You are on page 1of 13

Volume7, Nomor 1, Juni 2016

e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

A
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7 (1)
E

Jurnal Kesehatan Medika Saintika


T

http://jurnal.syedzasaintika.ac.id
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENARCHE
TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWA
KELAS 4-6 DI SDN 24 UJUNG GURUN KECAMATAN PADANG BARAT

Vino Rika Nofia


Stikes Syedza Saintika Padang

ABSTRACT

Menarche is the first period that is common in the age range 10-16 years, in the
form of periodic and cyclic bleeding from the uterus with exfoliation
(desquamation) endometrium. Through interviews 4 students say anxious when
asked about menstruation because they say have not ever get educational
materials about menstruation causing feelings of fear and confusion when faced
menarche. The purpose of this study was to determine the effect of health
education on the anxiety to face menarche menarche in girls grades 4-6 at
primary school N 24 Ujung Padang Kecamatan padang barat of 2015.
The research design was pre-experimental approach comparasion Static-group
design. The population in this study are all 4-6 grade students who have not
experienced menarche were 70 people, 35 control group, 35 treatment groups
using a simple method of total sampling. Data processed using univariate and
bivariate frequency distribution with paired sample t-test.
Results showed students who experience anxiety in the control group 29 (82.9%),
16 (45.7%) in the group treated before being given health education about
menarche, after being given health education students who are anxious 6 people
(17, 1), the results of statistical tests found significant value 0,000.
It can be concluded that there are significant health education on the anxiety to
face menarche menarche in girls grades 4-6 elementary school. It is
recommended to the health center staff to create educational programs to
elementary school about menarche to reduce student anxiety about menarche. To
the school to re-enable business activities Educational Activity (UKS).

Keywords: Health Education, menarche, Anxie

52
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

PENDAHULUAN tahun. Di Indonesia, remaja usia 10-


Masa pubertas merupakan 19 tahun berjumlah sekitar 43 jiwa
satu tahap perkembangan yang atau 19,61% dari jumlah penduduk
ditandai dengan kematangan organ (Depkes RI, 2006). Sedangkan untuk
seksual dan menuju tercapainya remaja usia 10-19 tahun (WHO,
kemampuan reproduksi, pada 2007), berjumlah 44 juta atau 21%.
perempuan ditandai dengan Haid. Pada tahun 2008, jumlah remaja di
Remaja putri yang telah memasuki Indonesia mencapai 62 juta jiwa
masa pubertas akan mengalami (IDAI, 2010 dikutip dari Prastika,
menarche (Janiwarti & Pieter, 2013). 2012).
Menarche didefenisikan sebagai Kejadian pubertas pada
menstruasi pertama yang biasa remaja putri bervariasi dipengaruhi
terjadi dalam rentang usia 10-16 oleh keturunan, bangsa, lingkungan,
tahun, yaitu berupa perdarahan ras atau suku bangsa, faktor iklim,
periodik dan siklik dari uterus cara hidup, keterpaparan terhadap
disertai pengelupasan (deskuamasi) media masa orang dewasa dan
endometrium (Proverawati & lingkungan. Badan yang lemah atau
Misaroh,2009). penyakit yang mendera seorang anak
Data demografi menunjukkan gadis umpamanya, bisa
bahwa penduduk di dunia jumlah memperlambat tibanya menstruasi.
populasi remaja merupakan populasi Selanjutnya rangsangan-rangsangan
yang besar dari penduduk dunia. kuat dari luar, seperti film-film seks (
Menurut World Health Organization blue films ), buku-buku bacaan dan
dalam Soetjiningsih (2007) yang di majalah bergambar seks, godaan dan
kutip lagi oleh Wahyu, Dkk. (2010) rangsangan dari kaum pria,
sekitar seperlima dari penduduk pengamatan langsung terhadap
dunia terdiri dari remaja berumur 10- perbuatan seksual. Semua itu tidak
19 tahun. Sekitar sembilan ratus juta hanya mengakibatkan memuncaknya
berada dinegara sedang berkembang. atau semakin panasnya reaksi-reaksi
Menurut WHO batasan usia seksual saja, akan tetapi juga
remaja yaitu antara umur 10-19 mengakibatkan kematangan seksual

53
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

yang lebih pada diri anak, namun berkurang dari 11 tahun menjadi 10.7
semakin muda usia anak perempuan tahun. 24,95% menarche dini (10-11
tersebut maka akan semakin belum tahun), 64,77% menarche ideal (12-
siap menerima peristiwa menstruasi 13 tahun) dan 10,30% menarche
(Kartono, 2006). terlambat (14-15 tahun) (Rokade et
al, 2009 dalam Pulungan, 2012).
Stanley Hall seorang bapak
Pelopor Psikologi Perkembangan Di Indonesia gadis remaja
Remaja mengemukakan bahwa masa pada waktu menarche bervariasi
remaja dianggap sebagai masa antara 14-16 tahun menurun menjadi
“topan-badai dan stres” (storm and 10-16 tahun dan rata-rata menarche
stress) sehingga tak aneh jika melihat 12,5 tahun, usia menarche lebih dini
usia pubertas ini menjadikan remaja di daerah perkotaan dari pada yang
gampang marah dan mudah tinggal di Desa. (Marizal, 1995
tersinggung (Mansur & dalam Ramadanus, 2008) yang
Budiarti,2013). dikutip lagi oleh (Yulia, 2011)
Di Negara Eropa usia rata- mengemukakan usia menarche di
rata menarche terus menurun sekitar Sumatra Barat 12.59 tahun dan di
empat bulan pada setiap decade kota Padang ditemukan usia
dalam abad ini. Di Amerika Serikat, menarche 12,2 tahun. Usia menarche
sekitar 95% wanita remaja yang terlalu cepat pada sebagian
mempunyai tanda-tanda pubertas remaja putri dapat menimbulkan
dengan menarche terjadi antara usia keresahan secara mental (Sarwono,
8-13 tahun dan umur rata-rata 12,5 2006). (Viyantimala, 2001 dalam
tahun yang diiringi dengan Yulia, 2011), mengatakan rata-rata
pertumbuhan fisik saat menarche. Di usia menarche remaja di perkotaan
Maharashtra, India rata-rata usia adalah 11,93 tahun sedangkan remaja
menarche pada anak perempuan di pedesaan rata-rata usia menarche
adalah 12,5 tahun. Di Netherlands 13,08 tahun, berarti datangnya
menunujukkan pada tahun 1985 dan menarche remaja perkotaan lebih
1997, usia pubertas rata-rata telah

54
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

awal dibandingkan dengan remaja di siswi (22,9%), tingkat kecemasan


pedesaan. sedang sebanyak 17 siswi (48,6%),
cemas berat sebanyak 10 siswi
Departemen Kesehatan
(28,5%).
Republik Indonesia melaporkan
SD N 24 Ujung Gurun
terjadi penurunan usia menarche di
merupakan salah satu SD negeri di
Indonesia. Berdasarkan hasil
Kota Padang yang terletak di pusat
RISKESDAS tahun 2010 dikutip dari
kota, yang sebagian besar tingkat
Laadjim (2013) terdapat 5.2 % anak-
ekonomi keluarganya menengah atau
anak di 17 provinsi Indonesia telah
cukup mampu, sehingga mempunyai
memasuki usia menarche di bawah
tingkat kecukupan gizi dan
usia 12 tahun.
keterpaparan media massa.
Dari hasil penelitian
Berdasarkan survey pendahuluan
sebelumnya yang dilakukan oleh
yang dilakukan peneliti di SD N 24
Sawitri (2008) tentang Hubungan
Ujung Gurun padang belum terdapat
Tingkat Pengetahuan Tentang
kurikulum tentang pendidikan
Menarche Dengan Tingkat
kesehatan dan program UKS sudah
Kecemasan Remaja Putri Usia 10-14
lama tidak aktif. SD N 24 ujung
Tahun Menghadapi Menarche di SD
gurun merupakan SD yang memiliki
N 04 Pagi Pondok Labu Jakarta
angka menarche lebih cepat di antara
Selatan. Di dapatkan siswi yang
SD lainnya, karena sudah terdapat
mengalami tingkat kecemasan ringan
siswi yang mengalami menarche dari
29 siswi (55,8%), sedangkan siswi
kelas 5. Di SD ini, jumlah siswa
dengan tingkat kecemasan berat 23
perempuan lebih banyak dari siswa
siswi (44,2%).
laki-laki, dan beberapa siswi
Dari penelitian yang
perempuan di kelas 4-6 memiliki
dilakukan oleh Destri (2013) tentang
postur tubuh yang subur.
Tingkat Kecemasan Siswi Kelas VII
Melalui wawancara dari 6
Dalam Menghadapi Menarche di
siswi yang belum mengalami
SMP Warga Surakarta. Di dapatkan
menarche terdapat 4 siswi
tingkat kecemasan ringan sebanyak 8
mengatakan cemas saat ditanya
55
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

tentang haid, mereka mengatakan mendapatkan perlakuan (pendidikan


gelisah, takut, bingung, malu dan kesehatan) (Nursalam, 2008).
jantung berdegup kencang. Mereka
Populasi dalam penelitian ini
mengatakan belum pernah
adalah semua siswi kelas 4-6 yang
mendapatkan materi pendidikan
belum atau akan mengalami
kesehatan tentang menstruasi,
menarche yang berada di SD N 24
sehingga timbul berbagai perasaan
Ujung Gurun Kec. Padang Barat
takut dan bingung ketika menghadapi
tahun 2015. Jumlah siswi kelas 4-6
menarche.Berdasarkan latar
yang belum mengalami menarche
belakang diatas peneliti tertarik
adalah 70 siswi. Teknik
melihat apakah ada pengaruh antara
pengambilan Sampel dalam
pendidikan kesehatan tentang
Penelitian ini adalahn total populasi).
menarche terhadap kecemasan
Dimana sampel dalam penelitian ini
menghadapi menarche pada siswi
dibagi 2 terdiri dari 35 siswi dari
kelas 4-6 di SD N 24 Ujung Gurun
kelas 4-6 A (perlakuan) yang diberi
Kecamatan Padang Barat tahun
pendidikan kesehatan dan 35 siswi
2015.
dari kelas 4-6 B (kontrol) tidak
METODE PENELITIAN diberi pendidikan kesehatan. Sampel
pada penelitian ini adalah siswi
Desain penelitian yang
kelas 4-6 di SD N 24 Ujung
digunakan adalah pre-eksperimental
Penelitian ini telah dilakukan pada
dengan pendekatan Static-group
tanggal 5 s/d 10 Mei di SD N 24
comparasion design dimana
Ujung Gurun Kec. Padang Barat
penelitian ini bertujuan untuk
Tahun 2015.
menentukan pengaruh dari suatu
tindakan pada kelompok subjek HASIL PENELITIAN
(siswi) yang mendapatkan perlakuan Berikut ini akan disajikan
(pendidikan kesehatan), kemudian hasil penelitian pengaruh pendidikan
dibandingkan dengan kelompok kesehatan tentang menarche terhadap
subjek (siswi) yang tidak kecemasan menghadapi menarche
pada siswi kelas 4-6 di SD N 24

56
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

Ujung Gurun Kecamatan Padang Tabel diatas memperlihatkan


Barat Tahun 2015 sebagai berikut : data bahwa paling banyak yang
Distribusi Frekuensi Kecemasan mengalami cemas yaitu pada
Tentang Menstruasi Pada kelompok control yaitu 29 orang
Kelompok Kontrol dan Perlakuan siswi (82,9%) dari kelas 4-6 B
artinya kelompok yang tidak
Kecemasan f % mendapatkan pendidikan kesehatan
Tentang tentang menarche terhadap
Menstruasi kecemasan menghadapi menarche,
Kelompok sedangkan pada kelompok perlakuan
control dari kelas 4-6 A sebelum diberikan
 Tidak 6 17,1 pendidikan kesehatan tentang
Cemas menarche didapatkan siswi
 Cemas 29 82,9 mengalami cemas yaitu 16 orang
siswi (45,7%) tetapi sesudah
Total 35 100 diberikan pendidikan kesehatan
Kelompok Pre- tentang menarche siswi yang
Test mengalami cemas yaitu 6 orang siswi
 Tidak 19 54,3 (17,1%) pada siswi kelas 4-6 di SD

Cemas N 24 Ujung Gurun Kecamatan

 Cemas 16 45,7 Padang Barat Tahun 2015.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan


Total 35 100 Tentang Menarche Terhadap
Kelompok Post- Kecemasan Menghadapi Menarche
Test 29 82,9 Pada Siswi Kelas 4-6 Di SD N 24
 Tidak 6 17,1 Ujung Gurun Padang Tahun 2015
Cemas Kecemasan Nilai Significant

 Cemas Menghadapi Rata-


Menarche Rata
Sebelum 31,54
Total 35 100
0.000
Sesudah 25,80

57
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

Tabel diatas didapatkan nilai Padang Barat Tahun 2015, maka


rata-rata sebelum diberikan pembahasan dapat diuraikan sebagai
pendidikan kesehatan tentang berikut :
menarche yaitu 31,54 dan sesudah Hasil penelitian menunjukkan
diberikan pendidikan kesehatan yaitu bahwa paling banyak yang
25,80. Hal ini terjadi pada rata-rata mengalami cemas yaitu pada
tingkat kecemasan siswi dalam kelompok control yaitu 29 orang
menghadapi menarche sebelum dan (82,9%) dari kelas 4-6 B artinya
sesudah diberikan pendidikan kelompok yang tidak mendapatkan
kesehatan. Dari hasil uji statistik pendidikan kesehatan tentang
terdapat perbedaan yang bermakna menarche terhadap kecemasan
antara nilai tingkat kecemasan menghadapi menarche, sedangkan
sebelum dan sesudah diberikan pada kelompok perlakuan sebelum
pendidikan kesehatan dengan nilai diberikan pendidikan kesehatan
signifikan 0,000. Nilai tersebut tentang menarche didapatkan siswi
menunjukkan bahwa terdapat yang mengalami cemas yaitu 16
perbedaan antara sebelum dengan orang (45,7%) dari kelas 4-6 A,
sesudah diberikan pendidikan tetapi sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang menarche terhadap kesehatan tentang menarche siswi
kecemasan menghadapi menarche yang mengalami cemas yaitu 6 orang
pada siswi kelas 4-6 di SD N 24 (17,1%), nilai significan sebelum
Ujung Gurun Kecamatan Padang dengan sesudah dilakukan
Barat Tahun 2015. pendidikan kesehatan tentang
menarche yaitu 0,000. Nilai tersebut
PEMBAHASAN
menunjukkan bahwa terdapat
Berdasarkan hasil penelitian
perbedaan antara sebelum dengan
tentang Pengaruh Pendidikan
sesudah diberikan pendidikan
Kesehatan Tentang Menarche
kesehatan tentang menarche pada
Terhadap Kecemasan Menghadapi
siswi kelas 4-6 di SD N 24 Ujung
Menarche Pada Siswi Kelas 4-6 di
Gurun Kecamatan Padang Barat
SD N 24 Ujung Gurun Kecamatan
Tahun 2015.
58
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

Hasil penelitian ini sama kesehatan tentang menarche terhadap


dengan penelitian yang dilakukan kecemasan menghadapi menarche
oleh Destri (2013) tentang Tingkat pada siswi kelas 4-6 di SD N 24
Kecemasan Siswi Kelas VII Dalam Ujung Gurun Kecamatan Padang
Menghadapi Menarche di SMP Barat Tahun 2015.
Warga Surakarta. Di dapatkan Adanya perbedaan tingkat
tingkat kecemasan ringan sebanyak 8 kecemasan ini dapat disebabkan
siswi (22,9%), tingkat kecemasan karena sebelum diberikan pendidikan
sedang sebanyak 17 siswi (48,6%), kesehatan, siswi tidak tahu tentang
cemas berat sebanyak 10 siswi menarche dan setelah diberikan
(28,5%). pandidikan kesehatan maka siswi
menjadi lebih tahu tentang menarche
Hasil penelitian ini juga sama
sehingga mereka merasa tidak cemas
dengan penelitian yang dilakukan
ketika mengalami menarche.
oleh Sawitri (2008) tentang
Pada penelitian ini ditemukan
Hubungan Tingkat Pengetahuan
bahwa persentase siswi yang
Tentang Menarche Dengan Tingkat
mengalami kecemasan lebih banyak
Kecemasan Remaja Putri Usia 10-14
terjadi pada siswi yang belum
Tahun Menghadapi Menarche di SD
mendapatkan pendidikan kesehatan.
N 04 Pagi Pondok Labu Jakarta
Hal ini dapat disebabkan karena
Selatan. Hasil penelitian
ketidak tahuan siswi tersebut tentang
menunjukkan bahwa ada hubungan
menarche sehingga kesiapan mental
antara tingkat pengetahuan dengan
siswi belum matang maka
kecemasan Menghadapi Menarche.
menimbulkan kecemasan pada
Terbukti bahwa dengan
mereka. Sesuai dengan pendapat
diberikan pendidikan kesehatan akan
(Sukarni, 2013) bahwa pemahaman
mempengaruhi tingkat kecemasan
masalah menstruasi bergantung pada
siswi SD. Hal ini terlihat dalam
beberapa faktor yaitu usia anak
penelitian dimana terdapatnya
gadis, kondisi psikis, lingkungannya,
pengaruh antara sebelum dengan
dan pendidikannya. Kesiapan mental
sesudah diberikan pendidikan
sangat diperlukan sebelum menarche

59
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

karena perasaan cemas dan takut beristirahat dan duduk dengan tenang
akan muncul. Perasaan bingung, jika memikirkan haid.
gelisah, cemas, tidak nyaman selalu Ditemukan pada penelitian
menyelimuti perasaan seorang ini bahwa setelah diberikan
wanita yang mengalami menstruasi pendidikan kesehatan pada murid SD
untuk pertama kali (menarche). tersebut hanya beberapa siswi yang
Kecemasan bukan merupakan suatu mengalami cemas tentang menarche
penyakit melainkan suatu gejala. Hal dan siswi telah mengetahui dan
ini akan semakin parah apabila memahami tentang menarche karena
pengetahuan remaja mengenai menarche bukanlah suatu hal yang
menstruasi ini sangat kurang dan menakutkan sehingga akhirnya
pendidikan dari orang tua yang mereka tidak lagi merasakan
kurang. kecemasan terhadap menarche.
Dari hasil kuisioner Hasil kuisioner didapatkan
didapatkan data bahwa 37,1% siswi 17,1% siswi menyatakan sealau
menyatakan bahwa mereka selalu merasa belum siap menerima
merasa belum siap menerima datangnya haid, 14,3% siswi
datangnya haid, 34,3% siswi menyatakan bahwa mereka selalu
menyatakan bahwa mereka selalu merasa badan cepat lemah dan
merasa malu jika ditanya tentang mudah lelah ketika akan mengalami
haid, 25,7% siswi menyatakan kedua haid, 14,3% siswi menyatakan sering
kaki dan tangan mereka gemetar jika merasa jantung berdebar-debar
memikirkan tentang haid, 28,6% dengan keras dan cepat, 11,4% siswi
siswi menyatakan wajah mereka menyatakan bahwa mereka sering
terlihat cemas jika memikirkan merasa kaku dan mati rasa ketika
tentang haid, 28,6% siswi juga memikirkan tentang haid dan 14,3%
menyatakan bahwa badan mereka siswi menyatakan bahwa wajah
cepat lemah dan mudah lelah ketika mereka sering terlihat cemas jika
akan mengalami haid dan 25,7% memikirkan tentang haid.
siswi menyatakan tidak dapat Pendapat lain disampaikan
oleh Sukarni (2013) bahwa
60
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

pemahaman masalah menstruasi penelitian ini adalah ditemukan


bergantung pada beberapa faktor bahwa adanya pengaruh antara
yaitu usia anak gadis, kondisi psikis, sebelum dengan sesudah diberikan
lingkungannya, dan pendidikannya. pendidikan kesehatan tentang
Kesiapan mental sangat diperlukan menarche terhadap kecemasan
sebelum menarche karena perasaan menghadapi menarche pada siswi
cemas dan takut akan muncul. kelas 4-6 di SD N 24 Ujung Gurun
Perasaan bingung, gelisah, cemas, Padang tahun 2015. Hal ini
tidak nyaman selalu menyelimuti menunjukkan bahwa pendidikan
perasaan seorang wanita yang kesehatan akan mempengaruhi
mengalami menstruasi untuk pertama terhadap tingkat kecemasan siswi SD
kali (menarche). Kecemasan bukan tersebut. Dengan demikian agar
merupakan suatu penyakit melainkan tingkat kecemasan tentang menarche
suatu gejala. Hal ini akan semakin bisa berkurang atau bahkan mereka
parah apabila pengetahuan remaja tidak lagi merasa cemas maka perlu
mengenai menstruasi ini sangat adanya pemberian pendidikan
kurang dan pendidikan dari orang tua kesehatan pada siswi SD tersebut.
yang kurang. Untuk itu perlu adanya peran dari
Diperkuat oleh pendapat petugas kesehatan setempat untuk
Stanley Hall seorang bapak Pelopor memberikan penyuluhan tentang
Psikologi Perkembangan Remaja menarche pada siswi SD tentang
mengemukakan bahwa masa remaja menarche. Upaya ini bisa dilakuan
dianggap sebagai masa “topan-badai melalui kerjasama dengan pihak
dan stres” (storm and stress) sekolah melalui program Usaha
sehingga tak aneh jika melihat usia Kesehatan Sekolah (UKS).
pubertas ini menjadikan remaja
KESIMPULAN DAN SARAN
gampang marah dan mudah
Kesimpulan
tersinggung (Mansur &
Berdasarkan hasil penelitian
Budiarti,2013).
dan pembahasan tentang Pengaruh
Berdasarkan hal ini maka
Pendidikan Kesehatan Tentang
menurut analisa peneliti terhadap
61
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

Menarche Terhadap Kecemasan petugas puskesmas yang


Menghadapi Menarche pada Siswi bertanggung jawab dalam bidang
Kelas 4-6 di SD N 24 Ujung Gurun promosi kesehatan untuk membuat
Kecamatan Padang Barat Tahun program edukasi terhadap siswi SD
2015, maka dapat disimpulkan di Wilayah Kerja Puskesmas
sebagai berikut : setempat tentang menarche untuk
1. Tingkat kecemasan siswi dapat mengurangi kecemasan siswi
sebelum diberikan pendidikan menghadapi menarche. Dan
kesehatan tentang menarche disarankan pada sekolah untuk
pada kelompok kontrol mengaktifkan kegiatan Usaha
mengalami Cemas 29 orang Kegiatan Sekolah (UKS) dan
(82,9%) dan pada kelompok mengadakan penyuluhan kesehatan
perlakuan mengalami Cemas tentang menarche kerjasama
16 orang (45,7%). dengan puskesmas setempat.
2. Sesudah diberikan pendidikan
kesehatan tentang menarche DAFTAR PUSTAKA
terdapat 6 orang (17,1) siswi Alimul, Azis. (2011). Metode
yang mengalami Cemas. Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta:
3. Terdapat perbedaan antara Salemba Medika.
sebelum dengan sesudah
Aspuah, S. (2013). Kumpulan
diberikan pendidikan Kuesioner dan Instrumen
Penelitian Kesehatan.
kesehatan tentang menarche
Yogyakarta: Nuha Medika.
terhadap kecemasan
Chomaria, Nurul. (2008). Aku Sudah
menghadapi menarche pada Gede (ngobrolin pubertas
siswi kelas 4-6 di SD N 24 buat remaja islam). Solo:
Samudra.
Ujung Gurun Kecamatan
Dorland, W. A. (2002). Kamus
Padang Barat Tahun 2015 kedokteran Dorland. Jakarta:
(0,000). EGC.
SARAN Dahlan, S. (2012). Staistik Untuk
Berdasarkan hasil penelitian Kedokteran Dan Kesehatan.
Jakarta : Salemba Medika.
maka penulis menyarankan kepada
62
Volume7, Nomor 1, Juni 2016
e-ISSN : 2540-9611 | p-ISSN :2087-8508

Destri. (2013). “Tingkat Kecemasan .(2010). Promosi


Siswi Kelas VII Dalam Kesehatan Teori &
Menghadapi Menarche di Aplikasi. Jakarta:
SMP Warga Surakarta”. RinekaCipta.
Disertasi tidak diterbitkan.
Surakarta: KTI. . (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan.
Hawari, Dadang. (2001). Manajemen Jakarta: Rineka Cipta.
Stres, Cemas Dan Depresi.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Nursalam. (2008). Konsep dan
Universitas Indonesia Penerapan Metodologi
(FKUI). Penelitian Ilmu Keperawatan
: Pedoman Skripsi, Tesis dan
Hastono, ST. (2006). Analisa Data Instrumen Penelitian
Kesehatan. Depok: Fakultas Keperawatan. Jakarta:
Kesehatan Masyarakat UI. Salemba Medika.
Janiwarty, B & Pieter, H.Z. (2013). Nevid, J. Dkk.(2006). Psikologi
Pendidikan Psikologi Untuk Abnormal. Jakarta: Erlangga.
Bidan. Yogyakarta: Rapha
Publishing. Proverawati, A & Misaroh, S.
(2009). Menarche
Kartono, K. (2006). Psikologi :Menstruasi Pertama Penuh
Wanita: Mengenal Gadis Makna, Yogyakarta: Nuha
Remaja dan Wanita Dewasa. Medika.
Bandung: Mandar Maju.
Pulungan, F. (2012). Pengaruh
Laadjim, A. 2013. Hubungan Status Fungsi Keluarga Terhadap
Gizi Dengan Usia Menarche Pada Pemahaman Remaja Putri
Remaja Usia Sekolah Dasar Tentang
Putri di SMPN 8 Kota Menarche (online). Di akses
Gorontalo Tahun 2013 dari
(online) hal.29. diakses dari http://repository.usu.ac.id/bits
http://kim.ung.ac.id/index.ph tream/123456789/34639/5/Ch
p/KIMFIKK/article/viewFile/ apter%20I.pdf tanggal 26
2830/2806 tanggal 7 April maret 2015.
2013.
Prastika, D. 2012. Hubungan Indeks
Mansur, H & Budiarti, T. (2011). Massa Tubuh (IMT) Dengan
Psikologi Ibu dan Anak Usia Menarche Pada Remaja
Untuk Kebidanan. Jakarta: Putri. (online), http://azizah-
Salemba Medika. mentariindah.blogspot.com/2
013/06/hubungan-indeks-
Notoatmodjo, S. (2007). Promosi massa-tubuh-imt-
Kesehatan dan Ilmu Perilaku. dengan.html, diakses 12
Jakarta: RinekaCipta. maret 2015.

63
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volume7, Nomor 1, Juni 2016

Sawitri. 2008. “Hubungan Tingkat


Pengetahuan Tentang
Menarche Dengan Tingkat
Kecemasan Remaja Putri
Usia 10-14 Tahun
Menghadapi Menarche di SD
N 04 Pagi Pondok Labu
Jakarta Selatan”. Disertasi
tidak diterbitkan. Skripsi.
Sarwono, S. W. (2006). Psikologi
Remaja. Jakarta: PT
RajaGrafindoPersada.
Sukarni, K. I & Wahyu, P. (2013).
Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Stuart, G. W. (2006). Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Edisi 5.
Jakarta: EGC.
Wahyuni, Dkk. (2010). Faktor-faktor
Yang Berhubungan Dengan
Pengetahuan Tentang
Menarche Dan Menstruasi
Pada Remaja Putri di SMP N
9 Semarang Tahun 2010
(online) hal.8, diakses dari
http://digilib.unimus.ac.id/file
s/disk1/113/jtptunimus-gdl-
danisajeng-5637-2-babi.pdf
tanggal 4 april 2015.

Yulia, V. 2010. Faktor-faktor Yang


Berhubungan Dengan
Keterlambatan Usia
Menarche Pada Remaja Putri
di SLTP Kecamatan Situjuah
Limo Nagari Kabupaten Lima
Puluh Kota Tahun 2010
(online) hal.10. diakses dari
http://repository.unand.ac.id/1
8201/1.pdf tanggal 7 april 2015.

You might also like