You are on page 1of 11

Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No.

1 Tahun 2017
ISSN : 0215/9635
Published by Lab Sosio, Sosiologi, FISIP, UNS

PENGEMBANGAN OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM


SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA DI KABUPATEN
KARANGANYAR
(Studi Kasus Obyek Wisata Air Terjun Jumog di Kawasan Wisata Desa Berjo,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar)

Helln Angga Devy


Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Email: hellnanggadevy@gmail.com

R.B. Soemanto
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta
Email: soemanto_rb@yahoo.com
Received: 07-05-2017 Accepted: 14-05-2017 Online Published: 29-5-2017

Abstract
The purpose of this researh is to know development and progression of Jumog
Waterfall seen from the perspective of the developers and tourist, the factors
which support and also the impact of the developing Jumog waterfall as a tourism
destination at Karanganyar regency. This research uses Social Pratices Theory
from Bourdieu. This research uses qualitative research method with case study
approach. Data sources from interview with informants and related documents.
The sampling technique use purposive sampling. Data collecting technique uses
observation, interview and documentation. The data validity uses triangulation of
source. Data analysis uses interactive model. The result of this research shows
development of Jumog Waterfall has increased a quality of tourism management
and service, marked by an upgrading the number of tourism visit of Jumog
Waterfall. Developments of Jumog Waterfall are also accompanied with habitus
society of Berjo Village from their participations as tourism selling food in
tourism area, managing parking area, an employee in Jumog Waterfall by using
economic capital, social capital, culture capital and symbolic capital. Society
participation of Berjo Village to develop tourism can be seen in a decision which
they fight and struggle in their area as tourist area, in production of pratices that
they can support the activity of development of Jumog Waterfall and also in
increasing prosperity and life quality of local society.
Keyword: Social Pratices, Development, Tourism

A. Pendahuluan andalan utama sumber devisa karena


Pariwisata merupakan suatu Indonesia merupakan salah satu
keseluruhan elemen-elemen terkait Negara yang memiliki beraneka
yang didalamnya terdiri dari ragam jenis pariwisata, misalnya
wisatawan, daerah tujuan wisata, wisata alam, sosial maupun wisata
perjalanan, industri dan lain budaya yang tersebar dari Sabang
sebagainya yang merupakan kegiatan hingga Merauke. Selain menyimpan
pariwisata. Pariwisata menjadi berjuta pesona wisata alam nya

34
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

begitu indah, Indonesia juga kaya dikawasan wisata Desa Berjo yang
akan wisata budayanya yang terbukti terkenal dengan julukan air terjun
dengan begitu banyaknya kembar, yakni Air Terjun Jumog.
peninggalan-peninggalan sejarah Desa Berjo merupakan terkenal
serta keanekaragaman seni dan adat dengan kawasan wisata desa karena
budaya masyarakat lokal yang didalam kawasan tersebut terdapat
menarik wisatawan lokal maupun beragam obyek wisata alam yang
wisatawan mancanegara, sehingga salah satunya menjadi unggulan
dengan banyaknya potensi yang adalah keberadaan Obyek Wisata Air
dimiliki menjadikan Indonesia Terjun Jumog yang terus menerus
sebagai salah satu daerah tujuan telah mengalami perkembangan
wisata. sebagai dampak dari adanya kegiatan
Pengembangan Obyek dan pengembangan obyek wisata yang
Daya Tarik Wisata (ODTW) yang dilakukan pada obyek wisata
merupakan penggerak utama sektor tersebut.
kepariwisataan membutuhkan Perkembangan tersebut
kerjasama seluruh pemangku ditandai dengan semakin
kepentingan yang terdiri dari meningkatnya jumlah kunjungan
masyarakat dan pemerintah, wisatawan selama hampir lima tahun
kerjasama langsung dari kalangan terakhir. Selain itu semakin
usaha maupun dari pihak swasta. gencarnya kegiatan pembangunan,
Sesuai dengan tugas dan penambahan, renovasi dan
kewenangannya, pemerintah pengelolaan fasilitas prasarana yang
merupakan pihak fasilitator yang ditunjang dengan meningkatnya
memiliki peran dan fungsi nya dalam kualitas pelayanan obyek wisata
pembuatan dan penentu seluruh telah menjadikan Obyek Wisata Air
kebijakan terkait pengembangan Terjun Jumog sebagai daerah tujuan
Obyek dan Daya Tarik Wisata. Daya wisata unggulan di Kabupaten
tarik dalam obyek wisata merupakan Karanganyar.
salah satu modal utama yang harus
dimiliki dalam upaya peningkatan B. Metode Penelitian
dan pengembangan Obyek dan Daya Penelitian ini dilaksanakan di
Tarik Wisata. Keberadaan Obyek obyek wisata Air Terjun Jumog yang
dan Daya Tarik Wisata merupakan berada di Kawasan Wisata Desa
mata rantai terpenting dalam suatu Berjo, Kecamatan Ngargoyoso,
kegiatan wisata, hal ini disebabkan Kabupaten Karanganyar mulai
karena faktor utama yang membuat tanggal 22 November sampai 22
pengunjung atau wisatawan untuk Februari 2017. Penelitian ini
mengunjungi daerah tujuan wisata menggunakan metode penelitian
adalah potensi dan daya tarik yang kualitatif dengan pendekatan studi
dimiliki obyek wisata tersebut. kasus. Dengan menggunakan jenis
Kabupaten Karanganyar penelitian studi kasus, penelitian ini
merupakan salah satu wilayah yang bermaksud untuk memberikan uraian
didalamnya terdapat berbagai jenis mengenai Pengembangan Obyek dan
kekayaan alam yang potensial untuk Daya Tarik Wisata Alam sebagai
dikembangkan. Salah satunya adalah Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten
kekayaan alam yang berwujud wisata Karanganyar dengan mengambil
alam air terjun yang terdapat lokasi penelitian di Obyek Wisata

35
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

Air Terjun Jumog yang terletak di wawancara terbuka dengan pengelola


Desa Berjo. Dalam penelitian ini obyek wisata, pengujung obyek
akan diuraikan secara umum wisata, instansi terkait, dan
mengenai potensi pariwisata yang masyarakat sekitar obyek wisata.
terdapat di Desa Berjo, dan secara Data primer merupakan data
khusus akan menguraikan mengenai yang diambil dari sumber data
potensi wisata yang terdapat di primer atau sumber pertama
Obyek Wisata Air Terjun Jumog dilapangan. Dengan kata lain data
sebagai daerah tujuan wisata di primer merupakan informasi atau
Kabupaten Karanaganyar. hasil kegiatan yang diperoleh atau
Teknik sampling yang dilakukan langsung dari hasil
digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dengan informan atau
purposive sampling. Sedangkan narasumber dilapangan yang menjadi
tenknik pengumpulan data yang sumber data. Oleh karena itu dalam
digunakan yaitu dengan observasi, penelitian ini data primernya
wawancara dan dokumentasi. meliputi adalah Wisatawan yang
Sedangkan validitas data mengunjungi Obyek Wisata Air
menggunakan triangulasi sumber, Terjun Jumog, Masyarakat Dusun
Triangulasi sumber yang dilakukan Berjo yang tinggal dekat dengan
dalam penelitian ini adalah dengan Obyek Wisata Air Terjun Jumog,
membandingkan hasil pengamatan Pelaku Wisata di Kawasan Obyek
dengan hasil wawancara, kemudian Wisata Air Terjun Jumog, Pengelola
membandingkan hasil wawancara Obyek Wisata Air Terjun Jumog,
dengan dokumen yang terkait dengan Pemerintah Desa Berjo, dan yang
tema penelitian, sehingga dengan terakhir adalah Pemerintah Daerah
mengunakan triangulasi sumber ini yakni Dinas Pariwisata dan
akan mengarahkan peneliti dalam Kebudayaan Kabupaten Karanganyar
mengumpulkan data wajib untuk Data Sekundernya yang
mengunakan beragam sumber data berhasil peneliti dapatkan dari studi
yang tersedia. literatur yaitu berupa laporan-
Data yang dikumpulkan laporan, makalah, buku-buku yang
meliputi potensi, keindahan alam dan berkaitan dan informasi mengenai
jenis sumber daya alam yang yang obyek wisata yang diperoleh dari
menjadi unggulan di Obyek Wisata instansi pemerintah berupa data
Air Terjun Jumog. Peneliti dalam topografi, data monografi atau data
melakukan pengambilan datanya sosial masyarakat serta keadaan
dengan mengamati/ menilai langsung secara umum lokasi penelitian.
dilapangan. Selain data mengenai Dalam melakukan penelitian ini
sumber daya alam di Obyek Wisata peneliti mengumpulkan data dengan
Air Terjun Jumog. Kriteria lain yang metode wawancara, observasi dan
menjadi bahan pengamatan peneliti dokumentasi untuk memperoleh
adalah kegiatan rekreasi, kebersihan informasi mengenai pengembangan
lingkungan, keamanan dan obyek dan daya tarik wisata alam
kenyamanan lokasi serta kualitas sebagai daerah tujuan wisata di
pengelolaan dan pelayanan dari Kabupaten Karanganyar, dengan
Obyek Wisata Air Terjun Jumog mengambil lokasi penelitian di obyek
yang seluruh data nya berhasil wisata Air Terjun Jumog.
peneliti dapatkan dengan melakukan

36
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

C. Pembahasan dari selisih angka kenaikan dari


Obyek wisata di Kawasan tahun berikutnya apakah cukup
Wisata Desa Berjo yang telah signifikan atau tidak, apabila jumlah
mengalami perkembangan yang angka tersebut menunjukan angka
cukup pesat sebagai akibat dari kenaikan yang cukup signifikan
dilakukannya pengembangan dalam maka sudah pasti jumlah pendapatan
kawasan tersebut adalah Obyek yang didapatkan dari tahun ke tahun
Wisata Air Terjun Jumog yang saat tentu akan semakin meningkat.
ini menjadi destinasi wisata unggulan Berlaku juga seblaiknya apabila
yang dimiliki oleh Desa Berjo dan selisih angka kenaikan kunjungan
merupakan salah satu obyek wisata wisatawan tidak terlalu besar maka
yang paling banyak dikunjungi oleh jumlah pendapatan daru tahun ke
wisatawan sepanjang tahun 2016 di tahun tentunya akan mengalami
Kabupaten Karanganyar. Obyek kecenderungan seimbang bahkan
Wisata Air Terjun Jumog memiliki penurunan terlepas dari berbagai
beberapa unit pengelola yang faktor internal didalamnya yang
memiliki peran untuk mengelola dan mempengaruhinya.
melayani wisatawan serta fungsinya Perkembangan yang telah
untuk mendukung keberlangsungan dialami oleh Obyek Wisata Air
kegiatan kepariwisataan didalam Terjun Jumog sebagai hasil dari
Obyek Wisata Air Terjun Jumog. kegiatan pengembangan pariwisata
Unit-unit tersebut diantaranya dalam kawasan tersebut tidak hanya
berupa unit loket yang bertanggung cukup dirasakan manfaatnya bagi
jawab untuk penyediaan dan beberapa kelompok atau golongan
penjualan tiket masuk obyek wisata, saja namun seluruh lapisan
unit prasarana yang bertanggung masyarakat juga ikut merasakan
jawab untuk pemeliharaan seluruh dampak positif dari adanya kegiatan
fasilitas didalam obyek wisata, unit pengembangan obyek wisata yang
rumah makan bertugas untuk berada didaerah mereka. Karena
mengelola warung makan didalam dengan semakin berkembangnya
obyek wisata, unit musik obyek wisata yang ditandai dengan
bertanggung jawab untuk atraksi banyaknya kunjungan wisatawan dan
wisata berupa hiburan musik, unit pendapatan yang mampu dihasilkan
kebersihan yang berfungsis untuk oleh obyek wisata tersebut juga akan
menjaga kebersihan seluruh membawa manfaat positif yakni
lingkungan obyek wisata dan unit mendorong kemajuan ekonomi
keamanan yang bertanggung jawab masyarakat pelaku wisata sehingga
untuk keamanan seluruh kegiatan apa yang menjadi tujuan utama
kepariwisataan didalam Obyek pengembangan obyek wisata yakni
Wisata Air Terjun Jumog. meningkatkan kesejahteraan dan
Tingkat kunjungan wisatawan kualitas hidup masyarakat lokal
mempengaruhi jumlah pendapatan dapat terpenuhi.
yang mampu dihasilkan oleh suatu Semakin meningkatnya
obyek wisata. Meningkatnya jumlah kelengkapan fasilitas prasarana dan
kunjungan wisatawan belum tentu kualitas pelayanan didalam Obyek
akan dapat meningkatkan pula Wisata Air Terjun Jumog ini lah
jumlah pendapatan bagi obyek wisata yang menjadi salah satu alasan lain
itu sendiri hal ini terjadi dapat dilihat dibalik semakin banyaknya

37
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

wisatawan yang datang untuk yang dimilikinya untuk mencapai


berwisata didalam kawasan wisata kesejahteraan dan kualitas kehidupan
ini terlepas dari daya tarik utamanya yang lebih baik.
yakni keindahan Air Terjun Jumog Habitus masyarakat Dusun
yang ditunjang dengan alamnya yang Berjo terbentuk seiring dengan
sangat sejuk dan menarik sehingga kegiatan pengembangan Obyek
menjadikan Obyek Wisata Air Wisata Air Terjun Jumog hal ini
Terjun Jumog sebagai salah satu terlihat dari sebagian masyarakat
daerah tujuan wisata yang menjadi Dusun Berjo yang belum memiliki
unggulan untuk Kabupaten mata pencaharian yang tetap memilih
Karanganyar. untuk menjadi pedagang makanan
Tanpa keikutsertaan dan didalam Obyek Wisata Air Terjun
keterlibatan masyarakat lokal secara Jumog. Sementara itu, seiring dengan
langsung dalam kegiatan perkembangan Obyek Wisata Air
pengembangan pariwisata pada suatu Terjun Jumog yang ditandi dengan
daerah yang didalamnya terdapat semakin meningkatnya kualitas
sumber daya potensial untuk pengelolaan dan pelayanan yang
dikembangkan, dirasa akan cukup berpengaruh langsung terhadap
sulit bagi obyek wisata tersebut meningkatnya jumlah kunjungan
untuk berkembang. Dengan wisatawan di Obyek Wisata Air
keikutsertaan dan keterlibatan Terjun Jumog, telah menjadikan
masyarakat sekitar untuk terlibat masyarakat Dusun Berjo yang
langsung dalam seluruh kegiatan sebelumnya telah memiliki mata
kepariwisataan didalam obyek wisata pencaharian utama sebagai petani
tersebut selain berperan untuk dapat membentuk habitus baru.
memajukan obyek wisata itu sendiri, Oleh Karenanya seiring dengan
masyarakat sekitarlah yang nantinya momen praktik perkembangan obyek
juga akan ikut merasakan langsung wisata di lingkungan mereka, petani
hasil yang diperoleh dari di Dusun Berjo yang membentuk
keberhasilan pengembangan Obyek habitus baru mereka terlihat dari
Wisata Air Terjun Jumog yang keikutsertaan mereka untuk
berada didaerah mereka. berpartisipasi dalam bidang
Dengan semakin pariwisata dengan berdagang
berkembanganya Obyek Wisata Air makanan dan minuman di kawasan
Terjun Jumog dan semakin Obyek Wisata Air Terjun Jumog
banyaknya pula kunjung yang setiap akhir pekan selain untuk
dilakukan oleh wisatawan yang menambah penghasilan mereka, hal
datang dari berbagai daerah, ini mereka lakukan juga untuk
diharapkan dengan habitus yang mendukung kegiatan kepariwisataan
dimiliki oleh masyarakat Dusun dilingkungan mereka.
Berjo saat ini dapat dimanfaatkan Keterlibatan masyarakat Dusun
semaksimal mungkin agar mampu Berjo dalam kegiatan kepariwisataan
untuk bertahan dalam mendapatkan dilingkungan mereka baik itu sebagai
modal (modal ekonomi, modal pedagang, pengelola lahan parkir dan
sosial, modal budaya dan modal yang membuka usaha penginapan
simbolik) untuk kemudian merupakan suatu bentuk keputusan
mempertahankan dan yang telah mereka pilih untuk ikut
mengembangkannya didalam ranah berpartisipasi dalam mendukung

38
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

kegiatan pengembangan Terjun Jumog dan menjadikan usaha


kepariwisataan didaerah mereka dagang merkea didalam kawasan
sekaligus sebagai bentuk dukungan tersebut sebagai mata pencaharian
mereka untuk keberlangsungan tetap mereka.
kegiatan kepariwisataan didalam Habitus baru yang telah
obyek wisata Air Terjun Jumog yang masyarakat Dusun Berjo ciptakan
berada disekitar mereka tinggal. seiring dengan perkembangan yang
Keputusan yang telah diambil oleh terjadi pada Obyek Wisata Air
masyarakat Dusun Berjo untuk ikut Terjun Jumog juga didukung oleh
terlibat dalam kegiatan modal-modal yang dimiliki oleh
pengembangan kepariwisataan masyarakat Dusun Berjo. Modal-
didalam kawasan mereka juga akan modal tersebut diantaranya adalah
membentuk suatu habitus baru yang modal ekonomi, berupa mata
dapat mempengaruhi kehidupan pencaharian atau berbagai jenis
bermasyarakat mereka. usaha yang mereka miliki; modal
Membuka usaha berdagang sosial, berupa jaringan atau relasi
didalam kawasan yang menjadi yang terjalin antar individu atau
daerah tujuan wisata merupakan kelompok dalam masyarakat; modal
habitus yang dimiliki oleh sebagian budaya, berupa sikap sopan dan
penduduk yang tempat tinggal santun sesama warga masyarakat
mereka berada dekat dengan Obyek serta penggunaan tata bahasa yang
Wisata Air Terjun Jumog, keputusan benar dan santun; modal simbolik,
untuk memilih berdagang merupakan berupa simbolik material diantaranya
pilihan yang dilakukan oleh adalah lahan berupa sawah, ladang
penduduk sekitar sebagai bentuk atau perkebunan, rumah, kendaraan
dampak dari keberadaan obyek dan berbagai jenis usaha, sedangkan
wisata yang saat ini mulai banyak simbolik gelar berupa jabatan
dikenal dan dikunjungi oleh banyak sebagai kepala desa, kepala dusun,
wisatawan yang berasal dari berbagi ketua RW, ketua RT dan berbagai
daerah. jenis simbol tak kasat mata lainnya.
Selain menjadi sumber modal Berbagai dimensi yang muncul
mereka, perkembangan yang terjadi dalam kegiatan pengembangan
dalam Obyek Wisata Air Terjun Obyek Wisata Air Terjun Jumog
Jumog ini juga telah membuka yang juga berpengaruh langsung
lapangan pekerjaan bagi masyarakat terhadap perkembangan Obyek
di Dusun Berjo. Kegiatan Wisata Air Terjun Jumog
pengembangan yang dilakukan diantaranya adalah dimensi
didalam Obyek Wisata Air Terjun pendukung berupa, obyek wisata ini
Jumog juga telah mulai merubah cara memiliki potensi alam yang menjadi
hidup masyarakat Dusun Berjo daya tarik bagi wisatawan yakni
terutama dalam bidang berupa air terjun yang sumber mata
perekonomian mereka. Banyak air nya berasal dari air tanah dan
masyarakat yang berasal dari Dusun ditunjang dengan lingkungan alam
Berjo yang awalnya belum memiliki didalam obyek wisata yang sejuk dan
pekerjaan yang tetap, kini seiring alami serta didukung dengan
dengan perkembangan obyek wisata berbagai fasilitas yang telah
tersebut, mereka memilih untuk disediakan oleh pihak pengelola
berdagang disekitar obyek wisata Air obyek wisata Air Terjun Jumog

39
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

diantaranya berupa fasilitas kolam yang tetap dan telah memberikan


renang, ruang pertemuan, Mushola pendapatan tambahan bagi
dan sebagainya; Aksesibilitas yang masyarakat Dusun Berjo yang ikut
mudah dijangkau oleh wisatawan berpartisipasi dengan menjadi
karena memiliki dua jalur utama pedagang di Obyek Wisata Air
yakni dengan melalui jalan atas yang Terjun Jumog; Dampak sosial
memiliki kontur jalan yang cukup budaya berupa, terbentuknya
tinggi dan menanjak, sedangkan berbagai organisasi dalam bidang
jalan bawah adalah jalur datar yang pariwisata seperti POKDARWIS dan
dapat diakses oleh wisatawan dengan Kelompok Pedagang Jumog yang
cukup mudah. seluruh kegiatannya berorientasi
Sedangkan dimensi yang untuk pengembangan dan kemajuan
menghambat dalam pengembangan Obyek Wisata Air Terjun Jumog;
Obyek Wisata Air Terjun Jumog Sedangkan dampak lingkungan dari
adalah masih minimnya gerakan kegiatan pengembangan Obyek
pemerintah dalam memberikan Wisata Air Terjun Jumog adalah
pendampingan dan pelatihan untuk dapat menumbuhkan rasa untuk lebih
masyarakat dalam menghasilkan mencintai potensi sumber daya yang
produk atau olahan khas dari Dusun ada di lingkungan Dusun Berjo dan
Berjo. Sedangkan hambatan dilihat memanfaatkannya secara bijak guna
dari masyarakat adalah masih meningkatkan kesejahteraan dan
minimnya kesadararan dan kualitas hidup seluruh masyarakat di
keterlibatan masyarakat untuk ikut Dusun Berjo.
terlibat didalam kegiatan Minimnya pendampingan serta
pengembangan Obyek Wisata Air pelatihan yang seharusnya dilakukan
Terjun Jumog. Hambatan lainnya oleh berbagai pihak terkait didalam
adalah masih belum adanya kerajinan kawasan yang menjadi daerah tujuan
lokal yang menjadi oleh-oleh khas wisata lah yang menjadikan
yang dapat dibeli dan dibawa pulang masyarakat lokal hingga saat ini
oleh wisatawan saat mengunjungi belum menyadari adanya kesempatan
Obyek Wisata Air Terjun Jumog. yang dapat mereka lakukan untuk
Pengembangan Obyek Wisata menjadikan hidup mereka berubah
Air Terjun Jumog juga memunculkan menjadi jauh lebih baik dengan
berbagai dampak sebagai akibat dari adanya perkembangan
adanya kegiatan pengembangan kepariwisataan dikawasan mereka
pariwisata didalam kawasan Obyek bertempat tinggal.
Wisata Air Terjun Jumog. Berbagai Masyarakat yang berada
dampak yang dimunculkan dalam didalam kawasan yang telah menjadi
kegiatan pengembangan Obyek daerah tujuan wisata biasanya akan
Wisata Air Terjun Jumog secara ikut terlibat secara langsung dalam
garis besar telah dibedakan menjadi membangun serta mengembangkan
tiga yakni dampak ekonomi, dampak seluruh aspek pariwisata yang ada
sosial budaya dan dampak dikawasan mereka. Hal ini sering
lingkungan. Dampak ekonomi kali terjadi karena biasanya
berupa, membuka lapangan masyarakat lokal biasanya akan
pekerjaan yang baru bagi sebagian merawat dan mengelola sendiri
besar masyrakat Dusun Berjo yang potensi wisata apa yang ada didaerah
belum memiliki mata pencaharian mereka sehingga menjadi daerah

40
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

tujuan wisata yang banyak membentuk beberapa unit


dikunjungi oleh banyak wisatawan. diantaranya adalah unit loket,
Hasil penelitian ini secara prasarana, kebersihan, musik,
teoritis mendukung Teori Praktik keamanan dan warung makan yang
Soial dari Bourdieu. Dimana seluruhnya memiliki peran dan
masyarakat Dusun Berjo memiliki tanggung jawab untuk mengelola
Habitus dan Modal yang dapat keberlangsungan aktifitas obyek dan
dimanfaatkan dalam ranah memberikan pelayanan kepada
pertarungan dan perjuangan di Dusun wisatawan yang mengunjungi Obyek
Berjo untuk kemudian menghasilkan Wisata Air Terjun Jumog.
praktik-praktik yang dapat Pengembangan Obyek Wisata
mendukung kegiatan pengembangan Air Terjun Jumog menghadapi
kepariwisataan didaerah mereka serta berbagai hambatan. Hambatan-
meningkatkan kesejahteraan hidup hambatan tersebut antara lain:
masyarakat lokal yang hidup a. Belum adanya produk olahan
dikawasan yang menjadi daerah atau kerajinan yang menjadi
tujuan wisata. ciri khas dari Obyek Wisata
Tanpa keikutsertaan dan Air Terjun Jumog.
keterlibatan masyarakat lokal secara b. Kurangnya pendampingan
langsung dalam kegiatan dan pelatihan yang diberikan
pengembangan pariwisata pada suatu kepada masyarakat lokal
daerah yang didalamnya terdapat sehingga kreativitas Sumber
sumber daya potensial untuk Daya Manusia di Desa Berjo
dikembangkan, dirasa akan cukup belum maksimal.
sulit bagi obyek wisata tersebut Keberhasilan kegiatan
untuk berkembang. Dengan pengembangan dalam sektor
keikutsertaan dan keterlibatan pariwisata terutama yang dilakukan
masyarakat sekitar untuk terlibat di dalam kawasan yang di dalamnya
langsung dalam seluruh kegiatan memiliki aset berupa destinasi wisata
kepariwisataan didalam obyek wisata yang sangat berpotensi untuk
tersebut selain berperan untuk dapat dikembangkan tidak terlepas dari
memajukan obyek wisata itu sendiri, peran kelembagaan yang terdapat
masyarakat sekitarlah yang nantinya didalam kawasan itu sendiri.
juga akan ikut merasakan langsung Kelembagaan yang terdapat di dalam
hasil yang diperoleh dari kawasan tersebut memiliki
keberhasilan pengembangan Obyek kewenangan untuk merencanakan
Wisata Air Terjun Jumog yang dan mengawasi seluruh kegiatan
berada didaerah mereka. yang berhubungan dengan
Pengembangan Obyek Wisata kepariwisataan didalam kawasan
Air Terjun Jumog yang dilakukan obyek wisata tersebut, selain itu
oleh Badan Usaha Milik Desa kelembagaan tersebut juga
“Berjo” secara fisik yakni dengan bertanggung jawab penuh terhadap
menambahkan dan memperbaiki pengelolaan serta keberlangsungan
beberapa fasilitas dan prasarana yang obyek wisata itu sendiri.
menunjang kegiatan kepariwisataan Hal tersebut juga berlaku
di Obyek Wisata Air Terjun Jumog. dalam kegiatan pengembangan
Sedangkan pengembangan non-fisik Obyek Wisata Air Terjun Jumog
yang dilakukan adalah dengan yang berada didalam Kawasan

41
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

Wisata Desa Berjo, Kecamatan dan bersih sehingga terlihat sangat


Ngargoyoso, Kabupaten alami. Fasilitas dan prasarana yang
Karanganyar. Kegiatan menunjang kegiatan kepariwisataan
pengembangan dan pengelolaan yang di Obyek Wisata Air Terjun Jumog
dilakukan oleh BUMDes Desa Berjo meliputi kolam renang, gedung
yang juga ikut melibatkan berbagai tempat pertemuan, sungai yang dapat
pihak mulai dari pemerintah daerah, dimanfaatkan sebagai jalur tracking,
pemerintah desa hingaa masyarakat warung makan, penginapan,
lokal yang sudah dimulai sejak tahun memiliki dua jalur utama untuk
2004 hingga sampai saat ini telah menuju obyek wisata yang sudah
membawa perubahan besar bagi dilengkapi dengan loket untuk
obyek wisata itu sendiri yang tempat penjualan tiket dan fasilitas
ditandai secara fisik obyek wisata lahan parkir untuk wisatawan.
Air Terjun Jumog yang mengalami Strategi yang dilakukan dalam
peningkatan dalam hal pembangunan mengembangkan Obyek Wisata Air
serta telah dilakukan berbagai Terjun Jumog adalah dengan
perbaikan yang juga berdampak membuat kebijakan-kebijakan yang
langsung terhadap semakin telah direncanakan oleh BUMDes
meningkatnya angka kunjungan Berjo dan didukung oleh Pemerintah
wisatawan didalam kawasan obyek Desa, Pemerintah Daerah serta para
wisata ini. pelaku wisata di kawasan tersebut.
Hal tersebut juga tidak terlepas Kebijakan yang telah dibentuk antara
dari peran kelembagaan yang lain
dimiliki oleh obyek wisata Air a. Pelaku wisata diantaranya
Terjun Jumog dalam mengelola adalah pedagang, pengelola
seluruh pelayanan dan merencanakan lahan parkir dan karyawan
program-program yang berhubungan Obyek Wisata Air Terjun
dengan pengembangan obyek wisata Jumog hanya boleh
serta pengawasan langsung terhadap masyarakat yang berasal
seluruh kegiatan kepariwisataan dari Desa Berjo.
didalam obyek wisata. Dari seluruh b. Promosi kawasan Obyek
peran kelembagaan dan kemitraan Wisata Air Terjun Jumog.
terkait yang ikut bekerja sama Pengembangan yang dilakukan
menguatkan dan menudukung oleh Pemerintah Desa dan Badan
kegiatan pengembangan obyek Usaha Milik Desa “Berjo”
wisata, peran masyarakat lokal yang mendapatkan berbagai tanggapan
berada dekat dengan destinasi wisata dari para pelaku wisata di kawasan
tersebut adalah merupakan elemen Obyek Wisata Air Terjun Jumog.
utama dalam keberhasilan Pelaku wisata di kawasan Obyek
pengembangan Obyek Wisata Air Wisata Air Terjun Jumog tersebut
Terjun Jumog. adalah pedagang makanan, pemilik
penginapan dan pengelola lahan
D. Kesimpulan parkir yang menganggap bahwa
Potensi Obyek Wisata Air pengembangan yang dilakukan sudah
Terjun Jumog di Desa Berjo meliputi sesuai dengan apa yang diharapkan.
debit air yang sangat deras dengan Hal ini dikarenakan wisatawan yang
tebing yang tinggi dan didukung mengunjungi obyek wisata sudah
lingkungan obyek wisata yang hijau semakin ramai dan Obyek Wisata

42
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

Air Terjun Jumog sendiri sudah Demartoto, Argyo. Penyunting.


semakin dikenal. Tanggapan lain 2009. Pembangunan Pariwisata
juga muncul dari kalangan Berbasis Masyarakat. Surakarta :
wisatawan yang menganggap bahwa UNS Press
pengembangan di Obyek Wisata Air Dinas Pariwisata dan
Terjun Jumog sudah lebih baik dari Kebudayaan Kabupaten
yang dulu terbukti dari semakin Karanganyar. 2013. “Buku Profil
lengkapnya fasilitas dan prasarana, Data Kepariwisataan Kabupaten
pelayanan yang semakin baik dan Karanganyar Tahun 2013”
semakin banyaknya pedagang Faisal, Sanapiah. 2010.
makanan di kawasan Obyek Wisata Format-format Penelitian Sosial,
Air Terjun Jumog. Jakarta : Rajawali Pers
Pengembangan Obyek Wisata Idrus, Muhammad. 2009.
Air Terjun Jumog yang dilakukan Metode Penelitian Sosial:
oleh Badan Usaha Milik Desa Pendekatan Kualitatif dan
“Berjo” secara fisik yakni dengan Kuantitatif. Yogyakarta : Penerbit
menambahkan dan memperbaiki Erlangga
beberapa fasilitas dan prasarana yang Iskandar. 2013. Metodologi
menunjang kegiatan kepariwisataan Penelitian Pendidikan dan Sosial.
di Obyek Wisata Air Terjun Jumog. Jakarta : Referensi
Sedangkan pengembangan non-fisik Jenkins, Richard. 2013.
yang dilakukan adalah dengan Membaca Pikiran Pierre Bourdieu.
membentuk beberapa unit Yogyakarta : Kreasi Wacana
diantaranya adalah unit loket, Nawawi, Hadari. 1983. Metode
prasarana, kebersihan, musik, Penelitian Bidang Sosial.
keamanan dan warung makan yang Yogyakarta : Gadjah Mada
seluruhnya memiliki peran dan University Press
tanggung jawab untuk mengelola Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu
keberlangsungan aktifitas obyek dan Pariwisata Sebuah Pengantar
memberikan pelayanan kepada Perdana. Jakarta : Pradnya
wisatawan yang mengunjungi Obyek Paramitha
Wisata Air Terjun Jumog. Prof. Dr. I Gede Pitana. dan Ir.
Putu G. Gayatri M.Di. 2005.
Daftar Pustaka Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta :
Buku ANDI
Bachtiar, Wardi. 2006. Soemanto, RB. 2010. Sosiologi
Sosiologi Klasik : Dari Comte Pariwisata. Jakarta : Universitas
Hingga Parsons. Bandung : PT Jakarta
Remaja Rosdakarya Sutinah. Penyunting. 2005.
Bungin, Burhan. 2013. Metode Penelitian Sosial. Jakarta :
Metodologi Penelitian Sosial dan Kencana
Ekonomi. Jakarta : Kencana Prenada Jurnal
Media Andika, G Very. 2015. Skripsi
Demartoto, Argyo. 2014. : “Strategi Pengembangan Obyek
Habitus Pengembangan Pariwisata Wisata Umbul Ponggok sebagai
Konsep dan Aplikasi. Surakarta : Daya Tarik Wisata di Desa Ponggol
UNS Press Kecamatan Polanharjo Kabupaten
Klaten Jawa Tengah”

43
https://jurnal.uns.ac.id/dilema, Jurnal Sosiologi DILEMA, Vol. 32, No. 1 Tahun 2017

Binayew Tamrat Getahun dan Study". Journal of Tourism. Vol. 6,


Yiheyis Argeu Yeshanew. 2016. No. 1, Th 2011, pp. 69-84
“Sustainable Ecotourism Potentials Sastrayuda, Gumelar. 2010.
and It’s Challenges in Ethiophia: Handout Mata Kuliah Concept
The Awash National Park in Focus”. Resort and Leisure: “Strategi
International Journal of Humanities Pengembangan dan Pengelolaan
and Social Science Research. Resort and Leisure.”
Volume 2; Issue 4; April 2016; Page Shakoor, Ali. 2014. “A
No.41-49 Perspective on the Role of Tourism
Eva Rachmawati, Harini in Determining Evaluation and
Muntasib dan Arzyana Sunkar. 2015. Monitoring Patterns in Darab Rural
“Interaksi Sosial Masyarakat dalam Development” .European Online
Pengembangan Wisata Alam di Journal of Natural and Social
Kawasan Gunung Salak Endah” Sciences Tahun 2014 vol.3, No.2,
Kamajaya, Gede. 2013. Tesis : pp.326-330 ISSN 1805-3602.
“Partisipasi Masyarakat dalam
Pengembangan Pariwisata Bahari
Pantai Bina Ria di Desa Kalibukbuk
Buleleng Bali”
Kastolani, Wanjat. 2016.
“Hubungan Daya Tarik Wisata
dengan Motivasi Berkunjung
Wisatawan ke Alam Wisata Cimahi”.
Jurnal Manajemen Resort dan
Leisure, Vol.13, No.1, April 2016
Nailu,Rahman. 2012.
“Perspektif Stakeholders terhadap
Potensi Obyek dan Daya Tarik
Wisata (ODTW) Telaga Ngebel
Kabupaten Ponorogo” Jurnal Bumi
Indonesia Volume 1, Nomor 1,
Tahun 2012
Pemayun, Anom. 2010.
Format Kerjasama Pengelolaan
Daya Tarik Wisata Antara
Pemerintah Kabupaten Gianyar
dengan Desa Pakraman. Jurnal
Analisis Pariwisata Volume 10
Nomor 1, Juli 2010 : 9 - 108, hal 9-
15
Rahim, Firmansyah. 2012.
Pedoman Kelompok Sadar Wisata :
Direktur Jenderal Pengembangan
Destinasi Pariwisata Kementrian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sandra Sanchez. 2011.
Community - Based Tourism In
Developing Countries : A Case

44

You might also like