You are on page 1of 7

Listening Activity for Mindfulness

Today is a bright sunny day and you feel great as you set down at the small table
in your bedroom and open your laptop.

You turn on your portable WiFi and then open your browser and go to your LMS
page. You sense that you have begun to get a feel for online teaching.

You have a class to teach in about 2 hours. It’s your best class and you check to
see if all the students had viewed your 15-minute video on the background
information for today’s class.

24 out of 30 students had viewed the video. 18 of the 24 had entered comments
in their logs. This was average, unfortunately.

You read the logs and note down the students’ ideas, comments, and questions
you want to address in the first part of the class.

You feel that if the students had watched the video more than once, half of the
questions would have been answered for them in the video.

You begin to feel frustrated because you have to take time away from the
practical work to explain again the concepts that were explained in the video.

You think maybe you should do a quick segment in today’s class on how to watch
and learn from the videos; it’s not like watching a Netflix or YouTube video.

You then decide to check the records in the LMS system on the 6 students who
didn’t watch the video. Two of the students were consistently missing
assignments and were not participating well in the break-out sessions or the
group work.

You decide to call the parents of the two students to find out what the problems
are and if the parents can help to encourage the students to do better.
The first student is Donni. When classes met in school, Donni was a low C student.
Now he is failing. You call Donni’s parents. His father answers the phone, and you
begin to explain the reason for your call.

Donni’s father cuts you off and begins growling at you that you are asking too
much of Donni.

Donni has to attend your class for 90 minutes then spend another hour or more
on homework!! The father states that Donni is not the only kid in the family
attending school online, there are three others!

He goes on to gruffly say that the family only has one computer and two
smartphones for the four kids to use.

The father snaps that Donni is the youngest, and the older students need more
time on the devices. Donni shouldn’t have to spend more than the 90 minutes for
the class!

Donni is taking away time from his older siblings and is using up their precious
data, which the father cannot really afford.

The father tells you to stop making it impossible for Donni to learn and to do your
job better!! Then he cuts off the call.

You take a couple of deep breaths then take a drink of water to calm down.

You will try to find a solution for Donni later. Now you need to call Benjamin’s
parents and hope they will be more reasonable.

Benjamin was a C+ student when they were in class. Now that they are online
Benjamin has dropped to a D. His assignments are often very late, if he does them
at all, and he does not participate in any class discussions, including in the
breakout rooms, and does not communicate much in the group work
assignments.

When you call, Benjamin’s mother answers. You explain who you are and why you
are calling. The mother starts crying and passes the phone to the father.
You again explain who you are and why you are calling. The father let’s out a big
sigh.

He asks if this is your first year teaching at the school. You admit that it is.

He asks if you had looked at Benjamin’s records at all before you began teaching
him. You say that you had not had the time to do that. He sighs.

It turns out that Benjamin is dyslexic and reading and typing are difficult for him.
By the time he types a question or comment the class has moved on.

Benjamin is so embarrassed and disillusioned that he does not even try anymore.
Online work seems to be too big a challenge for him.

The father goes on to explain that in the classroom Benjamin had other options
and visual and physical cues he could use, but in the online class he has no other
options.

The parents are sad and frustrated. Benjamin is not their only child, but he is their
eldest. They want him to succeed. They ask you to find a way to help Benjamin.

You thank them for their honesty and insight and say you will get back to them
with a solution.

You hang up, take two deep breaths, take a drink of water, and try to relax.

You have two students whose obstacles to learning in the world of online learning
are not of their own making. You now find yourself preoccupied with finding
solutions for them.

Maybe you don’t really have a feel for the world of online learning. Who or where
can you go to for help?

Right now, you have to go online and teach the class that you had thought was
your best class.
Aktifitas Mendengarkan untuk Memusatkan Perhatian

Hari ini adalah hari yang cerah dan Anda merasa luar biasa saat Anda duduk di
meja kecil di kamar tidur dan mulai membuka laptop.

Anda mengaktifkan WiFi portabel anda dan kemudian membuka browser dan
pergi ke halaman LMS yang ada. Anda merasa bahwa anda sudah mulai menyukai
pengajaran daring.

Anda memiliki kelas untuk diajar sekitar 2 jam. Ini adalah kelas terbaik anda dan
Anda mulai memeriksa apakah semua siswa telah melihat video 15 menit yang
anda siapkan tentang informasi awal terkait dengan kelas daring hari ini.

24 dari 30 siswa telah menonton video yang diberikan. 18 dari 24 siswa telah
memberikan komentar pada catatan mereka. Sayangnya, komen mereka masih
rata-rata.

Anda membaca catatan mereka dan mencatat ide, komentar, dan pertanyaan
para siswa yang ingin Anda jawab di bagian pertama kelas.

Anda merasa bahwa jika para siswa telah menonton video lebih dari satu kali,
setengah dari pertanyaan yang ada, sudah terjawab didalam video tersebut.

Anda merasa mulai frustasi karena Anda harus meluangkan waktu dari sesi
praktek untuk menjelaskan kembali konsep yang telah dijelaskan dalam video.

Anda berpikir mungkin Anda harus melakukan segmen cepat pada kelas hari ini
tentang bagaimana menonton dan belajar dari video; sebab siswa harus paham
bahwa ini tidak seperti menonton Netflix atau video Youtube.

Anda kemudian memutuskan untuk memeriksa catatan di sistem LMS pada 6


siswa yang tidak menonton video. Dua dari 6 siswa secara konsisten melewatkan
tugas dan juga tidak berpartisipasi dalam sesi break-out atau kerja kelompok.
Anda memutuskan untuk menghubungi orangtua dari 2 siswa tersebut untuk
mencari tahu permasalahan yang terjadi dan apakah orangtuanya tersebut dapat
mendorong anaknya untuk belajar lebih baik.

Siswa yang pertama adalah Doni. Saat kelas tatap muka di sekolah, Doni adalah
siswa dengan nilai C kurang. Sekarang dia terancam tidak lulus. Anda menelepon
orangtua Doni. Ayahnya yang menjawab telepon, dan mulai menjelaskan alasan
mengapa Anda menelpon.

Ayah Doni menyela pembicaraan dan mulai menunjukkan kekesalan karena Anda
berharap terlalu banyak pada Doni.

Doni Harus menghadiri kelas selama 90 menit dan kemudian menghabiskan


beberapa jam lainnya untuk mengerjakan PR!!! Ayahnya menyatakan bahwa Doni
bukanlah satu-satunya anak yang harus menghadiri sekolah secara daring, tapi
ada 3 anak lainnya.

Dia mulai mengatakan dengan kasar bahwa keluarganya hanya mempunyai satu
komputer dan dua ponsel pintar untuk digunakan oleh empat anak.

Dengan nada tinggi, Ayahnya bahwa Doni adalah anak bungsu, dan para kakaknya
membutuhkan waktu lebih banyak dalam menggunakan gadget. Doni seharusnya
tidak harus menghabiskan lebih dari 90 menit untuk belajar.

Doni sekarang menghabiskan banyak waktu dibandingkan para kakaknya dan


menggunakan kuota berharga mereka, yang sebenarnya Ayahnya tidak mampu.

Ayahnya menyatakan kepada Anda untuk berhenti membuat Doni kesulitan


dalam belajar dan cobalah untuk mengajar lebih baik!!! Kemudian ia menutup
teleponnya.

Anda menarik nafas yang dalam lalu minum air untuk menenangkan diri.

Anda akan mencari solusi untuk Doni nanti. Sekarang, Anda perlu untuk
menelpon orangtua Benjamin dan berharap mereka akan lebih masuk akal.
Benjamin adalah siswa C + ketika di kelas dulu. Sekarang setelah mereka belajar
daring, nilai Benjamin turun ke D. Tugasnya seringkali sangat terlambat
diselesaikan, jika dia hadir dalam kelas daring, dia tidak berpartisipasi dalam
diskusi kelas apa pun, termasuk dalam breakout-room, dan tidak banyak
berkomunikasi dalam kelompok tugas kerja.

Ketika Anda menelpon, Ibunya Benjamin yang menjawab. Anda menjelaskan siapa
dan mengapa Anda menelpon. Ibunya menangis lalu memberikan telepon kepada
sang Ayah.

Anda menjelaskan kembali siapa dan mengapa Anda menelpon. Sang ayah
menghela nafas panjang.

Dia bertanya apakah ini tahun pertama anda mengajar disekolah. Anda
mengakuinya.

Dia bertanya apakah Anda pernah melihat catatan Benjamin secara keseluruhan
sebelum Anda mulai mengajarinya. Anda mengatakan bahwa Anda tidak punya
waktu untuk melakukan itu. Dia menghela nafas.

Ternyata Benjamin menderita disleksia, dimana membaca serta mengetik sulit


baginya. Pada saat dia mengetik pertanyaan atau komentar, kelas telah
berpindah.

Benjamin sangat malu dan kecewa sehingga dia bahkan tidak mencoba lagi.
Belajar daring sepertinya menjadi tantangan yang terlalu besar baginya.

Sang ayah selanjutnya menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka atau belajar
dikelas, Benjamin memiliki pilihan lain serta isyarat visual dan fisik yang dapat dia
gunakan, tetapi di kelas daring dia tidak memiliki pilihan lain.

Orangtuanya sedih dan frustasi. Benjamin bukanlah satu-satunya anak mereka,


namun dialah yang tertua. Mereka ingin ia sukses. Mereka meminta Anda untuk
memberikan solusi dalam membantu Benjamin.
Anda berterima kasih atas kejujuran dan pandangan mereka dan Anda
mengatakan akan menghubungi mereka kembali dengan solusi.

Anda menutup telepon, mengambil dua nafas panjang, minum air dan mencoba
untuk rileks.

Anda memiliki dua siswa yang mengalami kendala dalam dunia belajar daring
bukan karena masalah mereka sendiri. Anda sekarang menemukan diri Anda
sibuk mencari solusi untuk mereka.

Mungkin Anda juga tidak terlalu menyukai dunia pembelajaran daring. Pada siapa
atau kemana Anda bisa pergi untuk mendapat bantuan?

Sekarang, Anda harus segera online dan mengajar kelas yang menurut Anda
adalah kelas terbaik Anda.

You might also like