You are on page 1of 11

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PROGRAM JAMINAN HARI TUA

BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL (BPJS) KETENAGAKERJAAN


CABANG UNGARAN

Oleh:

Afif Fauziyani Sholiha, Hardi Warsono

Departemen Ilmu Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, SH Tembalang Semarang Kotak Pos. 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman: http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT
This research is arranged to know of quality service for old day guarantee programs social
security agency (BPJS) Ketenagakerjaan Ungaran Branch. This research uses the type of
quantitative descriptive research. The number of samples is 100 participants old day guarantee
programs social security agency (BPJS) Ketenagakerjaan Ungaran Branch. This research uses
measurement through 5 dimension of servant that is tangible, reliability, responsiveness,
assurance, and empathy by comparing between performance (X) and expectation (Y) that cause
satisfaction or dissatisfaction. The results of this study indicate that there are three dimensions
that are considered good and two dimensions are considered less good in service. Dimensions
are: 1. Tangible, with an average value of performance level of 3,68; 2. Responsiveness, with an
average performance level of 3,52; 3. Empathy, the average value of performance level of 3,50.
While dimensions are considered less that is 1. Reliability, the average value of performance
level of 3,23; 2. Assurance, with an average grade of performance of 3,34. Suggestions in this
study should include training activities for officers, career development officers through
education, staff development by adding tasks and involving officers for comparative studies.

Keywords: Analysis, Service Quality, Service Dimension.


PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG BUMD dan BUMN akan memberikan tarif
Di Indonesia pelayanan publik menjadi pelayanan publik yang diwujudkan dalam
permasalahan yang mendapatkan perhatian bentuk retribusi, pajak dan pembebanan tarif
paling utama. Ini dikarenakan masih banyaknya jasa langsung kepada masyarakat sebagai
tuntutan pelayanan publik sebagai tanda konsumen jasa publik (charging for sevice).
ketidakpuasan masyarakat. Salah satu kewajiban Asuransi menjadi penting ketika seseorang
aparatur Negara yang juga mengikuti kewajiban mengalami resiko baik itu sakit, kecelakaan,
Negara dalam menyelenggarakan tugas dalam tidak dapat bekerja, meninggal ataupun dihari
bentuk penyediaan jasa dan barang secara prima. tuanya. Pada masa sekarang ini sudah banyak
Dalam memberikan pelayanan kepada perusahaan asuransi yang menawarkan program
masyarakat, instansi milik pemerintah apakah kesehatan dan keselamatan. Akan tetapi,
perusahaan asuransi tersebut biasanya hanya 2. Database sering down
ditunjukan untuk kalangan menengah keatas. Upgrading database serta penambahan kuota
Sehingga perusahaan asuransi yang ada belum ruangan oleh server biasa dilakukan pada
dapat menjadi solusi bagi perusahaan dalam hari kerja. Hal ini yang sering berakibat
menjamin keselamatan tenaga kerjanya. Oleh pada akses gagal. Padahal pada hari kerja
sebab itu, diperlukan jaminan dari pemerintah tidak sedikit peserta yang menelepon untuk
agar para tenaga kerja mendapat pengawasan menanyakan saldo JHT-nya.
dalam pekerjaannya atau perlindungan disetiap 3. Akses informasi melalui internet yang
harinnya. kurang memadai
Semakin baik tingkat kualitas pelayanan Beberapa peserta ada yang tidak dapat
yang diberikan oleh pihak BPJS mengakses informasi saldo JHT-nya dari
Ketenagakerjaan, maka semakin puas internet karena belum ada sinkronisasi
konsumennya. Sedangkan semakin buruk sepenuhnya antara server dengan data di
kualitas pelayanan yang diberikan, maka internet. Selain itu, terkadang terdapat pula
semakin rendah tingkat kepuasan yang di ketidak cocokan antara nama yang ada di
dapatkan oleh konsumen. Kualitas pelayanan KTP dengan nama yang ada di kartu peserta
dalam suatu perusahaan jasa meliputi lima BPJS Ketenagakerjaan. Padahal, nama yang
dimensi dimana kelima dimensi tersebut dipergunakan pada saat pengisian formulir
menurut menurut Zeithhaml-Parasurman-Berry pendaftaran adalah nama yang digunakan di
dalam Pasalong (2007:34) Faktor-faktor yang kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan
mempengaruhi kualitas pelayanan memiliki dan di database BPJS Ketenagakerjaan.
beberapa dimensi sebagai berikut : prinsip yang Karena itulah terkadang peserta tidak dapat
diperhatikan bagi pelayanan publik agar kualitas mengakses akun internetnya di halaman
layanan dapat dicapai, antara lain: Tangible, BPJS Ketenagakerjaan.
Realible,Responsiveness, Assurance, Empathy. 4. Keterlambatan dalam cetak RSJHT di
Berdasarkan pengamatan lapangan yang Kantor Cabang Ungaran
telah dilakukan oleh peneliti, maka Dengan banyaknya peserta yang terdaftar di
permasalahan yang terjadi dalam program BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang
jaminan hari tua adalah pencairan dana jaminan Ungaran, sudah seharusnya pihak BPJS
hari tua yang tidak kunjung selesai. Selain itu, Ketenagakerjaan Kantor Cabang Ungaran
masih juga ada masalah yang terjadi diantaranya dapat memberikan pelayanan lebih prima
adalah: sebagai bentuk terima kasih atas
1. Cetak RSJHT melebihi target waktu kepercayaan para peserta BPJS
Cetak RSJHT dijadwalkan selesai pada Ketenagakerjaan Kantor Cabang Ungaran.
bulan Januari. Akan tetapi, cetak RSJHT Deadline yang diberikan secara serempak di
tahun 2017 ini selesai pada bulan Februari seluruh Indonesia yaitu cetak RSJHT selesai
dikarenakan selama proses pengunduhan, pada bulan Desember dapat dilaksanakan
database biasanya mengalami kegagalan tepat pada waktunya oleh BPJS
dalam pengaksesan. Karena hal tersebutlah Ketenagakerjaan Kantor Cabang Ungaran.
jadwal yang telah ditetapkan mundur. Dalam Dikhawatirkan jika hal ini berlanjut,
pencetakan RSJHT, lokasi yang digunakan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Kantor
untuk melakukan pencetakan juga kurang Cabang Ungaran tidak berkembang malah
memadai yaitu di ruang bidang TI yang di akan mengalami kemerosotan.
hari-hari biasa hanya digunakan untuk ruang Penelitian ini bertujuan untuk
kerja saja. Penyediaan alat juga seharusnya menganalisis kualitas pelayanan program
ditambahkan agar cetak RSJHT dapat jaminan hari tua BPJS Ketenagakerjaan Cabang
memenuhi waktu yang dimintakan. Ungaran dan program prioritas yang harus
dijalankan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan
Cabang Ungaran.
B. TEORI
Manajemen Pelayanan Publik dipublikasikan sebagai jaminan adanya
Manajemen pelayanan dapat diartikan sebagai kepastian bagi penerima pelayanan. Standar
suatu proses penerapan ilmu dan seni untuk pelayanan merupakan ukuran yang
menyusun rencana, mengimplementasikan dibakukan dalam penyelenggaraan
aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya pelayanan publik yang wajib ditaati oleh
tujuan-tujuan pelayanan.
pemberi dan atau penerima pelayanan.
Ada beberapa hal yang mengakibatkan
manajemen pelayanan menjadi suatu hal yang Menurut KEPMENPAN Nomor 63
sangat penting sehingga kita harus Tahun 2003, standar pelayanan, sekurang-
mempelajarinya, diantaranya adalah sebagai kurangnya meliputi:
berikut: 1. Prosedur
1. Dengan berlakuknya Undang-Undang Pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah penerima pelayanan termasuk pengaduan.
Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 2. Waktu Penyelesaian
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Waktu yang ditetapkan sejak pengajuan
Antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah permohonan sampai dengan penyelesaian
Pusat, akan semakin banyak aktivitas pelayanan termasuk pengaduan.
pelayanan yang harus ditangani oleh Daerah. 3. Biaya/ tarif
Dengan demikian Aparat di Daerah dituntut Biaya/ tarif pelayanan termasuk rinciannya
untuk dapat memahami dan mempraktikkan yang ditetapkan dalam proses pemberian
ilmu manajemen pelayanan. Meskipun pelayanan.
kedua Undang-Undang tersebut kemudian 4. Produk Pelayanan
direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai
Tahun 2004, akan tetapi tanggung jawab dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
pelayanan yang diemban oleh Daerah masih 5. Sarana dan Prasarana
sangat besar. Penyedia sarana dan prasarana pelayanan
2. Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 dan yang memadai oleh penyelenggara
Nomor 33 Tahun 2004 tersebut diatas juga pelayanan publik.
akan mengakibatkan interaksiantara aparat 6. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Daerah dan masyarakat menjadi lebih intens. Kompetensi petugas pemberi pelayanan
Hal ini ditambah dengan semakin kuatnya harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan
tuntutan demokratisasi dan pengakuan akan pengetahuan, keahlian, ketrampilan, sikap,
hak-hak asasi manusia akan melahirkan dan perilaku yang dibutuhkan.
kuatnya tuntutan terhadap manajemen
pelayanan yang berkualitas. C. METODE
3. Globalisasi dan berlakunya era perdagangan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
bebas menyebabkan batas-batas antar negara kuantitatif. Lokasi penelitian di Jl. Soekarno-
menjadi kabur dan kompetisi menjadi Hatta No. 10 Ungaran, 50514. Pemilihan
sangan ketat. Hal ini menuntut kemampuan informan didasarkan pada teknik sampling
manajemen pelayanan yang sangat tinggi insidental yaitu teknik penentuan sampel
untuk dapat tetap eksis dan mampu bersaing. berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
Standar Pelayanan Publik digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
Setiap penyelenggaraan pelayanan yang kebetulan ditemui cocok dengan sumber
data. Informan dalam penelitian ini ialah peserta
publikharus memiliki standar pelayanan dan
BPJS Ketenagakerjaan program jaminan hari tua
ini dengan jumlah 100 orang. Jenis data yang B. HASIL PENELITIAN
diperoleh dalam penelitian ini berupa data Rekapitulasi Tingkat Kepuasan Antara
kuantitatif yang bersifat terstruktur sehingga Tingkat Kinerja dan Tingkan Kepentingan
mudah dibaca. Data kuantitatif biasanya No Sub Dimensi X Y ̅ ̅
dinyatakan dalam bentuk skala numerik atau Tangible
angka. Sumber data penelitian ini meliputi data 1. Kelengkapan Sarana
primer dan data sekunder.Data primer yaitu data dan Prasarana 346 386 3,46 3,86
yang diperoleh secara langsung dari sumbernya 2. Kebersihan dan
376 391 3,76 3,91
melalui observasi lapangan, wawancara dengan Kenyamanan Kantor
para informan dan dokumentasi. Data sekunder 3. Kerapihan Penampilan
Petugas 390 395 3,90 3,95
yaitu data yang mendukung data primer berupa
4. Kelayakan Fasilitas
buku, internet, dokumen atau arsip. Teknik Toilet 367 381 3,67 3,81
analisis data di lapangan menggunakan Analysis 5. Kelayakan Fasilitas
Importance and Performance. Teknik ini Musholla 346 400 3,46 4,00
digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan 6. Kelayakan Fasilitas
pelanggan terhadap kualitas pelayanan dengan Ruang Menyusui 384 389 3,84 3,89
mengukur tingkat harapan dimensi kualitas Rata – rata ̅ dan ̅ Tangible 3,68 3,90
pelayanan dan mengukur kualitas pelayanan Reliability
yang dirasakan pelanggan. 7. Kecepatan Pelayanan 328 377 3,28 3,77
8. Ketepatan Jadwal
PEMBAHASAN Pencetakan RSJHT 302 391 3,02 3,91
A. GAMBARAN UMUM 9. Kesederhanaan
Kota Ungaran sebagai ibu kota Kabupaten Prosedur Pelayanan 340 385 3,40 3,85
Semarang. Kota Ungaran secara geografis Rata – rata ̅ dan ̅ Reliability 3,23 3,84
terletak dalam jalur yang sangat strategis, antara Responsiveness
jalur Solo-Semarang ataupun Solo-Kendal- 10. Kejelasan Petugas
dalam Memberikan
Jakarta. Dengan luas wilayahnya 7.394,91 ha Informasi 323 383 3,23 3,83
atau 7,78 persen dari luas wilayah Kabupaten 11. Ketanggapan Petugas
Semarang dan 124.772 jiwa pada tahun 2004 dalam Merespon
Keluhan 382 396 3,82 3,96
dan sebagian besar berusia antar 20 hingga 39
tahun. Pada tahun 2005 Kota Ungaran Rata – rata ̅ dan ̅ Responsiveness 3,52 3,89
Assurance
mengalami pemekaran menjadi Kecamatan 12. Kemampuan dan
Ungaran Timur dan Ungaran Barat. Pengetahuan Petugas 328 390 3,28 3,90
Kota Ungaran yang merupakan wilayah 13. Keramahan Petugas
Kabupaten Semarang yang berbatasan langsung 346 350 3,46 3,50
dengan Kota Semarang, sehingga mau tidak mau 14. Proses Laporan
akan menerima dampak dari apa yang terjadi di Pelayanan dan
Laporan Pertanggung
Kota Semarang sekaligus karena paling dekat 321 359 3,21 3,59
Jawaban yang Diawasi
dengan ibu kota provinsi maka apa yang Secara Berkala
dilakukan oleh Kota Ungaran juga akan 15. Keamanan Pelayanan 343 361 3,43 3,61
mendapat perhatian yang lebih. Kondisi ini bisa Rata – rata ̅ dan ̅ Assurance 3,34 3,64
menjadi sebuah potensi sekaligus tantangan bagi Empathy
pelaksanaan pembangunan Kota Ungaran. 16. Kesabaran Petugas 355 390 3,55 3,90
17. Perhatian Petugas 345 350 3,45 3,50
Rata – rata ̅ dan ̅ Empathy 3,50 3,70
RATA – RATA 3,45 3,79
1. Tangible keramahan dan kesopanan petugas yang
Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata memiliki tingkat kinerja sebesar 346, proses
tingkat kinerja sebesar 3,68 yang berarti laporan pelayanan dan laporan pertanggung
masuk dalam kategori memuaskan. Pada jawaban yang diawasi secara berkala yang
dimensi ini yang termasuk dalam kategori memiliki tingkat kinerja 321, dan keamanan
memuaskan yaitu kelengkapan kantor yang pelayanan yang memiliki tingkat kinerja
memiliki tingkat kinerja sebesar 346, sebesar 343. ketanggapan petugas dalam
kebersihan memiliki tingkat kinerja sebesar merespon keluhan yang memiliki tingkat
376, kerapihan penampilan petugas yang kinerja sebesar 382.
memiliki tingkat kinerja sebesar 390, 5. Assurance
kelayakan fasilitas toilet memiliki tingkat Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata
kinerja sebesar 367, kelayakan fasilitas tingkat kinerja sebesar 3,34 yang berarti
musholla memiliki tingkat kinerja sebesar masuk dalam kategori memuaskan. Pada
346 dan kelayakan fasilitas ruang menyusui dimensi ini keempat sub dimensi masuk ke
memiliki kinerja sebesar 384. Artinya, dalam kategori memuaskan, yaitu
ketiga kinerja sub dimensi tersebut sudah kemampuan dan pengetahuan petugas yang
baik pelayanannya dan sesuai dengan memiliki tingkat kinerja sebesar 328,
kepentingan peserta. keramahan dan kesopanan petugas yang
2. Reliability memiliki tingkat kinerja sebesar 346, proses
Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata laporan pelayanan dan laporan pertanggung
tingkat kinerja sebesar 3,23 yang berarti jawaban yang diawasi secara berkala yang
masuk dalam kategori memuaskan. Pada memiliki tingkat kinerja 321, dan keamanan
dimensi ini yang termasuk dalam kategori pelayanan yang memiliki tingkat kinerja
memuaskan yaitu kecepatan petugas dalam sebesar 343.
memberikan pelayanan, ketepatan dalam 6. Empathy
pencetakan RSJHT, dan kesederhanaan Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata
prosedur pelayanan. tingkat kinerja sebesar 3,50 yang berarti
3. Responsiveness masuk dalam kategori memuaskan. Pada
Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata dimensi ini kedua sub dimensi masuk ke
tingkat kinerja sebesar 3,52 yang berarti dalam kategori memuaskan, yaitu kesabaran
masuk dalam kategori memuaskan. Pada petugas dalam memberikan pelayanan yang
dimensi ini kedua sub dimensi masuk ke memiliki tingkat kinerja sebesar 355 dan
dalam kategori memuaskan, yaitu kejelasan perhatian petugas dalam merespon keluhan
petugas dalam memberikan informasi yang yang memiliki tingkat kinerja sebesar 345.
memiliki tingkat kinerja sebesar 323 dan
ketanggapan petugas dalam merespon Rata-Rata Tingkat Kinerja dan Tingkat
keluhan yang memiliki tingkat kinerja Kepentingan Pelayanan Program JHT di
sebesar 382. BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ungaran
4. Assurance No. Dimensi ̅ ̅
Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata 1. Tangible 3,68 3,90
tingkat kinerja sebesar 3,34 yang berarti 2. Reliability 3,23 3,84
masuk dalam kategori memuaskan. Pada 3. Responsiveness 3,52 3,89
dimensi ini keempat sub dimensi masuk ke
4. Assurance 3,34 3,64
dalam kategori memuaskan, yaitu
5. Empathy 3,50 3,70
kemampuan dan pengetahuan petugas yang
memiliki tingkat kinerja sebesar 328, RATA – RATA 3,45 3,79
Diagram Kartesius Kepuasan Peserta Program Jaminan Hari Tua di BPJS
Ketenagakerjaan Cabang Ungaran
Y (Kepentingan)

4,00 - .(5)

3,96 - .(11)

3,95 - .(3)

. 3,91 - .(8) .(2)

3,90 - .(12) .(16)

3,89 - .(6)

3,86 -

3,85 - .(9)

3,83 - .(10)

3,81 - .(4)

A B
3,77 -

3,61 - .(15)

3,59 - .(14)

C D

3,50 - (17). .(13)


3,48 -

. . . . . . . . . . . . . . . X (Kinerja)
3,02 3,21 3,22 3,23 3,28 3,40 3.43 3,45 3,46 3,55 3,67 3,76 3,82 3,84 3,90
Y
Penting, Penting,
Kurang memuaskan Memuaskan
1. Kecepatan pelayanan 1. Kelengkapan sarpras
2. Ketepatan jadwal pencetakan RSJHT 2. Kebersihan dan kenyamanan kantor
3. Kesederhanaan prosedur pelayanan 3. Kerapihan penampilan petugas
4. Kemampuan dan pengetahuan petugas 4. Kelayakan fasilitas toilet
5. Kelayakan fasilitas musholla
6. Kelayakan ruang menyusui
7. Keramahan petugas
8. Kesabaran petugas

Kurang penting, Penting,


Kurang memuaskan sangat memuaskan
1. Proses laporan pelayanan Tidak ada
2. Keamanan pelayanan
3. Kesabaran petugas
4. Perhatian petugas
X

PENUTUP dalam kategori memuaskan, yaitu


A. KESIMPULAN kejelasan petugas dalam memberikan
1. Terdapat 3 dimensi yang dinilai sudah baik informasi yang memiliki tingkat kinerja
dan 2 dimensi yang dinilai masih kurang. sebesar 323 dan ketanggapan petugas
Dimensi yang sudah baik diantaranya dalam merespon keluhan yang memiliki
adalah: tingkat kinerja sebesar 382.
a. Tangible c. Empathy
Dimensi ini diperoleh nilai rata-rata Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata
tingkat kinerja sebesar 3,68 yang berarti tingkat kinerja sebesar 3,50 yang berarti
masuk dalam kategori memuaskan. Pada masuk dalam kategori memuaskan. Pada
dimensi ini yang termasuk dalam dimensi ini kedua sub dimensi masuk ke
kategori memuaskan yaitu kelengkapan dalam kategori memuaskan, yaitu
kantor yang memiliki tingkat kinerja kesabaran petugas dalam memberikan
sebesar 346, kebersihan memiliki pelayanan yang memiliki tingkat kinerja
tingkat kinerja sebesar 376, kerapihan sebesar 355 dan perhatian petugas dalam
penampilan petugas yang memiliki merespon keluhan yang memiliki
tingkat kinerja sebesar 390, kelayakan tingkat kinerja sebesar 345.
fasilitas toilet memiliki tingkat kinerja Dimensi yang kurang baik
sebesar 367, kelayakan fasilitas adalah:
musholla memiliki tingkat kinerja a. Reliability
sebesar 346 dan kelayakan fasilitas Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata
ruang menyusui memiliki kinerja tingkat kinerja sebesar 3,23 yang berarti
sebesar 384. masuk dalam kategori memuaskan. Pada
b. Responsiveness dimensi ini yang termasuk dalam
Dimensi ini diperoleh nilai rata-rata kategori memuaskan yaitu kecepatan
tingkat kinerja sebesar 3,52 yang berarti petugas dalam memberikan pelayanan
masuk dalam kategori memuaskan. Pada memiliki tingkat kinerja sebesar 328,
dimensi ini kedua sub dimensi masuk ke ketepatan dalam pencetakan RSJHT
memiliki tingkat kinerja sebesar 302, Sebaiknya melakukan pelayanan pada
dan kesederhanaan prosedur pelayanan saat itu juga, atau ketika peserta
memiliki tingkat kinerja sebesar 340. mengalami masalah jangan biarkan
b. Assurance peserta menunggu karena mereka ingin
Pada dimensi ini diperoleh nilai rata-rata permasalahannya segera diselesaikan.
tingkat kinerja sebesar 3,34 yang berarti Selain itu, jika tidsk segera diselesaikan
masuk dalam kategori memuaskan. Pada maka akan menghambat proses
dimensi ini keempat sub dimensi masuk pelayanan terhadap peserta yang
ke dalam kategori memuaskan, yaitu lainnya. Peserta akan puas dan percaya
kemampuan dan pengetahuan petugas atas pertanggung jawaban yang
yang memiliki tingkat kinerja sebesar dilakukan pihak pelayanan tekait keluh
328, keramahan dan kesopanan petugas kesah, saran, dan kritik dari mereka.
yang memiliki tingkat kinerja sebesar Selain itu juga segera memberikan
346, proses laporan pelayanan dan informasi kepada peserta apabila berkas
laporan pertanggung jawaban yang berkas yang diajukan belum komplit dan
diawasi secara berkala yang memiliki menginformasikan terlebih dahulu apa
tingkat kinerja 321, dan keamanan saja berkas yang sebaiknya dibawa
pelayanan yang memiliki tingkat kinerja sebelum mengajukan klaim.
sebesar 343. b. Perluasan/ pembuatan tempat baru serta
2. Rata-rata tingkat kepentingan adalah sebesar penambahan printer agar pencetakan
3,79. RSJHT segera selesai.
Dimensi tangible memiliki tingkat Ketepatan jadwal pencetakan RSJHT
kepentingan sangat tinggi yaitu 3, 90. sangatlah penting. Hal ini dikarenakan
Kemudian dimensi responsiveness memiliki menyangkut informasi mengenai jumlah
tingkat kepentingan sebesar 3,89, dimensi saldo yang dimiliki peserta jaminan hari
reliability 3,84, dimensi empathy 3,79 dan tua ini. Perluasan/ pembuatan tempat
dimensi assurance memiliki tingkat baru serta penambahan printer sangat
kepentingan sebesar 3,64. diperlukan agar pencetakan RSJHT
3. Kualitas pelayanan dapat diukur dari tidak mengulur waktu yang sangat lama.
berbagai macam indikator. Meskipun sudah banyak alat pencetak,
Sub dimensi yang dinilai peserta tetapi kenyataannya pencetakan ini
penting, akan tetapi masih kurang dalam masih mengalami keterlambatan.
pelayanannya adalah: c. Kesederhanaan Prosedur Pelayanan.
a. Kecepatan Pelayanan Prosedur pelayanan yang tidak rumit
b. Ketepatan Jadwal Pencetakan RSJHT merupakan atribut yang sangat penting.
c. Kesederhanaan Prodesur Pelayanan Prosedur pelayanan yang berbelit-belit
d. Kemampuan dan Pengetahuan Peserta mengakibatkan banyak peserta yang
marah karena mereka telah kehilangan
Program prioritas yang harus dijalankan banyak waktu hanya untuk menunggu
di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial proses pelayanan. Untuk mengatasi
(BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Ungaran permasalahan tentang prosedur
adalah: pelayanan yang bisa dinilai berbelit-belit
a. Segera menindaklanjuti masalah yang maka program yang dilakukan adalah
dihadapi peserta tanpa menunda. sesuai dengan standar operasional
Segera menindaklanjuti masalah yang pelayanan.
dihadapi peserta sangatlah penting.
Kecepatan pelayanan, ketepatan jadwal lebih teliti dalam menyelesaikan. Selain itu
dan kesederhanaan sebenarnya saling peserta diharapkan juga untuk lebih teliti
berhubungan. Jika peserta telah sebelum memasukkan berkas yang akan
memenuhi syarat pengajuan klaim, diajukan, karena jika salah satu persyaratan
maka semuanya akan berjalan dengan pengajuan tidak dibawa, maka proses
cepat, tepat dan tidak berbelit. pengajuan klaim tidak dapat dilakukan.
d. Kemampuan dan pengetahuan yang 3. Prosedur pelayanan yang tidak rumit
dimiliki petugas sangatlah penting. merupakan atribut yang sangat penting.
Kemampuan dapat dilihat dari lancarnya Prosedur pelayanan yang berbelit-belit
penyampaian informasi kepada peserta. mengakibatkan banyak peserta yang marah
Selain itu, pelaksana juga selalu karena mereka telah kehilangan banyak
mengikuti kegiatan atau seminar untuk waktu hanya untuk menunggu proses
menambah pengetahuan agar ketika pelayanan. Untuk mengatasi permasalahan
mendapatkan permasalahan setidaknya tentang prosedur pelayanan yang bisa dinilai
mereka dapat mengetahui solusinya. berbelit-belit maka program yang dilakukan
B. SARAN adalah sesuai dengan standar operasional
Saran yang disampaikan adalah sebagai berikut: pelayanan. Kecepatan pelayanan, ketepatan
1. Diharapkan dimasa yang akan datang jadwal dan kesederhanaan sebenarnya saling
pelayanan pada kantor BPJS berhubungan. Jika peserta telah memenuhi
Ketenagakerjaan Cabang Ungaran dapat syarat pengajuan klaim, maka semuanya
lebih meningkatkan lagi kualitasnya. akan berjalan dengan cepat, tepat dan tidak
Kecepatan dalam memberikan pelayanan berbelit.
dinilai sangatlah penting. Sebaiknya 4. Kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
melakukan pelayanan pada saat itu juga, petugas sangatlah penting. Kemampuan
atau ketika peserta mengalami masalah dapat dilihat dari lancarnya penyampaian
jangan biarkan peserta menunggu karena informasi kepada peserta. Selain itu,
mereka ingin permasalahannya segera pelaksana juga selalu mengikuti kegiatan
diselesaikan. Peserta akan puas dan percaya atau seminar untuk menambah pengetahuan
atas pertanggung jawaban yang dilakukan agar ketika mendapatkan permasalahan
pihak pelayanan tekait keluh kesah, saran, setidaknya mereka dapat mengetahui
dan kritik dari mereka. Selain itu juga segera solusinya.
memberikan informasi kepada peserta Untuk meningkatkan kemampuan dan
apabila berkas berkas yang diajukan belum pengetahuan petugas, sebaiknya dilakukan:
komplit dan menginformasikan terlebih a. Mengikutsertakan kegiatan pelatihan.
dahulu apa saja berkas yang sebaiknya Pelatihan merupakan program umum
dibawa sebelum mengajukan klaim. untuk mengembangkan tenaga kerja.
2. Ketepatan jadwal pelayanan tidak hanya Bentuknya bisa pelatihan di dalam
ditentukan oleh petugas pemberi layanan. perusahaan (internal training) atau di
Ketepatan jadwal pelayanan sangat luar perusahaan (external training).
bergantung kepada peserta. Pelayanan yang b. Pendidikan
diberikan baik penyelesaian klaim maupun Pengembangan karier karyawan melalui
pengumpulan berkas bisanya sangat lama pendidikan biasanya bersifat khusus. Ini
karena peserta yang mengajukan berkas ditujukan untuk karyawan terbaik yang
masih belum terkumpul semua. Untuk dianggap perlu mengembangkan
meningkatkan ketepatan jadwal pelayanan pendidikannya karena pendidikan
yang dilakukan petugas, sebaiknya petugas sebelumnya belum cukup.
c. Job enrichment Prihartono. 2012. Pelayanan Prima.
Pengembangan karyawan bisa juga Yogyakarta: Andi.
dilakukan dengan job enrichment. Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik
Singkatnya, program ini adalah Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
penambahan tugas dan tanggung jawab Gramedia Pustaka Utama
di posisi yang sama. Biasanya, petugas Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi
yang dilibatkan dalam program job Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
enrichment ini adalah petugas yang Sugiyono.2008.Metode Penelitian Kuantitatif
menonjol di antara karyawan lain. Kualitatif dan R&B. Bandung :Alfabeta
d. Benchmark Tjiptono, Fandy. 2001. Manajemen Jasa.
Benchmark atau terkadang disebut juga Yogyakarta: Andi Offset
studi banding adalah mengevaluasi atau Tjiptono, Fandy. 2008. Service Management
membandingkan sesuatu dengan Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta :
standar. Andi.
Winarsih, Atik Septi dan
DAFTAR PUSTAKA Ratminto.2005.Manajemen
Buku: Pelayanan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Effendi, Taufiq. 2008. Peningkatan Kualitas Yosua, Immanuel dkk. 2010. Menuju Pelayanan
Pelayanan Publik dalam Rangka Prima dan Strategi Peningkatan Kualitas
Mewujudkan Indonesia Yang Maju dan Pelayanan Publik. Malang: Sekolah
Sejahtera. Seminar Reformasi Birokrasi Demokrasi Averroes Press.
Menuju Pelayanan Publik yang Baik dalam Undang-undang:
Rangka Pemenuhan hak-Hak Peraturan BPJS Ketenagakerjaan No 7 Tahun
Konstitusional Rakyat Universitas 2015 tentang Petunjuk Pelaksana
Diponegoro Semarang. Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua
Handoko, T Hani. 2011. Manajemen. PerMen Ketenagakerjaan RI Nomor 19 Tahun
Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Ibrahim, Amin. 2008. Teori dan Konsep Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua
Pelayanan Publik Serta Implementasinya. PerMen Keuangan Nomor 16/ PMK.03/2010
Bandung: Mandar Maju. tentang Tata Cara Pemotongan Pajak
Keban, Yeremias T. 2014. Enam Dimensi Penghasilan Pasal 21 Atas Penghasilan
Strategis Administrasi Publik. Berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat
Yogyakarta:Gava Media Pensiun, Tunjangan Hari Tua, dan Jaminan
Lukman, Sampara. 2000. Manajemen Kualitas Hari Tua yang dibayarkan sekaligus.
Pelayanan. Jakarta: STIA-LAN Press Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara
MH. Ismail dkk. 2010. Menuju Pelayanan Nomor 63 Tahun 2003
Prima: Konsep dan Strategi Peningkatan Keputusan Menteri Negara Aparatur Negara
Kualitas Pelayanan Publik. Averroes Press Nomor 63 Tahun 2004
Moenir, H.A.S, 2006. Manajemen Pelayanan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pasalong, Harbani. 2013. Teori Administreasi Pemerintah Daerah
Publik. Bandung: PT Alfabeta Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Prawirosentono, Suyadi. 2002. Manajemen Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Sumber Daya Manusia. Edisi Kedelapan. Daerah dan Pemerintah Pusat
Yogyakarta: BPFE Undang- Undang Nomor 32 dan Undang-
Undang Nomor 33 Tahun 2004
Jurnal: tenaga-kerja-informal. (Diakses pada
Andre Buwana, Sri Wiletno, Solechan. tanggal 4 November 2015)
Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/prog
(Jamsostek) Bagi Pekerja Pabrik Garmen di ram/Program-Jaminan-Hari-Tua-
Wilayah PT. Jamsostek Cabang Unggaran %28JHT%29.html. (Diakses pada tanggal 4
Jurnal Hukum, no.4 (2012),1-7 November 2015)
Bandu, Muh Yunus. 2013. Pengaruh Kualitas http://id.scribd.com/doc/104833469/Kepmenpan
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan -Nomor-63-Tahun-2003-Pedoman-
pada PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Pelayanan-Publik#scribd. (Diakses pada
Barat. Skripsi. Universitas Hasanuddin tanggal 4 November 2015)
Irawan, Andrian Candra. 2016. Implementasi http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/page/profi
Knowledge Manajement & Pengaruhnya l/Sejarah.html. (Diakses pada tanggal 4
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada November 2015)
Kantor BPJS Jawa Tengah & DIY). https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/berita/18
Skripsi. Universitas Diponegoro 657/Kalisidi-Raih-Juara-Harapan-Desa-
Hidayah, Lina Nur. 2015. Kualitas Pelayanan Sadar-Jaminan-Sosial-Ketenagakerjaan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial http://abuirfa.blogspot.com/2009/02/kota-
(BPJS) Ketenagakerjaan (Studi tentang ungaran-potensi-dan-tantangan.html
pemberian pelayanan BPJS
Ketenagakerjaan bagi tenaga kerja di
Kantor BPJS Cabang Rungkut Surabaya).
Skripsi. Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
Khairunnisa, Khansa Ghina. 2014. Analisis
Pengaruh Perilaku Pemimpin Dan
Pendekatan Komunikasi Humanistik
Terhadap Konflik Fungsional Dalam BPJS
Ketenagakerjaan Semarang. Skripsi.
Universitas Diponegoro
Putri, Dea Ananda. 2015. Analisis Pengaruh
Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi.
Universirtas Diponegoro
Internet:
http://analisisnindonesia.blogspot.co.id/2015/08/
menimbang-jaminan-pensiun-bpjs.html.
(Diakses pada tanggal 11 Oktober 2015)
http://mahyudanillubis.blogspot.co.id/2010/01/p
entingnya-menjaga-dan-
meningkatkan.html. (Diakses pada tanggal
11 Oktober 2015)
http://syukronsmanela.blogspot.co.id/2014/02/ke
sejahteraan-pegawai.html. (Diakses pada
tanggal 11 Oktober 2015)
http://manajemenpembiayaankesehatan.net/inde
x.php/list-berita/1401-bpjs-bidik-12-600-

You might also like