You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tantangan SMK saat ini antara lain adalah masih lemahnya kerjasama/
sinergitas antara SMK dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), keterbatasan
kualitas dan kuantitas peralatan, rendahnya biaya praktik, dan lingkungan belajar
yang belum sesuai dengan lingkungan DUDI. Tantangan lainnya yang dihadapi SMK
adalah menghadapi keterbukaan ekonomi, sosial dan budaya antar negara secara
global, khususnya dalam menghadapi penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
yang telah diberlakukan sejak akhir tahun 2015. Indonesia dihadapkan pada
persaingan yang makin ketat termasuk dalam penyediaan tenaga kerja dibidang
teknologi informasi, pertanian, kemaritiman, pariwisata, industri, perdagangan dan
lapangan kerja lainnya. Apabila Indonesia tidak menyiapkan tenaga terampil dapat
dipastikan Indonesia hanya akan menjadi lahan tempat bekerja bagi tenaga kerja
terampil dari negara-negara anggota MEA lainnya.
Direktorat PSMK yang berupaya meningkatkan kerjasama dengan DUDI
dengan tujuan untuk membangun kemitraan SMK dalam upaya meningkatkan mutu
pendidikan dan mempercepat waktu penyesuaian bagi lulusan SMK untuk memasuki
dunia kerja, melalui Salah satu program prioritas untuk merealisasikan visi tersebut
adalah dengan program pengembangan pembelajaran teaching factory. Dalam
RPJMN 2015 - 2019 telah ditargetkan 200 SMK akan mengikuti program
pembelajaran kewirausahaan dan teaching factory.
Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Implementasi teaching
factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan
industri, dan kompetensi yang dihasilkan oleh SMK. Pelaksanaan teaching factory
menuntut keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai
kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan teaching factory juga harus
melibatkan pemerintah, pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan
regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 1


Sejalan dengan program Direktorat PSMK tersebut, Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sumedang Kabupaten Sumedang, dalam upaya untuk
menghasilkan tenaga ahli menengah siap untuk berpartisipasi dan mesukseskan
Pembelajaran teaching factory dikarenakan Program tersebut sejalan dengan program
yang selama ini dirintis dan diimplementasikan di SMK Negeri 1 Sumedang.

B. Maksud dan Tujuan


1. Umum
a. Menyadarkan siswa SMK bahwa dalam penguasaan keterampilan
tidak hanya mempraktikan soft skills (bekerja dalam tim, komunikasi
dll), tetapi juga merealisasikan pengetahuan secara langsung dan
latihan bekerja untuk memasuki dunia kerja secara nyata.
b. Sarana pelatihan dan praktik berbasis produksi secara langsung bagi
siswa SMK untuk mendukung ketercapaian penguasaan kompetensi
yang dibutuhkan oleh DUDI.
2. Siswa
a. Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja, dan wirausaha.
b. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan
kompetensinya.
c. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing.
d. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
e. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK.
f. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga
kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang
aktual, dll.
g. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih
keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier
yang akan dipilih.

3. Guru
a. Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk memperluas
wawasan instruksional.
b. Memberi kesempatan kepada guru SMK untuk membangun
jembatan instruksional antara kelas dan dunia kerja.
c. Membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa belajar.

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 2


C. Rencana Pelaksanaan
Implementasi pembelajar teaching factory dirncanakan mulai tahun pelajaran
2018 / 2019. Terdapat 4 bulan bagi kami sebagai waktu persiapan agar pelaksanaan
teaching factory dapat berjalan sesuai ketentuan.

D. Tim Pelaksana
Dalam pelaksanaan program teaching factori Mini ISP ini, telah ditetapkan
beberapa tim pelaksana sekolah yaitu:
No Nama Jabatan Tugas
1. Dra. Elis Herawati, M.Pd. KEPALA Penanaggungjawab
SEKOLAH
2. Yuyun Syarifuddin, M.Pd. WAKASEKBID Koordinator 1
KURIKULUM
3. Dede Wardadi, M.Pd. WAKASEKBID Koordinator 2
HUBIN
4. Deni Susanto, S.Kom. KETUA PAKET Ketua Pelaksana
KEAHLIAN TKJ teaching factory
5. Jaja Sujana, S.Ip BENDAHARA Membuat
pembukuan
penggunaan dana
bantuan
6. Arief Syamsudin, S.Pd. M.T SEKRETARIS Membuat laporan
pelaksanaan
pembelajaran
berbasis teaching
factory
7. PT Skyline Semesta Reanan DU/DI Bekerjasama dalam
melaksanakan
pembelajaran
berbasis teaching
factory
8. Mikrotik Academy Rekanan DU/DI
Catatan :
Uraian Tugas Dan Struktur Organisasi Tim Pelaksana Terlampir (Lampiran 1)

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 3


BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Mekanisme / Strategi Pelaksanaan


Untuk menentukan mekanisme dan strategi pelaksanaan diperlukan sebuah
analisis yang mendalam agar pada pelaksanaannya tidak terjadi ketidak sesuaian baik
pada struktur kurikulum, kesesuai potensi lingkungan sekolah, ketersediaan SDM,
dll.
Untuk menjalankan program ini kami telah melakukan analisis diantaranya :
1. Analisis kondisi dan potensi
2. Penyusunan langkah kerja pelaksanaan teaching factory
3. Analisis kegiatan teaching factory terhadap kurikulum
4. Analisis aktifitas peserta didik
5. Pelaksanaan produksi
6. Evaluasi hasil produksi
7. Pembagian jadwal pembelajaran
8. Analisa struktur kurikulum dan jam pelajaran
9. Jadwal umum per minggu
10. Pembagian jumlah kelompok praktik
11. Jadwal kegiatan praktik siswa per semester per tahun
12. Analisa kesesuaian jadwal blok dengan kurikulum
13. Analisa kebutuhan peralatan utama dan ruang/area praktik
14. Penjabaran total jam praktik kedalam jam setiap kompetensi dasar (kd)
15. Dan penentuan contoh produk hasil praktik
16. Pengembangan strategi model pembelajaran teaching factory
Secara umum pelaksanaan teaching factori dilaksanakan secara berkelompok
dengan penjadwalan sistem blok. Pembelajaran sistem blok sangat bermanfaat dalam
hal ketuntasan materi pembelajan. Dari hasil analisis tersebut jenis teaching factory
Mini Internet Service Provider sangat tepat digunakan di SMKN 1 Sumedang.
Hasil analisis secara rinci dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 1, lampiran
2, lampiran 3, dan lampiran 4)

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 4


B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Agar progres pelaksanaan teaching factory dapat ditelusuri ketercapaiannya
maka berikut matrik rencana kegiatan dan waktu pelaksanaannya :
Kegiatan
Bula Agustus September Oktober November Desember
n
Penyusunan
propoal
Analisis
kebutuhan
administrasi
dan sarpras
Penyerahan
Proposal
Bintek
taching
factory
Sosialisasi
teaching
factory
Pelatihan
implemantasi
teaching
factory
Implementasi
teaching
factory

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 5


BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

A. Indikator Keberhasilan
Sebuah program dapat dinyatakan berhasil atau gagal dapat diteluseri dari
indiaktor keberhasilan yang ditetapkan. Maka dari itu pelaksanaan teaching factory
di SMKN 1 Sumedang untuk paket keahlian TKJ menetapkan beberapa indikator
keberhasilan diantaranya :
No Kegiatan Indikator Ketercapaian
1 Penyusunan propoal Tersedianya profosal teaching

Factori yang sesuai ketentuan
2 Analisis kebutuhan Tersedianya dokumen analisis

administrasi dan sarpras kebutuhan administras dan sarpras
3 Penyerahan Proposal Tersedianya Bukti penyerahan dan

penerimaan proposal ke ditpsmk
4 Bimtek taching factory Tersedianya Surat tugas dan laporan
hasil bimtek
5 Sosialisasi teaching Tersedianya Daftar hadir, laporan
factory dan berita acara
6 Pelatihan implemantasi Tersedianya Daftar hadir, laporan
teaching factory dan berita acara
7 Implementasi teaching Tersedianya :
factory  Dokumen KTSP (RPP, Silabus,
Jadwal, Instrumen Penilaian,
SKL, dll)
 Kegiatan teaching factory
 Laporan keuangan
 Rekaman kegiatan teaching
factory
 dll

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 6


BAB IV
PENUTUP

Proses pendidikan akan memperngaruhi terhadap hasil pendidikan dalam hal


ini sumber daya manusia. Inovasi program teaching factory merupakan sebuah
inovasi dalam hal proses pembelajran yang merupakan jawaban kebutuhan
pembejaran masa kini.
Besar sekali harapan SMKN 1 Sumedang agar program teaching factory ini
dapat terselenggara dan berjalan bengan sangat baik di sekolah kami.
Demikian proposal ini kami sampaikan atas kerjasama dan kesempatannya
kami ucapkan terima kasih.

Proposal Teaching Factory | SMK Negeri 1 Sumedang 7

You might also like