You are on page 1of 7

Jurnal Tata Kelola Pendidikan

p-ISSN 2746-8895| e-ISSN 2746-8909


https://ejournal.upi.edu/index.php/jtkp

PENGARUH PELAYANAN PENYELENGGARAAN PRAKTIK KERJA


INDUSTRI TERHADAP KOMPETENSI AGRIBISNIS TANAMAN
PANGAN DAN HOLTIKULTURA KELAS XII DI SMKN 63 JAKARTA
Marissa Nur Alfiani
Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Correspondence Email: marissaalfiani@upi.edu

Abstract.
The research background is caused phenomenon that shows the imbalance of workload in
This study aims to find out 1) The service of implementing industrial work practices in the
Class XII Agribusiness Crops and Horticulture Expertise Program at SMKN 63 Jakarta 2)
Mastering the competence of the Class XII Agribusiness Food Crops and Horticulture
students at SMKN 63 Jakarta 3) How much influence the service implementation has
industrial work practices on competence in the Class XII Agribusiness Crops and
Horticulture Expertise Program at SMKN 63 Jakarta. This research uses descriptive
method and quantitative approach. The sampling technique used in this study is the Slovin
technique, data collection using a questionnaire. The population in this study were 50
students of Class XII. The results of this study based on data processing performed with
the calculation of WMS (Weight Means Score) showed the average general trend for the
Service Variables for the Implementation of Industrial Work Practices and the Competency
Variables for Agribusiness Food Crops and Horticulture Class XII were in the category of
Strong Enough. The results of the correlation coefficient test between the X variable and Y
variable obtained a positive result of 0.457 which indicates that the X variable and Y
variable have a correlation. The results of the significance test show that by testing tcount
> ttable (3.562 > 1.677) then Ho is rejected and Ha is accepted. In the results of the
determination test, the variable x contributes to the variable Y by 20.9%. And 79.1% is
influenced by other factors not examined in this study. Next is the results of the regression
test showing -148,838 + 5,918X. The conclusion of this study is that there is a positive and
significant influence between the service delivery of industrial work practices on the
competence of food crop agribusiness and horticulture class XII at SMKN 63 Jakarta which
is classified as very good category.

Keyword: Services, Competence.

1. PENDAHULUAN sehingga tidak bisa diabaikan terutama dalam


Meningkatkan kualitas sumber daya upaya pengembangan peningkatan taraf hidup
manusia (SDM) merupakan salah satu cara masyarakat Indonesia. Pendidikan merupakan
utama untuk mencapai pengembangan satu-satunya cara untuk menghasilkan SDM
pembangunan nasional yang telah memasuki yang lebih unggul, lebih kreatif, mandiri dan
era globalisasi dan pasar bebas, yang dicirikan mampu bersaing di DU/DI.
oleh persaingan yang semakin tinggi. Dalam Sekolah yang dapat
penyelenggaraan pendidikan saat ini di menyelenggarakan Pendidikan guna
Indonesia, pendidikan dituntut menghasilkan mengembangkan sumber daya manusia yang
lulusan yang mampu memenangkan berkualitas dan menghasilkan peserta didik
persaingan dalam dunia usaha dan dunia sebagai manusia yang kompeten di bidang
industri (DU/DI) yang sangat kompetitif kompetensinnya yaitu Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah menghadapi pasar kerja di masa depan adalah
Kejuruan sangat penting, karena di suatu masalah kuantitas dan kualitas produksi guru,
negara, jika memiliki lulusan SMK dan dapat kualitas pembelajaran, kuantitas dan kualitas
mendidik peserta didik dengan pengetahuan sarana dan prasarana, dukungan finansial dan
dan keterampilan yang berkualitas maka kepemimpinan serta manajemen organisasi.
SMK akan berkembang pesat serta dapat (Rencana Strategis Direktorat SMK, 2020 –
mengatasi permasalahan di dunia kerja. 2024). Seperti terlihat pada Gambar 1.1, fakta
Dengan itu SMK dituntut merencanakan menarik lainnya juga ditunjukkan pada
berbagai program untuk menunjang sebaran peserta didik menurut bidang
keberlangsungan proses pembelajaran peserta keahlian yang dipilih oleh peserta didik. Tren
didik salah satu upaya yang dilalukan yaitu dari Tahun 2015-2019 dapat diketahui bahwa
mengacu pada Permendikbud 50 tahun 2020 terdapat ketidakstabilan pada setiap bidang
tentang Praktik Kerja Lapangan atau yang keahlian.
sering lebih dikenal sebagai Praktek Kerja
Industri (Prakerin) bagi peserta didik. Dalam
rangka untuk mewujudkan Praktik Kerja
Lapangan, salah satu yang dilakukan adalah
melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Menurut Hamalik (dalam Pratama, dkk, 2018)
“Praktik Kerja Industri merupakan suatu
tahap professional di mana seorang peserta
didik (peserta) yang hampir menyelesaikan
studi (pelatihan) secara formal bekerja di
lapangan dengan supervisi oleh seorang
administrator yang kompeten dalam kurun
waktu tertentu yang bertujuan untuk Sumber: Rencana Strategis Direktorat SMK
mengembangkan kemampuan dalam 2020 – 2024
melaksanakan tanggung jawab”. Praktek
Kerja Industri dilaksanakan untuk Gambar 1
memberikan pengalaman bagi peserta didik Presentase Pertumbuhan Peserta Didik SMK
tentang dunia kerja di industri sesuai dengan per Bidang Keahlian Tahun
kompetensi keahlian ganda peserta didik. 2015-2019
Prakerin merupakan salah satu syarat program
nasional yang wajib dilaksanakan oleh setiap Dilihat dalam presentase pertumbuhan
SMK baik negeri maupun swasta peserta didik SMK bidang Agribisni dan
Salah satu SMK yang melaksanakan Agroteknologi tahun 2015 hingga 2019, tren
Prakerin yaitu SMKN 63 Jakarta dimana peserta didik SMK di bidang agribisnis dan
salah satu program keahlian ini yakni agroindustri tetap menjadi tren yang konstan.
program keahlian Agribisnis Tanaman Pertumbuhan yang terus berlanjut ini
Pangan dan Hortikultura (ATPH) menjadi menunjukkan bahwa potensi pertanian
salah satu program keahlian yang cukup Indonesia yang tidak stabil setiap tahunya.
diminati masyarakat. Kompetensi Keahlian Oleh karena itu perlu dilakukan upaya khusus
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura untuk meningkatkan minat peserta didik agar
merupakan SMK spektrum bidang Agribisnis SMK khusunya bidang Agribisnis dan
dan Agroteknologi. Agroteknologi tersebut salah satunya dengan
Namun pada kenyataanya dalam Praktrik Kerja Industi.
menghadapi terobosan teknologi di era Dipertegas dalam hasil penelitian
revolusi industri 4.0 dan tantangan Rasyid Sidik (2018) menyebutkan bahwa
globalisasi, permasalahan SMK dalam peserta didik masih kesulitan beradaptasi
mempersiapkan lulusan berkualitas untuk dengan suasana baru di industri, dan

92 JTKP: Vol. 3 No. 2, Oktober 2021


kemampuan praktik yang masih kurang. Arsyad, dkk (2006), agribisnis adalah suatu
Faktor kedekatan dengan pihak industri juga kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau
terkadang menyebabkan kurang optimalnya keseluruhan dari mata rantai produksi,
proses penilaian kemampuan peserta didik di pengolahan hasil dan pemasaran yang ada
jurnal Prakerin. Akibatnya proses evaluasi dengan pertanian arti luas.
masih belum maksimal dan guru masih harus Tumbuhan pangan adalah semua
mencari lagi kompetensi yang diperoleh model tumbuhan di mana karbohidrat dan
peserta didik setelah Prakerin. Permasalahan protein tersedia sebagai sumber daya
tersebut muncul dari dua pihak pelaksana manusia. Tanaman pangan juga bisa disebut
program Prakerin yaitu peserta didik dan sebagai harga hasil panen utama yang
industri. Permasalahan dari pihak peserta dimakan manusia sebagai bahan pangan
didik mengenai kesiapan kompetensi peserta untuk memberi energi bagi tubuh. Pada
didik sebelum Prakerin dan kurang jelasnya dasarnya tanaman pangan adalah tanaman
pencapaian kompetensi peserta didik pasca yang tumbuh dalam kurun waktu satu musim
Prakerin. Permasalahan dari pihak industri (Kementerian Pertanian, 2016)
yaitu tentang layanan Prakerin yang diberikan Hortikultura berasal dari kata hortus:
kepada peserta didik mengenai proses kebun dan cultivation: budidaya, istilah yang
evaluasi kurang optimal. digunakan untuk menggambarkan sistem
Menurut Ade Mulyadi (2014) dalam produksi yang memenuhi kebutuhan sehari-
hasil penelitianya menyebutkan bahwa hari akan hasil bumi segar dari sayur mayur,
kemampuan awal peserta didik SMK sebelum buah-buahan dan tanaman hias. Jadi, menurut
prakerin masih jauh dari apa yang diharapkan Janick (dalam Indah, 2019) yang dimaksud
industri. Peserta didik SMK tidak bisa praktik hortikultura adalah ilmu yang mempelajari
secara langsung saat prakerin di lapangan. budidaya tanaman sayuran, buah – buahan,
Kemamuan awal peserta didik SMK sebelum tanaman hias dan tanaman obat – obatan.
prakerin tergolong belum efektif dan Artinya semua tanaman baik berupa tanaman
kemampuan peserta didik SMK yang hias, buah-buahan maupun sayur mayur yang
disyaratkan industri tergolong sangat penting ditanam di rumah maupun di pekarangan
dengan nilai minimal 50. Floyd, dkk. (2017) rumah bisa disebut Holtikultura. Dari
juga menyatakan keberhasilan Prakerin beberapa kajian di atas, dapat disimpulkan
tergantung kompetensi dan motivasi peserta bahwa Kompetensi Agribisnis Tanaman
didik, pihak sekolah dan organisasi yang Pangan dan Holtikultura ialah pengetahuan,
mensponsori atau industri. keahlian, dan kemampuan budidaya -
budidaya tanaman yang berkecimpung pada
Kompetensi Keahlian Agribisnis Tanaman kegiatan pertanian yang mengedepankan
Pangan Dan Holtikultura sistem produksi melayani kebutuhan hidup
Menurut Wibowo (2016) sehari-hari sumber daya manusia sehingga
“Kompetensi adalah kemampuan untuk memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
melaksanakan atau melakukan suatu Menurut Permendikbud No. 34 Tahun
pekerjaan dan tugas yang dilandasi atas 2018, Direktorat Sekolah Vokasi, Direktorat
keterampilan dan pengetahuan serta didukung Jenderal Pelatihan Vokasi, Kementerian
oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan Pendidikan dan Kebudayaan Kompetensi
tersebut”. bidang agribisnis, tanaman pangan dan
Istilah "agribisnis" telah menjadi hortikultura, program pendidikan 3 tahun
semakin populer, berbagai macam pengertian tersebut meliputi:
dan pemahaman tentang istilah ini telah 1. Kemampuan Teknis
berkembang. Berawal dari asal katanya, a. Memiliki kemampuan dasar
"agribisnis" terdiri dari dua suku kata, yaitu agribisnis
"agri" (agriculture = pertanian) dan "bisnis" b. Memiliki kemampuan dasar
(business = usaha komersial). Menurut agroteknologi
Marissa Nur Alfiani
Pengaruh Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri Terhadap Kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Holtikultura Kelas Xii Di Smkn 63 Jakarta 93
c. Memahami dasar – dasar ilmu
sosial dan budaya pertanian Pelayanan Praktek Kerja Industri
d. Memiliki kemampuan dasar Dalam aktivitas sehari-hari, aktivitas
budidaya tanaman setiap orang tidak lepas dari keterkaitan
e. Memiliki kemampuan dengan bantuan orang lain, dalam hal ini
pengoperasian dan perawatan Alat seseorang berharap mendapatkan bantuan
Mesin Pertanian yang dapat memberikan rasa kepuasan yang
f. Memiliki kemampuan pembiakan baik, sehingga seseorang merasa bersyukur.
Tanaman. Biasanya seseorang akan menilai sikap orang
g. Memiliki pengalaman penerapan lain ketika melakukan tindakan, ini biasa
keahlian produksi tanaman disebut dengan pelayanan.
pangan dan hortikultura relevan Rusydi (2017) mendefinisikan
dunia pelayanan adalah Pelayanan adalah pekerjaan
h. Memiliki pengalaman penerapan yang membantu kita mempersiapkan
keahlian produksi tanaman seseorang atau orang lain, yang menjalin
perkebunan (tanaman tahunan) hubungan antara hak dan kewajiban masing-
i. Memiliki pengalaman penerapan masing pihak. Dalam pengertian lain,.
keahlian pertamanan dan lanskap Tjiptono, dkk (2016) menjelaskan kualitas
j. Memiliki kemampuan untuk pelayanan atau kualitas jasa ialah sebagai
bekerja dengan memperdulikan kondisi dinamis yang terkait dengan produk,
kesehatan dan keselamatan diri jasa, sumber daya manusia, proses dan
k. Memiliki kemampuan untuk lingkungan yang memenuhi harapan.
bekerja dengan memperdulikan Menurut Fandy Tjiptono (2016) sub-
keselamatan peralatan. indikator kualitas pelayanan ada lima yaitu:
l. Memiliki kemampuan untuk 1. Tangible (Bukti Fisik)
bekerja dengan memperdulikan a. Gedung dan ruangan
keamanan lingkungan kerja. b. Tempat parkir
2. Kewirausahaan c. Kebersihan dan kerapian
a. Memiliki kemampuan d. Kelengkapan peralatan
mengidentifikasi peluang usaha 2. Reability (Keandalan)
sesuai bang usaha agribisnis a. Memberikan pelayanan yang baik
tanaman. saat kesan pertama kepada
b. Memiliki kemampuan konsumen
memanfaatkan peluang dan b. Tidak membedakannya satu
sumber daya yang ada sesuai dengan yang lainnya
bidang bidang usaha agribisnis c. Memberikan pelayanan tepat
tanaman. waktu
c. Memiliki kemampuan 3. Responsiveness (Daya Tanggap)
menganalisis resiko dalam a. Pelayanan responsive dan cepat
mengelola usaha b. Penyampaian informasi yang
d. Memiliki keberanian mengambil jelas
resiko sesuai bidang usaha 4. Assurance (Jaminan)
a. Kesopan santunan dalam
e. Memiliki kemampuan mengelola memberi pelayanan
usaha sesuai bidang usaha b. Keterampilan dalam memberikan
agribisnis tanaman. informasi
f. Memiliki kemampuan c. Kemampuan dalam memberikan
mengoptimalkan sumber daya keamanan dan kemampuan dalam
sesuai bidang usaha agribisnis menanamkan kepercayaan dan
tanaman. keyakinan konsumen

94 JTKP: Vol. 3 No. 2, Oktober 2021


5. Empathy (Empati) pangan dan holtikultura”. Hal ini dapat
a. Perhatian pribadi dan memahami dilihat dari hasil pengolahan data yang
kebutuhan para pelanggan menunjukan adanya tingkat keterkaitan antara
b. Komunikasi yang baik variabel X (Pelayanan penyelenggaraan
praktik kerja industri) dan variabel Y
(kompetensi agribisnis tanaman pangan dan
2. METODE PENELITIAN holtikultura).
Menurut Fachruddin Imam (2009) Berdasarkan hasil penelitian yang
desain penelitian yaitu kerangka atau dilakukan di SMKN 63 Jakarta diperoleh nilai
perincian prosedur kerja yang akan dilakukan koefisien korelasi variabel X Pelayanan
pada waktu meneliti, sehingga diharapkan penyelenggaraan praktik kerja industri) dan
dapat memberikan gambaran dan arah mana variabel Y (kompetensi agribisnis tanaman
yang akan dilakukan dalam melaksanakan pangan dan holtikultura) sebesar 0,209. Hal
penetian tersebut, serta memberikan ini menunjukan Pelayanan Penyelenggaraan
gambaran jika peneletian itu telah jadi atau Praktik Kerja Industri memiliki pengaruh
selesai penelitian tersebut diberlakukan. yang cukup kuat terhadap Komunikasi
Desain penelitian yang sesuai dengan Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura
penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif Kelas XII.
dengan metode penelitian deskriptif. Menurut Dari tabel coefficient diperoleh nilai
Resseffendi (2010) mengemukakan bahwa thitung sebesar 3,652 dan nilai ttabel 1,677.
penelitian deskriptif yaitu penelitian yang Nilai thitung > ttabel, hal ini menyatakan Ho
menggunakan wawancara, obesrvasi, dan ditolak dan Ha diterima. Artinya Pelayanan
angket atau kuesioner yang menggambarkan Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri
keadaan saat ini. Metode penelitian deskriptif berpengaruh positif dan signifikan terhadap
melalui pendekatan kuantitatif yang Komunikasi Agribisnis Tanaman Pangan dan
menekankan analisisnya pada data-data Holtikultura Kelas XII di SMKN 63 Jakarta.
numerikal (angka) yang diolah dengan Sedangkan analisis regresi diperoleh
metode statistik untuk menggambarkan persamaan yaitu 𝑌𝑌̂ = -148.838 + 5,918X,
fenomena yang sedang terjadi. Arikunto berarti bahwa setiap terjadi perubahan
(2019) (peningkatan atau penurunan) satu poin atau
mengemukakan penelitian kuantitatif unit pada variabel X, maka akan diikuti pula
yaitu metode penelitian yang menggunakan oleh perubahan variabel Y sebesar 0,457.
angka, mulai dari pengumpulan data, Berdasarkan hasil perhitungan diatas,
penafsiran terhadap data serta penjelasan hasil dapat diartikan bahwa Pelayanan
dari datanya. Dalam penelitian ini sampel penyelenggaraan praktik kerja industri
yang digunakan sebanyak 50 orang Peserta mempunyai pengaruh yang signifikan
prakerin Kelas XII Keahlian Agribisnis terhadap kompetensi agribisnis tanaman
Tanaman Pangan dan Holtikultura. Teknik pangan dan holtikultura Kelas XII di SMKN
pengumpulan data yang digunakan dalam 63 Jakarta..
penelitian ini adalah dengan metode angket Hasil determinasi dapat diketahui
(kuesioner) dan studi dokumentasi. bahwa Pelayanan penyelenggaraan praktik
kerja industri (Variabel X) terhadap
kompetensi agribisnis tanaman pangan dan
3. HASIL PENELITIAN DAN holtikultura Kelas XII (Variabel Y) sebesar
PEMBAHASAN 20,9% sementara sisanya sebesar 79,1%
Hasil penelitian menunjukan bahwa dipengaruhi oleh faktor lain.
hipotesis yang berbunyi “Pelayanan Gambaran hasil perhitungan WMS
penyelenggaraan praktik kerja industri diatas bahwa variabel X (Pelayanan
mempunyai pengaruh yang signifikan Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri)
terhadap kompetensi agribisnis tanaman masuk kedalam kategori Sangat Baik.
Marissa Nur Alfiani
Pengaruh Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri Terhadap Kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Holtikultura Kelas Xii Di Smkn 63 Jakarta 95
Adapun indikator dari variabel X (Pelayanan berkualitas yang akan meningkatkan
Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri) yang kompetensi peserta didik.
sangat tinggi yaitu Assurance (Jaminan) dan
indikator yang rendah yaitu Reability
(Keandalan). 4. KESIMPULAN
Hubungan variabel X (Pelayanan Berdasarkan hasil temuan yang
Penyelenggaraan Praktik Kerja) dan variabel diperoleh melalui pengolahan dan analisa data
Y (Kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan penelitian yang berjudul “Pengaruh
dan Holtikultura) masuk kedalam kriteria Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Kerja
cukup kuat. Maka, jika Pelayanan Industri terhadap Kompetensi Agribisnis
penyelenggaraan praktik kerja berjalan Tanaman Pangan dan Holtikultura kelas XII
dengan tinggi maka akan berdampak tinggi di SMKN 63 Jakarta”, diperoleh gambaran
pada Kompetensi Agribisnis Tanaman sebagai berikut:
Pangan dan Holtikultura. Sehingga dapat Pelayanan Penyelenggaraan Praktik
disimpulkan bahwa pelayanan Kerja Industri terdapat lima indikator yaitu
penyelenggaraan praktik kerja industri Tangible (bukti fisik), Reability (keandalan),
memberikan Responsiveness (daya tanggap), dan
pengaruh positif dan signifikan Assurance (jaminan), Empathy (empati)
terhadap kompetensi agribisnis tanaman dengan hasil perhitungan WMS bahwa
pangan dan holtikultura. Adanya hubungan Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Kerja
antara pelayanan penyelenggaraan praktik Industri menunjukan kategori Sangat Baik.
kerja industri dengan kompetensi agribisnis Indikator yang tertinggi yaitu Assurance
tanamana pangan dan holtikultura dibuktikan (Jaminan) dan indikator yang rendah yaitu
dengan salah satu faktor yang mempengaruhi Reability (Keandalan).
kompetensi agribisnis tanaman pangan dan Kompetensi Agribisnis Tanaman
holtikultura adalah pelayanan Pangan dan Holtikultura kelas XII terdapat
penyelenggaraan praktik kerja industri. dua indikator yaitu Kemampuan Teknis, dan
Namun, pada dasarnya pelayanan Kewirausahaan dengan hasil perhitungan
penyelenggaraan praktik kerja industri WMS bahwa Kompetensi Agribisnis
dirasakan oleh setiap individu dengan tingkat Tanaman Pangan dan Holtikultura kelas XII
pelayanan yang berbeda-beda sesuai dengan dengan kategori Sangat Baik. Indikator yang
kebutuhan peserta didik. Maka semakin tinggi sangat tinggi dalam memberikan pengaruh
kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik yaitu kewirausahaan dan indikator yang
maka semakin tinggi kualitas pelayanan yang rendah dalam memberikan pengaruh yaitu
dirasakan oleh peserta didik. kemampuan teknis.
Keberhasilan pelayanan prakerin Berdasarkan hasil analisis data
berperan penting dalam membentuk menunjukan bahwa pelayanan
kompetensi peserta didik. Keberhasilan penyelenggaraan praktik kerja industri
tersebut dapat berupa pengalaman yang akan memiliki pengaruh terhadap kompetensi
mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tingkah agribisnis tanaman pangan dan holtikultura
laku dalam bekerja. Dengan pengalaman kelas XII di SMKN 63 Jakarta dengan
prakerin, peserta didik menjadi lebih terlatih kategori cukup kuat. Pengaruh ini dipertegas
untuk berani menerima tanggung jawab, lebih dengan hasil perhitungan koefisien
bijak dalam menghadapi masalah, disiplin, determinasi yang menunjukan bahwa
mampu beradaptasi, bekerja sama dengan Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Kerja
orang lain dan menjunjung sikap kerja yang Industri memberikan pengaruh terhadap
benar. Apabila praktik kerja industri yang Kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan dan
dilakukan dengan keseriusan akan Holtikultura kelas XII dan sisanya
menghasilkan pengalaman yang berguna dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji

96 JTKP: Vol. 3 No. 2, Oktober 2021


signifikan juga mempertegas bahwa peneitian Gambar Bangunan. Skripsi. Jakarta:
ini terdapat pengaruh positif dan signifikan Universitas Negeri Jakarta
antara Pelayanan Rencana Stretegi Direktorat SMK 2020-2024
Penyelenggaraan Praktik Kerja Resseffendi, E.T. (2010). Dasar-Dasar
Industri terhadap Kompetensi Agribisnis Penelitian Pendidikan dan Bidang Non
Tanaman Pangan dan Holtikultura kelas XII. Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito
Maka hipotesis yang diajukan peneliti, yakni Rusydi. (2017). Customer Excellence.
“Terdapat pengaruh positif dan Signifikan Yogyakarta: Gosyen Publishing
antara Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Sidik, Rasyid. (2018). Analisis Layanan
Kerja Industri terhadap Kompetensi Industri pada Tempat Prakerin Siswa
Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura Terhadap Penguasaan Kompetensi
kelas XII di SMKN 63 Jakarta” dapat Teknik Kendaraan Ringan Siswa SMK
diterima. N 5 Surakarta. Skripsi. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret
Tjiptono, Fandy, Ph.D dan Gregorius
Chandra. (2016). Service, Quality &
5. DAFTAR PUSTAKA Satisfaction edisi 3. Yogyakarta: Andi.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Wibowo. (2016). Manajemen Kinerja.
Jakarta: Rineka cipta Jakarta: Edisi Kelima, PT.Rajagrafindo
Arsyad. (2006). Konservasi Tanah dan Air. Persada.
Institut Pertanian Bogor. Bogor : IPB
Fachruddin, Imam. (2009). Desain penelitian.
Malang: Universitas Islam Negeri
Floyd, Coleman., Jhonson, Kyle., & Rabb,
Robert. (2017). Engginering Intership
Individual and Program Assesment.
ASEE Zone II Conference.
Indah, Hesti. (2019). Mengenal Tanaman
Holtikultura. Depok: Penerbit Duta
Kementerian Pertanian Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan. (2016). Pengertian
dan Jenis-jenis Tanaman Pangan dan
Hortikultura Terlengkap.
Mulyadi, Ade. (2014). Efektivitas Praktik
Kerja Industri Sesuai Dengan Tuntutan
Dunia Kerja. Skipsi. Yogyakarta:
Universitas negeri Yogyakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru
pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah
Menengah Kejuruan.
Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik
Kerja Lapangan bagi Peserta Didik.
Pratama, Y. (2018). Hubungan Praktik Kerja
Industri dengan Kesiapan Kerja
Peserta didik SMK Negeri 1 Cibinong
Kelas XIII Kompetensi Keahlian Teknik

Marissa Nur Alfiani


Pengaruh Pelayanan Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri Terhadap Kompetensi Agribisnis Tanaman Pangan
Dan Holtikultura Kelas Xii Di Smkn 63 Jakarta 97

You might also like