You are on page 1of 21

EFEKTIVITAS PENYALURAN BANTUAN SOSIAL

PEMERINTAH UNTUK MENGATASI DAMPAK COVID-19 DI


INDONESIA
Noni Noerkaisar
Institut Pertanian Bogor

Abstract
The spread of the Covid-19 pandemic resulted in a domino effect for all the sectors
starting from health issues to social issues, economic, and political. Facing this situation,
the government has designed various Social Safety Network policies as an effort to protect
susceptible and affected communities from the COVID-19 pandemic. The next problem
that occurs is during social assistance which is disbursed by the government, such as the
inaccurate targeting of social assistance recipients. Therefore, this study was conducted to
analyze further the distribution effectiveness on social assistance provided by the
government to overcome the impact because of Covid-19 pandemic in Indonesia. This
study used a qualitative approach based on literature studies or research-oriented to the
secondary information collected from various related sources. The results of this study
showed that the social assistance distributed by the government is still not effective. It was
because there were still inaccuracies in the social assistance recipients, unequal
distribution of assistance, long distribution, misappropriation of funds, illegal levies,
nominal amounts reduction, and resources received, errors inclusion and exclusion, to the
social assistance politicization.

Abstrak
Penyebaran wabah Covid-19 mengakibatkan efek domino bagi semua sektor yang
berawal dari persoalan kesehatan ke persoalan sosial, ekonomi, hingga politik.
Menghadapi situasi tersebut pemerintah telah merancang berbagai kebijakan Jaringan
Pengaman Sosial dalam upaya melindungi masyarakat rentan serta terdampak dari
pandemi Covid-19. Permasalahan selanjutnya yang senantiasa timbul saat bantuan
sosial digelontorkan oleh pemerintah yakni adanya ketidaktepatan sasaran penerima
bantuan sosial. Oleh karenanya riset ini dilakukan untuk menganalisis lebih lanjut
efektivitas penyaluran bantuan sosial yang diberikan pemerintah untuk mengatasi
dampak penyebaran Covid-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan kaidah
kualitatif berdasarkan studi literatur, yaitu kaidah riset yang berorientasi pada
pengumpulan informasi sekunder dari bermacam sumber terkait. Hasil penelitian
diketahui bahwa bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah hingga saat ini masih
belum efektif. Hal tersebut dikarenakan masih terdapat ketidaktepatan sasaran
penerimaan bantuan, ketidakmerataan penyaluran bantuan, pendistribusian yang lama,
penyelewengan dana, pungutan liar, pengurangan jumlah nominal maupun sumber
daya yang diterima, inclusion dan exclusion error, hingga politisasi bantuan sosial.

Keywords: effectiveness, distribution, government’s social aid, covid-19, Indonesia


JEL Classification: N4, N9

Alamat Korespondensi: noninoerkaisar@gmail.com 83


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tahun 2019 merupakan awal mula sosial, ekonomi, hingga politik. Dapat
kemunculan wabah virus jenis baru yaitu dilihat dari Gambar 1, data Badan Pusat
corona virus (SARS-CoV-2) serta Statistik (BPS) mencatat penurunan
penyakitnya yang dinamakan corona pertumbuhan laju ekonomi Indonesia
virus disease 2019 (Covid-19). Semenjak pada Triwulan II-2020 menjadi negatif
itu, wabah tersebut semakin menyebar sebesar -5,32%. Sebelumnya, laju
dan berkembang di seluruh penjuru pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
negara termasuk Indonesia. Di Indonesia Triwulan I-2020 sebesar 2,97% atau mulai
kasus virus corona pertama kali terjadi menandakan adanya perlambatan laju
pada awal bulan Maret 2020 dan aktivitas perekonomian. Hasil
penyebarannya terus meluas. Merujuk pengamatan Lembaga Ilmu Pengetahuan
informasi dari Satuan Tugas Penanganan Indonesia (LIPI) kepada 1.548 responden
Covid-19 yang tersaji pada Grafik 1, yang tersebar di 32 provinsi,
terkonfirmasi bahwa jumlah pasien positif mengungkapkan lebih dari 50 persen
terkena Covid-19 per tanggal 29 Maret responden menghadapi kesulitan
2021 yakni 743.198 pasien. Sebanyak keuangan imbas dari pandemi Covid-19.
82.25% atau 611.097 pasien dinyatakan Kebijakan Pembatasan Sosial
sembuh dan 22.138 pasien atau 2.97% Berskala Besar (PSBB) yang
terkonfirmasi meninggal. Penyebaran diimplementasikan pemerintah dalam
wabah Covid-19 mengakibatkan efek upaya percepatan penanganan Covid-19
domino bagi semua sektor yang berawal menjadi salah satu faktor perlambatan
dari persoalan kesehatan ke persoalan laju ekonomi selama pandemi

Grafik 1. Perkembangan Kasus Covid-19 di Indonesia per Tanggal 29 Maret


2021

Sumber: Satuan Tugas Penanganan Covid-19, 2021

85
berlangsung. Ruang gerak masyarakat dan langkah luar biasa atau extraordinary
yang dipersempit dalam melaksanakan akibat pandemi Covid-19. Langkah-
aktivitas sehari-hari berdampak pada langkah tersebut diterapkan di bidang
pemenuhan kebutuhan hidup. Meskipun keuangan negara dan sektor keuangan
demikian, physical distancing yang dalam upaya penanganan krisis
diterapkan pemerintah bukanlah tanpa kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, dan
alasan. Dengan semakin banyak keuangan. Lebih lanjut Ketua Badan
masyarakat yang tetap tinggal di rumah, Anggaran DPR RI Said Abdullah (2020)
maka akan mengurangi penularan wabah menyatakan terdapat empat hal secara
Covid-19 secara masif (Lestary et al, bersamaan pada Perppu Nomor 1 Tahun
2020). Pemerintah Indonesia 2020 yang akan dilaksanakan
melaksanakan berbagai upaya untuk pemerintah. Keempat hal tersebut adalah
menghadapi pandemi. Berbagai penanganan Covid-19, antisipasi
kebijakan dirumuskan untuk melindungi terhadap sistem keuangan, stimulus
masyarakat yang rentan juga terdampak ekonomi untuk usaha mikro kecil
pandemi Covid-19. Salah satunya dengan menengah (UMKM) dan koperasi, serta
menerbitkan Undang-Undang Nomor 2 bantuan sosial.
Tahun 2020 perihal Penetapan Peraturan Pembagian bantuan sosial yang
Pemerintah Penganti Undang-Undang diberikan pemerintah untuk masyarakat
(Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 tentang Indonesia bukanlah suatu hal baru.
kebijakan keuangan negara serta Beragam skema bantuan sosial serta
kestabilan sistem keuangan dalam subsidi telah dilaksanakan pemerintah
penanggulangan pandemi Covid-19 untuk mencukupi hak dasar,
dan/atau dalam skema menghadapi meringankan tanggungan, dan
ancaman yang dapat berpengaruh bagi memperbaiki tingkat hidup warga negara
perekonomian nasional dan/atau yang kurang berkecukupan. Hal ini
kestabilan sistem keuangan sebagai sejalan dengan teori welfare state,
Undang-Undang. merujuk dari Alfitri (2012) konsep welfare
Tujuan pembentukan Perppu Nomor state dalam Encyclopedia Britannica yakni
1 Tahun 2020 menurut Menteri terkait tanggung jawab negara sebagai
Keuangan Sri Mulyani (2020) yaitu untuk garda terdepan dalam melindungi serta
memberi landasan hukum bagi memakmurkan kesejahteraan ekonomi
pemerintah dalam menetapkan kebijakan dan sosial rakyatnya.

Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2020

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020

86
Di masa pandemi sekarang ini menunjukkan bahwa adanya
program Jaring Pengaman Sosial (JPS) permasalahan terhadap penyaluran dana
berupa bantuan sosial sembako, bantuan Bantuan Sosial oleh Pemerintah Provinsi
sosial tunai, kartu prakerja, program yang diawali dengan tidak dilakukannya
keluarga harapan, dan subsidi listrik monitoring dan evaluasi kepada para
menjadi salah satu wujud intervensi penerima bantuan oleh Biro
pemerintah dalam upaya menanggulangi Kesejahteraan Rakyat. Tidak hanya di
pengaruh Covid-19 terhadap masyarakat tingkat pemerintah daerah, lebih lanjut
yang berpotensi terkena imbas sosial hal ini diperparah dengan penemuan
maupun ekonomi. Sumodiningrat (1999) kasus penyelewengan dana bantuan
memaparkan bahwa JPS sering kali sosial Covid-19 yang terjadi terhadap
menimbulkan permasalahan tersendiri. pejabat negara di pemerintah pusat
Dalam situasi krisis dan keterbatasan terkait penggunaan anggaran bantuan
sumber dana, pelaksanaan program JPS sosial dalam penanganan pandemi
akan menemui banyak hambatan. Tidak Covid-19 (CNN Indonesia, 2020).
hanya itu, mengelola dana agar cepat Berdasarkan beberapa sumber dan
dan tepat mengenai sasaran menjadi riset terdahulu bisa ditarik benang merah
persoalan lain yang timbul saat dana bahwa sering terjadi permasalahan dalam
tersedia dalam jumlah yang cukup. Teja penyaluran bantuan sosial pemerintah
(2020) juga mengungkapkan baik sebelum maupun pada saat
ketidaktepatan sasaran penerima pandemi. Permasalahan tersebut yang
bantuan sosial menjadi permasalahan membuat penyaluran bantuan sosial
yang senantiasa timbul saat bantuan menjadi tidak efektif sampai ke
sosial digelontorkan pemerintah. Selain masyarakat. Berlandaskan penjabaran
itu, terdapat tumpang tindih program penelitian sebelumnya, terdapat
bantuan sosial COVID-19 yang perbedaan variabel dan hasil yang
dicetuskan pemerintah sehingga menjadi penyebab bantuan sosial
menyebabkan kesemrawutan dalam pemerintah belum tersalurkan dengan
pelaksanaannya (Mufidah, 2020). Proses maksimal kepada masyarakat yang
pendistribusian bantuan sosial pun dirasa membutuhkan. Dapat diketahui
belum optimal sampai ke masyakarat, penelitian terdahulu hanya memfokuskan
dikarenakan sistem penunjang ketetapan pengkajian di satu sisi saja, sehingga
yang masih samar dan juga ketidaksiapan diperlukan suatu kajian lebih mendalam
pemerintah (Hirawan, 2020). untuk membahas apakah penyaluran
Di sisi lain Purnia et al (2019) bantuan sosial pemerintah saat pandemi
mengungkapkan pemberian donasi sudah berjalan maksimal. Oleh sebab itu,
bantuan sosial dari pemerintah pusat tujuan penelitian dilakukan untuk
kerap disalahgunakan oleh pemerintah menganalisis efektivitas penyaluran
daerah. Ragam penyimpangan bantuan sosial pemerintah untuk
dilaksanakan dengan berbagai metode mengatasi dampak Covid-19 di Indonesia.
seperti membuat Lembaga Sosial Diharapkan pembahasan penelitian ini
Masyarakat (LSM) fiktif, sampai dengan dapat memberikan wawasan terkait
kepentingan kampanye pemilihan kepala penyaluran bantuan sosial pemerintah
daerah. Sejalan dengan itu, hasil saat pandemi Covid-19 berlangsung
penelitian Negara dan Nuswardani (2014) sehingga pada penelitian berikutnya

87
mampu untuk memaparkan alternatif standar ketetapan. Pemerintah daerah
solusi yang lebih bervariasi dan inovasi diperbolehkan memberi bantuan sosial
agar penyaluran bantuan sosial untuk penduduk atau kelompok
pemerintah dapat berjalan dengan efektif. masyarakat setara dengan kemampuan
keuangan daerah. Penduduk atau
TINJAUAN LITERATUR kelompok masyarakat tersebut meliputi
Bantuan Sosial (a) perorangan, keluarga, dan/atau
Bantuan sosial (bansos) ialah masyarakat yang mengalami situasi yang
pemberian santunan berbentuk donasi tidak solid dampak dari kemelut sosial,
atau barang baik dari pemerintah ekonomi, politik, bencana, atau
maupun suatu lembaga kepada fenomena alam agar mampu mencukupi
perorangan, keluarga, komunitas, dan kebutuhan hidup minimum, (b)
rakyat umum yang sifatnya tidak organisasi bukan pemerintah sektor
selamanya serta selektif dengan tujuan pendidikan, keagamaan, dan sektor
untuk menyelamatkan dari kemungkinan lainnya yang bertindak untuk mengayomi
terjadinya ancaman sosial (Sitanggang et perorangan, kelompok, dan/atau
al, 2014). Bantuan sosial yang disalurkan masyarakat dari peluang terjadinya
pemerintah kepada masyarakat ancaman sosial.
prasejahtera merupakan bantuan Pembagian bantuan sosial sebagai
sementara atau tidak bersifat terus halnya dipaparkan dalam Pasal 22 ayat
menerus. Bantuan yang diberikan (1) memenuhi standar paling minimal
bertujuan agar masyarakat prasejahtera yaitu selektif dan mencakup kualifikasi
tersebut mampu mencukupi penerima bantuan. Barometer kualifikasi
kehidupannya secara seimbang penerima bantuan melingkupi (1)
(Kementerian Sosial, 2011). Sejalan mempunyai bukti jati diri, (2) bertempat
dengan hal tersebut Peraturan Menteri tinggal dalam kawasan administratif
Keuangan (2015) menjelaskan bahwa pemerintah daerah sekitar, (3) bersifat
bantuan sosial adalah pengeluaran tidak tetap dan hanya sementara,
berupa transfer uang, barang atau jasa melainkan dalam kondisi tertentu dapat
yang diberikan oleh pemerintah kepada berkesinambungan, dan (4) sesuai target
masyarakat miskin atau tidak mampu penerapan.
untuk melindungi masyarakat dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial, Penyaluran Bantuan Sosial di
meningkatkan ekonomi dan/atau Indonesia
kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut Mengutip Tim Nasional Percepatan
Rahmansyah et al, (2020) memaparkan Penanggulangan Kemiskinan (2020)
bahwasannya kebijakan bantuan sosial bahwasanya, selama ini kendala yang
menjadi salah satu bentuk nyata sering terjadi dalam skema bantuan
tanggung jawab pemerintah baik pusat sosial ialah ketidaktepatan target
maupun daerah terhadap kondisi penerima bantuan. Sejalan dengan hal
rakyatnya yang prasejahtera dan tersebut, Santoso et al (2019)
terabaikan di tingkat terendah. memaparkan ketidaktepatan target
Berdasarkan Peraturan Menteri penerima acapkali ditemui saat
Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011, mendistribusikan bantuan ke lapangan.
pemberian bantuan sosial memiliki Lebih lanjut Mufidah (2020) menyatakan

88
bahwa beraneka ragam jenis bantuan elektronik berlandaskan website, baik
sosial yang diadakan Pemerintah Pusat berupa berita, artikel, dan penelitian
dan alur administrasi penyaluran bantuan terdahulu terkait penyaluran bansos baik
sosial yang memusingkan membuahkan sebelum dan saat Covid-19 berlangsung
kekacauan seperti kesimpangsiuran di Indonesia.
informasi akan akses penerimaan
bantuan sosial yang beredar di Metode Pengolahan Data
masyarakat. Tidak hanya itu, klasifikasi Data yang digunakan bersifat
yang tidak sesuai dengan target dan empiris, artinya hanya menghimpun
jangka waktu pendistribusian bansos informasi-informasi yang telah teruji
yang tidak serempak menjadi kebenarannya (Rahmansyah et al, 2020).
permasalahan yang tidak kunjung Data berasal dari suatu penelitian yang
berakhir. telah dilakukan sebelumnya dan juga
Bantuan sosial sepanjang pandemi berasal dari media massa online seperti
Covid-19 berlangsung juga belum portal berita, artikel, dan buku elektronik
merangkul kelompok masyarakat yang (e-book) yang dijadikan sebagai data
sebelum adanya pandemi termasuk pendukung untuk memperkuat
golongan masyarakat mampu, namun pembahasan analisis. Data yang
saat terjadi pandemi harus kehilangan terkumpul dikembangkan sesuai dengan
penghasilan hingga kehilangan peraturan bantuan sosial dan kondisi
pekerjaannya (Tim Nasional Percepatan lapangan. Data dianalisis dengan
Penanggulangan Kemiskinan, 2020). menerapkan kajian wacana untuk
Menteri Keuangan (2020) menekankan menelaah efektifitas pendistribusian dana
terdapat empat sektor yang paling bantuan sosial untuk mengatasi dampak
terguncang dampak pandemi Covid-19, penyebaran Covdi-19 di Indonesia.
yakni bidang rumah tangga, karyawan
lepas, UMKM, dan perusahaan atau HASIL PENELITIAN DAN
badan usaha. Dari beberapa sektor PEMBAHASAN
tersebut, karyawanlah yang paling
Bantuan Sosial Pemerintah Selama
sensitif untuk kehilangan penghasilannya.
Pandemi Covid-19
Pemerintah memiliki beberapa
METODOLOGI PENELITIAN kebijakan untuk melindungi
Jenis dan Sumber Data perekonomian rakyat melalui program
Metode kualitatif digunakan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk
penelitian ini, dimana penelitian penanganan pandemi Covid-19 (Sugiarto,
terdahulu serta referensi-referensi lainnya 2020). Tak hanya berfokus pada
yang bersifat analisis pustaka (library pemberian sembako saja, bersama
research) sebagai objek utama penelitian Kementerian Keuangan pemerintah pusat
(Hadi, 1995). Data sekunder dihimpun menciptakan sejumlah skema JPS
dari beragam sumber, baik secara atau Social Safety (Adhiyasa, 2020).
personal maupun instansi agar dapat Bersumber dari Badan Nasional
menjawab pertanyaan yang telah Penanggulangan Bencana (BNPB),
dirancang sebelumnya (Qadri, 2019). pemerintah pusat telah mengerahkan
Penghimpunan data dilakukan melalui berbagai bentuk dan jenis kebijakan
pengumpulan informasi dari media

89
bantuan sosial dalam upaya pandemi Covid-19 berlangsung
menyelamatkan ketahanan ekonomi (Kementerian Sosial, 2020). Selama
masyarakat dalam menghadapi kondisi pandemi, penyaluran PKH mengalami
pandemi saat ini meliputi (1) Program kenaikan sebanyak 25% dari 9.2 juta
Keluarga Harapan (PKH), (2) Bantuan keluarga penerima manfaat (KPM)
Sosial Tunai, (3) Bantuan Langsung Tunai bertambah menjadi 10 juta KPM.
Dana Desa (BLT Dana Desa), (4) Bantuan Adapun nominal bantuan PKH yang
Sosial Sembako (BSS) untuk Wilayah didistribusikan sebesar 250 ribu rupiah
Jakarta Bogor Depok Tangerang dan per bulan untuk kategori ibu hamil dan
Bekasi (Jabodetabek), (5) Kartu prakerja, anak usia 0-6 tahun, 75 ribu rupiah per
(6) Kartu sembako, dan (7) Subsidi listrik. bulan untuk kategori siswa-siswi Sekolah
Gambaran mengenai kebijakan JPS Dasar (SD), 125 ribu rupiah untuk
Pemerintah Pusat dalam menghadapi kategori siswa-siswi Sekolah Menengah
pandemi COVID-19 dapat dilihat pada Pertama (SMP), dan 166 ribu rupiah per
Gambar 2. bulan untuk kategori siswa-siswi Sekolah
Mengah Atas (SMA). Sementara untuk
Program Keluarga Harapan kategori penyandang disabilitas berat
Bantuan sosial Program Keluarga dan peserta PKH berusia lebih dari 70
Harapan (PKH) merupakan salah satu JPS tahun ke atas memperoleh bantuan
untuk keluarga pra sejahtera. Tujuan PKH sebesar 200 ribu rupiah per bulan.
adalah memperkuat daya beli, Bantuan sosial PKH tersebut diberikan
meningkatkan nutrisi dan gizi, serta daya maksimal untuk empat jiwa dalam satu
tahan tubuh anak, ibu hamil, disabilitas keluarga. Rincian mengenai peningkatan
berat, dan orang lanjut usia. Selain itu nominal dana PKH selama masa pandemi
juga untuk meningkatkan konsumsi ini dapat dilihat pada Tabel 1.
masyarakat dan menjaga pendapatan Terdapat modifikasi frekuensi
serta pengeluaran keluarga pra sejahtera dalam pendistribusian PKH di masa
agar terhindar dari resiko sosial selama pandemi covid-19. Umumnya bantuan

Gambar 2. Kebijakan Jaringan Pengaman Sosial Pemerintah Pusat dalam


Menghadapi Pandemi Covid-19

Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2020

90
PKH disalurkan per triwulan pada bulan 2020).
Januari, April, Juli, dan Oktober, namun Kenaikan bantuan sosial PKH
saat pandemi pendistribusian bantuan nyatanya belum merefleksikan prinsip
diberikan setiap bulan dari April sampai keadilan bagi KPM, terutama bagi KPM
Desember 2020. Bantuan akan ditransfer yang nominal bantuannya kecil. Hastuti
kepada Himpunan Bank Milik Negara et al. (2020) menjelaskan bagi KPM yang
(Himbara) seperti Bank Mandiri, BNI, BRI, hanya mempunyai satu komponen anak
dan BTN. Sedangkan bagi peserta yang SD, maka bantuan yang didapat tidak
tidak mempunyai rekening Bank Himbara, bertambah signifikan yaitu dari
bantuan bisa diambil di e-warong atau Rp180.000,00 menjadi Rp225.000,00 per
agen bank (Hastuti et al, 2020). triwulan, atau Rp75.000,00 per bulan.
Penyaluran bantuan sosial PKH di Nominal yang diperoleh jauh lebih kecil
masa pandemi ini bukanlah tanpa bila dibandingkan dengan bantuan sosial
masalah. Rahmansyah et al. (2020) pandemi Covid-19 lainnya. Lebih lanjut
memaparkan beberapa permasalahan Khudori (2020) menyatakan terdapat
yang terjadi di lapangan seperti penerima ketidakefektifan dalam frekuensi
bantuan PKH yang sudah mangkat, pencairan PKH yang semula per tiga
pindah tempat tinggal, menikah di usia bulan menjadi setiap bulan. Hal tersebut
muda, cerai, putus sekolah, dan karena terdapat pemotongan biaya
perubahan status yang tidak sesuai admin saat penarikan serta biaya
dengan ketentuan penerima bantuan. transport untuk mengambil bantuan di
Adanya ketidaktepatan sasaran penerima Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
PKH tersebut disebabkan oleh database Dari permasalahan di atas dapat
yang tidak akurat karena tidak ter-update disimpulkan bahwa pendistribusian dana
secara rutin (BBC Indonesia, 2020). Selain PKH oleh pemerintah belum berjalan
itu ditemukan penemuan permasalahan dengan efektif, dikarenakan masih
baru yaitu pemalsuan data kriteria ditemui manipulasi data juga
penerima PKH oleh pendamping, aparat penyelewengan bantuan. Kondisi ini
berwenang, maupun petugas bank memicu banyak ditemukannya penerima
penyalur bantuan di lingkungan bantuan PKH fiktif, sehingga berimbas
penerima PKH yang berakibat dana bagi masyarakat yang seharusnya
bantuan diterima oleh oknum yang menerima manfaat bantuan menjadi
bukan penerima manfaat (Robot & Toreh, terabaikan dari kebijakan pemerintah.

Tabel 1. Rincian Peningkatan Nominal Dana PKH Selama Masa Pandemi


Covid-19
Pra Covid-19 Pasca Covid-19
Komponen Bantuan
(dalam rupiah) (dalam rupiah)
Ibu Hamil 2.400.000,00 3.000.000,00
Anak Usia Dini 2.400.000,00 3.000.000,00
SD 900.000,00 900.000,00
SMP 1.500.000,00 1.500.000,00
SMA 2.000.000,00 2.000.000,00
Disabilitas Berat 2.400.000,00 2.400.000,00
Lanjut Usia 2.400.000,00 2.400.000,00
Sumber: Bank Mandiri, 2020 (Data diolah)

91
Bantuan Sosial Tunai tidak semudah aturan pemerintah.
Bantuan Sosial Tunai (BST) Indonesia for Global Justice (2020)
disalurkan pemerintah semenjak awal menemukan kasus terkait bantuan sosial
mula terdeteksi penyebaran Covid-19 di yang disalurkan di daerah Nusa Tenggara
Indonesia. BST memiliki perbedaan Timur dan Nusa Tenggara Barat. Didapati
dengan kebijakan lainnya yaitu dengan banyak data penerima ganda yang
menyasar sembilan juta rakyat kurang berakibat pada ketidakadilan dan
mampu di 33 provinsi selain wilayah ketidakmerataan penyaluran BST. Tidak
Jabodetabek, baik yang telah ataupun sampai disitu, persoalan pun bertambah
belum terdaftar Data Terpadu karena lamanya proses distribusi
Kesejahteraan Sosial (DTKS). Silalahi sehingga membuat bantuan yang datang
(2020) menjelaskan penerima BST ialah sering terlambat jika dibandingkan
masyarakat yang tidak menerima dengan kota-kota lain di Indonesia.
bantuan PKH serta dianggap layak Data yang belum terintegrasi
mendapatkan bantuan. Selain itu, dengan baik antara pemerintah pusat
masyarakat yang menerima BST dan daerah mengakibatkan penyaluran
merupakan individu yang terkena imbas BST ke masyarakat menjadi chaos.
langsung perekonomiannya akibat Merujuk pernyataan mantan Menteri
pandemi covid-19 juga sudah terdata Sosial Khofifah Indar Parawansa (2020),
melalui by name by address (BNBA), data bansos yang saat ini digunakan oleh
Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan pemerintah pusat bukanlah data
nomor handphone aktif. teraktual. DTKS terakhir diverifikasi pada
Penyaluran BST dibagi menjadi dua tahun 2015 sehingga data tersebut sudah
gelombang terhitung dari bulan April tidak relevan. Ketidakselarasan data inilah
sampai dengan Desember 2020. yang berdampak pada penolakan
Gelombang pertama berada di bulan penyaluran BST di Pemerintah Provinsi
April s.d. Juni 2020, penerima BST Jawa Barat oleh beberapa kepala desa di
memperoleh bantuan sebesar wilayah Sukabumi. Kepala desa tersebut
Rp600.000,00 per KK per bulan. menolak menerapkan pendistribusian
Selanjutnya gelombang kedua BST dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
penyaluran BST berlangsung dari bulan Hal ini terjadi karena data penerima BST
Juli s.d. Desember 2020 dengan jumlah yang tidak valid dan tumpang tindih
nominal bantuan yang telah disetarakan dengan data masyarakat yang tercatat
menjadi Rp300.000,00 per KK per bulan. sebagai penerima bantuan PKH
Sama halnya dengan kebijakan PKH, (Rahmansyah et al., 2020).
penyaluran BST ke masyarakat pun
menggunakan metode transfer ke Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
rekening Bank Himbara setiap penerima (BLT Dana Desa)
manfaat. Sedangkan bagi masyarakat Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
penerima BST yang tidak mempunyai (BLT Dana Desa) diberikan pemerintah
rekening di Bank Himbara, bantuan akan melalui Kementerian Desa Pembangunan
disalurkan melalui PT Pos Indonesia Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kementerian Sosial, 2020). (Kemendes PDTT) sebesar Rp22,4 triliun
Kenyataannya akses untuk yang ditujukan kepada 12.487.646
menyalurkan BST kepada masyarakat kelompok keluarga pra sejahtera.

92
Kebijakan ini merupakan revisi dari rekening untuk menyisakan saldo
Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 11 minimum (Tanjung, 2020). Tentunya hal
Tahun 2009 menjadi Peraturan Menteri tersebut mengurangi keefektifan manfaat
Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang yang diberikan oleh pemerintah.
Aksentuasi Penerapan Dana Desa Tahun Persoalan data pun terjadi tak
2020 (Badan Pemeriksa Keuangan, 2020). terkecuali dalam jenis bansos ini.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Bersumber dari Indonesia for Global
Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Justice (2020), terdapat
Iskandar (2020) memaparkan target ketidaktransparanan data serta
utama penerima BLT ialah keluarga kesenjangan sosial yang terjadi di daerah
prasejahtera yang bukan tercatat sebagai Lampung dan Medan. Ditemukan bahwa
penerima PKH dan juga Bantuan Pangan terdapat ketidakjelasan penerima
Non Tunai (BPNT), yang tidak terdaftar bantuan dan standar kriteria yang
dalam kartu prakerja, kehilangan menurut penduduk setempat tidak lazim
penghasilan, belum terdata (exlusion diberikan oleh pemerintah daerah sampai
error), serta memiliki anggota keluarga ke pejabat desa. Mendukung penyataan
yang sakit menahun dan atau kronis. BLT di atas, Novika (2020) mengungkapkan
Dana Desa disalurkan oleh pemerintah terdapat faktor politik masa lampau pada
desa dengan sistem non tunai (cash less) pendataan dan pendistribusian BLT Dana
setiap bulan. Jangka waktu pemberian Desa. Kondisi tersebut terjadi
BLT Dana Desa dilaksanakan selama dikarenakan pemangku kebijakan
sembilan bulan, terhitung dari bulan April setempat hanya mendata dan
hingga Desember 2020. Sedangkan memprioritaskan warga yang memilinya
untuk nominal BLT Dana Desa yang saat pemilu lalu.
disalurkan per bulan April s.d. Juni 2020
sebesar Rp600.000,00 per keluarga dan Bantuan Sosial Sembako untuk
pada bulan Juli s.d. Desember 2020 Wilayah Jabodetabek
nominalnya disesuaikan menjadi Bantuan sosial berbentuk sembako
Rp300.000,00 per keluarga (Suwiknyo, diberikan sejak awal terjadinya pandemi
2020). Covid-19 di Indonesia. Jenis bansos ini
Permasalahan pun terjadi dalam dikhususkan hanya bagi warga yang
kurun waktu hampir tiga bulan setelah bertempat tinggal di daerah DKI Jakarta
pemerintah menetapkan program BLT dan sekitarnya seperti Bogor, Depok,
Dana Desa. Merujuk dari Khalid (2020) Tangerang, Tangerang Selatan, juga
polemik terjadi di daerah Lombok Bekasi yang terkena imbas dari
Tengah, dimana penerima BLT Dana Desa penyebaran Covid-19 baik sudah
Covid-19 hanya mendapatkan terdaftar atau pun belum dalam Data
Rp150.000,00 dari jumlah nominal Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
seharusnya yaitu sebesar Rp600.000,00. (Kementerian Sosial, 2020).
Sejalan dengan hal tersebut, Umasugi (2020) memaparkan
pemotongan nominal BLT Dana Desa ditemukannya kendala dalam
pun terjadi di Provinsi Riau. Pemotongan pendistribusian bansos sembako baik
disebabkan oleh aturan administrasi yang berasal dari Pemerintah Provinsi
pembuatan rekening bank serta DKI Jakarta maupun Pemerintah Pusat
ketentuan yang mewajibkan pemilik terhadap warga yang terkena imbas

93
pandemi Covid-19 di ibukota. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta
Berdasarkan data hasil survei Koalisi memperoleh insentif yang didistribusikan
Pemantau Bansos Jakarta (Wijaya, 2020), menggunakan e-wallet atau rekening
70,16% responden menyatakan bansos bank yang sudah didaftarkan sebelumnya
sembako habis hanya dalam jangka (Fitriani, 2020).
waktu kurang dari satu minggu. Padahal Setiap peserta prakerja
seharusnya bansos sembako yang mendapatkan total bantuan berjumlah
didistribusikan tersebut untuk memenuhi Rp3.550.000,00. Nominal tersebut untuk
kebutuhan selama dua minggu sampai voucher pemelajaran senilai
dengan satu bulan. Terdapat beberapa Rp1.000.000,00, penuntasan pemelajaran
alasan yang menyebabkan bansos paket sebesar Rp600.000,00 per bulan selama
sembako mudah habis. Pertama isi paket empat bulan, dan survei kebekerjaan
bantuan berjumlah sedikit. Kedua yang secara total berjumlah
penerima bansos paket sembako terdiri Rp150.000,00. Selama masa wabah
dari banyak anggota keluarga sehingga Covid-19, peserta hanya diperbolehkan
tidak sebanding dengan jumlah bansos. mengambil pelatihan online di platform
Selain itu, paket sembako yang diberikan semacam Tokopedia, Bukalapak, Skill
pemerintah tidak mencakup kebutuhan Academy oleh Ruang guru, Mau Belajar
masyarakat dalam menjaga kebersihan Apa, Haruka Edu, Pijar Mahir, Sekolah.mu,
dan peningkatan imunitas. Tercermin dari dan Sisnaker (Prakerja, 2020).
isi paket bansos yang hanya Kepala Divisi Ekonomi Centre for
menyediakan satu sabun mandi serta Strategic and International Studies (CSIS)
tidak terdapat asupan vitamin pada paket Yose Rizal Damuri mengungkapkan
sembako tersebut. Lebih lanjut masalah program Kartu Prakerja mungkin tidak
bansos sembako Jabodetabek diperparah dapat diharapkan untuk menjadi elemen
dengan adanya tindak penyelewengan bantuan yang efektif dimasa pandemi
dana bantuan paket sembako oleh Covid-19. Menurutnya, insentif yang
pejabat Kementerian Sosial, yang diberikan pemerintah hanya meliputi
seharusnya menjadi garda utama sebagian kecil total pengeluaran
pemerintah dalam melaksanakan masyarakat. Mengacu pada data Badan
kebijakan penyaluran bantuan sosial Pusat Statistik Maret 2019, masyarakat
(Indonesia Corruption Watch, 2020). yang masuk dalam kategori pra sejahtera
memiliki rata-rata pengeluaran sebesar
Kartu Prakerja Rp425.250,00 per bulan. Sedangkan
Kartu prakerja merupakan program pengeluaran makan mereka rata-rata
peningkatan kapabilitas yang ditujukan sebesar Rp313.323,00 per bulan atau
bagi para pencari kerja atau pekerja yang setara dengan 73% dari total
tersandung Pemutusan Hubungan Kerja pengeluaran. Sementara itu, pelatihan
(PHK), dan/atau pekerja atau buruh yang online memerlukan listrik dan internet,
memerlukan peningkatan keahlian artinya pengeluaran untuk komponen
(Prakerja, 2020). Untuk dapat bergabung tersebut membengkak.
dalam program Kartu Prakerja, seseorang Mendukung pernyataan di atas,
harus lulus melalui proses pendaftaran Lestary et al. (2020) pada penelitiannya
online, tes minat dan juga bakat, serta menjelaskan meskipun pemerintah telah
seleksi batch berdasarkan tempat tinggal. berupaya melonggarkan syarat dengan

94
mengharuskan pelatihan secara online, hanya bisa digunakan untuk membeli
calon peserta belum tentu terbiasa komoditas bahan konsumi yang sudah
dengan platform tersebut. Jenis pelatihan ditetapkan dalam program sembako di
hard-skill seperti menjahit, menenun, Elektronik Warung Gotong Royong (e-
memasak, dan lain-lain menjadi Warong). Saat ini terdapat beragam
tantangan tersendiri untuk dilakukan varian komoditas bahan pangan yang
karena keperluan membeli alat dan bisa dibelanjakan oleh masyarakat. Bila
bahan. Masalah pun tak berhenti disitu sebelumnya masyarakat hanya dapat
saja, disisi lain sebagian peserta kartu berbelanja sembako berupa beras atau
prakerja berkeluh kesah terkait insentif telur, sekarang masyarakat memliki
yang dijanjikan karena tak kunjung cair banyak pilihan untuk membelanjakan
padahal peserta sudah merampungkan bahan pangan lainnya seperti
pelatihan. Keluhan juga muncul dari segi kabrohidrat (singkong, jagung, ubi, sagu,
teknis terkait lisensi yang masih belum serta umbi-umbian lainnya), protein
terlampir pada laman dashboard akun hewani (daging ayam, daging merah,
partisipan (Thomas, 2020). ikan), protein nabati (tahu, tempe, juga
kacang-kacangan), dan vitamin mineral
Kartu Sembako seperti sayur-mayur serta buah-buahan
Kartu Sembako ialah kebijakan (Febriana, 2020).
pemerintah melalui Kementerian Sosial Kebijakan bantuan sosial baik
dengan nama terdahulunya yakni berupa tunai maupun sembako
Bantuan Pangan Non Tunai atau merupakan program yang saat ini sangat
disingkat BPNT. Kartu sembako diberikan dibutuhkan oleh rakyat. Sayangnya masih
kepada keluarga prasejahtera yang terjadi masalah dalam penerepannya
rentan terhadap imbas pandemi Covid- dilapangan, seperti contoh kasus di Balai
19 dan terdaftar dalam Data Terpadu Gudang Rakyat Kota Depok. Di gudang
Kesejahteraan Sosial (Kementerian Sosial, rakyat tersebut terdapat tiga ratus kg
2020). Ketua Tim Pengurus Penerapan telur ayam sisa bansos yang membusuk
Pendistribusian Bantuan Sosial Non tunai karena tidak disalurkan ke masyarakat
Muhadjir Effendi (2020) menyatakan, lantaran kesemrawutan data yang
Program Sembako diterapkan di seluruh diakibatkan oleh tumpang tindih data
daerah di Indonesia termasuk juga penerima bansos. Selain telur busuk,
kawasan yang mempunyai kelemahan terdapat 4.200 paket bantuan sembako
dari segi infrastruktur, kendala yang juga belum disalurkan dan
telekomunikasi, dan akses geografis. berpeluang kadaluarsa (Ridhoi, 2020).
Tentunya diperlukan treatment khusus Sedangkan di Desa Srigading, Bantul
untuk menyalurkan sembako di wilayah- Yogyakarta, salah seorang penduduk
wilayah dengan kendala akses tersebut. tidak dapat menggunakan kartu
Pusat Pelayanan Sosial menjelaskan, sembako lantaran jumlah besaran dana
pendistribusian dana program sembako yang disalurkan ke rekening penerima
menggunakan mekanisme uang tidak sesuai nominal seharusnya. Setelah
elektronik dengan alat bantu diselidiki hal tersebut disebabkan karena
pembayaran berupa Kartu Keluarga adanya kesalahan dalam penginputan
Sejahtera (KKS). Dana pada kartu besaran nominal. Seharusnya saldo yang
sembako tidak bisa ditarik tunai dan didistribusikan berjumlah Rp200.000,00

95
namun saat penerima manfaat tersebut meskipun mereka turut terkena
memeriksa rekening jumlahnya hanya imbas dari pandemi Covid-19.
sebesar Rp 000.002 (Syarifudin, 2020).
Efektivitas Penyaluran Bantuan Sosial
Subsidi Listrik Pemerintah Untuk Mengatasi Dampak
Pemerintah memberikan Covid-19 di Indonesia
pembebasan tagihan listrik untuk 24 juta Menurut Kurniawan (2008),
pelanggan 450 VA dan diskon 50% untuk efektivitas adalah kemampuan
tujuh juta pelanggan daya 900 VA, melaksanakan tugas, fungsi (operasi
sebagaimana fokus pemerintah untuk kegiatan program atau misi) dari suatu
melindungi masyarakat lapisan bawah di organisasi atau sejenisnya yang tidak
tengah meluasnya penyebaran wabah adanya tekanan atau ketegangan dalam
Covid-19. Subsidi dibagikan dalam kurun pelaksanaannya. Efektivitas juga
waktu sembilan bulan, dimulai dari bulan merupakan kolerasi derajat keberhasilan
April sampai dengan Desember 2020 suatu operasi pada area publik. Suatu
(Kementerian Energi dan Sumber Daya aktivitas bisa dikatakan efektif bila
Mineral, 2020). aktivitas tersebut memiliki dampak yang
Tim Nasional Percepatan besar terhadap kemampuan
Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menyediakan pelayanan masyarakat yang
membeberkan 50% penerima manfaat menjadi sasaran utama (Beni, 2016).
subsidi listrik adalah pelanggan rumah Sebagaimana yang telah dijelaskan
tangga yang termasuk golongan mampu. sebelumnya, program JPS merupakan
Bahkan yang menjadi miris adalah kebijakan pemerintah untuk mengatasi
kenyataan bahwa masyarakat dampak pandemi Covid-19 terhadap
prasejahtera dan rentan yang masuk masyarakat. Kebijakan tersebut
dalam kelompok 40% ekonomi terbawah merupakan agenda mendesak jangka
hanya 26% diantaranya menerima subsidi pendek yang dilaksanakan pemerintah
listrik. Selain itu permasalahan lain yang untuk meminimalisir akibat jangka
terjadi pada jenis bansos subsidi listrik panjang dari penyebaran Covid-19.
yakni banyaknya masyarakat yang tidak Dapat diketahui dari analisis literatur dan
berhasil menggunakan subsidi ini juga fakta-fakta yang terjadi di lapangan
disebabkan kesalahan saat memasukan bahwasanya penyaluran bantuan sosial
format ID Pelanggan yang tertera di pada program JPS masih memiliki
meteran. Kurangnya sosialisasi terkait beberapa kendala yang mengakibatkan
cara pendaftaran dan penggunaan ketegangan dalam pelaksanaannya
berdampak pada ketidakefektifan sehingga hal tersebut tidak sejalan
bantuan subsidi listrik (Abbas, 2020). dengan konsep teori efektivitas. Adapun
Berdasarkan informasi sebelumnya dapat pemetaan terkait kendala yang terjadi
disimpulkan bahwa masih banyak dalam penyaluran bantuan sosial
pelanggan di kelas menengah bawah pemerintah dapat dilihat pada Tabel 2.
yang belum menerima manfaat kebijakan

96
Tabel 2. Pemetaan Kendala dalam Penyaluran Bantuan Sosial Pemerintah Selama
Pandemi Covid-19
Bantuan BLT
Bantuan Kartu Kartu Subsidi
No Permasalahan PKH Sosial Dana
Sembako Prakerja Sembako Listrik
Tunai Desa
1 Pemotongan/pungli
2 Tidak didapatkan/ tidak
tepat sasaran
3 Nominal/jumlah bantuan
kecil
4 Tumpang tindih data
5 Distribusi terhambat
6 Politisasi
7 Kualitas bantuan rendah
8 Penyalahgunaan dana
9 Insentif tidak cair
10 Human error
11 Karakteristik permasalahan
lainnya yang diidentifikasi
penulis dari data sekunder
(kurangnya sosialisasi
bantuan)
12 Jenis bantuan tidak tepat
Sumber: Data diolah oleh penulis, 2021

Berdasarkan hasil pemetaan pada yang diberikan salah sasaran. Selain itu
Tabel 2, teridentifikasi ketidaktepatan 4% responden beranggapan besaran
sasaran menjadi permasalahan utama bantuan yang diberikan terlalu kecil
yang sering muncul di hampir setiap sehingga menjadi alasan mengapa
program bantuan sosial yang diberikan bansos pemerintah tidak tepat sasaran.
pemerintah. Ketidaktepatan sasaran Alasan responden menilai bansos Covid-
disebabkan karena data yang tidak 19 tidak tepat sasaran dapat dilihat pada
terupdate secara rutin baik di tingkat Gambar 3.
daerah maupun pemerintah pusat. Sejalan dengan survei SMRC, hasil
Sejalan dengan hal tersebut, merujuk pemantauan Indonesia Corruption Watch
hasil riset Saiful Mujani Research & (ICW) dimulai dari 2 Juni hingga 31
Consulting (SMRC) yang dilaksanakan per Agustus 2020 mendeteksi beberapa
tanggal 5 s.d. 6 Mei 2020, diketahui 49% kendala dan presumsi penggelapan
responden menilai bantuan sosial masih bansos Covid-19 yang dikeluarkan oleh
belum tepat sasaran. Sementara hanya pemerintah, seperti pemotongan atau
37% responden yang menilai bansos pungli sebesar 19,25%, inclusion error
pemerintah sudah mencapai sasaran. 17,99%, bantuan tidak didapatkan warga
Data tersebut menunjukan bantuan sosial 9,62%, tumpang tindih bantuan 8,79%,
yang disalurkan pemerintah untuk dan pendistribusian bantuan terhambat
penanganan Covid-19 di Indonesia 4,60%. Lebih lanjut dalam ICW
belum berjalan dengan maksimal. menemukan beberapa kendala lain
Penyaluran bantuan sosial dirasa belum seperti politisasi 3,77%, sembako tidak
tepat sasaran karena 60% responden memenuhi syarat 0,84%, kendala
menyatakan masih adanya warga yang penyalahgunaan lainnya 16,32%, dan non
belum mendapatkan bansos meskipun penyalahgunaan 18,82% (Firmansyah,
seharusnya warga tersebut berhak dan 2020).
29% responden beranggapan bansos

97
Gambar 3. Alasan Bantuan Sosial Pemerintah Tidak Tepat Sasaran

Ada warga yang berhak namun belum menerima… 60%

Bantuan sosial diberikan kepada yang tidak berhak 29%

Besaran bantuan sosial yang diberikan terlalu kecil 4%

Lainnya 4%

Tidak Menjawab 2%

Sumber: Survei SMRC, 2020 (Data diolah)

Apabila analisis literatur dan data bansos. Sedangkan dari hilir ditemukan
hasil survei SMRC serta ICW dikaitkan beberapa permasalahan yang terjadi,
dengan teori efektivitas, maka diantaranya ketidaktepatan sasaran
didapatkan hubungan belum tercapai dalam penerimaan bantuan, penyaluran
secara maksimal keberhasilan penyaluran bantuan yang tidak merata, proses
bantuan sosial pemerintah dalam distribusi yang memerlukan waktu lama
pengendalian Covid-19 kepada untuk sampai kepada penerima manfaat,
masyarakat rentan dan terdampak. Masih penyelewengan dana, pungutan liar serta
ditemukannya masalah di setiap jenis adaya pengurangan jumlah nominal
bansos yang diberikan, menjadi maupun sumber daya yang diterima,
penyebab ketidaksesuaian output inclusion dan exclusion error disebabkan
dengan tujuan yang ditetapkan. Keadaan pendataan yang tidak diperbaharui,
ini diperparah dengan adanya kasus hingga politisasi.
korupsi bansos sembako Covid-19 yang Ketidakandalan basis data
melibatkan pejabat Kementerian Sosial merupakan faktor utama permasalahan
yang menjadi bukti bahwa program pendistribusian bantuan sosial
bantuan sosial rawan akan pemerintah di saat pandemi Covid-19.
penyelewengan. Diketahui dari pembahasan sebelumnya,
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
KESIMPULAN DAN SARAN diperbarui secara masif pada tahun 2015.
Kesimpulan Padahal jika mengacu pada Pasal 8 Ayat
Berdasarkan hasil observasi dan 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
analisa terhadap literatur, berita, serta 2011 berkenaan pengurusan masyarakat
referensi terkait pendistribusian bantuan pra sejahtera, dijelaskan semestinya
sosial pemerintah selama pandemi verifikasi dan validasi data dilaksanakan
Covid-19 berlangsung, bisa disimpulkan secara periodik sekurang-kurangnya 2
bahwasanya bantuan sosial yang tahun sekali. Bukan tanpa alasan DTKS
disalurkan pemerintah sampai dengan harus selalu dimutakhirkan secara rutin.
saat ini belum berjalan efektif. Masih Mengingat peran dan fungsi DTKS selaku
terdapat permasalahan yang ditemui rujukan utama dalam menyejahterakan
hampir diseluruh lini JPS baik dari hulu masyarakat Indonesia. Terlebih di saat
hingga ke hilir. Dari hulu, persoalan yang pandemi Covid-19 berlangsung, DTKS
timbul terkait validitas data penerima

98
menjadi tumpuan dalam penyaluran Penggunaan teknologi dan
beragam skenario bantuan sosial. informasi pun memberi peran penting
Saran selama menyalurkan bantuan sosial di
Pada dasarnya tidak terdapat suatu masa pandemi Covid-19. Transformasi
model atau formula baku yang dapat digital yang begitu cepat harus
digunakan sebagai acuan dalam dimanfaatkan dengan optimal saat
mengimplementasikan JPS. Oleh melakukan distribusi bantuan sosial
karenanya nilai-nilai transparansi dan kepada masyarakat. Digitalisasi data
akuntabilitas diperlukan dalam tata bantuan sosial yang terintegrasi dengan
laksana penyaluran bantuan sosial banking system perlu dilaksanakan untuk
pemerintah di masa pandemi ini. Tata meminimalisir celah korupsi, gratifikasi,
laksana lyangkdiharapkan dalam hal ini dan pungutan liar diseluruh skema dan
yaitu mampu memenuhi unsur unit penyaluran bantuan sosial
komunikasi, koordinasi, serta kolaborasi pemerintah. Bantuan sosial yang diterima
yang harmonis secara horisontal maupun langsung oleh masyarakat diharapkan
vertikal. Dari segi horisontal dapat meningkatkan daya beli dan
berhubungan dengan kolaborasi antar konsumsi masyarakat sehingga hal
lembaga atau institusi yang sama tersebut dapat mendorong pemulihan
kedudukannya, seperti aliansi ekonomi nasional.
kementerian dan lembaga negara yang Bantuan sosial sejatinya bermaksud
terkait. Sedangkan dari segi vertikal untuk melindungi dan meningkatkan
diperlukan kolaborasi yang selaras antar kesejahteraan hajat hidup masyarakat.
lembaga atau institusi dengan hierarki Meskipun bantuan sosial tidak menjadi
yang berbeda, seperti kerja sama gagasan utama dalam mengatasi
pemerintah pusat dan daerah. persoalan sosial dan ekonomi dimasa
Mekanisme social control melalui pandemi ini, namun hidup beriringan
peran aktif masyarakat dalam mengawal dengan mendahulukan tindakan saling
pendistribusian bantuan sosial peduli, berbagi, tenggang rasa, serta
pemerintah diperlukan untuk tolong-menolong menjadi faktor utama
mengoptimalkan manfaat bansos. Peran untuk mencapai kesejateraan sosial bagi
aktif masyarakat yang dimaksud yaitu masyarakat.
dengan berinisiatif melaksanakan
registrasi mandiri yang bertujuan untuk IMPLIKASI DAN
self-reporting melalui bantuan unit KETERBATASAN
pemerintahan terkecil seperti Rukun
Implikasi
Tetangga (RT), Rukun Warga (RW),
Implikasi praktis pada penelitian ini
Camat, Lurah dan perangkat lainnya agar
diharapkan dapat memberikan
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
kemaslahatan bagi pemerintah pusat dan
(DTKS) dapat tervalidasi lebih cepat.
daerah sebagai pemangku kepentingan
Selain itu sosialisasi secara masif dan
JPS di masa pandemi Covid-19. Selain itu,
detail oleh pemerintah terkait prosedur
hubungan dengan mitra pemerintah
penyaluran bansos diperlukan untuk
selaku distributor barang dan jasa pun
memberikan pemahaman kepada
harus dikukuhkan agar terjalin kerja sama
masyarakat penerima manfaat.

99
yang harmonis untuk meminimalisir REFERENSI
permasalahan ketersediaan barang. Abbas, F.P. (7 Mei 2020).
Selanjutnya berdasarkan hasil ApaKMasalahnyaKBanyak yang
analisis pada penelitian dapat GagalKTerimaKSubsidi Listrik 900 VA
dikemukakan implikasi teoritis terkait dan 1.300 VA. Tribun Cirebon.
efektivitas penyaluran bantuan sosial Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
pemerintah yang kenyataannya masih dari
belum mencapai tujuan maksimal seperti https://cirebon.tribunnews.com/202
yang diharapkan. Hal ini tidak hanya 0/05/07/apa-masalahnya-ya-
terjadi saat penyaluran bansos dalam banyak-yang-gagal-terima-subsidi-
program JPS Covid-19. Ketidakefektifan listrik-900-va-dan-1300-va-dari-
juga terjadi pada program bansos ycab
sebelum adanya Covid-19. Salah satu Adhiyasa, D. (29 Mei 2020).KSelain
faktor utama disebabkan oleh sembako, ini daftar bansos
ketidakandalan DTKS yang tidak pemerintah pusat saat pandemi
terupdate secara rutin sehingga corona. Viva. Diakses pada tanggal
berdampak kepada ketidaktepatan 15 Juni 2021 dari
sasaran penerima bansos. Selain itu, https://www.viva.co.id/berita/nasion
pungutan liar atau pemotongan bantuan al/1218583-selain-sembakoini-
dan penyalahgunaan dana yang terjadi di daftar-bansos-pemerintah-pusat-
lapangan mengakibatkan penurunan saat-pandemi-corona
jumlah manfaat bansos yang diterima Alfitri. (2012).KIdeologi welfare state
oleh masyarakat. Kondisi tersebut dalam dasar negara Indonesia:
membuat penyaluran bansos pemerintah analisis putusan mahkamah
ke masyarakat belum tercapai dengan konstitusi terkait sistem jaminan
baik. sosial nasional.LJurnal Konstitusi 9,
(3).
Keterbatasan Badan Nasional Penanggulangan
Penelitian ini merupakan penelitian Bencana. (2020). Skema Pemberian
yang hanya menggunakan buku-buku Bantuan untuk Masyarakat
dan juga literatur lainnya sebagai objek Terdampak Pandemi COVID-19.
utama penelitian. Selain itu dokumentasi Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
data yang tersedia pun terbatas pada dari
beberapa berita yang ditriangulasi https://bnpb.go.id/berita/skema-
dengan beberapa sumber sekunder pemberian-bantuan-untuk-
lainnya. Untuk penelitian selanjutnya, masyarakat-terdampak-pandemi-
direkomendasikan dapat melakukan covid19
survey dan wawancara langsung ke objek Badan Pusat Statistik. (2020).
penelitian yakni masyarakat penerima Pertumbuhan ekonomi Indonesia
manfaat bansos. Hal tersebut bertujuan triwulan II 2020. Diakses pada
untuk mendapatkan informasi lebih tanggal 15 Juni 2021 dari
mendalam dan menghasilkan data yang https://www.bps.go.id/website/imag
memberikan representasi lebih baik es/Pertumbuhan-Ekonomi-
terkait efektivitas penyaluran bantuan Indonesia-TW-II-2020-ind
sosial pemerintah.

100
Bank Mandiri. (2020). Panduan jawaban efektif bagi ekonomi. Lokadata.
bantuan sosial program Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
sembakokselama masa pandemic dari
covid-19. Diakses pada tanggal 15 https://lokadata.id/artikel/bansos-
Juni 2021 dari sembako-rawan-korupsi-tak-efektif-
https://www.bankmandiri.co.id/bans bagi-ekonomi
os Fitriani, F. F. (16 April 2020). Ekonom
Beni, P. (2016). Konsep dan analisis CSIS: Kartu prakerja tidak efektif,
efektivitas pengelolaan keuangan lebih baik fokus bansos. Bisnis
daerah di era otonomi. Jakarta: Indonesia. Diakses pada tanggal 15
Taushia Juni 2021 dari
CSIS: Kartu prakerja & UU ciptaker solusi https://ekonomi.bisnis.com/read/20
yang melengkapi. (27 Februari 2021). 200416/9/1228251/ekonom-csis-
CNBC Indonesia. Diakses pada kartu-prakerja-tidak-efektif-lebih-
tanggal 15 Juni 2021 dari baik-fokus-bansos-
https://cnbcindonesia.com/news/202 Hadi, S. (1995). Metodologi research.
10227113451-4-226600/csis-kartu- Yogyakarta: Fak.Psikologi UGM.
prakerja-uu-ciptaker-solusi-yang- Hastuti, Ruhmaniyanti, & Widyaningsih,
melengkapi D. (2020). Pelaksanaan PKH dan
Ekonomi pandemi: Penyaluran program sembako dalam rangka
bantuanKsosial 'keKorang yang mitigasi covid-19. Catatan Penelitian
sudah meninggal', skema kebijakan Smeru, no,2/2020.
dinilai 'tidak tepat sasaran'. (24 April Hirawan, F. B. (2020). Optimizing the
2020). BBC News Indonesia. Diakses DistributionKof the
pada tanggal 15 Juni 2021 dari SocialKAssistanceKProgram during
https://www.bbc.com/indonesia/ind theKCOVID- 19 Pandemic. CSIS
onesia-52399147 Commentaries DMRU-081-EN/
Enam masalah penyaluran bansos selama ECON-003-EN. Diakses pada tanggal
pandemi corona. (9 Oktober 2020). 15 Juni 2021 dari
CNN Indonesia. Diakses pada https://www.csis.or.id/publications/o
tanggal 15 Juni 2021 dari ptimizing-the-distribution-of-the-
https://www.cnnindonesia.com/ekon social-assistance-program-during-
omi/20201008201256-532- the-covid-19-pandemic
556227/6-masalah-penyaluran- Indonesia Corruption Watch. (2020).
bansos-selama-pandemi-corona Survei bansos di DKI: Sembako habis
Febriana, E. (2020). Program sembako dalam satu minggu. Diakses pada 29
untuk masyarakat rentan hadapi November 2020 dari
pandemi covid. Diakses pada https://antikorupsi.org/id/berita
tanggal 15 Juni 2021 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
https://puspensos.kemensos.go.id/p Mineral. (2021). Bagian perlindungan
rogram-sembako-untuk- sosial, pemerintah bebaskan tagihan
masyarakat-rentan-hadapi- pelanggan listrik 450 va dan beri
pandemi-covid-19 keringanan pelanggan 900VA
Firmansyah, L. M. (7 Desember 2020). bersubsidi. Diakses pada tanggal 15
Bansos sembako rawan korupsi, tak Juni 2021 dari

101
https://www.esdm.go.id/id/media- di tengah pandemi covid-19:
center/arsip-berita/bagian- sudahkah menjaring sesuai sasaran?.
perlindungan-sosial-pemerintah- CSIS Commentaries ECON.
bebaskan-tagihan-pelanggan-listrik- Mufidah, A. (2020). Polemik pemberian
450-va-dan-beri-keringanan- bantuan sosial di tengah pandemic
pelanggan-900va-bersubsidi Covid 19. Buletin Hukum & Keadilan,
Kementerian Keuangan (2020). DPR 4(1), 159–166.
sahkan perppu no 1/2020 jadi Negara, T. A. S. & Nuswardani, N. (2014).
undang-undang karena sudah Analisis perkara penyimpangan
memenuhi syarat-syarat produk penyaluran dana bantuan sosial
hukum. Diakses pada tanggal 15 kemasyarakat oleh pemerintah
Juni 2021 dari daerah. Rechtidee, 9(2), 154-168.
http://kemenkeu.go.id/publikasi/berit Novika, S. (29 Mei 2020). Segudang
a/dpr-sahkan-perppu-no-1-2020- Masalah “Macet” BLT Dana Desa:
jadi-undang-undang-karena-sudah- Dari TeknisKhingga Politik. Kompas.
memenuhi-syarat-syarat-produk- Diakses pada tanggal 20 Desember
hukum 2020 dari
Kementerian Sosial. (2017). Pedoman https://finance.detik.com/berita-
umum pelaksanaan sistem layanan ekonomi-bisnis/d-
dan rujukan terpadu untuk 5033554/segudang-masalah-macet-
perlindungan sosial dan penanganan blt-dana-desa-dari-teknis-hingga-
kemiskinan. Jakarta: Kementerian politik
Sosial. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Khalid, I. (19 Juni 2020). BLT Rp 600.000 Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Hanya Dibagikan Rp 150.000, Warga Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
Laporkan Kepala Desa ke Kejaksaan. 2020 Perubahan atas Peraturan
Kompas. Diakses pada tanggal 15 Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Juni 2021 dari Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor
https://regional.kompas.com/read/20 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas
20/06/19/08261781/blt-rp-600000- Penggunaan Dana Tahun 2020.
hanya-dibagikan-rp-150000-warga- Jakarta.
laporkan-kepala-desa-ke?page=all Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Kurniawan, A. (2008). Transformasi Indonesia Nomor 9 Tahun 2020
Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pedoman Pembatasan Sosial
Pembaruan. Berskala Besar dalam rangka
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Percepatan Penanganan Corona
(20 Agustus 2020). Survei Ekonomi Virus Disease 2019 (Covid-19).
Rumah Tangga Indonesia di Masa Jakarta.
Pandemi Covid-19. Diakses pada Peraturan Menteri Keuangan Republik
tanggal 15 Juni 2021 dari Indonesia Nomor 254 /PMK.05/2015
http://lipi.go.id/berita/survei- Belanja Bantuan Sosial pada
ekonomi-rumah-tangga-indonesia- Kementerian Negara/Lembaga.
di-masa-pandemi-covid-19/22121 Jakarta.
Lestary, J.B., Indira, S., Dewa, A.W., Yose, Peraturan Pemerintah Pengganti
R.D. (2020). Bantuan sosial ekonomi Undang-Undang Republik Indonesia

102
Nomor 1 Tahun 2020 Tentang pini/14/05/2020/pkh-phk-dan-
Kebijakan Keuangan Negara dan setumpuk-masalah
Stabilitas Sistem Keuangan untuk Saiful Munjani Research and Consulting
Penanganan Pandemi Corona Virus (2020). Wabah covid-19: efektivitas
Disease 2019 Covid-19) dan/atau bantuan sosial. Jakarta: SMRC
dalam rangka Menghadapi Ancaman Santoso, S., Informatika, M., & Kisaran, A.
Yang Membahayakan Perekonomian R. (2019). Sosial untuk keluarga
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem miskin dengan metoda simple
Keuangan. additve weighting (SAW). Journal of
Prakerja. (2020) Apa itu kartu prakerja?. Science and Social Research, II(I), 21–
Diakses pada tanggal 15 Juni 2021 28.
dari https://prakerja.go.id/tentang- Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
kami (2021). Perkembangan kasus covid
Purnia, S. D., Rahmatullah, S., & Rifai, A. 19 di Indonesia per tanggal 29
(2019). Pengembangan Maret 2021. Diakses pada tanggal
Implementasi Aplikasi Bantuan 15 Juni 2021 dari
Sosial Berbasis Mobile Pada Dinas https://www.Covid19.go.id/peta-
Sosial. Indonesian Journal on sebaran
Computer and Information Silalahi, R. (2020). Cerita dari pelosok
Technology, 4 (2). negeri: "problematika penyaluran
Qadri, R., A. (2019). Menakar model bantuan sosial pemerintah dalam
pembelian langsung rumah negara penanganan Covid19 & pemulihan
di Indonesia. Jurnal Pajak Dan ekonomi di masyarakat”. Catatan IGJ –
Keuangan Negara, 1(1), 1–20. Indonesia Dalam Pusaran Covid19.
Rahmansyah, W., Qadri, A. R., Resa, & A. Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
S., Ikhsan, S. (2020). Pemetaan dari https://igj.or.id/cerita-dari-pelosok-
permasalahan penyaluran bantuan negeri-problematika-penyaluran-
sosial untuk penanganan covid-19 di bantuan-sosial-pemerintah-dalam-
Indonesia. Jurnal Pajak dan penanganan-covid19-pemulihan-
Keuangan Negara, 2(1), 90-102. ekonomi-di-masyarakat/
Ridhoi, A. M. (3 Juli 2020). Ragam Sitanggang, B., Tangdililing, A.B., Maryuni,
masalah penyaluran bansos covid- S. (2014). Implementasi kebijakan
19 yang jadi sorotan Jokowi. penyaluran hibah dan bantuan sosial
Katadata. Diakses pada tanggal 15 kemasyarakatan di kabupaten kubu
Juni 2021 dari raya. Jurnal Tesis PMIS-UNTAN.
https://katadata.co.id/muhammadri Sugiarto, E. C. (2020). Menjaga
dhoi/berita/5eff37fe0ff80/ragam- momentum pemulihan ekonomi.
masalah-penyaluran-bansos-covid- Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
19-yang-jadi-sorotan-jokowi dari https://setkab.go.id/menjaga-
Robot, Y., & Toreh, R. (14 Mei 2020). PKH, momentum-pemulihan-ekonomi
PHK dan setumpuk masalah. Sumodiningrat, G. (1999). Jaring
Manado Post. Diakses pada tanggal pengaman sosial dan pemberdayaan
15 Juni 2021 dari masyarakat. Jurnal Ekonomi dan
https://manadopost.jawapos.com/o Bisnis. 13, 3-25

103
Suwiknyo. (2020). Problematika 409Kecukupan%20dan%20Cakupan
penyaluran BLT Dana Desa. Diakses %20Manfaat%20Bantuan%20Sosial
pada tanggal 15 Juni 2021 dari %20pada%20Masa%20Pandemi%20
https://infoanggaran.com/detail/- Covid-19.pdf
problematika-penyaluran-blt-dana- Umasugi, R. A. (2 Oktober 2020).
desa MasalahKPenyaluranKBansosKDKI
Syarifudin, A. (5 Mei 2020). TakKSesuaiKKebutuhanKHingga
Penerimakkartuksembakokdi Bantul Warga Lebih Butuh Uang Tunai.
takkbisa cairkankbantuan. Tribun Kompas. Diakses pada tanggal 15
Jogja. Diakses pada tanggal 15 Juni Juni 2021 dari
2021 dari https://megapolitan.kompas.com/re
https://jogja.tribunnews.com/2020/0 ad/2020/10/02/20371651/masalah-
5/05/penerima-kartu-sembako-di- penyaluran-bansos-dki-tak-sesuai-
bantul-tak-bisa-cairkan- kebutuhan-hingga-warga-
bantuan?page=3 lebih?page=all
Tanjung, C., A. (1 Juli 2020). Wijaya, L.D. (2 Oktober 2020). Survei
Wargaklaporkdanakblt bansos di DKI: sembako habis dalam
coronakdipotong, Pemprov Riau: satu minggu. Tempo. Diakses pada
tidak ada pemotongan. Detiknews. tanggal 15 Juni 2021 dari
Diakses pada tanggal 15 Juni 2021 https://metro.tempo.co/read/13924
dari 02/survei-bansos-di-dki-habis-
https://news.detik.com/berita/d- dalam-satu-minggu
5075859/warga-lapor-dana-blt-
corona-dipotong-pemprov-riau-
tidak-ada-pemotongan
Teja, M. (2020). Permasalahan keakuratan
data penerima bantuan sosial covid-
19. Info Singkat Kajian Singkat
Terhadap Isu Aktual dan Strategis 12,
13-18.
Thomas, V., F. (19 Juni 2020).
Masalahkkartukprakerja: Gelombang
IV ditunda. Tirto.id. Diakses pada
tanggal 15 Juni 2021 dari
https://tirto.id/masalah-kartu-
prakerja-gelombang-iv-ditunda-
insentif-dievaluasi-fJzj
Tim Nasional Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan. (2020).
Ringkasan kebijakan kecukupan dan
cakupan manfaat bantuan sosial
pada masa pandemi covid-19.
Diakses pada tanggal 15 Juni 2021
dari
http://www.tnp2k.go.id/download/1

104

You might also like