You are on page 1of 13

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PENGEMBANGAN STANDAR PELAKSANAAN


PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI WILAYAH SURAKARTA

Sarwo Edi, Suharno, Indah Widiastuti


Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta
E-mail: edi.january@gmail.com

ABSTRACT
The research aims to 1) Know how the implementation of the industrial
practice training of students machining program of vocational high school in
Surakarta; 2) Develop standard implementation of the industrial practice training of
students machining program of vocational high school in Surakarta.This researh was
a comparative qualitative research. The population of this research was procedure of
industrial practice training of Machining Program Vocational High School in
Surakarta. SMK Negeri 5 Surakarta, SMK pancasila Surakarta and SMK PGRI 1
Surakarta were selected as the sample through purposive sampling. This study was
started from collecting data, analyzing data, and making conclusions. The type of
data was qualitative data. Data collection techniques were documentation and
interview. Analysis of data using document analysis.Based on the result of reseacrh,
implementation flow of industrial practice training that can be proposed are 1)
Sinkronizing Industry Phase, 2) Evaluating Industry Feasibility, 3) Determining
temporary industry, 4) Socializing Industrial Practice Training 5) Selecting Industry
by Students, 6) Determining Final Industry, 7) Making Cooperation with Industry, 8)
Preparatory Phase, 9) Impelemtaion Phase, 10) Mentoring Participants of Training,
11) Handling troubled students, 12) Withdrawing Training Participant, 13) Assesing
and Certificating Training Participant of Industrial Practice Training 14) Collecting
Records of Industrial Practice Training.

Key Words: Vocational High School, Industrial Practice Training, SOP

commit to user

1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui bagaimana pelaksanaan


prakerin pada program keahlian Teknik Pemesinan di SMK wilayah Surakarta. 2)
Mengembangkan Standar Pelaksanaan Prakerin pada program keahlian Teknik
Pemesinan di SMK wilayah Surakarta.Penelitian ini merupakan penelitian komparatif
kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah SMK dengan program keahlian
Teknik Pemesinan di Surakarta. Sampel yang terpilih adalah SMK N 5 Surakarta,
SMK Pancasila Surakarta, dan SMK PGRI 1 Surakarta dengan teknik pengambilan
sampel purposive sampling. Penelitian ini dimulai dari pengumpulan data, analisis
data dan pengambilan Kesimpulan. Jenis data yang dugunakan yaitu data kualitatif.
Teknik Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan wawancara. Analisis data
pada penelitian ini menggunakan analisis dokumen.Berdasarkan hasil penelitian, alur
pelaksanaan prakerin yang dapat diusulkan adalah sebagai berikut 1) Tahap
Sinkronisasi Industri, 2) Tahap Evaluasi Kelayakan Industri, 3) Tahap penetapan
Industri Sementara, 4) Tahap Sosialisasi Prakerin, 5) Tahap Pemilihan DU/DI oleh
Peserta Prakerin, 6) Tahap Final Penetapan Industri, 7) Tahap Pembuatan Kerjasama
dengan DU/DI, 8) Tahap Pembekalan Prakerin, 9) Tahap Pelaksanaan Prakerin, 10)
Tahap Pembimbingan Peserta Prakerin, 11) Tahap Penanganan Siswa Bermasalah,
12) Tahap Penarikan Prakerin, 13) Tahap Penilaian dan Sertifikasi Peserta Prakerin,
dan 14) Tahap Pengumpulan dan Pemberkasan Rekaman Prakerin.

Kata Kunci: Sekolah Menengah Kejuruan, Prakerin, SOP.

PENDAHULUAN Arti pendidikan ini dijabarkan secara


Sekolah Menengah Kejuruan lebih spesifik lagi dalam Peraturan
(SMK) merupakan salah satu lembaga Pemerintah Nomor 29 tahun 1990
pendidikan yang bertanggungjawab tentang Pendidikan Menengah, yaitu
menciptakan sumber daya manusia pendidikan menengah kejuruan adalah
yang memiliki kemampuan, pendidikan menengah yang
keterampilan, dan keahlian sehingga mengutamakan pengembangan
lulusannya dapat mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
kinerja apabila terjun dalam dunia pelaksanaan jenis pekerjaan tertentu.
kerja (Arif Rifai & Barnawi, 2012:13). Dari penjelasan di atas dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

disimpulkan bahwa pendidikan Kegiatan praktik industri pada


kejuruan adalah pendidikan yang pendidikan sistem ganda adalah
mempersiapkan peserta didik untuk kegiatan praktik nyata dilakukan siswa
memasuki lapangan pekerjaan. pada pekerjaan produksi di lini
Kekhususan dalam produksi. Program praktik industri ini
pembelajaran di SMK bukan hanya memiliki ciri bahwa siswa yang
dengan adanya pembelajaran melaksanakan praktik kerja industri
kompetesi keahlian yang mampu diperlakukan bekerja sebagaimana
membekali siswa agar siap kerja di karyawan pekerja yang lain.
dunia usaha dan industri (DU/DI) Tujuan praktik industri
tetapi dengan adanya relevansi SMK menurut Bukit ( 2014 : 50) yaitu: (1)
dengan DU/DI guna mencapai tujuan mendapat pengalaman bekerja di lini
terciptanya mutu lulusan SMK yang produksi; (2) memahami sikap dan
sesuai dengan kebutuhan DU/DI. Hal disiplin kerja melalui praktek kerja
ini didasarkan dari kebijakan industri di lini produksi; (3)
pemerintah tentang link and match mendapatkan kompetensi kejuruan
DU/DI dengan penyelenggaraan sesuai dengan standar komptensi yang
pendidikan di SMK agar dari kedua dituntut oleh dunia industri; (4)
belah pihak saling mengerti apa saja mendapatkan kompetensi sosial, yaitu:
yang dibutuhkan oleh DU/DI dan apa bekerja sama dalam mengerjakan
yang seharusnya dilakukan oleh SMK pekerjaan, mencari pemecahan
dalam menanggapi kebutuhan dari terhadap kesulitan dalam pekerjaan.
DU/DI yang semakin berkembang Billet and Beven (dalam
pesat dalam bidang teknologi dan ilmu Stephen Billet, 2008) menyatakan
pengetahuan. Program Praktek Kerja bahwa “job practice meant assist
Industri (Prakerin) adalah solusi yang developing students vocational
tepat untuk meningkatkan relevansi knowledge about workplaces, students
antara SMK dan DU/DI. frequently reported the importance of
commit to user
stories and examples provided by
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

teachers”. (praktik kerja industri 3) Perusahaan mengirim surat


dimaksudkan untuk membantu siswa konfirmasi ke kampus.
kejuruan mengembangkan 4) Siswa mendaftar pelatihan industri.
pengetahuan tentang tempat kerja, 5) Orientasi pelatihan industri dengan
siswa sering melaporkan cerita dan membawa formulir pengawasan
contoh penting yang diberikan oleh industri,
guru). 6) Siswa melakukan pelatihan industri
Tripathi & Chaurasia (2014) dilengkapi dengan buku Laporan
menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan harian.
prakerin ada 5 langkah yaitu: 7) Pembimbing dari kampus
1) Menganalisa pekerjaan dan memonitoring dengan membawa
kemampuan yang akan dipelajari. formulir evaluasi pengawas.
2) Memilih dan melatih pelatih. 8) Siswa menyerahkan Laporan ke
3) Mempersiapkan bahan pelatihan. kampus.
4) Menjalin kerjasama dengan industri 9) Pembimbing melaporkan hasil
5) Mengevaluasi dan membuat pelatihan ke kampus
pembaharuan. Pengertian SOP adalah
Berdasarkan Industrial pedoman yang berisi prosedur-
Training Process Table oleh ISE dapat prosedur operasional standar yang ada
dijabarkan alur prakerin sebagai di dalam suatu organisasi yang
berikut: digunakan untuk memastikan bahwa
1) Siswa menghubungi perusahaan semua keputusan dan tindakan, serta
untuk pelatihan industri dengan penggunaan fasilitas-fasilitas proses
membawa surat permohonan ijin yang dilakukan oleh orang-orang di
sementara. dalam organisasi berjalan secara
2) Siswa menghubungi pihak kampus efektif dan efisien, kosistenstandar,
untuk mendapatkan surat izin dan sistematis (Tambunan, 2011).
pelatihan industri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kota Surakarta adalah sebuah 2) Beberapa sekolah belum


kota yang memiliki jumlah SMK melaksanakan uji kelaikan
dengan program keahlian teknik terhadap DU/DI,
pemesinan terbanyak di Karesidenan 3) Belum semua siswa diberikan
Surakarta. Jumlah SMK dengan kepercayaan di DU/DI untuk
program keahlian teknik pemesinan di mengerjakan pekerjaan,
kota Surakarta berjumlah 12 sekolah 4) Ketidaksesuaian bidang pekerjaan
yaitu 2 sekolah berstatus negeri atau yang dilakukan siswa di DU/DI
milik pemerintah dan 10 sekolah dengan yang diajarkan di sekolah,
berstatus swasta. Dari 12 SMK dengan 5) Beberapa sekolah tidak
program keahlian teknik pemesinan di mengetahui keabsahan penilaian
kota Surakarta 7 sekolah terakreditasi oleh DU/DI
A, 4 sekolah terakreditasi B, dan 1 Dalam pelaksanaan prakerin terdapat
sekolah terakreditasi C program beberapa kendala. Salah satunya
keahlian teknik pemesinannya. Semua adalah prosedur prakerin yang tidak
SMK program keahlian teknik sesuai. Maka dari itu diperlukan
pemesinan di wilayah Surakarta telah perbaikan prosedur prakerin sehingga
melaksanakan program prakerin. pelaksanaan prakerin akan semakin
Berdasarkan hasil dari wawancara baik.
dengan pihak hubungan industri di
METODE PENELITIAN
beberapa SMK di wilayah Surakarta,
Penelitian ini merupakan
prakerin yang dilaksanakan oleh siswa
penelitian komparatif kualitatif yang
SMK di wilayah surakarta menemui
bertujuan untuk mengetahui
beberapa kendala yaitu:
bagaimana alur SOP Prakerin yang
1) Beberapa sekolah masih
digunakan oleh SMK pemesinan di
terkendala dalam pembimbingan
Surakarta. Setelah mengetahui
siswa oleh guru pembimbing
pelaksanaan prakerin SMK Pemesinan
prakerin di DU/DI ,
di Surakarta
commit to user maka akan diambil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

kesimpulan bagaimana alur Analisis data dalam


pelaksanaan prakerin yang baik penelitian ini dilakukan secara
berdasarkan data dokumen-dokumen deskriptif kualitatif dan analisis
dari SMK Pemesinan di wilayah dokumen. Teknik analisis ini disebut
Surakarta. juga sebagai analisis data sekunder.
Pada penelitian ini data yang Dimana data yang diperoleh tidak
digunakan adalah alur pelaksanaan berasal dari narasumber langsung
prakerin atau standar operasional untuk melengkapi data analisis data
prosedur (SOP) prakerin dan yang di dapatkan dari analisis
wawancara sebagai pendukung. dokumen, peneliti melakukan
Teknik pengambilan sampel wawancara dengan narasumber terkait
dipilih oleh peneliti dalam penelitian prakerin, Data yang telah terkumpul
ini adalah purposive sampling. Teknik kemudian diformulasikan secara
Purposive sampling yang digunakan deskriptif, selanjutnya memproses data
peneliti jika peneliti mempunyai tersebut. Hasil yang diperoleh
pertimbangan-pertimbangan tertentu di diinterpretasikan, kemudian disajikan
dalam pengambilan sampelnya. Dalam dalam bentuk naratif.
penelitian ini dipilih SMK Negeri 5 Ketika data sudah benar maka
Surakarta untuk mewakili sekolah data akan dibandingkan berdasarkan
negeri dengan akreditasi A untuk kemungkinan-kemungkinan yang
program keahlian Teknik pemesinan, terjadi dari data masing-masing aspek
SMK Pancasila Surakarta untuk pelaksanaan prakerin dari masing-
mewakili sekolah negeri dengan masing sekolah. Kemudian aspek-
akreditasi A untuk program keahlian aspek dinilai baik akan digunakan
Teknik Pemesinan, dan SMK PGRI 1 sebagai alur prakerin yang baru.
Surakarta untuk mewakili sekolah Sumber data dari penelitian ini
swasta dengan akreditasi B untuk adalah dokumentasi dan wawancara.
program keahlian Teknik Pemesinan. Sumber data pada penelitian ini
commit to user
adalah SOP Prakerin dari SMK Negeri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5 Surakarta, SMK Pancasila Surakarta, yang ada di DU/DI. Sehingga dengan


dan SMK PGRI 1 Surakarta. Sumber adanya sinkronisasi kurikulum ini
data primer didapat dari wawancara SMK tdak tertinggal jauh dengan
yaitu wawancara dengan pengurus perkembangan teknologi yang semakin
prakerin SMK Negeri 5 Surakarta, pesat. Hal ini sesuai dengan Tripathi &
pengurus prakerin SMK Pancasila Chaurasia (94: 2014) yang menyatakan
Surakarta, pengurus prakerin SMK bahwa memilih dan menyeleksi
PGRI 1 Surakarta, beberapa guru kemampuan yang diajarkan itu
produktif SMK Negeri 5 Surakarta, termasuk poin penting dalam prakerin.
beberapa guru produktif SMK Sebelum diadakanya kerjasama
Pancasila Surakarta, beberapa guru antara DU/DI dan sekolah terlebih
produktif SMK PGRI 1 Surakarta, dahulu sekolah harus melakukan
wawancara siswa SMK Negeri 5 evaluasi kelayakan industri. Evaluasi
Surakarta, wawancara dengan siswa ini bertujauan agar siswa mampu
SMK Pancasila Surakarta, wawancara bekerja sesuai dengan yang diharapkan
dengan beberapa siswa SMK PGRI 1 dan ada peningkatan kualitas dari segi
Surakarta. praktik dan karakter. SMK Negeri 5
Surakarta juga melakukan evaluasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
kelayakan industri sebelum siswa
Prakerin dimulai dengan Tahap
mulai prakerin, sedangkan sekolah
pra-prakerin. Tahap pra-prakerin SMK
yang lain evaluasinya dilaksanakan
Negeri 5 Surakarta memiliki kelebihan
pada saat siswa sudah prakerin.
dibanding dengan SMK yang lain
Evaluasi yang dilaksanakan pada saat
karena adanya Tahap sinkronisasi
prakerin kurang baik karena dapat
kurikulum yang dilakukan oleh SMK
merepotkan pihak panitia prakerin
Negeri 5 Surakarta guna meningkatkan
sendiri. Misal tampat prakerin tidak
kualiatas siswa dan juga mengurangi
layak maka pihak sekolah yang akan
kesenjangan pembelajaran yang ada di
repot mencari dan mengurus
commit to user
sekolah dengan kompetensi praktik
administrasi kembali untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

memindahkan peserta prakerin dari Pada Tahap pembuatan


tempat prakerin ke tempat prakerin kerjasama dengan DU/DI, SMK PGRI
lain yang belum tentu lebih baik dari 1 Surakarta memiliki kelebihan yaitu
tempata prakerin yang terdahulu. SMK adanya surat permohonan pertama
Negeri 5 Surakarta juga memeliki yang diberikan kepda siswa untuk
kelebihan pada evaluasi ini dimana didkirkan ke tampat yang akan
telah memiliki pedoman-pedoman digunakan sebagai tempata prakerin,
evaluasi kelayakan yang sudah tertulis sedangkan pada sekolah lain
jelas. Hal ini sejalan dengan Tripathi permohonan yang dilakukan oleh
& Chaurasia (94: 2014) siswa hanya sebatas dilakukan secara
Pada Tahap sosialisasi prakerin lisan. Pada Tahap MoU, ketiga sekolah
ketiga SMK ini sudah sama-sama baik. sudah mempunyai naskah kerja sama
Hal ini dikarenakan sekolah sudah yang baik. Hal ini sejalan dengan
memberitahukan siswa jauah- jauh hari Industrial Training Process Table oleh
sebelum dilaksanakannya prakerin. ISE.
Sehingga siswa mempunyai waktu Pada Tahap pembekalan
yang cukup untuk mencari dan prakerin, SMK Negeri 5 Surakarta dan
mengurus segala adminstrasi yang SMK Pancasila Surakarta memiliki
berkaitan dengan prakerin. kelebihan yaitu dengan mendatangkan
Pada Tahap pemilihan tempat perwakilan dari DU/Di dalam
praktik untuk prakerin ketiga SMK ini pembekalan tersebut. SMK Pancasila
sudah sama-sama baik karena Surakarta juga memiliki kelebihan
memberikan kebebasan kepada siswa dalam pemebekalan prakeri ini yaitu
untuk memilih tempat prakerin. adanya surat pembagian tugas untuk
Apabila siswa tidak mencari tempat pembicara pada pembekalan prakerin
praktik yang baru, sekolah juga sudah ini. Ketiga sekolah juga sama-sama
mempunyai data tempat prakerin yang membuat daftar hadir pada
layak digunakan. pembekalan ini, tetapi SMK Pancasila
commit to user
Surakarta lebih baik karena juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

mengharuskan siswa mengisikan yang dipantau dalam prakerin sudah


nomor telepon genggam yang bisa tercantum dalam lembar amatan
dihubungi agar mempermudah dalam sesudah itu juga ada lembar hasil
berkomunikasi saat prakerin. pengamatan yang kemudian akan
Pada Tahap penyerahan SMK diserahkan ke panitia prakerin. Hal ini
Negeri 5 Surakarta dan SMK PGRI 1 sejalan dengan Industrial Training
Surakarta memiliki kelebihan yaitu Process Table oleh ISE.
guru pembimbing ikut mengantarkan Pada Tahap penanganan anak
siswa prakerin pada saat penyerahan. bermasalah ketiga sekolah ini belum
Tahap pelaksanaan prakerin mempunyai peraturan yang tertulis.
dari tiap sekolah sama-sama Penanganan anak bermasalah dari
mempunyai durasi Waktu pelaksanaan ketiga sekolah ini masih menggunakan
yang sama yaitu 2 bulan. Tetapi SMK aturan alternatif solusi yang tidak
Negeri 5 Surakarta dan SMK PGRI 1 tertulis. Hal ini sejalan dengan
Surakarta mempunyai kelebihan yaitu Industrial Training Process Table oleh
pelaksanaan prakerin dilaksanakan ISE.
pada saat liburan sekolah sehingga Pada tahap penarikan siswa
tidak begit mengganggu kegiatan prakerin, ketiga sekolah sudah sama-
pembelajaran di sekolah. sama baik karena melibatkan guru
Pada Tahap pembimbingan pebimbimbing prakerin. Dengan
prakerin SMK Negeri 5 Surakarta melibatkan guru pembimbing ini
memiliki kelebihan yaitu guru yang diharapkan bisa mempererat hubungan
mengampu sebagai guru pembimbing kerjasama antara sekolah dan DU/DI
adalah guru produktif sehingga sehingga DU/DI bersedia untuk
mengetahui dan sangat paham dengan menerima siswa prakerin kembali. Hal
kegiatan yang dilakukan siswa selama ini sejalan dengan Industrial Training
prakerin. Selain itu SMK begeri 5 Process Table oleh ISE.
Surakarta memiliki instrumen yang Pada tahap penilaian prakerin
commit to user
lengkap dalam pembimbingan. Hal-hal SMK pancasila Surakata memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

10

kelebihan yaitu menggunakan salinan


sertifikat yang belum diisi untuk diisi
oleh DU/DI sehingga mempermudah
dalam penyalinan nilai prakerin ke
sertifikat yang asli karena sejatinya
nilai prakerin adalah nilai murni yang
di dapat siswa dari pembimbing
prakerin di DU/DI. Hal ini sesuai
dengan Tripathi & Chaurasia
(94:2014).
Berdasarkan hasil dari
pemaparan pelaksanaan prakerin di
SMK Negeri 5 Surakarta, SMK
Pancasila Surakarta dan SMK PGRI 1
Surakarta maka dapat dikemukakan
bahwa prosedur prakerin yang dapat
dilihat pada gambar 1.
Berikut ini adalah kelengkapan dari
masing-masing tahap pelaksanaan
prakerin:
1) T
ahap sinkronisasi
Pada tahap sinkronisasi ini
dokumen yang harus ada adalah
dokumen sinkronisasi.
2) T
ahap Evaluasi Kelayakan Industri
Pada tahap ini dokumen yang Gambar 1. Flowchart Alur Prakerin
commit to user
harus ada adalah instrumen yang dikembangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

Pada tahap ini dokumen yang


penilaian kelayakan industri dan harus ada adalah surat penyerahan
rekapitulasi kelayakan industri prakerin.
3) 8) T T
ahap Penetapan Industri ahap Pelaksanaan Prakerin
Pada tahap ini dokumen yang Pada tahap ini dokumen yang
harus ada adalah dokumen harus ada adalah jurnal kegiatan
penetapan industri. peserta prakerin.
4) 9) T T
ahap Pembuatan Kerja Sama ahap Penarikan Peserta Prakerin
dengan Industri Pada tahap ini dokumen yang
Pada tahap ini dokumen yang harus ada adalah surat penarikan
harus ada adalah surat prakerin.
permohonan, surat balasan, dan 10) T
surat MoU. ahap Pembimbingan Prakerin
5) Pada
T tahap pembimbingan ini
ahap Sosialisai Prakerin dokumen yang harus ada adalah
Pada tahap sosialisasi prakerin ini surat tugas pembimbingan dan
dokumen yang harus ada adalah lembar bimbingan atau
surat edaran prakerin. monitoring.
6) 11) T T
ahap Pembekalan Prakerin ahap Penilaian dan Sertifikasi
Pada tahap pembekalan ini Prakerin
dokumen yang harus ada adalah Pada tahap ini dokumen yang
daftar hadir pembekalan, surat harus ada adalah form penilaian,
undangan pembekalan prakerin, rekapan nilai prakerin dan setifikat
dan surat tugas pembekalan. prakerin.
7) T
commit to user
SIMPULAN DAN SARAN
ahap Penyerahan Prakerin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

Berdasarkan kelebihan dan 2) Tahap Penyerahan Prakerin


kekurangan pelaksanaan prakerin di 3) Tahap Pelaksanaan Prakerin
SMK Negeri 5 Surakarta, SMK 4) Tahap Pembimbingan Prakerin
Pancasila Surakarta, dan SMK PGRI 1 5) Tahap Penanganan Siswa
Surakarta yang sudah dijelaskan pada Bermasalah
bab IV maka dapat diusulkan alur 6) Tahap Penarikan Prakerin
pelaksanaan prakerin sebagai berikut: c. Tahap Laporan Pelaksanaan
Prakerin
a. Tahap Pra-prakerin 1) Tahap Penilaian dan Sertifikasi
1) Tahap Sinkronisasi Industri Peserta Prakerin
Tahap Sinkronisasi Industri ini 2) Tahap Pengumpulan dan
meliputi Analisis Kompetensi Pemberkasan Rekaman Prakerin
pada Paket Keahlian, Analisis
DAFTAR PUSTAKA
Kompetensi yang ada di DU/DI,
Bukit, Musriam. (2014). Strategi dan
Analisis Kompetensi Dasar Non Inovasi Kejuruan. Bandung:
Struktur Kurikulum di DU/DI, Alfabeta.
Analisis Pemetaan Industri. Firdausi, Arif. Rifai & Barnawi.
2) Tahap Evaluasi Kelayakan (201).Profil Guru SMK
Profesional. Yogyakarta: Ar-
Industri Ruz Media
3) Tahap Penetapan Industri
ISE. Industrial Training Table.
Sementara International School of
4) Tahap Sosialisasi Prakerin Enginering. diperoleh 20 Maret
2016, dari
5) Tahap Pemilihan DU/DI oleh http://www.ise.eng.chula.ac.th/
peserta prakerin web/sites/default/files/page-
files/Industrial_Training_Proce
6) Tahap Final Penetapan Industri ss_Table.pdf
7) Tahap Pembuatan Kerjasama
Permendiknas.2007. Pendidikan
dengan DU/DI Kejuruan. Jakarta: Dinas
b. Tahap Pelaksanaan Prakerin Pendidikan dan Kebudayaan.
commit to user
1) Tahap Pembekalan Prakerin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Tambunan, Rudi. 2011. Pedoman Training Methods. IRC’s


Penyusunan Standar International Journal of
Operational Prosedure (SOP). Multidisciplinary Research in
Jakarta: Meiestas Publishing. Social & Management
Sciences, 2(2), 2320-8236.
Tripathi,R., & Chaurasia, K.,K. 2014.
Analysis And Evaluation Of

commit to user

You might also like