You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Kesiapan Implementasi Badan Layanan Umum Daerah


Puskesmas Kota Semarang (Studi Kasus pada Puskesmas Ngesrep
dan Bandarharjo)

Edlin Shufi Adam*, Anneke Suparwati**, Septo Pawelas Arso**


Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Diponegoro
Email: Edlinshufi@gmail.com

Abstract: Community Health Center as a public service agencies on health are


requied to provide excellent service to community. However, still not met
society’s expectations due to complexity of flow budgeting. Implementation of the
Local Public Service Agency (BLUD) is proposed solution for the problems with
these flexibility to improve the service quality. All of Community Health Center in
Semarang will Implement BLUD. The purpose of this study is to determine the
readiness of the health center in BLUD Implementation case study in health
centers community Ngesrep and Bandarharjo. The approach of this research is a
qualitative descriptive. Data of this research were collected by in-depth
interviews. The main informants numbered 4 are head of the community health
center and head of administration with the triangulans numbered 5, are the
treasurer and technical staff at both community health center and escort team of
BLUD from Semarang Health Departement. the result of this research, Ngesrep
and Bandarharjo Community Health Center is not ready to implement BLUD. It
seen from lack of educational competences and lack number of staff because
have no administrative personnel to implement BLUD and lack of infrastructure.
The documents and requirement available as well, targets to be BLUD are good
enough. Lack of communication and coordination. Executor Characteristics has
support enough. Environment of social, economics, and politics is good, but there
has no governing policy to regulate BLUD in municipal level. Executor Disposition
is good it seen from Community Health Center Commitment and positive staffs
attitude towards BLUD, but understanding and involvement of staff towards
BLUD is still lack. The research suggest is to improve the understanding and
qualification of staff and addition of administrative personnel for implementation
of BLUD. Increase the intensity information of BLUD, making BLUD technical
regulations on municipal level and improve the communication and coordination
between community health center and Semarang health department.

Keyword : Policy Implementation, BLUD, Community Health Center


References : 42, 1987-2016

PENDAHULUAN dan kepercayaan pelanggan. (1)


Saat ini pada instansi Namun, pelayanan publik oleh
pelayanan publik baik milik swasta aparatur pemerintah saat ini masih
maupun pemerintah sangat dituntut banyak dijumpai kelemahan
pelayanan yang prima. Pelayanan sehingga belum dapat memenuhi
pelanggan yang bermutu kualitas yang diharapkan
merupakan kunci sukses dan dasar masyarakat.(2)
untuk membangun keberhasilan

59
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas Bandarharjo (non


(Puskesmas) sebagai Rawat Inap) dan Puskesmas
penyelenggara pelayanan publik Ngesrep (Rawat Inap) yang
dibidang kesehatan saat ini belum merupakan puskesmas dengan
memenuhi harapan masyarakat. Pengelolaan kinerja keuangan
Dalam penelitian yang dilakukan yang paling. Oleh sebab itu,
oleh Lintin B, seringkali peneliti mengambil studi kasus
administrasi yang berbelit-belit pada Puskesmas Bandarharjo
akibat kakunya birokrasi salah satu (Non Rawat Inap) dan Puskesmas
hal yang sering dikeluhkan oleh Ngesrep (Rawat Inap).
masyarakat.(3) Hal yang mendasari Berdasarkan latar belakang yang
pelayanan publik masih belum telah diuraikan diatas, maka
memenuhi keinginan masyarakat rumusan masalah yang diambil,
penggunanya adalah pola yaitu sejauh mana kesiapan
pengelolaan anggaran pada Puskesmas untuk menjadi BLUD
organisasi publik yang cenderung sesuai dengan Permendagri No 61
kaku. Tahun 2007 tentang Petunjuk
Berbagai upaya peningkatan Teknis Pelaksanaan Badan
kualitas pelayanan publik sudah Layanan Umum Daerah.
dilakukan ditandai dengan
dikeluarkan Permendagri No 61 METODE PENELITIAN
Tahun 2007 tentang Pedoman Penelitian ini merupakan
Teknis Pengelolaan Badan penelitian kualitatif dengan
Layanan Umum Daerah (BLUD). (4) pendekatan deskriptif. Subyek
Penerapan PPK-BLUD pada Unit penelitian ini adalah Kepala
Kerja Puskesmas, harus Puskesmas dan Kepala TU
memenuhi persyaratan substantif, Puskesmas Ngesrep dan
teknis dan administratif. (5) Setelah Puskesmas Bandaharjo.
memenuhi persyaratan tersebut Informan penelitian ini
Puskesmas yang akan menjadi berjumlah 9 orang antara lain
BLUD harus mempersiapkan Tata Kepala Puskesmas, Kepala TU,
Kelola, mampu melaksanakan Bendahara, dan Pejabat Teknis di
rencana strategi bisnis (RSB) dan Puskesmas Ngesrep dan
menerapkan standar pelayanan Puskesmas Bandarharjo serta Tim
minimum (SPM) dari unit kerja. Pendamping dari Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota kota Semarang. Pemilihan
semarang mengembangkan informan menggunakan purposive
puskesmas menjadi BLUD.(6) sampling sesuai dengan tanggung
Dengan adanya status BLUD, jawab dan kompetensi masing-
pengelolaan keuangannya akan masing informan mengenai BLUD
lebih fleksibel dan luwes. Sehingga di Puskesmas.
diharapkan adanya peningkatan Pengumpulan data dilakukan
kualitas pelayanan. Sejauh ini, melalui wawancara mendalam dan
seluruh Puskesmas di Kota data sekunder,. Peneliti bertindak
Semarang yang berjumlah 37, sebagai pelaksana, pengumpul
sudah mengajukan untuk menjadi data, analisis, penafsiran data, dan
BLUD dan menunggu dilakukan hasil penelitian.
penilaian.
Berdasarkan kinerja keuangan
pada 3 tahun terakhir didapatkan

60
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

HASIL DAN PEMBAHASAN maka kebijakan hanya tinggal


Sumber daya dikertas dokumen saja. (7) Untuk
Berdasarkan hasil penelitian, melakukan perubahan dalam suatu
kedua Puskesmas menyatakan organisasi dibutuhkan SDM yang
bahwa dari aspek sumber daya mencukupi dari aspek kualitas
manusia untuk tenaga pelayanan maupun kuantitas.(8) Jumlah staff
masih kurang, Kedua Puskesmas sangat mendukung kinerja dari
masih belum memiliki tenaga sebuah implementasi program.
administrasi yang memadai Apabila jumlah staff kurang maka
Pada kedua Puskesmas masih beban kerja dari staff akan
ada tenaga puskesmas yang meningkat dan mempengaruhi
kualifikasi standar lulusannya masih kinerja staff dan implementasi
dibawah standar. Tenaga perawat program kurang maksimal.(9)
masih belum ada lulusan S1
keperawatan. Ada beberapa tenaga Standar dan Sasaran
perawat yang transfer lintas jurusan Menurut hasil penelitian untuk
sehingga kualifikasinya tetap D3 menjadi BLUD Puskesmas harus
bukan S1. Tenaga bidan juga memenuhi Persyaratan Teknis,
serupa dengan perawat. Pada Substantif dan Administratif sesuai
tenaga Administrasi juga masih dengan Permendagri 61 Tahun 2007
kurang. tentang Pedoman Teknis
Kedua Puskesmas belum Pengelolaan Keuangan Badan
memiliki tenaga Akuntan yang Layanan Umum Daerah. Secara
menunjang pengelolaan Akuntansi umum dari hasil penelitian
di Puskesmas ketika dilaksanakan didapatkan Puskesmas dapat
BLUD. ditetapkan menjadi BLUD apabila
Sarana dan Prasarana pada Puskesmas Layak menjadi BLUD.
Puskesmas Ngesrep kurang. Persyaratan yang harus dipenuhi
Informan Utama menyebutkan Puskesmas semuanya sama tidak
bahwa bangunan yang dimiliki ada perbedaan dalam kelengkapan
Puskesmas Ngesrep masih belum dokumen persyaratan baik
memenuhi syarat dan akan Puskesmas Rawat inap Maupun
dilakukan renovasi Tahun 2017. Puskesmas Non Rawat inap. Sejauh
Pada Puskesmas Bandarharjo ini Puskesmas sudah melengkapi
sarana dan sarana yang dimiliki dokumen persyaratan dan sudah
masih kurang dan bangunan diberikan pada Dinas Kesehatan
Puskesmas belum selesai di untuk dilakukan penilaian oleh tim
renovasi. penilai dari pemerintah kota.
BLUD merupakan salah satu Sasaran kedua Puskesmas
strategi untuk menambahkan Setelah ditetapkan BLUD adalah
sumber daya manusia. Fleksibilitas adanya peningkatan kualitas
yang dimiliki dari pengelolaan BLUD pelayanan pada Puskesmas. Sesuai
besar harapan baik dari Dinas dengan Permendagri 61 Tahun 2007
Kesehatan maupun Puskesmas tentang Pedoman Teknis
dapat menambahkan pegawai non Pengelolaan Keuangan Badan
PNS untuk menunjang pelaksanaan Layanan Umum Daerah Pasal 3
pelayanan di Puskesmas. yang berbunyi “PPK-BLUD bertujuan
Sebuah kebijakan memiliki meningkatkan kualitas pelayanan
tujuan dan sasaran yang jelas, jika kepada masyarakat untuk
tanpa sumber daya yang memadai, mewujudkan penyelenggaraan

61
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

tugas-tugas pemerintah dan/atau tahu bahwa Puskesmas akan


pemerintah daerah dalam diterapkan BLUD, tetapi tidak
memajukan kesejahteraan umum mengetahui bagaimana BLUD
dan mencerdaskan kehidupan diterapkan dan sejauh mana
bangsa. persiapan dan kesiapan Puskesmas
Puskesmas BLUD dapat dalam penerapan BLUD. Sehingga
dikatakan bermutu jika mampu staff masih belum memahami
memberikan hasil yang positif pada bagaimana BLUD diterapkan dan
tiga kinerja utama sebuah kapan ditetapkan. Sementara itu
Puskesmas BLUD yaitu berdampak Koordinasi internal Puskesmas
positif pada kinerja keuangan, antara Kepala Puskesmas dan staff
kinerja pelayanan serta kinerja dibawahnya maupun sebaliknya
manfaat. (11) terjalin baik. Koordinasi internal
Pemahaman terkait standar dan puskesmas tidak menemui
sasaran Puskesmas untuk menjadi hambatan dan permasalahan yang
BLUD secara umum belum baik, rumit.
karena hanya kepala Puskesmas Koordinasi Eksternal juga
dan Bendahara yang memahami dilakukan Puskesmas dengan Dinas
prinsip dan tujuan penerapan BLUD Kesehatan Kota Semarang sebagai
di Puskesmas. stakeholder yang memberikan
Standar dan sasaran kebijakan arahan Puskesmas untuk menjadi
merupakan bagian dari isi suatu BLUD. Koordinasi dilaksanakan
kebijakan. Segitiga analisa melalui rapat rutin di Kantor Dinas
kebijakan menyebutkan bahwa Kesehatan Kota Semarang sebulan
salah satu faktor penting dalam dua kali setiap rabu pertama dan
menganalisa suatu kebijakan rabu ketiga.
adalah dengan melihat dan Selain itu, apabila ada masalah
memahami isi/content dari yang penting dan mendesak maka
kebijakan tersebut. (10) perwakilan puskesmas baik kepala
Ukuran-ukuran dasar dan Puskesmas, Kepala TU, maupun
tujuan-tujuan merupakan bukti itu Bendahara akan dipanggil oleh
sendiri dan dapat diukur dengan dinas untuk menghadap. Namun,
mudah dalam beberapa kasus. seringkali terjadi misscommunication
Namun dibeberapa kasus kita dalam pemberian informasi maupun
menemukan beberapa kesulitan penerimaan oleh puskesmas.
besar untuk mengidentifikasi dan Selain itu, dari hasil penelitian
mengukur kinerja. (7) didapatkan bahwa seringkali
informasi dari dinas simpang siur
Komunikasi dan berubah-ubah sehingga
Berdasarkan hasil penelitian, Puskesmas sering bingung untuk
Penyampaian Informasi mengenai menginformasikan informasi
akan dilaksanakannya BLUD di tersebut pada internal Puskesmas.
Kedua Puskesmas. Namun, hanya Penyaluran komunikasi yang baik
sebatas informasi mengenai BLUD akan dapat menghasilkan suatu
secara umum saja kepada stafnya. implementasi yang baik. (9)
Kepala Puskesmas belum
memberikan informasi mengenai Karakteristik Badan Pelaksana
BLUD secara rinci sehingga staff Dari hasil wawancara
yang tidak terlibat dalam pembuatan disebutkan bahwa dalam
dokumen sebagian besar hanya pelaksanaan operasional

62
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Puskesmas struktur birokrasi sudah dukungan pernuh terhadap


berjalan cukup baik, semua staff penerapan BLUD Puskesmas di
pada masing-masing lini sudah Kota Semarang. Dukungan tersebut
bekerja sesuai dengan tanggung berupa diadakannya Sosialisasi
jawabnya bahkan dengan akan diterapkannya BLUD di
kekurangan jumlah staff sehingga Puskesmas pada tahap awal.
seringkali satu individu mengerjakan Kemudian adanya pelatihan-
pekerjaan lebih dari satu dalam satu pelatihan untuk persiapan dokumen,
waktu. tata kelola puskesmas dan
Staff terlibat banyak dalam pengelolaan keuangan. Dinas
proses pendataan pencapaian Kesehatan dalam mengadakan
indikator-indikator Standar Pelatihan tersebut bekerjasama
Pelayanan Minimum di Puskesmas dengan BPKP provinsi Jawa
Bandarharjo. Dalam melaksanakan Tengah.
tanggungjawabnya staff di kedua Lingkungan ekonomi adalah
puskesmas sudah bekerja dengan bagaimana dan sejauh mana
baik sesuai dengan hasil dalam pengaruh ekonomi dapat menunjang
wawancara yang menyebutkan atau justru menghambat Puskesmas
bahwa dengan kekurangan jumlah dalam Penerapan BLUD. Secara
staff yang ada semua tanggung garis besar ekonomi di Puskesmas
jawab yang diberikan dapat baik Puskesmas Ngesrep maupun
diselesaikan dengan baik dan Puskesmas Bandarharjo masih
seringkali staff lembur dalam ditopang oleh dana APBD, Bantuan
melaksanakan tugas. Operasional Kesehatan (BOK) dan
Karakteristik agen pelaksana dana Kapitasi dari Jaminan
adalah mencakup struktur birokrasi, Kesehatan Nasional (JKN) untuk
norma-norma, dan pola-pola biaya operasional dan biaya
hubungan yang terjadi dalam pelayanan untuk masyarakat.
birokrasi yang semuanya akan Setelah ditetapkan menjadi BLUD
mempengaruhi implementasi suatu Puskesmas akan diberikan
kebijakan. (7) Peran Struktur keleluasaan dalam pengembangan
birokrasi/organisasi yang bertugas bisnis di Puskesmas itu sendiri.
mengimplementasikan kebijakan Lingkungan sosial, politik, dan
memiliki pengaruh yang signifikan ekonomi yang tidak kondusif
terhadap implementasi suatu menjadi pemicu kegagalan kinerja
program.(12) implementasi kebijakan.(13)
Dukungan dari aspek kebijakan
Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan saat ini sudah dilakukan inisiasi oleh
Politik dinas dan perwakilan Kepala
Lingkungan sosial, Pada aspek Puskesmas untuk merumuskan
ini bagaimana peran pemerintah dan pedoman teknis penerapan BLUD
elit politik memberikan dukungan Puskesmas di Kota semarang yang
dalam bentuk pengadaan diajukan pada Pemerintah Kota.
sosialisasi, pelatihan, maupun Peraturan tersebut diterbitkan dalam
kebijakan publik seperti peraturan- Perwal yang meliputi tata kelola,
peraturan dan pedoman Standar pelayanan minimum, tarif,
pelaksanaan teknis terkait BLUD. rekruitmen tenaga non pns,
Berdasarkan hasil Penelitian pedoman teknis pengelolaan
didapatkan bahwa Dinas Kesehatan keuangan dan akuntansi. Sejauh ini
Kota Semarang memberikan belum semua peraturan tersebut

63
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

terbit karena masih tahap inisiasi Pelaksana mencakup tiga aspek


dan perumusan. yaitu sikap staff terkait kebijakan
Lingkungan Politik, apabila yang akan mempengaruhi
lingkungan politik yang ada tidak kemauannya dalam melaksanakan
mendukung akan proses kebijakan, Pemahaman implementor
implementasi kebijakan maka, akan terkait kebijakan, dan Komitmen
sulit bagi sebuah kebijakan untuk implementor terhadap kebijakan
diimplementasikan secara maksimal. yang merupakan preferensi nilai dari
(13)
implementor. (13)

Sikap Pelaksana Kesiapan Implementasi BLUD


Berdasarkan penelitian yang Puskesmas
dilakukan, komitmen dari kedua Puskesmas dapat dinyatakan
Puskesmas terhadap penetapan menjadi BLUD apabila sudah
BLUD mendukung dan berkomitmen memenuhi persyaratan sesuai
karena sudah merupakan arahan dengan permendagri 61 tahun 2007.
dari Dinas Kesehatan yang harus Apabila sudah memenuhi
dilakukan. Komitmen tersebut persyaratan tersebut secara
diwujudkan dengan cara melengkapi administratif puskesmas dinyatakan
dokumen persyaratan untuk menjadi siap dan mampu untuk menjadi
BLUD dengan baik dan benar. BLUD.
Seluruh staff baik di kedua Namun, dalam pelaksanaannya
Puskesmas memberikan sikap yang agar dapat memenuhi tujuan
positif. Semua staff merespon diterapkannya BLUD Puskesmas
dengan baik akan penetapan BLUD harus melakukan persiapan-
yang akan ditetapkan di Puskesmas persiapan agar semua internal
dan tidak ada penolakan terkait hal puskesmas secara keseluruhan siap
tersebut. untuk menerapkan dan
Pemahaman pelaksana terhadap melaksanakan BLUD di Puskesmas
isi dan mekanisme dari kebijakan dengan baik.
menentukan kinerja dari Setelah dokumen dan
implementasi suatu kebijakan. persyaratan sudah dilengkapi maka
Berkenaan dengan pemahaman Puskesmas harus memenuhi faktor-
akan kebijakan BLUD pada faktor yang mendukung
Puskesmas Ngesrep dan pelaksanaan BLUD di Puskesmas.
Bandarharjo Belum baik. Staff yang Saat ini di kedua Puskesmas sudah
ada kurang memahami bagaimana mempersiapkan BLUD untuk
isi kebijakan BLUD dan bagaimana meningkatkan kualitas
BLUD berjalan. Kepala TU yang pelayanannya. Namun, belum
seharusnya memahami bagaimana optimal karena terkendala
Pola Tata Kelola di Puskesmas tidak kurangnya sumber daya yang tentu
memahami bagaimana Pola Tata menghambat pelaksanaan BLUD
Kelola di Puskesmas seharusnya, sudah ditetapkan. Proses
begitu pula staff teknis Puskesmas komunikasi di kedua Puskesmas
yang hanya memahami BLUD masih belum optimal.
secara garis besar saja karena Penyebaran informasi terkait
belum ada sosialisasi dan forum BLUD di Kedua Puskesmas masih
yang intensif membahas mengenai secara umum saja sehingga staff
BLUD baik. tidak memahami BLUD.
Secara garis besar Sikap Ketidakpahaman staff tersebut akan

64
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

mempengaruhi pola kerja di Puskesmas baik Puskesmas


Organisasi yang dapat menghambat Bandarharjo belum optimal
BLUD. Faktor kebijakan belum karena pemberian informasi
adanya kebijakan yang mengatur terkait BLUD hanya sebatas
mengenai pelaksanaan teknis BLUD sosialisasi secara umum dan
di Puskesmas, sampai saat ini belum dilaksanakan forum
peraturan tersebut masih pada intensif yang membahas
tahap perumusan dan masih belum mengenai pelaksanaan BLUD di
selesai. Puskesmas. Sehingga staff yang
Pemahaman staff juga masih tidak terlibat kurang memahami
kurang karena staff tidak memahami substansi dan pelaksanaan dari
bagaimana pelaksanaan BLUD di BLUD di Puskesmas.
Puskesmas, di kedua Puskesmas 4. Struktur birokrasi baik di
hanya Kepala Puskesmas dan Puskesmas Ngesrep maupun
Bendahara yang memahami BLUD. Puskesmas Bandarharjo sudah
Hal ini disebabkan kurangnya berjalan dengan baik dalam
pemberian Informasi dan Sosialisasi pelaksanaan operasional
di Kedua Puskesmas mengenai Puskesmas dan persiapan BLUD.
BLUD. Organisasi sudah berjalan baik di
Banyaknya kendala dan kedua Puskesmas.
kekurangan tersebut maka 5. Lingkungan Sosial, Ekonomi, dan
Puskesmas belum siap untuk Politik belum optimal karena
melaksanakan BLUD di Puskesmas. dukungan politik dari aspek
kebijakan belum selesai dalam
KESIMPULAN perumusannya.
Puskesmas Ngesrep dan 6. Sikap pelaksana terkait
Puskesmas Bandarharjo belum siap penerapan BLUD di Puskesmas
dalam penerapan BLUD di belum optimal karena
Puskesmas. Hal ini berdasarkan pemahaman staff terkait BLUD
keenam variabel menurut teori Van masih kurang optimal.
Meter dan Van Horn belum
terpenuhi. Kekurangan tersebut SARAN
tentu akan menghambat 1. Sosialisasi dan pemberian
implementasi BLUD di Puskesmas. informasi mengenai BLUD di
Secara khusus dapat disimpulkan Puskesmas lebih intensif untuk
sebagai berikut: meningkatkan pemahaman staff.
1. Ketersediaan Sumber Daya 2. Diadakan forum khusus untuk
Manusia di Puskesmas baik meningkatkan pemahaman terkait
Puskesmas Ngesrep dan substansi penerapan BLUD
Puskesmas Bandarharjo masih kepada penanggungjawab dalam
belum baik dari aspek kuantitas, penerapan BLUD khususnya
kualitas dan sarana dan Kepala TU dan Bendahara yang
prasarana. bertanggungjawab akan Tata
2. Standar pada kedua Puskesmas Kelola dan pengelolaan
untuk menerapkan BLUD sudah keuangan.
memenuhi syarat karena 3. Melakukan penggalangan
puskesmas sudah melengkapi komitmen secara kontinyu oleh
dokumen persyaratan untuk Kepala Puskesmas dan staf
ditetapkan menjadi BLUD. internal Puskesmas kepada
3. Komunikasi pada kedua seluruh staf untuk menjaga

65
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

semangat dan komitmen staf Jakarta: LAN; 2012.


dalam menerapkan BLUD di 5. Departemen Dalam Negeri
Puskesmas. Republik Indonesia. Peraturan
4. Melakukan komunikasi dan Menteri Dalam Negeri No 61
koordinasi yang lebih intensif tahun 2007 Tentang Pengelolaan
untuk meminimalkan miss Badan Layanan Umum. Jakarta,
communication. Indonesia; 2007.
5. Melakukan peninjauan kepada 6. Dinas Kesehatan Kota
puskesmas guna melihat sejauh Semarang. Profil Dinas
mana puskesmas mampu Kesehatan Kota Semarang
menerapkan BLUD sesuai [Internet]. Available from:
dengan fasilitas dan sumber daya http://www.dinkes-
yang dimiliki. kotasemarang.go.id/?p=halaman
6. Memastikan informasi yang _mod&jenis=profil (diakses pada
beredar sudah dalam keadaan 27 maret 2016 pukul 19.04 WIB)
siap untuk dipublikasikan. 7. Winarno B. Kebijakan Publik
7. Melakukan kontrol dan Teori dan Proses. Yogyakarta:
pengawasan terhadap Penerbit Media Pressindo; 2008.
puskesmas secara rutin dan 8. Ardiyanto M. Analisis Kesiapan
berkala. Puskesmas dalam Perubahan
8. Mendorong pemerintah kota Status Menjadi Badan Layanan
untuk segera menerbitkan Umum Daerah (BLUD) dalam
peraturan walikota yang berisi Rangka Pelaksanaan Jaminan
aturan-aturan teknis dalam Kesehatan Nasional di
pengelolaan BLUD di Kabupaten Jepara. Diponegoro
Puskesmas. University, Semarang; 2016.
9. Harsini dan Zaili Rusli.
DAFTAR PUSTAKA Implementasi Program Jaminan
1. Oliver R. Satisfaction: a Pemeliharaan Kesehatan. J
Behavioural perspective on the Kebijak Publik. 2013;Volume 4,
costumer. Boston: McGraw-Hill :119–218.
p.; 1997. 10. Buse k, Mays N walt G. Making
2. Arisman. Mengukur Kepuasan Health Policy: membuat
Masyarakat dan Kualitas kebijakan
Pelayanan Publik. Available from: 11. Julastri dan Laksono
http://jakarta.kemenkumham.go.id Trisnantoro. Manajemen
/download/karya- Perubahan Di Lembaga
ilmiah/pelayanan-publik/71- Pemerintah: Studi Kasus
mengukur-kepuasan-masyarakat- Implementasi Kebijakan
dan-kualitas-pelayanan-publik/file Pelaksanaan PPK-BLUD di
(diakses pada 21 maret 2016 Rumah Sakit Jiwa Provinsi NTB.
pukul 19.40 WIB) J Kebijakan Kesehatan
3. Lintin B. Analisis Kinerja Indonesia. 2013;Volume
Pelayanan pada puskesmas 02:163–70.
Batua Makassar [Skripsi]. 12. Marenden E. Implementasi
Universitas Hasanudin, Kebijakan Rehabilitasi Dan
Makassar; 2011. Reklamasi Hutan Di Kabupaten
4. Lembaga Administrasi Negara. Mamuju. Universitas Hasanudin;
Strategi Penerapan Badan 2011.
Layanan Umum Daerah (BLUD). 13. Wicaksono dan Harya Nindya.

66
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Implementasi Peraturan


Daerah Kabupaten Nganjuk
Nomer 8 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Ketertiban
Umum (Studi Kasus Pada
Pengemis, Pengamen,
Pedagang Asongan dan
Pengelap Mobil di Kecamatan
Kertosono Kabupaten Nganjuk).
Publika. 2016;Volume 04.

67

You might also like