat hasil nilai porositas (P)
akan mengalami perubahan setelah pemberian
Densitas Batuan SemurupDari program temperatur adalah porositas semakin
Matlab dengan persamaan ASTM dibuatkan membesar yaitu pada temperatur rendah 100ᵒc
grafik densitas terhadap temperatur.Hasil uji sebesar 12,65 %, temperatur sedang 200ᵒc
denistas batuan batuan semurup terhadap sebesar 13,17%, dan temperatur tinggi 300ᵒc
perubahan temperatur dapat digambarkan pada sebesar 30,29 % [8].
Gambar 1. Dari Gambar 1 densitas batuan dari Dari hasil uji densitas dan porositas di
Semurup, dapat dilihat hasil nilai densitas (B) daerah semurup yang telah dilakukan
akan mengalami perubahan setelah pemberian menunjukan bahwa densitas batuan sangat
temperatur adalah densitas semakin menurun kecil dan setelah dilakukan pemberian
yaitu pada temperatur rendah 100ᵒc sebesar temperatur rendah, sedang dan tinggi densitas
0,874 g/cm3, temperatur sedang 200ᵒc sebesar tidak mengalami perubahan yang besar tetapi
0,86 g/cm3 dan temperatur tinggi 300ᵒc uji porositas didaerah semurup yang telah
sebesar 0,69 g/cm3. dilakukan menunjukan bahwa porositas batuan
sangat besar dan setelah dilakukan pemberian
0.9
temperatur rendah, sedang dan tinggi yang
sangat besar adalah 30,29 % pada suhu 300ᵒc.
0.85

Analisis sifat fisis (densitas dan porositas)


Densitas (g/cm3)

0.8

Sungai Medang
0.75

Densitas Batuan Sungai medangdari


0.7
program Matlab dengan persamaan ASTM
0.65
100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
dibuatkan grafik densitas terhadap
Temperatur (C) temperatur.Hasil uji denistas batuan batuan
Gambar 1. Densitas Batuan Semurup sungai medang terhadap perubahan temperatur
Terhadap Temperatur. dapat digambarkan pada Gambar 3.
0.9972

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan 0.997

0.9968
pada batuan Semurup dapat dianalisis bahwa 0.9966

densitas batuan sangat kecil dan mengalami


Densitas (g/cm3)

0.9964

0.9962
perubahan setelah diberikan temperatur.Hasil 0.996

uji porositas batuan semurup terhadap 0.9958

0.9956

perubahan temperatur dapat digambarkan pada 0.9954

Gambar 2. 0.9952
100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
Temperatur (C)

32

30
Gambar 3. Densitas Batuan Sungai Medang
28 Terhadap Temperatur.
26

24
Porositas (%)

22 Dari Gambar 3. densitas batuan dari


20

18
Sungai Medang, dapat dilihat hasil nilai
16
densitas (B) akan mengalami perubahan
14

12
100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
setelah pemberian temperatur adalah densitas
Temperatur (C)
semakin menurun yaitu pada temperatur
Gambar 2. Porositas Batuan Semurup
rendah 100ᵒc sebesar 0,9969 g/cm3, temperatur
Terhadap Temperatur.
sedang 200ᵒc sebesar 0,9966 g/cm3 dan
temperatur tinggi 300ᵒc sebesar 0,995 g/cm3.
84
Dari hasil uji densitas batuan yang telah Berdasarkan hasil uji densitas dan
diberikan temperatur terlihat bahwa densitas porositas didaerah sungai medang dapat
batuan menurun tetapi tidak terlalu besar, yaitu dikatakan bahwa potensi di daerah mata air
0,003 g/cm3 sebab batuan sungai medang panas sungai medang memiliki potensi panas
memiliki ciri khas yang keras dan memiliki bumi yang lebih baik dari daerah semurup
kerapatan yang besar [9]. dapat dilihat dari kecil nya perubahan sifat
Hasil uji porositas batuan sungai medang fisik terhadap temperatur, sebab sifat fisik
terhadap perubahan temperatur dapat batuan menunjukan bahwa batuan sangat keras
digambarkan pada Gambar 4. dan memiliki kerapatan yang baik. Batuan
yang memiliki kerapatan yang baik memiliki
0.58 konduktifitas termal yang baik juga, karena
0.56
batuan yang baik dapat mengantarkan panas
0.54

0.52
bumi yang kostanta tanpa perubahan yang
besar [11].
Porositas (%)

0.5

0.48

0.46

0.44 Analisis X-ray Diffraction (XRD)


0.42

0.4
100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300
Temperatur (C) Karakterisasi dengan menggunakan XRD
Gambar 4. Porositas Batuan Sungai Medang dilakukan dengan XRD PAN alytical dengan
Terhadap Temperatur. rentang nilai 2θ sebesar 20-80ᵒ. Penentuan
kesesuaian persentase kandungan mineral
Dari Gambar 4. Porositas batuan dari batuan yang terbentuk dilakukan dengan
Sungai medang, dapat dilihat hasil nilai mencocokkan setiap puncak yang muncul
porositas (P) akan mengalami perubahan pada difraktogram pada nilai sudut 2θ dan d
setelah pemberian temperatur adalah porositas tertentu hasil analisis kandungan mineral
semakin membesar yaitu pada temperatur batuan yang mendominasi terdapat kesesuaian
rendah 100ᵒc sebesar 0.38 %, temperatur dan struktur kristal pada batuan. Hasil
sedang 200ᵒc sebesar 0.43%, dan temperatur karakterisasi XRD pada batuan semurup
tinggi 300ᵒc sebesar 0.55 %. Dalam hal ini dengan software High Scoreplus dapat dilihat
dijelaskan bahwa temperatur sangat Gambar 5.
berpengaruh terhadap porositas bahwa pori-
pori batuan akan bertambah besar setelah 200
diberikan temperatur tinggi [10].
intensitas

Dari hasil uji densitas dan porositas di 100


daerah sungai medang yang telah dilakukan
menunjukan bahwa densitas batuan sangat 0
kecil dan setelah dilakukan pemberian 20 27 34 41 48
2theta 55 62 69
temperatur rendah, sedang dan tinggi densitas Gambar 5. Karakterisasi XRD Batuan
tidak mengalami perubahan yang besar karena Semurup.
dilihat dari kerapatan batuan densitas yang
baik dan juga batuan tersebut sangat keras 2000
Intensitas

secara fisik.Sedangkan uji porositas didaerah


sungai medang yang telah dilakukan 1000
menunjukan bahwa porositas batuan sangat
0
kecil dan setelah dilakukan pemberian
20 30 402theta50 60 70
temperatur rendah, sedang dan tinggi hanya
mengalami perubahan terbesar 0.55 % pada Gambar 6. Hasil Karakterisisai XRD Batuan
suhu 300ᵒc. Sungai Medang.
85
Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa KESIMPULAN
banyaknya puncak yang dihasilkan dalam
mineral batuan Semurup adalah sebanyak Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
delapan (2) buah, yaitu pada 2ɵ sebesar makaSifat fisis densitas batuan semurup
24,138ᵒ, 33,153ᵒ untuk mineral kandungan relatif kecil sebesar 0,876 g/cm3, setelah
batuan. Dari data puncak-puncak difraksi diberikan temperatur perubahan tidak
3
tersebut maka puncak tertinggi dihasilkan pada signifikan hanya sebesar 0,03 g/cm setiap
sudut 2ɵ=24,138ᵒdan nilai intensitas titik penaikan temperatur, tetapi porositas batuan
maksimum adalah 152. Komponen mineral semurup relatif besar sebesar 12,47 %, yang
batuan yang mendominasi adalah Calcium mengalami perubahan yang signifikan pada
Carbonate dengan lambang unsur CaCO3 temperatur tinggi 300ᵒc sebesar 30,29 % dan
sebesar 94 %, dengan nama mineral pada sifat fisis batuan sungai medang relatif kecil,
batuan adalah Calcite, nilai HKL titik setelah diberikan temperatur tidak ada yang
maksimum 0 1 2 dan struktur kristal pada mengalami perubahan signifikan, nilai densitas
batuan semurup adalah Rhombohendral [12]. sebesar 0,9983 g/cm3 yang mengalami
Hasil karakterisasi XRD pada batuan perubahan sebesar 0,003 g/cm3 setiap penaikan
sungai medang dengan software High temperatur, Porositas sungai medang pada
Scoreplus lihat pada Gambar 6. Dari Gambar temperatur sebesar 0.38 %, yang mengalami
6 dapat dilihat bahwa banyaknya puncak yang perubahan temperatur tinggi 300ᵒc sebesar
dihasilkan dalam mineral batuan Sungai 0.55 %. Batuan dari semurup menunjukan
Medang adalah sebanyak delapan (8) buah, bahwa nilai komponen CaCO3 adalahsebesar
yaitu pada 2ɵ sebesar 23,023ᵒ, 29,481ᵒ, 94 %, dengan struktur kristal belum terbentuk
35,920ᵒ, 39,339ᵒ, 43,155ᵒ, 47,606ᵒ, 48,640ᵒ dan sempurna tetapi masih dalam bentuk amof,
57,385ᵒ untuk mineral kandungan batuan. Dari sedangkan batuan dari sungai medang
data puncak-puncak difraksi tersebut maka menunjukan bahwa nilai komponen CaCO3
puncak tertinggi dihasilkan pada sudut adalah sebesar 98 %, dengan struktur kristal
2ɵ=29,481ᵒ dan nilai intensitas titik sudah terbentuk sempurna seperti hal nya
maksimum adalah 1949. Komponen mineral kristal.
batuan yang mendominasi adalah Calcium
Carbonatedengan lambang unsur DAFTAR PUSTAKA
CaCO3sebesar 98 % dengan nama mineral
Calcite [13]. Nilai HKL titik maksimum 1 1. Yuliandini, A. (2013). Pengaruh Formasi
0 4 dan struktur kristal pada batuan Batuan Terhadap Karakteristik Hidrokimia
sungai medang adalah Rhombohendral. Lima Sumber Mata Air Panas Di Daerah
Berdasarkan analisis karakterisasi batuan Sapan, Pinang Awan, Kecamatan Alam
dari semurup dan sungai medang memiliki Pauh Duo, Kabupaten solok Selatan.
perbedaan, pada batuan dari semurup Jurnal Fisika Unand, 2(4).
menunjukan bahwa nilai komponen 2. Iosifina, et. al. (2016). Measurment and
CaCO3adalahsebesar 94 % dan komponen iron Analysis of Thermal Properties of rocks
oxide adalah sebesar 6 % dengan struktur for the Compilation of Geothermal Maps
kristal belum terbentuk sempurna tetapi masih of Cyprus. Renewable Energy, 418-429.
dalam bentuk amof, sedangkan batuan dari
sungai medang menunjukan bahwa nilai 3. Putu, dkk. (2010). Studi Pengaruh Aktifasi
komponen CaCO3adalah sebesar 98 % dan Termal terhadap Struktur Mikro dan
silicon 2 % dengan struktur kristal sudah Porositas Zeolit Alam. Jurnal Teknik
terbentuk sempurna seperti halnya kristal [14]. Mesin, Univeritas Udayana Bali.

86
4. Ridhovi. A. P. (2016). Analisis dengan Metode Difraksi Sinar-X (Skripsi).
Konduktivitas Termal dan Porositas Sinter Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Silika Sumber Mata Air Panas di Sapan
Maluluang Kecamatan Alam Pauh Duo 10. Khoiri, Z. (2016). Studi Anomali Bawah
Kabupaten Solok Selatan. Padang. Jurnal Permukaan Daerah Sekitar Manifestasi Air
Fisika Unand, 5(1). Panas.

5. ASTM C. (1999). Standar Test Method for 11. Marzani, Y. (2013). Kimia Mata Air Panas
Water Absorption, Bulk Density, Apparent Bumi untuk Pengembangan Parawisata di
Porosity, and Apparent Specific Gravity of daerah Samboja Kabupaten Kutai
Fired Whieware Product. Reapproved, Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur.
373-388. Jurnal Teknik Geologi, Universitas Negeri
Kalimantan.
6. Duchkov, A. D. et. al. (2014). Thermal
Conductivity of the Sedimentary Cover 12. Schmidt, R. et. al. (2017). Reactivity of
Rocks of the West Siberian Plate in Geothermal Reservoir Rocks Under
Relation to their Humidity and Porosity. Temperature Conditions Found in Upper
Russian Geology and Geophysics, 55, 784- Rhine Graben (Germany). Procedia Earth
792. and Planetary Science, 17, 881-884.

7. Edwards, L. M. et. al. (1982). Handbook 13. Telford, W. N. G. & Sherrif, R.E. (1990),
of Geothermal Energy. Gulf Publishing Applied Geophysics Second Edittion. New
Company. Capter 2. York: Cambridge University Press

8. Fathar, Q. (2013). Studi Potensi Panas 14. Zhang, W., et. al. (2016). Experimental
Bumi Daerah Hululais Kabupaten Lebong Study on the Variation of Physical and
Provinsi Bengkulu Sumatra. Jurnal Mechanical Properties of Rock After High
Teknik, Universitas Hasanuddin Temperature Treatment. Applied Thermal
Engineering, 98, 1297-1304.
9. Fridawati, M. (2008). Analisa Struktur
Kristal dari Lapisan Tipis Aluminium (Al)

87

You might also like