You are on page 1of 13

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273

E- ISSN 2527 - 3469

Volume 23 NO 1, Januari 2021

Jurnal Ekonomi dan Bisnis


Dharma Andalas

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Bisnis Kuliner


dan Strategi Beradaptasi di Era New Normal

Ezizwita1, Tri Sukma2


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dharma Andalas1,2
email : ezizwitawita@gmail.com
sukmatri165@yahoo.com
ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has also weakened the national and international economies. Various
industrial sectors, including the culinary business, experienced disruptions such as supply of raw
materials, demand for products, shortages of labor, and business obscurity. This study aims to
analyze the impact of the pandemic on the culinary business in Padang city and the strategies
needed to adapt to this new normal era. The research used a descriptive qualitative method, using
a SWOT analysis. The results show that culinary business should implement product and service
diversification strategy The culinary business must be able to gain consumer trust with products
that are safe, healthy and hygienic, implement health protocols, maximize online marketing, fulfill
take away and delivery orders, make product diversification or innovation in the form of healthy
and frozen food, and improve product quality. output of this study is to identify the factors of
strengths, weaknesses, opportunities and threats faced by the culinary business in the city of
Padang and determine a suitable strategy to adapt to the new normal. In the long term, the results
of this study are expected to contribute to the development of business strategies for dealing with
emergency situations and full of uncertainty.
Keywords: pandemic, business strategy, new normal, SWOT ANALYSIS

ABSTRAK
Selain berdampak serius terhadap kesehatan, pandemi Covid-19 juga melemahkan perekonomian
nasional dan internasional. Berbagai sektor industri, termasuk bisnis kuliner, mengalami
gangguan seperti pasokan bahan baku, permintaan produk, kekurangan tenaga kerja, dan
ketidakjelasan usaha.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dampak pandemi terhadap bisnis kuliner di kota
Padang dan strategi yang dibutuhkan untuk beradaptasi di era new normal ini. Penelitian
menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan menggunakan analisa SWOT untuk
mengetahui berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh bisnis
kuliner di masa pandemi ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dapat dilakukan
oleh bisnis kuliner adalah diversifikasi produk dan jasa. Bisnis kuliner harus bisa mendapatkan
kepercayaan konsumen dengan produk yang aman, sehat dan higienis, menerapkan protokol
kesehatan, memaksimalkan pemasaran online, memenuhi permintaan take away dan delivery
order, membuat diversifikasi atau inovasi produk berupa makanan sehat dan frozen food, dan
meningkatkan kualitas produk. Target luaran penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh bisnis kuliner di kota Padang dan
menentukan strategi yang cocok diterapkan untuk beradaptasi di masa new normal. Dalam jangka
panjang, hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam hal pengembangan strategi
bisnis untuk menghadapi situasi darurat dan penuh ketidakpastian.
Kata kunci: pandemi, strategi bisnis, new normal, analisa SWOT

51
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

PENDAHULUAN sangat besar sudah dapat dilihat dari sisi


Sejak pertama kali berjangkit pada industri di Indonesia. Per 7 April 2020,
akhir Desember 2019 di Kota Wuhan, Kemenaker mencatat sudah ada 1,4 juta
China, virus Corona telah menular lebih pekerja di seluruh Indonesia yang
dengan sangat cepat ke hampir semua terkena dampak langsung wabah covid-
negara di dunia. Menurut Kementerian 19 atau corona. Terdapat 41.876
Kesehatan RI, total kasus konfirmasi perusahaan sektor formal yang
Covid-19 global per tanggal 20 Juli 2020 merumahkan atau mem-PHK tenaga
adalah 14.348.858 kasus dengan 603.691 kerjanya sebanyak 1.052.216 orang dan
kematian (CFR 4,2%) di 215 Negara terdapat 36.298 perusahaan sektor
Terjangkit dan 171 Negara Transmisi informal yang merumahkan atau mem-
lokal. Sedangkan di Indonesia sendiri PHK tenaga kerjanya sebanyak 374.851
sebanyak 88.214 orang sudah positif orang.
terjangkit virus ini dengan kematian Salah satu sektor perekonomian
mencapai 4.239 orang. Menurut Amani yang terkena dampak serius adalah
(2020) Indonesia berada diurutan ke 25 industri kuliner. Banyak pebisnis kuliner
dari 215 negara yang sudah terpapar virus di dunia terpaksa menutup usahanya
corona tersebut. Jumlah penderita untuk sementara waktu atau bahkan
terbanyak berada di Amerika Serikat, mengalami kebangkrutan. Santia (2020)
Spanyol, Italia, Inggris dan Perancis. menyatakan bahwa startup penyedia
Sementara jumlah yang meninggal layanan kasir digital untuk lebih dari 30
terbanyak berturut-turut adalah Amerika ribu merchant di Indonesia, Moka,
Serikat, Brasil, Inggris, Meksiko dan menyatakan bahwa industri makanan dan
Italia. minuman (food and beverage/F&B)
Untuk mencegah penyebaran menjadi Industri yang paling terdampak
virus ini, berbagai negara telah oleh virus corona. Disusul industri jasa
menerapkan kebijakan social distancing dan ritel. Dari 17 kota yang diobservasi,
(atau physical distancing) dan bahkan sebanyak 13 kota mengalami penurunan
lockdown. Pemerintah Indonesia juga pendapatan harian yang signifikan akibat
telah menerapkan physical distancing, Covid-19. Sedangkan Burhan (2020)
yang kemudian ditingkatkan menjadi menyatakan sektor kuliner mengalami
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala penurunan pendapatan harian mencapai
Besar). Masyarakat dianjurkan untuk 37%, sektor ritel fashion turun 35%,
tetap berada di rumah (stay at home) dan sedangkan layanan kecantikan anjlok
hanya boleh keluar rumah untuk 43%.
keperluan yang sangat mendesak saja Semua hal di atas harus menjadi
sambil tetap menerapkan protokol perhatian bagi semua pihak. Usaha
kesehatan. penyelamatan dunia usaha, khususnya
Bencana pandemi Covid-19 ini sektor UMKM yang merupakan tulang
tidak hanya berdampak serius pada punggung perekonomian Indonesia harus
kesehatan masyarakat, namun juga segera dilakukan. Bismala dan
merusak stabilitas ekonomi dengan skala Handayani (2014) mengatakan, UMKM
cakupan lokal, nasional dan bahkan berperan sebagai pondasi perekonomian
global. Berbagai sektor industri Indonesia, yang mempengaruhi roda
mengalami berbagai gangguan seperti perekonomian. Karena itu keberadaan
pasokan bahan baku, permintaan produk, UMKM harus disokong oleh beragam
kekurangan tenaga kerja, dan program yang bertujuan untuk
ketidakjelasan kelanjutan usaha. Menurut mengembangkannya, baik dari
Sihaloho (2020) dampak negatif yang pemerintah maupun sektor swasta.

52
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Situasi pandemi COVID-19 memberikan makanabis.com (2020) menyimpulkan


tantangan sekaligus peluang untuk dari berbagai informasi, bahwa konsep
menjaga eksistensi UMKM, termasuk new normal adalah kebijakan membuka
bisnis kuliner. Tujuan penelitian ini kembali aktivitas ekonomi, sosial dan
adalah untuk menentukan suatu strategi kegiatan publik secara terbatas dengan
yang dapat diterapkan oleh bisnis kuliner menggunakan standar kesehatan yang
sehingga memiliki kemampuan untuk belum pernah ada sebelum pandemi.
beradaptasi menghadapi krisis di masa Untuk bisnis kuliner seperti kedai,
new normal ini. rumah makan, restoran, cafe dan
sebagainya, diwajibkan menerapkan
Pandemi Covid-19 dan New Normal
protokol new normal. Standar baru
Kementerian Kesehatan RI (2020)
pelayanan kuliner itu tidak saja ditujukan
menyatakan, coronavirus merupakan
untuk konsumen, tetapi juga dilakukan
keluarga besar virus yang menyebabkan
oleh internal pelayanan dan berlaku sejak
penyakit pada manusia dan hewan. Pada
kedatangan konsumen, proses penyajian
manusia biasanya menyebabkan penyakit
hidangan sampai meninggalkan lokasi
infeksi saluran pernapasan, mulai flu
kuliner. Mengecek suhu tubuh
biasa hingga penyakit yang serius seperti
pengunjung sebelum masuk,
Middle East Respiratory Syndrome
menggunakan masker, face shiled dan
(MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut
sarung tangan latex, memasang sekat
Berat/Severe Acute Respiratory
kaca di setiap meja, meningkatkan sistem
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis
kebersihan restoran, hingga menerapkan
baru yang yang menjadi wabah saat ini
konsep social distancing dengan
diberi nama Severe Acute Respiratory
membatasi jumlah tamu.
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2),
dan menyebabkan penyakit Coronavirus Pengertian Bisnis Kuliner
Disease-2019 (COVID-19). Kata kuliner diserap dari bahasa
Tanggal 11 Maret 2020 Inggris yaitu culinary yang berarti
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berhubungan dengan masak-memasak
menyatakan bahwa wabah virus corona atau aktivitas memasak. Istilah kuliner
Covid-19 secara resmi telah mencapai digunakan untuk berbagai macam
tingkat pandemi. Istilah pandemi menurut kegiatan, seperti seni kuliner yaitu seni
KBBI dimaknai sebagai wabah yang persiapan, memasak dan penyajian
berjangkit serempak di mana-mana, makanan, biasanya dalam bentuk
meliputi daerah geografi yang luas. makanan.
Wabah penyakit yang masuk dalam Pengertian luas dari bisnis
kategori pandemi adalah penyakit yang menurut Griffin dan Ebert (dalam
menular dan memiliki garis infeksi Sancoko, 2015) adalah semua aktivitas
berkelanjutan (tagar.id, 2020). dan institusi memproduksi barang dan
Untuk menghentikan mata rantai jasa dalam kehidupan sehari-hari,
penularan virus corona sambil tetap sedangkan pengertian sempit dari bisnis
berupaya untuk menggerakkan ekonomi, adalah organisasi yang menyediakan
dunia menerapkan tatanan kehidupan barang dan jasa yang bertujuan mendapat
baru, yaitu menjaga kehidupan tetap keuntungan. Jadi, bisnis merupakan
produktif namun aman dari wabah Covid- semua aktivitas memproduksi barang dan
19 ini. Tatanan, kebiasaan dan perilaku jasa yang bertujuan untuk memperoleh
yang baru berbasis pada adaptasi untuk keuntungan.
membudayakan perilaku hidup bersih dan Dengan demikian bisa dikatakan
sehat inilah yang kemudian disebut bahwa bisnis kuliner adalah aktivitas
sebagai new normal. Laman memproduksi masakan, baik berupa lauk-

53
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

pauk, panganan maupun minuman yang berubah dan terus akan berubah;
bertujuan untuk mendapatkan melakukan inovasi atas produk agar
keuntungan. selalu sesuai dengan selera konsumen dan
mengusahakan selalu ada product
Pengertian Strategi
development; melaksanakan dan
Rangkuti (2014) mengatakan
mengevaluasi strategi yang dipilih secara
bahwa strategi adalah alat untuk
efektif dan efisien; serta mengevaluasi
mencapai tujuan. Daft (2010)
kinerja, meninjau dan mengkaji ulang
mendefinisikan strategi sebagai rencana
situasi serta melakukan berbagai
tindakan yang menerangkan tentang
penyesuaian dan koreksi jika terdapat
alokasi sumber daya serta berbagai
penyimpangan di dalam pelaksanaan
aktivitas untuk menghadapi lingkungan,
strategi.
memperoleh keunggulan bersaing, dan
Sedangkan manfaat manajemen
mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan
strategi menurut Juwono (2011) yaitu
Sedarmayanti (2014) mengungkapkan
dapat menyelesaikan masalah yang
bahwa strategi adalah rencana untuk
dihadapi perusahaan lebih cepat dan lebih
memperbesar pengaruh terhadap pasar,
tepat; menjadi lebih peka dalam
baik dalam jangka pendek mau pun dalam
menjawab ancaman yang datang dari luar
jangka panjang, yang didasari pada riset
perusahaan; membuat keputusan terbaik
pasar, penilaian, perencanaan produk,
dikarenakan interaksi kelompok
promosi, dan perencanaan penjualan,
mengumpulkan berbagai strategi yang
serta distribusi. Selanjutnya, Pearce dan
lebih besar; kerjasama dalam tim
Robinson, seperti yang dikutip dari
karyawan di dalam perumusan strategi
Sancoko (2015), mendefinisikan strategi
akan dapat memperbaiki pengertian
sebagai rencana dalam skala besar dan
mereka atas penghargaan produktivitas di
berorientasi pada masa depan untuk
dalam setiap perencanaan strategi dan
berinteraksi dengan lingkungan yang
dengan demikian dapat mempertinggi
kompetitif agar dapat mencapai tujuan
motivasi kerja mereka; dan bahwa
objektif perusahaan.
organisasi yang menggunakan konsep
Sedangkan manajemen strategi
manajemen strategi akan lebih profitable
(strategic management) menurut David &
dan lebih berhasil.
Wheelen (dalam Juwono, 2011) adalah
Hitt, dkk, (dalam Juwono, 2011)
serangkaian keputusan dan tindakan
menjelaskan bahwa proses manajemen
manajerial yang menentukan kinerja
strategi tersebut adalah menetapkan arah
perusahaan dalam jangka panjang.
dan misi organisasi, memahami
Sedangkan menurut David (dalam
lingkungan internal dan eksternal dan
Juwono, 2011) manajemen strategi dapat
kemudian merumuskan strategi.
didefinisikan sebagai ilmu tentang
perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi Analisa SWOT
keputusan-keputusan lintas fungsi yang Analisa SWOT menurut Rangkuti
memungkinkan organisasi mencapai (2014) adalah identifikasi berbagai faktor
tujuannya. secara sistematis untuk merumuskan
Tujuan manajemen strategi strategi perusahaan. Analisis ini
menurut Juwono (2011) adalah untuk didasarkan pada logika yang dapat
meninjau kembali kekuatan, kelemahan, memaksimalkan kekuatan (strength) dan
peluang dan ancaman bisnis yang ada; peluang (opportunities), namun secara
selalu memperbarui strategi yang bersamaan dapat meminimalkan
dirumuskan agar sesuai dengan kelemahan (weakness) dan ancaman
perkembangan dan menjawab lingkungan (threats). Proses pengambilan keputusan
eksternal yang selalu berbah, akan strategis selalu berkaitan dengan

54
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

pengembangan misi, tujuan, strategis dan menerapkan protokol kesehatan, lebih


kebijakan perusahaan. Dengan demikian memikirkan bertahan hidup daripada
perencanaan strategis harus menganalisis mengejar profit, mengalami dampak
faktor-faktor strategis perusahaan penurunan penjualan yang signifikan,
(kelemahan, kekuatan, peluang dan menggantungkan kelanjutan usaha
ancaman) dan konsisi yang ada pada saat kepada penjualan secara online, kinerja
ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. usaha terganggu karena terpaksa
Model yang paling popular untuk ini mengurangi jumlah karyawan, kesulitan
adalah analisis SWOT. mendapatkan bahan baku, dan
menjalankan usaha dari rumah (work
METODE PENELITIAN from home) untuk menghindari biaya
Penelitian ini menggunakan sewa tempat.
metode deskriptif dengan menggunakan Kemudian faktor-faktor eksternal
pendekatan kualitatif, yaitu penelitian untuk peluang yang dimiliki oleh bisnis
yang dilakukan dengan memberikan kuliner di masa pandemi ini yaitu
gambaran yang lebih detail mengenai konsumen kini jauh lebih memperhatikan
suatu gejala atau fenomena dengan kesehatan termasuk dalam hal memilih
melihat objeknya berupa kondisi saat ini makanan, pelanggan lebih memilih
yang sedang berlangsung. Data penelitian makanan yang bisa take away dan
dianalisis dengan menggunakan statistik delivery order, konsumen mulai beralih
deskriptif, dengan interpretasi nilai rata- ke pembelian low contact, kesungguhan
rata skor, memetakan dan menganalisis pemerintah dalam menggerakkan
matriks SWOT. Tahapan kegiatan yang ekonomi sambil mengatasi pandemi,
dilakukan dalam analisis SWOT adalah terbukanya segmen pasar baru berupa
mengidentifikasi faktor-faktor internal makanan kemasan yang higienis dan
dan eksternal, menyusun kuesioner, dan frozen food dan bahwa pelaku bisnis
kemudian menganalisis data. kuliner masih mampu menjalin hubungan
baik dengan pelanggan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sedangkan faktor-faktor eksternal
Faktor Internal dan Eksternal Bisnis yang menjadi ancaman bagi bisnis
Kuliner di Masa Pandemi kuliner di masa pandemi ini yaitu
Faktor-faktor internal untuk pandemi diperkirakan akan berlangsung
kekuatan yang dimiliki oleh bisnis lama, penerapan konsep social distancing
kuliner di kota Padang yang terdampak dan stay at home menyebabkan
oleh pandemi ini yaitu sudah menerapkan penurunan kedatangan pelanggan,
protokol kesehatan untuk melindungi pelanggan lebih memperhatikan
para karyawan dan konsumen, sering kebersihan pengolahan dan pengemasan
membersihkan area servis dengan makanan, pelanggan lebih memilih
desinfektan, sudah menerapkan penjualan makanan sehat untuk meningkatkan
secara take away dan delivery order, imunitas tubuh, pelanggan lebih
sudah melakukan penjualan secara menyukai transaksi non tunai,
online, mulai beralih ke transaksi non terhambatnya pasokan bahan baku,
tunai, memperbaiki pengolahan dan terjadinya penurunan konsumsi dan daya
pengemasan produk menjadi lebih beli masyarakat, persaingan dengan
higienis, dan sudah memiliki pelanggan usaha sejenis dan sangat memerlukan
yang loyal. perhatian pemerintah untuk menjaga
Sedangkan faktor-faktor internal kinerja usaha
yang menjadi kelemahan adalah
mengeluarkan biaya tambahan untuk

55
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Analisis Internal Factor Analysis 5 Mulai beralih ke transaksi non


0,055 3,000 0,165
tunai.
Summary (IFAS)
Memperbaiki pengolahan dan
Tabel 1 menunjukkan kekuatan 6 pengemasan produk menjadi 0,065 4,000 0,340
dengan nilai tertinggi adalah lebih higienis.

memperbaiki pengolahan dan 7


Sudah memiliki pelanggan yang
0,075 3,400 0,255
loyal.
pengemasan produk menjadi lebih
Sub Total 0,515 3,343 1,797
higienis. Hal tersebut bisa dipahami,
mengingat tingginya permintaan No Kelemahan (Weakness) Bobot Rating Nilai

konsumen akan pengolahan dan 1 Mengeluarkan biaya tambahan


pengemasan produk yang lebih higienis untuk menerapkan protokol 0,055 3,400 0,187
kesehatan.
untuk mencegah penularan virus.
2 Lebih memikirkan bertahan hidup
Sedangkan kelemahan utama adalah lebih 0,085 4,000 0,340
daripada mengejar profit.
memikirkan bertahan hidup daripada 3 Mengalami dampak penurunan
0,065 3,600 0,234
penjualan yang signifikan.
mengejar profit. Hal ini diakibatkan oleh
menurunnya permintaan konsumen di 4 Menggantungkan kelanjutan
usaha kepada penjualan secara 0,075 3,800 0,285
masa pandemi ini sehingga produsen online.
memilih untuk lebih memikirkan cara Kinerja usaha terganggu karena
5 terpaksa mengurangi jumlah 0,075 3,400 0,255
bertahan hidup saja dari pada memikirkan karyawan.
keuntungan. Banyaknya perusahaan yang Kesulitan membeli /
6 0,065 3,400 0,221
tumbang di masa pandemi ini dan diikuti mendapatkan bahan baku.
oleh adanya ancaman resesi ekonomi 7 Menjalankan usaha dari rumah
(work from home) untuk
menunjukkan bahwa bertahan hidup menghindari pengeluaran biaya
0,065 2,800 0,182

merupakan pilihan yang lebih masuk sewa tempat.

akal. Sub Total 0,485 3,486 1,704


Hasil matrik IFAS menunjukkan Rata2
skor nilai bisnis kuliner di masa pandemi TOTAL 1,000 3,501
3,414
sebesar 3,501 berada di atas nilai rata-
ratanya yang sebesar 3,414 dari Analisis External Factor Analysis
keseluruhan faktor internalnya. Summary (EFAS)
Sedangkan hasil nilai kekuatan Skor tertinggi untuk peluang yaitu
(strenghts) lebih besar dibandingkan perhatian dan kesungguhan pemerintah
dengan kelemahan (weaknesses), yaitu dalam menggerakkan ekonomi sambil
dengan skor nilai sebesar 1,797 lebih mengatasi pandemi. Ini menunjukkan
besar dibanding 1,704. Kedua nilai tidak bisnis kuliner sangat bergantung kepada
terpaut jauh, menunujukkan optimisme kebijakan (policy) pemerintah dalam
pengusaha di masa yang sulit ini. mengatasi pandemi dan berbagai stimulus
Tabel 1. untuk menggerakkan roda dunia usaha di
Matrik IFAS Bisnis Kuliner di Masa Indonesia. Sedangkan ancaman terbesar
Pandemi ada pada tiga hal, yaitu penerapan konsep
z Kekuatan (Strength) Bobot Rating Nilai social distancing menyebabkan
1 Sudah menerapkan protokol
penurunan jumlah pelanggan yang
kesehatan untuk melindungi para 0,085 3,400 0,289 datang, terjadi penurunan konsumsi dan
karyawan dan konsumen.
daya beli masyarakat, dan diperlukannya
2 Sering membersihkan area servis
dengan desinfektan.
0,085 2,800 0,238 perhatian pemerintah untuk menjaga
3 Sudah menerapkan penjualan
kinerja usaha di masa pandemi ini. Ketiga
secara take away dan delivery 0,075 3,400 0,255 faktor ini memiliki poin yang sama dan
order.
mempunyai hubungan yang erat, dimana
Sudah melakukan penjualan
4
secara online.
0,075 3,400 0,255 penerapan konsep social distancing
menyebabkan penurunan jumlah

56
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

pelanggan yang datang, kemudian No Peluang (Opportunities) Bobot Rating Nilai


penurunan jumlah pelanggan ini selain 5 Terbukanya segmen pasar baru
karena faktor kebijakan social distancing yang menginginkan makanan
0.06 2.800 0.168
kemasan yang higienis dan frozen
dan stay at home, juga diakibatkan oleh food.
terjadinya penurunan konsumsi dan daya 6 Mampu menjalin hubungan baik
0.055 2.800 0.154
dengan pelanggan
beli masyarakat akibat kehati-hatian
masyarakat dalam berbelanja di masa Sub Total 0.395 3.133 1.246
pandemi yang diperkirakan masih
No Ancaman (Threats) Bobot Rating Nilai
panjang ini. Karena itu faktor perhatian
pemerintah untuk menjaga kinerja usaha 1 Pandemi diperkirakan akan
0.075 3.400 0.255
berlangsung lama.
di masa pandemi ini sangat diperlukan 2 Penerapan konsep social
untuk menjaga roda ekonomi tetap distancing dan stay at home
0.075 3.600 0.270
menyebabkan penurunan jumlah
berjalan. pelanggan yang datang.
Hasil matrik EFAS menunjukkan 3 Pelanggan menjadi lebih
skor nilai bisnis kuliner di masa pandemi memperhatikan cara pengolahan
0.065 3.600 0.234
dan pengemasan makanan yang
ini sebesar 3,385 diatas nilai rata-ratanya lebih higienis.
sebesar 3,333 dari keseluruhan faktor 4 Pelanggan lebih memilih makanan
eksternalnya. Hasil nilai peluang sehat untuk meningkatkan 0.060 3.800 0.228
imunitas tubuh.
(opportunities) yang sebesar 1,246
5 Pelanggan lebih menyukai
menunjukkan angka yang lebih kecil transaksi non tunai.
0.050 3.400 0.170

dibandingkan dengan ancaman (threats), 6 Terhambatnya pasokan bahan


0.065 3.200 0.208
yaitu sebesar 2,139. Hal ini menunjukkan baku.

bahwa ancaman yang dihadapi oleh 7 Terjadi penurunan konsumsi dan


0.075 3.600 0.270
daya beli masyarakat.
bisnis kuliner di masa pendemi ini
8 Persaingan dengan usaha sejenis. 0.065 3.600 0.234
memang lebih besar dari pada peluang
yang ada. Itu sebabnya banyak usaha 9 Memerlukan perhatian
pemerintah untuk menjaga
0.075 3.600 0.270
yang terpaksa gulung tikar, termasuk kinerja usaha di masa pandemi
ini.
usaha kuliner ini.
Tabel 2. Sub Total 0.605 3.533 2.139

Matrik EFAS Bisnis Kuliner di Masa Rata2


Total 1,000 3,385
Pandemi 3,333
No Peluang (Opportunities) Bobot Rating Nilai
Analisis SWOT
1 Konsumen kini jauh lebih Analisis SWOT dilakukan untuk
memperhatikan kesehatan
termasuk dalam hal memilih
0.065 3.200 0.208 menemukan strategi yang tepat dalam
makanan.
beradaptasi di era new normal. Analisis
2 Pelanggan lebih memilih makanan
yang bisa take away dan delivery 0.070 3.400 0.238
SWOT ini diterjemahkan ke dalam
order. matriks SWOT yang menggambarkan
3 Konsumen mulai beralih ke bagaimana kondisi yang dihadapi oleh
pembelian low contact (secara 0.070 3.400 0.238
online).
bisnis kuliner di masa pandemi ini.
4 Perhatian dan kesungguhan
Matriks ini digunakan untuk membantu
pemerintah dalam menggerakkan
0.075 3.200 0.240
menentukan jenis strategi yang tepat
ekonomi sambil mengatasi
pandemi.

57
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

STRENGHTS (S) WEAKNESSES (W)


1. Sudah menerapkan protokol 1. Mengeluarkan biaya tambahan untuk
kesehatan untuk melindungi para menerapkan protokol kesehatan.
karyawan dan konsumen. 2. Lebih memikirkan bertahan hidup
IFAS 2. Sering membersihkan area servis daripada mengejar profit.
dengan desinfektan. 3. Mengalami dampak penurunan
3. Sudah menerapkan penjualan secara penjualan yang signifikan.
take away dan delivery order. 4. Menggantungkan kelanjutan usaha
4. Sudah melakukan penjualan secara kepada penjualan secara online.
online. 5. Kinerja usaha terganggu karena
EFAS 5. Mulai beralih ke transaksi non tunai. terpaksa mengurangi jumlah
6. Memperbaiki pengolahan dan karyawan.
pengemasan produk menjadi lebih 6. Kesulitan membeli / mendapatkan
higienis. bahan baku.
7. Sudah memiliki pelanggan yang loyal. 7. Menjalankan usaha dari rumah (work
from home) untuk menghindari
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O pengeluaran
STRATEGI W-O biaya sewa tempat.
1. Konsumen kini jauh lebih 1. Menerapkan protokol kesehatan 1. Mengutamakan sistem take away dan
memperhatikan kesehatan termasuk seketat mungkin untuk menimbulkan delivery order untuk memperkecil
dalam hal memilih makanan. kepercayaan konsumen. biaya penerapan protokol kesehatan.
2. Pelanggan lebih memilih makanan 2. Tingkatkan kepercayaan konsumen 2. Untuk menjaga kelangsungan usaha,
yang bisa take away dan delivery dengan sering membersihkan area beralihlah ke makanan yang
order. servis dengan desinfektan. menyehatkan, dikemas secara higienis
3. Konsumen mulai beralih ke pembelian 3. Menerapkan penjualan secara take dan makanan frozen food.
low contact (secara online). away dan delivery order. 3. Untuk mengurangi dampak penurunan
4. Perhatian dan kesungguhan 4. Melakukan penjualan secara online. penjualan, jalin hubungan baik dengan
pemerintah dalam menggerakkan 5. Memanfaatkan transaksi non tunai pelanggan dan giatkan pemasaran
ekonomi sambil mengatasi pandemi. untuk memperkecil resiko penularan. secara online.
5. Terbukanya segmen pasar baru yang 6. Mengolah dan mengemas produk 4. Jalin kerjasama yang baik dengan
menginginkan makanan kemasan yang secara higienis. pemasok bahan baku dan usahakan
higienis dan frozen food. 7. Pertahankan pelanggan yang loyal dan pemasokan secara online.
6. Mampu menjalin hubungan baik jalin hubungan baik dengan pelanggan 5. Manfaatkan betul perhatian
dengan pelanggan yang baru. pemerintah seperti adanya berbagai
stimulus dan bantuan untuk
menggerakkan ekonomi.
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Pandemi diperkirakan akan 1. Menerapkan protokol kesehatan 1. Mengutamakan sistem take away dan
berlangsung lama. seketat mungkin untuk mencegah delivery order untuk memperkecil
2. Penerapan konsep social distancing pandemi berlangsung lama, biaya penerapan protokol kesehatan.
dan stay at home menyebabkan menimbulkan kepercayaan konsumen 2. Untuk menjaga kelangsungan usaha,
penurunan jumlah pelanggan yang dan memenangkan persaingan dengan beralihlah ke makanan yang dapat
datang. usaha sejenis. meningkatkan imunitas tubuh, serta
3. Pelanggan menjadi lebih 2. Sering membersihkan area servis diolah dan dikemas secara higienis.
memperhatikan cara pengolahan dan dengan desinfektan untuk 3. Pertahankan penjualan secara online
pengemasan makanan yang lebih memenangkan kepercayaan karena pandemi akan berlangsung
higienis. konsumen. lama.
4. Pelanggan lebih memilih makanan 3. Penurunan jumlah pelanggan yang 4. Manfaatkan perhatian dan bantuan
sehat untuk meningkatkan imunitas datang dapat diatasi dengan pemerintah untuk menjaga kinerja
tubuh. menerapkan penjualan online, take usaha di masa pandemi ini.
5. Pelanggan lebih menyukai transaksi away dan delivery order.
non tunai. 4. Memanfaatkan transaksi non tunai
6. Terhambatnya pasokan bahan baku. untuk memperkecil resiko penularan.
7. Terjadi penurunan konsumsi dan daya 5. Mengolah dan mengemas produk
beli masyarakat. secara higienis untuk memenuhi
8. Persaingan dengan usaha sejenis. tuntutan konsumen.
9. Memerlukan perhatian pemerintah 6. Beralih ke menu makanan yang dapat
untuk menjaga kinerja usaha di masa meningkatkan imunitas tubuh.
pandemi ini. 7. Pertahankan pelanggan yang loyal dan
jalin hubungan baik dengan pelanggan
yang baru untuk memenangkan
persaingan dengan usaha sejenis.

Gambar 1.
Diagram Matrik SWOT Bisnis Kuliner di Masa Pandemi

Gambar 2 menunjukkan skor nilai didapat. Terlihat bahwa nilai strategi


pada masing-masing strategi yang terbesar terdapat pada strategi Strengths -

58
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Threats (S-T) yaitu sebesar 3,936, diikuti jumlah nilai faktor eksternal adalah
oleh strategi Weaknesses - Threats (W-T) 3,385. Selanjutnya digunakan matrik
sebesar 3,843, strategi Strenghts – Internal Eksternal (IE) untuk mengetahui
Opportunities (S-O) sebesar 3,043 dan bagaimana posisi bisnis kuliner di masa
yang terakhir adalah strategi Weaknesses pandemi ini. Tahap pencocokan
- Opportunities (W-O) sebesar 2,950. merupakan tahap kedua proses
perumusan strategi bisnis kuliner dalam
WEAKNESSES rangka beradaptasi di masa new normal
IFAS STRENGHT (S)
EFAS (W) ini, dengan memadukan berbagai
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki
STRATEGI S-O : STRATEGI W-O : bisnis kuliner dari lingkungan internal
OPPORTUNITIES
= 1,797 + 1,246 = 1,704 + 1,246 dengan berbagai peluang dan ancaman
(O)
= 3,043 = 2,950
yang dihadapinya dari lingkungan
eksternal.
STRATEGI S-T : STRATEGI W-T :
THREATS (T) = 1,797 + 2,139 = 1,704 + 2,139 Kuat Sedang Lemah
= 3,936 = 3,843 IFAS 4,000 – 2,999 – 1,999 –
EFAS 3,000 2,000 1,000
I
Gambar 2. Internal =
Tinggi
Rumusan Kombinasi Strategi Matrik 3,501 II III
4,000 – 3,000
Eksternal =
SWOT 3,385
Berdasarkan Gambar 2 Sedang
didapatkan bahwa posisi bisnis kuliner di IV V VI
2,999 – 2,000
masa pandemi ini berada pada kuadran II,
yaitu kuadran strategi diversifikasi Rendah
VI VII VIII
1,999 – 1,000
dimana walau pun usaha ini menghadapi
berbagai ancaman, namun masih Gambar 3
memiliki kekuatan dari segi internal. Matrik Internal Eksternal (IE)
Strategi yang harus diterapkan adalah Nilai matriks IFAS sebesar 3,501
menggunakan kekuatan untuk menunjukkan bahwa bisnis kuliner di
memanfaatkan peluang jangka panjang masa pandemi ini memiliki faktor
dengan cara strategi diversifikasi internal yang tergolong tinggi dalam hal
(produk/pasar). Strategi ini dibuat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki
berdasarkan kekuatan-kekuatan yang untuk menutup kelemahan internal yang
dimiliki perusahaan untuk mengantisipasi ada. Nilai matriks EFAS sebesar 3,385
ancaman-ancaman yang ada. Penggunaan menunjukkan bahwa bisnis kuliner di
strategi Strenghts - Threats (ST) berarti masa pandemi ini memiliki kemampuan
bisnis kuliner di kota Padang harus yang tergolong tinggi dalam hal
menggunakan kekuatan yang dimiliki memanfaatkan peluang yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman untuk mengatasi ancaman yang ada.
dampak pandemi. Strategi ST Pembahasan
menggunakan kekuatan internal Hasil penelitian menunjukkan
perusahaan untuk menghindari atau bahwa secara internal, bisnis kuliner di
mengurangi dampak ancaman eksternal. Kota Padang pada masa pandemi ini
memiliki beberapa kekuatan (strengths)
Analisis Matrik Internal dan Eksternal yang kalau disusun dari kekuatan
(IE) tertinggi ke terendah urutannya adalah
Analisis internal menunjukkan memperbaiki pengolahan dan
bahwa jumlah nilai faktor internal adalah pengemasan produk menjadi lebih
3,501. Analisa eksternal menunjukkan higienis, sudah menerapkan protokol
59
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

kesehatan untuk melindungi para pelanggan yang datang, terjadi penurunan


karyawan dan konsumen, sudah konsumsi dan daya beli masyarakat,
menerapkan penjualan secara take away memerlukan perhatian pemerintah untuk
dan delivery order, sudah melakukan menjaga kinerja usaha di masa pandemi
penjualan secara online, sudah memiliki ini, pandemi diperkirakan akan
pelanggan yang loyal, sering berlangsung lama, pelanggan menjadi
membersihkan area servis dengan lebih memperhatikan cara pengolahan
desinfektan untuk menjaga kepercayaan dan pengemasan makanan yang lebih
konsumen, dan sudah mulai beralih ke higienis, persaingan dengan usaha
transaksi non tunai. sejenis, pelanggan lebih memilih
Sedangkan kelemahan- makanan sehat untuk meningkatkan
kelemahan (weaknesses) bisnis kuliner imunitas tubuh, terhambatnya pasokan
pada masa pandemi ini menurut bahan baku dan pelanggan lebih
urutannya adalah lebih memikirkan menyukai transaksi non tunai.
bertahan hidup daripada mengejar profit, Hasil analisa SWOT
menggantungkan kelanjutan usaha menunjukkan bahwa posisi bisnis kuliner
kepada penjualan secara online, kinerja di Kota Padang pada masa pandemi ini
usaha terganggu karena terpaksa berada pada kuadran II. Pada posisi
mengurangi jumlah karyawan, tersebut, strategi yang terbaik dilakukan
mengalami dampak penurunan penjualan adalah strategi diversifikasi
yang signifikan, kesulitan membeli / (produk/jasa). Bisnis kuliner di Kota
mendapatkan bahan baku, mengeluarkan Padang harus dapat meraih kepercayaan
biaya tambahan untuk menerapkan konsumen bahwa produk yang dihasilkan
protokol kesehatan dan menjalankan sudah aman dan higienis, menerapkan
usaha dari rumah (work from home) untuk protokol kesehatan dengan ketat,
menghindari pengeluaran biaya sewa memanfaatkan segmen pasar baru yang
tempat. terbuka berupa permintaan take away dan
Dari sisi eksternal, bisnis kuliner delivery order, melakukan
pada masa pandemi ini memiliki pengembangan pasar dengan cara
beberapa peluang (opportunities) yang melakukan penjualan dan promosi secara
jika diurutkan adalah besarnya perhatian online, melakukan inovasi produk berupa
dan kesungguhan pemerintah dalam makanan sehat dan frozen food, dan
menggerakkan ekonomi sambil meningkatkan kualitas produk untuk
mengatasi pandemi, pelanggan lebih memenangkan persaingan.
memilih makanan yang bisa take away Secara keseluruhan dari analisis
dan delivery order, konsumen mulai faktor-faktor tersebut, dapat dirumuskan
beralih ke pembelian low contact (secara beberapa strategi adaptasi usaha yang
online), konsumen kini jauh lebih dapat dilakukan di era new normal ini
memperhatikan kesehatan termasuk adalah bahwa bisnis kuliner di Kota
dalam hal memilih makanan, terbukanya Padng harus menerapkan protokol
segmen pasar baru yang menginginkan kesehatan secara ketat untuk mencegah
makanan kemasan yang higienis dan pandemi ini berlangsung lama. Selain itu
frozen food dan mampu menjalin juga hal ini akan dapat menimbulkan
hubungan baik dengan pelanggan. kepercayaan konsumen terhadap produk
Sedangkan ancaman-ancaman kuliner yang dihasilkan. Menerapkan
(threats) yang dihadapi menurut penjualan secara online, menyediakan
urutannya adalah penerapan konsep jasa layanan take away dan delivery order
social distancing dan stay at home juga dapat dilakukan untuk mengatasi
menyebabkan penurunan jumlah menurunnya jumlah pelanggan yang

60
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

datang. Produk yang dikirim kepada https://www.liputan6.


konsumen haruslah diolah dan dikemas com/global/read/4310701/update-
secara higienis dan manfaatkan transaksi 21-juli-kasus-corona-covid-19-
non tunai untuk memperkecil resiko dunia-tembus-146-juta-82-juta-
penularan virus. Selanjutnya diversifikasi pasien-pulih. (Diakses tanggal 21
produk yang bisa dilakukan adalah Juli 2020)
beralih ke menu makanan yang dapat Asmanita. 2017. Analisis Potensi Usaha
meningkatkan imunitas tubuh yang Industri Kecil Menengah di Kota
sangat diminati oleh konsumen pada Padang. Jurnal Manajemen dan
masa pandemi ini. Dan strategi Bisnis Sriwijaya, Vol.15, No. 3,
selanjutnya yang bisa dilkukan adalah ISSN: 1412-4521
selalu berusaha mempertahankan Bahtiar, Rais Agil dan Saragih, Juli
pelanggan dengan cara menjalin Panglima. 2020. Dampak Covid-19
hubungan baik dengan pelanggan. Terhadap Perlambatan Ekonomi
Apabila semua strategi adaptasi ini sudah Sektor UMKM. Info Singkat, Vol.
dilakukan, diharapkan bisnis kuliner akan XII, No. 6/II/Puslit/Maret/2020
mampu bertahan di tengah pandemi yang Biro Komunikasi dan Pelayanan
belum jelas kapan akan berakhir ini. Masyarakat, Kementerian
Kesehatan RI. 2020. Vaksin Covid-
SIMPULAN 19 Belum Ditemukan, Pemerintah
Berdasarkan hasil analisis data Siapkan Skenario New Normal.
dan pembahasan, dapat diambil https://www.kemkes.go.id/article/v
kesimpulan bahwa strategi beradaptasi iew/20052900001/vaksin-covid-
yang dapat dilakukan di era new normal 19-belum-ditemukan-pemerintah-
adalah strategi diversifikasi produk mau siapkan-skenario-new-
pun jasa, dengan menerapkan protokol normal.html. (Diakses tanggal 23
kesehatan seketat mungkin untuk Juli 2020)
mencegah pandemi berlangsung lama, Bismala, Lila dan Handayani, Susi. 2014.
sering membersihkan area servis dengan Model Manajemen UMKM
desinfektan untuk memenangkan Berbasis Analisis SWOT. Prosiding
kepercayaan konsumen, menerapkan Seminar Nasional PB3I ITM 2014
penjualan online, take away dan delivery Burhan, Fahmi Ahmad. 2020. Bisnis
order, memanfaatkan transaksi non tunai Anjlok akibat Pandemi Corona,
untuk memperkecil resiko penularan, UMKM Bisa Ubah Strategi Usaha.
mengolah dan mengemas produk secara https://katadata.co.id/berita/2020/0
higienis sesuai tuntutan konsumen, 4/15/bisnis-anjlok-akibat-pandemi-
beralih ke menu makanan yang dapat corona-umkm-bisa-ubah-strategi-
meningkatkan imunitas tubuh dan usaha). (Diakses tanggal 11 Juli
berusaha mempertahankan pelanggan 2020)
yang loyal dan menjalin hubungan baik Covid19.kemkes.go.id. 2020. Situasi
dengan pelanggan yang baru untuk Terkini Perkembangan
memenangkan persaingan dengan usaha Coronavirus Disease (COVID-19)
sejenis. 21 Juli 2020.
https://covid19.kemkes.go.id/situas
DAFTAR PUSTAKA i-infeksi-emerging/info-corona-
Amani, Natasha Khairunisa. 2020. virus/situasi-terkini-
Update 21 Juli: Kasus Corona perkembangan-coronavirus-
COVID-19 Dunia Tembus 14,6 disease-covid-19-21-juli-
Juta, 8,2 Juta Pasien Pulih.

61
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

2020/#.Xxa569IzbIU. (Diakses Kuliner.


tanggal 21 Juli 2020) https://www.makanabis.com/post/a
Herfita, Devi , Tri Widyastuti, Irvandi rticle/new-normal-dan-
Gustari. 2017. Analisis Strategi dampaknya-pada-bisnis-kuliner.
Bisnis Pada PT Gancia Citra. (Diakses tanggal 6 Juli 2020)
Jurnal EKSEKUTIF, Vol. 14, No. Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi
2, Desember 2017 Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Juwono, Onny. 2011. Analisis Remaja Rosdakarya
Manajemen Strategik Perusahaan Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT:
Waralaba (Franchise) (Studi Kasus Teknik Membedah Kasus Bisnis.
di Restoran Cepat Saji Jakarta: PT Gramedia Pustaka
McDonald’s) Periode Oktober - Utama
Desember 2011. Richard L. Daft. 2010. Era Baru
http://fe.budiluhur.ac.id/wp- Manajemen. Edward Tanujaya.
content/uploads/2011/05/JURNAL Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat
-ANALISIS-MANAJEMEN- Sancoko, Aldo Hardi. 2015. Strategi
STRATEGIK- Pengembangan Bisnis Usaha
McDONALDS_Onny_Yuwono.pd Makanan dan Minuman pada Depot
f. (Diakses tanggal 25 Juli 2020) Time to Eat Surabaya. AGORA,
Kanalinfo.web.id. 2020. Pengertian Vol. 3, No. 1, (2015).
Kuliner Santia, Tira. 2020. Industri Makanan dan
https://www.kanalinfo.web.id/peng Minuman Paling Terdampak Virus
ertian- Corona.
kuliner#:~:text=Kuliner%20juga% https://www.liputan6.com/bisnis/re
20dapat%20dimaknai%20sebagai, ad/4211947/industri-makanan-dan-
%2Dpauk%2C%20panganan%20 minuman-paling-terdampak-virus-
maupun%20minuman.&text=Kata corona. (Diakses tanggal 6 Juli
%20kuliner%20merupakan%20uns 2020)
ur%20serapan,kuliner%20disebut Sedarmayanti. 2014. Manajemen
%20koki%20atau%20chef. Strategi. Bandung: PT Refika
(Diakses tanggal 17 Juli 2020) Aditama
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Sihaloho, Estro Dariatno. 2020. Dampak
Pertanyaan dan Jawaban Terkait Covid-19 Terhadap Perekonomian
COVID-19. Indonesia.
https://www.kemkes.go.id/folder/v https://www.researchgate.net/profil
iew/full-content/structure-faq.html. e/Estro_Dariatno_Sihaloho.
(Diakses tanggal 22 Juli 2020) (Diakses tanggal 7 Juli 2020)
Liputan6.com. (2020). Skenario Sugiyono. 2004. Metode Penelitian
Terburuk Dampak Corona, Bisnis. Bandung: Alfabeta
Ekonomi Indonesia Tumbuh Tagar.id. 2020. Arti Pandemi, Epidemi,
Negatif 0,4 Persen. dan Wabah Soal Corona.
https://www.liputan6.com/bisnis/re https://www.tagar.id/arti-pandemi-
ad/4216385/skenario-terburuk- epidemi-dan-wabah-soal-corona.
dampak-corona-ekonomi- (Diakses tanggal 23 Juli 2020)
indonesia-tumbuh-negatif-04-
persen. (Diakses tanggal 24 Juli Taufik dan Ayuningtyas, Eka Avianti.
2020) 2020. Dampak Pandemi Covid-19
Makanabis.com. 2020. NEW NORMAL terhadap Bisnis dan Eksistensi
dan Dampaknya pada Bisnis Platform Online. Jurnal

62
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Volume 23 No 1, Januari 2021 P- ISSN 1693 - 3273
E- ISSN 2527 - 3469

Pengembangan Wiraswasta, Vol.


22, No. 01, April 2020

63

You might also like