Professional Documents
Culture Documents
2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
Anton Aulawi
Universitas Banten Jaya
Serang, Indonesia
antonaulawi@unbaja.ac.id
ABSTRACT
The impact of the Covid-19 pandemic has greatly affected global and national economic order. The existence of
physical distancing policies, as well as large-scale social restrictions, greatly affected the activities of tourism
and manufacturing sectors, causing the economic growth to slow down. Therefore, the government issued a tax
policy by stimulating Government Regulation in Lieu of Law Number 1 of 2020 concerning State Financial
Policy and Financial System Stability for Handling the Corona Virus Disease (Covid-19) Pandemic on March
31, 2020 and Regulation of the Minister of Finance which regulates tax incentives known as tax relaxation. This
research was conducted using qualitative method A qualitative method was used to produce in-depth
descriptions of speech, writing and observable behavior of an individual, community group and organization in
a certain context that was studied from a comprehensive and holistic point of view. The results of this study
were that the Indonesian Government has established various tax policy strategies during the Covid-19
pandemic which aim to achieve the target of state revenue, by revising tax revenue targets, rearranging state
revenue allocations in the 2020 State Revenue and Expenditure Budget and implementing taxes. Trading
Through Electronic Systems. The government has also relaxed the imposition of Article 21 Income Tax, Article
22 Income Tax, Article 25 Income Tax, and specific VAT tax returns to the manufacturing sector. So the
relaxation of income tax in articles 21, 22 and 25 as well as tax returns was the most effective and appropriate
way to overcome the impact of Indonesia's economy in the face of the Covid-19 outbreak.
110
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
111
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
112
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
113
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
114
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
115
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
terhadap PDB dibandingkan dengan pajak pengeluaran yang lebih banyak dan pada
menunjukkan masih cukup efektifnya akhirnya terhadap output. (Dina Eva Santi
kebijakan ini untuk menstimulasi Silalahi: 2020)
pertumbuhan ekonomi khususnya dalam Kebijakan fiskal terdiri atas dua
masa resesi dibandingkan dengan pajak. instrumen utama, (1) kebijakan pajak dan
Pengaruh pengeluaran pemerintah (2) pengeluaran pemerintah, tapi,
terhadap penurunan inflasi kemungkinan kebijakan apapun itu dapat secara
dapat dijelaskan oleh dampak multiplier langsung mempengaruhi komponen-
dari pengeluaran pemerintah untuk komponen permintaan secara
investasi (diantaranya infrastruktur) yang menyeluruh jatuh pada kebijakan ini.
lebih besar dibandingkan pengeluaran Menurut Sudiyono (1985) variable
rutin. Pengeluaran pemerintah untuk instrumen kebijakan fiskal dapat
infrastruktur diperkirakan dapat berbentuk pajak, transfer pemerintah,
memperbaiki distribusi barang dan jasa subsidi, dan pengeluaran pemerintah.
sehingga berkontribusi terhadap Kebijakan fiskal atau penganggaran
penurunan inflasi. Dalam pendekatan memiliki tiga fungsi:(1) fungsi alokasi,
Keynes, kebijakan fiskal dapat (2) fungsi distribusi, dan (3) fungsi
menggerakkan perekonomian karena stabilisasi. Fungsi alokasi berhubungan
peningkatan pengeluaran pemerintah atau dengan persediaan barang-barang sosial
pemotongan pajak mempunyai efek dan proses pemanfaatan sumber daya
multiplier dengan cara menstimulasi secara menyeluruh untuk produksi
tambahan permintaan untuk barang barang-barang swasta, barang-barang
konsumsi rumah tangga. Demikian pula sosial, dan kombinasi dari barang-barang
halnya apabila pemerintah melakukan sosial yang telah dipilih. Fungsi distribusi
pemotongan pajak sebagai stimulus berhubungan dengan persamaan
perekonomian. Pemotongan pajak akan kesejahteraan dan distribusi pendapatan
meningkatkan disposable income dan dalam masyarakat. Selama fungsi
pada akhirnya mempengaruhi permintaan. stabilisasi ditujukan untuk menstabilkan
Kecenderungan rumah tangga untuk atau mempertahankan rendahnya tingkat
meningkatkan konsumsi dengan pengangguran, harga atau tingkat inflasi,
meningkatkan marginal prospensity to dan pertumbuhan ekonomi yang telah
consume (mpc), menjadi rantai ditargetkan. (Indra Maipita, Dkk: 2010).
perekonomian untuk peningkatan
116
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
117
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
118
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
119
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
Ketentuan Umum dan Tata Cara Wajib Pajak (WP) Dalam Negeri (DN)
Perpajakan sebagaimana telah Badan, dan Badan Usaha Tetap (BUT)
beberapa kali diubah terakhir yaitu 22% untuk tahun 2020-2021 dan
dengan Undang-Undang Nomor 20% mulai tahun 2022. Untuk WP DN
16 Tahun 2009, yang jatuh tempo yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
penerbitan surat ketetapan atau dengan jumlah saham diperdagangkan
surat keputusan berakhir dalam minimal 40%, serta memenuhi
periode keadaan kahar akibat persyaratan, dapat memperoleh tarif 3%
pandemi Covid-19, jatuh tempo lebih rendah dengan syarat tertentu, yang
penerbitan surat ketetapan atau akan diatur dalam Peraturan Pemerintah
surat keputusan tersebut (PP). Untuk pajak penyelenggara
diperpanjang paling lama 6 (enam) Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
bulan. (PMSE)/e-commerce, Pajak Pertambahan
4. Pemberian kewenangan kepada Nilai (PPN) untuk barang/jasa kena pajak
Menteri Keuangan untuk dari luar daerah pabean, dipungut oleh
memberikan fasilitas kepabeanan pedagang/penyedia jasa Luar Negeri
berupa pembebasan atau keringanan (LN), penyelenggara PMSE LN, dan
bea masuk dalam rangka penanganan penyelenggara PMSE Dalam Negeri (DN)
kondisi darurat serta pemulihan dan yang ditunjuk Menkeu. Kemudian, Pajak
penguatan ekonomi nasional. Penghasilan (PPh) atau pajak transaksi
Menteri Keuangan dalam rangka elektronik atas PMSE dipungut oleh
penanganan pandemi Covid-19 subjek pajak Luar Negeri (LN). Penyedia
memiliki kewenangan untuk barang/jasa LN, penyelenggara PMSE LN
memberikan fasilitas kepabeanan jika memenuhi ketentuan dapat
berupa pembebasan atau keringanan diperlakukan sebagai BUT dan dikenai
bea masuk. PPh dengan ketentuan yang diatur dalam
Kebijakan Keuangan Negara PP dan Peraturan Menteri Keuangan
merupakan salah satu hal yang dibahas (PMK). Sanksi bila terdapat pelanggaran,
dalam Peraturan Pemerintah Pengganti akan dilakukan pemutusan akses, dan
Undang-Undang (Perppu) No.1 Tahun teguran tertulis diatur dalam PMK.
2020. Dalam Perppu tersebut, Pemerintah Pemerintah juga memberi perpanjangan
memberikan relaksasi perpajakan dengan waktu pelaksanaan hak dan kewajiban
penyesuaian tarif Pajak Penghasilan (PPh) pajak selama masa penanganan Covid-19
120
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
121
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
122
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
diberikan selama 6 bulan mulai dari gaji No. 44/PMK.03/2020 tentang Insentif
April hingga September. (Kementerian Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak
Keuangan Republik Indonesia: 2020). Pandemi Corona Virus Disease 2019. Bab
Pemberian insentif ini sebagai respon dari tersebut menguraikan tentang Insentif
pemerintah atas menurunnya PPh Final berdasarkan Peraturan
produktivitas para pelaku usaha karena Pemerintah No. 23 tahun 2018 tentang
roda perekonomian wajib pajak yang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari
menurun drastis akibat wabah ini. Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh
Pemerintah terus berusaha Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran
memberikan stimulus bagi Bruto Tertentu. Pada peraturan
perekonomian nasional. Dikutip dari situs sebelumnya yaitu PMK No. 23, insentif
kemenkeu.go.id, ada tambahan belanja PPh Final ini tidak dimasukkan.
APBN 2020 yang ditujukan untuk Kementerian Keuangan secara
penanganan pandemik Covid-19, yaitu resmi menanggung PPh Final Usaha
sebesar 255,1 triliun rupiah. Anggaran ini Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
mencakup untuk bidang Kesehatan selama ini dipatok 0,5% dari peredaran
sebesar 75 triliun rupiah, Social Safety bruto. Pelaku UMKM mendapat
Net sebesar 110 triliun rupiah, dan fasilitas pajak penghasilan final tarif
dukungan dunia usaha (Perpajakan 0,5% (PP 23/2018) yang ditanggung
Ditanggung Pemerintah (DTP) yaitu; pemerintah.
Pajak DTP dan Bea Masuk DTP) sebesar Direktur Penyuluhan, Pelayanan,
70,1 triliun rupiah. Poin dukungan usahan dan Hubungan Masyarakat Direktorat
termasuk di dalamnya komponen stimulus Jenderal (Dirjen) Pajak Kemenkeu,
bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Hestu Yoga Saksama mengungkapkan
(UMKM). Harapannya UMKM bisa bahwa perkiraan besar insentif pajak
bertahan di tengah pandemi virus korona. penghasilan (PPh) Final untuk UMKM
Terlebih dengan adanya kebijakan itu sebesar Rp 2,4 triliun.
Pembatasan Sosial Berskala Besar Ada perubahan dari PMK No.23
(PSBB) yang membuat perputaran ke PMK No. 44. PMK No. 23 tahun
ekonomi melambat. 2020 memuat empat stimulus fiskal.
Dukungan dunia usaha, dalam Kemudian di PMK No.44
hal ini UMKM, disahkan dalam Peraturan tahun 2020 terdapat satu penambahan
Menteri Keuangan Republik Indonesia (perluasan) insentif PPh Final 0,5%
123
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
124
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
125
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
126
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
127
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
128
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
129
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
130
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
dianggap efektif untuk mengatasi masalah Indra Maipita, dkk. (2010). Dampak
Kebijakan Fiskal Terhadap
keuangan Negara dan ekonomi yang tidak
Kinerja Ekonomidan Angka
stabil akibat pandemi Covid-19. Kemiskinan Di Indonesia. Bul.
Ekon. Monet. Dan Perbank., vol.
12, no. 4, p. 421.
DAFTAR PUSTAKA
M. H. Munandar. (2020). Analysis The
a. Sumber Buku Effectiveness of Tax Relaxation
Damayanti dkk, Perpajakan Indonesia. Due To Covid-19 Pandemic On
Salatiga: Andi, 2005. Indonesian Economic Defense. Lex
Sci. Law Rev., vol. 2, no. 1, pp.
Dumairy, Perekonomian Indonesia. 133–142.
Jakarta: Erlangga, 1997.
131
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
132