You are on page 1of 8

IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi

Vol. 2, No. 1, June 2022, pp. 21-28


https://doi.org/10.33830/ikomik.v2i1.2430

Menyelamatkan dan Potensi Penyelamatan Ekonomi Pasca Covid-19:


Adopsi Kebijakan Literasi Digital untuk Sektor UMKM
 
Purwanto Putra¹*

Program Studi D3 Perpustakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Lampung
1

e-mail: purwanto.putra@fisip.unila.ac.id *

Article Info Abstract


Article history: Almost all countries in the world are facing the Covid-19 pandemic, which is spread-
Received ing very massively. The MSME sector has a strategic role and is predicted to be the
December 9th, 2021 engine of economic recovery after the Covid-19 pandemic. This can be seen from the
Revised trend of the positive contribution of MSMEs to Indonesia’s GDP in the pre-pandem-
June 18th, 2022 ic period which increased by around 60%. However, in these uncertain conditions,
Accepted ideas and innovations are needed to get out of the pressure and the worst possible
June 19st, 2022 economic crisis. This study will look at the potential adoption of digital literacy skills
Published in the MSME sector as a post-Covid-19 economic recovery strategy. This study uses
June 19th, 2022 a qualitative-descriptive approach with the application of the information literacy
method, The Big 6. The application of this method is expected to be a way to build
more detailed and in-depth arguments about the research subject. The results of the
study indicate that the idea of ​​adopting MSME digital literacy skills is needed as an
answer to the challenges regarding the possibility of innovative behavior change in
the MSME sector post-Covid-19. The transformation of MSMEs in the field of digi-
tal literacy in all sectors (production, promotion, and marketing) has the potential
to support a faster post-Covid-19 economic recovery.

Keywords: UMKM; post covid-19; MSME digital literacy

Abstrak
Hampir seluruh negara dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang penyebaran-
nya begitu masif. Bidang UMKM memiliki peran strategis dan diprediksi dapat
menjadi motor dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Hal itu
terlihat dari trend kontribusi positif UMKM terhadap PDB Indonesia di masa
pra pandemi yang meningkat hingga sekitar 60%. Namun, dalam kondisi penuh
ketidakpastian ini dibutuhkan gagasan dan inovasi agar bisa segera keluar dari
tekanan dan kemungkinan terburuk krisis perekonomian. Penelitian ini melihat
potensi pengadopsian kemampuan literasi digital bidang UMKM sebagai strategi
pemulihan (recovery) ekonomi pasca Covid-19. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif-deskriptif dengan penerapan metode literasi informasi,
The Big 6. Penerapan metode ini diharapkan menjadi cara untuk membangun ar-
gumen yang lebih rinci dan mendalam terkait subjek panelitian. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa gagasan adopsi kemampuan literasi digital UMKM sangat
diperlukan sebagai jawaban atas tantangan mengenai kemungkinan inovasi pe-
rubahan (behavior) kebiasaan dan operasional bidang UMKM pasca Covid-19.
Transformasi UMKM pada bidang literasi digital di seluruh sektor (produksi,
promosi, dan pemasaran) berpotensi mendukung pemulihan (recovery) ekono-
mi pasca Covid-19 dengan lebih cepat.

Kata Kunci: UMKM; pasca covid-19; literasi digital UMKM

21
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi 2(1) 2022 21-28

PENDAHULUAN negara diberbagai belahan dunia berupaya untuk


Presiden Joko Widodo dalam RAPBN Tahun sesegara mungkin merespon dan mencari momentum
Anggaran 2021, di MPR RI menyebutkan bahwa untuk bangkit. Dari berbagai laporan banyak cara
pelaksanaan reformasi fundamental harus dilakukan, yang sudah dilakukan, seperti mencanangkan
yaitu reformasi pendidikan, reformasi kesehatan, berbagai kebijakan prospektif baik berupa
reformasi perlindungan sosial, dan reformasi sistem langkah pembatasan aktivitas maupun stimulus
penganggaran dan perpajakan. Dengan berpijak pada perekonomian. Pemerintah Indonesia juga berupaya
strategi tersebut, Percepatan Pemulihan Ekonomi dan melakukan hal serupa, seperti melakukan ketepatan
Penguatan Reformasi menjadi tema kebijakan fiskal pengolahan penganggaran ulang dan meluncurkan
tahun 2021 mendatang. Stimulus Fiskal jilid I dan jilid II dengan harapan akan
Warisan tahun 2020 akan dicatat dalam menyokong pergerakam sektor riil.
sejarah, suatu peristiwa bencana kemanusiaan Berdasarkan data dari INDEF bahwa upaya
yang menjangkiti seluruh dunia, sebelumnya tidak stimulus jilid 1 dan 2 yang terdiri dari paket
ada satupun negara yang memprediksi atau bisa kebijakan fiskal dan non-fiskal tersebut dinilai tidak
mengantisipasi dampak dari pandemi Covid-19. Dari cukup mampan. Sebegitu dahsyatnya dampak dari
sudut pandang epidemilogi, Covid-19 berasal dari Covid-19 pada sektor perekonomian, baik ditingkat
virus SARS-Cov2 saat ini menjadi virus baru bagi pusat maupun daerah. Semua sektor perekonomian
manusia. Virus dapat dengan mudah menular dari terdampak. Jika paket Stimulus Fiskal memang dirasa
satu orang ke orang lainnya. Secara kumulatif jika dari belum cukup berhasil, harus dicari sektor andalan
setiap kasus Covid-19 bisa mereproduksi 2—3 kasus lain yang sekiranya potensial untuk mendapatkan
baru. Suatu pemodelan statistik menjelaskan tanpa prioritas sebagai sektor unggulan.
adanya intervensi memadai, diperkirakan sekitar 70% Secara sederhana karakteristik yang harus
populasi dunia akan terjangkit virus ini, menyisakan dapat dipenuhi adalah sektor tersebut potensial dapat
sekitar 30 persen saja bagi mereka yang memiliki membangkitkan kelesuan ekonomi secara lebih cepat.
tingkat imunitas (herd immunity) (Ahmad, 2020). Sektor tersebut mesti diberi perhatian lebih, misalnya
Wabah Covid-19 bermula dari Kota Wuhan, terganggunya impor bahan baku produk untuk
Tiongkok, selain dari sisi kesehatan juga turut industri karena pembatasan gerak demi menghadang
memengaruhi berbagai sektor lainnya pada tataran Covid-19, maka diupayakan melalui pemerintah
dunia. Krisis ini membawa dampak di semua lini untuk mendorong substitusi bahan baku berbasis
berbagai bidang usaha, korporasi, industri retail, domestik atau lokal.
consumer, bahkan pada sektor UMKM, seperti Pada kesempatan yang sama gerak Pemerintah
sektor Pariwisata, Hotel, Perdagangan, Manufaktur, juga semakin cepat, Presiden Joko Widodo
dan Keuangan. Jika dibandingkan dengan berbagai memerintahkan Menteri Perekonomian, Erlangga
krisis yang pernah melanda dunia beberapa dekade Hartanto untuk membentuk Tim Pemulihan Ekonomi
belakangan, krisis kali belum dapat benar-benar Nasional. Menteri BUMN, Erik Tohir pun ditunjuk
diprediksi bagaimana akhirnya. Sejauh ini sudah menjadi ketua pelaksana, melalui penugasan yang
memberikan tekanan dari sisi supply dan demand dituangkan dalam Perpres No. 82 Th. 2020 tentang
yang sangat dalam tidak hanya dilingkup domestik Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019
Indonesia, tetapi juga global (Biro KLI KU, 2020). (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang
Krisis Finansial Global 2008, krisis ini hanya ditandatangani pada 20 Juli 2020 (Sekretariat Kabinet
berdampak pada korporasi besar dengan sektor Republik Indonesia, 2020).
yang terdampak utamanya pada bidang keuangan Tim ini bertugas memulihkan sektor
(terutama perbankan dan capital market). Krisis rekonomi dan transformasi ekonomi nasional, serta
pun hanya terpusat di AS dan beberapa negara maju mengintegrasikan, menetapkan, dan monitoring
(terutama Eropa), perekonomian Indonesia ketika langkah-langkah melaksanakan kebijakan strategis
itupun masih tumbuh moderat di angka 4,6%. Bahkan untuk menekan penyebaran virus Covid-19 sehingga
jika mundur lebih jauh lagi, membandingkan dengan ekonomi dapat bertumbuh dan kesehatan masyarakat
Krisis Finansial Asia Tahun 1998 jika ditelaah krisis ini semakin terjaga dari ancaman virus mematikan ini.
utamanya juga hanya menghantam korporasi besar, Sekaligus menjadi sinyal positif bagi kerja sama tim
khususnya perusahaan yang memiliki kewajiban ekonomi dan tim kesehatan. Ekonomi dan kesehatan
utang luar negeri besar dan menjadi gagal bayar. harus bisa berjalan beriringan. Belakangna “normal
Dalam kondisi serba tidak pasti ini, negara- baru” sempat menjadi disalah artikan oleh masyarakat

22
 Purwanto Putra, Menyelamatkan dan Potensi Penyelamatan Ekonomi Pasca Covid-19...

demi menumbuhkan kembali perekonomian yang Dukungan dan perhatian lebih dari pemerintah
mana masyarakat diberbagai wilayah secara beramai- dan stakeholder harus ada agar pelaku UMKM tidak
ramai kembali melalakukan kegiatan secara bebas mengalami gagal bayar dan gulung tikar. Bagaimana
dengan mengabaikan disiplin dan protokol kesehatan. cara agar UMKM tetap bertahan bahkan optimismenya
Pemerintah melalui tim ekonomi yang dapat mengembangkan usaha secara masif dan
dibentuk harus benar-benar bisa mengawal ini meningkatkan kapasitas daya saing sehingga dapat
dengan berbagai regulasi dan sosialisasi secara masif melawan arus dan berbalik menyelamatkan ekonomi
kepada masyarakat. Hal ini menjadi begitu penting, nasional dari ancaman resesi.
mengingat kemungkinan jika tanpa kesadaran dari Strategi dan inovasi yang dapat diandalkan
masyarakat dan pengawasan dari pemerintah akan harus ada dan sangat mungkin dengan mengumpulkan
sangat dimungkinkan untuk datangnya gelombang sebanyak-banyaknya gagasan untuk kemudian dipilih
kedua (seccond wave) yang bukan saja akan kembali mana yang paling aplikatif diterapkan menjadi hal
mengancam kesehatan masyarakat tetapi juga akan prioritas yang mesti segera dilakukan. Agar lebih
menghantam kembali ekonomi yang sedang mulai mengerucut, pengadopsian iklim digital dalam
diupayakan untuk bangkit. beragam kemungkinan dapa dijadikan kata kunci.
Selain itu, komitmen Pemerintah sekiranya Peradaban manusia telah berkembang dengan
telah terbukti dengan menganggarkan penanganan sedemikian pesatnya. Kita kini berada dalam kerangka
Covid-19 khusus untuk sektor UMKM sebesar besar Revolusi Industri 4.0 dan pembangunan
Rp123,46 triliun. Harapannya ada inovasi lebih lanjut berkelanjutan. Implementasi teknologi dan informasi
dari pelaku UMKM dengan dukungan berbagai merupakan hal yang tidak lagi bisa ditawar.
pihak untuk bergabung dalam ekosistem platform Berdasarkan latar belakang teoretis dan
digital sebagai langkah strategi agar mampu pulih kebutuhan aplikatif untuk penyelamatan UMKM
dan kembali produktif lebih cepat sebagai salah dengan segenap elemen penyertanya dan demi
satu bentuk dukungan UMKM untuk pemulihan pemulihan (recovery) ekonomi pasca Covid-19,
(recovery) ekonomi Pasca Covid-19. harapannya kajian ini menjadi layak untuk
Kita semua dapat optimimis bahwa UMKM diketengahkan. Dari penelitian ini kita berharap ada
merupakan sektor yang tercepat bangkit dan kontribusi nyata berupa kemantapan penerapan aneka
menjadi penyelamat ekonomi nasional. Alasannya, rupa digitalisasi dan informasionalisme UMKM.
berdasarkan pengalaman UMKM telah terbukti Tujuan dari kajian ini adalah untuk menjawab
berhasil menjadi penggerak ekonomi Indonesia tantangan mengenai kemungkinan inovasi perubahan
pada saat negara dihantam badai krisis ekonomi. (behavior) masyarakat menuju digitalisasi UMKM
Namun, goncangan yang terjadi sekarang ini berbeda dalam hal kebijakan dan implementasi literasi digital,
dibanding saat terjadi krisis moneter tahun 1997 pasca Covid-19.
hingga 1998. Sektor UMKM pada saat itu mampu dan Implementasi kecakapan literasi digital
tampil menjadi penyelamat dalam menghadapi krisis. merupakan hal yang sangat krusial diberbagai bidang
Terbukti saat hari Idufitri karena umumnya lonjakan termasuk untuk bidang UMKM di Era industri
permintaan barang signifikan terjadi, tetapi tidak 4.0. Menjadi dasar kemampuan atas kebutuhan
untuk tahun ini, bahkan cenderung sepi. penguasaan teknologi informasi yang sejatinya tidak
Permasalahan ini akan bertambah pelik ketika lagi terhindarkan. Sekaligus menjadi unsur penting
pemilik UMKM melakukan pembiayaan modal usaha untuk transformasi budaya, ekonomi, politik, dan
menggunakan sistem kredit dan harus melakkan sosial (Anggraini & Supriyanto, 2019). Istilah literasi
pembayaran pelunasan pokok kredit beserta digital sendiri mulai populer sekitar tahun ini 2005
bunganya kepada kreditor atau bank. Jika tidak (Davis & Shaw, 2011). Literasi digital dapat pula
diselamatkan, situasi ini dapat mematikan UMKM diartikan sebagai kemampuan untuk memanfaatkan
di Indonesia. Penurunan jumlah pelaku UMKM informasi hipertekstual dan bukan sekedar berbantuan
juga berdampak pada penurunan daya serap tenaga komputer sekuensial, artinya harus ada sentuhan
kerja yang otomatis akan meningkatkan jumlah manusia sebagai subjeknya. Istilah literasi digital jauh
pengangguran. Bagi pemerintah, kondisi semacam sebelum ini sebenarnya juga sudah pernah digunakan
ini juga akan berdampak pada turunnya pendapatan pada kurun tahun 1980-an ketika teknologi komputasi
perkapita dan naiknya biaya sosial (social cost) yang mulai digunakan untuk mendukung kehidupan
harus ditanggung dan kondisi ini dapat bermuara sehari-hari masyarakat.
pada ketidakstabilan sosial dan politik.

23
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi 2(1) 2022 21-28

METODE yang terkomputerisasi (Glister, 1997). Glister juga


Penelitian ini menggunakan pendekatan memberikan penekanan pada kemampuan berfikir
kualitatif dengan metode deskriptif model literasi kritis terhadap temuan dalam media digital, serta
informasi (information literacy) The Big 6. Metode menekankan pada evaluasi yang kritis terhadap
deskriptif dengan model The Big 6 (research model) berbagai informasi yang ditemukan dalam media
digunakan sebagai upaya untuk memberikan digital. Sesungguhnya kemampuan mengabstraksi ini
penjelasan yang lebih terperinci dan mendalam memiliki tinggkatan yang lebih tinggi dibandingkan
terhadap subjek panelitian. Model ini dipilih sebagai dengan kemampuan teknis untuk mengakses berbagai
inovasi dan upaya untuk mengantisipasi kedangkalan media digital.
data dan interpretasi pada penelitian berbasis kajian Ada beberapa artikel yang telah diterbitkan
literatur. Metode literasi informasi model The Big dan mengeksplorasi gagasan tentang literasi digital
6 ini terdiri dari enam tahap pemecahan masalah, secara lebih mendalam dan beragam. Literasi digital
yaitu definisi masalah, strategi pencarian informasi, menurut Anderson didefinisikan sebagai kemampuan
lokasi dan akses, penggunaan informasi, sintesis dan untuk memanfaatkan potensi teknologi komputer
evaluasi. Model tersebut pertama kali dikembangkan (Anderson, 2010). Literasi digital dalam berbagai
oleh Mike Eisenberg dan Bob Berkowits (Wolf, bentuknya memuat nilai-nilai yang bersifat budaya,
2003) dengan cara mempelajari sejumlah dokumen sosial, dan ekonomi yang memungkinkan untuk
dan literatur sesuai topik pembahasan. Data yang saling berinteraksi dalam suatu budaya tertentu
diperoleh untuk selanjutnya dianalisis dan disusun (Kress, 2009). Tanpa literasi digital yang memadai
secara sistematis sesuai dengan tema pembahasan. diera informasi dan digital seperti sekarang ini maka
akan banyak kemungkinan kerugian yang akan
HASIL DAN PEMBAHASAN diterima individu-individu yang sedang melakukan
Literasi Digital Bagi UMKM kegiatan atau suatu usaha (Van Dijk, 2005).
Pemaknaan terhadap konsep literasi digital Eshet (2002) juga menekankan bahwa literasi
beberapa waktu ini telah bergeser. Literasi digital digital untuk pelaku UMKM seharusnya bisa lebih
berkembang dari pemahaman awalnya bahwa dari sekedar kemampuan menggunakan sumber
literasi bukan hanya menyoal kemampuan membaca digital secara efektif. Akan tetapi, literasi digital juga
dan menulis. Namun, kini literasi sangat berkaitan merupakan cara berfikir tertentu. Hal itulah yang
dengan berbagai aktivitas dan produk digital, sejatinya saat ini dibutuhkan oleh para pelaku UMKM
seperti kemampuan dalam menggunakan gawai atau dalam menghadapi masa krisis akibat pandemi
perangkat lunak komputer. Literasi digital selain Covid-19 ini.
sebagai suatu kemampuan teknis menggunakan
produk teknologi juga harus diiringi dengan Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
kemampuan menganalisis informasi yang sumbernya Perekonomian
tersebar luas di internet. Dari hasil survei APJII Gugus Tugas Nasional Penanganan Covid-19
tahun 2018 saat ini di Indonesia hampir 64% dari sebelumnya telah memperkirakan bahwa puncak
penduduknya telah menggunakan internet, angkanya pandemi Covid-19 di Indonesia akan mulai pada Mei
juga terus mengalami peningkatan signifikan dan berakhir pada Juli. Akan tetapi, kenyataannya
hingga di 2018 mencapai 171,17 juta pengguna. prediksi itu meleset jauh. Gugus Tugas pun telah
Artinya masyarakat kita sudah melewati masa-masa meralat terkait puncak pandemi bahkan para
pengenalan gawai (Asosiasi Penyelenggara Jasa pakar kesehatan menyebut dengan pemberlakuan
Internet Indonesia, 2019). kenormalan baru akan berimbas pada jumlah kasus
Pelaku usaha (UMKM) dituntut untuk memiliki akan terus merangkak naik paling tidak hingga akhir
kemampuan dalam menerima informasi yang juga tahun dan ini juga akan sangat berdampak pada sektor
diimbangi dengan kemampuan untuk menelusuri dan perekonomian.
mengidentifikasi informasi yang diterima terutama Hingga sekarang, COVID-19 belum berlalu
yang berbentuk media digital atau yang familiar bahkan hingga artikel ini ditulis (10 September
disebut dengan literasi digital (Zahro, 2019). 2020) DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB
Literasi digital adalah kemampuan secara ketat, PSBB Transisi dicabut artinya ada
untuk memahami informasi, dan yang lebih kegawatdaruratan yang semakin luar biasa dari sisi
penting kemampuan untuk mengevaluasi dan kesehatan dan sisi lainnya. Pertanyaan berikutnya
mengintegrasikan informasi dalam berbagai format yang juga harus dijawab. Jika segenting ini situasinya
apa dan bagaimana dampak COVID-19 terhadap
24
 Purwanto Putra, Menyelamatkan dan Potensi Penyelamatan Ekonomi Pasca Covid-19...

perekonomian Indonesia, baik secara nasional maupun barang juga akan ikut terhambat. Sejatinya kondisi
subnasional. Upaya untuk menjawab pertanyaan ini semacam ini tidak boleh berlangsung lama karena akan
sebenarnya telah banyak dilakukan, tetapi belum membuat perekonomian terpuruk. Sekali lagi, pandemi
bisa sampai pada kesimpulan akhir karena penularan Covid-19 juga tidak bisa ditawar-tawar sebelum anti
Covid-19 itu sendiri masih fluktuatif atau bahkan virus tersedia untuk publik.
semakin masif. Masalah semacam ini tentu tidak sederhana.
Digital marketing didefinisikan oleh AMA Kondisi ini juga tidak terprediksi sebelumnya. Oleh
sebagai rangkaian aktifitas institusi dan proses yang karena itu pemerintah selaku penentu dan pengambil
difasilitasi oleh teknologi digital dalam menciptakan, kebijakan tentu haru mengambil tindakan. Apakah akan
mengomunikasikan, menyampaikan nilai-nilai menyelamatkan kesehatan masyarakat atau pilihannya
kepada konsumen dan pihak yang berkepentingan jatuh pada ekonomi. Adakah kemungkinan keduanya
lainnya (Hongshuang, 2016). Kendala yang dihadapi diselamatkan sekaligus. Kemungkinan itu ada, ketika
dalam penguasaan digital marketing sebagian besar sektor UMKM dengan berbagai fleksibilitasnya dijadikan
disebabkan kekurangpahaman pelaku usaha UMKM prioritas untuk diselamatkan sekaligus diupayakan
berkenaan tentang penggunaan internet dan tidak menjadi penyelemat ekonomi.
dimilikinya tenaga yang memahami teknologi Sektor perekonomian mesti disinergikan dengan
informasi. Langkah strategis bagi penguatan UMKM kebijakan-kebijakan lain, agar daya lecutnya maksimal,
dapat ditempuh melalui penambahan frekuensi misalnya, UMKM diintegrasikan dengan sembilan
pelatihan dan mengintensifkan pendampingan Kebijakan Ekonomi Jokowi di Tengah Pandemi
literasi digital (Anggraini & Supriyanto, 2019). Covid-19 untuk memangkas rencana belanja, alokasi
Metode pemasaran online memiliki pengaruh yang ulang anggaran, menjamin ketersediaan bahan pokok,
baik untuk mengembangkan usaha dan memberikan daya beli masyarakat, program Padat Karya Tunai,
kemungkinan keuntungan yang lebih besar (Potter, tambahan insentif pemegang kartu sembako murah,
2005). implementasi kartu prakerja, relaksasi kredit bagi
UMKM (Ihsanuddin, 2020).
Kebangkitan UMKM Pasca Covid-19 dan Menuju Kebijakan pembatasan sosial dalam jangka yang
New Normal Era panjang terbukti tidak disukai masyarakat dan tidak
Apartus konseptual yang dapat digunakan mungkin diterapakan secara terus menerus oleh suatu
untuk membaca kondisi darurat ini bahwa pandemi negara, karena akan melumpuhkan negara bersama
mengancam seluruh rakyat Indonesia dan bahkan warga aspek ekonomi. Selain itu jika menelaah kebutuhan
dunia tanpa terkecuali. Virus SARS-Cov2 menyerang setiap individu yang merupakan makhluk sosial ada
siapapun tanpa mengenal etnik, agama, daerah maupun pula kebutuhan untuk bersosialisasi. Belum lagi peliknya
afiliasi politik. Penularan virus ini mengikuti hukum pemenuhan urusan bekerja, belajar, berekreasi, maupun
alam penularan penyakit, yaitu tertular karena memiliki beribadah yang selama ini selalu memprasyarakat
kontak dengan orang yang sudah terinfeksi atau dapat adanya interaksi di ruang publik.
bertahan karena tubuh mempunyai kekebalan terhadap Untuk mengatasi kondisi publik tersebut,
virus tersebut. termasuk para pelaku UMKM harus juga mempersiapkan
Untuk mengatasi Covid-19, berdasarkan untuk masuk pada situasi “The New Normal”, UMKM
pengalaman berbagai negara utamanya dengan harus menciptakan suatu iklim usaha dan protokol
melakukan kebijakan pembatasan fisik, untuk menekan yang sepenuhnya akan mendukung persiapan dan
penyebaran dan kemungkinan korban meninggal. operasional bisnis. Maksud dari “The New Normal”
Hal ini relative berhasil ketika kebijakan tersebut ialah tentang bagaimana kita berfokus pada perubahan
diterapkan. Pembatasan fisik akan memutus rantai perilaku untuk dapat menjalankan aktivitas normal di
penularan sehingga virus tidak dapat berpindah sendiri tengah Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol
selain melalui interaksi antara sesama manusia. Ketika kesehatan untuk mencegah penularan (Asmoro, 2020).
pembatasan fisik atau yang dikenal dengan PSBB
diterapkan, pasti akan mengurangi aktivitas di luar Perubahan Perilaku Pengusaha dan Konsumen
rumah. Dampaknya adalah produktivitas masyarakat UMKM
menjadi sangat rendah. Penurunan kemampuan produksi pengusaha
Hal ini tentu akan turut berimbas pada kelesuan UMKM dan daya beli konsumen berimbas pada
ekonomi, termasuk pada sektor UMKM yang akan lambatnya perputaran uang. Harus ada perubahan
mengurangi produksi karena lambatnya perputaran cara menjalankan berwirasusaha dalam hal produksi
modal dan daya serap pasar. Selain itu, aktivitas distribusi dan pemasaran. Harus ada upaya untuk mendorong
25
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi 2(1) 2022 21-28

konsumen untuk melek teknologi dan meningkatkan dengan berbagai skema usaha digital yang sudah
aktivitas berbelanja melalui platform online. berjalan bahkan sebelum pandemi Covid-19 mendera
Berikut ditampilkan profil dan kondisi UMKM seluruh dunia.
Indonesia pada tahun 2018 dari tabel ini kita bisa Jika dicermati secara seksama Covid-19
melihat bagaimana proporsi pembagian usaha muncul dan tidak kunjung usai hingga lima bulan ini,
berdasarkan tingkatan dan omsetnya. Oleh karena itu, masih akan bertambah hingga akhir tahun ini bahkan
krusial jika perubahan behavior yang terjadi akibat ada prediksi juga bahwa pandemi di Indonesia
pandemi Covid-19 untuk direspons secara serius oleh baru akan mencapai puncaknya pada tahun 2021.
pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk mengantisipasi situasi dan dalam posisi yang
Selanjutnya akan ditampilkan juga data kian terjepit, para pelaku UMKM mencari jalan
melalui grafis rekap dana pemulihan Ekonomi akibat untuk mengupayakan inovasi dan menggali potensi
dampak Covid-19. Sektor UMKM menjadi salah satu kreativitasnya. Beberapa sudah bisa dilihat hasilnya,
instrumen kebijakan dari sebelas kebijakan yang perlu seperti pada usaha pariwisata. Ada beberapa bentuk
dipulihkan dengan porsi yang cukup besar 13,66% tour virtual di berbagai museum dan galeri. Begitu
dengan nilai mencapai Rp.87, 59 Triliun. juga dalam usaha pagelaran musik yang sudah
Begitu juga dengan para pengusaha UMKM menghasilkan program konser online atau virtual
harus secepat mungkin untuk bergabung dengan yang tetap dapat menarik sponsor, berbayar, dan
berbagai skema produksi dan pemasaran yang tetap dapat menarik animo para penikmat musik di
berbasis digital. Utamanya bagi para pengusaha di Indonesia.
bidang makanan, minuman, travel, dll. ini tidak begitu Selain itu masih banyak sektor-sektor UMKM
sulit dan bahkan sangat potensial untuk diupayakan yang potensial untuk terus dikembangkan. Pada

Gambar 1. Profil dan Kondisi UMKM Indonesia Tahun 2018


Sumber: Kemenkop UKM, 2019

Table 1. Rekap Dana Pemulihan Ekonomi Nasional


No Instrumen Kebijakan Nilai (Rp Tiliun) Porsi (%)
1 Dukungan Konsumsi 172,10 26,84
2 Subsidi Bunga 34,15 5,33
3 Insentif Perpajakan 123,01 19,19
4 Subsidi BBN (B-30) 2,78 0,43
5 Percepatan Pemberdayaan Kompensasi (Utang) 90,42 14,10
6 Tambahan Belanja K/L dan Sektoral 65,01 10,15
7 Dukungan untuk Pemda 15,10 2,36
8 Penjaminan Kredit Modal Kerja Baru bagi UMKM 6,00 0,94
9 PMn 25,27 3,94
10 Talangan (investasi) Modal Kerja 19,65 3,06
11 Penempatan Dana Pemerintah di Perbankan untuk restukturisasi 87,59 13,66
kredit UMKM
Total 641,17 100
Sumber: Kemenkeu, 20 Mei 2020

26
 Purwanto Putra, Menyelamatkan dan Potensi Penyelamatan Ekonomi Pasca Covid-19...

sisi yang lain konsumen juga menyadari berbagai besar. Pemerintah melalui tim pemulihan ekonomi
keterbatasan yang ada selain itu kekhawatiran terhadap yang telah ditunjuk mesti bersinergi dan bergotong-
penularan virus Covid-19 juga telah meubah cara royong dengan para pemangku kepentingan untuk
pikir dan cara pandang publik kita. Setelah beberapa mewujudkan ini. Agar para pelaku UMKM dapat
bulan kita dilatih dengan bekerja dan beraktivitas dari menggunakan layanan ini secara gratis. Para pelaku
rumah kondisi tersebut menjadi adaptasi baru yang UMKM tidak perlu khawatir dan bisa berfokus untuk
sudah mulai tertanam dimasyarakat atau publik kita. berkonsultasi secara lebih mendalam untuk bangkit
Selanjutnya adalah bagaimana kita segenap elemen menyelesaikan persoalannya.
bangsa dapat saling berkolaborasi dan bergotong Hal semacam ini tentu mesti masuk dalam
royong sesuai dengan kapabilitas atau kemampuan kebijakan strategis agar dapat menjangkau sebanyak
masing-masing untuk terus mendorong sektor mungkin khalayak pelaku UMKM di berbagai
UMKM agar dapat menjadi penyelemat ekonomi wilayah yang ada di Indonesia. Prinsipnya adalah
bangsa di era normal baru pasca Covid-19. demi membantu sebanyak mungkin UMKM agar
melek informasi dan pengetahuan secara digital demi
Penerapan Literasi Digital Bagi Pelaku UMKM mendukung kebangkitan bisnis di era normal baru,
Berbagai langkah yang ditempuh Pemerintah pasca Covid-19.
dalam rangka flattening the curve (melandaikan Mesti ada pula terobosan untuk bekerja sama
kurva) penularan wabah Covid-19 berimbas pada dengan start-up digital, seperti yang berfokus dalam
berhentinya berbagai ragam aktivitas ekonomi dan hal pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Salah
kemampuan berbagai sektor ekonomi menyerap satu masalah yang kerap mucul karena tekanan
tenaga kerja. Jika dimaknai secara sungguh-sungguh, pandemi Covid-19 adalah soal manajemen usaha yang
hantaman pandemi Covid-19 ini adalah momentum terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia dan
untuk kembali menyatukan masyarakat menjadi pembayaran gaji karyawan.
bangsa besar, bersinergi, dan berjuang bersama-sama. Start-up dapat dipilih karena pada umumnya
Masa kelesuan ekonomi yang turut menimpa memiliki spesialisasi secara konseptual dan praktis
UMKM akibat pembatasan aktivitas di luar rumah pada isu-isu tertentu yang sifatnya mendalam selain
dan menurunnya daya beli masyarakat, para pelaku itu pelaku star-up juga sudah meng-otomasi berbagai
UMKM juga berhadapan dengan berbagai persoalan bentuk-bentuk hasil kerjanya sehingga semakin
yang sebelumnya tidak terbayangkan dalam aplikatif untuk diterapkan diberbagai sektor usaha
keseharian bisnis mereka, seperti soal hutang yang UMKM. Misalnya, pada UMKM yang mengalami
membuat cash flow terganggu, kontrak, regulasi, kesulitan dalam penggajian atau penentuan insentif
permodalan, bisnis dan ketenagakerjaan (pesangon, penjualan. Hal semacam itu bisa sangat mungkin
pemutusan hubungan kerja (PHK), upah kontrak) diselesaikan dengan aplikasi atau software hasil
yang berubah akibat Covid-19 (Kemenkop UKM pengembangan star-up yang berdaya guna untuk
Republik Indonesia, 2020). sistem penggajian.
Terkait hal tersebut mesti ada dukungan berupa Startup merupakan elemen potensial dengan
literasi digital, para pelaku UMKM harus tercerahkan beragam sumbe daya yang tersedia untuk menjadi
secara informasi dan pengetahuan. Agar mereka bisa solusi dan memudahkan pelaku usaha agar tetap
turut mengantisipasi keadaan. Mesti ada kecukupan bertahan atau bahkan bangkit di masa pandemi
informasi dan pengetahuan sebelum para wirausaha Covid-19 yang belum usai. Selain itu, upayanya bukan
ini bisa mengambil keputusan yang tepat dengan hanya sekadar untuk menyelamatkan, tetapi juga
resiko yang sudah terkalkulasi. Dengan pembatasan membalikkan keadaan, situasi ini menjadi momentum
aktivitas secara fisik, seharusnya ada langkah strategis untuk saling gotong royong melalui perantara UMKM
yang diterapkan tim pemulihan ekonomi dalam agar mampu naik kelas dan bersaing dengan industri
skema literasi digital untuk pelaku UMKM. besar ke depannya.
Ada beragam bentuk program dan kegiatan Program dalam konteks literasi digital yang
yang bisa dilaksanakan seperti layanan konsultasi mengolaborasikan tech-startup dan gerakan sosial
jarak jauh atau via telepon, misalnya layanan yang bertujuan untuk membantu UMKM agar
konsultasi berdurasi 30 menit/perhari dengan expert terdigitalisasi dan pelakunya memiliki kecakapan
(pakar) dibidang literasi digital UMKM. Jika pada digital untuk mendukung operasional usaha. Upaya
umumnya biaya konsultasi semacam ini biayanya ini juga dapat diinisiasi melalui kerja sama Tim
cukup mahal dan diperuntukan bagi sektor usaha Pemulihan Ekonomi dan Kementerian Koperasi &

27
IKOMIK: Jurnal Ilmu Komunikasi dan Informasi 2(1) 2022 21-28

UMKM sebagai katalisator menjaring mitra-mitra Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. (2019).
untuk saling terlibat dalam proyel literasi digital Mari Manfaatkan Potensi Besar di Depan Mata!
untuk UMKM. Melalui program jarak jauh yang Buletin APJII, 40, 1-6.
berbasis digital dapat pula diberikan pelatihan kepada Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian
para inovator untuk bisa lebih berdaya, menjadi agent Keuangan. (2020). Menjaga Ekonomi Indonesia
Terhadap Dampak Negatif Pandemik COVID-19.
of change (agen perubah) yang akan berperan aktif
Diambil kembali dari https://www.kemenkeu.go.id/:
kedepannya sebagai pelaku atau pendamping UMKM
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/siaran-pers/
melalui berbagai inovasi dan kretifitas untuk selalu
siaran-pers-menjaga-ekonomi-indonesia-terhadap-
membantu kebangkitan UMKM. dampak-negatif-pandemik-covid-19/
Davis, C. H., & Shaw, D. (2011). Introduction to information
SIMPULAN science and technology. New York: Medford
Literasi digital merupakan salah satu strategi Information Today.
dan inovasi yang dapat diterapkan untuk mendukung Glister. (1997). Digital Literacy. New York: Wiley.
peran UMKM. Berbagai bentuk implementasi, salah Hongshuang, & Kannan. (2016). Digital marketing:
satunya dengan mengikuti daya adaptasi pembatasan A framework, review and research agenda.
fisik adalah membekali UMKM dengan kemampuan International Journal of Research in Marketing.
digital marketing, pengoptimalan pemasaran Ihsanuddin. (2020). 9 Kebijakan Ekonomi Jokowi
melalui e-commerce, baik dari segi pengelolaan di Tengah Pandemi Covid-19: Penangguhan
keuangan maupun pemasaran. Langkah strategis Cicilan hingga Relaksasi Pajak. Diambil kembali
bagi penguatan UMKM dapat ditempuh melalui dari kompas.com: https://nasional.kompas.
penambahan frekuensi pelatihan, studi banding dan com/read/2020/03/26/07412441/9-kebijakan-
ekonomi-jokowi-di-tengah-pandemi-covid-19-
mengintensifkan pendampingan pada kelompok yang
penangguhan-cicilan?page=all
dilakukan secara online. Pada masa pandemi Covid-19
Kemenkop UKM Republik Indonesia. (2020). Pekan Ini,
perlu dipertimbangkan untuk mengalokasikan Pahlawan Digital Hadirkan Dua Inovator Bantu
permodalan bagi UMKM karena efek domino UMKM Atasi Problem Hukum dan SDM. Diambil
dari sektor ini yang dapat memengaruhi ekonomi kembali dari https://setkab.go.id/: https://setkab.
secara luas. Ada beberapa keunggulan yang dapat go.id/pekan-ini-pahlawan-digital-hadirkan-dua-
dioptimalisasi dengan ketersediaan modal, regulasi inovator-bantu-umkm-atasi-problem-hukum-dan-
pendukung, pilihan produk, dan strategi penerapan sdm/
UMKM potensial berbasis digital demi pemulihan Kress, G. (2009). Literacy in the New Media Age. Abingdon:
ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19. Routledge.
Pengembangan sektor UMKM sangat memungkinkan Potter, J. (2005). Media Literacy. London: Sage Publishing.
untuk pelibatan banyak pihak dan berbagai bentuk Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2020). Ini Tugas
pilihan produk sehingga daya dukungnya terhadap Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
pemulihan ekonomi bisa maksimal. Ekonomi Nasional Sesuai Perpres 82/2020. Diambil
kembali dari https://setkab.go.id/: https://setkab.
go.id/ini-tugas-komite-penanganan-covid-
DAFTAR PUSTAKA
19-dan-pemulihan-ekonomi-nasional-sesuai-
Ahmad, R. A. (2020). Pandemi Covid-19 dan Kesadaran
perpres-82-2020/
Kolektif. Diambil dari https://mediaindonesia.com/:
https://mediaindonesia.com/read/detail/301509- Update Virus Corona di Indonesia 30 Juli: 106.336 Positif
pandemi-covid-19-dan-kesadaran-kolektif Covid-19, Bertambah 1.904 dalam 24 Jam (2020).
Anderson, J. (2010). ICT Transforming Education: A [Gambar Hidup]. Jakarta: Tribun.
Regional Guide. . Bangkok: UNESCO Publication. Van Dijk, J. (2005). The Deepening Divide. Inequality in the
Andry Asmoro. (2020). Tantangan Perbankan dan Kesiapan Information Society. London: Sage Publications.
Menghadapi New Normal. Jakarta: PT Bank Mandiri. Wolf, S. (2003). The Big Six Information Skills As a
Anggraini, O., & Supriyanto. (2019). Literasi Digital: Suatu Metacognitive Scaffold: A Case Study. School Library
Kemewahan Bagi UMKM Perikanan di Era Industri Media Research, Volume 6, 1-24. Diambil kembali
4.0. Prosiding Seminar dan Lokakarya Kualitatif dari http://www.ala.org/aasl/sites/ala.org.aasl/
Indonesia 2019, 117-126. doi:10.33510/slki.2019 files/content/aaslpubsandjournals/slr/vol6/SLMR_
Anggraini, O., & Supriyanto. (2019). Literasi Digital: Suatu BigSixInfoSkills_V6.pdf
Kemewahan Bagi UMKM Perikanan di Era Industri Zahro, E. K. (2019). Kemampuan Literasi Digital Untuk
4.0? Prosiding Seminar Dan Lokakarya Kualitatif Meningkatkan Keuntungan Usaha Pada Kalangan
Indonesia 2019, 117-127. doi:doi: 10.33510/ Pelaku Usaha Skala Kecil Di Kota Surabaya.
slki.2019.117-126 repository.unair.ac.id, 1-25.
28

You might also like