You are on page 1of 6

77

KEBIJAKAN TRANSPORTASI UMUM (ANGKOT)


UNTUK MENANGGULANGI KEMACETAN JALAN
Junita Ayu Ariesandi, Reiza Resita, dan Zulfitri Salsabila
FISIP Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Raya Tlogomas, Malang

Abstract: Malang City continues to face congestion in the field of public transportation because the
government is not taking it seriously. The cause of congestion by public transportation is because
there are still careless stops when unloading passengers. The focus of this research is to identify
and describe the factors that hamper the policy steps made and the efforts that have been made by
the Malang City Government in overcoming congestion problems, especially those related to public
transportation or public transportation (angkot). This study conducted a descriptive research method
using a qualitative approach, where the data were obtained through literature study of previous
research results and data obtained from news articles and documents that were in accordance with
the research theme. The results of this study indicate that the policies that have been implemented
by the City Government of Malang are a one-way lane system in the UB ring area which has been
running smoothly, the imposition of oblique parking in several areas. On the other hand, the Mayor
of Malang has designed a policy that focuses on public transportation (angkot) which will be
application-based or online which was actually carried out on trial in April 2020, but this policy has
not yet been realized because it is hampered by the current situation.

Abstrak: Kota Malang terus dihadapi kemacetan di bidang transportasi publik karena tidak digarap
dengan serius oleh pemerintah. Penyebab kemacetan oleh angkutan umum karena masih terjadinya
pemberhentian sembarangan saat menurunkan penumpangnya. Fokus penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan mendeskripsikan faktor yang menjadi penghambat langkah kebijakan yang dibuat
dan upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Kota Malang dalam menanggulangi permasalahan
kemacetan khususnya yang berkaitan dengan kendaraan umum atau transportasi publik (angkot).
Penelitian ini melakukan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif,
dimana data yang didapatkan melalui studi pustaka hasil penelitian sebelumnya dan data yang
diperoleh dari artikel berita dan dokumen-dokumen yang sesuai dengan tema penelitian. Hasil dari
penelitian ini menunjukan bahwa kebijakan yang telah diterapkan Pemerintah Kota Malang adalah
sistem jalur satu arah di kawasan lingkar UB yang sudah berjalan lancar, diberlakukannya parkir
miring atau serong di beberapa kawasan. Di sisi lain Walikota Malang telah merancang kebijakan
yang berfokus kepada angkutan umum (angkot) yang akan berbasis aplikasi atau daring yang
sebenarnya dilaksanakan ujicoba pada April 2020, tetapi kebijakan ini masih belum terealisasikan
karena terhambat oleh situasi saat ini.
Kata Kunci: kebijakan publik, transportasi umum, kemacetan, Pemkot Malang

PENDAHULUAN Berdasarkan data BPS yang merujuk dari


Banyak kota besar di Indonesia saat ini Kantor Samsat Bersama Kota Malang, jumlah
dihadapkan oleh berbagai permasalahan terkait kendaraan bermotor di Kota Malang terus me-
dengan pelayanan publik. Dimana permasalahan ngalami kenaikan. Data 2012 menunjukkan
yang ada telah menjadi perhatian dan kepriha- bahwa jumlah kendaraan bermotor ada di angka
tinan baik itu ditingkat pemerintahan daerah mau- 471.272 unit. Sedangkan pada 2017, jumlah
pun pemerintahan pusat. Permasalahan tersebut kendaraan bermotor yang tercatat sebanyak
diantaranya banjir, kepadatan penduduk, ke- 584.772 kendaraan. Artinya dalam kurun waktu
miskinan, tata ruang hingga masalah kemacetan. lima tahun terdapat peningkatan sebanyak
Namun kemacetan sekarang ini menjadi masalah 113.500 unit kendaraan bermotor atau rata-rata
utama di bidang transportasi publik. Seperti 22.700 unit kendaraan per tahun. Permasalahan
halnya yang dialami Kota Malang dimana melihat yang dihadapi ini bukan sebatas penyediaan
perkembangan kota ini yang cukup signifikan sarana dan prasarana publik yang kurang me-
dengan predikat barunya sebagai kota ketiga madai saja akan tetapi, penggunaan kendaraan
yang memiliki tingkat kemacetan tertinggi di pribadi yang tidak ada batasnya. Belum lagi
Indonesia. apabila dilihat dari banyaknya permasalahan yang

77
78 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2020, hlm. 55-112

dialami pada berbagai kondisi sosial, ekonomi, umum yang diantaranya (1) Setiap pengemudi
dan budaya masyarakatnya yang membuat pola kendaraan umum yang mengoperasikan mobil
pikir masyarakat hanya untuk kepentingan pri- bus dan/atau mobil penumpang harus mematuhi
badi. tata cara menaikkan dan menurunkan penumpang
Beberapa hal yang mempengaruhi timbul- serta tata cara pelayanan dan keselamatan ang-
nya permasalahan kemacetan di Kota Malang, kutan umum; (2) Tata cara menaikkan dan
yaitu tingginya angka penggunaan kendaraan menurunkan penumpang sebagaimana dimaksud
pribadi, dilihat dari gaya hidup masyarakat yang pada ayat (1), diatur sebagai berikut: a. di terminal,
masih ekslusif merasa lebih nyaman mengguna- sejak awal pemberangkatan, persinggahan,
kan kendaraan pribadi dari pada kendaraan sampai tujuan dan tempat tempat lain yang di-
umum (publik). Selain itu, Kota Malang juga tentukan; b. menaikkan penumpang dari pintu
dikenal sebagai kota pendidikan dan kota depan dan menurunkan penumpang dari pintu
destinasi wisata yang menyebabkan penambahan belakang secara tertib dan teratur, kecuali yang
angka kemacetan. Sebagai kota pendidikan, tidak berpintu ganda; (3) Dalam menaikkan dan
kemacetan yang dialami didominasi oleh ken- menurunkan penumpang sebagaimana dimaksud
daraan para pelajar, mahasiswa dalam kota pada ayat (1), kendaraan harus dalam keadaan
ataupun luar kota. Begitu pula dengan destinasi berhenti penuh dan tidak mengganggu kelancaran
wisata yang mendatangkan para wisatawan dari lalu lintas serta membahayakan penumpangnya.
luar daerah. Disamping itu yang menjadi pe- Sebagai kota besar yang dikenal sebagai
nyebab kemacetan lainnya seperti tempat publik kota pendidikan, dimana mayoritas mahasiswa
yang dijadikan tidak sebagaimana fungsinya oleh Perguruan Tinggi berasal dari luar kota sehingga
oknum-oknum tertentu sebagai parkiran liar. Hal kebutuhan dalam menggunakan kendaraan
itu nampak di depan atau samping pasar dan umum dan pribadi cukuplah tinggi. Seharusnya
pusat perbelanjaan yang tidak menyediakan lahan pemerintah Kota Malang mampu menyediakan
parkir sehingga menggunakan badan jalan se- transportasi publik khususnya angkot dengan
bagai tempat parkir kendaraan. fasilitas yang baik dan halte untuk transportasi
Kemudian terbatasnya prasarana jalan umum yang tidak hanya sebagai tempat pem-
dengan melihat jalanan Kota Malang yang sempit berhentian bus saja serta menerapkan jam ter-
namun dilewati oleh banyak kendaraan juga, tentu secara bergantian dan teratur agar ke-
ditambah para sopir angkutan umum yang suka padatan lalu lintas tidak cukup menumpuk di
menaik turunkan penumpang secara sembara- jam-jam tertentu karena minimnya fasilitas yang
ngan dan tidak sesuai tempat pemberhentian juga disediakan. Hal diatas bisa dijadikan sebagai
menjadi salah satu penyebab kemacetan. Para salah satu alternative dalam perbaikan trans-
sopir kendaraan umum baik itu angkutan dalam portasi publik dengan menyediakan fasilitas pen-
kota (angkot) atau bus seringkali dalam mencari dukung bagi pengguna angkutan umum demi
dan mengangkut penumpang tidak sesuai dengan kenyamanan bersama khususnya pengguna laya-
kententuan yang tertera dalam Perda Kota nan ataupun para pengguna jalan. Sebab disisi
Malang No 5 Tahun 2011 tentang Penyeleng- lain terkadang angkutan umum juga menjadi
garaan Angkutan Orang di Jalan dengan penyebab kemacetan karena banyaknya sopir
Kendaraan Bermotor Umum yaitu pada Bab IV angkutan umum yang secara sembarangan dalam
mengenai Kewajiban Pengemudi Kendaraan menaik turunkan penumpangnya, berhenti di
Bermotor Umum untuk Angkutan Orang Dalam pinggir jalan ataupun berhenti mendadak dibadan
Trayek Pasal 21 dan Pasal 22. Dimana pada jalan hingga ngetem diluar dekat saat mencari
Pasal 21 sopir kendaraan umum memiliki ke- penumpang sehingga hal ini sangat perlu diberi
wajiban dalam mematuhi ketentuan dibidang perhatian khusus maupun sanksi tegas oleh aparat
pelayanan dan keselamatan angkutan serta Pasal sebagai salah satu upaya penerapan kebijakan
22 yang memuat poin secara keseluruhan yang kendaraan umum yaitu Perda Kota Malang No
harus dipatuhi oleh setiap pengemudi kendaraan 5 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Ang-
Kebijakan Transportasi Umum (Angkot) untuk Menanggulangi Kemacetan Jalan (Ariesandi, Resita, dan Salsabila) 79

kutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Ber- dari artikel berita dan dokumen-dokumen yang
motor Umum Pasal 21 dan Pasal 22. sesuai dengan tema penelitian. Ada dua jenis data
Pentingnya sektor transportasi untuk yang digunakan peneliti yakni data primer dan
kegiatan ekonomi membutuhkan sistem trans- data sekunder. Adapun data primer diperoleh
portasi yang handal, efisien, dan efektif (Asmawi, peneliti melalui pengamatan yang dilakukan
2017). Transportasi yang efektif berarti bahwa disekitar terminal Landungsari dan jalanan yang
sistem transportasi memenuhi kapasitas angkut biasanya dilalui peneliti, yaitu Jl. Gajayana, Jl.
yang bersatu atau terintegrasi dengan moda Mayjen Pandjaitan, Jl. Veteran, Jl. Dinoyo,
transportasi lainnya secara tertib, teratur, lancar, Sumbersari, Jl. Tlogomas, Jl. Galunggung, dll.
cepat dan tepat, aman, nyaman dan ekonomis. Sedangkan data sekunder adalah data yang
Sementara efisien dalam arti beban publik se- diperoleh peneliti dari dokumen-dokumen dari
bagai pengguna jasa transportasi menjadi rendah Pemerintah Kota Malang atau Dinas Perhubu-
dan memiliki kegunaan yang tinggi. Hal ini sesuai ngan Kota Malang, studi pustaka melalui karya
dengan tujuan diselenggarakannya transportasi ilmiah atau jurnal penelitian sebelumnya, dan
jalan yaitu untuk menerapkan lalu lintas dan artikel berita seperti Malangpos. Teknik pe-
angkutan jalan dengan aman, lancar, tertib, ngumpulan data dengan menggunakan teknik
nyaman dan efisien; mampu mengintegrasikan observasi atau pengamatan dan dokumen.
moda transportasi lainnya; menjangkau seluruh Observasi dilakukan pada tempat-tempat yang
pelosok wilayah daratan, menunjang peme- sering dilewati peneliti saat menuju kampus atau-
rataan, dan mendukung pembangunan nasional pun berpergian jauh. Disamping itu dokumentasi
dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat diperoleh peneliti dari karya yang telah ada sebe-
(Wardana, 2019). lumnya dan artikel yang membahas mengenai hal-
Kebijakan transportasi sebagai apa yang hal yang berkaitan dengan judul serta pem-
dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan bahasan dalam penelitian ini.
oleh pemerintah. Kebijakan itu dapat berupa
sasaran atau tujuan dari program-program pe- HASIL DAN PEMBAHASAN
merintah di bidang tranpostasi. Penetapan ke- Dari tahun ke tahun kemacetan menjadi
bijakan dapat secara jelas diwujudkan dalam permasalahan yang tidak bisa dihindari oleh kota
peraturan-peraturan perundang-undangan atau besar seperti Kota Malang. Dimana perkem-
dalam pidato-pidato pejabat pemerintah serta bangan suatu kota juga dipengaruhi oleh ber-
program dan tindakan yang dilakukan oleh tambahnya aktivitas dan kebutuhan masyarakat.
pemerintah. Dari definisi di atas bisa dilihat bahwa Hal ini didukung hasil penelitian yang dilakukan
dalam mendefinisikan kebijakan publik memiliki oleh Inrix yang memperlihatkan bahwa menurut
kata kunci “tujuan”, “nilai-nilai”, dan “praktik”. Traffic Score Board 2017, Kota Malang berada
Kebijakan publik dalam teori ini menilai selalu diposisi ketiga penyandang kota termacet di
memiliki tujuan, seperti kebijakan yang akan di- Indonesia setelah Jakarta dan Bandung. Per-
berikan pemerintah dalam mengurangi kema- masalahan kemacetan yang dialami Kota Malang
cetan. Dalam praktiknya ataupun pelaksanaan- ini tentu saja juga dipengaruhi oleh kondisi jalan
nya ialah menerapkan kebijakan transportasi di yang tidak mengalami banyak perubahan sejak
Kota Malang. 10 tahun yang lalu. Sedangkan jumlah penduduk
yang kian bertambah per tahunnya entah itu para
METODE pelajar atau mahasiswa luar kota yang datang
Jenis penelitian yang digunakan adalah untuk belajar di Kota Malang, pendatang yang
metode penelitian deskriptif dengan mengguna- datang untuk bekerja dan mengadu nasib, dan
kan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini penduduk dari desa atau luar kota yang tinggal
di Terminal Landungsari Kota Malang. Dimana lalu menetap di Kota Malang. Selain itu, hal ini
data yang didapatkan melalui studi pustaka hasil juga diperparah dengan keadaan transportasi
penelitian sebelumnya dan data yang diperoleh umum yang sebagian dikatakan tidak cukup layak.
80 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2020, hlm. 55-112

Melihat kenyataan yang seperti ini tidak berada di area-area tertentu. Kemudian sempit-
heran, banyak masyarakat Kota Malang yang nya jalan raya yang ada sangat tidak sesuai de-
lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi ngan jumlah kendaraan yang melewatinya setiap
atau ojek online sebagai moda transportasi. hari sehingga menimbulkan kemacetan pada jam-
Angkot atau biasa yang disebut mikrolet sendiri jam tertentu dan juga tidak adanya trotoar di
sudah beroperasi di Kota Malang sejak tahun pinggiran jalan yang menyebabkan banyak orang
1980-an, dimana pada saat itu angkot ini telah yang kesulitan untuk berjalan kaki dengan aman.
menjadi transportasi andalan bagi masyarakat Oleh karena itu, pemerintah Kota Malang perlu
yang ingin berpergian dari tempat satu ke tempat membuat kebijakan yang secara jelas dapat di-
lainnya. Meskipun sekarang ini jumlah angkot terapkan secara tegas untuk menekan kemacetan
tidak sebanyak dulu, karena mayoritas masya- dan penyediaan serta perbaikan sarana transpor-
rakat memiliki kendaraan pribadi tidak menutup tasi umum khususnya angkot ongkosnya yang
kemungkinan tingkat kemacetan di Kota Malang terbilang hemat dan mengingat jumlah pengguna-
mengalami peningkatan setiap tahunnya. nya masih banyak meskipun tidak sebanyak dulu
Selain itu, angkot juga menjadi salah satu perlu menjadi perhatian pemerintah. Apalagi Kota
penyebab kemacetan karena seringnya penge- Malang memiliki segudang Perguruan Tinggi
mudi yang menyetir dan berhenti sembarangan bergengsi sehingga solusi dan upaya yang d-
sehingga menyebabkan kemacetan disekitarnya. ilakukan pemerintah Kota Malang saat ini tentu
Seakan menjadi kebiasaan yang sulit diubah akan berdampak pada perkembangan kota
meskipun pemerintah telah mengeluarkan pada tahun-tahun selanjutnya. Mengingat jumlah
kebijakan yang tertuang dalam Perda No 5 Tahun penduduk Kota Malang yang terus bertambah,
2011 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dimana pada tahun 2019 data BPS malang
Di Jalan Dengan Kendaraan Bermotor Umum kota.bps.go.id menunjukkan bahwa jumlah
yaitu Pasal 22 yang salah satu ayatnya berbunyi penduduk Kota Malang telah mencapai 927.195
bahwa menaikkan dan menurunkan penumpang jiwa.
harus sesuai tata cara, yakni di terminal sejak Maka pemerintah perlu membuat suatu
awal pemberangkatan, persinggahan, sampai kebijakan terhadap angkot di Kota Malang
tujuan dan tempat lain yang ditentukan. Akan dengan merevitalisasi operasional atau penye-
tetapi hal tersebut tidak sejalan dengan kenyataan diaan jasa angkutan umum yang berbasis aplikasi
yang terjadi melihat banyaknya sopir angkot yang atau daring, ini bertujuan untuk memberikan
mencari penumpang dengan berhenti dipinggiran kemudahan dan keuntungan pada supir angkot.
jalan raya seperti yang sering kita temui diantara- Dimana supir angkot tidak harus menunggu pe-
nya di depan Stasiun Kota Baru, di depan termi- numpang di terminal atau ditempat-tempat pem-
nal Landungsari, di depan pusat perbelanjaan, berhentian lain yang tidak seharusnya. Ke-
dll. Disamping itu banyaknya pengemudi atau mudian untuk mengurangi kemacetan pemerintah
sopir yang suka menaikkan dan menurunkan Kota Malang juga beberapa kali berupaya
penumpang di jalanan yang cukup ramai dan dengan mulai menerapkan aturan baru dalam hal
sempit secara sembarangan tanpa melihat ken- parkir. Disamping itu pemerintah Kota Malang
daraan lain yang berada disekelilingnya juga juga beberapa kali membuat rekayasa lalu lintas
dinilai cukup berbahaya dan dapat menimbulkan pada jalan-jalan tertentu yang cukup ramai dilalui
kecelakaan lalu lintas. Pengemudi angkot juga kendaraan umum maupun pribadi sebagai upaya
terkesan semaunya dalam mengemudikan kenda- untuk menanggulangi kemacetan. Selain itu,
raannya serta berpotensi membahayakan pe- upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah
numpang dan kendaraan lain. lainnya juga telah membuat kebijakan lalu lintas
Selain itu, permasalahan kemacetan yang untuk mengurangi kemacetan, seperti yang kita
terjadi di Kota Malang ini juga disebabkan oleh tau bahwa sudah diberlakukannya sejak tanggal
kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung. 6 November 2013 mengenai sistem jalur satu
Seperti halte yang cukup jarang dijumpai karena arah di kawasan lingkar UB yang ternyata dalam
Kebijakan Transportasi Umum (Angkot) untuk Menanggulangi Kemacetan Jalan (Ariesandi, Resita, dan Salsabila) 81

penerapannya sudah berjalan lancar dan dapat Namun beberapa kebijakan yang sudah
mengurai kemacetan yang ada. diterapkan tidak mengubah kemacetan yang ada
Titik kemacetan yang terjadi saat ini berada di Kota Malang. Faktor utama penyebab kema-
di Jl. Soekarno-Hatta (Soehat), Jl. Mayjen cetan di Kota Malang ini ialah kapasitas jalan
Panjaitan dan di Jl. MT Haryono. oleh karena raya yang tidak seimbang dengan peningkatan
tu Walikota Malang telah merancang adanya jumlah kendaraan bermotor. Kendaraan pribadi
pelebaran di sejumblah titik, terutama di area yang semakin meningkat dan angkutan umum
tikungan atau pertigaan dan jika memungkinkan (Angkot) yang berhenti mendadak ini menjadi
akan menggeser pagar pembatas perguruan fokus utama dalam menangani kemacetan hingga
tinggi yang beringgungan dengan jalan raya saat ini. Mengingat bahwa sistem transportasi ini
umum, seperti yang ada di area Universitas membawa dampak luas terhadap kehidupan
Brawijaya dan POLTEK Malang agar jalan lebih masyarakat, maka sebaiknya pemerintah harus
lebar. Oleh karena itu pemerintah Kota malang memikirkan solusi tegas dalam menyikapi trans-
dan Pimpinan-Pimpinan kampus berembk untuk portasi pubik khususnya Angkutan umum
mencari solusi yang terbaik untuk mengurangi (Angkot). Adanya kemacetan dikota Malang ini
kemcetan disekiar area universitas. Program lain tidak hanya karena meningkatnya transpotasi
yang bertujuan untuk membantu kemacetan ini Pribadi yang semakin meningkat tetapi angkutan
ialah, Walikoa Malang telah berenana untuk umum (angkot) yang sering berhenti di sem-
mengatur ulang ja, masuk dan pulang kerja barang tempat, sopir yang ugal-ugalan, menarik
kantor, khususnya bagi ASN, mahasiswa dan ongkos diluar ketentuan, dan waktu pelayanan
sejumblah sekolah di Kota Malang (berita yang tidak jelas ini merupakan tantangan Pe-
malangkota.go.id). merintah Kota Malang yang harus diselesaikan.
Kebijakan yang sudah diterapkan oleh Oleh karena beberapa angkutan umum (angkot)
pemerintah untuk mengurangi kemacetan di saat ini terlihat tidak banyak penumpang dan lebih
Kota Malang ternyata hanya berpengaruh memilih transpotasi berbasi online atau daring.
dibeberapa jalur tertentu saja. Oleh karena itu Tetapi dengan munculnya transportasi online ini
Dinas perhubungan (dishub) Kota Malang telah malah menambah kemacetan di Kota Malang.
menerepkan kebijakan baru dalam parkir. transportasi berbasis aplikasi atau daring ini
Kebijakan ini berlaku Khusus di kawasan Alun- berada pada waktu yag kurang tepa, sehingga
alun Kota Malang, kawasan Pecinan, hingga mereka menjadi kambing hitam dalam merebut
pasar besar telah diberlakukan parkir miring atau uang setoran dan mengakibatkan konflik antara
serong ( 30 hingga 50 derajat) mulai tahun 2015. angkutan umum (angkot) dengan transportasi
Selain itu Dishub juga telah memilah-milah ruang berbasis aplikasi, hal tersebut justru menghasilkan
parkir untuk sepeda motor dan mobil dengan konflik antara mereka berdua dan berdampak
memasang plang khusus untuk kendaraan roda pada kemacetan Kota Malang.
dua dan kendaraan roda empat agar terlihat lebih Baru-baru ini untuk mengurangi kemacetan
rapi dan nyaman. Untuk mereka yang mlanggar dan kerusuhan angkutan umum (angkot) dalam
akan diberikan sanksi tersendiri dari dishub Kota berkendara, Walikota Malang telah menyedia-
Malang. dengan adanya kebijakan posisi parkir kan angkutan berbasis aplikasi atau daring.
tersebut, lebar kendaraan yang dilewati akan Walikota Malang telah melaksankaan penanda-
lebih lebar kurang lebih satu meter, dan arus lalu tanganan Memorandum of Undertanding (MoU)
lintas akan lebih lancar karena keluar masuknya dengan PT Teknologi oleh rancang Nusantara
kendaraan tidak akan menganggu kendaraan lain (TRON) sebagai penyedia aplikasi angkot
yang melintas dan tidak akan mengakibatkan online. Penerapan uji coba ini rencananya akan
macet. Kebijakan ini berfokus pada kawasan dilaksankaan di bulan April 2020 dan akan
pasar besar yang telah dijadikan satu keaeh timur dilakukan secara bertahap. Tetapi karena ke-
sehingga kemacetan diarah pasar besar bisa adaan kurang mendukung hal tersebut masih
berkurang. menjadi wacana hingga saat ini.
82 Jurnal Kebijakan Publik, Volume 11, Nomor 2, Oktober 2020, hlm. 55-112

SIMPULAN Jurnal Ilmu Pemerintahan, 3 (2), 205-


Kemacetan di Kota Malang disebabkan 218.
oleh meningkatnya kendaraan pribadi roda dua Arivin, M. S. 2018. Implementasi Kebijakan
maupun roda empat, dan angkutan umum (ang- Pemerintah Kota Malang dalam perbaikan
kot) yang sering berhenti mendadak untuk transportasi publik untuk mengurangi
menaikkan penumpang. Beberapa kebijakan kemacetan di Kota Malang.
yang telah diterapkan oleh pemerintah untuk Ekawati, N. N. 2014. Kajian Dampak
menanggulangi kemacetan ini seperti mengenai Pengembangan Pembangunan Kota
sistem jalur satu arah di kawasan lingkar UB Malang Terhadap Kemacetan Lalu Lintas
yang ternyata dalam penerapannya sudah ber- (Studi pada Dinas Perhubungan Kota
jalan lancar, parkir miring atau serong di kawasan Malang). Jurnal Administrasi Publik,
Pasar Besar Kota Malang. Kedua kebijakan 2(1), 129-133.
tersebut berjalan dengan lancar, namun hanya Mediansyah, Achmad Risa, 2017. Jaringan
mengurangi sedikit angka kemacetan. Sebagai Kebijakan Publik Implementasi Kebijakan
solusi Walikota Malang telah merancang ke- Transportasi di Kota Makassar. Jurnal
bijakan yang berfokus kepada angkutan umum Analisis dan Kebijakan Publik, 3 (1),
(angkot) yang akan berbasis aplikasi atau daring 14-22
yang sebenarnya dilaksanakan ujicoba pada Putri, E. H. 2013. Evaluasi Kebijakan Peremajaan
bulan April 2020 ini, tetapi kebijakan ini masih Angkutan Kota dalam Upaya Peningkatan
belum terelisasikan karena terhambat oleh situasi Pelayanan Publik (Studi pada Dinas
saat ini. Perhubungan Kota Malang). Jurnal
Administrasi Publik, 1 (3), 87-93.
DAFTAR RUJUKAN Yunas, N. S. 2017. Kebijakan Revitalisasi Sistem
Asmawi, Awing, D.F. Sjoraida, R.K. Anwar. Transportasi Publik sebagai Langkah
2017. Masalah dan Dinamika Kebijakan Antisipatif Kemacetan Total di Kota
Publik tentang Transportasi. CosmoGov: Malang. CosmoGov: Jurnal Ilmu
Pemerintahan, 3 (1), 116-126.

You might also like