You are on page 1of 23

PROGRESS Vol 3 No.

2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

PENERBITAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-


UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2020 SEBAGAI STRATEGI KEBIJAKAN
PAJAK PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENGHADAPI
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEUANGAN NEGARA

Anton Aulawi
Universitas Banten Jaya
Serang, Indonesia
antonaulawi@unbaja.ac.id

ABSTRACT

The impact of the Covid-19 pandemic has greatly affected global and national economic order. The existence of
physical distancing policies, as well as large-scale social restrictions, greatly affected the activities of tourism
and manufacturing sectors, causing the economic growth to slow down. Therefore, the government issued a tax
policy by stimulating Government Regulation in Lieu of Law Number 1 of 2020 concerning State Financial
Policy and Financial System Stability for Handling the Corona Virus Disease (Covid-19) Pandemic on March
31, 2020 and Regulation of the Minister of Finance which regulates tax incentives known as tax relaxation. This
research was conducted using qualitative method A qualitative method was used to produce in-depth
descriptions of speech, writing and observable behavior of an individual, community group and organization in
a certain context that was studied from a comprehensive and holistic point of view. The results of this study
were that the Indonesian Government has established various tax policy strategies during the Covid-19
pandemic which aim to achieve the target of state revenue, by revising tax revenue targets, rearranging state
revenue allocations in the 2020 State Revenue and Expenditure Budget and implementing taxes. Trading
Through Electronic Systems. The government has also relaxed the imposition of Article 21 Income Tax, Article
22 Income Tax, Article 25 Income Tax, and specific VAT tax returns to the manufacturing sector. So the
relaxation of income tax in articles 21, 22 and 25 as well as tax returns was the most effective and appropriate
way to overcome the impact of Indonesia's economy in the face of the Covid-19 outbreak.

Keywords: Policy, Tax, Covid-19.

PENDAHULUAN pandemi covid-19 ini, menyebabkan


Dunia internasional dalam diterapkannya berbagai kebijakan untuk
beberapa bulan terakhir ini tengah memutus mata rantai penyebaran virus
dikejutkan dengan sebuah pandemi, yaitu covid-19 di Indonesia. Upaya yang
wabah suatu penyakit yang disebabkan dilakukan oleh pemerintah di Indonesia
oleh virus bernama corona atau lebih salah satunya dengan menerapkan
dikenal dengan istilah Corona Virus himbauan kepada masyarakat agar
Diseases-19 (Covid-19). Akibat dari melakukan physical distancing yaitu

110
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

himbauan untuk menjaga jarak diantara kebijakan relaksasi perpajakan sebagai


masyarakat, menjauhi aktivitas dalam akibat Pandemi Virus Corona.
segala bentuk kerumunan, perkumpulan, Penerimaan pajak turun akibat
dan menghindari adanya pertemuan yang kondisi ekonomi melemah, dukungan
melibatkan banyak orang. Upaya tersebut insentif pajak dan penurunan tarif pajak
ditujukan kepada masyarakat agar dapat penghasilan (PPh). Penerimaan Negara
dilakukan untuk memutus rantai Bukan Pajak (PNBP) juga turun dampak
penyebaran pandemi Covid-19 yang jatuhnya harga komoditas, pandemi
terjadi saat ini. Covid-19 telah mengancam sistem
Dampak Covid-19 juga keuangan yang ditunjukkan dengan
berpengaruh pada perputaran roda penurunan berbagai aktivitas ekonomi
perekonomian di dalam negeri, domestik. Dari sisi pengeluaran, dampak
memberikan dampak yang cukup luas yang diakibatkan Covid-19 ini sangat
terhadap kegiatan perekonomian yang besar. Mengatasi permasalahan yang
dilakukan masyarakat maupun para timbul akibat Covid-19 ini diharapkan
pelaku ekonomi khusunya di sektor tidak terlalu menekan defisit APBN. Oleh
pariwisata dan manufaktur. Hal tersebut sebab itu, dibutuhkan strategi yang dapat
mengharuskan Pemerintah harus membantu mengatur perekonomian saat
mengeluarkan strategi kebijakan baru di ini. Kebijakan fiskal dari sisi penerimaan
bidang ekonomi/moneter/fiskal. Peranan dan pengeluaran pemerintah ternyata
pemerintah dalam meningkatkan sangat besar perananannya dalam
pembangunan ekonomi serta memacu menanggulangi dampak Covid-19.(Dina
pertumbuhan ekonomi terutama di negara Eva Santi Silalahi: 2020)
yang sedang berkembang dilakukan Melalui kebijakan relaksasi
melalui kebijakan ekonomi/moneter/fiskal perpajakan, diharapkan oleh Pemerintah
khususnya perpajakan. Masyarakat dapat mempengaruhi tingkat pendapatan
dipengaruhi secara signifikan oleh nasional, kesempatan kerja, investasi
ekonomi, mulai dari berkurangnya nasional, dan distribusi penghasilan
pendapatan (pedagang dll) dan juga nasional. Penurunan pendapatan akibat
pemotongan gaji dan PHK karyawan baik wabah Covid-19 itu terutama akan terjadi
publik maupun swasta. Karena itu di sisi penerimaan perpajakan.
pemerintah mengeluarkan salah satu Dalam penanganan pandemi
Covid-19 Presiden mengambil kebijakan

111
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

dengan menetapkan Peraturan pemerintah tersebut, penulis akan


Pemerintah Pengganti Undang-Undang menganalisis dampak kebijakan terhadap
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang pertahanan ekonomi di Indonesia.
Kebijakan Keuangan Negara dan Berdasarkan latar belakang yang
Stabilitas Sistem Keuangan untuk disebutkan di atas maka dilakukan
Penanganan Pandemi Corona Virus penelitian tentang seberapa efektif
Disease (Covid-19) dan/atau Dalam relaksasi pajak penghasilan terhadap
Rangka Menghadapi Ancaman yang pertahanan ekonomi Indonesia selama
Membahayakan Perekonomian Nasional Pandemi Covid-19.
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan pada
tanggal 31 Maret 2020. Perppu Nomor 1 METODE PENELITIAN
Tahun 2020 tersebut ditetapkan sebagai Penelitian yang dilakukan ini
instrument yuridis dalam penanganan menggunakan metode penelitian dengan
Covid-19 karena telah terbukti pandemi metode deskriptif kualitatif. Pendekatan
Covid-19 memberi dampak antara lain kualitatif dilakukan untuk menghasilkan
terhadap perlambatan pertumbuhan uraian yang mendalam tentang ucapan,
ekonomi nasional, penurunan penerimaan tulisan, dan perilaku yang dapat diamati
negara, dan peningkatan belanja Negara dari suatu individu kelompok masyarakat,
dan pembiayaan. Untuk itu diperlukan dan organisasi dalam suatu konteks
upaya pemerintah untuk melakukan tententu yang dikaji dari sudut pandang
penyelamatan kesehatan dan yang utuh, komprehensif, dan holistik.
perekonomian nasional, dengan fokus Penelitian kualitatif merupakan metode
pada belanja untuk kesehatan,jaring pengumpulan dan analisa datanya bersifat
pengaman sosial (social safety net), serta non kuantitatif dengan tujuan untuk
pemulihan perekonomian termasuk untuk mengeksplorasi hubungan sosial dan
dunia usaha dan masyarakat yang deskripsi realitas yang dialami respon.
terdampak. (Henny Juliani: 2020) (Saraclaers:1993). Sedangkan tipe
Sejauh mana kewenangan penelitian deskriptif, yaitu untuk
Presiden menetapkan Perppu Nomor 1 menjelaskan suatu peristiwa yang
Tahun 2020 sebagai suatu kebijakan operasionalisasinya berkisar pada
keuangan Negara dan implikasinya pengumpulan data, pengolahan data dan
terhadap perbaikan ekonomi dan stabilitas penafsiran data yang diberi makna secara
keuangan Negara. Melihat dari kebijakan rasional dengan tetap memegang prinsip-

112
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

prinsip logika sehingga terbentuk maupun dari website resmi yang


kesimpulan yang holistik. mengeluarkan informasi- informasi yang
Metode penelitian ini juga relevan terhadap penelitian. Sementara
mengkaji masalah dari sudut pandang analisa data dilakukan dengan melakukan
hukum dengan menggunakan pendekatan reduksi, klasifikasi, pemaknaan hingga
yuridis normatif, karena masalah yang penarikan kesimpulan.
akan diteliti tersebut berhubungan erat
dengan law inbooks, artinya HASIL DAN PEMBAHASAN
pengungkapan permasalahan yang diteliti a. Tujuan Kebijakan Fiskal
berpegang pada ketentuan yang normatif Menurut Kamus Besar Bahasa
dalam hal ini adalah peraturan perundang- Indonesia (KBBI), fiskal berkaitan
undangan di bidang moneter dan dengan urusan pajak atau pendapatan
fiskal/perpajakan yaitu Peraturan negara. Kata fiskal sendiri berasal dari
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Bahasa Latin, fiscus yaitu nama seorang
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang pemegang kuasa atas keuangan pertama
Kebijakan Keuangan Negara dan pada zaman Romawi kuno. Secara harfiah
Stabilitas Sistem Keuangan untuk berarti keranjang atau tas. Adapun kata
Penanganan Pandemi Corona Virus fisc dalam bahasa Inggris berarti
Disease (Covid-19) dan/atau Dalam pembendaharaan atau pengaturan keluar
Rangka Menghadapi Ancaman yang masuknya uang dalam kerajaan. Fiskal
Membahayakan Perekonomian Nasional digunakan untuk menjelaskan bentuk
dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan. pendapatan Negara atau kerajaan yang
Spesifikasi penelitian yang digunakan dikumpulkan dari masyarakat dan oleh
dalam penelitian ini adalah deskriptif pemerintahan Negara atau kerajaan
analitis, yang selanjutnya bahan-bahan dianggap sebagai pendapatan lalu
tersebut akan dianalisis secara kualitatif. digunakan sebagai pengeluaran dengan
Data diperoleh melalui studi program-program untuk menghasilkan
literatur, dengan membaca dan menelaah pencapaian terhadap pendapatan nasional,
serta menganalisa berbagai literatur, baik produksi dan perekonomian serta
berupa dokumen, jurnal, Peraturan digunakan pula sebagai perangkat
Pemerintah Pengganti Undang-Undang keseimbangan dalam perekonomian.(I.
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020, data Wayan Sudirman: 2014).
publikasi dari kementerian keuangan

113
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Kebijakan fiskal diartikan 5) Mewujudkan keadilan sosial.


tindakan kebijaksanaan yang dilakukan 6) Sebagai wujud pemerataan dan
oleh pemerintah, yang berkaitan dengan pendistribusian pendapatan.
pendapatan dan pengeluaran uang. 7) Mengurangi pengangguran.
Kebijakan fiskal adalah kebijakan 8) Menjaga stabilitas harga barang dan
ekonomi yang dilakukan oleh pihak jasa agar terhindar dari inflasi.
pemerintah guna mengelola dan
mengarahkan kondisi perekonomian ke Penentu kebijakan fiskal terbagi
arah yang lebih baik atau yang diinginkan menjadi dua komonen yaitu;
dengan cara mengubah atau memperbarui 1) Pendapatan negara (pajak) sebagai
penerimaan dan pengeluaran pemerintah, komponen penyusun kebijakan fiskal.
salah satu hal yang ditonjolkan dari Pendapatan negara sebagai komponen
kebijakan fiskal ini adalah pengendalian penyusun kebijakan fiskal karena
pengeluaran dan penerimaan pemerintah sebagai sumber pembangunan,
atau negara. Kebijakan fiskal di Indonesia bersifat memaksa dan tercantum
merujuk pada kebijakan pemerintah yang dalam konstitusi.
ditujukan untuk mengarahkan ekonomi 2) Pengeluaran negara atau APBN yang
suatu negara lewat pengeluaran serta merupakan kumpulan berbagai
pendapatan pemerintah. pengeluaran negara. instrumen APBN
Tujuan utama dikeluarkannya terdiri dari pembangunan
kebijakan fiskal adalah untuk menentukan infrastruktur, pembangunan fasilitas
arah, tujuan, sasaran, dan prioritas umum, hingga biaya operasional
pembangunan nasional serta pertumbuhan pemerintah.
perekonomian bangsa. Adapun tujuan- Kebijakan fiskal dibagi menjadi 2
tujuan dikeluarkannya kebijakan fiskal (dua) yaitu menurut segi teori dan
secara rinci adalah sebagai berikut. (I. menurut jumlah penerimaan dan
Wayan Sudirman: 2014). pengeluaran.
1) Mencapai kestabilan perekonomian 1) Berdasarkan Teori
nasional. Kebijakan fiskal dari segi teori
2) Memacu pertumbuhan ekonomi. adalah bagaimana kebijakan itu dilihat
3) Mendorong laju investasi. secara non-praktis. Adapun macam-
4) Membuka kesempatan kerja yang macam kebijakan fiskal dari segi teori
luas. adalah:

114
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

a) Kebijakan Fungsional terjadi. Sedangkan dalam keadaan


Merupakan kebijakan untuk inflasi, kebijakan ini akan mengurangi
pertimbangan pengeluaran anggaran aktivitas tersebut. Jenis penstabil
dan penambahan kesempatan kerja otomatis atau kebijakan fiskal tak
yang dilakukan oleh pemerintah disengaja yaitu pajak proporsional,
karena akibat tidak langsung dari pajak progresif, kebijakan harga
pendapatan nasional. minimum, asuransi pengangguran.
b) Kebijakan Disengaja
Merupakan kebijakan fiskal yang Kebijakan fiskal Negara Indonesia
dimaksudkan untuk mengatasi tercermin dalam Anggaran Pendapat
masalah-masalah ekonomi yang Belanja Negara (APBN). Dalam APBN
sedang dihadapi dengan cara tersebut, terdapat penetapan pemerintah
memanipulasi anggaran belanja secara mengenai alokasi dan distribusi keuangan
sengaja, baik melalui perubahan negara. Mengingat urgennya bidang ini
perpajakan maupun perubahan dalam pembangunan perekonomian
pengeluaran pemerintah. negara. Kebijakan fiskal juga
Ada tiga bentuk dari macam kebijakan berpengaruh terhadap inflasi. Berdasarkan
fiskal ini, yaitu: hasil penelitian Surjaningsih, N.dkk pada
1. Membuat perubahan pada tahun 2012 tentang kebijakan fiskal,
pengeluaran pemerintah bahwa dampak kebijakan fiskal terhadap
2. Membuat perubahan pada sistem output dan inflasi adalah suatu kondisi
pemungutan pajak kenaikan pengeluaran pemerintah
3. Membuat perubahan secara berdampak positif terhadap Produk
serentak baik pada pengelolaan Domestik Bruto (PDB) sementara kondisi
pemerintah maupun sistem kenaikan pajak berdampak menurunkan
pemungutan pajak PDB. Dampak positif dari pengeluaran
c) Kebijakan Tak Disengaja pemerintah dan dampak negatif dari pajak
Kebijakan ini dimaksudkan untuk terhadap PDB tersebut sejalan dengan
mengendalikan kecepatan siklus teori Keynes tentang peran pemerintah
bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. dalam menggerakkan perekonomian serta
Dalam kondisi depresi, kebijakan ini sesuai dengan penelitian empiris di
dimaksudkan untuk menambah beberapa negara maju. Pengaruh
aktivitas kegiatan ekonomi yang pengeluaran pemerintah lebih dominan

115
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

terhadap PDB dibandingkan dengan pajak pengeluaran yang lebih banyak dan pada
menunjukkan masih cukup efektifnya akhirnya terhadap output. (Dina Eva Santi
kebijakan ini untuk menstimulasi Silalahi: 2020)
pertumbuhan ekonomi khususnya dalam Kebijakan fiskal terdiri atas dua
masa resesi dibandingkan dengan pajak. instrumen utama, (1) kebijakan pajak dan
Pengaruh pengeluaran pemerintah (2) pengeluaran pemerintah, tapi,
terhadap penurunan inflasi kemungkinan kebijakan apapun itu dapat secara
dapat dijelaskan oleh dampak multiplier langsung mempengaruhi komponen-
dari pengeluaran pemerintah untuk komponen permintaan secara
investasi (diantaranya infrastruktur) yang menyeluruh jatuh pada kebijakan ini.
lebih besar dibandingkan pengeluaran Menurut Sudiyono (1985) variable
rutin. Pengeluaran pemerintah untuk instrumen kebijakan fiskal dapat
infrastruktur diperkirakan dapat berbentuk pajak, transfer pemerintah,
memperbaiki distribusi barang dan jasa subsidi, dan pengeluaran pemerintah.
sehingga berkontribusi terhadap Kebijakan fiskal atau penganggaran
penurunan inflasi. Dalam pendekatan memiliki tiga fungsi:(1) fungsi alokasi,
Keynes, kebijakan fiskal dapat (2) fungsi distribusi, dan (3) fungsi
menggerakkan perekonomian karena stabilisasi. Fungsi alokasi berhubungan
peningkatan pengeluaran pemerintah atau dengan persediaan barang-barang sosial
pemotongan pajak mempunyai efek dan proses pemanfaatan sumber daya
multiplier dengan cara menstimulasi secara menyeluruh untuk produksi
tambahan permintaan untuk barang barang-barang swasta, barang-barang
konsumsi rumah tangga. Demikian pula sosial, dan kombinasi dari barang-barang
halnya apabila pemerintah melakukan sosial yang telah dipilih. Fungsi distribusi
pemotongan pajak sebagai stimulus berhubungan dengan persamaan
perekonomian. Pemotongan pajak akan kesejahteraan dan distribusi pendapatan
meningkatkan disposable income dan dalam masyarakat. Selama fungsi
pada akhirnya mempengaruhi permintaan. stabilisasi ditujukan untuk menstabilkan
Kecenderungan rumah tangga untuk atau mempertahankan rendahnya tingkat
meningkatkan konsumsi dengan pengangguran, harga atau tingkat inflasi,
meningkatkan marginal prospensity to dan pertumbuhan ekonomi yang telah
consume (mpc), menjadi rantai ditargetkan. (Indra Maipita, Dkk: 2010).
perekonomian untuk peningkatan

116
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

b. Kebijakan Perpajakan dalam 1. Dikarena implikasi pandemi Corona


Peraturan Pemerintah Pengganti Virus Disease 2019 (Covid-19) telah
Undang-Undang Nomor 1 Tahun berdampak antara lain terhadap
2020 tentang Kebijakan Keuangan perlambatan pertumbuhan ekonomi
Negara dan Stabilitas Sistem nasional, penurunan penerimaan
Keuangan untuk Penanganan negara, dan peningkatan belanja
Pandemi Corona Virus Desease negara dan pembiayaan, sehingga
2019 diperlukan berbagai upaya Pemerintah
Pemerintah melalui Direktorat untuk melakukan penyelamatan
Jenderal Pajak (DJP) Kementerian kesehatan dan perekonomian nasional,
Keuangan telah menerbitkan sejumlah dengan fokus pada belanja untuk
aturan yang dimaksudkan untuk menjadi kesehatan, jaring pengaman sosial
insentif bagi wajib pajak yang terkena (social safety net) serta pemulihan
dampak pandemi Covid-19. Namun perekonomian termasuk untuk dunia
demikian, DJP tetap mengimbau wajib usaha dan masyarakat yang
pajak untuk tidak menunda kewajiban terdampak;
membayar dan melaporkan pajak untuk 2. Dikarenakan implikasi pandemi
mendukung upaya penanganan dan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
pencegahan pandemi Covid-19. Sejumlah 19) telah berdampak pula terhadap
aturan yang telah diterbitkan, yang memburuknya sistem keuangan yang
terbaru adalah Perpu No.1 Tahun 2020. ditunjukkan dengan penurunan
Sebelumnya DJP telah menerbitkan PMK berbagai aktivitas ekonomi domestik
No.23/PMK.03/2020 tentang Insentif sehingga perlu dimitigasi bersama
Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak oleh Pemerintah dan Komite Stabilitas
Virus Corona, dan KEP-156/PJ/2020 Sistem Keuangan (KSSK) untuk
tentang Kebijakan Perpajakan melakukan tindakan antisipasi
Sehubungan Dengan Penyebaran Wabah (forward looking) dalam rangka
Virus Corona 2019. (Ikatan Akuntan menjaga stabilitas sektor keuangan;
Indonesia: 2020). Berdasarkan pertimbangan diatas
Pertimbangan Terbitnya Perpu tersebut Pemerintah dan lembaga terkait
Nomor 1 Tahun 2020 Sebagai Strategi perlu segera mengambil kebijakan dan
Kebijakan Fiskal langkah-langkah luar biasa dalam rangka
penyelamatan perekonomian nasional dan

117
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

stabilitas sistem keuangan melalui Pemerintah Pengganti Undang-Undang


berbagai kebijakan relaksasi yang Nomor 1 Tahun 2020).
berkaitan dengan pelaksanaan Anggaran 1. Penyesuaian tarif Pajak Penghasilan
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Wajib Pajak Badan Dalam Negeri
khususnya dengan melakukan Dan Bentuk Usaha Tetap;
peningkatan belanja untuk kesehatan, Penyesuaian tarif Pajak Penghasilan
pengeluaran untuk jaring pengaman sosial (PPh) Wajib Pajak Badan Dalam
(social safety net), dan pemulihan Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
perekonomian, serta memperkuat adalah berupa penurunan tarif Pasal
kewenangan berbagai lembaga dalam 17 ayat (1) huruf b Undang-Undang
sektor keuangan. No.36 Tahun 2008 tentang Pajak
Dalam rangka penanganan Penghasilan dimana tarif pajak PPh
pandemi Covid- l9 dan/atau menghadapi tersebut adalah semula 28 %
ancaman yang membahayakan menjadi:
perekonomian nasional dan/atau stabilitas a. sebesar 22% (dua puluh dua
sistem keuangan, perlu menetapkan persen) yang berlaku pada
kebijakan keuangan negara dan kebijakan Tahun Pajak 2020 dan Tahun
stabilitas sistem keuangan. Kebijakan Pajak 2021; dan
keuangan negara tersebut meliputi b. sebesar 20 % (dua puluh
kebijakan pendapatan Negara termasuk persen) yang mulai berlaku
kebijakan di bidang perpajakan, kebijakan pada Tahun Pajak 2022.
belanja negara termasuk, kebijakan di 2. Perlakuan perpajakan dalam kegiatan
bidang keuangan daerah, dan kebijakan Perdagangan Melalui Sistem
pembiayaan. Kebijakan stabilitas sistem Elektronik (PMSE). PMSE ini
keuangan sebagaimana dimaksud maksudnya merupakan perdagangan
meliputi kebijakan untuk penanganan yang transaksinya dilakukan melalui
permasalahan lembaga keuangan yang serangkaian perangkat dan prosedur
membahayakan perekonomian nasional elektronik;
dan/atau stabilitas sistem keuangan. Dalam meningkatkan penerimaan
Kebijakan di bidang perpajakan negara, pemerintah akan
sebagaimana diatur dalam Perpu No.1 melaksanakan pajak digital atau
Tahun 2020 ini, meliputi: (Peraturan Perdagangan Melalui Sistem
Elektronik (PMSE). Dalam Perppu

118
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Nomor 1 Tahun 2020 menyebutkan Kebijakan pajak yang lain dalam


skema PMSE akan menarik pajak rangka memberikan kemudahan
digital baik berupa pajak dalam pelaksanaan hak dan atau
pertambahan nilai (PPN) maupun pemenuhan kewajiban perpajakan
PPh. Otoritas pajak dan Kemenkeu akibat adanya pandemi Covid-19,
sedang menyiapkan peraturan adalah diberikan perpanjangan waktu
menteri keuangan (PMK) sebagai pelaksanaan hak dan pemenuhan
payung hukum basis PPN dalam kewajiban perpajakan dengan
PMSE. Sementara untuk, PPh dan ketentuan sebagai berikut:
pajak atas transaksi digital, akan a. Pengajuan keberatan Wajib Pajak
disiapkan Peraturan Pemerintah (PP). yang jatuh tempo pengajuan
Kegiatan ini sangat relevan untuk keberatan sebagaimana dimaksud
dilaksanakan sehubungan dengan dalam Pasal 25 ayat (3) Undang-
semakin meningkatkan aktivitas Undang Nomor 6 Tahun 1983
online yang dilakukan oleh para tentang Ketentuan Umum dan
pelaku ekonomi sebagai dampak dari Tata Cara Perpajakan
social distancing maupun PSBB. sebagaimana telah beberapa kali
Aktivitas dengan menggunakan diubah terakhir dengan Undang-
aplikasi zoom meningkat selama Undang Nomor 16 Tahun 2009,
masa pandemik ini, sehingga dapat yaitu 3 bulan berakhir, maka
dilakukukan pungutan atas pajak dalam periode keadaan kahar
aktivitas kegiatan tersebut. akibat pandemi Covid-19, jatuh
Perdagangan online yang saat ini tempo pengajuan keberatan
belum dapat diperoleh datanya oleh tersebut diperpanjang menjadi
pemungut pajak dapat dilakukan paling lama 6 (enam) bulan;
pengawasan maupun peraturan yang b. permohonan pengurangan atau
tegas untuk mematuhi kewajiban penghapusan sanksi administrasi,
pedagang tersebut sebagai wajib pengurangan atau pembatalan
pajak yang melakukan aktivitasnya ketetapan pajak yang tidak benar,
melalui media elektronik. pembatalan hasil pemeriksaan,
3. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam
Hak dan Pemenuhan Kewajiban Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang
Perpajakan Nomor 6 Tahun 1983 tentang

119
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Ketentuan Umum dan Tata Cara Wajib Pajak (WP) Dalam Negeri (DN)
Perpajakan sebagaimana telah Badan, dan Badan Usaha Tetap (BUT)
beberapa kali diubah terakhir yaitu 22% untuk tahun 2020-2021 dan
dengan Undang-Undang Nomor 20% mulai tahun 2022. Untuk WP DN
16 Tahun 2009, yang jatuh tempo yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
penerbitan surat ketetapan atau dengan jumlah saham diperdagangkan
surat keputusan berakhir dalam minimal 40%, serta memenuhi
periode keadaan kahar akibat persyaratan, dapat memperoleh tarif 3%
pandemi Covid-19, jatuh tempo lebih rendah dengan syarat tertentu, yang
penerbitan surat ketetapan atau akan diatur dalam Peraturan Pemerintah
surat keputusan tersebut (PP). Untuk pajak penyelenggara
diperpanjang paling lama 6 (enam) Perdagangan Melalui Sistem Elektronik
bulan. (PMSE)/e-commerce, Pajak Pertambahan
4. Pemberian kewenangan kepada Nilai (PPN) untuk barang/jasa kena pajak
Menteri Keuangan untuk dari luar daerah pabean, dipungut oleh
memberikan fasilitas kepabeanan pedagang/penyedia jasa Luar Negeri
berupa pembebasan atau keringanan (LN), penyelenggara PMSE LN, dan
bea masuk dalam rangka penanganan penyelenggara PMSE Dalam Negeri (DN)
kondisi darurat serta pemulihan dan yang ditunjuk Menkeu. Kemudian, Pajak
penguatan ekonomi nasional. Penghasilan (PPh) atau pajak transaksi
Menteri Keuangan dalam rangka elektronik atas PMSE dipungut oleh
penanganan pandemi Covid-19 subjek pajak Luar Negeri (LN). Penyedia
memiliki kewenangan untuk barang/jasa LN, penyelenggara PMSE LN
memberikan fasilitas kepabeanan jika memenuhi ketentuan dapat
berupa pembebasan atau keringanan diperlakukan sebagai BUT dan dikenai
bea masuk. PPh dengan ketentuan yang diatur dalam
Kebijakan Keuangan Negara PP dan Peraturan Menteri Keuangan
merupakan salah satu hal yang dibahas (PMK). Sanksi bila terdapat pelanggaran,
dalam Peraturan Pemerintah Pengganti akan dilakukan pemutusan akses, dan
Undang-Undang (Perppu) No.1 Tahun teguran tertulis diatur dalam PMK.
2020. Dalam Perppu tersebut, Pemerintah Pemerintah juga memberi perpanjangan
memberikan relaksasi perpajakan dengan waktu pelaksanaan hak dan kewajiban
penyesuaian tarif Pajak Penghasilan (PPh) pajak selama masa penanganan Covid-19

120
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

seperti pengajuan keberatan yang jatuh Menurut Damayanti menguraikan


tempo dapat diperpanjang paling lama 6 fungsi-fungsi pajak sebagai berikut:
bulan. Kemudian, pengembalian (Damayanti dkk:2005).
kelebihan pembayaran pajak dapat a. Fungsi penerimaan (budgetair) yaitu
diperpanjang paling lama 1 bulan. fungsi sebagai sumber dana bagi
Pelaksanaan hak wajib pajak (kelebihan pemerintah untuk membiayai
pembayaran, surat keberatan, pengeluaran-pengeluaran.
pengurangan/penghapusan sanksi) dapat b. Fungsi mengatur (regulator) yaitu
diperpanjang paling lama 6 bulan. Waktu fungsi untuk mengatur atau
kahar pandemi mengacu pada Badan mengeluarkan kebijakan-kebijakan
Nasional Penanggulangan Bencana pemerintah dari sudut social dan
(BNPB). Selain itu, Menkeu memiliki ekonomi. Berdasarkan kewenangan
kewenangan untuk memberi fasilitas dalam pemungutannya, pajak dapat
kepabeanan dengan digolongkan menjadi Pajak Pusat dan
pembebasan/keringanan Bea Masuk (BM) Pajak Daerah.
yang diatur PMK. (Kementerian Pertumbuhan komponen
Keuangan Republik Indonesia: 2020). penerimaan Pajak hingga akhir bulan
Penerimaan negara terdiri dari Maret 2020 masih bersumber dari pajak
penerimaan dalam negeri Pemerintah dan atas konsumsi rumah tangga, meskipun
hibah. Penerimaan dalam negeri penerimaan pajak juga masih dipengaruhi
Pemerintah terdiri atas Penerimaan tekanan akibat tren pelemahan industri
Perpajakan yaitu Pajak dalam negeri manufaktur dan aktivitas perdagangan
berupa : (Dumairy:1997). internasional, serta pelemahan aktivitas
a. Pajak Penghasilan (PPh) ekonomi akibat penyebaran Covid-19.
b. Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Seiring adanya aturan terkait Work From
Jasa (PPN) dan Pajak Penjualan atas Home (WFH) baik untuk sektor
Barang Mewah (PPnBM) pemerintah maupun sektor swasta, maka
c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mulai terjadi perlambatan kegiatan usaha
d. Bea perolehan Hak atas tanah dan di akhir bulan Maret 2020 yang
bangunan (BPHTB) berpotensi menurunkan penyerahan
e. Pajak lainnya dalam negeri yang kemudian akan
f. Cukai. menekan penerimaan Pajak Pertambahan
Nilai Dalam Negeri (PPN DN) di bulan

121
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

April 2020. Kondisi tersebut


kemungkinan berlanjut dan semakin c. Kebijakan Relaksasi Perpajakan
terkontraksi di bulan Mei, mengingat di dalam Peraturan Menteri
bulan April sebagian daerah sudah Keuangan (PMK) Nomor 44/
melaksanakan Pembatasan Sosial PMK.03/2020, tentang Insentif
Berskala Besar (PSBB) di beberapa Pajak untuk Wajib Pajak (WP)
wilayah terdampak. Mengatasi kebijakan yang terkena dampak Corona
pemerintah terhadap dampak tersebut, Virus.
pemerintah memberikan fasilitas Pemerintah telah menerbitkan Peraturan
perpajakan berupa relaksasi pembayaran Menteri Keuangan (PMK) Nomor:
PPh Pasal 29 Orang Pribadi (OP) dan 23/PMK.03/ 2020, tentang Insentif Pajak
pelaporan SPT PPh OP. Kebijakan untuk Wajib Pajak yang terkena Virus
makro-mikro penanggulangan wabah Corona. Beberapa insentif yang diberikan
Covid-19 diharapkan akan dapat termasuk, Pasal 21 Pajak Penghasilan
mempertahankan ekspektasi positif semua (PPh) ditanggung pemerintah,
entitas ekonomi, baik di dalam negeri pembebasan impor Pasal 22 PPh,
maupun luar negeri. Keputusan lockdown pengurangan Pasal 25 PPh, dan
ini tidak diterapkan karena berbagai percepatan restitusi Pajak Pertambahan
alasan termasuk kesiapan negara dalam Nilai (PPN). Jumlah pelonggaran
menanggung resiko apabila lockdown dimaksud adalah tertuang dalam Surat
terjadi. Sebagaimana yang terjadi di Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Indonesia, penerimaan pajak pada kuartal No.KEP-156/PJ/2020. Peraturan ini
I-2020 tercatat mengalami kontraksi atau dibuat dan ditandatangani langsung oleh
minus hingga 2,5%. Adapun beberapa Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo
instrumen pajak yang minus setelah pada tanggal 20 Maret 2020 dan mulai
digunakan untuk penanganan Covid-19 berlaku pada tanggal yang sama.
adalah PPh Badan dan Pajak Dalam Relaksasi Pasal 21 Pajak Penghasilan
Rangka Impor (PDRI) terdiri beberapa dengan memberikan pajak pemerintah
jenis, yaitu Pajak Penghasilan (PPh) pasal 100% atas penghasilan pekerja yang
22 impor, PPh pasal 22 ekspor, Pajak memiliki penghasilan hingga Rp 200 juta
Pertambahan Nilai (PPN) impor, dan per tahun di sektor manufaktur, baik yang
Pajak Penjualan Barang Mewah berlokasi di KITE (Kawasan Industri
(PPnBM). (Dina Eva Santi Silalahi:2020). Tujuan Ekspor) dan non-KITE. Relaksasi

122
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

diberikan selama 6 bulan mulai dari gaji No. 44/PMK.03/2020 tentang Insentif
April hingga September. (Kementerian Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak
Keuangan Republik Indonesia: 2020). Pandemi Corona Virus Disease 2019. Bab
Pemberian insentif ini sebagai respon dari tersebut menguraikan tentang Insentif
pemerintah atas menurunnya PPh Final berdasarkan Peraturan
produktivitas para pelaku usaha karena Pemerintah No. 23 tahun 2018 tentang
roda perekonomian wajib pajak yang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari
menurun drastis akibat wabah ini. Usaha Yang Diterima Atau Diperoleh
Pemerintah terus berusaha Wajib Pajak Yang Memiliki Peredaran
memberikan stimulus bagi Bruto Tertentu. Pada peraturan
perekonomian nasional. Dikutip dari situs sebelumnya yaitu PMK No. 23, insentif
kemenkeu.go.id, ada tambahan belanja PPh Final ini tidak dimasukkan.
APBN 2020 yang ditujukan untuk Kementerian Keuangan secara
penanganan pandemik Covid-19, yaitu resmi menanggung PPh Final Usaha
sebesar 255,1 triliun rupiah. Anggaran ini Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang
mencakup untuk bidang Kesehatan selama ini dipatok 0,5% dari peredaran
sebesar 75 triliun rupiah, Social Safety bruto. Pelaku UMKM mendapat
Net sebesar 110 triliun rupiah, dan fasilitas pajak penghasilan final tarif
dukungan dunia usaha (Perpajakan 0,5% (PP 23/2018) yang ditanggung
Ditanggung Pemerintah (DTP) yaitu; pemerintah.
Pajak DTP dan Bea Masuk DTP) sebesar Direktur Penyuluhan, Pelayanan,
70,1 triliun rupiah. Poin dukungan usahan dan Hubungan Masyarakat Direktorat
termasuk di dalamnya komponen stimulus Jenderal (Dirjen) Pajak Kemenkeu,
bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Hestu Yoga Saksama mengungkapkan
(UMKM). Harapannya UMKM bisa bahwa perkiraan besar insentif pajak
bertahan di tengah pandemi virus korona. penghasilan (PPh) Final untuk UMKM
Terlebih dengan adanya kebijakan itu sebesar Rp 2,4 triliun.
Pembatasan Sosial Berskala Besar Ada perubahan dari PMK No.23
(PSBB) yang membuat perputaran ke PMK No. 44. PMK No. 23 tahun
ekonomi melambat. 2020 memuat empat stimulus fiskal.
Dukungan dunia usaha, dalam Kemudian di PMK No.44
hal ini UMKM, disahkan dalam Peraturan tahun 2020 terdapat satu penambahan
Menteri Keuangan Republik Indonesia (perluasan) insentif PPh Final 0,5%

123
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Pajak Ditanggung Pemerintah. Lima dipotong PPh pasal 21 atas


stimulus berupa insentif tersebut yaitu: penghasilan, selama April sampai
1. Relaksasi Pasal 21 Pajak dengan September 2020 nanti
Penghasilan (PPh Pasal 21) pegawai akan menerima kembali
Relaksasi PPh 21 ditanggung potongan PPh 21. Potongan itu
pemerintah (bagi pekerja di diberikan bersamaan dengan
seluruh sektor industri penghasilan bulanan yang diterima
manufaktur yang punya income pegawai. Statusnya yang
sampai 200 juta/tahun) dengan sebelumnya pajak ditanggung oleh
nilai ditanggung diperkirakan si penerima penghasilan menjadi
senilai 8,6 triliun rupiah. ditanggung oleh pemerintah atau
Relaksasi diberikan melalui skema disebut Pajak Ditanggung
Pajak Penghasilan Pasal 21 yang Pemerintah (PDP). Jadi, jika ada
Ditanggung Pemerintah (DTP) pemberi kerja yang menyalahi
sebesar 100% dari pendapatan aturan terkait PMK ini akan dikenai
pekerja hingga Rp 200 juta di sektor sanksi sesuai dengan aturan yang
manufaktur (termasuk Kemudahan berlaku.
Impor Tujuan Ekspor/KITE dan 2. Relaksasi Pasal 22 Pajak Impor
Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (Pajak Penghasilan Pasal 22 Impor)
dari Usaha Kecil dan Relaksasi PPh 22 impor bagi 19
Menengah/IKM KITE). PPh DTP sektor industri manufaktur, baik
diberikan selama 6 bulan, mulai di lokasi KITE (Kemudahan
dari April hingga September 2020. Impor Tujuan Ekspor) dan non
Jumlah nilai yang ditanggung KITE. Besar penundaan
pemerintah adalah 8,6 triliun diperkirakan senilai 8,15 triliun
rupiah. Diharapkan bahwa pekerja upiah. Relaksasi diberikan melalui
di sektor manufaktur akan pembebasan skema pembebasan
menerima pendapatan tambahan PPh Impor Pasal 22 untuk 19 sektor
untuk mempertahankan daya beli. tertentu, Wajib Pajak KITE, dan
Insentif ini akan mempengaruhi Wajib Pajak IKM KITE.
penghasilan yang akan diterima Pembebasan Pajak Penghasilan
oleh setiap pegawai selama 6 bulan Pasal 22 Impor diberikan selama 6
ini. Jika sebelumnya pegawai bulan mulai dari bulan April hingga

124
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

September 2020 dengan total Keterangan Bebas (SKB) PPh Pasal


perkiraan pembebasan 8,15 triliun 22 Impor kepada wajib pajak.
rupiah. Kebijakan ini diadopsi Relaksasi 22 pajak pendapatan
sebagai upaya untuk menyediakan impor bagi mereka yang
ruang arus kas bagi industri sebagai mengimpor barang mentah untuk 19
kompensasi untuk pengalihan biaya industri manufaktur yang terkena
(biaya terkait dengan perubahan di dampak sesuai dengan rekomendasi
negara asal impor). PPh Pasal 22 KADIN dan APINDO yang
impor yang diberikan insentif keduanya berlokasi di wilayah
berupa pembebasan pembayaran KITE dan non-KITE.
pajak. Pembebasan ini merupakan 3. Relaksasi Pasal 25 Pajak
efek dari berkurangnya aktivitas Penghasilan (PPh Pasal 25)
pengiriman barang untuk masuk ke Relaksasi PPh 25 bagi korporasi
Indonesia guna mencegah berupa potongan 30% bagi 19
penyebaran virus yang semakin sektor industri manufaktur, baik
masif perkembangannya di di lokasi KITE dan non KITE
Indonesia, baik itu penghentian (berdasarkan rekomendasi
sementara dari negara asal atau KADIN dan APINDO). Besar
pengurangan aktivitas belanja dari Penundaan sekitar 4,2 triliun
pelaku impor di Indonesia. rupiah. Relaksasi diberikan melalui
Penurunan aktivitas impor ini skema pengurangan pajak Pasal 25
sangat mempengaruhi neraca dari 30% menjadi 19 sektor
perdagangan Indonesia sehingga tertentu, Wajib Pajak KITE, dan
perlu diberikan sebuah stimulan Wajib Pajak KITE-IKM selama 6
melalui insentif agar wajib pajak bulan dari April hingga September
yang menjadi pelaku usaha kembali 2020 dengan total perkiraan
semangat melakukan kegiatan di pengurangan 4,2 triliun rupiah.
situasi tidak kondusif seperti ini. Seperti halnya dengan Pasal 22
Bagi wajib pajak yang melakukan relaksasi Pajak impor, melalui
aktivitas impor akan diberikan kebijakan ini diharapkan bahwa
pembebasan PPh Pasal 22 impor industri akan mendapatkan ruang
selama 6 bulan. Pemberian fasilitas arus kas sebagai kompensasi untuk
ini diberikan melalui Surat biaya pengalihan (biaya terkait

125
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

dengan perubahan di negara asal miliar rupiah. Besar restitusi 1,97


impor dan tujuan ekspor). Selain triliun rupiah. PPN yang diberikan
itu, dengan mengubah negara tujuan insentif selama masa wabah Covid-
ekspor, diharapkan ekspor akan 19 ini. Untuk PPN perlakuan
meningkat. PPh Pasal 25 yang akan pemberian insentif berbeda dengan
menerima insentif dengan ketiga jenis pajak sebelumnya.
pengurangan besarnya angsuran Insentif PPN yang diberikan adalah
sebesar 30% dari total angsuran dengan kemudahan proses
yang seharusnya dibayar selama 6 pemberian restitusi kepada
bulan ke depan. PPh Pasal 25 Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang
masuk ke dalam aturan ini karena telah ditentukan pada PMK 23
banyaknya pelaku usaha yang mulai Tahun 2020 selama 6 bulan ke
berkurang aktivitasnya atau bahkan depan dimulai pada bulan April.
menghentikan usahanya untuk Ada perbedaan batasan nominal
sementara selama wabah ini belum restitusi yang diberikan kepada PKP
berhenti. Ketika kondisi seperti ini Eksportir dan PKP Non Eksportir.
produktivitas wajib pajak menjadi Untuk PKP yang bertindak sebagai
turun akan tidak adil jika wajib eksportir tidak ada batasan nominal
pajak yang selama ini PPN yang akan dilakukan restitusi
membayarkan angsuran jenis pajak sedangkan untuk PKP Non
ini tidak diberikan insentif. Selama Eksportir diberikan percepatan
peraturan ini, wajib pajak tidak restitusi dengan nilai paling banyak
perlu mengajukan pengurangan 5 miliar rupiah. Kepada PKP
angsuran untuk mendapatkan Eksportir mendapatkan fasilitas
insentif karena akan berlaku secara yang tak terbatas dalam pengajuan
otomatis. restitusi kali ini. Hal itu disesuaikan
4. Relaksasi Restitusi Pajak dengan penerapan tarif PPN yang
Pertambahan Nilai (PPN) selama ini diberikan oleh para
Relaksasi restitusi PPN bagi eksportir. Bagi PKP yang masuk ke
perusahaan eksportir dipercepat dalam klasifikasi yang mendapatkan
tanpa audit awal dan tanpa insetif pajak untuk tidak perlu
batasan/plafon. Bagi perusahaan mengajukan permohonan penetapan
noneksportir dibatasi sampai 5 PKP beresiko rendah ke KPP

126
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

terdaftar. Relaksasi disediakan pemerintah untuk melakukan perjalanan


melalui pengembalian PPN yang ke luar negeri dan penutupan beberapa
dipercepat (pengembalian awal) sektor pariwisata akibat dari kurangnya
untuk 19 sektor tertentu, WP KITE, wisatawan mancanegara. Dampak sektor
dan WP KITE-IKM. Pengembalian perdagangan, khususunya ekspor dan
pajak PPN dipercepat selama 6 impor, bahan baku dan barang modal.
bulan, mulai dari bulan April Produksi turun, barang langka dan harga
hingga September 2020 dengan barang terus meningkat sehingga
total estimasi pengembalian sebesar menimbulkan inflasi. Kenaikan harga
1,97 triliun rupiah. Tidak ada barang yang disertai penghasilan yang
batasan pada nilai pengembalian menurun merupakan kondisi fatal daya
PPN khusus untuk eksportir, beli masyarakat. Sebagian bahan baku
sedangkan untuk non-eksportir untuk industri di Indonesia sendiri masih
jumlah pengembalian PPN dipasok dari China yang mengalami
ditetapkan maksimum 5 miliar kendala produksi akibat karantina di
rupiah. Dengan percepatan restitusi, sejumlah daerah untuk membendung
wajib pajak bisa lebih optimal pandemi Covid- 19. (Syahriyah Semaun:
dalam menjaga likuiditas. 2020).
5. Insentif pajak bagi pelaku usaha Saat ini ekonomi global
UMKM yaitu PPh Final 0,5%-nya mengalami krisis akibat pandemi Covid-
ditanggung pemerintah. 19, indeks bursa saham rontok. Nilai
tukar rupiah terhadap dollar USA
d. Efektivitas Kebijakan Perpajakan melemah hal ini diakibatkan banyaknya
Terhadap Stabilitas Ekonomi investor asing meninggalkan pasar
Indonesia Selama Pandemi Covid- keuangan Indonesia, pasar saham anjlok,
19 mempengaruhi perekonomian dalam
Krisis ekonomi global timbul negeri. Penguatan dollar USA ini terjadi
akibat wabah virus Corona atau karena kepanikan di pasar global
pandemi Covid-19, kegiatan logistik, akibat Covid-19 serta bergejolaknya pasar
pariwisata dan perdagangan merupakan minyak. Kemungkinan rupiah akan
sektor yang memperoleh dampak besar melemah terus terhadap nilai tukar dollar
dari wabah virus Corona. Hal ini AS. Dibutuhkan penanganan yang serius
diakibatkan larangan sejumlah dan kebijakan yang tegas dan tepat

127
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

sasaran untuk menyelesaikan krisis ini diharapkan dapat memberikan


ekonomi tersebut. ruang cash flow bagi industri
Untuk mendorong pertumbuhan dengan penundaan pajak, berlaku
ekonomi agar tetap berjalan di tengah mulai bulan April hingga
krisis ekonomi akibat wabah covid-19, September 2020
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan d) Pembebasan pajak restoran dan
stimulus yang terangkum ke dalam 3 hotel selama 6 bulan. Kebijakan
stimulus yaitu stimulus fiskal, non fiskal tersebut diberlakukan untuk 10
dan sektor ekonomi. destinasi wisata dan 33 kota dan
Ketiga stimulus tersebut berkaitan kabupaten. Peraturan ini mulai
dengan berkaitan dengan kebutuhan berlaku bulan April hingga
masyarakat dalam bidang usaha, bisnis, September 2020.
pajak dan sebagainya. (Syahriyah e) Relaksasi restitusi untuk pajak
Semaun: 2020) pertambahan nilai atau PPN
Stimulus fiskal untuk mendorong dipercepat selama 6 bulan. Hal ini
pertumbuhan ekonomi masyarakat, diharapkan dapat membantu
seperti: likuiditas perusahaan dampak dari
a) Pembebasan sementara pajak pandemi Covid-19.
penghasilan atau PPh pasal 21 Ekonomi adalah aliran sirkuler
selama 6 bulan untuk industri terpadu yang terdiri dari masyarakat
pengolahan. Hal ini dapat konsumen dan produsen. Sederhananya,
mempertahankan daya beli pekerja pengeluaran satu entitas adalah makanan
yang bekerja di sektor industri. untuk entitas lain. Produksi dari satu
Peraturan ini mulai berlaku bulan entitas tidak hanya barang dan jasa yang
April hingga September 2020. siap untuk dikonsumsi, tetapi juga
b) Penundaan pembayaran penghasilan pendapatan untuk rumah tangga yang
impor atau PPh pasal 22 selama 6 bekerja di pabrik dan rumah tangga
bulan. Peraturan Ini mulai berlaku produksi. Dalam hal pelaku sektor
bulan April hingga September 2020. produksi, perekonomian Indonesia
c) Pengurangan pajak PPh pasal 25 didominasi oleh Usaha Mikro, Kecil dan
sebesar 60 % selama 6 bulan. Menengah (UMKM). Data dari
Peraturan ini mulai berlaku bulan Kementerian Koperasi dan UKM
April hingga September 2020. Hal menyebutkan, pada tahun 2019, entitas

128
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

produksi Indonesia didominasi oleh keuangan Indonesia stabil. Diatur dalam


UMKM, yaitu 99,99 persen dari total PMK 28/2020 tidak hanya mengatur
jumlah unit bisnis yang ada. Sementara pelonggaran pajak tetapi pemerintah juga
itu, dalam hal nilai tambah, UMKM mengatur stimulus ekonomi dengan
berkontribusi sekitar> 40% dari Produk kemudian menggunakan instrumen pajak
Domestik Bruto (PDB). untuk mendukung ketersediaan obat-
(Sumantoro:2007). obatan, peralatan medis, dan alat
Dalam hal ukuran jumlah pekerja pendukung lainnya yang diperlukan
dan omset, yang terkecil adalah usaha dalam menangani wabah virus Corona.
mikro dengan kontribusi nilai tambah (Kompas: 2020).
sekitar 34 persen dari PDB. Sedangkan Relaksasi Pajak adalah cara paling
entitas berjumlah sekitar 98 persen dari efektif untuk mengatasi perekonomian
63 juta total unit bisnis yang ada, Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani
termasuk perusahaan besar. Tidak seperti menyatakan bahwa pengurangan tarif
karyawan kerah putih di kantor, untuk pajak (relaksasi) memang menghasilkan
bisnis mikro dan pekerja, hidup adalah penurunan pendapatan negara. Namun,
dari hari ke hari dengan mengandalkan tarif pajak penghasilan badan saat ini
omset dan pendapatan harian. Omzet sebesar 25 persen jika diturunkan dapat
bisnis mikro per tahun rata-rata sekitar berdampak pada peningkatan
Rp. 76 juta, artinya Rp. 6 juta sebulan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan
atau Rp. 200.000 per hari. Untuk grup ini, ekonomi pemerintah dalam bentuk
akses dan peluang untuk menjual produk insentif pajak dan stimulus sebagai upaya
mungkin lebih penting daripada bantuan untuk mengurangi dampak pandemi
tunai dan kredit. Covid-19, merupakan angin segar bagi
Pelonggaran pajak diharapkan dunia bisnis. Melalui kebijakan ini,
dapat meningkatkan arus kas Indonesia diharapkan dunia bisnis tidak akan gagal
karena dapat membantu meningkatkan setelah pandemi dan ekonomi Indonesia
pendapatan kotor suatu negara. Ini adalah dapat tetap stabil. (M. H. Munandar:
dampak positif jika pelonggaran pajak 2020).
dilakukan pada pasal 21, 22, dan 25. Oleh Pendapat dari penulis untuk
karena itu Menteri Keuangan dan stafnya menyelematkan ekonomi Negara dari
yang mengurus pelonggaran pajak dampak pandemi Covid-19, maka
bertujuan untuk membuat arus kas pelonggaran pajak yang dicurahkan oleh

129
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

pemerintah perlu diperluas ke sektor lain. berupa pembebasan atau keringanan


Untuk saat ini, pemerintah telah bea masuk dalam rangka penanganan
melonggarkan pengenaan Pajak kondisi darurat serta pemulihan dan
Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan penguatan ekonomi nasional. Penulis
Pasal 22, Pajak Penghasilan Pasal 25, dan menyimpulkan bahwa kebijakan pajak
pengembalian pajak PPN khusus ke dilakukan oleh Pemerintah Indonesia
sektor manufaktur. Jadi menurut penulis, sudah efektif. Namun, keefektifan ini
pelonggaran pajak penghasilan dalam membutuhkan langkah-langkah
pasal 21, 22, dan pasal 25 serta pendukung lainnya untuk mencapai
pengembalian pajak adalah hal yang efektifitas sempurna dan dapat
paling efektif dan tepat dalam mengatasi meningkatkan pertahanan ekonomi
dampak ekonomi Indonesia dalam Indonesia, langkah pendukungnya antara
menghadapi wabah Covid-19. lain kebijakan relaksasi pajak. Sudah
tepat jika Indonesia menerapkan
KESIMPULAN kebijakan relaksasi pajak, salah satu
Dalam menghadapi pandemik kebijakan relaksasi pajak adalah membuat
Covid-19 ini, pemerintah menerapkan karyawan tidak perlu membayar PPh
berbagai kebijakan perpajakan untuk untuk 6 April-September. Di beberapa
menjaga pertumbuhan ekonomi maupun negara, pelonggaran pajak dapat berhasil
kestabilan perekonomian. Kebijakan di meningkatkan stabilitas ekonomi suatu
bidang perpajakan melalui penerbitan negara. Melalui pandemi Covid-19,
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- pemerintah Indonesia dapat belajar
Undang Nomor 1 Tahun 2020, antara lain bertindak tegas dalam mengambil
meliputi: 1) Penyesuaian tarif Pajak keputusan. Karena dengan kejadian tak
Penghasilan Wajib Pajak badan dalam terduga ini pemerintah harus bisa
negeri dan bentuk usaha tetap; 2). bertindak tegas untuk mengatasi semua
Perlakuan perpajakan dalam kegiatan masalah yang ada, dengan mengeluarkan
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik kebijakan untuk menangani masalah yang
(PMSE); 3). Perpanjangan waktu ada di masyarakat khususnya bidang
pelaksanaan hak dan pemenuhan perekonomian, moneter dan fiskal.
kewajiban perpajakan; dan 4). Pemberian Kebijakan penerbitan Peraturan
kewenangan kepada Menteri Keuangan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
untuk memberikan fasilitas kepabeanan Nomor 1 Tahun 2020 dan relaksasi pajak

130
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

dianggap efektif untuk mengatasi masalah Indra Maipita, dkk. (2010). Dampak
Kebijakan Fiskal Terhadap
keuangan Negara dan ekonomi yang tidak
Kinerja Ekonomidan Angka
stabil akibat pandemi Covid-19. Kemiskinan Di Indonesia. Bul.
Ekon. Monet. Dan Perbank., vol.
12, no. 4, p. 421.
DAFTAR PUSTAKA
M. H. Munandar. (2020). Analysis The
a. Sumber Buku Effectiveness of Tax Relaxation
Damayanti dkk, Perpajakan Indonesia. Due To Covid-19 Pandemic On
Salatiga: Andi, 2005. Indonesian Economic Defense. Lex
Sci. Law Rev., vol. 2, no. 1, pp.
Dumairy, Perekonomian Indonesia. 133–142.
Jakarta: Erlangga, 1997.

I. Wayan Sudirman. (2014). Kebijakan c. Sumber Internet


Fiskal dan Moneter: Teori dan Ikatan Akuntan Indonesia. (2020).
Empirikal. Jakarta: Kencana. Relaksasi Aturan Djp
Kementerian Keuangan
Saraclaers. (1993). Social Research. Menghadapi Pandemi Covid-19.
Australia: Macmillan Education. Diakses Juli 2020 dari
http://iaiglobal.or.id/v03/berita-
Sudiyono R. (1985). Ekonomi Makro : kegiatan/detailberita-1240-
Analisis IS-LM dan Permintaan- relaksasi-aturan-djp-kementerian-
Penawaran Agregat. keuangan-menghadapi-pandemi-
Yogyakarta.Liberty. covid19.

Sumantoro. (2007). Hukum Ekonomi. Kementerian Keuangan Republik


Depok: UI Press. Indonesia. (2020). Ini Daftar
Kebijakan Keuangan Negara
b. Sumber Jurnal dalam Perppu No.1 Tahun 2020.
Diakses Juli 2020 dari
Dina Eva Santi Silalahi Strategi https://www.kemenkeu.go.id/publi
Kebijakan Fiskal Pemerintah kasi/berita/ini-daftar-kebijakan-
Indonesia dalam Menghadapi keuangan-negara-dalam-perppu-
Dampak Pandemi Covid-19, J. no1-tahun-2020/.
Ekon. Ekon. Syariah, vol. 3, no. 2,
pp. 156–167, 2020. Kementerian Keuangan Republik
Indonesia. (2020). Daftar
Henny Juliani. (2020). Analisis Yuridis Relaksasi Pajak Untuk Mitigasi
Kebijakan Keuangan Negara Dampak-Negatif Virus Pada
dalam Penanganan Pandemi Ekonomi. Diakses Juli 2020 dari
Covid-19 Melalui Peraturan https://www.kemenkeu.go.id/publi
Pemerintah Pengganti Undang- kasi/berita/ini- daftar-relaksasi-
Undang Nomor 1 Tahun 2020, pajak-untuk-mitigasi-dampak-
Adm. Law Gov. Journal., vol. 3, negatif-virus-corona-pada-
no. 2, pp. 329–347. ekonomi/.

131
PROGRESS Vol 3 No. 2, Agustus 2020
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E-ISSN 2622-7037 |P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Media Kompas.(2020). Insentif Pajak Di Undang-Undang No.36 Tahun 2008


Tengah Virus Corona Jadi Angin tentang Pajak Penghasilan
Segar Dunia Usaha. Diakses Juli
2020 dari Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
https://money.kompas.com/read/20 Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun
20/04/13/122602526/insentif- 2020 tentang Kebijakan Keuangan
pajak-di-tengah-virus-corona-jadi- Negara Dan Stabilitas Sistem
angin- segar-dunia-usaha . Keuangan Untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease
Syahriyah Semaun. (2020). Dampak 2019 (Covid-19) Dan/Atau Dalam
Pandemi Covid-19 ; Stimulus Di Rangka Menghadapi Ancaman
Tengah Krisis Ekonomi Global. Yang Membahayakan
Diakses Juli 2020 dari Perekonomian Nasional Dan /Atau
http://www.iainpare.ac.id/dampak- Stabilitas Sistem Keuangan.
pandemi-covid-19-stimulus-di- Indonesia, 2020.
tengah-krisis-ekonomi-global/2/.
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 44/PMK.03/2020
d. Sumber Peraturan Perundang- tentang Insentif Pajak
Undangan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 KEP-156/PJ/2020 tentang
tentang Perubahan ke empat Kebijakan Perpajakan Sehubungan
Undang Nomor 6 Tahun 1983 Dengan Penyebaran Wabah Virus
tentang Ketentuan Umum dan Tata Corona 2019
Cara Perpajakan.

132

You might also like