You are on page 1of 11

WELFARE

JURNAL ILMU EKONOMI


VOLUME 2 NOMOR 1 (MEI 2021)
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/welfare
ISSN 2723-2212 (MEDIA ONLINE)
ISSN 2723-2220 (MEDIA CETAK)

PERAN DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA DI MASA


PANDEMI COVID-19

Nurul Hanifa a*, Ladi Wajuba Perdini Fisabilillahb


a,b
Universitas Negeri Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
*nurulhanifa@unesa.ac.id

Diterima: Februari 2021. Disetujui: April 2021. Dipublikasikan: Mei 2021.

ABSTRACT
This study aims to determine the role and government policies in the economy during the Covid-19
pandemic. The method used is descriptive quantitative method which uses an approach called secondary
data analysis which aims to record, describe, interpretation and analyze the situation that is currently
occurring or in other words this research has the aim of obtaining information about the current condition
and then analyze the relationship between the existing variables. The data source of this research is based
on literature studies from books, journals, mass media, and reports on the progress of the Covid-19 case
in the period March-July 2020. Theoretically there are three roles of government in the economy, namely
the role of allocation, distribution and stabilization. The role and government policies to overcome the
economy during this pandemic are still facing various challenges, both in terms of regulation and
implementation in the field. However, with every policy carried out, whether it is a fiscal stimulus and until
now we are familiar with the National Economic Recovery Program, it is expected to create a real
realization in providing public goods that are useful for the benefit of the community.
Keywords: Corona Virus Pandemic, The Role of the Government, Policy.

ABSTRAK
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan kebijakan pemerintah dalam perekonomian pada
masa pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan
menggunakan pendekatan analisis data sekunder yang bertujuan untuk mencatat, mendeskripsikan,
menginterpretasi dan menganalisis situasi yang saat ini terjadi. Dengan kata lain penelitian ini mempunyai
tujuan untuk mendapatkan informasi-informasi tentang kondisi sekarang kemudian menganalisis
keterkaitan antara variabel yang ada. Sumber data dari penelitian ini, berdasarkan pada studi kepustakaan
baik dari buku, jurnal, media massa, serta laporan perkembangan kasus Covid-19 pada periode Maret-Juli
2020. Secara teoritis ada tiga peran pemerintah dalam perekonomian yaitu peran alokasi, distribusi, dan
stabilisasi. Peran dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi perekonomian pada masa pandemi ini memang
masih menghadapi berbagai tantangan, baik dari sisi regulasi ataupun implementasi di lapangan. Akan
tetapi, dengan adanya setiap kebijakan yang dilakukan baik itu stimulus fiskal yang dikenal dengan nama
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diharapkan mampu menciptakan realisasi yang nyata dalam
menyediakan public goods yang berguna untuk kepentingan masyarakat.
Kata Kunci: Pandemi Corona Virus, Peran Pemerintah, Kebijakan.

[9]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

I. PENDAHULUAN Di Indonesia terdapat Badan Nasional


Penanggulangan Indonesia (BNPB) dimana
Seluruh negara di dunia tidak terkecuali lembaga ini berfungsi merumuskan dan
negara Indonesia saat ini sedang menghadapi menetapkan berbagai kebijakan terkait
tantangan untuk bersama-sama memerangi penanggulangan bencana dan penanganan
virus yang dikenal dengan Corona Virus pengungsi dengan tindakan yang cepat, tepat,
Disease 2019 (Covid-19) dengan tingkat efektif dan efisien. Fungsi lain BNPB adalah
persebarannya yang sangat cepat. untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
Worldometer (2020) melaporkan bahwa kegiatan penanggulangan bencana dengan
diantara berbagai negara yang terserang virus terencana, terpadu dan menyeluruh (BNPB,
Covid-19, Indonesia berada pada rangking 32 2020).
dibandingkan Amerika Serikat yang berada di
peringkat pertama dengan kasus tertinggi.

Gambar 1. Infografis Jumlah Terpapar Covid-19 per 15 Juli 2020


Sumber: BNPB, 2020

Berdasarkan data dari BNBP dilaporkan yang sangat buruk bagi perekonomian dunia
bahwa jumlah orang yang positif terinfeksi termasuk Indonesia khususnya jika ditinjau
virus Covid-19 meningkat terus setiap hari dari sisi pariwisata, perdagangan serta
yang ditunjukkan oleh Gambar 1. Beberapa investasi. Masih rendahnya sentimen investor
kebijakan telah dilakukan pemerintah pada pasar yang ada membuat pasar
semenjak virus ini mulai masuk ke Indonesia, berfluktuasi ke arah yang cenderung negatif.
diantaranya dengan menetapkan kebijakan Tahap-tahap yang strategis terkait kebijakan
protokol kesehatan sesuai himbauan dari fiskal dan moneter inilah yang sangat
WHO, melakukan berbagai penyediaan dibutuhkan pada saat ini untuk memberikan
fasilitas kesehatan bagi pasien yang terserang dorongan dalam perekonomian. Selain itu,
virus Corona serta melakukan kebijakan lambatnya perekonomian global khususnya
pembatasan sosial (social distancing) yang kegiatan ekspor Indonesia ke China juga
berkembang menjadi Pembatasan Sosial berdampak signifikan terhadap perekonomian
Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah Indonesia. Berdasarkan analisis sensitivitas,
di Indonesia khususnya daerah yang rentan hal-hal tersebut menjelaskan bahwa
terserang virus Corona. melambatnya perekonomian global saat ini,
Munculnya pandemi virus corona di sangat berpengaruh bagi pertumbuhan
Indonesia mempengaruhi berbagai sektor di perekonomian di Indonesia.
Indonesia, khususnya pada sektor Peran dan kebijakan pemerintah dalam
perekonomian. Hampir seluruh negara di memerangi wabah ini tentunya menjadi
dunia terkena dampak dari masuknya wabah sangat penting untuk keberlangsungan hidup
ini, yang pada akhirnya semakin seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi
menimbulkan gejolak perekonomian. masyarakat yang terdampak pandemi dari sisi
Berdasarkan penelitian Aditia et al. (2020) perekonomian. Bagaimana pemerintah
wabah pandemi corona yang telah menyebar mampu berperan menjaga ketidakstabilan
ini, pada akhirnya membawa konsekuensi yang mengguncang perekonomian di saat-saat
[10]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

wabah ini menyerang dengan kebijakan- yang dilakukan pemerintah terkait instrumen
kebijakan yang efektif yang diharapkan bisa dalam perpajakan selama pandemi melanda di
membangkitkan perekonomian kembali. Indonesia, salah satunya dengan memberikan
Berdasarkan aktivitas ekonomi di suatu insentif sebagai bentuk respon pemerintah
negara, kita telah mengetahui secara umum bagi pelaku-pelaku dalam perekonomian yang
bahwa peran pemerintah dapat dibedakan terkena dampak pandemi. Kartiko (2020)
dalam 3 (tiga) bentuk yaitu sebagi pengatur, memaparkan dalam penelitiannya yaitu
sebagai produsen, dan juga sebagai melalui kebijakan menjaga jarak atau social
konsumen. Dalam menjalankan peran sebagai distancing maupun physical distancing dalam
pengatur (regulator), pemerintah dapat masa pandemi ini menimbulkan kendala pada
menetapkan kebijakan-kebijakan yang rantai nilai dunia usaha sehingga
umumnya bertujuan akhir pada kesejahteraan menimbulkan berbagai macam masalah pada
masyarakat, misalnya kebijakan fiskal. perekonomian Indonesia yaitu dengan
Sedangkan peran pemerintah sebagai timbulnya guncangan pada sektor- sektor
produsen dengan menyediakan sarana dalam perekonomian, salah satunya adalah
prasarana dan layanan umum yang dapat sektor pariwisata. Kebijakan yang ditempuh
dimanfaatkan oleh masyarakat. Untuk peran oleh pemerintah untuk mengendalikan
pemerintah sebagai konsumen, pemrintah guncangan tersebut yaitu dengan metode
dapat membeli barang ataupun jasa yang stimulus ekonomi yang berbentuk insentif
disediakan oleh pasar yang bisa bersumber pajak. Namun pada kenyataannya insentif
dari rumah tangga individu atau perusahaan pajak yang diberikan ini belum bisa
yang bertindak sebagi produsen (Khusaini, mengakomodir seluruh kebutuhan dalam
2019). bidang usaha pariwisata dalam mengalami
Peran pemerintah menurut Musgrave pandemi corona ini. Hal tersebut mendorong
(1984) adalah peran alokasi, peran distribusi, peneliti untuk mengenali lebih dalam lagi
dan peran stabilisasi. Peran alokasi ialah bagaimana kebutuhan zona pariwisata yang
dengan mengusahakan agar alokasi sumber- terkena dampak negatif akibat pandemi
sumber ekonomi dilaksanakan secara efisien COVID- 19, bagaimana kebermanfaatan
karena sistem pasar yang tidak dapat insentif pajak pada zona pariwisata, serta
menyediakan semua kebutuhan masyarakat. alternatif pemecahan kebijakan insentif pajak
Peran distribusi sebagai alat distribusi yang dapat menanggulangi permasalahan
pendapatan dan kekayaan dengan ekonomi pada bidang pariwisata akibat
menyerimbangkan antara efisiensi dan pandemi corona secara efektif. Hasil
pemerataan dalam alokasi sumber daya penelitian menunjukkan ada 2 kebutuhan di
dengan menggunakan instrumen pajak, sektor pariwisata yang belum direspon
jaminan sosial dan pelayanan publik untuk khususnya dalam kebijakan insentif pajak
memengaruhi distribusi pendapatan. oleh pemerintah yaitu berupa dororngan dari
Sedangkan peran stabilisasi dimaksudkan pemerintah untuk menaikkan permintaan,
untuk menciptakan stabilitas ekonomi suatu konsumsi, serta kemudahan untuk mengakses
negara. Selain tiga peran yang dikemukakan kredit usaha.
oleh Musgrave tersebut, diperlukan juga Sinaga (2009) menjelaskan bahwa dengan
intervensi pemerintah untuk mendorong kebijakan fiskal ataupun moneter yang
percepatan pertumbuhan ekonomi yang dilakukan pemerintah dapat merubah kondisi
dikenal dengan peran stimulasi. masyarakat sehingga sesuai dengan distribusi
Salah satu peran distribusi pemerintah pemasukan yang diharapkan warga. Salah
dalam instrumen pajak memiliki peranan satu kebijakannya yaitu dengan mengubah
penting, karena pajak merupakan modal dasar distribusi pemasukan baik secara langsung
dalam pembangunan seperti untuk membiayai dan tidak langsung. Distribusi pendapatan
penyediaan barang dan jasa publik, mengatur secara langsung dapat dilakukan oleh
perekonomian dan juga untuk mengatur pemerintah melalui pajak yang progresif dan
konsumsi masyarakat. Berbagai kebijakan juga subsidi bagi golongan masyarakat

[11]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

miskin. Merubah distribusi pendapatan secara khususnya yang terkait dengan dampaknya
tidak langsung dapat dilakukan oleh dalam perekonomian. Data diambil dengan
pemerintah melalui kebijakan pegeluaran rentang waktu Bulan Maret 2020 dimana awal
pemerintah untuk golongan masyarakat masuknya wabah Corona di Indonesia sampai
tertentu, misalnya pengadaan rumah untuk dengan Bulan Juli 2020. Data-data tersebut
golongan masyarskat tertentu, subsidi pupuk dikumpulkan dan selanjutnya dianalisisis
untuk petani, subsidi BBM untuk non industri, dengan menggunakan teori-teori yang ada
dan sebagainya. sehingga diperoleh kesimpulan.
Harirah et al. (2020), penentuan C. Teknik Analisis Data
keberhasilan kebijakan pemerintah dilihat dari
reaksi warganya terhadap kebijakan tersebut. Untuk menjelaskan beberapa
Perihal penanganan Covid- 19 di Indonesia, permasalahaan di atas, maka penulis
kebijakan dalam negeri dengan nalar rasional menggunakan metode kuantitatif deskriptif
akan sanggup diterima secara rasional pula yatu menggunakan pendekatan yang disebut
oleh warganya jika pemerintah juga dengan analisis data sekunder (Sugiyono,
menghasilkan kebijakan yang dapat menjamin 2016). Analisis data sekunder adalah suatu
tersedianya sumber-sumber energi ekonomi metodologi penelitian yang menggunakan
untuk warganya. data sekunder sebagai data utama (Hinrichs et
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui al, 2017). Pada penelitian ini, deskriptif
bagaimana peran pemerintah dan penelitian bertujuan untuk mencatat,
kebijakannya dalam masa pandemi ini guna mendeskripsikan, interpretasi dan analisis
mendukung percepatan pemulihan ekonomi dilakukan pada situasi yang saat ini terjadi
nasional melalui salah satu perspektif teori atau dalam kata lain penelitian ini mempunyai
ekonomi khususnya teori-teori ekonomi tujuan untukmendapatkan informasi-
publik yang telah ada ataupun kajian pustaka informasi tentang kondisi sekarang kemudian
sebelumnya. Adapun peran dan kebijakan menganalisis keterkaitan antara variabel yang
yang dilakukan pemerintah ini diharapkan ada (Moen & Middelthon, 2015). Penelitian
dapat berjalan dengan efektif sehingga ini tidak menggunakan hipotesis, akan tetapi
sasaran pembangunan pemerintah dalam hanya mendeskripsikan informasi sesuai fakta
rangka menyediakan pelayanan publik dapat sesuai dengan variabel penelitian.
terwujud. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
II. METODE PENELITIAN Dari beberapa teori ekonomi publik yang
A. Jenis Penelitian berkaitan dengan peran pemerintah dalam
perekonomian, terdapat salah satu ahli
Jenis penelitian ini adalah penelitian ekonomi publik Richard A. Musgrave (1984)
deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan yang berpendapat bahwa pemerintah memiliki
gambaran tentang peran dan kebijakan 3 (tiga) peran penting dalam perekonomian
pemerintah di masa pandemi Covid-19 yaitu peran stabilisasi, alokasi, dan distribusi.
sekaligus sebagai langkah-langkah strategis
yang dapat dilakukan pemerintah untuk A. Peran Stabilisasi
peningkatan program percepatan pemulihan Pada peran stabilisasi ini, pemerintah
ekonomi nasional. diharapkan dapat memastikan bahwa
B. Teknik Pengumpulan Data perekonomian di negaranya berada dalam
kondisi kesempatan kerja penuh atau full
Data yang digunakan dalam penelitian ini employment dengan tingkat harga barang
berupa data sekunder yang berasal dari yang stabil. Selama wabah pandemi Covid-19
publikasi data dari instansi terkait yaitu terjadi di Indonesia terhitung dari Bulan
instansi Badan Pusat Statistik (BPS), Maret-Juli, peran stabilisasi pemerintah
Kementerian Keuangan, BNPB serta adalah terus menstabilkan harga bahan
publikasi ilmiah atau jurnal, media massa, pangan pokok di berbagai penjuru Indonesia.
laporan terkait perkembangan kasus Covid-19 Segala upaya dilakukan pemerintah agar di
[12]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

tengah situasi penyebaran virus Covid 19 ini, menyatakan terdapat tiga strategi yag
harga-harga bahan pokok tetap terjangkau di dilakukan pemerintah untuk mengendalikan
masyarakat baik dari sisi stock, selalu tingkat pengangguran yang tinggi dalam masa
tersedianya pasokan, distribusi, sampai pandemi Covid-19 yaitu:
menjangkau tingkat harga yang stabil. Dilihat 1. Melakukan berbagai pelatihan berbasis
dari sisi stock saja, dalam satu minggu sekali kompetensi dan produktivitas dengan
pemerintah melakukan rapat koordinasi program Balai Latihan (BLK) tanggap
dengan pejabat terkait dengan pembahasan pandemi Covid-19, dimana dalam program
monitoring/evaluasi seluruh bahan pokok. ini peserta yang ada tidak hanya
Sedangkan dilihat dari sedianya pasokan, mendapatkan keterampilan yang mumpuni
pemerintah melibatkan beberapa pengusaha tetapi juga mendapatan insentif setelah
dari beberapa sektor terutama yang bergerak masa pelatihan selesai.
di sektor riil untuk menjamin pasokan bahan 2. Program pengembangan perluasan
baku pangan agar selalu tersedia (Sumber: kesempatan kerja bagi pekerja atau buruh
Merdeka.com, diakses 1 Oktober 2020). yang terdampak pandemi, seperti program
Pentingnya menjaga protokol kesehatan padat karya dan kewirausahaan.
menurut kebijakan WHO yaitu selalu 3. Pembukaan layanan konsultasi, informasi
menggunakan masker serta sering mencuci serta pengaduan bagi para tenaga kerja atau
tangan menggunakan sabun atau hand- buruh terkait Keselamatan dan Kesehatan
sanitizer saat pandemi Covid 19 mulai masuk Kerja (K3) di perusahaan.
ke Indonesia sekitar awal Bulan Maret 2020 Keseluruhan strategi ini tentunya saling
pada akhirnya membuat masyarakat berkaitan pada enam aspek dalam pemulihan
berbondong-bondong membeli masker dan ekonomi nasional sebagaimana yang
sabun pencuci tangan atau hand-sanitizer. diproklamirkan oleh pemerintah untuk
Anjuran WHO ini membuat beberapa mengatasi pandemi ini. Contohnya saja
masyarakat melakukan Panic Buying untuk dengan pemberian stimulus ekonomi bagi
masker dan hand-sanitizer sehingga barang- para pengusaha ataupun UMKM agar mampu
barang tersebut mulai langka dipasar karena “berdiri” di masa pandemi ini sehingga
diborong oleh pembeli dan spekulan. Bahkan diharapkan agar tetap dapat menunaikan
tidak hanya masker dan sabun cuci tangan pembayaran gaji pegawainya. Selain itu
atau hand-sanitizer saja, para pembeli juga pemerintah juga memberikan insentif pajak
ramai-ramai men-stock kebutuhan pokok di penghasilan (PPh) yang ditanggung
pasar sehingga harga bahan pokok menjadi pemerintah serta pemberian bunga kredit yang
tidak terkendali di pasar dan terjadi ringan bagi para tenaga kerja di sektor formal
kelangkaan di pasar akibat panic buying ini. serta program jaring pengaman sosial untuk
Upaya dari para pembeli ini diakibatkan tidak membantu setiap tenaga kerja formal ataupun
adanya sosialisasi dari pemerintah untuk informal serta dengan memberikan prioritas
mengantisipasi masyarakat agar tidak perlu utama dengan adanya kartu prakerja bagi
memborong semua bahan pokok, masker, dan korban pemutusan hubungan kerja dan bagi
lain-lain agar stock atau ketersediaan barang pekerja yang terpaksa harus dirumahkan.
dan harga-harga kembali menjadi stabil di Tentunya dengan kebijakan pemerintah ini
pasar. diharapkan dapat menjadi solusi bagi para
Sedangkan dilihat dari peran pemerintah pekerja yang terkena dampak pandemi
dalam mengatasi penganguran selama masa ataupun mengurangi tingkat penganguran.
pandemi ini dimulai dari kebijakan relokasi Dalam data Badan Pusat Statisik (2020),
biaya atau anggaran sampai pada beberapa diketahui total pengangguran di Indonesia
perubahan-perubahan kebijakan agar usaha pada bulan Februari tahun 2020 lalu adalah
tetap berlangsung serta perlindungan bagi sebanyak 6,88 juta orang. Data terakhir pada
para tenaga kerja tetap dapat dikendalikan. Juli 2020, tingkat pengangguran di Indonesia
Dilansir oleh website news.ddtc.co.id per naik tajam hingga lebih dari 10 juta orang.
tanggal 01 Juli 2020, Menaker Ida Fauziah Jumlah ini terus naik sejak pandemi ini

[13]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

melanda Indonesia pada Maret lalu. Artinya, dinikmati melalui penyediaannya oleh
angka pengangguran bertambah sekitar 3,7 pemerintah. Namun, kecenderungan
orang akibat pandemi Covid-19 sejak peningkatan belanja pemerintah ini tidak serta
Februari 2020. Dari data-data tersebut dapat merta berakibat baik terhadap aktivitas
dilihat bahwa kebijakan yang dilakukan perekonomian. Hal ini disebabkan oleh
pemerintah selama masa pandemi di alokasi belanja pemerintah yang tidak tepat.
Indonesia sampai saat ini belum dapat Apabila alokasi belanja pemerintah tidak
mengatasi pengangguran di Indonesia. tepat sasaran pada kegiatan ekonomi
Dengan munculnya pandemi Covid-19 ini masyarakat, maka tidak akan terjadi efek
tentunya setiap negara dengan tingkat multiplier yang positif dalam perekonomian.
pendapatan per kapita penduduknya yang Persoalan belanja pemerintah yang juga
masih rendah masih “tertatih” untuk rentan dengan pemborosan dan inefisiensi
mengatasi berbagai persoalan kesejahteraan membuat pemerintah harus mengutamakan
penduduk khususnya masalah pengangguran. efisiensi dalam pengalokasian sumber daya di
Berdasarkan teori Musgrave (1984) dan berbagai wilayah agar pembangunan wilayah
fakta data yang ada tentang peran pemerintah bisa berjalan melalui perencanaan anggaran
untuk menciptakan kondisi dimana yang tepat guna. Pengalokasian belanja
kesempatan kerja penuh atau full employment pemerintah yang tidak memiliki perencanaan
dengan tingkat harga barang yang stabil serta dan tidak dapat dikendalikan dengan baik
kebijakan yang dilakukan dalam akan menjadi sumber pemborosan anggaran
perekonomian di masa pandemi Covid-19 ini negara sehingga berefek merugikan
masih dirasa sulit untuk dilakukan pada saat masyarakat (Mahmudi, 2010).
wabah pandemi masuk ke Indonesia pada Adapun peran pemerintah secara langsung
awal Maret 2020 dibuktikan dalam alokasi sumber daya selama pandemi
meningkatkannya angka pengangguran Covid-19 adalah realokasi anggaran dengan
dibandingkan tahun sebelumnya pada periode merealokasi kegiatan-kegiatan belanja barang
yang sama. yang tidak terlalu prioritas seperti perjalanan
B. Peran Alokasi dinas, honorarium, biaya rapat, pengadaan
event serta perbelanjaan operasional. Dari
Adapun upaya-upaya pemerintah dalam data Kementerian Keuangan tahun 2020,
mengaloaksikan sumber-sumber daya yang secara umum dalam realisasi belanja
ada dalam perekonomian pada peran alokasi pemerintah pusat penurunan yang paling
dapat dilakukan secara langsung berupa signifikan ditunjukkan pada realisasi belanja
belanja barang untuk keperluan pertahanan barang dan subsidi dibandingkan tahun lalu
dan pendidikan atau secara tidak langsung pada periode yang sama. Peran pemerintah
baik melalui pajak dan subsidi guna pusat dalam alokasi selama pandemi Covid-
mendorong kegiatan-kegiatan ekonomi 19 pada awal Maret 2020 terjadi penurunan
tertentu. Peran alokasi ini tentunya sangat realisasi belanja barang sebesar 6,62% untuk
dibutuhkan terutama dalam hal penyediaan belanja perjalanan ataupun belanja barang
barang-barang publik agar tidak terjadi operasional atau non operasional karena
kegagalan pasar karena di dalam sistem dampak pandemi yang semakin meluas
perekonomian suatu negara tidak semua hampir di seluruh wilayah Indonesia
barang dapat disediakan oleh swasta dan khususnya di daerah DKI Jakarta, sehingga
diserahkan melalui mekanisme pasar. hal ini mempunyai dampak pada tertundanya
Peningkatan belanja pemerintah ini dapat kegiatan bagi beberapa program dan kegiatan
menjadi salah satu indikator keberhasilan yang berakaitan dengan belanja barang oleh
dalam pelaksanaan peran pemerintah sebagai kementerian atau lembaga. Maka dari itu
upaya untuk mengalokasikan sumber daya sebagai upaya untuk menangani dampak
dalam perekonomian. Dengan semakin pandemi ini, pemerintah juga melakukan
besarnya belanja pemerintah maka kebutuhan realokasi kegiatan dan anggaran pada
masyarakat yang tidak dapat dipenuhi kementerian atau lembaga dalam rangka
penyediaannya oleh sektor swasta dapat
[14]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

memepercepat penanganan laju pertumbuhan barang yang dialihkan pada penanganan


Covid-19. Covid-19, juga harus melibatkan lembaga-
Sementara itu, jika dilihat kembali data per lembaga pengawas keuangan terutama
Bulan April sampai Mei, realisasi belanja kegiatan-kegiatan yang menyangkut
negara tumbuh negatif sebesar 18,79 % (yoy) kepentingan masyarakat atau hal yang
dan 30,11 % (yoy). Semakin meluasnya berkaitan dengan kegiatan ekonomi
pandemi Covid-19 masih menjadi penyebab pemerintahan dalam rangka meningkatkan
sehingga beberapa kegiatan tidak bisa pelayanan publik.
dilaksanakan. Selain hal tersebut, penerapan C. Peran Distribusi
kebijakan dari pemerintah dengan berlakunya
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Secara teoritis, peran pemerintah ini
yang tentu saja sangat berdampak pada dilaksanakan agar pendapatan dalam
pelaksanaan tugas perkantoran. Penerapan perekonomian dapat didistribusikan ke
sistem Work From Home (WFH) juga sangat seluruh lapisan masyarakat dalam suatu
berpengaruh yang sejalan dengan penurunan perekonomian baik melalui instrumen pajak
pelaksanaan berbagai program atau kegiatan ataupun dengan subsidi dikarenakan hal
pada kementerian ataupun lembaga selama tersebut berkaitan dengan masalah-masalah
kebijakan pemerintah seperti PSBB yang pemerataan dan efisiensi. Adapun data
wajib dijalankan. penerimaan pajak dari Kementerian
Turunnya realisasi belanja barang pada Keuangan (2020) per Januari tahun 2020 ini
Bulan Juni-Juli 2020 masing-masing sebesar adalah sebesar Rp601,91 T setara dengan
16,8 % dan 9,3% disebabkan oleh efisiensi 50,21 % dari target penerimaan pajak tahun
belanja barang yang tidak berhubungan 2020 yang telah ditetapkan yaitus sebesar
langsung dengan penanganan pandemi. Pada Rp1.198,82 T. Pada periode ini penerimaan
periode tersebut pemerintah juga telah mulai pajak mengalami kontraksi yang disebabkan
mempersiapkan program-program Pemulihan oleh perekonomian Indonesia yang melambat
Ekonomi Nasional (PEN) yang cepat dan selama masa pandemi Covid-19 dan juga
tepat dalam mengatasi pandemi dan kegiatan untuk ekspor-impor seiring
diharapkan dapat benar-benar memberikan melemahnya kegiatan ekonomi dalam hal
manfaat bagi para pelaku usaha terutama yang perdagangan internasional. Badan Pusat
bergerak pada sektor industri yang memiliki Statistik merilis data perekonomian Indonesia
banyak tenaga kerja atau padat karya. pada triwulan II-2020 terhadap triwulan II-
Berdasarkan teori Musgrave (1984) dan 2019 menghadapi kontraksi sebesar 5,32 %.
fakta data mengenai peran pemerintah dalam Disamping itu, insentif fiskal yang dibentuk
megalokasikan sumber daya dalam masa yang menyangkut dalam hal fasilitas
pandemi Covid-19, kebijakan refocusing dan perpajakan yang merupakan bagian dari
realokasi anggaran pemerintah ini menjadi program pemulihan ekonomi nasional (PEN)
salah satu kunci awal respon pemerintah juga mengalami penekanan tambahan dalam
terhadap upaya yang harus dilakukan instansi kinerja penerimaan pajaknya. Tekanan
pemerintah untuk mengatasi permasalahan tersebut, sangat berdampak pada jenis pajak
masa pandemi ini. Dengan beberapa PPh Pasal 25/29 Badan dan pada pajak-pajak
kebijakan yang cukup detail yang dilakukan atas impor dimana terjadi perlambatan
oleh pemerintah pusat seperti mengurangi profitabilitas usaha pada tahun lalu,
belanja barang untuk kementerian atau pemberian insentif perpajakan dengan
lembaga untuk kemudian dialihkan untuk penurunan tarif PPh Badan dari 25 % menjadi
menambah belanja terutama dalam bidang 22 %, serta adanya pengurangan dalam hal
kesehatan, serta perlindungan sosial dalam angsuran bulanan pada PPh Pasal 25 sebesar
rangka penyediaan barang publik untuk 30%. Sedangkan penurunan pada pajak atas
mendukung program pemulihan ekonomi impor disebabkan oleh perlambatan aktivitas
nasional. Namun, realokasi belanja impor, adanya insentif pembebasan PPh Pasal
pemerintah khususnya pemotongan belanja 22 tentang impor, dan penjualan kendaraan

[15]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

bermotor yang menurun (Kementerian pandemi Covid-19, dapat mengahambat laju


Keuangan, 2020). pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebab pajak
Sesuai dengan fungsi pajak menurut merupakan salah satu penerimaan pemerintah
Mardiasmo (2016) yang menyatakan bahwa yang terbesar untuk membiayai program-
pajak mempunyai fungsi sebagai anggaran program pembangunan nasional. Maka dari
yaitu sebagai sumber pemasukan bagi itu, diperlukan strategi kebijakan untuk
pemerintah untuk mendanai pengeluaran- kembali memulihkan perekonomian nasional
pengeluarannya. Fungsi mengatur dalam khususnya dalam penerimaan pajak pasca
perpajakan sebagai alat untuk mengatur atau pandemi yang sampai saat ini pun belum
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam diketahui kapan pandemi akan berakhir. Hal
bidang sosial dan ekonomi. Dengan adanya ini sejalan dengan penelitian Cheisviyanny
fungsi pajak sebagi anggaran dan pengatur (2020) mengenai strategi dalam memulihkan
(regulation) diharapkan penerimaan pajak di penerimaan pajak pasca Pandemi Covid-19
suatu negara akan mengalami peningkatan berupa saran yang diusulkan yaitu: (1)
setiap tahunnya demi peningkatan pemerataan Optimalisasi mekanisme withholding tax, (2)
pembangunan. Pengenaan PPh final untuk wajib pajak non
Dari potret penerimaan pajak yang UMKM, dan (3) Efisiensi biaya pemungutan
mengalami penurunan sejak masuknya pajak.

Tabel 1. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat per Bulan Maret -Juli 2020 (dalam Triliun Rupiah)

Realisasi Belanja K/L Realisasi Belanja Non-K/L


APBN Total Total
Periode Belanja Belanja Belanja Bantuan Pembayaran
2020 Belanja Subsidi Belanja
Pegawai Barang Modal Sosial Bunga Utang
K/L Non-K/L
Maret 909,62 48,64 35,19 11,95 47,17 142,96 73,84 18,71 134,92
(7,95%) (-6,62%) (32,06%) (27,61%) (11,03%) (4,63%) (-14,29%) (2,23%)
April 1851,1(*) 68,21 52,92 20,70 61,41 203,24 92,82 32,83 17,67
(3,21%) (-18,79%) (30,56%) (13,72%) (1,06%) (12,37%) (-13,47%) (6,12%)
Mei 1851,1(*) 95,41 69,36 26,94 78,85 270,57 145,71 48,89 266,76
(-4,22) (-30,11%) (-7,31%) (30,71%) (-6,13%) (14,66%) (3,36%) (9,97%)
Juni 1975,2 (*) 114,1 99,2 37,7 99,4 350,4 157,6 70,8 318,1
(-3,3) (16,8%) (8,7%) (41,0%) (2,4%) (16,9%) (-1,4%) (10,3%)
Juli 1975,2 (*) 256,6 271,7 137,4 117,0 419,6 182,8 83,6 374,0
(-10,5%) (-17,0%) (-3,3%) (55,8%) (0,0%) (15,2%) (-9,3%) (9,5%)
Sumber: Kementerian Keuangan (data diolah oleh penulis, 2020)
Ket: (*) Perubahan APBN Perpres 54/2020 dan Perpres 72/2020

Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa peran 2020 sebagai bentuk kebijakan pemerintah.
distribusi pemerintah dalam belanja subsidi Sedangkan data penurunan realisasi subsidi
yang ditunjukkan dengan realisasi pada sampai dengan April 2020 yaitu sebesar
subsidi sampai bulan Maret 2020 adalah 13,47 % (yoy) disebabkan oleh proses
sebesar Rp18,71 triliun dimana tingkat administrasi dan verifikasi data pada proses
pertumbuhan pertahun nya adalah sebesar - dalam tagihan subsidi serta dipengaruhi juga
14,29% pada periode yang sama dimana oleh realisasi ICP, CP Aramco dan nilai tukar
seluruh nya digunakan untuk subsidi energi. rupiah yang semakin merosot (Kementerian
Realisasi asumsi ICP, nilai tukar serta Keuangan, 2020).
realisasi subsidi energi juga mempengaruhi Menutup pertengahan tahun dalam data
realisasi pembayaran subsidi. Realisasi perekonomian Indonesia, data menunjukkan
subsidi dari Bulan Maret 2020 sampai saat ini bahwa terjadi penurunan realisasi pada
dilakukan untuk membayar tagihan atas JBT belanja subsidi pada akhir Juni 2020 sebesar
minyak tanah, LPG tabung 3 kg, dan untuk 1,43 % (yoy) yang disebabkan adanya tren
tagihan listrik pada bulan Januari-Februari penurunan harga minyak dunia. Realisasi
[16]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

belanja subsidi ini terbagi dalam subsidi daripada fungsi pajak sebagai budgeter
energi dan subsidi non energi yang juga (anggaran). Tidak mengherankan lagi apabila
termasuk subsidi pajak yang dipangaruhi oleh target penerimaan pajak dan realisasinya
realisasi stimulus PPh dalam rangka mengalami penurunan dari tahun lalu. Dari
mengatasi pandemi Covid-19. Demikian pula data penerimaan pajak saja dapat dilihat
dalam memasuki awal semester II 2020 bulan bahwa pajak ini benar-benar memainkan
Juli 2020, realisasi belanja subsidi ternyata peran yang sangat penting dalam,
masih menglami penurunan sebesar 9,3 % perekonomian baik dari fungsi reguler
yang juga masih dipengaruhi oleh tren ataupun budgeter. Jika ditinjau dalam konteks
penurunan harga minyak mentah dunia. pemberian insentif dari pemerintah dan
Respon pemerintah dalam mengatasi berbagai kelonggaran dalam membayar pajak,
pandemi Covid-19 sebagai peran secara langsung pemerintah telah
distribusinya selama masa pandemi Covid-19 menggunakan instrumen pajak untuk
ini dengan melakukan kebijakan penetapan menstimulus perekonomian. Dalam hal ini,
pajak yang relatif progesif. Dilansir oleh situs pemerintah tidak lagi menggunakan pajak
DDTCNews.com per April 2020, pada sebagai sumber pemasukan negara yang
awalnya pandemi masuk ke Indonesia nantinya akan dipergunakan untuk
pemerintah menggunakan instrumen pajak membiayai pembangunan. Tetapi dari sisi
untuk mengurangi resiko dari efek wabah lain, keinginan pemerintah untuk terus
Virus Corona 19 dalam perekonomian. menggali potensi dari pajak ini dengan
Adanya penerimaan pajak ini pemerintah berbagai cara seperti mengenakan pajak atas
ingin menstabilkan pertumbuhan ekonomi, transaksi eletronik yang tertuang dalam Perpu
daya beli masyarakat, dan tingkat 1/2020, dimana kebijakan ini menjadi dilema
produktivitas sektor tertentu yang terkena bagi sektor UMKM yang lebih sering
dampak pandemi Covid-19. Adapun beberapa memasarkan produk nya secara online seiring
insentif pajak yang diberikan pemerintah makin meluasnya wabah pandemi.
yaitu dengan kebijakan penurunan tarif PPh Kebijakan subsidi dari pemerintah untuk
badan yang semula sebesar 25% menjadi mengatasi kondisi perekonomian akibat
22 %, pengenaan pajak untuk kegiatan dalam pandemi seperti dengan belanja subsidi untuk
transaksi elektronik serta kebijakan bunga kredit dimana pada saat ini mayoritas
perpanjangan jangka waktu permohonan debitur yang memiliki usaha (pengusaha
dalam hal penyelesaian administrasi UMKM) atau sumber penghasilannya yang
perpajakan. Selain itu, instrumen pajak ini terdampak Covid-19 berpotensi untuk
juga dilakukan pemerintah untuk mendukung kesulitan melunasi fasilitas kredit. Kebijakan
persediaan barang dan jasa yang berkaitan ini disambut baik oleh sektor perbankan sebab
dengan obat-obatan, alat kesehatan, dan alat- kebijakan ini bukan hanya membantu debitur,
alat pendukung lainnya yang dibutuhkan namun juga akan memberikan angin segar
dalam penanganan pandemi. Ketentuan ini bagi arus perbankan yang terbilang melambat.
terdapat pada PMK No. 28/PMK. Pemerintah juga melakukan kebijakan dalam
03/2020 tentang Pemberian Fasilitas Pajak subsidi bunga kredit sampai masa angsuran
terhadap Barang dan Jasa yang diperlukan selama 10 tahun bagi warga yang
dalam rangka penanganan Pandemi Covid-19. berpenghasilan rendah yang telah
Dari sejumlah insentif pajak yang menggunakan kredit kepemilikan rumah dan
diberikan pemerintah, kebijakan dalam bantuan pemberian subsidi uang muka untuk
perpajakan dan penggunaan instrumen pajak kredit rumah yang bersubsidi.
untuk mendukung penyediaan barang dan jasa Dari pemaparan kebijakan pemerintah
publik yang dilakukan pemerintah dalam terkait insentif pajak dan subsidi, secara
menghadapi kondisi ekonomi yang teorinya bahwa pertumbuhan ekonomi suatu
memburuk akibat pandemi Covid-19 ini, negara yang melambat yang disebabkan oleh
fungsi pajak dalam praktiknya ini lebih rendahnya permintaan agregat yang pada
condong kepada fungsi reguler (pengatur) akhirnya menyebabkan turunnya pendapatan

[17]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

nasional. Untuk itu kebijakan yang diambil kebijakan yang tentunya berpihak pada
pemerintah pada sasaran akhirnya dapat kepentingan publik. Namun demikian,
menyejahterakan masyarakat yang ditandai mengingat setiap kebijakan yang dilakukan
dengan adanya peningkatan daya beli baik itu stimulus fiskal dan sampai saat ini kita
masyarakat. Salah satu metode tercepat untuk kenal dengan program Pemulihan Ekonomi
meningkatkan permintaan agregat yang dapat nasional (PEN) diharapkan mampu
diambil oleh suatu negara adalah dengan menciptakan realisasi yang nyata dalam
meningkatkan belanja pemerintah dan menyediakan public goods yang bermanfaat
menurunkan pajak yang dapat dilakukan bagi masyarakat. Adapun urgensi pemerintah
melalui pemberian subsidi dan bantuan sosial dalam percepatan program pemulihan
bagi warga yang terdampak pandemi. Hal ini ekonomi nasional ini adalah sebagai bentuk
juga sejalan dengan teori Musgrave (1984) pencegahan agar laju pertumbuhan ekonomi
dimana peran pemerintah sebagai alat negara tidak terkoreksi lebih dalam sehingga
distribusi pendapatan dan kekayaan dengan sasaran akhir untuk tetap meningkatkan
menyerimbangkan antara efisiensi dan kesejahteraan masyarakat dapat dilaksanakan
pemerataan dalam alokasi sumber daya dengan baik.
dengan menggunakan instrumen pajak,
jaminan sosial dan pelayanan publik untuk V. SARAN/REKOMENDASI
mempengaruhi distribusi pendapatan. Dari kajian ini, peran pemerintah yang
Diharapkan dengan adanya peningkatan belum optimal tentunya masih dapat
belanja pemerintah dan penurunan pajak ini ditingkatkan jika kebijakan yang dikeluarkan
akan meningkatkan pendapatan rumah tangga pemrintah dalam pandemi Covid-19 ini benar-
atau individu sehingga dapat mendorong daya benar dapat dirasakan secara langsung
beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi manfaatnya oleh masyarakat. Di sisi lain,
nasional. Selain itu dengan peran pemerintah pihak masyarakat sendiri sebaiknya saling
sebagai alat distribusi adalah untuk bergotong royong atau bekerja sama untuk
mendistribusikan pendapatan bagi masyarakat mengurangi dampak dari Covid-19 ini baik
dengan adil. Namun masalah keadilan dalam dari sisi perekonomian, sosial atau dari sisi
distribusi pendapatan disini masih merupakan lain yang bisa membangkitkan perekonomian
masalah yang rumit dalam ruang lingkup ilmu bersama sehingga tiga fungsi/peran pokok
ekonomi sebab masalah keadilan tergantung pemerintah dalam perekonomian dapat
dari bagaimana pandangan mayarakat dilaksanakan dengan baik. Selain itu, dengan
terhadap keadilan itu sendiri. Dalam masa keterbatasan pengetahuan dan literatur yang
pandemi Covid-19 ini diharapkan peran penulis pahami menyebabkan tulisan ini
pemerintah dalam pendistribusian ini dapat masih memerlukan kajian yang lebih dalam.
berjalan efektif dan efisien dan memiliki
dampak nyata bagi publik yang terkena UCAPAN TERIMA KASIH
dampak pandemi Covid-19. Terimakasih kepada semua pihak, rekan
IV. KESIMPULAN kerja di Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas
Negeri Surabaya yang selalu memberikan
Dari pemaparan kajian analisis ekonomi dukungan dan doa dalam menulis penelitian
publik di atas melalui peran dan kebijakan ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan
pemerintah untuk mengatasi perekonomian kontribusi bagi pemerintah, akademisi dan
pada masa pandemi ini memang masih banyak masyarakat ataupun peneliti yang tertarik
menghadapi berbagai hambatan atau dalam bidang ekonomi publik.
tantangan dari segala sisi, baik sisi regulasi,
administrasi maupun implementasi yang ada REFERENSI
di lapangan. Belum optimalnya peran Aditia, D., Nasution, D., Erlina; & Muda,
pemerintah dalam perekonomian masa Iskandar. (2020). Aditia, 2020. Jurnal
pandemi ini menjadi dorongan kembali bagi Benefita, 5(2), 212–224.
pemerintah untuk tetap memacu kebijakan- BNPB. (2020). Tugas dan Fungsi BNPB.
[18]
Nurul Hanifa dan Ladi W.P Fisabilillah / WELFARE Jurnal Ilmu Ekonomi, Volume 2, Nomor 1, Mei 2021/ Halaman 9-19

https://bnpb.go.id/tugas -dan-fungsi- Publik. Malang: UB Press


bnpb Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
BNP. (2020a). Infografis Jumlah Terpapar 2020. APBN Kita Edisi Agustus 2020:
Covid-19 di Indonesia. https://www.kemenkeu.go.id/media/15
https://loker.bnpb.go.id/s/GugusTugas 932/apbn-kita-agustus-2020.pdf
Covid19. Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
BPS. (2020). https://www.bps.go.id/ 2020. APBN Kita Edisi Mei 2020:
Cheisviyanny, C. (2020). Memulihkan https://www.kemenkeu.go.id/media/15
Penerimaan Pajak Pasca Pandemi 220/apbn-kita-mei-2020.pdf
Covid-19. JURNAL PAJAK Mahmudi. (2010). Manajemen Kinerja Sektor
INDONESIA (Indonesian Tax Journal), Publik. Yogyakarta :UPP YKPN.
4(1), 21–28. Mardiasmo. (2016). Perpajakan. Edisi
Ddtcnews. (2020, April 20). Ini Peran Pajak Terbaru 2016. Yogyakarta: Andi Offset
Untuk Ketahanan Ekonomi Indonesia Merdeka. (2020, Maret 26). Upaya
Dalam Masa Covid-19. Dipetik Mei 1, Pemerintah Jaga Stabilisasi Harga
2020, dari DDTCNews.com: Pangan Pokok di Tengah Pandemi
https://news.ddtc.co.id/ini-peran-pajak- Covid-19. Dipetik April 19, 2020, dari
untuk-ketahanan-ekonomi-indonesia- merdeka.com:
dalam-masa-covid-19-20387 https://www.merdeka.com/uang/upaya-
Ddtcnews. (2020, Juli 01). Atasi Lonjakan pemerintah-jaga-stabilisasi-harga
Pegangguran Dampak Covid-19, ini pangan-pokok-di-tengah-virus
news.ddtc.co.id: corona.html
https://news.ddtc.co.id/atasi-lonjakan- Moen, K., & Middelthon, A. L. (2015).
pengangguran-dampak-covid-19-ini-3- Qualitative Research Methods. In
strategi-menaker-21998 Research in Medical and Biological
Harirah, Zufa, MS., & Rizaldi, Annas. (2020). Sciences: From Planning and
Merespon Nalar Kebijakan Negara Preparation to Grant Application and
Dalam Menangani Pandemi Covid 19 Publication.
Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan https://doi.org/10.1016/B978-0-12-
Kebijakan Publik Indonesia, 7(1), 36– 799943-2.00010-
53. Musgrave, Richard, A. & Peggy B. Musgrave.
https://doi.org/10.24815/ekapi.v7i1.173 (1984). Public Finance in Theory and
70 Practice, 5th ed., International Edition,
Hinrichs, U., Carpendale, S., Knudsen, S., & Singapore, Mc. Graw-Hill Book Co.
Thudt, A. (2017). Analyzing qualitative Sinaga, Murbanto. (2009). Ekonomi Publik.
data. Proceedings of the 2017 ACM Medan: Universitas Sumatera Utara
International Conference on Interactive Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
Surfaces and Spaces, ISS 2017. Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
https://doi.org/10.1145/3132272.31350 Bandung: In cv Alfabeta
87 Worldometer. (2020). Reported Cases and
Kartiko, N. D., & Pajak, D. J. (2020). Insentif Deaths by Country, Territory, or
pajak dalam merespons dampak Conveyance.
pandemi covid-19 pada sektor https://www.worldometers.info/corona
pariwisata. Jurnal Pajak Dan Keuangan virus/?Utmign=homeAdvegas1?%22#c
Negara, 2, 124. ountries
Khusaini, Mohammad. (2019). Ekonomi

[19]

You might also like