You are on page 1of 9

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN PADA ERA GLOBAL

DI SMK NEGERI 1 ADIWERNA


Tanto_Ramdhan
E-mail: tanto_ramdhan@yahoo.co.id, Tel/Fax : 081542339104

Abstract
The focus of this research is the management of vocational education techniques de-
scribed in the problem of engine research: planning, implementation and evaluation of
vocational education of Mechanical Engineering. The method used is a qualitative ap-
proach with case studies of type procedures: (1) pre-field, (2) ekprolasi focus, then (3)
data analysis. Techniques to obtain data by: (1) interviews, (2) observation, and (3) study
the document. Data analysis with inductive thinking techniques with the procedure: (1)
data reduction, (2) data display, then (3) draw conclusions and verification. Results of re-
search: (1) Planning is carried out through: the identification of needs through to the in-
formation search and internet industry, the formulation of plans through workshops by
presenting representatives from business and industry, establishing a plan with the board
attended the plenary meeting of teachers, parents, learners and the school committee, and
evaluation plan by Evabang, (2) exercising their education by organizing, coordination
and cooperation with business and industry to implement the learning in the form of the
theory by inserting character education, industry practices and work practices, and (3)
Evaluation, including: evaluation external of the BAN-S/M and ISO, an internal evalua-
tion consists of: the performance evaluation of teachers by the school principal, teacher
evaluation of learning by training the eye, prakerin evaluation by the industry, competen-
cy test by the department manager, Middle Semester Deuteronomy, Deuteronomy End of
Semester, Examination Theory and practice with the committees, and labor recruitment
test by the manager of BKK and industry recruiters.

Key words: vocational education, engineering mechanical

Abstract

Fokus dari penelitian ini adalah manajemen pendidikan teknik kejuruan yang
dideskripsikan pada masalah penelitian mesin: perencanaan, implementasi dan evaluasi
dari pendidikan kejuruan Teknik Permesinan. Metode yang dipergunakan adalah pen-
dekatan kwalitatif Hasil dari penelitian: (1 ) Perencanaan diselesaikan melalui: identifi-
kasi dari kebutuhan melalui pencarian keterangan dan industri internet, penjabaran dari
rencana melalui bengkel dengan menyajikan wakil dari bisnis dan industri, mendirikan
satu rencana dengan papan yang hadiri rapat pleno dari guru, induk, pelajar dan komite
sekolah, dan rencana evaluasi, (2 ) berlatih Pendidikan mereka dengan mengorganisir,
koordinasi dan bantuan kerjasama dengan bisnis dan industri untuk menerapkan belajar
pada bentuk dari teori dengan memasukkan Pendidikan karakter, industri berlatih dan
mengerjakan praktek, dan (3 ) Evaluasi, termasuk: eksternal evaluasi dari BAN-S/M dan
ISO, evaluasi internal terdiri dari: evaluasi kinerja dari guru oleh kepala sekolah, evalua-
si guru terpelajar dengan pelatihan, evaluasi prakerin oleh industri, kemampuan menguji
oleh manajer departemen, Ulangan Kwartal pertengahan, Ulangan Akhir Dari Kwartal,
Teori pengujian dan praktek dengan komite, dan test pekerja oleh manajer dari BKK dan
perekrut industri.

Key words: vocational education, engineering mechanical

181
PENDAHULUAN menajemen yang kurang baik, dan berbagai
Pasar kerja di era global lebih banyak faktor lainnya, tetapi ada SMK yang telah
membutuhkan tenaga-tenaga terampil berhasil dalam menyelenggarakan
menggunakan teknologi canggih. Sisi lain, pendidikan vokasional, yaitu SMK Negeri 1
persaingan tenaga kerja semakin ketat karena Adiwerna Kabupaten Tegal.
jumlah penduduk semakin banyak dan mesin Keberhasilan pendidikan vokasional
industri banyak menggantikan tenaga manu- SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal,
sia. Atas dasar itu maka lembaga pendidikan antara lain: (1) Peserta didik Jurusan Audio
khususnya yang memiliki tujuan menyiapkan Video dapat merakit Laptop, LCD dan
tenaga terampil seperti Sekolah Menengah barang elektro lainnya yang laku jual di
Kejuruan (SMK) harus berusaha untuk pasaran, (2) SMK tersebut dari tahun ke
menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai tahun telah menghasilkan peserta didik yang
sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan. memiliki kompetensi pesanan dari
SMK harus berupaya untuk mendidik peserta perusahaan-perusahaan besar seperti: Astra
didik yang sesuai dengan permintaan lapan- Motor Indonesia, dan (3) Out put dari
gan pekerjaan yang dibutuhkan sehingga pe- sekolah tersebut telah dipesan oleh berbagai
serta didik setelah selesai dari SMK dapat perusahaan/industri dan pesanan tenaga kerja
diterima pada suatu pekerjaan yang dibutuh- dari tahun ke tahun meningkat teutama pada
kan. jurusan teknik mesin bahkan menunjukkan
Salah satu upaya yang dilakukan antara output dengan jumlah pesanan lebih
SMK, yaitu memberikan pendidikan voka- banyak pesanannya.
sional. Pendidikan tersebut dimaksudkan Berdasarkan kacamata manajemen
agar peserta didik nantinya memiliki kecaka- keberhasilan tersebut, khususnya pada pendidi-
pan atau keterampilan khusus sesuai dengan kan vokasional Teknik Mesin tidak terlepas
kebutuhan lapangan pekerjaan bahkan dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
diupayakan sebelum peserta didik selesai Perencaan yang dibuat sekolah mengarah pa-
mengikuti pendidikan sudah tersedia lapan- da perencanaan pendidikan yang berstandar
gan pekerjaan yang siap menerima peserta internasional sehingga lulusannya yang di-
didik tanpa mencari-cari tempat pekerjaan. harapkan dapat bersaing di pasar tenaga kerja
Lebih jauh dari pada tujuan tersebut, peserta internasional. Selain itu, perencanaan yang
didik diusahakan mampu berwirausaha se- dibuat selalu dilakukan perbaikan sesuai
hingga tanpa menggantungkan perusahaan dengan kebutuhan dunia kerja bahkan be-
atau lembaga tertentu untuk menerima se- rusaha memprediksi kebutuhan-kebutuhan
bagai tanaga kerja. keterampilan di masa yang akan datang, se-
Kenyataan di lapangan banyak hingga jurusan yang Teknik Mesin yang
lembaga pendidikan khususnya SMK yang dikembangkan juga menyesuaikan dengan
memiliki tujuan menyiapkan tenaga kerja kebutuhan dunia industri, seperti, dari PT
terampil dan siap memasuki lapangan Nasmoco dalam waktu cepat memerlukan
pekerjaan yang dibutuhkan dan peserta didik dari jruusan Teknik Mesin yang
memprogramkan pendidikan vokasioanal memiliki keterampilan Las CO, maka dari
serta mendidik untuk mempu berwirausaha jurusan tersebut segera melatih peserta didik
ternyata mengalami kegagalan karena tidak untuk menguasai las CO.
menghasilkan tenaga kerja yang terampil Kegiatan-kegiatan pengorganisasian
apalagi mampu berwirausaha. Akibat dari sumber daya yang ada, koordinasi, dan ker-
kegagalan tersebut jumlah pengangguran jasama dengan pihak-pihak yang terkait
meningkat. Kegagalan-kegagalan pendidikan menunjukkan efektifitas dan efiseiensinya
vokasional yang diselenggarakan SMK, untuk pelaksanaan pembelajaran yang meru-
antara lain: kurangnya sarana dan prasarana, pakan inti dari pendidikan vokasional Teknik

182
183 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

Mesin. Sarana pendidikan yang mendukung Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat,


keberhasilan pendidikan vokasional di Wakil Kepala Sekolah Bidang Bursa Kerja
sekolah tersebut, selalu disesuaikan dengan Khusus, Ketua Jurusan Teknik Pemesinan,
kompetensi yang harus dicapai peserta didik, Ketua jurusan Teknik Kendaraan ringan
seperti pada jurusan tersebut Teknik Las (otomotif), Guru Mata Diklat Teknik
yang diharapkan dari industri adalah las CO, Pemesinan, Guru Mata Diklat Teknik Oto-
maka dengan berbagai upaya sekolah be- motif, dan peserta didik dan observasi lapan-
rusaha untuk memebeli mesin las CO sesuai gan.
dengan perkembangan zaman. Informasi Teknik Pengumpulan data dalam
yang diperoleh, pelaksanaan dan sarana juru- penelitian ini menggunakan tiga teknik: (1)
san teknik Mesin di sekolah tersebut terbaik observasi, (2) wawancara dan (3) dokumen-
untuk tingkat Jawa Tengah, bahkan men- tasi. Ketiga teknik tersebut digunakan untuk
erapkan kemitraan dengan perusahaan seperti memperoleh data selengkap-lengkapnya yang
Astra Motor dalam melaksanakan pembelaja- berkaitan dengan manajemen pendidikan
ran teknik pemesinan. vokasional Teknik Mesin. Teknik pemeri-
Evaluasi pendidikan tealah dil- kasaan data sesuai dengan Moleong
aksanakan dengan berbagai evaluasi, baik (1991:173), yaitu menggunakan empat krite-
ekternal maupun internal, teori maupun prak- ria, sebagai berikut: (1) darajat kepercayaan
tik. Evaluasi terhadap praktik dilakukan da- (credibility), yang meiputi: triangulasi, pen-
lam bentuk aktivitas peserta didik dalam gecekan anggota, dan diskusi teman sejawat;
melaksanakan tugas dan laporan praktik (2) keteralihan (transferability), (3) ketergan-
vokasional Teknik Mesin yang dilakukan pe- tungan (dependability), dan (4) kepastian
serta didik, seperti pembuatan produk. Eval- (confirmability).
uasi tersebut sangat penting, karena Analisis dan penafsiran data merupa-
digunakan untuk mengukur sejauhmana ke- kan kegiatan yang terjalin secara terpadu.
mampuan keterampilan atau kompetensi Analisis data telah dimulai sejak di lapangan,
yang dikuasai. pada saat itu sudah ada penghalusan data,
penyusunan kategori dengan kawasannya dan
METODE PENELITIAN sudah ada upaya dalam rangka penyusunan
Pendekatan penelitian yang digunakan hipotesis yaitu teorinya sendiri. Jadi analisis
adalah pendekatan kualitatif dengan tipe data penelitian ini terintegrasi dengan
studi kasus. Pendekatan tersebut dimak- penafsiran data. Teknik analisis data dengan
sudkan untuk mempelajari secara mendalam cara berfikir induktif, yaitu dari temuan-
dengan mengkaji, menganalisa dan temuan yang ada dijadikan simpulan secara
mendeskripsikan bedasarkan data empirik umum. Teknik analisis di dalam situs (Miles
tentang perencanaan, pelaksanaan dan eval- dan Huberman 1992:137-278) yang meliputi
uasi pendidikan vokasional Teknik Mesin di langkah-langkah: (1) reduksi data, (2) display
SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal. data, kemudian (3) mengambil kesimpulan
Studi kasus dalam bidang pendidikan dengan dan Verifikasi.
tahapan sesuai dengan pendapat Moleong
(1991: 85 – 108), yaitu: (1) Pra lapangan, (2) HASIL PENELITIAN
Pekerjaan lapangan (eskplorasi fokus), dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(3) Analisis Data. pendidikan vokasional Teknik Mesin
Data bersumber dari: Kepala sekolah, dikelola dengan perencanaan, pelaksanaan
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan evaluasi. Perencanaan pendidikan dil-
Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan aksanakan untuk mencapai tujuan yang telah
Prasarana, Wakil Kepala Sekolah Bidang ditetapkan sekolah, yaitu output atau lulusan
Evaluasi dan Pengembangan, Wakil Kepala dapat memasuki dan mampu bersaing pada

ISSN 2089-3639
Tanto_Ramdhan; Pendidikan Vokasional Teknik …. 184

pasar kerja sehingga lulusan dapat dipastikan maupun ketua jurusan melalui rapat-rapat.
bekerja pada industri manapun sesuai dengan Pelaksanaan pembelajaran merupakan inti
jurusannya. Prosedur yang dilakukan, yaitu dari pendidikan vokasional Teknik Mesin
dengan identifikasi kebutuhan, membuat ru- berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan
musan rencana, menetapkan rencana dan sekolah. Pembelajaran dilaksanakan dalam
mengevaluasi rencana serta menetapkan bentuk teori, praktik, dan prakerin (Prakek
kembali rencana. Kerja Industri). Persentasi pembelajaran teori
Identifikasi kebutuhan rencana dil- dan prakik, 20 % teori dan praktik 80%.
akukan para pengelola pendidikan vokasional Pembelajaran dengan menggunakan
Teknik Mesin dengan mencari informasi me- metode yang berpusat pada peserta didik atau
lalui: (1) akses internet tentang kebutuhan metode-metode pembelajaran inovatif,
kompetensi tenaga kerja yang dibutuhkan menggunakan alat-alat modern dengan kom-
pada dunia insustri, materi pembelajaran puter, memanfaatkan fasilitas internet untuk
vokasional Teknik Pemesinan sesuai dengan mendownload materi sebagai pendalaman.
kebutuhan industri, (2) meminta informasi Materi tertentu yang berkaitan dengan perhi-
dari alumni yang sudah bekerja di perus- tungan kecepatan mesin menggunakan me-
ahaan, dan (3) menghubungi perusahaan- sin CNC (Computer Numerik Control), yaitu
perusahan untuk mendapatkan informasi ten- mesin untuk perhitungan kecepatan mesin.
tang jenis kompetensi yang dibutuhkan in- Kegiatan evaluasi pendidikan voka-
dustri dan tempat untuk prakik peserta didik sional Teknik Mesin secara garis besar terdiri
yang tepat sesuai dengan jurusannya. dari evaluasi eksternal dan evaluasi internal.
Kegiatan perencanaan selanjutnya Evaluasi eksternal dilakukan oleh BAN-S/M
adalah merumuskan rencana pendidikan dan ISO 9001- 2008, sedangkan evaluasi in-
vokasional teknik mesin. Kegiatan tersebut ternal dilakukan oleh Kepala sekolah,
diselenggarakan melalui workshop yang dii- Evabang, dan guru Teknik Mesin. Prosedur
kuti para guru dengan menghadirkan pihak evaluasi, meliputi: (1) pembuatan program
Dunia Usaha/Dunia Indusri (DU/DI). Hasil evaluasi, (2) pelaksanaan evalusi, dan (3)
rumusan tersebut berupa rencana kurikulum Hasil evaluasi dan tindak lanjut.
yang kemudian ditetapkan bersama dengan Pelaksanaan evaluasi pendidikan me-
perencanaan lainnya melalui rapat pleno lalui pembelajaran dilaksanakan oleh guru
yang dihadiri unsur-unsur sekolah, orang tua, mata diklat yang diampunya sesuai dengan
dan komite sekolah. Rencana yang telah program yang telah ditetapkan pada awal ta-
ditetapkan menjadi program kerja sekolah hun diklat, yaitu evaluasi dalam bentuk teori
atau Rencana Kerja SMK Negeri 1 Adiwerna dan evaluasi dalam bentuk praktik; Evaluasi
Kabupaten Tegal, namun evaluasi rencana pembelajaran dalam bentuk teori, antara lain:
dilakukan oleh bagian evaluasi dan pengem- ulangan harian, ulangan mid semester, Ujian
bangan, terutama jika ada hal-hal baru yang Akhir Semester dan Ujian Akhir Sekolah.
berkaitan dengan kompetensi calon tenaga Pelaksanaan ulangan harian dilaksanakan
kerja yang dibutuhkan industri direvisi dan oleh masing-masing guru mata diklat setelah
ditetapkan kembali melalui rapat bersama menyelesaian satu kompetensi dasar (KD),
orang tua dan komite sekolah. sedangkan Ulangan Mid Semester atau
Pelaksanaan pendidikan vokasional Ulangan Tengah Semester dan Ujian Akhir
Teknik Mesin dilaksanakan dengan pen- Sekolah dilakukan serentak dengan kepaniti-
gorganisasian, koordinasi, kerjasama dengan aan. Evaluasi pembelajaran praktik dil-
industri untuk melaksanakan pembelajaran aksanakan uji kompetensi untuk mendapat-
vokasional Teknik Mesin. Pelaksanaan kan sertifikat kompetensi tertentu. Pelaksa-
koordinasi pendidikan vokasional Teknik naannya di luar jam pelajaran dan dil-
Mesin dilakukan koordinasi kepala sekolah aksanakan setelah Ujian Akhir Semester.

ISSN 2089-3639
185 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

Evaluasi terhadap peserta didik yang mengi- ahaan atau industri kecuali yang melanjutkan
kuti prakerin dilaksanakan oleh industri tem- ke perguruan tinggi atau berwirausaha ber-
pat prakerin kemudian setelah kembali ke sama orang tuanya.
sekolah diadakan Uji Kompetensi Prakerin.
Pelaksanaan evaluasi perekrutan tenaga kerja PEMBAHASAN
tergantung dari perusahaan atau industri yang Pendidikan vokasional Teknik Mesin
merekrut, tetapi secara umum dilaksanakan pada era global di SMK Negeri 1 Adiwerna
melalui tes Pengetahuan Umum, Matematika, Kabupaten Tegal dikelola dengan
dan Bahasa Inggris, kemudian dilanjutkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi se-
dengan tes melalui wawancara. Hal yang pal- bagaimana dipaparkan pada temuan di atas.
ing menentukan dalam perekrutan tenaga Kegiatan perencanaan dilaksanakan ber-
kerja adalah softskill, yaitu kemampuan yang tujauan sebagaimana pendapat Engkoswara
berkaitan dengan karakter peserta didik sep- dan Komariah (2010:133) adalah untuk men-
erti kedisiplinan, etos kerja, kejurujuran, dan capai protektive benefits, dan positive bene-
lain-lain. fitrs. Protektive benefits yaitu menjaga agar
Hasil evaluasi, diperoleh data: (1) tujuan-tujuan, sumber daya dan
evaluasi dari BAN-S/M atau hasil akreditasi teknik/metode yang dimiliki, memiliki rele-
diperoleh nilai A untuk 5 (lima) Program vansi yang tinggi dengan tuntutan masa de-
Keahlian termasuk Teknik Mesin dan berla- pan sehingga dapat mengurangi resiko kepu-
ku sampai dengan 2014/2015; (2) evaluasi tusan. Positive benefitrs, produktivitas dapat
dari ISO 9001:2008 dengan pencapaian Sep- meningkat sejalan dengan dirumuskannya
tember 2006-Handover Sertifikat ISO rencana yang komperhensif dan tepat.
9001:2000 Oktober 2009 menunjukkan Berdasarkan temuan hasil penelitian
bahwa SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten bahwa perencanaan pendidikan melalui
Tegal masih mendapat pengakuan dari ISO prosedur identifikasi kebutuhan rencana, pe-
9001:2008; (3) evaluasi kinerja guru menun- rumusan rencana, penetapan dan evaluasi
jukkan bahwa guru rata-rata baik dan didi- rencana serta penetapan kembali. Identifikasi
kasinya terhadap sekolah ini cukup tinggi. kebutuhan rencana menurut Rivai dan Murni
Guru-guru sering bekerja di luar jam sampai (2009:9) ada beberapa cara, antara lain: (1)
jam 15.30, terutama pada jurusan teknik observasi di lapangan, (2) mengumpulkan
pemesinan rata-rata di sana guru nglembur permintaan pendidikan dari para pengguna
sampai sore, kadang menunggui peserta didik jasa pendidikan, (3) mengadakan wawancara
praktik karena mereka menyadari peserta dengan target peserta, atasan individu, bawa-
didik yang praktik membuat produk tidak hannya atau temannya, (4) diskusi kelompok,
mungkin dikerjakan di luar sekolah, hal ini (5) tes tertulis, (6) komentar pelanggan, (7)
berkaitan dengan mesin yang digunakan. kebutuhan pelanggan, (8) komentar pesaing,
Guru-guru sering memberikan contoh kerja dan (9) hasil temuan pemeriksa. Hasil
keras dan tanggung jawab. temuan maupun pendapat Rivai dan Murni
Hasil evaluasi belajar peserta didik pada prinsipnya sama, yaitu untuk
menunjukkan ketuntasan belajar sama mendapatkan informasi, namun hasil temuan
dengan 85% dan atau lebih dari 85%. Hasil menunjukkan bahwa di SMK Negeri 1 Adi-
uji kompetensi keahlian, maka diperoleh data werna telah menggunakan sarana yang lebih
bahwa hasil uji kompetensi tidak langsung efektif, yaitu melalui internet.
semua lulus. Tingkat kelulusananya bertahap, Kegiatan identifikasi kebutuhan
namun pada akhirnya lulus semua dan rencana, tidak lain untuk mendapatkan in-
mendapat sertifikat Uji Kompetensi keahlian formasi yang tepat tentang kebutuhan
yang diikuti. Hasil perekrutan tenaga kerja rencana. Hasil pencarian informasi diperoleh
menunjukkan semua terserap pada perus- tentang kebutuhan perencanaan yaitu: ku-

ISSN 2089-3639
Tanto_Ramdhan; Pendidikan Vokasional Teknik …. 186

rikulum yang sesuai dengan kebutuhan in- Kurikulum yang dirumuskan dan
dustri dan diperlukan pelatihan peningkatan ditetapkan sesuai dengan pendapat Rivai dan
kemampuan guru untuk melaksanakan tugas Murni (2009:98), antara lain: (1) dibuat ku-
melaksanakan pendidikan sesuai dengan rikulum kombinasi broad based dan compe-
kebutuhan industri. tency baced yang dilaksanakan untuk bidang-
Langkah yang telah dilaksanakan bidang keahlian dalam kelompok di luar
SMK dalam pendidikan vokasional Teknik teknologi dan industri, sedangkan untuk bi-
Mesin selanjutnya yaitu merumuskan dang-bidang keahlian dalam kelompok
rencana karena rumusan yang tepat untuk teknologi dan industri tetap menggunakan
penyelenggaraan pendidikan vokasional kurikuhum competency based; dan (2) wakiu
Teknik Mesin perlu disusun secara sistema- pelaksanaan praktik industri dapat dipilih
tis. Rumusan yang tepat juga dapat mem- oleh masing-masing SMK yang lamanya 4-6
berikan penjelasan kepada stake holder bulan tergantung dari kesiapan sekolah dan
dengan mudah sehinga dapat memberikan institusi pasangannya. Rencana yang telah
motivasi untuk berpatisipasi dalam ditetapkan perlu dievaluasi sebagaimana
mewujudkan tujuan pendidikan di SMK pendapat Sudjana (2008:10) bahwa evaluasi
Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal, khu- tersebut untuk mengetahui keunggulan,
susnya yang berkaitan dengan Teknik Mesin. kelemaan, peluang, dan tantangannya dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Penyelenggaraan workshop dengan
menghadirkan pihak Dunia Usaha/Dunia In- Pelaksanaan pendidikan vokasional
dusri (DU/DI) memungkinkan perumusan Teknik Mesin dilaksanakan dengan pen-
rencana khususnya kurikulum sesuai dengan gorganisasian, koordinasi, kerjasama dengan
kemauan pelanggan, yaitu keinginan DU/DI. industri untuk melaksanakan pembelajaran
Hal ini juga untuk memperbaiki kelemahan vokasional Teknik Mesin sehingga dapat
kurikulum di masa yang lalu yang diungkap mencapai tujuan pendidikan vokasioanal
dalam hasil studi Samsudi dalam Balitbang Teknik Mesin yang produktif, berkualitas,
Provinsi Jawa Tengah (2008:14) yang efektif dan efisien agar memiliki manfaat se-
menemukan bahwa kurikulum pendidikan bagaimana pendapat Usman (2006:8), yaitu:
dan pelatihan masih disusun sepihak oleh (1) terwujudnya suasana belajar dan proses
penyelenggara, belum melibatkan dunia pembelajaran vokasional Teknik Mesin yang
usaha atau industri. Hasil penelitian Sudana aktif, inovatif, kreatif, efektif dan me-
dalam Balitbang Provinsi Jawa Tengah nyenangkan; (2) terciptanya peserta didik
(2008:14) menyimpulkan bahwa (1) dalam yang aktif mengembangkan potensi dirinya
hal implementasi kurikulum, SMK masih untuk memiliki potensi spritual keagamaan,
bersifat sentralistik, artinya masih ber- pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
tumpu pada kurikulum nasional, belum akhlak mulia serta vokasional Teknik Mesin
banyak terjadi pengembangan kurikulum yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
di lapangan yang melibatkan DU/DI; (2) dan negara; (3) terpenuhinya kompetensi
SMK masih memiliki penafsiran yang profesional guru (tenaga pendidik) khu-
bervariasi tentang pola sinkronisasi ku- susnya mata diklat vokasioanl Teknik Mesin;
rikulum pembelajaran; dan (3) SMK be- (4) terpenuhinya kompetensi tenaga kepen-
lum memiliki pola yang efektif dan efisien didikan dalam memberikan pelayanan ad-
dalam pengembangan kurikulum, khususnya ministrasi di bidang pendidikan vokasional
dalam bersinergi dengan dunia Teknik Mesin; dan (5) teratasinya masalah
usaha/industri. Hasil penelitian tersebut nam- mutu pendidikan vokasional Teknik Mesin.
paknya menjadi masukan bagi para pengelola Pelaksanaan pendidikan vokasional
pendidikan vokasional Teknik Mesin untuk Teknik Mesin dilakukan koordinasi agar ter-
memperbaiki kurikulum yang sebelumnya. jadi singkronisasi daam langkah dan

ISSN 2089-3639
187 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

kegiatan. Pelakasanaan tersebut sesuai werna Kabupaten Tegal dengan mudah dapat
dengan Gie dalam Sagala (2006:55) ber- di terima di industri.
pendapat bahwa koordinasi merupakan Pembelajaran melalui Prakerin (Prak-
rangkaian aktivitas menghubungkan, tek Kerja Industri) yang dimaksud adalah
menyatupadukan dan menyelaraskan orang- sama dengan pendidikan sistem ganda
orang dan pekerjaannya sehingga semuanya (PSG). Pendidikan Sistem Ganda menurut
berlangsung secara tertib dan seirama menuju Barus et.al. (2009:1), yaitu suatu bentuk
ke arah tercapainya tujuan tanpa terjadi penyelenggaraan pendidikan keahlian yang
kekacauan, percekcokan, kekembaran kerja memadukan secara sistematis dan sinkron
atau kekosongan kerja. program pendidikan di sekolah kejuruan
Pembelajaran dengan menggunakan (SMK) dan program penguasaan keahlian
metode yang berpusat pada peserta didik atau yang diperoleh melalui kegiatan bekerja
metode-metode pembelajaran inovatif, langsung di dunia kerja (industri) serta ter-
menggunakan alat-alat modern dengan kom- arah untuk mencapai tingkat keahlian terten-
puter, memanfaatkan fasilitas internet untuk tu. Rivai dan Murni (2009:97), berkaitan
mendownload materi sebagai pendalaman. dengan prakerin berpendapat bahwa model
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian di pendidikan yang mengembangkan kerjasama
Thailand yang dilakukan Becker (2004:2) dengan industri telah dikembangkan di
bahwa peseta didik pada sekolah kejuruan Amerika Serikat, yang disebutnya model
teknik elektronika di Tahiland lebih senang pendidikan kooperatif (cooperative educa-
menggunakan model kontruktivisme, yaitu tion). Pendidikan tersebut menurut Humbert
membangun dan mengambangkan potensi & Woloszyk dalam Rivai dan Murni
yang ada pada peserta didik sehingga peran (2009:97) memiliki karakteristik sebagai
guru tidak sebagai pusat belajar melainkan berikut: (1) dilindungi oleh undang-undang
sebagai fasilitator. Pelaksaan pembelajaran yang kuat, sehingga baik sekolah maupun
tersebut juga didukung pendapat Nursekha industri mempunyai ikatan legal yang harus
[accessed 27/11/11] dari hasil penelitiannya dipatuhi; (2) memadukan pengajaran yang
bahwa pembelajaran kecakapan hidup dalam berorientasi pada lapangan kerja (occupa-
hal ini Teknik Mesin dilakukan dengan pen- tionally oriented instruction) di sekolah dan
dekatan tematik, induktif dan beorientasi pengalaman belajar yang berkaitan dengan
kebutuhan masyarakat di wilyahnya. pekerjaan (work-related learning experience)
Materi tertentu yang berkaitan dengan di industri; (3) kegiatan ini direncanakan dan
perhitungan kecepatan mesin menggunakan disupervisi secara baik; (4) adanya
mesin CNC (Computer Numerik Control), pengaturan waktu antara kedua kegiatan
yaitu mesin untuk perhitungan kecepatan me- secara berlapis-berulang, yang memung-
sin. Pembelajaran menggunakan alat-alat kinkan peserta didik dapat belajar di sekolah
modern menunjukkan bahwa pembelajaran sambil bekerja di industri; (5) pengalaman
yang dilakukan sesuai harapan DU/DI dan belajar bekerja harus sesuai dengan program
tuntutan perkembangan jaman yang studi atau tujuan karier subjek didik; (6)
menuntut penggunaan alat-alat modern da- adanya perjanjian pelatihan peserta didik
lam melaksanakan pekerjaan. Pengenalan (student training agreement) yang ditanda-
penggunaan CNC juga sesuai dengan hasil tangani oleh peserta didik, orang tua, koordi-
penelitian Balitbang Provinsi Jawa Tengah nator/sekolah, dan supervisor/perusahaan;
(2008:55) tentang kebutuhan industri di bi- dan (7) diberikannya upah kepada peserta
dang operator CNC menunjukkan bahwa didik yang sedang bekerja oleh perusahaan
kebutuhan tersebut sangat besar sehingg yang bersangkutan.
dengan pengenalan CNC memungkinkan pe- Hasil perekrutan tenaga kerja menun-
serta didik tamat dari SMK Negeri 1 Adi- jukkan semua terserap pada perusahaan atau

ISSN 2089-3639
Tanto_Ramdhan; Pendidikan Vokasional Teknik …. 188

industri kecuali yang melanjutkan ke dunia usaha dan dunia industri, (2) Tingkat-
perguruan tinggi atau berwirausaha bersama kan kerjasama dengan dunia usaha dan in-
orang tuanya. Hal ini menepis hasil dustri dalam pelaksanaan pendidikan voka-
penelitian Balitbang Provinsi Jawa Tengah sional Teknik Mesin melalui pelatihan di in-
(2008: 21) yang menyatakan bahwa dustri, dan (3) Tingkatkan kegiatan evaluasi
keterserapan peserta didik dari SMK se Jawa dengan berbagai teknik evaluasi agar tingkat
Tengah 30% pada dunia industri. Kenyataan pencapaian kompetensi peserta didik selalu
yang dialami SMK Negeri 1 Adiwerna Ka- sesuai dengan kompetensi yang diharapkan
bupaten Tegal khususnya pendidikan Teknik dunia usaha dan dunia industri.
Mesin menunjukkan peningkatan mutu yang
terus menerus sehingga keterserapan output DAFTAR PUSTAKA
pada dunia industri dapat maksimal, bahkan Balitbang Provinsi Jawa Tengah. 2008.
negara lain, seperti Jepang telah mencoba Laporan Penelitian tentang Keterkai-
menyerap tenaga kerja dari sekolah tersebut. tan Pendidikan dan Penyediaan
Lapangan Kerja di Jawa Tengah.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Barus, John Albert. et al. Evaluasi Mana-
(1) Perencanaan dilaksanakan me- jemen Pendidikan Sistem Gamda di
lalui: identifikasi kebutuhan melalui pencari- SMK Negeri 3 Lubuklinggo. “Ab-
an informasi ke industri dan internet, rumu- strak Tesis” Bengkulu: Universitas
san rencana melalui workshop dengan Negeri Bengkulu.
menghadirkan utusan dari dunia usaha dan
Becker, Kurt H. 2004. A Comparison of
industri, penetapan rencana dengan rapat
Students' Achievement and Attitudes
pleno dihadiri dewan guru, orang tua peserta
between Constructivist and
didik dan komite sekolah, dan evaluasi
Traditional Classroom Environments
rencana oleh Evabang; (2) Pelakasanaan
in Thailand Vocational Electronics
pendidikan dengan pengorganisasian,
Programs. Journal of Vocational
koordinasi dan kerja sama dengan dunia
Education Research. Current Editor:
usaha dan dunia industri untuk melaksanakan
James Greenan jgreenan@purdue.edu
pembelajaran dalam bentuk teori dengan me-
Volume 29, Issue 2 • 2004. Utah State
nyisipkan pendidikan karakter, praktik dan
UniversitybSomchai Maunsaiyat
praktik kerja industri; dan (3) Evaluasi, meli-
King Mongkut's Institute of
puti: evaluasi ekternal dari BAN-S/M dan
Technology, Ladkrabang.
ISO, Evalusi internal terdiri dari: evalusi
kinerja guru oleh kepala sekolah, evaluasi
Engkoswara dan Komariah. 2010. Admin-
pembelajaran oleh guru mata diklat, evaluasi
istrsi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
prakerin oleh industri, Uji kompetensi oleh
pengelola jurusan, Ulangan Tengah Seme- Miles, Matthew B. dan A. Michael
seter, Ulangan Akhir Semester, Ujian Teori Huberman. 1992. Analisis Data
dan Praktik dengan kepanitiaan, dan tes Kualitatif. Translated by Tjetjep
perekrutan tenaga kerja oleh pengelola BKK Rohendi Rohidi. Jakarta: UI-Press.
dan industri perekrut.
Moleong, J. Lexy, 1991,
Saran MetodologiPeneitian Kualitatif,
(1) Tingkatkan kegiatan perencanaan Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
pendidikan vokasional Teknik Mesin melalui
kerjasama dengan industri agar kompetensi Nurseha, Ratna. 2010. Pendidikan
yang diharapakan sesuai dengan kebutuhan Vokasional Memacu Kreativitas.

ISSN 2089-3639
189 JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011

Artikel Online. Http:// Artikel Online/ Sudjana, N. 2008. Cara Belajar Siswa Aktif
Pendidikan Vokasional Memacu Dalam Proses Belajar Mengajar
Kreativitas. Html. [accessed Bagaimana Mengaktifkan Siswa
27/11/10] dalam Belajar. Jakarta : PT Gramedia.

Rivai, Veithzal dan Sylviana Murni. 2009 Usman, Husaini 2006. Manajemen, Teori,
Education Manajement Analaisis Te- Praktik, dan Riset Pendidika. Jakarta:
ori dan Praktis.Jakarta: Rajawali Bumi Aksara.
Press.

Sagala, Syaeful. 2006. Adminiatrasi Pendidi-


kan Konteporer. Bandung: Alfabeta.

ISSN 2089-3639

You might also like