You are on page 1of 7

Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

GAMBARAN KECEMASAN PASIEN EKSTRAKSI GIGI


SEBELUM DAN SESUDAH MENGHIRUP
AROMATERAPI LAVENDER

1
Merinchiana
2
Hendri Opod
3
Jimmy Maryono

1
Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
2
Bagian Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
3
Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
E-mail: mee.chiana@gmail.com

Abstract: Anxiety due tooth extraction can causes obstacles for the operators and it delivers
several problems. To overcome this anxiety, a consideration treatment is required, to settle
anxiety experienced by patients. One of the solutions is to inhale lavender aromatherapy.
Essensial oil of lavender can affect the brain activity through nerve system related to sense of
smell and it connects with psychology condition such as emotional. This study aimed to
describe the anxiety of patients with tooth extraction before and after inhaling lavender
aromatherapy. This was a descriptive study with a cross sectional design. There were 30
respondents who are going to be undergone tooth extraction. Physical evaluation such as blood
pressure, pulse, and respiration, and Visual analogue scale (VAS) for measureing anxiety
were used. The results showed that patients had lower blood pressure, pulse, respiration as
well as VAS after they inhaled lavender aromatherapy. Conclusion: Patients who were going
to undergo tooth extraction had declined anxiety after inhalation of Lavender aromatherapy.
Keywords: tooth extraction, anxiety, visual analogue scale, lavender aromatherapy

Abstrak: Kecemasan karena ekstraksi gigi dapat menjadi penghambat bagi operator dan
menimbulkan banyak masalah. Untuk mengatasi masalah kecemasan diperlukan pertimbangan
perawatan yang dapat menanggulangi kecemasan yang dialami pasien salah satu diantaranya
dengan menghirup aromaterapi lavender. Minyak esensial lavender dapat memengaruhi
aktivitas fungsi kerja otak melalui saraf yang berhubungan dengan indera penciuman dan
berkaitan dengan kondisi psikologis seperti emosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran kecemasan pasien ekstraksi gigi sebelum dan sesudah menghirup aromaterapi
lavender. Jenis penelitian deskriptif dengan rancangan penelitian potong lintang dilakukan
pada 30 responden yang akan menjalani prosedur ekstraksi gigi dengan menggunakan evalusi
fisik berupa tekanan darah, nadi, dan respirasi, serta visual analogue scale (VAS) untuk
mengukur kecemasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan darah, nadi, dan respirasi
serta VAS pasien yang cemas mengalami penurunan setelah menghirup aromaterapi lavender.
Simpulan: Kecemasan pasien ekstraksi gigi mengalami penurunan setelah menghirup
aromaterapi lavender.
Kata kunci: ekstraksi gigi, kecemasan, visual analogue scale, aromaterapi lavender

Prosedur ekstraksi atau pencabutan gigi dilakukan, pasien ekstraksi gigi umumnya
merupakan satu dari sekian banyak mengalami kecemasan. Takut terhadap
perawatan gigi yang sering dilakukan oleh dokter gigi merupakan salah satu faktor
tenaga kesehatan gigi. Meskipun sering yang dapat menimbulkan perasaan cemas,
391
Merinchiana,Opod, Maryono: Gambaran kecemasan pasien...

selain itu penggunaan alat tajam seperti essensial diperoleh melalui ekstrak dari
jarum suntik, tang, dan bein pada saat bunga, daun, batang, dan akar baik itu
ekstraksi juga merupakan faktor yang melalui direbus, dikukus, maupun yang
menimbulkan rasa cemas. Rasa cemas diuapkan. Salah satu aroma yang paling
merupakan emosi normal manusia yang digemari ialah lavender. Minyak esensial
sering dialami setiap orang. Perasaan lavender dipercaya memiliki kandungan
tersebut ditandai oleh rasa khawatir yang utama yang dapat mempengaruhi aktivitas
tidak menyenangkan dan samar-samar. fungsi kerja otak melalui sistem saraf yang
Kecemasan seringkali menjadi alasan berhubungan dengan indera penciuman dan
seseorang untuk menghindari ekstraksi gigi berkaitan dengan pemulihan kondisi
dan pasien yang mengalami kecemasan psikologis seperti emosi, perasaan, pikiran,
akan sangat sulit memiliki sikap kooperatif dan keinginan.2
selama dilakukannya tindakan ekstraksi. Menurut hasil dari beberapa penelitian
Kecemasan yang timbul akibat seperti: pengaruh aromaterapi terhadap
ekstraksi gigi dianggap bukan merupakan tingkat kecemasan sebelum operasi dengan
masalah kesehatan yang serius melainkan anastesi spinal;3 dan pengaruh aromaterapi
hanya menjadi hambatan bagi tenaga lavender terhadap derajat kecemasan pada
kesehatan gigi dalam usaha untuk lansia4, diperoleh kesimpulan bahwa
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, minyak essensial dari aromaterapi lavender
tetapi kecemasan yang dialami oleh pasien dapat memberikan manfaat relaksasi,
dapat menimbulkan beberapa masalah, mengurangi tingkat kecemasan dan mampu
misalnya pasien mungkin mengambil sikap memperbaiki mood seseorang. Uraian di
tegang, kewaspadaan yang berlebihan, atas menjadi dasar penulis untuk
tangan dan kaki gemetar, banyak bicara, melakukan penelitian mengenai gambaran
pupil membesar, memberikan gambaran kecemasan pasien yang akan dilakukan
dari ketakutan yang tak dikendalikan, ekstraksi gigi sebelum dan sesudah
kedua tangan dan muka berkeringat menghirup aromaterapi lavender.
berlebihan. Bahkan dalam kondisi yang
sangat akut, pasien mungkin akan METODE PENELITIAN
mengalami reaksi generalized visceral pada Penelitian ini menggunakan metode
pernafasan, jantung, pembuluh darah, deskriptif dengan pendekatan potong
gangguan fungsi pencernaan, histeria, lintang. Jumlah sampel yang diteliti
bahkan sampai mengalami syok.1 sebanyak 30 orang yang berusia 17-65
Untuk mengatasi masalah kecemasan tahun, dengan teknik pengambilan sampel
diperlukan pertimbangan perawatan yang menggunakan total sampling. Sebelum
dapat menanggulangi kecemasan yang menjalani ekstraksi gigi, evaluasi fisik
dialami oleh pasien. Banyak cara telah berupa tekanan darah, denyut nadi, dan
ditempuh untuk mengatasi kecemasan respirasi dilakukan pada pasien kemudian
antara lain dengan pendekatan psiko- pasien mengisi formulir pemeriksaan
dinamika, humanistik, pendekatan belajar, Visual Analogue Scale (VAS) untuk
dan pendekatan biologis. Salah satu cara mengukur kecemasan pasien sebelum
yang paling sering digunakan yaitu menghirup menjalani ekstraksi gigi,
pendekatan biologis, dalam hal ini evaluasi fisik berupa tekanan darah, denyut
farmakoterapi tetapi efek samping yang nadi, dan respirasi dilakukan pada pasien.
mungkin dapat ditimbulkan obat-obatan Pasien mengisi formulir pemeriksaan
tersebut menjadi suatu pertimbangan. VAS untuk mengukur kecemasan pasien
Salah satu alternatif yang patut dicoba sebelum menghirup aromaterapi lavender,
ialah dengan aromaterapi. Aromaterapi kemudian pasien akan menjalani ekstraksi
merupa-kan salah satu teknik perawatan gigi sambil menghirup aromaterapi
menggunakan wewangian yang berasal dari lavender dalam bentuk lilin aromaterapi
minyak esensial aromaterapi. Minyak yang sudah dinyalakan sebelumnya dan
392
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

minyak essensial aromaterapi lavender menghirup menghirup


yang sudah disemprotkan di ruang aromaterapi aromaterapi
n % n %
perawatan.
Tinggi 2 18,2 1 9,1
Setelah prosedur ekstraksi gigi selesai Normal 9 81,8 10 90,9
dilaksanakan, evalusi fisik dan pengisian Rendah 0 0 0 0
VAS kembali dilakukan untuk mengukur Total 11 100 11 100
kecemasan pasien setelah menhirup
aromaterapi lavender. Setelah memperoleh
semua data yang diperlukan, data diolah Tabel 4. Distribusi gambaran kecemasan
dan disajikan berdasarkan distribusi pasien yang pernah menjalani prosedur
ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran denyut
frekuensi dalam bentuk tabel.
nadi
HASIL PENELITIAN Pemeriksaan fisik pengukuran
nadi
Tabel 1. Distribusi gambaran kecemasan Sebelum Sesudah
pasien yang belum pernah menjalani prosedur Kategori
menghirup menghirup
ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran tekanan aromaterapi aromaterapi
darah n % n %
Tinggi 6 31,6 3 15,8
Pemeriksaan fisik Normal 13 68,4 16 84,2
Pengukuran tekanan darah Rendah 0 0 0 0
Sebelum Sesudah Total 19 100 19 100
Kategori
menghirup menghirup
aromaterapi aromaterapi Tabel 5. Distribusi gambaran kecemasan
n % n % pasien yang belum pernah menjalani prosedur
Tinggi 0 0 0 0 ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran respirasi
Normal 11 100 11 100
Rendah 0 0 0 0 Pemeriksaan fisik pengukuran
Total 11 100 11 100 respirasi
Sebelum Sesudah
Kategori
menghirup menghirup
Tabel 2. Distribusi gambaran kecemasan aromaterapi aromaterapi
pasien yang pernah menjalani prosedur n % n %
ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran tekanan Tinggi 5 45,5 4 36,4
darah Normal 6 54,5 7 63,6
Rendah 0 0 0 0
Pemeriksaan fisik pengukuran Total 11 100 11 100
tekanan darah
Sebelum Sesudah
Kategori
menghirup menghirup Tabel 6. Distribusi gambaran kecemasan
aromaterapi aromaterapi
pasien yang pernah menjalani prosedur
n % n %
ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran respirasi
Tinggi 2 10,5 2 10,5
Normal 17 89,5 17 89,5
Rendah 0 0 0 0 Pemeriksaan fisik pengukuran
Total 19 100 19 100 respirasi
Sebelum Sesudah
Kategori
menghirup menghirup
aromaterapi aromaterapi
Tabel 3. Distribusi gambaran kecemasan n % n %
pasien yang belum pernah menjalani prosedur Tinggi 11 57,9 7 36,8
ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran denyut Normal 7 36,8 12 63,2
nadi Rendah 1 5,3 0 0
Total 19 100 19 100
Pemeriksaan fisik pengukuran Tabel 7. Distribusi gambaran kecemasan
Kategori nadi pasien yang belum pernah menjalani prosedur
Sebelum Sesudah ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran VAS
393
Merinchiana,Opod, Maryono: Gambaran kecemasan pasien...

kuratif dalam dunia kedokteran gigi yang


Pemeriksaan fisik pengukuran umumnya menjadi pencetus timbulnya
VAS kecemasan. Selain prosedur ekstraksi,
Sebelum Sesudah
Kategori
menghirup menghirup faktor lain yang dapat memicu timbulnya
aromaterapi aromaterapi kecemasan pasien berasal dari kecemasan
n % n % yang dirasakan oleh operator. Hal ini
1 1 9 6 55 diungkapkan secara pribadi oleh beberapa
2 6 55 4 36 operator yang hendak menangani pasien
3 4 36 1 9
4 0 0 0 0
ekstraksi gigi di tempat penelitian
5 0 0 0 0 berlangsung; beberapa operator merasa
6 0 0 0 0 cemas ketika hendak menangani pasien.
Total 11 100 11 11 Menurut Baart dan Brand (2008)
terdapat beberapa komplikasi anastesi lokal
pada saat pencabutan, salah satu yang
Tabel 8. Distribusi gambaran kecemasan sesuai dengan penelitian yang dilakukan
pasien yang pernah menjalani prosedur oleh Fitria Sultan (2014) mengenai
ekstraksi gigi berdasarkan pengukuran VAS kesalahan operator adalah nyeri akibat
kesalahan pada tahap anastesi yang
Pengukuran VAS
Sebelum Sesudah
mengakibatkan anastesi berulang. Nyeri
Kategori menghirup menghirup yang terjadi dapat menyebabkan
aromaterapi aromaterapi peningkatan kecemasan pasien dan dapat
n % n % menciptakan gerakan tiba-tiba pada
1 11 57,89 15 79 pasien.5 Faktor lain yang dapat memicu
2 5 26,31 4 21
timbulnya kecemasan adalah tingkat
3 3 15,78 0 0
4 0 0 0 0 kejenuhan atau perasaan bosan yang
5 0 0 0 0 dirasakan oleh pasien. Pada penelitian ini,
6 0 0 0 0 dijumpai seorang pasien yang pada semua
Total 19 100 19 100 tahapan pemeriksaan baik sebelum maupun
sesudah menghirup aromaterapi lavender
Berdasarkan observasi yang dilakukan tidak menunjukkan adanya perubahan baik
oleh peneliti, kecemasan yang dialami oleh itu pada pengukuran evaluasi fisik tekanan
operator sangat sulit untuk disembunyikan darah, denyut nadi, dan respirasi maupun
dihadapan pasien dan tidak menutup pada pengukuran VAS. Terlalu lama
kemungkinan dapat mengakibatkan berada di ruang tunggu dan terlambat
operator melakukan kesalahan yang dapat mendapat pelayanan menjadi faktor pasien
memicu rasa cemas pada pasien. merasa bosan yang ternyata memiliki
pengaruh terhadap mood atau emosi pasien
Tabel 9. Distribusi gambaran penurunan yang kemudian memiliki hubungan dengan
kecemasan pasien berdasarkan pemeriksaan
tingkat kecemasan pasien.
fisik
Hasil dari pengukuran tekanan darah
pasien yang Penurunan pasien yang belum pernah menjalani
Pemeriksaan prosedur ekstraksi gigi pada Tabel 1.
cemas kecemasan
fisik
n % n % memperlihatkan tidak terdapat pasien yang
Tekanan cemas namun sejumlah 45% pasien
2 100 2 100
Darah mengalami penurunan tekanan darah,
Denyut Nadi 8 100 7 87,5
sedangkan data pasien yang sebelumnya
Respirasi 16 100 pernah menjalani prosedur ekstraksi gigi
14 87,5
berdasarkan pengukuran tekanan darah
BAHASAN pada Tabel 2. menunjukkan sejumlah
Ekstraksi gigi adalah suatu tindakan 10.5% pasien mengalami kecemasan
sebelum menghirup aromaterapi dan
394
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

kecemasan tersebut mengalami penurunan terjadi saat ekstraksi gigi berlangsung.7


sebanyak rata-rata 10 angka setelah Tabel 5 mengenai pengukuran respirasi
menghirup aromaterapi. Hal ini membukti- menunjukkan dari 11 pasien yang belum
kan bahwa pengalaman menjalani ekstraksi pernah menjalani prosedur ekstraksi gigi,
gigi tidak dapat menjadi indikator sebanyak 45,5% pasien mengalami
menurunnya kecemasan yang dialami oleh kecemasan namun setelah menghirup
pasien. Operator juga merupakan salah satu aromaterapi lavender 27,3% pasien tidak
faktor yang memengaruhi kecemasan lagi mengalami cemas dan 9,1%
pasien. Hal ini disebabkan oleh mengalami penurunan kecemasan. 36,4%
pengelolaan yang kurang tepat dari pasien yang tidak mengalami kecemasan
operator. Pasien akan selalu memperhati- sebelum menghirup aromaterapi lavender
kan perilaku operator setiap kali mengalami penurunan respirasi dengan
berkunjung ke dokter gigi sehingga rata-rata penurunan 5,3 kali/menit.
kunjungan pasien memengaruhi perilaku Pengukuran respirasi pada pasien yang
pasien pada kunjungan berikutnya.6 sebelumnya sudah pernah menjalani
Tabel 3 mengenai pengukuran denyut eksraksi gigi pada Tabel 6 menunjukkan
nadi menunjukkan dari 11 pasien yang bahwa sebelum menghirup aromaterapi
belum pernah menjalani prosedur ekstraksi lavender dari 19 pasien sejumlah 57,9%
gigi, sebanyak 18,2% pasien mengalami pasien mengalami kecemasan sebelum
kecemasan namun setelah menghirup menghirup aromaterapi lavender namun
aromaterapi lavender 9,1% pasien tidak setelah menghirup aromaterapi lavender,
lagi mengalami cemas dan 9,1% lainnya 26,3% pasien tidak lagi mengalami
mengalami penurunan kecemasan sebanyak kecemasan dan 26,3% pasien lainnya
2 denyut/menit. Sekitar 72,3% pasien yang mengalami penurunan kecemasan rata-rata
tidak mengalami kecemasan sebelum 3 kali/menit. 10,5% pasien yang tidak
menghirup aromaterapi lavender mengalami kecemasan sebelum menghirup
mengalami penurunan frekuensi denyut aromaterapi lavender mengalami penurun-
nadi dengan rata-rata penurunan 4,5 denyut an respirasi dengan rata-rata penurunan
nadi/menit. 3,5kali/menit.
Tabel 4 mengenai pengukuran denyut Pengukuran berdasarkan VAS pada
nadi pasien yang pernah menjalani Tabel 7 pada pasien yang belum pernah
prosedur ekstraksi gigi, dari 19 pasien menjalani ekstraksi gigi sebelum
sejumlah 31,6% pasien mengalami menghirup aromaterapi lavender menun-
kecemasan sebelum menghirup aromaterapi jukkan sejumlah 55% pasien mengalami
lavender namun setelah menghirup kecemasan ringan turun menjadi tidak ada
aromaterapi lavender, 21,1% pasien tidak rasa cemas sejumlah 36,36% pasien setelah
lagi mengalami kecemasan dan 10,5% menghirup aromaterapi lavender, sejumlah
pasien lainya mengalami penurunan 36% pasien mengalami kecemasan yang
kecemasan rata-rata 4 denyut/menit. 68,4% tidak menyenangkan turun menjadi rasa
pasien yang tidak mengalami kecemasan cemas ringan sejumlah 18,18% pasien, dan
sebelum menghirup aromaterapi lavender 9% tidak mengalami kecemasan. Aroma-
mengalami penurunan frekuensi denyut terapi lavender dipercaya secara fisik baik
nadi dengan rata-rata penurunan 7,5 digunakan untuk mengurangi nyeri dan
denyut/menit. menenangkan, sedangkan secara psikologi
Beatrix (2014) dalam penelitian dapat merilekskan pikiran, menurunkan
tentang hubungan tingkat kecemasan ketegangan dan kecemasan (Mackinon,
dengan perubahan denyut nadi pada pasien 2004).8
ekstraksi mengatakan bahwa terjadinya Penggunaan terapi menggunakan
peningkatan denyut nadi dikarenakan ada aromaterapi lavender untuk mengatasi
ketakutan dalam diri pasien dengan kecemasan pasien berdasarkan pengukuran
peralatan ekstraksi dan resiko yang akan VAS bagi pasien yang sudah pernah
395
Merinchiana,Opod, Maryono: Gambaran kecemasan pasien...

menjalani ekstraksi gigi pada Tabel 8 Kandungan linalool asetat sebagai


menunjukkan bahwa sebelum menghirup bahan aktif utama yang terkandung dalam
aromaterapi lavender sejumlah 26,31% minyak essensial lavender dinilai mampu
pasien mengalami kecemasan ringan dan mengendurkan dan melemaskan sistem
15,78% pasien mengalami kecemasan yang kerja saraf dan otot-otot yang tegang
tidak menyenangkan, namun menurun dengan cara menurunkan kerja dari saraf
sejumlah 26,31% pasien dari rasa cemas simpatis saat seseorang mengalami
ringan menjadi tidak ada rasa cemas, kecemasan (Rahayu dkk, 2007). Saraf
10,52% pasien dari rasa cemas yang tidak simpatis yang membawa serabut saraf
menyenangkan menjadi tidak ada rasa vasokonstriksor akan mengalami
cemas, dan sejumlah 5,26% pasien dari penurunan kinerja saat linalool asetat
rasa cemas yang tidak menyenangkan masuk masuk kedalam tubuh. Kondisi ini
menjadi rasa cemas ringan setelah mengakibatkan menurunnya produksi
menghirup aromaterapi lavender. epinefrin yang dikeluarkan oleh ujung-
Tabel 9 menunjukkan dari 30 pasien ujung saraf vasokonstriksor sehingga gejala
yang menjalani ekstraksi gigi sebelum kecemasan seperti peningkatan tekanan
menghirup aromaterapi lavender pada darah, frekuensi denyut nadi dan respirasi
pemeriksaan tekanan darah sejumlah 6,7% mengalami penurunan.2
pasien mengalami kecemasan namun
setelah menghirup aromaterapi lavender SIMPULAN
semuanya mengalami penurunan Pasien yang akan menjalani
kecemasan rata-rata 10 angka. Pada ekstraksi gigi mengalami kecemasan
pengukuran denyut nadi, sejumlah 26,7% sebelum menghirup aromaterapi dan
pasien mengalami kecemasan sebelum kecemasan tersebut mengalami penurunan
menghirup aromaterapi lavender namun setelah menghirup aromaterapi berdasarkan
16,6% tidak lagi merasa cemas sesudah evaluasi fisik dan pengukuran VAS.
menghirup aromaterapi lavender dan 6,7% Menghirup Aromaterapi lavender dapat
lainnya mengalami penurunan kecemasan menurunkan frekuensi tekanan darah,
rata-rata 4 denyut. Pada pengukuran denyut nadi, dan respirasi pada pasien yang
respirasi sejumlah 53,3% pasien mengalami menjalani ekstraksi gigi.
kecemasan sebelum menghirup aromaterapi
lavender namun sesudah menghirup SARAN
aromaterapi lavender, 23,3% pasien tidak 1. Diharapkan masyarakat dapat
merasa cemas lagi dan 23,3% lainnya menggunakan aromaterapi lavender
mengalami penurunan kecemasan rata-rata sebagai pilihan praktis untuk
2,8 kali/menit. mengatasi kecemasan ketika menjalani
Hasil penelitian pada Tabel 9 sama tindakan ekstraksi gigi.
halnya dengan beberapa hasil penelitian 2. Penelitian ini diharapkan menjadi
yang dirangkum oleh Dewi (dkk) dalam referensi sebagai salah satu solusi bagi
penelitian tentang pengaruh pemberian pihak RSGM PSPDG FK Unsrat
aromaterapi terhadap tingkat kecemasan Manado dalam upaya meningkatkan
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani pelayanan terutama dalam bidang
hemodialisis menyatakan bahwa salah satu pencabutan gigi terkait dengan
kandungan dalam minyak essensial dapat masalah kecemasan pasien.
memengaruhi aktivitas fungsi kerja otak 3. Rasa cemas yang dialami oleh operator
melalui sistem saraf yang berhubungan dalam melakukan perawatan gigi
dengan indera penciuman. Respon ini akan khususnya ekstraksi gigi merupakan
merangsang peningkatan neurotransmitter masalah yang perlu dicari jalan
yang berkaitan dengan pemulihan kondisi keluarnya. Penelitian lanjutan
psikologis seperti emosi, perasaan, pikiran, mengenai kecemasan operator terhadap
dan keinginan.2 kecemasan pasien dan cara
396
Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3, Nomor 2, Juli-Desember 2015

menanggulangi dapat dilakukan. lavender terhadap penurunan derajat


kecemasan pada lansia di panti
DAFTAR PUSTAKA Wredha st.Yoseph Kediri. Jurnal
1. Pedersen GW. Buku ajar praktis bedah stikes RS.Baptis Kediri 2010; 3: 94-9.
mulut. Alih bahasa: Purwanto, 5. Sultan F. Prevalensi terjadinya kesalahan
Basoeseno. Jakarta: EGC; 1996. p.29- operator pada tindakan ekstraksi gigi
31,99-103,117-8. di RSGM Kandea. Makassar:
2. Dewi, I Putu Pasuana Putra, I Made Universitas Hasanuddin:2014.p. 20.
Surata Witarsa. Pengaruh aroma- 6. Permatasari AS. Pola perilaku anak
terapi inhalasi terhadap penurunan terhadap perawatan gigi dan mulut.
tingkat kecemasan pasien gagal ginjal Makassar: Universitas Hasanuddin;
kronik yang menjalani hemodialisis 2014.p. 37.
di RSUD Wangaya Denpasar. 7. Pontoh B, Pangemanan DHC, Ni Wayan
Universitas Udayana [serial online] Mariati. Hubungan tingkat
2013: [internet]. Available from : kecemasan dengan perubahan denyut
https://scholar.google.co.id/scholar?bi nadi pada pasien ekstraksi gigi di
w=1366&bih=623&noj=1&um=1&ie puskesmas Tuminting Manado. Jurnal
=UTF-8&lr&q=related:7Tq67a- e-GiGi. 2015;3:15.
mhfV8hM:scholar.google.com/ 8. Widyastuti Y. Efektivitas aromaterapi
3. Arwani. Pengaruh pemberian aromaterapi lavender dalam menurunkan nyeri
terhadap tingkat kecemasan pasien dan kecemasan pasien pre operasi
sebelum operasi dengan anastesi fraktur femur di RS Ortopedi Prof.
spinal di RS Tugu Semarang. Jurnal Dr. R. Soeharso Surakarta. Prosiding
keperawatan jiwa. 2013;1:129-34. Konferensi Nasional PPNI Jawa
4. Kristanti EE. Pengaruh aromaterapi Tengah 2013; p. 92-4.

397

You might also like