Professional Documents
Culture Documents
I. Prosedur asli:
1. Sample preparation
2. Operating conditions
Because of differences among makes and models of satisfactory
instruments, no detailed operating instructions can be provided. Follow
manufacturer’s instructions. Establish instrumental detection limit, precision,
optimum background correction positions, linear dynamic range, and
interferences for each analytical line. Verify that the instrument configuration and
operating conditions satisfy the analytical requirements and that they can be
reproduced on a day-to-day basis. An atom-to-ion emission intensity ratio [Cu(I)
324.75 nm/ Mn(II) 257.61 nm] can be used to reproduce optimum conditions for
multielement analysis precisely. The Cu/Mn intensity ratio may be incorporated
into the calibration procedure, including specifications for sensitivity and for
precision.7 Keep daily or weekly records of the Cu and Mn intensities and/or the
intensities of critical element lines. Also record settings for optical alignment of
the polychromator, sample uptake rate, power readings (incident, reflected),
photomultiplier tube attenuation, mass flow controller settings, and system
maintenance.
3. Instrument Calibration
Set up instrument as directed. Warm up for 30 min. For polychromators,
perform an optical alignment using the profile lamp or solution. Check
alignment of plasma torch and spectrometer entrance slit, particularly if
maintenance of the sample introduction system was performed. Make Cu/Mn
or similar intensity ratio adjustment. Calibrate instrument according to
manufacturer’s recommended procedure using calibration standards and blank.
Aspirate each standard or blank for a minimum of 15 s after reaching the
plasma before beginning signal integration. Rinse with calibration blank or
similar solution for at least 60 s between each standard to eliminate any
carryover from the previous standard. Use average intensity of multiple
integrations of standards or samples to reduce random error. Before analyzing
samples, analyze instrument check standard. Concentration values obtained
should not deviate from the actual values by more than ±5% (or the established
control limits, whichever is lower).
4. Analysis of samples
Begin each sample run with an analysis of the calibration blank, then
analyze the method blank. This permits a check of the sample preparation
reagents and procedures for contamination. Analyze samples, alternating them
with analyses of calibration blank. Rinse for at least 60 s with dilute acid
between samples and blanks. After introducing each sample or blank let system
equilibrate before starting signal integration. Examine each analysis of the
calibration blank to verify that no carry-over memory effect has occurred. If
carry-over is observed, repeat rinsing until proper blank values are obtained.
Make appropriate dilutions and acidifications of the sample to determine
concentrations beyond the linear calibration range.
Tabel Panjang Gelombang yang Disarankan, Perkiraan Batas Deteksi, Panjang
(E.W. Rice, R.B. Baird, A.D. Eaton, editors . 2017. Standard Methods for the Examination of
Water and Wastewater 23th edition. Washington, DC: American Public Health Association,
3120 B & 3030 F. Inductively Coupled Plasma (ICP) Method)
II. Rencana Kerja:
Alat Jumlah Bahan Jumlah
Pipet volume 0,5 ml 1 Tablet Suplemen 3 Tablet (50
“OVS” mg)????
Pipet volume 2,0 ml 1 Cu standar 50 mg? ml?
Pipet volume 3,0 ml 1 Aqua demineralisata 100 ml???
Pipet volume 5,0 ml 1
Pipet volume 10,0 ml 1
Pipet tetes 2
Beaker glass 100,0 ml 3
Beaker glass 250 ml 3
Labu ukur 50,0 ml 2
Labu Ukur 100,0 ml 2
Labu Ukur 500,0 ml 1 Untuk apa?
Corong Kaca 3
ICPS 1
Batang Pengaduk 3
Kertas Saring??bukan ~
alat
Kertas ~
Perkamen??bukan alat
Membran Filter 0,45 2
μm?bukan alat
Botol Timbang 1
Timbangan mg 1
Timbangan Analitik
Sendok tanduk 2
Baku antara Cu2+ 05 ml + pelarut sampai 100 ml ---- 5 bpj= 5.000 ppb
1 0 0
3 1,0 100,0 50
1. Disiapkan pipet volume 0,5 ml, serta labu ukur 500,0 ml??? corong gelas dan
batang pengaduk
2. Dibuat 2 larutan baku antara Cu
3. Mengapa menggunakan labu 500,0 ML? Tidak efisien??
a) Baku antara I :
● Dipipet 0,5 ml larutan baku induk Cu menggunakan pipet volume 0,5 ml
● 0,5 ml larutan baku induk Cu dimasukkan ke dalam labu ukur 500,0 ml
● Ditambahkan aqua demineralisata dengan bantuan corong gelas (kertas
perkarmen dibawah) dan batang pengaduk hingga leher labu ukur
(sebelum tanda)
● Dibersihkan bagian dinding dalam labu ukur diatas tanda dengan
menggunakan kertas saring dan batang pengaduk
● Ditambahkan aqua demineralisata dengan pipet tetes sedikit demi sedikit
sampai batas tanda
● Dikocok sampai homogen
1. Disiapkan pipet volume 2,0 ml, 3,0 ml, 5,0 ml, dan 10,0 ml serta labu ukur
50,0 ml, dan 100,0 ml, corong gelas, dan batang pengaduk;
2. Dibuat larutan baku kerja Cu sesuai dengan rencana perhitungan baku
kerja yang telah dibuat
o Baku Kerja 2
● Dipipet 2,0 ml larutan baku antara (2) menggunakan pipet volume
2,0 ml.
● 2,0 ml larutan baku antara (2) dimasukkan ke dalam labu ukur
100,0 ml.
● Ditambahkan aqua demineralisata dengan bantuan corong gelas
(kertas perkamen diapitkan dibawahnya) dan batang pengaduk
hingga leher labu ukur (sebelum tanda)
● Dibersihkan bagian dinding dalam labu ukur diatas tanda dengan
menggunakan kertas saring dan batang pengaduk
● Ditambahkan aqua demineralisata dengan pipet tetes sedikit demi
sedikit sampai tanda
● Dikocok sampai homogen
o Dibuat larutan baku kerja 3, 4, 5, dan 6 dengan mengulangi cara yang
sama seperti pembuatan larutan baku kerja 2, dengan volume pipet volume
larutan baku antara dan total volume yang sesuai dengan perhitungan
Tablet OVS mengandung Cu glukonat = 2 mg/tablet
Berat 20 tablet = 1210 mg. Berat rata-rata per tablet = 60,5 mg =2/60,5 x 100% =
3,3%
Sampel = 150 ppb Cu = 0,150 mg/1000 ml – Cu glukonat murni =Mr Cu. Glu/Ar Cu
x 0,150 mg= …Amg = 3,3% = 100%/3,3 % x …A.. mg/1000 ml = 4,54 mg/1000
ml = 0,5 mg /100 ml --- x 100 = 50 mg/100 ml = 50 mg/100 ml = 500 ppm
1. Ditimbang tablet suplemen OVS sebanyak 20 tablet dengan cara sebagai berikut :
a. Disiapkan kertas perkamen, sendok tanduk, dan tablet-tablet suplemen
OVS
b. Ditimbang sebanyak 20 tablet suplemen OVS di timbangan analitik
dengan kertas perkamen
c. Diamati dan dicatat bobot yang terbaca
2. Dihitung bobot per tablet suplemen OVS dengan cara mencari rata-rata bobot
tablet (bobot tablet rata-rata = 60,5 mg)
3. Diambil 3 tablet suplemen OVS dan digerus dengan mortir dan stamper
4. Ditara beaker glass 100 ml dalam timbangan analitik
5. Serbuk sampel Cu sebanyak 50 mg, dimasukkan ke dalam beaker glass 250,0 ml
yang sudah ditara Dari mana mendapat 50 mg? Jelaskan perhitungannya
6. Diekstraksi bagaimana cara ekstraksinya?sampel dalam beaker glass dan
dipindahkan secara kuantitatif ke dalam labu ukur 100,0 ml dengan bantuan
batang pengaduk dan corong gelas.
7. Dilakukan pembilasan beaker glass 250,0 ml sebanyak 4-5x dengan aqua
demineralisata secara kuantitatif dan dipindahkan ke dalam labu ukur 100,0ml
tersebut
8. Ditambahkan aqua demineralisata ke dalam labu ukur 100,0 ml sampai batas
tanda
9. Larutan sampel dihomogenkan dalam labu ukur 100,0 ml dengan cara dikocok
10. Diencerkan dengan cara larutan sampel dipipet ± 10 ml ??ke dalam beaker glass
50,0 ml, kemudian dipipet dengan pipet volume 2,0 ml dan dimasukkan ke dalam
labu ukur 100,0 ml dengan bantuan corong gelas (kertas perkarmen diapitkan
dibawahnya), dan batang pengaduk
11. Ditambahkan pelarut aqua demineralisata sampai batas tanda kemudian
dihomogenkan larutan sampel dalam labu ukur 100,0 ml dengan cara dikocok.
12. Dipindahkan larutan sampel ± 20,0 ml ke dalam beaker glass 50,0 ml kemudian
disaring dengan menggunakan membran filter yang sudah dipasang pada spuit
injeksi
13. Sampel yang sudah disaring kemudian dipindahkan ke dalam kuvet dan dibaca
areanya dengan menggunakan alat ICPS
14. Kadar Cu dihitung dengan menggunakan kurva regresi hubungan konsentrasi
baku dan intensitas baku, lalu dengan menggunakan perbandingan massa atom,
maka dapat dihitung kadar Cu glukonat-nya.
III. Hasil yang didapat: Penulisan data dalam tabulasi yang baik dan benar.
Baku induk = Cu = 1000 ppm = 1.000.000 ppb
Baku kerja antara dipipet 0,5 ml sampai 500,0 ml terlalu banyak
Baku kerja
Dipipet Baku Ditambah C baku Cu (ppb) I Cu
kerja antara(ml) aquadem sampai
(ml)
- - 0 120
2,0 ml 100,0 ml 2010
5,0 ml 100,0 ml 5070
10,0 ml 100,0 ml 10200
3,0 ml 20,0 ml 16400
10,0 ml 50,0 ml 21000
X Y
a = -79,14285714
b = 106,2978022
r = 0,9992573511
y = a + bx
y = (-79,14285714) + (106,2978022x)
Replikasi II
2. 51,5 mg/100,0 ml = 515 bpj
● = 10,3 bpj = 10.300 ppb area= 4920
Replikasi III
3. 50,1 mg/100,0 ml = 501 bpj
● = 10,02 bpj = 10.020 ppb area= 4800
x̄ =
SD =
KV = x 100%
- Kadar Cu = 0,46%
Kadar tidak perlu dirata-rata. Dihitung kaar terkecil dan terbesar
V. Pembahasan
Pada praktikum ini, baku dan sampel, serta pengenceran baku menggunakan
pelarut aquadem. Proses pertama membuat larutan baku induk Cu kadar 1000 bpj, dengan
melakukan penimbangan Cu?? sebanyak 50,0 mg ± 5%?? dan melarutkan serbuk Cu?
pada labu ukur 50,0 mL ad tanda. Baku antara dibuat dengan cara 0,5 mL baku induk Cu
dipipet dan diencerkan dalam labu ukur 500,0 mL ad batas tanda. Pembuatan baku antara
bertujuan agar konsentrasi baku induk menjadi lebih kecil agar rentang baku kerja masuk
rentang 0-200 ppb. Membuat 5 baku kerja dengan rentang kadar 0-200 ppb, dengan
membuat kadar 20 ppb, 50 ppb, 100 ppb, 150 ppb, dan 200 ppb. Pembuatan baku kerja
diperlukan untuk membuat kurva regresi baku yang digunakan untuk menentukan kadar
sampel. Mengukur intensitas baku kerja pada alat dan membuat kurva regresi hubungan
kadar dan intensitas baku kerja (Konsentrasi Cu vs I Cu).
Pada praktikum ini bahan yang dianalisa adalah sampel tablet suplemen “OVS”
diambil 20 tablet dan dilakukan penimbangan pada timbangan analitik, didapatkan berat
rata-rata 60,5 mg, lalu mengambil 3 tablet dan dihomogenkan pada mortir, sehingga akan
didapatkan serbuk suplemen “OVS”, lalu serbuk kurang lebih 50 mg dilarukan ke dalam
100,0 ml aquadem apakah bisa larut?? dan dilakukan pengenceran sebanyak 50 kali, lalu
hasil pengenceran diambil 10 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100,0 ml dan
ditambah aquadem ad tanda. Hasil campuran dimasukkan ke dalam spuit injeksi yang
telah diberi filter, hingga data terbaca. Kadar dari sampel yang telah dianalisa dapat
dihitung dengan menggunakan kurva konsentrasi Cu Vs Intensitas Cu.
Cara kerja tidak jelas. Buat tabel yang baik dan benar
Hitungan
a. Diketahui bobot rerata yang diperoleh adalah 60,5mg, maka kadar Cu Glukonat yang tertera pada
sampel:
=( = 3,285073171 %
perhitungannya
b. Diketahui informasi pada etiket bahwa setiap tablet masing-masing mengandung 2mg Cu
Glukonat, kesimpulannya
= 99,37346341%
Analisa dilakukan sebanyak 3 kali replikasi dan didapatkan hasil sebesar 0,46 %,
dan dilakukan perhitungan kadar Cu Glukonat dengan perbandingan massa atom Cu
Glukonat dan Cu didapatkan hasil 3,28 % yang mengandung Cu glukonat 1,9874 mg per
tablet. Pada etiket suplemen “OVS” mengandung 2 mg Cu glukonat, maka dari itu kadar
yang terkandung dalam tablet lebih rendah dari kadar yang ada pada etiket.
VI. Kesimpulan:
Dari hasil penetapan kadar, sampel tablet suplemen “OVS” yang mengandung
Cu-Glukonat didapatkan hasil sebesar 1,9874 mg Cu-Glukonat/tablet, dimana hasil ini
kurang dari kadar persen yang tertera pada etiket yaitu sebesar 99,37 %.X