You are on page 1of 18

Jurnal Litbang:

Media Informasi Penelitian, Pengembangan dan IPTEK


http://ejurnal-litbang.patikab.go.id
Vol. 17 No. 1 Juni 2021 Hal 17-34

Pandemi COVID-19: Dampak Kesehatan, Ekonomi, dan Sosial

COVID-19 Pandemic: The Health, Economic, and Social Effects

Nurul Aeni1) a)*


1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pati
a) Jl. Raya Pati-Kudus Km. 4 Pati. 59163. Jawa Tengah

*Email: aeni_240884@yahoo.co.id

Naskah Masuk: 19 Mei 2021 Naskah Revisi: 9 Juni 2021 Naskah Diterima: 12 Juni

ABSTRACT
COVID-19 Pandemic started from March 2020 affected many aspects. This research aims to describe the impacts of
pandemic on health, economic, and social in Pati District. It used both qualitative and quantitative approaches. It used
secondary data that were obtained from relevant services and references. Then, the data were analyzed descriptevely.
This research resulted: (1) the impacts of COVID-19 pandemic on health can be seen through the number of positive
COVID-19 cases, mortality, and reduction on health service coverage. Higher positive COVID-19 cases were found in
around center of government and economic activities; (2) COVID-19 Pandemic has disturbed supply and demand of
goods and services. This situation affected the decrease of economic growth. Pati’s economic structure is sustained by
agriculture and manufactured that still showed positive growth. Thus, the economic slowdown caused the increase of
unemployment, particularly on micro and small enterprises or household industries; (3) the impact of pandemic COVID-
19 was represented by the poverty increase. Higher number of poor families was found in the areas having near-poor
families and vulnerable ones.
Keywords: economic, health, impacts, pandemic COVID-19, social

ABSTRAK
Pandemi COVID-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020 memengaruhi segala aspek kehidupan. Tujuan penelitian
adalah mendeskripsikan dampak pandemi dalam aspek kesehatan, ekonomi, dan kesehatan di Kabupaten Pati.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif secara bersama. Data yang digunakan adalah data
sekunder yang diperoleh dari instansi maupun referensi yang relevan. Selanjutnya data tersebut diolah secara kualitatif
dan kuantitatif. Hasil penelitian adalah (1) Dampak pandemi COVID-19 pada aspek kesehatan adalah jumlah kasus
positif dan kematian yang cukup tinggi serta penurunan cakupan sebagian besar layanan kesehatan; kasus positif
COVID-19 cukup tinggi terjadi di wilayah yang merupakan pusat pemerintahan atau dekat dengan pusat ekonomi; (2)
Pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan penawaran dan permintaan barang dan jasa. Kondisi tersebut berdampak
terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi. Struktur perekonomian Kabupaten Pati ditopang oleh sektor usaha
pertanian dan industri pengolahan yang masih menunjukkan pertumbuhan positif selama pandemi. Perlambatan
ekonomi tersebut selanjutnya menyebabkan peningkatan pengangguran, terutama pada sektor usaha mikro dan kecil
serta industri rumah tangga; (3) Dampak sosial pandemi COVID-19 di Kabupaten Pati terwakili oleh peningkatan
kemiskinan, dimana peningkatan kemiskinan lebih tinggi terjadi di wilayah yang yang memiliki jumlah keluarga
hampir dan rentan miskin tinggi.
Kata kunci : ekonomi, kesehatan, dampak, pandemi COVID-19, sosial

PENDAHULUAN Provinsi Hubei, Cina di awal bulan Desember


Bulan Maret 2020, WHO mengumumkan 2019. Wabah tersebut terjadi di sebuah kluster
bahwa dunia sedang menghadapi suatu pan- pasar yang menjual berbagai jenis daging bi-
demi yang disebut dengan Corona Virus Infec- natang. Wabah tersebut diduga berasal dari
tious Disease 2019 atau COVID-19(Li et al., daging salah satu binatang yang dijual di pasar
2020). Pandemi COVID-19 berawal dari wabah tersebut dan menginfeksi sebagian orang yang
pneumonia yang terjadi di Kota Wuhan, berada di pasar tersebut. Setelah diteliti, virus

17
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

tersebut telah menyebar hingga negara lain. & Paiman, 2020). Di Indonesia, kasus pertama
Penyebaran COVID-19 terjadi sangat cepat COVID-19 terjadi pada bulan Maret 2020 di Ko-
hingga pada akhir 2020. Hingga Oktober 2020, ta Depok, Jawa Barat. Setelahnya, penyebaran
pandemi COVID-19 sudah terjadi di lebih dari COVID-19 terjadi secara cepat hingga dalam
200 negara dengan tingkat kefatalan yang ber- kurun waktu satu bulan, jumlah infeksi COVID-
beda (WHO, 2020). Oleh WHO, pandemi COVID- 19 mencapai lebih dari 1.500 kasus dengan
19 dianggap berbahaya karena jumlah kasus jumlah kematian mencapai 139 orang. Hingga
yang sangat banyak serta tingkat kematian akhir bulan Maret 2021, jumlah konfirmasi ka-
yang cukup tinggi. Hingga bulan Oktober 2020, sus COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari
jumlah kasus positif COVID-19 di seluruh dunia 1,3 juta orang dengan jumlah kematian lebih
telah mencapai 37 juta kasus dengan kematian dari 40 ribu orang (COVID-19.go.id, 2021).
mencapai 1 juta orang (WHO, 2020). Dengan jumlah tersebut, menjadikan Indonesia
Media utama penularan virus SARS-Cov- sebagai salah satu negara di Asia Tenggara
2 adalah droplet yang dapat dengan mudah ter- dengan kasus positif COVID-19 terbanyak
sebar ketika manusia berinteraksi secara lang- (WHO, 2020).
sung dengan jarak tertentu. Pada awal penyeba- Pandemi Covid-19 menjadi salah satu
rannya, rata-rata daya transmisi virus tersebut periode yang berat bagi semua negara yang
masih cukup rendah, yaitu sekitar 2,2 (Sun et mengalaminya, termasuh Indonesia. Pandemi
al., 2020). Namun dalam perkembangannya, tersebut tidak hanya memberikan dampak
virus SARS-Cov-2 mengalami mutasi sehingga langsung dalam aspek kesehatan, melainkan
muncul beberapa varian virus baru yang mem- aspek kehidupan lainnya, seperti aspek
iliki kemampuan penularan lebih tinggi, seperti ekonomi dan sosial. Kebijakan pembatasan so-
yang terjadi di Inggris, Afrika Selatan, Brazil, sial dan karantina wilayah berpotensi memba-
dan India (van Oosterhout et al., 2021) tasi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas
Pandemi COVID-19 berkembang secara ekonomi, sehingga sirkulasi barang dan jasa
cepat sehingga banyak negara yang tidak siap menjadi terhambat. Kondisi tersebut terjadi
untuk melakukan adaptasi. Sejak awal, WHO dalam waktu yang cukup lama sehingga me-
telah menyarankan untuk memfokuskan pe- nyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi
nanganan pandemi pada aspek kesehatan di wilayah yang mengalami pandemi COVID-19
dengan menerapkan isolasi wilayah dan (Chaplyuk et al., 2021; McKibbin & Fernando,
pelarangan aktivitas yang melibatkan keru- 2020). Penurunan pertumbuhan ekonomi ter-
munan. Namun demikian, bagi beberapa negara sebut akan diikuti dampak ekonomi lainnya
hal tersebut tidak dilakukan karena meragukan seperti peningkatan tingkat pengangguran
pandemi COVID-19 akan berlangsung untuk (Coibion et al., 2020). Dampak ekonomi akibat
waktu yang cukup lama (Setiati & Azwar, pandemi COVID-19 selanjutnya dapat memicu
2020). dampak di aspek yang lain seperti aspek sosial.
Indonesia merupakan salah satu negara Penduduk miskin merupakan salah satu ke-
yang dinilai memberikan respon lambat dalam lompok yang paling rentan merasakan dampak
penangan pandemi COVID-19. Beberapa negara Pandemi COVID-19 (Whitehead et al., 2021).
di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Singapu- Selain itu, Bank Dunia juga telah memprediksi-
ra melakukan pemeriksaan secara masif dan kan peningkatan jumlah penduduk miskin glo-
melaksanakan lockdown secara ketat untuk bal selama masa pandemi.
mendeteksi dan mencegah penularan COVID- Pandemi COVID-19 terjadi di berbagai
19. Sebagai hasilnya, negara tersebut dapat wilayah di Indonesia dengan intensitas yang
mengontrol laju penyebaran COVID-19 dan berbeda. Beberapa wilayah khususnya di Pulau
memiliki tingkat kematian yang rendah (Fauzi Jawa menjadi pusat penyebaran COVID-19.
18
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

Wilayah tersebut pada umumnya merupakan Secara umum, pandemi dapat diartikan
pusat pemerintahan dan ekonomi serta mem- sebagai suatu kejadian dengan tingkat insiden
iliki kepadatan penduduk yang tinggi. Sebagai atau prevalensi yang tinggi, utamanya terkait
akibatnya, wilayah-wilayah tersebut tercatat dengan waktu dan cakupan sebaran yang luas
memiliki kasus positif COVID-19 dan atau ke- serta cepat. Sementara itu, Morens et al. (2020)
matian yang lebih tinggi, sehingga ditetapkan mendefinisikan pandemi sebagai epidemi yang
sebagai zona merah. Sebagai pusat penyebaran terjadi secara global. Selanjutnya, pandemi bia-
COVID-19, wilayah-wilayah tersebut dituntut sanya dikaitkan dengan persebaran suatu pe-
untuk melakukan upaya penangan dan nyakit menular, seperti pandemi Flu Spanyol,
pencegahan penyebaran COVID-19. Di sisi lain, pandemi HIV, dan pandemi Ebola. Selanjutnya,
upaya-upaya tersebut diprediksi berdampak berdasarkan cakupan kejadiannya, pandemi
terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di terbagi menjadi tiga kategori, yaitu trans-
wilayah tersebut. Kabupaten Pati merupakan regional (terjadi di satu benua atau antarkawa-
salah satu wilayah yang pernah tercatat sebagai san), interregional (melibatkan dua atau lebih
zona merah COVID-19 di Jawa Tengah. Hal ter- kawasan), dan global (terjadi hampir seluruh/
sebut disebabkan Kabupaten Pati memiliki seluruh kawasan).
tingkat kefatalan kasus yang lebih tinggi COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-
dibandingkan wilayah lain. Cov-2 yang merupakan salah satu anggota dari
Berdasarkan latar belakang tersebut, keluarga Virus Corona yang juga menyebabkan
tujuan penelitian yang dapat dirumuskan ada- pandemi SARS dan MERS (Liu et al., 2020). Na-
lah menggambarkan dampak pandemi COVID- mun demikian, SARS-Cov-2 cenderung lebih
19 terhadap aspek kesehatan, ekonomi, dan menular dibandingkan SARS dan MERS (Sun et
sosial di Kabupaten Pati. Dampak kesehatan al., 2020). COVID-19 merupakan penyakit
Pandemi COVID-19 dapat dilihat melalui pernafasan dengan spektrum ringan hingga
jumlah kasus positif dan tingkat kefatalan aki- berat. Gejala umum COVID-19 adalah demam,
bat COVID-19 serta cakupan layanan kesehatan batuk, nyeri tulang, dan sesak nafas (Li et al.,
selama pandemi. Dampak ekonomi terwakili 2020; Liu et al., 2020; Sun et al., 2020). Namun
melalui pertumbuhan ekonomi dan tingkat demikian, sebagian besar pasien dengan infeksi
pengangguran, sementara dampak sosial akan ringan melaporkan kehilangan indera perasa
dilihat melalui tingkat dan persebaran ke- dan penciuman (Vaira et al., 2020). COVID-19
miskinan. dengan gejala ringan ini lah yang membuat se-
bagian besar kasus positif COVID-19 tidak
TINJAUAN PUSTAKA
dilaporkan, sehingga kemungkinan angka ak-
Pandemi COVID-19 tual infeksi COVID-19 lebih tinggi (Noh & Da-
COVID-19 bukan lah merupakan satu- nuser, 2021). Selain itu, tingkat penularan yang
satunya pandemi yang terjadi sepanjang ke- cukup tinggi juga menjadikan jumlah infeksi
hidupan manusia. Setidaknya tercatat 15 pan- tanpa gejala yang tidak tercatat menjadi se-
demi telah terjadi sebelum adanya COVID-19. makin besar (Satyakti, 2020; Singh & Chaubey,
Sejarah panjang pandemi bahkan sudah dimu- 2021).
lai ratusan tahun sebelum masehi. Pandemi Pada periode awal terjadinya wabah
mulai muncul ketika manusia memutuskan un- COVID-19 di Hubei, sekitar 86% infeksi COVID-
tuk meninggalkan pola hidup nomaden dan 19 tidak tercatat pemerintah (Yang et al.,
memilih untuk menetap. Namun demikian, Pan- 2021). Sementara di India, jumlah kasus aktual
demi COVID-19 merupakan salah satu pandemi diprediksi mencapai 17 kali dibandingkan
terbesar dalam sejarah manusia berdasarkan jumlah kasus yang tercatat (Singh & Chaubey,
cakupan penyebaran, jumlah kasus positif, dan 2021). Kondisi serupa juga terjadi di Indonesia.
jumlah kematian (Morens et al., 2020). Satyakti (2020) memperkirakan kasus
19
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

sebenarnya positif COVID-19 kemungkinan ber- et al., 2020; Epifanio et al., 2021). Dampak lang-
jumlah 1,9 hingga 2 kali lipat dari jumlah kasus sung dari pandemi COVID-19 terjadi di aspek
yang dilaporkan pemerintah. kesehatan. Pada aspek kesehatan, dampak pan-
Namun demikian, infeksi COVID-19 juga demi COVID-19 adalah tingginya jumlah kasus
menunjukkan gejala yang cukup berat, khu- positif dan kematian akibat COVID-19. WHO
susnya pada kelompok-kelompok tertentu. Be- menyatakan bahwa selama kurang lebih 17 bu-
berapa penelitian melaporkan bahwa terdapat lan sejak kasus infeksi pertama di Wuhan, Cina,
kelompok yang memiliki kerentanan yang cu- COVID-19 sudah menjadi wabah di lebih dari
kup tinggi untuk terinfeksi COVID-19, seperti 220 negara dengan kasus positif berjumlah 160
jenis kelamin pria, orang tua, perokok, mobili- juta jiwa dengan kematian mencapai 31 juta
tas tinggi, serta kelompok dengan penyakit orang (WHO, 2021). Tingginya jumlah kasus
penyerta, (Hipertensi, Diabetes mellitus, Jan- positif COVID-19 membuat sumber daya yang
tung, dan Asma) (Kahar et al., 2020; Li et al., dimiliki oleh pemerintah, baik pusat maupun
2020; Liu et al., 2020). Gejala-gejala yang diala- daerah dikonsentrasikan untuk penanganan
mi oleh kelompok tersebut biasanya cukup be- COVID-19. Sebagai akibatnya, pelayanan
rat hingga dapat menyebabkan kematian. Kon- kesehatan untuk selain COVID-19 menjadi ter-
disi inilah yang menyebabkan tingginya tingkat hambat (Moynihan et al., 2021; Pangoempia et
kefatalan COVID-19. Pada awal terjadinya pan- al., 2021; Purnamasari & Ali, 2021). Selain itu,
demi, COVID-19 memiliki tingkat kefatalan penurunan layanan kesehatan juga dipengaruhi
yang cukup tinggi namun relatif beragam di oleh sikap pengguna layanan kesehatan yang
berbagai wilayah. Oke & Heneghan (2020) merasa khawatir untuk mengakses layanan
melaporkan hingga bulan April tingkat ke- kesehatan.
matian pada kasus COVID-19 atau Case Fatality Selain memberikan dampak di bidang
Rate (CFR) berkisar antara 0,08 – 15,49. Se- kesehatan, pandemi COVID-19 juga mem-
mentara Meyerowitz-Katz & Merone (2020) berikan dampak yang besar di segala aspek ke-
meng-estimasi kasus kematian pada populasi hidupan. Namun demikian, dampak yang cukup
terinfeksi atau Infection Fatality Rate (IFR) dirasakan adalah dampak dalam bidang eko-
sekitar 0,68%. Terjadi penurunan CFR pada nomi. McKibbin & Fernando (2020) menya-
sebagian besar negara yang mengalami gelom- takan bahwa seluruh negara yang mengalami
bang kedua pandemi COVID-19 (Fan et al., pandemi COVID-19 akan mengalami penurunan
2020). Namun demikian, beberapa negara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat yang
masih menunjukkan tingkat kematian akibat berbeda, bergantung pada kebijakan yang dija-
COVID-19 yang cukup tinggi, salah satunya In- lankan dan jumlah penduduk. Perlambatan
donesia. Kahar et al. (2020) menyatakan bahwa ekonomi pada masa pandemi COVID-19 utama-
CFR Indonesia merupakan yang tertinggi di nya disebabkan oleh perubahan penyaluran
kawasan Asia Tenggara. Kemenkes (2021) mela dan permintaan akan barang dan jasa karena
-porkan bahwa hingga akhir 2020, CFR di kebijakan pembatasan aktivitas yang dijalankan
Indonesia masih sebesar 4,35% walaupun terus (Vitenu-sackey & Barfi, 2021). Chaplyuk et al.
menunjukkan penurunan. (2021) menambahkan bahwa di tahun 2020,
ekonomi global diprediksi akan terkoreksi
Dampak Pandemi Covid-19
hingga -3%, namun akan meningkat kembali
Pandemi COVID-19 memberikan dampak sekitar 5,8% di tahun 2021. Selain itu, negara
yang cukup signifikan dalam penurunan kuali- berkembang diperkirakan akan mengalami
tas hidup manusia dalam berbagai aspek, baik dampak ekonomi yang lebih nyata dibanding-
fisik, psikologis, maupun lingkungan (Banarjee kan negara maju.

20
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

Perlambatan ekonomi yang terjadi pada dan Bappeda Kabupaten Pati. Selanjutnya data
masa pandemi COVID-19 ini selanjutnya me- penelitian yang diperoleh akan diolah secara
nyebabkan peningkatan pengangguran serta deskriptif dan ditampilkan melalui tabel dan
kemiskinan. Coibion et al. (2020) menyatakan grafik untuk menjawab permasalahan
bahwa pandemi COVID-19 menyebabkan ba- penelitian.
nyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, se-
mentara angkatan kerja baru juga tidak ber- HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha mencari pekerjaan karena ketidakterse- Dampak Pandemi COVID-19 pada Aspek
diaan lapangan kerja baru. Selanjutnya, pan- Kesehatan
demi COVID-19 juga menyebabkan penurunan
pendapatan yang diikuti meningkatnya jumlah Dampak langsung pandemi COVID-19 ter-
penduduk miskin. Whitehead et al. (2021) hadap aspek kesehatan adalah jumlah kasus
menyatakan bahwa penduduk miskin merupa- positif COVID-19 serta kematian yang disebab-
kan kelompok yang paling rentan terkena dam- kan oleh penyakit tersebut. Infeksi COVID-19
pak Pandemi COVID-19. Bank Dunia mempre- pertama di Kabupaten Pati terjadi pada bulan
diksi jumlah penduduk miskin secara global di Maret 2020. Sejak itu, jumlah kasus baru infeksi
tahun 2020 mengalami peningkatan hingga COVID-19 di Kabupaten Pati terus bertambah
mencapai 130 juta jiwa (Tateno & Zoundi, dan mencapai angka 2.456 kasus hingga bulan
2021). Kondisi yang sama juga terjadi di Maret 2021. Sejak saat itu, setiap bulannya, Ka-
Indonesia. Pandemi COVID-19 menyebabkan bupaten Pati mengalami penambahan kasus
peningkatan pengangguran menjadi lebih dari positif COVID-19. Peningkatan drastis jumlah
7%, sementara kemiskinan juga meningkat kasus baru positif COVID-19 terjadi sejak bulan
menjadi 9,77% (BPS, 2021). Oktober 2020 dan mencapai puncaknya pada
bulan Desember 2020. Peningkatan tersebut
METODE PENELITIAN terjadi setelah Pemerintah Kabupaten Pati
Penelitian ini menggunakan pendekatan melonggarkan pelaksanaan Pembatasan Sosial
kuantitatif bersama dengan pendekatan kuali- Skala Besar (PSBB) dengan memperbolehkan
tatif. Fokus penelitian adalah menggambarkan fasilitas umum dan tempat wisata kembali
dampak pandemi COVID-19 yang terjadi di beroperasi secara normal. Selain itu, pada bulan
Kabupaten Pati dari tiga aspek, yaitu kesehatan, tersebut, aktivitas masyarakat yang melibatkan
ekonomi, dan sosial. Dampak pandemi terhadap kerumunan, seperti pernikahan dan pesta juga
kesehatan terwakili melalui gambaran dan per- mengalami peningkatan. Kasus positif COVID-
sebaran kasus positif COVID-19 di Kabupaten 19 di Kabupaten Pati terjadi di 21 kecamatan
Pati serta cakupan beberapa layanan kesehatan dengan intensitas yang berbeda. Gambaran per-
yang tersedia selama masa pandemi. Dampak sebaran kumulatif kasus positif COVID-19 se-
pandemi COVID-19 pada aspek ekonomi akan tiap kecamatan di Kabupaten Pati dari bulan
dilihat berdasarkan perubahan tumbuhan eko- Maret 2020 hingga Maret 2021 ditampilkan
nomi serta tingkat pengangguran terbuka di pada Gambar 1.
tahun 2020. Sementara pada aspek sosial, dam- Berdasarkan Gambar 1 dapat dinyatakan
pak pandemi COVID-19 akan digambarkan me- bahwa infeksi COVID-19 terjadi di semua keca-
lalui perubahan dan persebaran tingkat ke- matan dengan frekuensi yang berbeda. Infeksi
miskinan tahun 2020. Data yang digunakan da- COVID-19 di Kabupaten Pati terbanyak utaman-
lam penelitian adalah data sekunder, berupa ya terjadi di kecamatan yang menjadi pusat
data sektoral dan data capaian kinerja pe- pemerintahan maupun pusat aktivitas ekonomi.
rangkat daerah yang relevan, seperti Badan Jumlah positif Covid-19 tertinggi berada di
Pusat Statistik, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kecamatan Pati mencakup lebih dari berada di

21
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

Gambar 1.
Kumulatif Persebaran Positif Covid dan Jumlah Meninggal Karena COVID-19 di Kabupaten Pati
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pati (2021) (Diolah)

kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan kasus positif COVID-19 yang lebih tinggi.
maupun pusat aktivitas ekonomi. Jumlah positif Berdasarkan jenis kelamin, kasus positf
Covid-19 tertinggi berada di Kecamatan Pati COVID-19 lebih banyak dialami oleh laki-laki
mencakup lebih dari 17% dari total positif dengan persentase lebih dari 53,48%.
COVID-19. Selain Kecamatan Pati, wilayah lain Penelitian oleh Wenham et al. (2020) menya-
yang juga memiliki jumlah positif COVID-19 takan bahwa tidak terdapat perbedaan gender
tinggi adalah Kecamatan Juwana dan Kecama- yang nyata pada kasus infeksi COVID-19. Na-
tan Margorejo yang mencakup masing-masing mun demikian, perbedaan ditemukan berkaitan
11,2% dan 7,13% dari total positif COVID-19. dengan fatalitas kasus, dimana infeksi berat dan
Sementara itu, jumlah positif COVID-19 teren- kasus meninggal akibat COVID-19 pada laki-laki
dah ditemukan pada wilayah yang terletak relatif lebih tinggi dibandingkan perempuan
cukup jauh dari pusat pemerintahan maupun (Kahar et al., 2020; Li et al., 2020). Hal tersebut
pusat kegiatan ekonomi. Kecamatan yang mem- kemungkinan berkaitan perbedaan imunitas
iliki jumlah positif COVID-19 terendah adalah antara laki-laki dan perempuan. COVID-19
Kecamatan Gunungwungkal, Cluwak, dan merupakan penyakit pernafasan. Sementara itu,
Pucakwangi. Letak geografis merupakan salah perilaku yang dapat menurunkan kualitas
satu faktor yang berpengaruh terhadap perbe- pernafasan seperti merokok lebih banyak
daan jumlah kasus positif COVID-19, dimana ditemukan pada laki-laki dibandingkan per-
wilayah urban atau perkotaan cenderung mem- empuan (Kahar et al., 2020; Wenham et al.,
iliki jumlah positif COVID-19 lebih tinggi 2020).
dibandingkan wilayah pedesaan (CDC COVID- Sementara itu, berdasarkan usia, kasus
19 Response Team, 2020). Hal tersebut berkai- infeksi COVID-19 terbanyak ditemukan pada
tan dengan karakteristik Virus Corona SARS-2 rentang usia 46-59 tahun dengan persentase
yang mudah tersebar melalui udara. Oleh kare- lebih dari 36%. Selain itu, kelompok usia 31-45
na itu, wilayah dengan kepadatan penduduk tahun juga memiliki persentase kasus positif
yang tinggi, seperti perkotaan rentan memiliki yang cukup tinggi mencapai lebih dari 27%.
22
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

Beberapa penelitian membuktikan bahwa usia rata-rata CFR Kabupaten. Sebagian besar keca-
merupakan salah satu faktor determinan yang matan tersebut terletak di wilayah perbatasan
memengaruhi transmisi COVID-19, bahkan atau jauh dari pusat pemerintahan maupun
jumlah infeksi berat dan kematian semakin pusat aktivitas ekonomi. Kondisi tersebut
meningkat seiring peningkatan kelompok usia mengindikasikan masih adanya disparitas pela-
(Kahar et al., 2020; Lakshmi Priyadarsini & yanan kesehatan yang memadai di sebagian
Suresh, 2020; Liu et al., 2020). Tingginya infeksi wilayah tersebut. Tingkat kefatalan kasus
dan fatalitas COVID-19 pada kelompok usia tua COVID-19 ditemukan di Kecamatan Jaken
berkaitan dengan penurunan imunitas pada dengan CFR mencapai 25,8%. Selain Jaken,
kelompok usia tersebut. Sebagian orang pada Kecamatan Gembong dan Batangan juga mem-
kelompok usia tersebut memiliki penyakit ko- iliki CFR yang cukup tinggi, secara berurutan
morbid yang dapat memperparah infeksi 23% dan 21,7%.
COVID-19. Selain itu, rentang usia 31-60 tahun Selain tingginya kasus positif dan ke-
merupakan masa usia kerja sehingga intensitas matian yang disebabkan oleh COVID-19, pan-
interaksi dengan orang lain juga tinggi. Hal ini demi juga berdampak terhadap penurunan
lah yang meningkatkan potensi terpapar COVID akses terhadap layanan kesehatan. Moynihan et
-19. al. (2021) menyatakan bahwa penurunan ter-
Sebagian infeksi COVID-19 di Kabupaten hadap akses layanan kesehatan terjadi secara
Pati menyebabkan kematian. Jumlah kasus ke- global dengan rentang -51% hingga -20%. Kon-
matian akibat COVID-19 di Kabupaten Pati disi tersebut juga terjadi di Kabupaten Pati.
mencapai 391 kasus, sehingga tingkat kefatalan Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabu-
COVID-19 mencapai 15,3%. Dengan tingkat paten Pati, penurunan layanan kesehatan ter-
kefatalan tersebut, Kabupaten Pati menjadi sa- jadi di hampir semua jenis layanan kesehatan,
lah satu wilayah dengan tingkat kefatalan baik yang disediakan oleh fasilitas kesehatan
tertinggi di Jawa Tengah. Sebagaimana kasus tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan
positif COVID-19, kematian akibat COVID-19 lanjutan. Penurunan akses layanan kesehatan
terjadi di seluruh kecamatan dengan frekuensi selama Pandemi COVID-19 dapat dilihat melalui
berbeda. Sejalan dengan kasus positif COVID- persentase cakupan layanan kesehatan se-
19, jumlah kematian akibat COVID-19 terjadi di bagaimana ditampilkan pada Tabel 1.
wilayah yang memiliki jumlah kasus positif Penurunan cakupan terjadi di hampir
terbanyak. Kecamatan Pati tercatat sebagai semua layanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
wilayah dengan jumlah kematian akibat COVID- dengan penurunan paling drastis adalah
19 tertinggi. Jumlah kematian akibat COVID-19 layanan kesehatan anak usia dasar. Pada masa
di kecamatan tersebut mencakup 16,37% dari pandemi COVID-19, cakupan layanan untuk
seluruh kematian akibat COVID-19 se- anak usia dasar hanya mancapai 13%, menurun
Kabupaten Pati. Tingginya jumlah kematian aki- dibandingkan cakupan layanan di tahun 2019
bat COVID-19 berdampak terhadap tingkat yang mencapai 100%. Layanan kesehatan ini
kefatalan kasus (CFR). Tingkat kefatalan kasus biasanya diberikan pada anak usia sekolah.
positif COVID-19 Kabupaten Pati adalah 15,3%. Selama pandemi COVID-19, kegiatan belajar
Nilai CFR COVID-19 Kabupaten Pati merupakan mengajar secara tatap muka ditiadakan dan
yang tertinggi dibandingkan kabupaten- berubah menjadi pembelajaran daring. Kondisi
kabupaten lain. ini lah yang menjadikan layanan kesehatan
Sementara itu, perbandingan terhadap anak usia dasar tidak dapat dilaksanakan
CFR di setiap kecamatan di Kabupaten Pati secara optimal. Layanan kesehatan umum
menunjukkan bahwa terdapat 9 kecamatan untuk usia produktif maupun lansia juga
yang memiliki CFR lebih tinggi dibandingkan mengalami penurunan. Cakupan layanan

23
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

Tabel 1.
Perubahan Cakupan Layanan Kesehatan Kabupaten Pati pada Masa Pandemi COVID-19
Cakupan Layanan (%)
No Jenis Layanan Kesehatan
2019 2020
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) 94 86.41
2 Pelayanan ibu bersalin dibantu tenaga kesehatan 100 92.4
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (KN lengkap) 99 92
4 Pelayanan usia produktif 100 40.93
5 Pelayanan usia lanjut 100 54.62
6 Pelayanan kesehatan anak usia dasar 100 13
7 Pelayanan dasar masyarakat miskin 100 99.49
8 Pelayanan HIV/AIDS 75.1 87.9
9 Pelayanan Tubercolosis 61.9 54.2
10 Pelayanan penderita hipertensi 25 17.27
11 Pelayanan penderita diabetes melitus 100 56.3
12 Pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat 100 64.69
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Pati (2021)

kesehatan untuk usia produktif mengalami penurunan hingga lebih dari 30% dibandingkan
penurun hampir 60%, sementara layanan kese- cakupan layanan di tahun sebelumnya.
hatan untuk lanjut usia mengalami penurunan Selanjutnya, layanan kesehatan untuk pen-
sekitar 55%. Penurunan cakupan layanan usia derita tuberkolosis mengalami penurunan
produktif utamanya disebabkan penghentian sekitar 6% dan layanan kesehatan yang ber-
sementara waktu layanan kesehatan oleh fasi- kaitan dengan maternal masing-masing meng-
litas kesehatan, terutama fasilitas kesehatan alami penurunan sekitar 7%. Namun demikian,
tingkat pertama. Hal tersebut dilakukan karena tidak semua layanan kesehatan mengalami
sebagian besar fasilitas belum melakukan pe- penurunan di masa pandemi COVID-19. Layan-
nyesuaian terhadap pelaksanaan layanan an kesehatan yang mengalami peningkatan
kesehatan. Sementara itu, penurunan cakupan cakupan adalah layanan kesehatan untuk HIV
layanan kesehatan lansia juga disebabkan oleh dengan persentase mencapai 12%.
kerentanan kelompok ini dari terpapar COVID- Penurunan akses terhadap layanan
19. Oleh karenanya, Pemerintah Daerah kesehatan yang terjadi di Kabupaten Pati
Kabupaten Pati mengeluarkan kebijakan untuk selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh
menghentikan layanan kesehatan lansia yang Pangoempia, Korompis, & Rumayar (2021)
biasanya dilaksanakan melalui posyandu lansia. yang menyatakan adanya penurunan jumlah
Penurunan layanan kesehatan untuk pasien dan pengunjung pada dua puskesmas di
penyakit degeneratif, seperti hipertensi dan Kota Manado selama pandemi COVID-19.
diabetes melitus juga mengalami penurunan. Penurunan akses layanan kesehatan bervariasi
Penurunan cakupan layanan untuk diabetes untuk setiap jenis layanan. Moynihan et al.
tahun 2020 mencapai lebih dari 40% lebih (2021) menyatakan bahwa layanan kesehatan
tinggi dibandingkan penurunan cakupan layan- untuk kondisi ringan hingga sedang cenderung
an untuk hipertensi yang mengalami pe- mengalami penurunan dibandingkan layanan
nurunan sebesar 8%. Pandemi COVID-19 juga untuk kondisi berat. Penurunan akses layanan
berdampak terhadap pemberian layanan bagi kesehatan mulai terjadi ketika pemerintah
Orang dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJB). mengumumkan bahwa Indonesia juga meng-
Tahun 2020, layanan tersebut mengalami alami pandemi COVID-19. Akses layanan

24
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

kesehatan semakin menurun seiring dengan Dampak Ekonomi Pandemi COVID-19


peningkatan kasus. Periode Agustus hingga
Paramater dalam mengukur dampak
Oktober 2020, sekitar satu dari lima keluarga
pandemi COVID-19 pada aspek ekonomi adalah
tidak dapat mengakses fasilitas kesehatan rutin
tingkat pertumbuhan ekonomi dan Tingkat
yang mereka butuhkan. Hal tersebut
Pengangguran Terbuka (TPT). Kondisi ini di-
dikarenakan sekitar 46% fasilitas kesehatan
alami oleh semua wilayah yang terdampak
tidak beroperasi untuk sementara waktu
pandemi COVID-19 dengan tingkat keparahan
(Purnamasari & Ali, 2021).
yang berbeda. Penurunan pertumbuhan eko-
Terdapat beberapa faktor yang meme-
nomi utamanya disebabkan oleh pembatasan
ngaruhi penurunan akses layanan kesehatan.
aktivitas, utamanya pada periode Maret hingga
Pandemi COVID-19 yang terjadi secara cepat
September 2020 yang berdampak pada pe-
dan mendadak memunculkan ketidaksiapan
nurunan aktivitas ekonomi masyarakat,
berbagai pihak untuk melakukan adaptasi
Terjadi penurunan pertumbuhan eko-
(Rinaldi & Yuniasanti, 2020). Ketidaksiapan
nomi yang cukup drastis di Kabupaten Pati
tersebut membuat sebagian fasilitas kesehatan
sebagai dampak Pandemi COVID-19. Bahkan
menghentikan layanannya sementara waktu.
tingkat pertumbuhan ekonomi pada masa
Sementara itu, sebagian lainnya, meng-
pandemi tersebut menjadi yang terendah se-
alokasikan sebagian besar sumber daya untuk
lama periode lima tahun terakhir. Gambaran
penanganan COVID-19, sehingga layanan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pati sebelum
kesehatan selain COVID-19 menjadi tidak
dan sesudah pandemi COVID-19 ditampilkan
maksimal (Moynihan et al., 2021; Purnamasari
pada Gambar 2.
& Ali, 2021). Penyebab lain penurunan akses
Selama periode 2016 hingga 2019, Kabu-
layanan kesehatan adalah keengganan masya-
paten Pati mampu meningkatkan pertumbuhan
rakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
ekonomi. Tahun 2019, pertumbuhan ekonomi
secara langsung di fasilitas kesehatan. Beberapa
Kabupaten Pati mencapai 5,86%. Namun
penelitian menunjukkan hasil bahwa pandemi
demikian, terjadi penurunan pertumbuhan
COVID-19 meningkatkan kecemasan dan stress
ekonomi di tahun 2020 sebagai dampak dari
(Agung, 2020; Hyland et al., 2020; Pragholapati,
pandemi COVID-19. Tahun tersebut, pertum-
2020). Kecemasan tersebut membuat sebagian
masyarakat, khususnya yang termasuk dalam buhan ekonomi Kabupaten Pati mengalami
kelompok rentan untuk tidak mendatangi kontraksi hingga 4,71% menjadi -1,15%. Pan-
fasilitas kesehatan. demi COVID-19 menyebabkan penurunan
Pandemi COVID-19 mendorong fasilitas ketersediaan dan permintaan akan barang dan
kesehatan melakukan adaptasi dalam me- jasa. Kebijakan pembatasan sosial, karantina
lakukan pelayanan. Salah satu bentuk adaptasi wilayah, serta penutupan fasilitas maupun ak-
yang dilakukan adalah menerapkan prosedur tivitas publik menghambat penyaluran barang
protokol kesehatan yang ketat bagi pengunjung dan jasa. Selain itu, pandemi juga menyebabkan
fasilitas kesehatan (Pangoempia et al., 2021). penurunan permintaan, seperti penurunan in-
Penyesuaian yang dilakukan oleh fasilitas kese- vestasi dan konsumsi rumah tangga (Vitenu-
hatan berhasil terbukti berhasil meningkatkan sackey & Barfi, 2021).
akses ke fasilitas kesehatan. Sebuah survei me- Pandemi COVID-19 memberikan dampak
laporkan adanya penurunan persentase keluar- ekonomi secara berbeda di setiap wilayah. Hal
ga yang tidak dapat mengakses layanan tersebut disebabkan perbedaan struktur
kesehatan menjadi hanya 10%. Sementara itu, ekonomi setiap wilayah. Wilayah yang di-
fasilitas kesehatan yang belum beroperasi topang oleh sektor industri yang membutuhkan
kembali hanya sebesar 16% (Purnamasari & keterlibatan sosial dan mobilitas tinggi seperti
Ali, 2021). transportasi, pariwisata, dan perdagangan

25
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

Gambar 2.
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pati Tahun 2016-2020
Sumber: BPS diolah (2021)

paling merasakan dampak pandemi (Susilawati mi gangguan. Selain itu, Pemerintah Kabupaten
et al., 2020; Vitenu-sackey & Barfi, 2021). Pada Pati juga memilih untuk menerapkan karantina
masa pandemi, kondisi pertumbuhan ekonomi wilayah secara lebih longgar. Pusat aktivitas
Kabupaten Pati lebih baik dibandingkan Jawa ekonomi masyarakat seperti pasar masih diper-
Tengah dan nasional. Pertumbuhan ekonomi bolehkan beroperasi dengan menerapkan
Kabupaten Pati mengalami koreksi sebesar protokol kesehatan. Kebijakan tersebut dil-
7,01%, sementara pertumbuhan ekonomi Jawa akukan untuk tetap menjamin kelangsungan
Tengah, mengalami penurunan sebesar 8,06% ekonomi lokal.
dan pertumbuhan ekonomi nasional turun Perlambatan pertumbuhan ekonomi aki-
hingga 7,09%. bat Pandemi COVID-19 selanjutnya menyebab-
Kondisi pertumbuhan ekonomi Kabupa- kan peningkatan pengangguran (Mardiyah &
ten Pati relatif lebih baik dibandingkan Jawa Nurwati, 2020). Secara nasional, tingkat
Tengah dan nasional. Perekonomian Kabupaten pengangguran di tahun 2020 mencapai 7,07%
Pati utamanya ditopang oleh sektor pertanian meningkat sekitar 1,8% dibandingkan tahun
dan industri pengolahan berbasis pertanian. sebelumnya. Sementara itu, tingkat penganggu-
Tahun 2020, sektor usaha pertanian masih ran Jawa Tengah di tahun yang sama meningkat
menunjukkan pertumbuhan sekitar 3,94%, se- sekitar 2% dari tahun sebelumnya menjadi
mentara industri pengolahan tumbuh 2,77%. 6,48%. Kondisi yang sama juga terjadi di Kabu-
Gregorio & Ancog (2020) menyatakan bahwa paten Pati. Terjadi peningkatan pengangguran
pandemi COVID-19 berdampak pada penurun- yang cukup tinggi pada masa Pandemi COVID-
an produktivitas pertanian di kawasan Asia 19. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di-
Tenggara. Namun demikian, sektor ini terbukti Kabupaten Pati sebelum dan selama Pandemi
menjadi penopang utama dalam menunjang COVID-19 ditampilkan pada Gambar 3.
keamanan pangan. Siche (2020) menambahkan Sejak 2019, Kabupaten Pati sebenarnya
bahwa dampak terbesar pandemi COVID-19 telah mengalami peningkatan pengangguran.
pada sektor pertanian berkaitan dengan suplai Namun demikian, peningkatan pengangguran
produk pertanian. Sementara di Kabupaten yang terjadi di tahun 2020 lebih buruk di-
Pati, pangsa komoditas pertanian masih bersi- bandingkan dengan peningkatan pengangguran
fat lokal sehingga relatif tidak terlalu mengala- periode sebelumnya, yaitu sekitar 6 ribu jiwa

26
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

Gambar 3.
Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Pati Tahun 2017-2020
Sumber: BPS Kab. Pati ( 2021) (diolah)

(BPS Kab. Pati, 2021). Walaupun terjadi pening- tasan sumber daya yang dimiliki oleh usaha
katan pengangguran, kondisi yang terjadi di mikro dan kecil membuat mereka tidak mampu
Kabupaten Pati lebih baik dibandingkan Jawa melakukan adaptasi dalam menghadapi pan-
Tengah dan Nasional. Hal ini disebabkan pada demi COVID-19. Penelitian oleh Amri (2020)
akhir tahun 2020, di Kabupaten Pati mulai menyimpulkan bahwa terjadi penurunan omset
beroperasi dua industri besar yang mampu me- Usaha Mikro dan Kecil (UMK), khususnya yang
nyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup berkaitan dengan pariwisata. Penurunan omset
besar. usaha mikro lebih tinggi dibandingkan usaha
Coibion et al., (2020) menyatakan bahwa kecil dan penurunan usaha di bidang kerajinan
peningkatan pengangguran selama pandemi lebih tinggi dibandingkan jenis usaha lainnya.
COVID-19 lebih banyak disebabkan oleh ting- Penurunan pendapatan masyarakat menyebab-
ginya jumlah orang yang kehilangan pekerjaan kan penurunan permintaan akan barang dan
dibandingkan pengangguran baru. Namun jasa. Bagi UMK, kondisi tersebut merupakan
demikian, data mengenai jumlah pekerja yang ancaman karena berpotensi menurunkan
mengalami PHK ataupun dirumahkan di Kabu- penjualan dan keuntungan. Selain itu, pandemi
paten Pati tidak dapat diketahui. Hal ini COVID-19 juga berpengaruh terhadap rantai
kemungkinan disebabkan kasus PHK ataupun pasokan yang dapat mengancam kelangsungan
merumahkan karyawan sebagian besar terjadi produksi industri rumah tangga dan kecil.
di usaha mikro dan kecil atau industri rumah
Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Aspek
tangga/kecil sehingga tidak terlaporkan. Usaha
Sosial
mikro dan kecil merupakan skala usaha yang
mendominasi struktur perekonomian di Kabu- Pengukuran dampak pandemi COVID-19
paten Pati. Mardiyah & Nurwati (2020) menya- pada aspek sosial dapat dilihat melalui peru-
takan bahwa sektor informal, termasuk dida- bahan kondisi kemiskinan di Kabupaten Pati
lamnya usaha mikro dan industri rumah tangga tahun 2020. Pengukuran kemiskinan dilakukan
merupakan kelompok usaha yang paling rentan terhadap data kemiskinan makro dan kemiski-
terkena dampak Pandemi COVID-19. Keterba- nan mikro. Kemiskinan makro didasarkan pada

27
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

garis kemiskinan, sementara kemiskinan mikro kisaran 0,3%. Peningkatan kemiskinan juga
berdasarkan data penduduk miskin berdasar- dapat dilihat dari perubahan jumlah keluarga
kan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). miskin berdasarkan DTKS yang ditampilkan
Tahun 2020, penduduk miskin di Pati pada Tabel 2.
berjumlah 127,40 ribu jiwa, dimana jumlah ter- Pada masa Pandemi COVID-19, jumlah
sebut tumbuh lebih dari 7% dibandingkan keluarga miskin berdasarkan DTKS Kabupaten
jumlah penduduk miskin di tahun 2019. Se- Pati mengalami peningkatan lebih dari 11%.
mentara itu, jika diproporsikan dengan jumlah Tingkat pertumbuhan keluarga miskin di Kabu-
penduduk, persentase penduduk miskin di ta- paten Pati pada masa Pandemi COVID-19 cukup
hun 2020 adalah 10,08%, meningkat sekitar heterogen di setiap kecamatan dengan rentang
0,52% dibandingkan angka kemiskinan di ta- 5% hingga lebih dari 43%. Tiga wilayah dengan
hun 2019. Selanjutnya, apabila dibandingkan peningkatan jumlah keluarga miskin tertinggi
dengan Jawa Tengah dan nasional, peningkatan adalah Kecamatan Pati, Juwana, dan Margorejo
angka kemiskinan di Kabupaten Pati lebih ting- dengan persentase pertumbuhan secara ber-
gi dibandingkan peningkatan kemiskinan di urutan 43,36%; 22,73%; dan 21,68%. Sementa-
Jawa Tengah dan nasional yang berada pada ra itu, wilayah dengan pertumbuhan jumlah

Tabel 2.
Perubahan dan Persebaran Keluarga Miskin Sebelum dan Sesudah Pandemi COVID-19
Per Kecamatan di Kabupaten Pati

Jumlah Keluarga Miskin (unit) Pertumbuhan


No Kecamatan Keluarga Miskin
2019 2020 (%)

1. Sukolilo 14.145 15.009 6,11


2. Kayen 12.148 13.258 9,14
3. Tambakromo 7.632 8.684 13,78
4. Winong 7.150 7.804 9,15
5. Pucakwangi 8.340 8.757 5,00
6. Jaken 7.992 8.664 8,41
7. Batangan 7.294 8.414 15,36
8. Juwana 11.452 14.055 22,73
9. Jakenan 6.057 7.383 21,89
10. Pati 7.719 11.066 43,36
11. Gabus 7.352 7.723 5,05
12. Margorejo 6.092 7.413 21,68
13. Gembong 6.501 7.193 10,64
14. Tlogowungu 8.413 9.474 12,61
15. Wedarijaksa 8.705 10.432 19,84
16. Trangkil 8.973 9.940 10,78
17. Margoyoso 10.619 11.362 7,00
18. Gunungwungkal 5.248 5.776 10,06
19. Cluwak 8.428 8.870 5,24
20. Tayu 8.686 9.837 13,25
21. Dukuhseti 8.330 8.858 6,34
Total 179.295 199.972 11,53
Sumber:
Sumber: (Bappeda Kab. (Bappeda Kab. Pati, 2021)
Pati, 2021)

28
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

keluarga miskin terendah adalah Kecamatan ekonomi rendah, hal tersebut menjadi suatu
Pucakwangi, Gabus, dan Cluwak dengan per- hambatan karena mereka tidak memiliki sum-
sentase pertumbuhan secara berurutan 5%; ber daya yang memadai untuk menyediakan
5,05%; dan 5,24%. Perbedaan tingkat pertum- layanan pendidikan di rumah. Selain pendidi-
buhan jumlah keluarga miskin dipengaruhi oleh kan, keluarga dengan tingkat ekonomi rendah
jumlah keluarga yang terkategorikan hampir juga cenderung tidak mampu mengakses
miskin dan rentan miskin. Semakin tinggi layanan kesehatan. Kondisi tersebut berpotensi
jumlah keluarga yang termasuk dalam rentan untuk menurunkan kualitas hidup masyarakat
dan hampir miskin, semakin tinggi pula tingkat dan nantinya berdampak terhadap kualitas
pertumbuhan jumlah penduduk miskin di wila- generasi mendatang.
yah tersebut.
Menurut Whitehead et al. (2021) Pande- KESIMPULAN DAN SARAN
mi COVID-19 akan memberikan dampak dalam
Kesimpulan
waktu yang cukup panjang. Kondisi tersebut
dikhawatirkan akan memperparah kemiskinan Pandemi COVID-19 telah memberikan
global. Tateno & Zoundi (2021) memper- dampak yang cukup besar bagi Kabupaten Pati.
kirakan jumlah penduduk miskin global akan Berkaitan dengan aspek kesehatan, jumlah ka-
bertambah menjadi lebih dari 130 juta selama sus positif COVID-19 di Kabupaten Pati menun-
pandemi Covid. McKibbin & Fernando (2020) jukkan jumlah yang cukup tinggi di wilayah
me-nambahkan bahwa sekitar 49 juta orang yang merupakan pusat pemerintahan dan ak-
akan mengalami kemiskinan ekstrem. tivitas ekonomi masyarakat. Namun demikian,
Pembatasan wilayah, baik yang di- tingkat kematian justru terjadi di wilayah yang
laksanakan secara penuh maupun sebagian terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan
memiliki kontribusi terhadap penurunan pen- dan aktivitas ekonomi. Dampak pandemi COVID
dapatan keluarga miskin. Namun demikian, -19 pada aspek kesehatan lainnya adalah
penurunan pendapatan justru diikuti oleh pe-
penurunan cakupan sebagian besar layanan
ningkatan pengeluaran karena anggota keluar-
kesehatan.
ga lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Pembatasan sosial dan karantina wilayah
Hal tersebut dibuktikan sebuah Penelitian oleh
yang dilaksanakan selama masa pandemi me-
Whitehead et al. (2021) bahwa sekitar seperti-
nyebabkan hambatan pada suplai dan per-
ga keluarga miskin dengan anak mengalami
peningkatan pengeluaran pada masa pandemi. mintaan terhadap barang dan jasa. Kondisi ter-
Peningkatan kemiskinan di wilayah perkotaan sebut menyebabkan penurunan pertumbuhan
cenderung akan lebih tinggi dibandingkan ekonomi. Namun demikian, sektor pertanian
perdesaan (Tarigan et al., 2020). Hal ini di- dan industri pengolahan berbasis pertanian
sebabkan terganggung suplai bahan makanan sebagai penopang utama perekonomian Kabu-
dari perdesaan ke perkotaan. Hambatan dalam paten Pati masih menunjukkan pertumbuhan
suplai akan meningkatkan harga bahan ma- positif. Perlambatan ekonomi selanjutnya me-
kanan sehingga meningkatkan pengeluaran nyebabkan peningkatan pengangguran khu-
konsumsi di wilayah perkotaan. susnya pada sektor usaha mikro dan industri
Pandemi COVID-19 juga memiliki dam- rumah tangga.
pak tidak langsung, yaitu potensi penurunan Dampak pandemi COVID-19 pada bidang
kualitas generasi mendatang (McKibbin & Fer- sosial adalah peningkatan kemiskinan. Pening-
nando, 2020). Keluarga berpenghasilan rendah katan kemiskinan di Kabupaten Pati utamanya
dengan tingkat pendidikan rendah relatif me- terjadi di wilayah yang memiliki jumlah keluar-
ngalami dampak yang lebih buruk dibanding- ga rentan miskin dan hampir miskin. Dampak
kan keluarga berpenghasilan tinggi dengan pandemi COVID-19 terhadap kemiskinan dapat
tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Selama berlangsung dalam periode yang cukup pan-
masa pandemi, layanan pendidikan bagi anak jang, bahkan dapat memengaruhi kualitas
menjadi terbatas. Bagi keluarga dengan tingkat generasi mendatang.

29
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

Saran cial Health and Well-Being in South-Asian


Pemerintah Kabupaten Pati hendaknya (World Psychiatric Association zone 16 )
perlu memperkuat penerapan protokol kese- Countries : A Systematic and Advocacy
Review from the Indian Psychiatric Socie-
hatan dan Perilaku Bersih dan Sehat (PHBS) di
ty. Indian Journal of Psychiatry, 62, 343–
wilayah yang memiliki kerentanan penularan
353. https://doi.org/10.4103/
COVID-19. Sementara itu, bagi wilayah dengan
psychiatry.IndianJPsychiatry.
tingkat fatalitas tinggi perlu dilakukan upaya
penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai. Bappeda Kab. Pati, P. (2021). Data Kepala
Selanjutnya perlu dilakukan transformasi la- Keluarga Miskin Kabupaten Pati 2021. SIM
yanan kesehatan untuk meningkatkan cakupan Kemiskinan Kabupaten Pati. https://
layanan, diantaranya dengan menyediakan la- simkemiskinan.patikab.go.id/bdt/
yanan kesehatan berbasis digital. kepalakeluarga/jekel.
Upaya yang dapat dilakukan Pemerintah BPS. (2021). Kemiskinan dan Ketimpangan.
Kabupaten Pati untuk mengatasi dampak pan- https://www.bps.go.id/subject/23/
demi COVID-19 pada aspek ekonomi antara lain kemiskinan-dan-
dengan melakukan penguatan pada sektor per- ketimpangan.html#subjekViewTab3.
tanian dan industri berbasis pertanian untuk BPS Kab. Pati. (2021). Pati dalam Angka 2020.
memperkuat ketahanan pangan. Selain itu, per-
CDC COVID-19 Response Team. (2020). Geo-
lu dilakukan pendampingan dan fasilitasi ter-
graphic Differences in COVID-19 Cases,
hadap usaha mikro dan industri rumah tangga
Deaths, and Incidence. In Morbidity and
sebagai kelompok yang paling terdampak.
Mortality Weekly Report. 69(15). https://
Upaya tersebut selanjutnya diharapkan dapat
covid-19.conacyt.mx/jspui/
mulai menciptakan lapangan kerja baru sehing- handle/1000/2490.
ga dapat mengurangi pengangguran.
Dampak sosial Pandemi COVID-19 dapat Chaplyuk, V. Z., Alam, R. M. K., Abueva, M. M.-S.,
diatasi dengan memberikan stimulus bagi Hossain, M. N., & Humssi, A. S. Al. (2021).
COVID-19 and Its Impacts on Global Eco-
keluarga miskin secara efektif. Stimulus terse-
nomic Spheres. Modern Global Economic
but utamanya diberikan untuk pemenuhan
System: Evolutional Development vs. Rev-
kebutuhan pokok, kesehatan, dan pendidikan
oluationary Leap, 198, 824–833. https://
sehingga tidak menyebabkan dampak lanjutan
doi.org/10.1007/978-3-030-69415-9_94.
di masa yang akan datang.
Coibion, O., Gorodnichenko, Y., & Weber, M.
(2020). Labor Markets During the COVID-
DAFTAR PUSTAKA
19 Crisis: A Preliminary View. In NBER
Agung, I. M. (2020). Memahami Pandemi COVID Working Paper 27017 (No. 27017; April).
-19 dalam Perspektif Psikologi Sosial. https://doi.org/10.2139/ssrn.3574736.
Psikobuletin, 1(2), 68–84.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati. (2021). Profil
Amri, A. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap
Kesehatan Kabupaten Pati Tahun 2020.
UMKM di Indonesia. Jurnal Brand, 2(1),
123–130. https:// Epifanio, M. S., Andrei, F., Mancini, G., Agostini,
www.academia.edu/42672824/ F., Piombo, M. A., Spicuzza, V., Riolo, M.,
Dampak_Covid- Lavanco, G., Trombini, E., & La Grutta, S.
19_Terhadap_UMKM_di_Indonesia. (2021). The Impact of COVID-19 Pandemic
Banarjee, D., Vaishnav, M., Rao, S. T., Raju, M., and Lockdown Measures on Quality of Life
Dalal, P., Javed, A., Saha, G., Mishra, K. K., among Italian General Population. Journal
Kumar, V., & Jagiwala, M. P. (2020). Impact of Clinical Medicine, 10(2), 289. https://
of the COVID-19 Pandemic on Psychoso- doi.org/10.3390/jcm10020289.

30
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

Fan, G., Yang, Z., Lin, Q., Zhao, S., Yang, L., & He, yen, M. H. (2020). Epidemiology of COVID-
D. (2020). Decreased Case Fatality Rate of 19: A systematic review and meta-analysis
COVID-19 in the Second Wave: A study in of Clinical Characteristics , Risk Factors ,
53 countries or regions. Transboundary and Outcomes. J Med Virol, August, 1–10.
and Emerging Diseases, 68, 213–215. https://doi.org/10.1002/jmv.26424.
https://doi.org/10.1111/tbed.13819. Liu, Y. C., Kuo, R. L., & Shih, S. R. (2020). COVID-
Fauzi, M. A., & Paiman, N. (2020). COVID-19 19: The First Documented Coronavirus
pandemic in Southeast Asia: Intervention Pandemic in History. Biomedical Journal,
and Mitigation Efforts. Asian Education 43(4), 328–333. https://doi.org/10.1016/
and Development Studies, 10(2), 176–184. j.bj.2020.04.007.
https://doi.org/10.1108/AEDS-04-2020- Mardiyah, R. A., & Nurwati, R. N. (2020). Dam-
0064. pak Pandemi Covid-19 Terhadap Pening-
Gregorio, G. B., & Ancog, R. C. (2020). Assessing katan Angka Pengangguran di Indonesia.
the Impact of the COVID-19 Pandemic on McKibbin, W., & Fernando, R. (2020). The Eco-
Agricultural Production in Southeast Asia: nomic Impact of COVID-19. In R. Baldwin
Toward Transformative Change in Agri- & B. W. di Mauro (Eds.), Human Vaccines
cultural Food System. Asian Journal of Ag- and Immunotherapeutics. CEPR Press.
riculture and Development, 17(1), 1–14.
Meyerowitz-Katz, G., & Merone, L. (2020). A
https://doi.org/10.37801/
Systematic Review and Meta-Analysis of
ajad2020.17.1.1.
Published Research Data on COVID-19 In-
Hyland, P., Shevlin, M., McBride, O., Murphy, J., fection Fatality Rates. International Jour-
Karatzias, T., Bentall, R. P., Martinez, A., & nal of Infectious Diseases, 101, 138–148.
Vallieres, F. (2020). Anxiety and depres- https://doi.org/10.1016/
sion in the Republic of Ireland during the j.ijid.2020.09.1464.
COVID-19 pandemic. Acta Psychiatrica Morens, D. M., Daszak, P., Markel, H., &
Scandinavica, 142, 249–256. https:// Taubenberger, J. K. (2020). Pandemic
doi.org/10.1111/acps.13219. COVID-19 Joins History’s Pandemic Le-
Kahar, F., Dirawan, G. D., Samad, S., Qomariyah, gion. MBio, 1(3), 1–9. https://doi.org/.
N., & Purlinda, D. E. (2020). The Epidemi- https://doi.org/10.1128/mBio.00812-20.
ology of COVID-19, Attitudes and Behav- Moynihan, R., Sanders, S., Michaleff, Z. A., Scott,
iors of the Community During the Covid A. M., Clark, J., To, E. J., Jones, M., Kitchener,
Pandemic in Indonesia. International Jour- E., Fox, M., Johansson, M., Lang, E., Duggan,
nal of Innovative Science and Research A., & Scott, I. (2021). Impact of COVID-19
Technology, 5(8), 1681–1687. https:// Pandemic on Utilisation of Healthcare Ser-
doi.org/10.38124/ijisrt20aug670. vices : a Systematic Review. BMJ Open, 11,
Lakshmi Priyadarsini, S., & Suresh, M. (2020). 1–10. https://doi.org/10.1136/bmjopen-
Factors Influencing the Epidemiological 2020-045343.
Characteristics of Pandemic COVID 19: A Noh, J., & Danuser, G. (2021). Estimation of The
TISM Approach. International Journal of Fraction of COVID-19 Infected People in
Healthcare Management, 13(2), 89–98. U.S. States and Countries Worldwide. PLoS
https:// ONE, 16(2), 1–10. https://
doi.org/10.1080/20479700.2020.175580 doi.org/10.1371/journal.pone.0246772.
4.
Oke, J., & Heneghan, C. (2020). Global Covid-19
Li, J., Huang, D. Q., Zou, B., Yang, H., Hui, W. Z., Case Fatality Rates. OXFORD CEBM Re-
Rui, F., Natasha, T. S. Y., Liu, C., Nerukar, N. search, 1–12. https://www.cebm.net/
N., Kai, J. C. Y., Teng, M. L. P., Li, X., Zeng, H., covid-19/global-covid-19-case-fatality-
Borghi, J. A., Henry, L., Cheung, R., & Ngu- rates/.

31
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

Pangoempia, S. J., Korompis, G. E., & Rumayar, Sun, P., Lu, X., Xu, C., Sun, W., & Pan, B. (2020).
A. A. (2021). Analisis Pengaruh Pandemi Understanding of COVID-19 Based On Cur-
COVID-19 Terhadap Pelayanan Kesehatan rent Evidence. Journal of Medical Virology,
di Puskesmas Ranotana Weru dan Pusk- 92, 548–551. https://doi.org/10.1002/
esmas Teling Atas, Kota Manado. KESMAS, jmv.25722.
10(1), 40–49.
Susilawati, Falefi, R., & Purwoko, A. (2020). Im-
Pragholapati, A. (2020). Mental Health in Pan-
pact of COVID-19’s Pandemic on the Econ-
demic COVID-19. Availaible at SSRN,
omy of Indonesia. BIRCI, 3(2), 1147–1156.
3596311, 1–7.
https://doi.org/https://
Purnamasari, R. S., & Ali, R. (2021). Health Ser- doi.org/10.33258/birci.v3i2.954 1147.
vices -19 During the COVID-19 Pandemic
(Issue 7). Tarigan, H., Sinaga, J. H., & Rachmawati, R. R.
(2020). Dampak Pandemi COVID-19 Ter-
Rinaldi, M. R., & Yuniasanti, R. (2020). Kecema-
hadap Kemiskinan di Indonesia. 3, 457–
san pada Masyarakat Saat Masa Pandemi
Covid-19 di Indonesia. In D. H. Santoso & 479.
A. Santosa (Eds.), In COVID-19 dalam Tateno, Y., & Zoundi, Z. (2021). Estimating the
Ragam Tinjauan Perspektif (Pertama, pp. Short-term Impact of the COVID-19 Pan-
137–150). Mbridge Press. demic on Poverty in Asia-Pacific LDCs
Satyakti, Y. (2020). Predicting COVID-19 Unre- (Issue March).
ported Case From Space. Seminar Nasional
Vaira, L. A., Salzano, G., Deiana, G., & De Riu, G.
Kebijakan Penerbangan Dan Antariksa
(2020). Anosmia and Ageusia: Common
2020: Ekonomi Keantariksaan Sebagai
Penggerak Pertumbuhan Menuju Indonesia Findings in COVID-19 Patients. Laryngo-
Emas. https://doi.org/10.13140/ scope, 130, 1787–87. https://
RG.2.2.34051.94244. doi.org/10.1002/lary.28692.

Setiati, S., & Azwar, M. K. (2020). Dilemma of van Oosterhout, C., Hall, N., Ly, H., & Tyler, K. M.
Prioritising Health and the Economy Dur- (2021). COVID-19 Evolution during the
ing COVID-19 Pandemic in Indonesia. Acta Pandemic–Implications of new SARS-CoV-
-Med Indones- Indones Intern Med, 52(3), 2 Variants on Disease Control and Public
196–198. Health Policies. Virulence, 12(1), 507–508.
Siche, R. (2020). What is the Impact of COVID- https://
19 Disease on Agriculture? Scientia Ag- doi.org/10.1080/21505594.2021.187706
ropecuaria, 11(1), 3–9. https:// 6.
doi.org/10.17268/
Vitenu-sackey, P. A., & Barfi, R. (2021). The Im-
sci.agropecu.2020.01.00.
pact of Covid-19 Pandemic on the Global
Singh, P. P., & Chaubey, G. (2021). Seropreva- Economy: Emphasis on Poverty Allevia-
lence Against SARS-CoV-2 in Indian Popu- tion and Economic Growth. The Economics
lations. MedRxiv. https://doi.org/https://
and Finance Letters, 8(1), 32–43. https://
doi.org/10.1101/2021.02.05.21251118.
doi.org/10.18488/
Sun, J., He, W.-T., Wang, L., Lai, A., Ji, X., Zhai, X., journal.29.2021.81.32.43.
Li, G., Suchard, M. A., Tian, J., Zhou, J., Veit,
M., Su, S., & Su, S. (2020). COVID-19: Epide- Wenham, C., Smith, J., & Morgan, R. (2020).
miology , Evolution , and Cross- COVID-19: the Gendered Impacts of The
Disciplinary Perspectives. Trends in Molec- Outbreak. The Lancet, 395(10227), 846–
ular Medicine, 1550, 1–13. https:// 848. https://doi.org/10.1016/S0140-
doi.org/10.1016/j.molmed.2020.02.008. 6736(20)30526-2.

32
Jurnal Litbang Vol. 17 No. 1 Bulan Juni 2021 Hal 17-34

Whitehead, M., Taylor-robinson, D., & Barr, B. Yang, S., Dai, S., Huang, Y., & Jia, P. (2021). Pit-
(2021). Poverty , Health , and Covid-19 Yet falls in Modeling Asymptomatic COVID-19
Again, Poor Families Will be Hardest Hit Infection. Frontiers in Public Health, 9
(593176), 1–3. https://doi.org/10.3389/
byTthe Pandemic’s Long Economic Fallout.
fpubh.2021.593176.
BMJ, 372(n376). https://doi.org/10.1136/
bmj.n376. BIODATA PENULIS
WHO. (2020). Coronavirus disease ( COVID-19 ) Nurul Aeni, lahir pada tanggal 24 Agustus 1984
(Issue October). di Kabupaten Blora. Sarjana Psikologi didapat-
kan dari Fakultas Psikologi, Universitas Dipone-
WHO. (2021). WHO Corona Virus (COVID-19)
goro dan Magister Manajemen Pembangunan
Dashboard. WHO Corona Virus (COVID- dari Universitas Van Hall Larenstein, Belanda.
19) Dashboard. https://covid19.who.int/. Bekerja di Badan Perencanaan Pembangunan
Retrieved 11 April 2021. Daerah Kabupaten Pati sebagai Peneliti Muda.

33
Dampak Pandemi Covid-19 Aeni

34

You might also like