You are on page 1of 8

Jurnal Taman Vokasi

Volume 5, No 2, Desember 2017


Tersedia Online: http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi

MODEL PERENCANAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


PENYELENGGARA KELAS STANDAR INDUSTRI

Suroto
SMK Negeri 2 Depok Sleman
E-mail: pakroto313@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah merumuskan model perencanaan Sekolah penyelenggara kelas
standar industri di SMK. Jenis penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan lokasi di
SMK PIRI 1 Yogyakarta pada paket keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Teknik pengumpulan
data menggunakan wawancara, observasi, dan pencermatan dokumen. Pengujian validitas data
dilakukan dengan triangulasi data, auditing dan review informan. Teknik analisis melalui tahap
reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Perencanaan Sekolah penyelenggara kelas standar industri melibatkan industri mitra dalam
sinkronisasi kurikulum industri dengan kurikulum pemerintah menjadi kurikulum implementatif,
seleksi siswa, penyiapan sarana dan prasarana, kompetensi guru dan bahan ajar. Perencanaan
kelas standar industri dilakukan melalui tahap seleksi siswa pada semester III, tahap kedua
proses belajar mengajar yang berstandar industri pada semester III sampai semester VI, Tahap
ketiga melalui uji kompetensi pada semester VI.
Kata kunci: perencanaan sekolah, kelas standar industri

VOCATIONAL SCHOOL PLANNING MODEL ORGANIZER OF


INDUSTRIAL STANDARD CLASS
Abstract
The purpose of this research is to formulate the model of the planning of the Organizer School of
industry standard class. This type of research uses a qualitative approach with the location in
SMK PIRI 1 Yogyakarta on the package of Light Vehicle Engineering expertise. Data collection
techniques used interviews, observations, and documentary observations. Testing of data validity
is done by triangulation of data, auditing, and review of an informant. The technique of analysis
through data reduction phase, data presentation, conclusion. The results of the research indicate
that the School Planning of industry standard class organizers involves partner industry in
synchronizing the industry curriculum with the curriculum of the government into implementation
curriculum, student selection, preparation of facilities and infrastructure, teacher competence
and teaching materials. Industrial standard class planning is done through the selection phase of
students in the third semester, the second phase of the industry-standard teaching and learning
process in the third semester until semester VI, the third stage through competency test in the 6th
semester.
Keywords: school planning, industry standard class

204
205 - Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri.......

Pendahuluan yang layak dan modern, serta tidak terbangun


kerja sama yang kuat dengan dunia industri
SMK sebagai pendidikan kejuruan
(dunia kerja) sehingga tidak semua SMK
menurut penjelasan undang-undang Sistem
menghasilkan tamatan yang adaptif dengan
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor
dunia kerja,
20 Tahun 2003 Pasal 15, merupakan
(c) Pengembangan kurikulum yang belum
pendidikan menengah yang mempersiapkan
melibatkan sepenuhnya dunia industri/dunia
peserta didik terutama untuk bekerja dalam
kerja sehingga mengakibatkan kompetensi
bidang keahlian tertentu. Tujuan SMK seperti
yang dipelajari didunia pendidikan kurang
dituangkan dalam peraturan Menteri
sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
oleh dunia industri/dunia kerja. Dari kondisi
yaitu pendidikan kejuruan bertujuan untuk
riil tersebut diatas sehingga permasalahan
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,
yang ditemukan di lapangan adalah adanya
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan
kesenjangan kompetensi yang besar antara
peserta didik untuk hidup mandiri dan
yang dihasilkan oleh dunia pendidikan dengan
mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
kebutuhan dunia industri.
dengan program kejuruannya. Namun
Standar nasional pendidikan yang telah
kenyataannya sesuai berita resmi BPS No.
ditetapkan oleh pemerintah digunakan sebagai
103/11/Th. XVIII, 5 November 2015 bahwa
acuan pengembangan kurikulum, tenaga
tingkat pengangguran terbuka tamatan sekolah
kependidikan, sarana dan prasarana,
menengah kejuruan dari tahun ke tahun
pengelolaan dan pembiayaan. Dalam peraturan
mengalami peningkatan. Tingkat
pemerintah dijelaskan bahwa standar nasional
pengangguran terbuka tamatan sekolah
pendidikan adalah kriteria minimal tentang
menengah kejuruan pada bulan Agustus 2015
sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
mencapai 12,65 % atau kurang lebih 961400
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk
orang.
peningkatan kualitas satuan pendidikan
Penyiapan calon pekerja (tamatan SMK)
diperkenankan menggunakan standar lain
yang berkualitas sering dihadapkan pada
setelah standar nasional dipenuhi. Standar lain
permasalahan sejauh mana siswa dibekali
itu diantaranya standar yang dibuat oleh dunia
dengan pengetahuan dan keterampilan yang
usaha dan dunia industri yang digunakan
sesuai dengan kondisi riil didunia usaha dan
sebagai acuan oleh satuan pendidikan. Dengan
dunia industri. Membangun pendidikan yang
menggunakan acuan standar yang dibuat oleh
berkualitas perlu dilakukan secara
dunia industri sehingga pengelolaan
komprehensif yang meliputi berbagai aspek
pembelajaran atau pengelolaan kelas
antara lain: (1) penyediaan guru; (2)
menggunakan standar industri.
penyediaan sarana dan prasarana fisik; (3)
SMK PIRI 1 Yogyakarta merupakan
kurikulum dan sistem pembelajaran
salah satu sekolah menengah kejuruan di
(Soeprijanto, 2010). Kondisi riil
Yogyakarta yang menyelenggarakan kelas
penyelenggaraan pendidikan kejuruan secara
standar industri yaitu Kelas Khusus Yamaha.
umum yang terjadi adalah (a) aspek tenaga
Penyelenggaraan kelas standar industri ini
pengajar, banyak guru SMK yang ketinggalan
bekerjasama dengan PT. Yamaha Motor
meng-update keahlian agar sesuai dengan
Indonesia. Dengan penyelenggaraan kelas
perkembangan zaman, akibatnya banyak
standar industri ini diharapkan tamatan SMK
pendidikan di SMK yang dilaksanakan
PIRI 1 Yogyakarta memiliki kompetensi yang
dibawah standar pendidikan nasional sehingga
sesuai dengan kompetensi standar industri.
menghasilkan tamatan tanpa kompetensi yang
Adanya kelas standar industri di SMK PIRI 1
memadai (b) ketidaktersediaan fasilitas
Yogyakarta mengharuskan pengelolaan kelas
bengkel atau laboratorium kerja (workshop)

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017


Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri....... - 206

yang baik. Penelitian tentang perencanaan, hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
pelaksanaan, pengawasan serta penemuan pola memberikan data tambahan terhadap hasil
dirasa penting untuk mewujudkan kelas yang wawancara. Menurut Patton dalam
baik. Poerwandari, (1998: 63) tujuan observasi
adalah mendeskripsikan setting yang
Metode Penelitian dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
Penelitian ini menggunakan pendekatan berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
kualitatif, yaitu menggali data sebanyak aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari
mungkin dari obyek yang diteliti. Penelitian perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian
bertujuan untuk merumuskan model yang diamati tersebut. Teknik pengumpulan
perencanaan Sekolah penyelenggara kelas data observasi dilakukan dengan mengamati
standar industri di SMK. Pada penelitian ini, kondisi fisik sekolah, kegiatan yang dilakukan
peneliti menggunakan beberapa teknik oleh sekolah, kegiatan pembelajaran yang
pengumpulan data, yaitu wawancara, dilakukan, serta kegiatan siswa yang
pengamatan langsung atau observasi, dan merupakan bagian dari implementasi
pencermatan dokumen. manajemen sekolah penyelenggara kelas
Teknik pengumpulan data wawancara standar industri.
yang dilakukan adalah peneliti berusaha untuk Teknik pencermatan dokumen, peneliti
mengungkapkan beberapa informasi yang mencermati dokumen-dokumen yang
dapat mendukung penelitian dengan cara pihak berkaitan dengan penelitian. Pada pencermatan
yang diajak wawancara dimintai pendapat dokumen ini digunakan sebagai sarana untuk
maupun fakta dalam pelaksanaan standar memperkuat hasil wawancara dan observasi.
pengelolaan khususnya pengelolaan kelas Beberapa dokumen yang berkaitan dengan
standar industri (kelas khusus Yamaha) di penelitian meliputi dokumen perencanaan
SMK PIRI 1 Yogyakarta. Pada penelitian ini penyelenggaraan kelas standar industri,
wawancara dilakukan dengan menggunakan dokumen pelaksanaan penyelenggaraan kelas
pedoman wawancara. Teknik wawancara pada standar industri dan dokumen pengawasan
penelitian ini dilakukan terhadap pemangku penyelenggaraan kelas standar industri yang
kebijakan sekolah dan pelaksana pengelola ada di SMK PIRI 1 Yogyakarta.
sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Wakil Pada penelitian ini, peneliti
Kepala Sekolah, Ketua Paket Keahlian Teknik menggunakan beberapa alat bantu pengumpul
Sepeda Motor dan perwakilan guru Kelas data yaitu kisi-kisi sumber data, pedoman
Khusus Yamaha. wawancara, pedoman observasi, pedoman
Teknik pengumpulan data observasi, pencermatan dokumen, camera dan alat
peneliti menggunakan bentuk observasi perekam.
partisipatif pasif, yaitu peneliti datang di
tempat kegiatan orang yang diamati yaitu SMK Teknik Analisa Data
PIRI 1 Yogyakarta sebagai sekolah Analisis data kualitatif adalah upaya
penyelenggara kelas standar industri tetapi yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
tidak ikut terlibat dalam kegiatan kelas standar data, mengorganisasikan data, memilah-
industri. Dalam penelitian ini observasi milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
dibutuhkan untuk dapat memahami proses mensintesiskannya, mencari dan menemukan
terjadinya wawancara dan hasil wawancara pola, menemukan apa yang penting dan apa
dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi yang dipelajari, dan memutuskan apa yang
yang dilakukan adalah observasi terhadap dapat diceritakan pada orang lain (Bogdan dan
subjek-subjek yang terkait dengan Biklen, 1982 dalam Moleong, 2016).
penyelenggaraan kelas standar industri dan

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017


207 - Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri.......

Berdasarkan pendapat di atas, peneliti penyelenggaraan kelas standar industri di SMK


melaksanakan beberapa tahapan dalam proses PIRI 1 Yogyakarta. Dari kegiatan
analisis data, yaitu reduksi data (data pengumpulan data ini dibuat simpulan-
reduction), penyajian data (data display), simpulan yang sifatnya masih terbuka, umum,
penarikan kesimpulan (conclusions). kemudian menuju ke spesifik/rinci.
Reduksi data merupakan suatu bentuk Pengujian keabsahan data pada dasarnya
analisis yang menajamkan, menggolongkan, merupakan bagian yang sangat penting dan
mengarahkan, membuang yang tidak perlu, tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif.
dan mengorganisasi data sedemikian rupa Pada pelaksanaan pengujian keabsahan data,
sehingga diperoleh kesimpulan akhir dan peneliti mendasarkan pada empat kriteria yaitu
diverifikasi. Dalam penelitian model derajat kepercayaan (credibility), keteralihan
manajemen penyelenggaraan kelas standar (transferability), kebergantungan
industri di SMK PIRI 1 Yogyakarta, peneliti (dependability), dan kepastian (confirmability)
menggolongkan, mengarahkan, membuang (Moleong, 1994:173).
yang tidak perlu dan mengorganisasi data dari
hasil wawancara, observasi dan pencermatan Kredibilitas
dokumen dalam tiga komponen manajemen Sebagai instrumen penelitian dalam
yaitu komponen perencanaan, pelaksanaan dan penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri,
pengawasan. Reduksi data berlangsung terus sehingga sangat dimungkinkan dalam
menerus selama penelitian berlangsung, pelaksanaan di lapangan terjadi kecondongan
bahkan sebelum data benar-benar terkumpul purbasangka (bias). Untuk menghindari hal
sudah mengantisipasi akan adanya reduksi data tersebut, data yang diperoleh perlu diuji
sudah tampak sewaktu memutuskan kerangka kredibilitasnya (derajat kepercayaannya)
konseptual, wilayah penelitian, permasalahan (Lincoln & Guba, 1985, dalam Moleong,
penelitian, dan penentuan metode 1994). Pengujian kredibilitas data dilakukan
pengumpulan data. Proses ini berlanjut sampai untuk membuktikan apakah yang diamati oleh
pasca pengumpulan data di lapangan, bahkan peneliti benar-benar telah sesuai dengan apa
sampai pada akhir pembuatan laporan sehingga yang sesungguhnya terjadi secara wajar di
tersusun lengkap. lapangan.
Penyajian data dilakukan untuk Pengujian terhadap kredibilitas data
menemukan pola-pola yang bermakna serta dalam penelitian ini dilakukan dengan
memberikan kemungkinan adanya penarikan triangulasi sumber data dan pemanfaatan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam metode. Triangulasi sumber data dilakukan
hal ini peneliti menyajikan data-data tentang dengan cara membandingkan dan mengecek
manajemen penyelenggaraan kelas standar balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
industri di SMK PIRI 1 Yogyakarta yang diperoleh dari informan yang satu dengan
diperoleh dari wawancara, observasi dan informan lainnya.
pencermatan dokumen. Dalam penelitian tentang manajemen
Penarikan kesimpulan dan verifikasi. penyelenggaran kelas standar industri di SMK
Analisis yang dilakukan selama pengumpulan PIRI 1 Yogyakarta untuk pengujian
data dan sesudah pengumpulan data digunakan kredibilitas data, peneliti menanyakan/
untuk menarik kesimpulan sehingga dapat menggali data yang sama kepada beberapa
menemukan pola tentang penyelenggaraan sumber data (informan). Misalnya peneliti
kelas standar industri yang ada di SMK PIRI 1 menanyakan tentang perencanaan kelas
Yogyakarta. Sejak pengumpulan data peneliti standar industri kepada kepala sekolah, wakil
berusaha mencari data-data tentang kepala sekolah bidang kurikulum dan kepada
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan ketua paket keahlian teknik kendaraan ringan.

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017


Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri....... - 208

Untuk pengujian kredibilitas data selain Konfirmabilitas atau kepastian


dengan triangulasi sumber data, peneliti juga diperlukan untuk mengetahui apakah data yang
menggunakan triangulasi metode yaitu peneliti diperoleh objektif atau tidak. Hal ini
menggali data tentang perencanaan, bergantung pada persetujuan beberapa orang
pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan terhadap pandangan, pendapat dan temuan
kelas standar industri dengan cara seseorang. Jika telah disepakati oleh beberapa
memanfaatkan beberapa metode yaitu metode atau banyak orang dapat dikatakan objektif,
wwancara, observasi dan metode pencermatan namun penekanannya tetap pada datanya.
dokumen. Dengan metode yang berbeda-beda Untuk menentukan kepastian data dalam
ini untuk mengecek balik derajat kepercayaan penelitian ini dilakukan dengan cara
suatu informasi yang diperoleh. Misalnya hasil mengkonfirmasikan data dengan para
wawancara dibandingkan atau dicek dengan informan atau para ahli. Kegiatan ini dilakukan
observasi, kemudian dicek lagi melalui secara bersama-sama dengan pengauditan
pencermatan dokumen yang relevan. dependabilitas. Perbedaannya jika pengauditan
dependabilitas ditujukan pada penilaian proses
Transferabilitas yang dilalui selama penelitian, sedangkan
Transferabilitas atau keteralihan dalam pengauditan konfirmabilitas adalah untuk
penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara menjamin keterkaitan antara data, informasi,
“uraian rinci”. Untuk kepentingan ini peneliti dan interpretasi yang dituangkan dalam
berusaha melaporkan hasil penelitiannya laporan serta didukung oleh bahan-bahan yang
tentang manajemen penyelenggaraan kelas tersedia.
standar industri di SMK PIRI 1 Yogyakarta Dalam penelitian manajemen
secara rinci. Dari uraian laporan yang secara penyelenggaraan kelas standar industri di SMK
rinci ini sehingga dapat mengungkap PIRI 1 Yogyakarta ini, untuk memastikan
bagaimana manajemen penyelenggaraan kelas bahwa data yang diperoleh bersifat obyektif
standar industri di SMK PIRI 1 Yogyakarta. (konfirmabilitas) semua informan diminta
Penemuan itu sendiri bukan bagian dari uraian tanda tangan pada transkrip hasil wawancara
rinci melainkan penafsirannya yang diuraikan dan ditinjau dari kebijakan yang ada maupun
secara rinci dengan penuh tanggungjawab teori yang relevan. Hasil penghitungan
berdasarkan data-data yang diperoleh selama menggunakan rumus korelasi product moment
penelitian. dari karl pearson diperoleh nilai signifikansi
lebih besar (0,252) dari nilai signifikansi (0,05)
Dependabilitas sehingga disimpulkan bahwa model regresi
Dependabilitas atau ketergantungan linear.
dilakukan untuk menanggulangi kesalahan-
kesalahan dalam konseptualisasi rencana Hasil dan Pembahasan
penelitian, pengumpulan data, interpretasi
temuan dan pelaporan hasil penelitian. Untuk Perencanaan Penyelenggaraan Kelas Standar
itu diperlukan dependent auditor. Sebagai Industri di SMK
dependent auditor dalam penelitian Pihak sekolah dan pihak industri mitra
manajemen penyelenggaraan kelas standar melaksanakan kegiatan perencanaan kelas
industri di SMK PIRI 1 Yogyakarta ini adalah standar industri secara mendalam. Dalam hal
para pembimbing. Hasil proses dependabilitas ini SMK PIRI 1 Yogyakarta dan pihak Yamaha
yang dilakukan dalam bentuk konsultasi duduk bersama merencanakan kelas standar
dengan dosen pembimbing. industri (kelas Yamaha). Lingkup perencanaan
meliputi : penyiapan kurikulum, proses seleksi
Konfirmabilitas

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017


209 - Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri.......

siswa, sarana prasarana, guru pengajar dan industri. Bagi siswa yang tidak lulus seleksi
bahan ajar. selanjutnya mengikuti kelas reguler. Tahap
kedua mengikuti proses belajar mengajar yang
Penyiapan Kurikulum berstandar industri pada semester III sampai
Kurikulum yang digunakan dalam kelas semester VI, tahap ketiga mengikuti proses uji
standar industri ini merupakan kurikulum kompetensi pada semester VI. Siswa kelas
berbasis kompetensi (competency based standar industri melaksanakan dua jenis uji
curriculum) yaitu semua kegiatan kurikulum kompetensi yaitu uji kompetensi dari dinas
yang diorganisasikan ke arah kemampuan yang pendidikan (dari pemerintah) dan uji
dituntut pasaran kerja atau bidang pekerjaan kompetensi dari industri mitra. Siswa yang
sesuai dengan harapan dan tuntutan serta lulus dalam proses uji kompetensi mendapat
standar dari industri mitra. Diharapkan siswa sertifikat dari dinas pendidikan dan dari
akan mencapai kompetensi yang disesuaikan industri mitra.
dengan kompetensi standar spesifikasi industri.
Sehingga peran industri dalam penyiapan Sarana dan Prasarana
kurikulum untuk kelas standar industri dalam Sarana dan prasarana dalam kegiatan
hal ini kelas khusus Yamaha sangat dominan proses belajar mengajar mempunyai peranan
sekali. Kurikulum yang diterapkan pada kelas yang sangat penting. Pada sekolah menengah
khusus Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta kejuruan (SMK) ketersediaan sarana dan
adalah kurikulum hasil perpaduan kurikulum prasarana akan sangat menunjang siswa dalam
Teknik Kendaraan Ringan dengan kurikulum menguasai kompetensi yang telah dipilihnya.
pendidikan dan latihan Yamaha (kuriklum Sarana dan prasarana yang dimiliki kelas
implementatif). standar industri (kelas khusus Yamaha) di
SMK PIRI 1 Yogyakarta semuanya telah
Proses Seleksi Siswa distandarisasi oleh pihak Yamaha Motor
Seleksi siswa (recruitment) calon Kencana Indonesia.
peserta kelas standar industri (kelas khusus
Yamaha) merupakan tahapan yang sangat Ruang Kelas
penting karena untuk mendapatkan siswa yang Ruang kelas standar Yamaha
memiliki minat dan kemampuan akademik berkapasitas 20 siswa, dengan mensyaratkan
serta keterampilan yang tinggi, sehingga tujuan warna ruangan yang dibagi menjadi 3 bagian.
pendidikan dapat tercapai. Bagian pertama yaitu bagian lantai yang
Proses seleksi siswa dilakukan pada berwarna abu-abu muda. Bagian kedua yaitu
semester III (kelas 11). Dalam proses seleksi bagian dinding dengan batas antara lantai dan
siswa (recruitment) perlu dilakukan dinding sampai ketinggian 1,35 meter. Bagian
persyaratan minimum yang meliputi nilai rata- kedua ini disyaratkan berwarna abu-abu muda.
rata raport, presensi, prestasi dan kepribadian Bagian ketiga adalah bagian dinding dengan
siswa. Selanjutnya dilakukan seleksi potensi ketinggian di atas 1,35 meter dengan warna
akademis berupa tes tulis dengan materi putih. Sandarisasi ruangan kelas juga diberikan
pengetahuan dasar. Bagi siswa yang lulus kemudahan bila ruangan telah
seleksi dapat melakukan tahapan selanjutnya mempergunakan kermik, maka tidak perlu
berupa tes wawancara, persetujuan dari orang melakukan perubahan warna pada ruang kelas.
tua/wali siswa dan kesanggupan mengikuti Dalam standarisasi tersebut, pada kelas juga
pendidikan selanjutnya. Siswa yang lulus disyaratkan terdapat cut engine dan spare part.
seleksi wawancara dan mendapat persetujuan Hasil observasi terhadap kondisi ruang
orang tua selanjutnya mengikuti kelas standar kelas/ruang teori kelas khusus Yamaha di SMK

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017


Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri....... - 210

PIRI 1 Yogyakarta bahwa kapasitas ruangan 30 pelaku utama keterlaksanaan proses belajar
siswa dengan ukuran 10 x 8 meter, warna mengajar. Mengingat pentingnya peran guru
ruangan sesuai standar dari Yamaha. pada proses belajar mengajar kelas khusus
Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta maka guru
Ruang Praktik calon pengajar kelas khusus Yamaha disiapkan
Ruang prakik kelas standar Yamaha dengan sebaik-baiknya. Guru pangajar kelas
memiliki ukuran minimal 5 x 10 meter dengan standar industri diambil dari guru Teknik
kelengkapan 4 pit area. Pada ruangan praktik Kendaraan Ringan dengan syarat harus
juga mensyaratkan warna yang digolongkan mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) di
menjadi 4 bagian. Bagian pertama yaitu bagian Yamaha Motor Kencana Indonesia.
dinding dengan batas antara lantai sampai Guru pengajar/instruktur kelas khusus
ketinggian 1,35 meter dengan warna abu-abu Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta semuanya
muda. Bagian kedua yaitu bagian dinding sudah mengikuti pendidikan dan latihan
dengan ketinggian diatas 1,35 meter diwarnai (diklat) di Yamaha Motor Kencana Indonesia.
dengan warna putih. Bagian ke tiga yaitu Selain mengikuti diklat para guru pengajar
bagian area pit diwarnai dengan warna abu- kelas khusus Yamaha juga mengikuti seminar
abu gelap. Sedangkan pada bagian lantai sehari yang diadakan oleh pihak Yamaha.
menggunakan warna abu-abu muda. Pada Dalam seminar sehari tersebut pembicara dari
standar ruang praktik, diberikan keringanan pihak Yamaha dengan materi tentang teknologi
juga bila ruangan telah menggunakan keramik Yamaha.
tidak perlu melakukan perubahan warna.
Hasil observasi terhadap kondisi ruang Bahan Ajar
praktik kelas khusus Yamaha di SMK PIRI 1 Peran industri mitra sangat menentukan
Yogyakarta bahwa ukuran 12 x 8 meter dengan dalam pembentukan lulusan kelas khusus
kelengkapan 4 pit area, warna ruangan sesuai Yamaha yang berkualitas yang mempunyai
standar dari Yamaha. Selain dalam ruang kompetensi yang diharapkan dunia kerja. Peran
praktik kelas khusus Yamaha juga dilengkapi 4 industri selain memberikan bantuan peralatan
bike lif, pengisap asap dan blower. juga memberikan dukungan dalam
pengembangan bahan ajar. Dalam kelas khusus
Peralatan Praktik Yamaha di SMK PIRI 1 Yogyakarta pihak
Yamaha sebagai industri mitra telah memberi
Pada peralatan praktik, standar Yamaha
dukungan baik peralatan juga bantuan berupa
dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu: (a)
pengembangan bahan ajar. Dukungan
peralatan Standar Workshop Yamaha, (b)
pengembangan bahan ajar dari pihak Yamaha
peralatan Fuel Injection / Data Logger FI
berupa bahan ajar teori dan bahan ajar praktik.
Diagnostik, (c) peralatan pengukuran.
Pada bagian ini juga disyaratkan kostum
Simpulan
siswa sesuai dengan standar mekanik Yamaha.
Berdasarkan data hasil penelitian dan
Hasil observasi fasilitas peralatan
pembahasan, secara umum perencanaan
praktik pada kelas khusus Yamaha di SMK
sekolah menengah kejuruan penyelenggara
PIRI 1 Yogyakarta sudah memenuhi standar
kelas standar industri (studi kasus di SMK PIRI
Yamaha.
1 Yogyakarta) telah dilakukan dengan baik
melibatkan industri mitra meliputi: (1)
Guru Pengajar
Perencanaan kurikulum kelas standar industri,
Salah satu faktor penentu melalui proses sinkronisasi kurikulum industri
keberhasilan dalam proses belajar mengajar dengan kurikulum pemerintah menjadi
adalah kompetensi guru-gurunya karena guru kurikulum implementatif, (2) Perencanaan

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017


211 - Model Perencanaan Sekolah Menengah Kejuruan Penyelenggara Kelas Standar Industri.......

seleksi siswa kelas standar industri, (3) Poerwandari E.K. (1998). Pendekatan
Perencanaan sarana dan prasarana kelas Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi.
standar industri, (4) Perencanaan kompetensi Jakarta: LPSP3 FP-UI.
guru pengajar kelas standar industri dan (5)
Perencanaan bahan ajar kelas standar idustri. Sugiyono. (2015). Memahami Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan Kualitatif. Bandung: CV Alfabet
yang telah disampaikan, maka dapat diberikan
saran sebagai berikut: (1) bagi sekolah
hendaknya meningkatkan kualitas proses
seleksi siswa peserta kelas standar industri
(kelas khusus Yamaha) agar diperoleh siswa
yang benar-benar mempunyai motivasi tinggi;
(2) bagi sekolah hendaknya merencanakan
ruangan yang standar untuk ruang praktik agar
proses belajar mengajar praktik pada kelas
standar industri (kelas khusus Yamaha)
berjalan dengan nyaman sehingga tujuan
penyelenggaraan kelas standar industri bisa
tercapai secara maksimal; (3) hubungan baik
dengan industri mitra hendaknya dijaga agar
perkembangan teknologi yang ada di industri
bisa diikuti oleh pihak sekolah; (4) bagi
sekolah menengah kejuruan yang lain
hendaknya mengikuti kerja, sehingga bisa
menyelenggarakan kelas standar industri; (5)
bagi Direktorat Jendral Pembinaan Sekolah
Menengah untuk menjalin kemitraan dengan
dunia Kejuruan agar mengusahakan sehingga
dunia kerja membuka kesempatan untuk
menjalin kemitraan dengan sekolah menengah
kejuruan.

Daftar Pustaka

Soeprijanto.(2010). Pengukuran kinerja guru


praktek kejuruan. Jakarta: CV Tursina.

Undang-Undang. 2003. Undang-Undang No


20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.

Lexy J, Moleong. (2016: 248). Metodologi


Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Jurnal Taman Vokasi Vol. 5 No.2 Desember 2017

You might also like