Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Highly national demand for cheese impacts on the increase of whey. Whey in Indonesia is still
considered as waste.Thought previous studies show that whey has many benefits such as maintaining
immunity and providing minerals and amino acids. Liquid whey based beverage products in
Indonesia are still underdeveloped. Wello is the first whey-liquid based beverage enriched with
tropical fruits in Indonesia, offering unique flavors. The main raw materials used are liquid whey and
tropical fruit juice with citric acid additives, sodium bicarbonate and sugar. Wello is made through
pasteurization and packed in a bottle of 250 mL. Wello flavor variants available are sweet mango,
mango sour and soursop. The product is targeted to children, adults and the elderly, offered at the
price of Rp. 10.000,00. Promotions are made directly and through social media, leaflets, posters,
banners and bazaars. The cooperation with commercial cheese company, Trie's Cheese has been
initiated. Until today the sale has reached 146 bottles with a turnover of Rp 1.405.000,-. The business
feasibility analysis shows the R / C ratio of 1.81 and the payback period of 4.5 months. Applying for
halal certification, establishing cooperation with convenience stores, and building outlets are going
tobe carried out to increase Wello commercialization, especially in Jabodetabek.
Keywords: Byproducts, Cheese, Enviromental Friendly, Health Life
ABSTRAK
Tingginya permintaan keju nasional berdampak pada peningkatan hasil samping keju. Whey di
Indonesia masih dianggap sebagai limbah. Hasil riset menunjukkan bahwa whey memiliki banyak
manfaat seperti menjaga imunitas, mencukupi kebutuhan mineral dan asam amino tubuh. Produk
minuman berbasis whey cair di Indonesia masih belum dikembangkan. Wello hadir sebagai minuman
sehat berbasis whey cair dan buah tropis pertama di Indonesia yang khas dengan rasa unik. Bahan
baku utama yang digunakan yaitu whey cair dan sari buah tropis dengan bahan tambahan asam sitrat,
natrium bikarbonat dan gula. Wello dibuat melalui proses pasteurisasi dan dikemas menggunakan
botol dengan ukuran 250 mL. Varian rasa Wello yang tersedia yaitu mangga manis, mangga asam dan
sirsak. Produk ditujukan untuk konsumen anak-anak, dewasa dan manula dengan harga Rp 10.000,00.
Promosi dilakukan secara langsung dan melalui media sosial, leaflet, poster, banner dan bazar. Wello
telah bekerjasama dengan perusahaan keju komersial yaitu Trie’s Cheese. Hingga saat ini Wello telah
terjual sebanyak 146 botol dengan omset yang didapat sebesar Rp 1.405.000,00. Analisis kelayakan
usaha menunjukan R/C ratio sebesar 1,81 dan payback periode mencapai 4,5 bulan. Peningkatan
potensi komersialisasi Wello dilakukan melalui upaya pengajuan sertifikasi jaminan halal produk dan
menjalin kerjasama dengan berbagai convenience store serta mendirikan outlet khususnya di
Jabodetabek.
Kata kunci : Hasil Samping, Hidup Sehat, Keju, Ramah Lingkungan
239
Pradana, Anwar, ett all
bergizi tinggi menjadi pilihan yang utama. Adapun penjualan minuman diet dan sari
Kualitas mutu kehidupan dan tren hidup buah juga menunjukkan peningkatan. Hal
sehat telah memotivasi masyarakat untuk ini merupakan peluang yang baik dan perlu
mengonsumsi pangan sehat [8]. Bahan dimanfaatkan dalam rangka melakukan
pangan misalnya sayur, buah, susu, dan bisnis minuman kesehatan berbasis whey
keju menjadi salah satu pilihan utama dan sari buah tropis. Di luar negeri sendiri,
untuk dikonsumsi karena berasal dari produk minuman whey sudah banyak
bahan alam dan kaya akan nilai gizi yang kembangkan sebagai minuman fungsional.
bermanfaat bagi tubuh. Jenis minuman whey yang sudah banyak
Keju merupakan salah satu bahan dikembangkan dan dipasarkan di luar
pangan populer yang banyak dikonsumsi negeri meliputi whey plain, alkohol,
sebagai hidangan utama ataupun bahan karbonasi, dan whey dengan rasa buah.
tambahan dalam makanan. Hal ini telah Produk minuman berbasis whey cair
mendongkrak peningkatan permintaan di Indonesia masih belum dikembangkan.
keju nasional sebesar 12,5% per tahun [5]. Produk whey yang ada umumnya
Tingginya permintaan keju tersebut akan merupakan hasil konsentrat whey cair
meningkatkan produksi keju di Indonesia yang dijual dalam bentuk bubuk ataupun
dan berdampak pada peningkatan hasil cair hasil formulasi seperti produk L-Men
samping keju yang dihasilkan. Salah satu 2go Whey Protein yang dikembangan oleh
hasil samping dari proses pembuatan keju Nutrifood Indonesia. Produk konsentrat
adalah whey. Whey menurut Athanasiadis whey yang telah ada umumnya ditujukan
et al [1] memiliki kandungan bahan terbatas untuk kalangan dewasa dan laki-
organik yang tinggi, sehingga dapat laki sebagai minuman olah raga. Produk
berdampak buruk terhadap lingkungan minuman berbasis whey konsentrat
apabila tidak diolah secara tepat. ataupun produk susu dan turunan susu
Whey merupakan cairan yang tersisa lainnya misalnya yoghurt dan kefir yang
setelah proses presipitasi dan banyak dipasarkan biasanya menggunakan
penghilangan kasein susu selama perisa, pewarna dan flavor buatan. Wello
pembuatan keju. Whey diketahui memiliki hadir sebagai minuman berbasis whey cair
banyak manfaat dalam bidang kesehatan dan buah tropis yang memiliki target pasar
yaitu menjaga imunitas tubuh dan dapat cukup luas, minim penggunaan bahan
mencukupi kebutuhan mineral tubuh. tambahan (perisa, pewarna, flavor) sintetis,
Kandungan gizi pada whey cair terdiri atas dan memiliki nilai gizi serta nutrisi tinggi
4% karbohidrat; 4% protein; 1% asam yang baik untuk kesehatan. Wello menjadi
lemak tak jenuh; beberapa vitamin yaitu salah satu minuman berbasis whey cair
tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, pertama di Indonesia dan hadir sebagai
folat, vitamin B12, dan asam pantotenik; minuman yang sehat dan khas dengan rasa
serta mineral yang baik bagi tubuh, yaitu unik. Pemanfaatan whey menjadi produk
Ca, Mg, P, Fe, Na, Zn, dan Se [7] Hal minuman berupa Wello juga diharapkan
tersebut menunjukkan bahwa whey dapat menjadi solusi untuk masalah
memiliki potensi untuk dimanfaatkan kesehatan maupun lingkungan.
menjadi produk yang memiliki nilai
tambah.
2.0 METODE
Pemanfaatan whey dapat Kegiatan dilaksanakan selama lima
diaplikasikan pada pembuatan produk bulan, sejak bulan Maret 2017 hingga Juli
pangan sehat sebagai pangan fungsional. 2017. Proses produksi dilakukan di
Penjualan minuman fungsional dan laboratorium Diversifikasi dan Pengolahan
minuman berenergi pada tahun 2009 Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor,
menurut R.S Chavan et al. [6] masing- serta dilakukan di salah satu rumah
masing mencapai 9 milyar dan 1,03 juta. produksi yang ada di kawasan Cibanteng,
240
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017
241
Pradana, Anwar, ett all
242
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017
243
Pradana, Anwar, ett all
hidup dan makan yang sehat, terutama Perusahaan ini melalui Wello
generasi muda. memperkenalkan suatu Share Value yaitu
Produk minuman whey telah “Well Together” yang berisi budaya kerja
mencapai tahap simplicity menurut konsep yang harus dihayati dan diamalkan oleh
FBI dengan total penjualan sebanyak 146 seluruh karyawan. Nilai-nilai dalam Well
botol. Hal ini perlu dilakukan Together diharapkan dapat menjadi
pengontrolan yang lebih baik lagi baik dari motivasi bagi setiap individu, serta etika
segi produksi maupun pemasaran. hubungan kerja antara individu dan divisi
Sebelum masuk tahap simplicity, Wello dalam usaha, sehingga dapat tumbuh
sudah melalui tahap fundamental dan menjadi satu tim yang kompak dan
productivity berupa penyusunan tim, individu yang bermotivasi tinggi serta
pembuatan proposal bisnis, permodalaan, senantiasa bersikap sebagai bagian dari tim
penyediaan bahan baku, penjalinan B-Well Corp. Nilai-nilai tersebut di
kerjasama produksi dengan tenaga antaranya 1). Super Power: selalu
produksi, maksimalisasi produksi, dan memiliki semangat tinggi untuk menjadi
pencapaian target penjualan. Menurut baik dan menularkan hal baik; 2). Super
konsep multiply FBI, produk Wello belum Brave: keberanian untuk menghadapi dan
masuk pada tahap ini karena perusahaan melawan segala tantangan; 3). Super
belum membuat diversifikasi produk Friendly: bersahabat terhadap sesama tim,
olahan whey lainnya. Kedepannya relasi kerja, konsumen dan lingkungan; 4).
perusahaan ini diharapkan dapat Super Empower: semangat berbagi kepada
mengembangkan produk diversifikasi orang lain yang harus selalu dimiliki untuk
seperti minuman probiotik whey, dan bersama-sama menjadi lebih baik; 4).
minuman berenergi. Tahap akhir dari suatu Super Vision: selalu memiliki pandangan
bisnis menurut konsep FBI yaitu tahap dan mimpi yang jauh kedepan; dan 5).
freedom yang artinya bisnis sudah bisa Super Cool: selalu keren dengan gaya dan
berjalan dengan lancar, pada usaha ini pribadi yang khas dalam melihat dan
belum bisa sepenuhnya masuk ke dalam memanfaatkan peluang; serta 6). Super
kategori freedom karena masih sangat Team: selalu berkeja dalam tim dengan
tergantung dengan permodalan serta semangat kebersamaan.
pemasaran yang masih terbatas. Skema Wello memiliki prospek yang cukup
FBI yang sudah dicapai oleh usaha Wello bagus mengingat produk ini termasuk baru
healthy drink ini dapat dilihat pada di Indonesia. Keunikan produk dan
Gambar 3. pengambilan segmen pasar khusus untuk
middle incomers menjadi salah satu
strategi usaha ini untuk semakin
berkembang. Produk minunam kesehatan
ini sudah banyak berkembang di negara
maju, khususnya Amerika Serikat dan
Eropa. Introduksi produk ke Indonesia
sendiri diperlukan inovasi agar disukai
oleh masyarakat. Salah satu yang
dilakukan oleh Wello adalah dengan
memadukan buah-buah tropis untuk
membuat produk minuman whey ini bisa
dinikmati. Bisnis minuman Wello ini akan
terus berlanjut seiring dengan tingkat
kebutuhan konsumen terhadap minuman
Gambar 3. Formulasi Bisnis Ideal dari
sehat. Potensi komersialisasi Wello juga
Usaha Wello Healthy Drink
semakin meningkat dengan
244
AJIE – Vol. 02, No. 03, September 2017
245
Pradana, Anwar, ett all
6.0 REFERENSI
[1] Athanasiadis, A. Becatorou, C.
Lindner, J. Kourkoutas, M.
Iconomopoulou, D. Boskou and G.
Blekas. “Whey liquid waste of diary
industry as raw material for
fermentation by kefir granules,” J.
Agric. Food Chem, vol. 25, pp. 7231–
7234, 2002.
[2] G. Salim. “Neuro Marketing,” Sinergi
Media, Jakarta, 2010.
[3] I. Kadariah, C. Karlina, Gray.
“Pengantar Evaluasi Proyek,” Fakultas
Ekonomi UI, Jakarta, 1999
[4] M.E Embuscado. “Spices and herbs:
natural sources of antioxidants–a mini
review,” Journal of Functional Foods,
vol. 18, pp. 811-819. 2015.
[5] [PDSIP] Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian. “Statistik
Konsumsi Pangan 2012,” Sekretariat
Jenderal Kementarian Pertanian,
Jakarta, 2012.
[6] R.S Chavan, R.C Shraddha, A. Kumar
and T. Nalawade. “Whey based
beverage: its functionality,
formulations, health benefits and
applications,” Journal of Food
Processing and Technology, vol. 10,
pp. 1-8, 2015.
[7] [SND] Self Nutrition Data. “Whey,
acid, fluid nutrition fact & calories,”
http://nutritiondata.self.com/facts/dair
y-and-egg-products/100/2. Diakses
tanggal 05 September 2016
[8] Y Putri. “Peran kebiasaan membaca
label dalam memediasi pengaruh
variabel demografi terhadap niat
membeli produk hijau merek natur-e
di Kota Denpasar,” E-Journal
Manajemen Universitas Udayana, vol.
4, pp. 975-986, 2014.
246