You are on page 1of 11

PENGARUH KEMAJUAN TEKNOLOGI

TERHADAP VOLUME PEJUALAN RITEL DI KOTA MOJOKERTO

Rachmad Sholeh1 dan Khasbulloh Huda2


1),2)
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Mayjen Sungkono

ABSTRACT

The development of the business world today is increasingly diverse and competitive, the pace
of development is very difficult to predict, so having the right strategy is the key for a company to
continue to compete and survive. Along with technological advancements and the development of
communication suggestions, the company is utilizing these technological advances as a marketing
strategy tool to promote its products. Given the growth of buying and selling transactions in the
network or online in Indonesia at this time is very rapid, with this being used by companies to market
and promote via the internet.
This study aims to determine the effect of the implementation of technological progress on
retail sales volumes. The development of information technology that is growing very rapidly now
influences the community in supporting various business activities both large and small so that it can
be known globally. The most obvious impact is that besides being known, it can also increase sales
volume. Digital Marketing is one of the very large marketing media that has an influence. Using
digital marketing in this case is social media and E-commerce. The most widely used social media is
Facebook, Twitter and Instagram. The subjects in this study were retail owners, managers, and
employees who were selected by purpose sampling.

Keywords: Social Media, E-Commerce, Sales Volume

ABSTRAK

Perkembangan dunia usaha saat ini semakin beragam dan kompetitif, laju perkembangan sangat
sulit diprediksi, sehingga memiliki strategi yang tepat adalah kunci bagi suatu perusahaan agar dapat
terus bersaing dan bertahan. Seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangannya saran
komunikasi, perusahaan memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut sebagai alat strategi pemasaran
untuk mempromosikan produknya. Mengingat Pertumbuhan transaksi jual beli dalam jaringan atau
online di Indonesia pada saat ini sangat pesat, dengan hal ini dimanfaatkan oleh perusahaan untuk
memasarkan dan mempromosikan melalui internet.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi kemajuan teknologi terhadap
volume penjualan Ritel.Perkembangan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat saat ini
berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung berbagai kegiatan bisnis baik besar maupun kecil
agar dapat dikenal secara global. Dampak yang paling nyata adalah selain dikenal juga dapat
meningkatkan volume penjualan. Digital Marketing adalah salah satu media pemasaran yang sangat
besar memberikan pengaruh. Dengan menggunakan digital marketing dalam hal ini adalah sosial
media dan E-commerce. Media sosial yang paling banyak digunakan adalah Facebook, Twitter dan
Instagram. Subyek dalam penelitian ini adalah pemilik, pengelola dan karyawan ritel yang dipilih
secara purpose sampling.

Kata Kunci : Media Sosial, E-Commerce, Volume Pejualan

adalah kunci bagi suatu perusahaan agar


PENDAHULAN dapat terus bersaing dan bertahan.
Perkembangan dunia usaha saat ini Berkembangnya internet banyak hal
semakin beragam dan kompetitif, laju yang timbul, salah satunya adalah
perkembangan sangat sulit diprediksi, berbelanja produk atau jasa secara online,
sehingga memiliki strategi yang tepat berbelanja secara online telah menjadi
alternatif cara pembelian produk atau pun
80
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

jasa, penjualan secara online berkembang potensi menghubungkan banyak orang


baik dari segi pelayanan, efektifitas, dengan mudah dan gratis. Media Sosial
keamanan dan juga popularitas. kini telah menjadi trend dalam komunikasi
(Laohapensang, 2009). pemasaran. Menurut Kaplan dan Haenlein
Pertumbuhan transaksi jual beli dalam (2010), media sosial adalah sekelompok
jaringan atau online di Indonesia pada saat aplikasi berbasiskan internet yang
ini sangat pesat. Teknologi informasi dibangun berdasarkan kerangka pikiran
sangat berkembang pesat. Berbagai ideologi dan teknologi dari web 2.0, dan
kegiatan bisnis kecil sampai kegiatan memungkinkan terbentuknya kreasi
bisnis besar memanfaatkan perkembangan pertukaran isi informasi dari pengguna
ini untuk menjalankan usahanya. internet. Web 2.0 adalah dasar
Banyaknya competitor menjadi terbentuknya sosial media (Carlsson,
pertimbangan bagi para pengusaha untuk 2010). Contoh-contoh media sosial yang
masuk dalam persaingan yang sangat ketat. berkembang saat ini adalah : twitter,
Strategi pemasaran dan media yang tepat facebook, myspace, youtube, instagram,
digunakan untuk bisa meraih pasar yang path, whatsapp, line, dll. Mengingat
dituju sehingga volume penjualan selalu pentingnya informasi tentang bagaimana
meningkat. Digital Marketing adalah salah penggunaan media sosial bagi Peritel dan
satu media pemasaran yang saat ini sedang manfaatnya, maka perlu dilakukan suatu
banyak diminati oleh masyarakat untuk penelitian observasional.
medukung berbagai kegiatan yang Menurut Hidayat (2008:5) perdagangan
dilakukan. Mereka sedikit demi sedikit eletronik (E-Commerce : electronic
mulai meninggalkan model pemasaran commerce) adalah bagian dari e-lifestyle
konvesional/tradisional beralih ke yang memungkinkan transaksi jual beli
pemasaran modern yaitu digital marketing. dilakukan secara online dari sudut tempat
Dengan digital marketing komunikasi dan manapun. Tujuan ritel adalah
transaksi dapat dilakukan setiap waktu/ meningkatkan penjualan produk, karena
real time dan bisa meng-global atau penjualan merupakan sumber pendapatan
mendunia. Dengan jumlah pengguna social Peritel agar dapat terus bertahan dan
media berbasis chat ini yang banyak dan mengembangkan ritennya. Penjualan yang
semakin hari semakin bertambah membuka meningkat tiap tahun menjadi gambaran
peluang bagi Peritel untuk bahwa ritel berhasil mempromosikan
mengembangkan pasarnya dalam produknya kepasaran. Jadi e-commerce
genggaman smartphone. diharapkan dapat menunjang keberhasilan
Salah satu potensi yang dapat Peritel dalam mencapai penjualan yang
dimanfaatkan adalah teknologi informasi. maksimal.
Perkembangan teknologi informasi saat ini Sejak berkembangnya dunia teknologi
membuat manusia sudah tidak lagi baik media sosial maupun E-Commerce,
mempermasalahkan batas jarak, ruang dan ritel konvensional semakin di tinggalkan
waktu. Teknologi informasi melahirkan oleh pelanggan. Masyarakat lebih suka
internet, internet menawarkan banyak berbelanja dengan menggunakan
manfaat bagi Peritel untuk meningkatkan teknologi, berbagai kemudahan yang di
pemasaran produknya. Selain itu juga dapatkan untuk mendapatkan barang
internet memberikan manfaat belanjaannya dan hanya cukup dengan
meningkatkan kesempatan Peritel untuk berada dirumah tanpa membuang waktu
bekerjasama dengan pengusaha lainya. untuk datang langsung ke toko. Hal ini
Salah satu teknologi internet yang sedang membuat peritel semakin kesulitan
berkembang pesat dan sangat berpotensi mempertahankan pelangannya.
untuk mendorong pemasaran peritel adalah Berdasarkan hal inilah maka penulis
media sosial. Media sosial memiliki tertarik mengambil judul “Pengaruh
81
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

Kemajuan Teknologi Terhadap Volume katanya, „Medius‟ (bahasa Latin) yang


Penjualan Ritel Di Kota Mojokerto”. berarti „tengah‟, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa media mengarah pada
RUMUSAN MASALAH sebuah sarana/ alat untuk yang digunakan
Berdasarkan latar belakang untuk menyajikan informasi. Media sendiri
permasalahan diatas dapat disimpulkan banyak dipakai dalam berbagai bidang
perumusan masalah sebagai berikut : kehidupan manusia, terutama dalam proses
1. Bagaimanakah pengaruh media sosial pembelajaran. Media digunakan untuk
dan E-Commerce terhadap volume mempermudah penyampaian informasi,
penjualan Ritel di Kota Mojokerto sehingga pesan yang di sampaikan pemberi
secara simultan? informasi dapat di terima dengan baik oleh
2. Bagaimanakah Pengaruh Media Sosial penerima informasi.
dan E-Commerce terhadap Volume Beberapa pengertian mengenai media
Penjualan Ritel di Kota Mojokerto sosial telah dirumuskan oleh berbagai
secara partial? pihak, baik dalam kajian komunikasi
maupun kajian lain. Menurut Carr dan
TUJUAN PENELITIAN Hayes, definisi atau pengertian yang telah
1. Untuk mengetahui pengaruh media dirumuskan seringkali merujuk media
sosial dan E-Commerce terhadap sosial pada tiga hal utama, yaitu :
volume penjualan Ritel di Kota 1. Teknologi digital yang menekankan
Mojokerto secara simultan. pada user-generated content atau
2. Untuk mengetahui pengaruh media interaksi.
sosial dan E-Commerce terhadap 2. Karakteristik media.
volume penjualan Ritel di Kota 3. Jejaring sosial seperti Facebook,
Mojokerto secara partial. Twitter, Instagram, dan lain-lain sebagai
contoh model interaksi.
MANFAAT PENELITIAN
Jejaring sosial yang saat ini biasa
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak
digunakan untuk memasarkan produk
dicapai, maka penelitian ini diharapkan
antara lain Facebook, Twitter, Whats app
mempunyai manfaat. Adapun manfaat
dan instagram. Dengan melalui jejaring
penelitian ini adalah sebagai berikut :
sosial tersebut akan terbentuk strategi
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
komunikasi pemasaran yang efektif yaitu
memberikan dan menambah wawasan
Word of Mouth dimana muncul secara
serta pengetahuan mengenai penerapan
natural dari pendapat lingkungan sosial
Media Sosial dan E-Commerce untuk
yang dirasa lebih jujur dan tidak ada motif-
dijadikan sarana sebagai alat untuk
motif tertentu dalam menyampaikan suatu
memasarkan barang dan produk
informasi kepada konsumen lainnya.
mengembangkan ritel yang mampu
Promosi merupakan salah satu unsur
bersaing di masa yang akan datang.
dari bauran pemasaran (marketing mix),
2. Diharapkan dapat berguna bagi para
disamping penetapan harga jual, produk,
pengusaha Ritel dalam penerapan
dan distribusi. Promosi sangat berpengaruh
Media Sosial dan E-Commerce
terhadap usaha perusahaan untuk mencapai
sehingga mampu bersaing dengan
volume penjualan yang maksimal, karena
peritel lainnya.
meskipun produk yang ditawarkan sudah
TINJAUAN PUSTAKA baik, relatif murah serta mudah untuk
Media Sosial diperoleh, jika tidak disertai promosi yang
Menurut Kamus Besar Bahasa baik, maka tingkat penjualan tidak akan
Indonesia, media merupakan alat (sarana) memadai.
komunikasi, perantara, atau Suatu usaha jika ingin mencapai tingkat
penghubung. Jika dilihat pula dari asal penjualan yang maksimal, perusahaan
82
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

dapat memakai beberapa macam bauran b. Menurut Hidayat (2008:5) perdagangan


promosi (Kotler, 2002:644) yaitu : eletronik (E-Commerce : Menurut Vermaat
periklanan (Advertising), promosi (2007:83) E-Commerce merupakan
penjualan (Sales promotion), hubungan transaksi bisnis yang terjadi dalam jaringan
masyarakat dan publisitas (Public elektronik seperti internet. Siapapun yang
relations), penjualan personal (Personal mempunyai jaringan internet dapat
selling), dan pemasaran langsung (Direct berpartisipasi dalam E-Commerce.
marketing). Namun dari semua hal yang E-commerce juga melibatkan aktivitas
diharapkan dari promosi, perlu pula yang berhubungan dengan proses transaksi
dipertimbangkan apakah biaya yang elektronik seperti transfer dana elektronik,
dikeluarkan oleh kegiatan promosi itu pertukaran data elektronik, sistim
dapat memberikan pengaruh yang besar pengolahan data inventori yang dilakukan
terhadap peningkatan penjualan dan dengan sistem komputer ataupun jaringan
sampai sejauh mana promosi itu dapat komputer dan lain sebagainya. Dalam
menarik konsumen untuk membeli produk teknologi informasi e-commerce dapat
yang ditawarkan. dikategorikan sebagai bagian dari e-
Efektivitas promosi sangat tergantung business dimana e-business memiliki
dari pemilihan bentuk promosi yang cakupan lebih luas baik dari segi aktivitas.
diperlukan terhadap produk yang E-commerce dibedakan menjadi
dipasarkannya. Suatu jenis produk tertentu beberapa jenis berdasarkan
memerlukan bentuk promosi tertentu pula karakteristiknya yaitu:
dan jenis promosi yang lain harus 1. Business to Business (B2B), Business to
dipergunakan bentuk promosi yang lain Business memiliki karakteristik:
pula. Dengan kata lain tidak semua bentuk a. Trading partners yang sudah saling
promosi dapat cocok dan menjamin mengetahui dan antara mereka
keberhasilan promosi tersebut apabila tidak sudah terjalin hubungan yang
sesuai dengan kondisi yang dimiliki oleh berlangsung cukup lama. Informasi
suatu produk. Oleh karena itu, harus dicari yang dimiliki hanya ditukar dengan
suatu bentuk promosi yang sesuai dengan partner tersebut.
kondisi suatu produk yang akan b. Pertukaran data dilakukan secara
dipromosikan. berulang-ulang dan berkala dengan
format data yang telah disepakati
E-Commerce bersama.
E-commerce merupakan suatu istilah c. Salah satu pelaku tidak harus
yang sering digunakan atau didengar saat menunggu rekan mereka lainnya
ini yang berhubungan dengan internet, untuk mengirimkan data.
dimana tidak seorangpun yang mengetahui d. Model yang umum digunakan
jelas pengertian dari e-commerce tersebut. adalah peer to peer, di mana
Berikut akan dipaparkan pengertian e- processing intelligence dapat
commerce menurut para ahli : didistribusikan di kedua pelaku
a. Perdagangan elektronik atau yang bisnis.
disebut juga e-commerce, adalah 2. Business to Consumer (B2C), Business
penggunaan jaringan komunikasi dan to Consumer memiliki karakteristik :
komputer untuk melaksanakan proses a. Terbuka untuk umum, di mana
bisnis. Pandangan populer dari e- informasi disebarkan secara umum
commerce adalah penggunaan internet dan pula dan dapat diakses secara
komputer dengan browser Web untuk bebas.
membeli dan menjual produk. McLeod b. Servis yang digunakan bersifat
Pearson (2008 : 59). umum, sehingga dapat digunakan
oleh orang banyak. Sebagai contoh,
83
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

karena sistem web sudah umum penjualan merupakan ukuran efisiensi,


digunakan maka service diberikan meskipun tidak setiap kenaikan volume
dengan berbasis web. penjualan diikuti dengan kenaikan laba.
c. Servis yang digunakan berdasarkan Jadi dapat diartikan bahwa volume
permintaan. Produsen harus siap penjualan adalah jumlah dari kegiatan
memberikan respon sesuai dengan penjualan suatu produk atau jasa yang
permintaan konsumen. dihasilkan oleh perusahaan dalam suatu
d. Sering dilakukan sistem pendekatan ukuran waktu tertentu.
client-server. Hasil kerja dalam penjualan diukur dari
3. Cosumer to Consumer (C2C), Dalam volume penjualan yang dihasilkan dan
C2C seorang konsumen dapat menjual bukan dari laba pemasaran. Perusahaan
secara langsung barangnya kepada yang berorientasi pada penjualan ini
konsumen lainnya, atau bisa disebut menganut sebuah konsep yang disebut
juga orang yang menjual produk dan konsep penjualan. Menurut: Suyanto
jasa ke satu sama lain. Mengiklankan (2007:14), konsep penjualan menyatakan
jasa pribadi di internet serta menjual bahwa konsumen akan membeli produk ke
pengetahuan dan keahlian merupakan ritel jika melakukan promosi dan penjualan
contoh lain C2C. sejumlah situs yang menonjol.
pelelangan memungkinkan perorangan Menurut Kotler dalam Hakim
untuk memasukkan item-item agar Simanjuntak (2013), faktor-faktor yang
disertakan dalam pelelangan. Akhirnya, mempengaruhi volume penjualan adalah
banyak perseorangan yang sebagai berikut:
menggunakan intranet dan jaringan 1. Harga jual, Faktor harga jual
organisasi untuk mengiklankan item- merupakan hal-hal yang sangat
item yang akan dijual atau juga penting dan mempengaruhi penjualan
menawarkan aneka jasa atas barang atau jasa yang dihasilkan.
4. Customer to Busines (C2B) Customer Apakah barang atau jasa yang
to Busines adalah model bisnis dimana ditawarkan oleh perusahaan dapat
konsumen (individu) menciptakan nilai, dijangkau oleh konsumen sasaran.
dan perusahaan mengkonsumsi nilai ini. 2. Produk, Produk salah satu faktor yang
Sebagai contoh, ketika konsumen mempengaruhi tingkat volume
menulis review, atau ketika konsumen penjualan sebagai barang atau jasa
memberikan ide yang berguna untuk yang ditawarkan oleh perusahaan
pengembangan produk baru, maka apakah sesuai dengan tingkat
individu ini adalah yang menciptakan kebutuhan para konsumen.
nilai bagi perusahaan, jika perusahaan 3. Biaya promosi, Biaya promosi adalah
tersebut mengadopsi inputnya. Sebagai akktivitas-aktivitas sebuah perusahaan
contoh, Priceline.com merupakan situs yang dirancang untuk memberikan
yang memungkinkan seseorang menjual informasi-informasi membujuk pihak
barang kepada perusahaan. Dalam hal lain tentang perusahaan yang
ini, internet dapat digunakan sebagai bersangkutan dan barang-barang serta
sarana negosiasi. jasa-jasa yang ditawarkan.
4. Saluran Distribusi, Merupakan
Volume Penjualan aktivitas perusahaan untuk
Menurut Freddy Rangkuti dalam menyampaikan dana menyalurkan
Ericson Damanik (2013), volume barang yang ditawarkan oleh
penjualan adalah pencapaian yang perusahaan kepada konsumen yang
dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik diujinya.
atau volume atau unit suatu produk. Dalam 5. Mutu, Mutu dan kualitas barang
kegiatan pemasaran kenaikan volume merupakan salah satu faktor yang
84
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

mempengaruhi volume penjualan. secara mendalam dan objektif mengenai


Dengan mutu yang baik maka kemajuan teknologi terhadap volume
konsumen akan tetap loyal terhadap penjualan ritel sepatu dan accesoris di kota
produk dari perusahaan tersebut, mojokerto.
begitu pula sebaliknya apabila mutu
produk yang ditawarkan tidak bagus Teknik Pengambilan Sampel
maka konsumen akan berpaling Penentuan sampel dalam penelitian ini
kepada produk lain. menggunakan kombinasi dari beberapa
metode atau teknik pengambilan sampel.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN ( Sugiyono, 2006:89 ). Penentuan
HIPOTESIS sampel dilakukan melalui purposif
Selanjutnya secara sistematis kerangka (purposive sampling). Secara purposif,
konseptual penelitian yang akan dilakukan pengambilan sampel harus menjaring 2
oleh penulis dapat digambarkan sebagai sifat atau kriteria yang diminta dan sesuai
berikut : dengan maksud dan tujuan dalam
penelitian. Kriteria-kriteria yang dimaksud
Gambar: 3.1 Kerangka Pemikiran Peneliti
tersebut antara lain:
Media
1. Pemilik, Pengelolah dan Karyawan
Sosial (X1)
Ritel.
H 2. Ritel Sepatu dan Accessoris di Kota
Mojokerto lebih dari 10 tahun.
Kemajuan H Volume
Teknologi Penjualan
Teknik Pengukuran Variabel
(X) (Y)
a. Uji Validitas
H Menurut Arikunto (2006:168) validitas
E adalah suatu ukuran yang menunjukan
Commerc
e (X2)
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
Keterangan : instrumen.
: Parsial
Uji validitas bertujuan untuk
: Simultan
mengetahui bahwa item pertanyaan dengan
Hipotesis variabel-variabel adalah valid atau
Berdasakan kerangka konseptual diatas, validitas konstruk. Validitas instrument
penulis membuat hipotesis sebagai berikut dinilai berdasarkan standar signifikan
: korelasi <0,05. Sugiyono (2010:356),
1. H1 : Media Sosial dan E Commerce Syarat minimum untuk dianggap
memiliki pengaruh signifikan terhadap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi,
Volume Penjualan secara Simultan. jika korelasi antara butir dengan skor total
2. H2: Media Sosial dan E Commerce kurang dari 0,3 maka butir tersebut tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap valid.
Volume penjualan secara Partial. b. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas dimaksudkan untuk
METODE PENELITIAN mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
Jenis Penelitian tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap
Jenis penelitian yang digunakan dalam pernyataan yang sama menggunakan alat
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif ukur yang sama pula. Reliabilitas
dengan metode studi Kasus, yang menyangkut ketepatan alat ukur apakah
bertujuan mengumpulkan data dan suatu alat ukur sudah cukup akurat, stabil,
informasi serta mendeskripsikan objek dan konsisten dalam mengukur apa yang
penelitian untuk memperolah gambaran ingin diukur. Instrumen yang sudah dapat
85
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

dipercaya, yang reliabel akan Uji Heteroskedastisitas Menurut Imam


menghasilkan data yang dapat dipercaya Ghozali (2013:105) Uji heteroskedastisitas
juga (Arikunto, 2006:178). bertujuan untuk menguji apakah dalam
Instrumen yang dipakai untuk menguji model regresi terjadi ketidaksamaan
kehandalan suatu instrumen digunakan variance dari residual satu pengamatan ke
formula alfa cronbach. Suatu instrumen pengamatan lain, jika variance dari
tersebut dikatakan reliable (reliable) residual satu pengamatan ke pengamatan
apabila memiliki cronbach alpha lebih dari lain berbeda maka disebut
0,60 atau 60%. heteroskedastisitas. Dasar pengambilan
c. Uji F (F-tes) keputusan untuk uji heteroskedastisitas :
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik
secara simultan atau bersama-sama antara yang ada membentuk pola tertentu
variabel independent terhadap variebel teratur (bergelombang, melebur
dependent. Pada uji ini menggunakan kemudian menyempit), maka
SPSS IMB 20. Tingkat signifikan yang mengindikasikan telah terjadi
digunakan adalah α = 5%. heteroskedastisitas.
d. Uji T (t-tes) 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta
Analisis ini digunakan untuk titik-titik menyebar diatas dan
mengetahui ada tidaknya pengaruh dibawahangka 0 pada sumbu Y, maka
veriabel independent terhadap variabel tidak terjadi heteroskedastisitas.
dependent secara parsial. Pada uji ini
menggunakan SPSS 20.0. Tingkat HASIL PENELITIAN
signifikan yang digunakan adalah α = 5%. Berdasarkan hasil analisis dengan
e. Uji Asumsi Klasik menggunakan teknik analisis linier
Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali berganda yang menggunakan program
(2013:110) tujuan dari uji normalitas SPSS versi IMB 20 diperoleh hasil sebagai
adalah sebagai berikut: “Uji normalitas berikut :
bertujuan untuk mengetahui apakah a. Uji Validitas
masing-masing variabel berdistribusi Uji validitas bertujuan untuk
normal atau tidak. Uji normalitas mengetahui bahwa item pertanyaan dengan
diperlukan karena untuk melakukan variabel-variabel adalah valid atau
pengujian-pengujian variabel lainnya validitas konstruk. Validitas instrument
dengan mengasumsikan bahwa nilai dinilai berdasarkan standar signifikan
residual mengikuti distribusi normal. Jika korelasi < 0,05.
asumsi ini dilanggar maka uji statistik
Variabel Indikator signifikasi Hasil uji
menjadi tidak valid dan statistik parametrik
Sosial Media X1.1 0.000 Valid
tidak dapat digunakan.” Dasar X1.2 0.000 Valid
pengambilan untuk uji normalitas data X1.3 0.000 Valid
adalah: X1.4 0.000 Valid
1. Jika data menyebar garis diagonal dan E Commerce X2.1 0.000 Valid
mengikuti garis diagonal atau grafik X2.2 0.000 Valid
X2.3 0.000 Valid
histogramnya menunjukkan distribusi X2.4 0.000 Valid
normal, maka model regresi Volume Penjualan Y1.1 0.000 Valid
memenuhi asumsi normalitas. Y1.2 0.000 Valid
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal Y1.3 0.000 Vakid
dan/atau tidak mengikuti arah garis Y1.4 0.000 Valid
Y1.5 0.000 Valid
diagonal atau grafik histogram tidak
Berdasarkan tabel di atas dapat
menunjukkan distribusi normal, maka
disimpulkan bahwa nilai signifikan kurang
model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas.
86
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

dari 5%, maka semua variabel dapat dan tingkat signifikan sebesar 0.000 yang
dkatakan valid. lebih kecil dari 5%. Dan dapat menjelaskan
b. Uji Reliabilitas bahwa variabel independent berpengaruh
Pengujian ini di gunakan untuk terhadap variabel dependent sebesar 0.629
mengetahui kehandalan suatu instrumen. atau 62.9%, sisanya di pengaruhi variabel
Dengan melihat alfa cronbach, jika nilai lain.
lebih dari 6% maka dikatakan reliabel. d. Uji T (T-tes)
Variabel alfa cronbach Hasil uji Uji t dilakukan untuk menguji secara
Media Sosial 0,814 Reliabel parsial apakah variabel Sosial media dan
E Commerce 0,795 Reliabel variabel E-Commerce berpengaruh
Volume Penjualan 0,830 Reliabel
Berdasarkan tabel di atas dapat
signifikan terhadap variabel Volume
disimpulkan bahwa hasil pengujian mempunyai Penjualan dengan kreteria: Ho diterima
nilai alfa cronbach lebih besar dari 6%, maka jika thitung < ttabel, dan Ho ditolak jika thitung
semua variabel di katakan memenuhi syarat > ttabel pada α = 5%.
dan reliabel.
c. Uji F (F-tes) Coefficientsa
Agar dapat diketahui apakah variabel Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
independent secara simultan (bersama-sama)
B Std. Beta
mempunyai pengaruh terhadap variabel Error
dependent atau tidak, maka digunakan Uji F (Constant) 1,961 ,370 5,304 ,000
(Uji Simultan) yaitu dengan cara Sosial
1 Media ,342 ,099 ,625 3,467 ,000
membandingkan nilai signifikansi dengan α E
,174 ,157 ,200 1,111 ,016
(5%) atau tingkat kepercayaan sebesar 95% Commerce

dengan kriteria: Jika Sig. F < α, maka Ho a. Dependent Variable: Volume Penjualan

diterima dan Ha ditolak, Jika Sig. F > α, maka Berdasarkan tabel diatas, dapat
Ho ditolak dan Ha diterima. dijelaskan bahwa variabel Media Sosial
dan variabel E-Commerce berpengaruh
dan signifikan secara parsial terhadap
ANOVAa variabel Volume Penjualan dengan nilai
sebesar 5.304 dan tingkat signifikan
Model Sum of df Mean F Sig.
sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 5%.
Squares Square
Pada variabel Sosial Media mempunyai
Regression 12,274 2 6,137 25,385 ,000b pengaruh pada variabel Volume Penjualan
1 Residual 7,253 30 ,242 sebesar 3.467 dengan tingkat signifikan
sebesar 0.000 yang lebih kecil dari 5%.
Total 19,527 32
Dapat diartikan apabila dinaikkan satu
a. Dependent Variable: Volume Penjualan satuan maka volume penjualan akan naik
b. Predictors: (Constant), E Commerce, Sosial Media sebesar 3.467 atau 34.67%. Dan pada
variabel E-Commerce berpengaruh pada
Model Summary
volume penjualan sebesar 1.111 dengan
tingkat signifikan sebesar 0.016 yang lebih
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
kecil dari 5%. Dapat diartiakan apabila
Square Estimate dinaikkan satu satuan maka volume
1 ,793a ,629 ,604 ,49170
penjualan naik sebesar 1.111 atau 11.11%.

a. Predictors: (Constant), E Commerce, Sosial Medi e. Uji Asumsi Klasik


Berdasarkan hasil pengujian pada tabel Tujuan dari uji normalitas untuk
Anova dan summary diatas menunjukkan mengetahui apakah masing-masing
bahwa variabel Media Sosial dan variabel variabel berdistribusi normal atau tidak.
E-Commerce berpengaruh dan signifikan Uji normalitas diperlukan karena untuk
terhadap variabel Volume Penjualan secara melakukan pengujian-pengujian variabel
simultan dengan nillai F sebesar 25.385 lainnya dengan mengasumsikan bahwa
87
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

nilai residual mengikuti distribusi normal. Hasil dari analisis diatas menunjukkan
Jika asumsi ini dilanggar maka uji bahwa volume penjual pada Ritel di kota
statistika menjadi tidak valid dan statistika mojokerto di pengaruhi oleh Media Sosial
parametik tidak dapat digunakan. dan E-Commerce.
1. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh media
sosial dan e-commerce secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap volume
penjualan sebesar 6.29 atau 62.9 %. Di
artiakan bahwa media sosial dan e-
commerce berpengaruh terhadap
volume penjualan ritel sebesar 62.9%.
sehingga untuk meningkatkan Volume
Penjualan, maka pemilik, pengelola,
dan karyawan diharuskan lebih aktif
mempromosikan barang dagangan
Dari hasil output chart diatas, dapat melalui Media Sosial dan juga menjual
dilihat bahwa titik-titik yang ada selalu barang dagangan melalui E-Commerce
mengikuti garis diagonalnya. Oleh karena yang sudah menjadi trend di kalangan
itu, dapat di simpulkan bahwa nilai masyarakat.
residual berdistribusi normal sehingga 2. Berdasarkan hasil penelitian
syarat normalitas nilai residual untuk menunjukkan bahwa pengaruh Media
analisis regresi dapat terpenuhi. Sosial dan E-Commerce secara parsial
Tujuan dari Uji Heteroskedastisitas berpengaruh terhadap Volume
untuk menguji terjadinya perbedaan Penjualan. Hasil penelitian Pengaruh
variance dari nilai residual pada suatu media sosial terhadap volume penjualan
periode pengamatan ke periode sebesar 3.467 atau 34.67%
pengamatan yang lainnya. menunjukkan bahwa dari penjualan ritel
tersebut di pengengaruhi oleh penjualan
lewat media sosial. Maka dari itu,
Untuk meningkatkan volume penjualan
pada ritel maka pemilik, pengelola dan
juga karyawan harus lebih aktif
menggunaan media sosial sebagai
sarana mempromosikan produk dan
barang dagangannya, agar dapat mudah
dikenal oleh konsumen. Sedangkan
pengaruh E-Commerce terhadap
volume penjualan sebesar 1.111 atau
11.11%, menunjukan bahwa penjualan
Dari hasil output scatterplots diatas dari ritel di pengangaruhi oleh E-
diketahui bahwa telah memenuhi syarat Commerce sebesar 11.11 %. Dengan
pada uji heteroskedastistas. Dengan adanya e-commerce pola jual beli di
demikian dapat disimpulkan tidak terjadi masyarakat mulai berubah. Banyak ritel
masalah heteroskedastistas, sehingga memanfaatkan untuk menjual barang
model regresi yang baik dan ideal dapat daganganya melalui e-commerce, sebab
terpenuhi. jangkauan zona penjualan yang
bertambah luas dan bisa diketahui
PEMBAHASAN
seluruh masyarakat. Sebab dengan
kemajuan teknologi pada saat ini
88
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

komsumen tidak harus datang langsung barang dagangan melalui media sosial
pada ritel untuk mengetahui produk yang sudah ada, baik memalui facebook,
terbaru serta harga yang lebih ideal whats app dan juga instagram, tidak bisa di
melainkan hanya melihat pada media
pungkiri masyarakat lebih suka
sosial dan apikasi jual beli online pada
smartphone yang mereka punya. menggunakan media sosialnya untuk
3. Berdasarkan hasil penelitian diatas di melihat dan mendapatkan barang yang di
ketahui bahwa variabel media sosial inginkan, sebab media sosial juga bisa
menjadi variabel paling dominan yang dijadikan sebagai alat untuk
mempengaruhi volume penjualan mempromosikan yang lebih akurat dan
dengan nilai pengaruh sebesar 3.467 praktis serta murah. Dan juga lebih
atau 34.67 % yang lebih besar dari nilai
diharapkan untuk meningkatkan penjualan
pengaruh variabel E-Commerce. Dapat
diartikan apabila Media Sosial melalui E-Commerce yang sudah banyak
merupakan media promosi yang bisa di gunakan sebagai tujuan masyarakat
membantu dan meningkatkan Volume untuk mendapatkan barang yang
Penjualan. Maka dari itu, dalam diinginkan. Peritail diharapkan bisa
peningkatan penjualan ritel dibutuhkan memanfaatkan e-commerce yang sudah
lebih aktif untuk mempromosikan ada, seperti jualbeli.com, blibli.com,
barang dagangannya melalui media
tokopedia dan lain lain untuk giat
sosial. Sebab dengan promosi melalui
Media Sosial lebih efektif. mempromosikan barang dagangannya,
sebab Jangkauan e-commerce lebih luas
SIMPULAN dan bisa di kenal pada masyarakat di luar
Berdasarkan hasil penelitian dan daerah dan juga bahkan bisa dikenal se
pembahasan, menghasilkan kesimpulan Indonesia.
sebagai berikut :
1. Terdapat Penggaruh antara variabel
DAFTAR PUSTAKA
Media Sosial dan E-Commerce terhadap
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur
Volume Penjualan Ritel secara
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
simultan. Hal ini dibuktikan dengan
Astrid, Dewi Kusumastuti. 2009. Sikap
nilai signifikan dari hasil uji F yang
Terhadap Pengguna Facebook.
kurang atau lebih keci dari 5%.
Masterthesis. Jakarta: Universitas
2. Variabel Media Sosial dan E Commerce
Bina Nusantara.
berpengaruh terhadap Volume
Carr, Caleb T dan Rebecca A Hayes. 2015.
Penjualan secara parsial. Hal ini di
“Social Media: Defining,
buktikan dengan nilai signifikan dari
Developing, and Atlantic” Journal of
hasil uji T yang kurang atau lebih kecil
Communication.
dari 5%.
Ericso, Damanik. 2013. Pengertian
3. Diketahui bahwa Media Sosial
Volume Penjualan. Jakarta: Indeks
mempunyai pengaruh paling dominan
Kelompok Gramedia.
terhadap Volume Penjualan dibanding
Fandy, Tjiptono. 2008. Strategi
denga E-Commerce. Hal ini di buktikan
Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
niai dari hasil uji T yang lebih besar dari
Freddy, Rangkuti. 2009. Pengertian
nilai E-Commerce.
Promosi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
SARAN Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Untuk meningkatkan volume penjualan
Multivariate dengan Program SPSS.
ritel, maka pemilik, pengelola dan Semarang: BP Undip Semarang.
karyawan lebih aktif mempromosikan
89
Jurnal OPTIMA II Rachmad Sholeh dan Khasbulloh Huda

http://mashable.com/2010/03/02/small- Kottler, Philip. 2009. Manajemen


business-stats/. Diakses 12 Januari Pemasaran. Jakarta: Macanan Jaya
2018 pukul 12:46 WIB. Cemerlang.
http://bebmen.com/4027/statistik-internet- Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
sosial-media-dan-mobile-di Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
indonesia.html. Diakses 13 Bandung: Alvabeta.
September 2018 pukul 17:39 WIB. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Hidayat, Taufik. 2008. Panduan Membuat Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Toko Online dengan OS Commerce. Bandung: Alvabeta.
Jakarta: Mediakita. Simanjuntak, Hakim. 2013. Faktor-Faktor
Kaplan, M. dan Haenlein Michael. 2010. yang Mempengaruhi Volume
"Users of the world, unite! The Penjualan. Jakarta: Indeks
challenges and opportunities of
Kelompok Gramedia.
social media". Business Horizons
Volume 53 Number 2 Page 61. Sunyoto. D. 2013. Dasar-dasar
Kottler, Philip. 2002. Manajemen Manajemen Pemasaran. Yogyakarta:
Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo. CAPS.
Kottler, Philip, et.al. 2003. Rethinking Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top
Marketing, Sustainable Market-ing Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi
Enterprise di Asia. Jakarta: Offset.
Prenhallindo.

90

You might also like