You are on page 1of 11

Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11

Available online at: https://jurnal.saburai.id/index.php/jaeap


DOI: http://doi.org/10.24967/jaeap.v1i01.1484
E-ISSN: 2828-2698, P-ISSN: 2828-268X

UPAYA PEMERINTAH DALAM MEMBANTU PELAKU USAHA UMKM


YANG TERDAMPAK PANDEMI COVID-19

Maryanto
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia
correspondence email: lathifah.hanim@yahoo.co.id

Munsharif Abdul Chalim


Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

Lathifah Hanim
Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

Article history: Received: 6 Desember 2021, Accepted: 14 Desember 2021, Published: 21 Januari 2022

Abstract: The Covid-19 epidemic that hit Indonesia had a negative impact on human life. All aspects of human life are affected,
one of which is in the economic field. The purpose of the research is to analyze the government's efforts in helping MSME business
actors affected by the COVID-19 pandemic and to analyze the obstacles and solutions from the government in helping MSME
business actors affected by the Covid-19 pandemic. The research method is empirical juridical, supported by library materials and
interviews. The results of the study showed that the government's efforts to help MSME business actors affected by the COVID-
19 pandemic were the National Economic Recovery (PEN) program, especially the informal sector or MSMEs, based on
Government Regulation Number 43 of 2020. The PEN program includes: Interest/margin subsidies, Expenditures Guarantee
Service Fees (IJP), Government Fund Placement in banks, MSME credit loss limit guarantee, MSME final income tax borne by
the government, Investment financing to cooperatives through the Revolving Fund Management Agency (LPDB) for MSME
cooperatives and the Presidential Assistance Program (Banpres) for Productive Micro Businesses , the People's Business Credit
(KUR) program which is channeled through financial institutions with a guarantee pattern. The obstacles in helping MSME
business actors are the lack of knowledge of foreign markets, consistency of product quality and capacity, certification, to logistical
barriers, while the important solution for MSME recovery is incentives for MSMEs through the National Economic Recovery
(PEN) program.
Keywords: Government efforts, MSME actors, Covid-19 pandemic
Abstrak: Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, memberikan dampak buruk bagi kehidupan manusia. Seluruh
aspek kehidupan manusia terdampak, salahsatunya dalam bidang ekonomi. Tujuan penelitiannya adalah untuk
menganalis upaya pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi covid-19 dan untuk
menganalisis hambatan-hambatan dan solusi dari pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang
terdampak pandemi covid-19. Metode Penelitannya adalah yuridis empiris, didukung dengan bahan pustaka dan
wawancara. Hasil penelitian didapat bahwa upaya pemerintah dalam membantu pelaku usaha UMKM yang
terdampak pandemi covid-19 yaitu adanya program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khususnya sektor informal
atau UMKM, berdasarkan PP Nomor 43 tahun 2020. Program PEN antara lain: Subsidi bunga/margin, Belanja Imbal
Jasa Penjaminan (IJP), Penempatan Dana Pemerintah di perbankan, Penjaminan loss limit kredit UMKM, Pajak
penghasilan final UMKM ditanggung pemerintah, Pembiayaan investasi kepada koperasi melalui Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB) koperasi UMKM dan Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro,
program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
Hambatan-hambatan dalam membantu pelaku usaha UMKM yaitu minimnya pengetahuan pasar luar negeri,
konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, hingga hambatan logistic sedangkan solusi penting pemulihan
UMKM adalah insentif bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kata kunci: Upaya pemerintah, pelaku UMKM, Pandemi Covid-19

PENDAHULUAN Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945 harus diwujudkan melalui pembangunan
Pertimbangan yang menjadi latar belakang
perekonomian nasional berdasarkan demokrasi
disahkannya Undang-Undang 20 tahun 2008
tentang UMKM adalah bahwa masyarakat adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-

1 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

ekonomi1; sesuai dengan amanat Ketetapan untuk beradaptasi. Tak ayal berbagai sektor
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik usaha pun terkena imbasnya, termasuk lebih dari
Indonesia Nomor XVI/MPR-RI/1998 tentang 80% pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Politik Ekonomi dalam rangka Demokrasi (UMKM).
Ekonomi2, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
pemerintah pun telah berupaya untuk
perlu diberdayakan sebagai bagian integral
menyediakan insentif melalui program
ekonomi rakyat yang mempunyai kedudukan,
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah
peran, dan potensi strategis untuk mewujudkan
dilakukan sejak tahun 2020 dan masih berlanjut
struktur perekonomian nasional yang makin
sampai saat ini dengan realisasi PEN untuk tahun
seimbang, berkembang, dan berkeadilan;
2020 mencapai Rp112,84 triliun yang telah
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
dibagikan kepada lebih dari 30 juta UMKM di
Menengah sebagaimana dimaksud dalam huruf
seluruh Indonesia7. Sementara untuk tahun 2021,
b, perlu diselenggarakan secara menyeluruh,
Pemerintah juga telah menganggarkan PEN
optimal, dan berkesinambungan melalui
untuk mendukung UMKM dengan dana sebesar
pengembangan iklim yang kondusif, pemberian
Rp 121,90 triliun untuk menjaga kelanjutan
kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan,
momentum pemulihan ekonomi. Pemerintah
dan pengembangan usaha seluas-luasnya,
berharap semoga Program PEN ini dapat
sehingga mampu meningkatkan kedudukan,
mendorong UMKM untuk kembali pulih di masa
peran, dan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan
pandemi.
Menengah dalam mewujudkan pertumbuhan
ekonomi, pemerataan dan peningkatan Program PEN untuk mendukung UMKM
pendapatan rakyat, penciptaan lapangan kerja, pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi
dan pengentasan kemiskinan. bantalan dukungan bagi dunia usaha, khususnya
bagi sektor informal dan UMKM untuk bertahan
Pandemi Covid-19 melanda dunia3,
dalam menghadapi dampak pandemi. Selain itu,
memberikan dampak besar terhadap kehidupan
ini juga dapat membantu dalam menekan
manusia di seluruh dunia4. Hal tersebut
penurunan tenaga kerja. Dilansir dari data BPS
dikarenakan pandemi covid-19 sangat
per Agustus 2020, terdapat penciptaan
membatasi masyarakat untuk bekerja . seluruh
5
kesempatan kerja baru dengan penambahan 0,76
aktivitas ekonomi, pariwisata, pendidikan, dan
juta orang yang membuka usaha dan kenaikan
sosial masyarakat menjadi terhambat6. Dari
4,55 juta buruh informal. Pemulihan ekonomi di
sektor ekonomi baik dalam lingkup dunia
Indonesia terus berlanjut dengan mendapat
maupun nasional, keduanya sama-sama
dukungan dari konsumsi Pemerintah yang
mengalami penurunan yang signifikan.
mendorong perbaikan pada konsumsi rumah
Penyebabnya karena kegiatan ekonomi yang
tangga dan investasi. Membaiknya permintaan
meliputi produksi, distribusi dan konsumsi
domestik telah direspon dengan peningkatan
menjadi terhambat. Hal itu dikarenakan
aktivitas produksi di berbagai sektor usaha.
penerapan kebijakan dalam rangka pencegahan
Pemerintah juga terus berupaya untuk
penyebaran virus covid-19. Pandemi Covid-19
melakukan perbaikan dan peningkatan
telah membawa perubahan dalam perilaku
efektivitas dalam penanganan Covid-19 agar
pelanggan dan mengharuskan pelaku bisnis
1
Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Sosial Kontemporer (JPBISK) 3, no. 1 (2021): 1–9,
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan https://bodhidharma.e-journal.id/JS/article/view/9.
Menengah” (2008). 5
Abdul Jalil, Fahri M, and Sri Kasnelly, “Meningkatnya
2
Republik Indonesia, “Ketetapan Majelis Permusyawaratan Angka Pengangguran Di Tengah Pandemi (Covid-19),” Al-
Rakyat Republik Indonesia Nomor XVI/MPR/1998 Tentang Mizan : Jurnal Ekonomi Syariah 2, no. 2 (2019): 45–60.
Politik Ekonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi” 6
RR Roosita Cindrakasih, “Dampak COVID-19 Terhadap
(1998). Sosial Budaya Dan Gaya Hidup Masyarakat,” Jurnal Public
3
Muhyiddin, “Covid-19, New Normal, Dan Perencanaan Relations (J-PR) 2, no. 2 (2021): 87–97,
Pembangunan Di Indonesia,” Jurnal Perencanaan http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/jpr/article/view/385.
Pembangunan: The Indonesian Journal of Development 7
Sri Kasnelly and H Ahmad Luthfi, “Peranan
Planning 4, no. 2 (2020): 240–252. Pemberdayaan UMKM Dalam Pemulihan Sosial Ekonomi
4
Nuriani Nuriani, “Rahasia Hidup Bahagia Di Masa Nasional,” in Prosiding Sembadha 2, 2021, 351–355.
Pandemi Covid-19,” Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu

2 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

dapat terus mendorong terjadinya perbaikan melalui tahap reduksi data, penyajian data,
akitivitas ekonomi. menarik kesimpulan10.
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas,
Penelitiam ini bertujuan untuk mengkaji Upaya HASIL DAN PEMBAHASAN
Pemerintah Dalam Membantu Pelaku Usaha A. Upaya Pemerintah dalam Membantu
UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19. Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak
Pandemi Covid-19
METODE PENELITIAN Meningkat atau menurunnya
Penelitian ini berdasarkan pada penelitian pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi
hukum yang dilakukan dengan pendekatan oleh berbagai faktor, salah satunya keterlibatan
doctrinal dan non doctrinal. Penelitian ini juga UMKM. Sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat
berdasarkan pada konsep legal positivis yang (4), UMKM merupakan bagian dari
mengemukakan bahwa hukum identik dengan perekonomian nasional yang berwawasan
norma-norma tertulis yang dibuat dan kemandirian dan memiliki potensi besar untuk
diundangkan oleh lembaga atau pejabat yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
berwenang8. Penelitian ini menggunakan UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap
metode kualitatif. pertumbuhan ekonomi negara.
Data diperoleh langsung melalui lapangan Data Kementerian Koperasi dan UKM,
berupa kata-kata dan tindakan dengan cara jumlah UMKM saat ini mencapai 64,19 juta
wawancara mendalam (indepth interview). dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,97%
Wawancara dilakukan dengan: Pelaku Usaha atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi
UMKM Jawa Tengah, Dinas Koperasi UKM Jawa UMKM terhadap perekonomian Indonesia
Tengah, konsumen, akademisi, dan praktisi, meliputi kemampuan menyerap 97% dari total
selain itu juga dilakukan Focus Group Discussion tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun
(FGD) sampai 60,4% dari total investasi. Tingginya
jumlah UMKM di Indonesia tidak terlepas dari
Analisis data penelitian ini dilakukan
berbagai tantangan serta kondisi pandemi Covid-
dengan 2 (dua) tahap, yaitu Tahap Pertama yang
19 yang mendorong perubahan pada pola
mendasarkan pada pendekatan doktrinal,
konsumsi barang dan jasa menjadi momentum
analisis dilakukan dengan menggunakan metode
untuk mengakselerasi transformasi digital.
analisis normatif kualitatif. Pada tahap ini
peneliti melakukan inventarisasi aturan-aturan Pentingnya Peran UMKM Terhadap
hukum yaitu menggambarkan hukum dengan Perekonomian Indonesia yaitu sebagai salah satu
logika hukum analisis kualitatif menggunakan pilar perekonomian Indonesia, UMKM memiliki
metode logika deduktif. Data yang diperoleh peran yang signifikan yaitu UMKM memiliki
(dikumpulkan) dalam penelitian ini dianalisis kontribusi besar terhadap PDB yaitu 61,97% dari
dengan mempergunakan teknik analisa data total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500
kualitatif9. Dan Tahap kedua yang mendasarkan triliun pada tahun 2020, UMKM menyerap
pada pendekatan empiris, analisis yang tenaga kerja dalam jumlah yang besar yaitu 97%
dilakukan dengan menggunakan analisis dari daya serap dunia usaha pada tahun 2020.
kualitatif yang dilakukan menggunakan metode Jumlah UMKM yang banyak berbanding lurus
analisis interaktif (interaktif model of analisis). dengan banyaknya lapangan pekerjaan di
yaitu data yang dikumpulkan akan dianalisa Indonesia sehingga UMKM memiliki andil besar
melalui 3 (tiga) tahap, yaitu Data dianalisis dalam penyerapan tenaga kerja, UMKM

8
Khalimi and Susanto, “Kedudukan Akuntan Publik Untuk Karena Gempa Di Yogyakarta,” Jurnal Pembaharuan
Melakukan Audit Investigatif Terhadap Kekayaan Badan Hukum 3, no. 2 (2016): 161.
Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Dalam Rangka 10
Erni Puji Astuti, “Representasi Matematis Mahasiswa
Menghitung Kerugian Negara,” Jurnal Hukum Staatrechts Calon Guru Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika,”
1, no. 1 (2017): 57–86. Beta Jurnal Tadris Matematika 10, no. 1 (2017): 70.
9
Lathifah Hanim and MS. Noorman, “Penyelesaian
Perjanjian Kredit Bank Sebagai Akibat Force Majeure

3 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

menyerap kredit terbesar pada tahun 2018 dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
sebesar kurang lebih Rp. 1 triliun merupakan suatu kesatuan yang saling
melengkapi.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
merupakan kegiatan usaha yang mampu Menurut Tulus Tambunan dalam bukunya
memperluas lapangan kerja dan memberikan yang berjudul Usaha Mikro Kecil dan Menengah
pelayanan ekonomi secara luas kepada di Indonesia, ada beberapa alasan yang
masyarakat, dan dapat berperan dalam proses mengemukakan pentingnya UMKM bagi
pemerataan dan peningkatan pendapatan perekonomian nasional: Jumlah UMKM yang
masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, sangat banyak dan tersebar di perkotaan maupun
dan berperan dalam mewujudkan stabilitas pedesaan bahkan hingga di pelosok terpencil.
nasional. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM tergolong sangat padat karya,
adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional mempunyai potensi pertumbuhan kesempatan
yang harus memperoleh kesempatan utama, kerja yang besar dan peningkatan pendapatan.
dukungan, perlindungan dan pengembangan UMKM banyak terdapat dalam sektor pertanian
seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang yang secara tidak langsung mendukung
tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, pembangunan. UMKM membantu dalam
tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan menampung banyak pekerja yang memiliki
Badan Usaha Milik Negara. Meskipun Usaha tingkat pendidikan yang rendah. Dalam kondisi
Mikro, Kecil, dan Menengah telah menunjukkan krisis ekonomi, UMKM mampu untuk bertahan,
peranannya dalam perekonomian nasional, seperti yang terjadi pada tahun 1997/1998.
namun masih menghadapi berbagai hambatan Menjadi titik awal mobilitas investasi di
dan kendala, baik yang bersifat internal maupun pedesaan sekaligus wadah bagi peningkatan
eksternal, dalam hal produksi dan pengolahan, kemampuan wiraswasta. Menjadi alat untuk
pemasaran, sumber daya manusia, desain dan mengalihkan pengeluaran konsumsi warga
teknologi, permodalan, serta iklim usaha. pedesaan menjadi tabungan. UMKM mampu
menyediakan barang-barang kebutuhan relatif
Guna meningkatkan kesempatan,
murah. Melalui beragam jenis investasi dan
kemampuan, dan perlindungan Usaha Mikro,
penanaman modal, UMKM mampu dan cepat
Kecil, dan Menengah, telah ditetapkan berbagai
beradaptasi dalam kemajuan zaman. Memiliki
kebijakan tentang pencadangan usaha,
tingkat fleksibilitas yang tinggi.
pendanaan, dan pengembangannya namun
belum optimal. Hal itu dikarenakan kebijakan Aspek pemasaran, pemahaman dan
tersebut belum dapat memberikan perlindungan, kemampuan pengusaha tentang penggunaan
kepastian berusaha, dan fasilitas yang memadai media yang digunakan dalam peningkatan
untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan pemasaran bertambah, baik melalui offline
Menengah. Sehubungan dengan itu Usaha maupun online, dengan memanfaatkan teknologi
Mikro, Kecil, dan Menengah perlu diberdayakan informasi dan penggunaan merk produk,
dengan cara penumbuhan iklim usaha yang sehingga dapat memperluas pangsa pasar. Aspek
mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, keuangan, pendampingan pembukuan keuangan
dan Menengah dan pengembangan dan sederhana yang telah dilakukan mampu
pembinaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. meningkatkan pengetahuan dan kompetensi
mitra dalam menentukan laba dan omset yang
Sebagai upaya untuk meningkatkan
ingin diperoleh, serta kemampuan untuk
kemampuan dan peran serta kelembagaan Usaha
memisahkan antara modal pribadi dan modal
Mikro, Kecil, dan Menengah dalam
usaha. Aspek produksi, penciptaan inovasi
perekonomian nasional, maka pemberdayaan
produk Madumongso melalui varian rasa, varian
tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemerintah,
bahan baku, varian ukuran dan kemasan, yang
Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan
dilakukan mampu meningkatkan pengetahuan
masyarakat secara menyeluruh, sinergis, dan
serta ketrampilan dalam pengembangan variasi
berkesinambungan. Dalam memberdayakan
produk. Di samping hal tersebut, pemanfaatan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, seluruh
teknologi tepat guna dapat meningkatkan
peraturan perundang-undangan yang berkaitan
produktivitas UMKM. Aspek legalitas, sosialisasi

4 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

yang diberikan mengenai legalitas usaha pembatasan kegiatan. Konsumen lebih banyak
mendorong UMKM untuk meningkatkan usaha melakukan aktivitas di rumah dengan
yang dimiliki. Serta pendampingan pengurusan memanfaatkan teknologi digital. Sedangkan
legalitas yang dilakukan, telah menghasilkan perubahan lanskap industri dan peta kompetisi
adanya pengakuan hukum bagi usaha yang baru ditandai dengan empat karakeristik bisnis
dijalankan dalam bentuk Ijin Usaha Mikro Kecil yaitu Hygiene, Low-Touch, Less-Crowd, dan Low-
(IUMK), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Mobility. Perusahaan yang sukses di era pandemi
sertifikat produk melalui PIRT, untuk merupakan perusahaan yang dapat beradaptasi
meningkatkan daya saing produk dan dengan 4 karakteristik tersebut13.
menjangkau pasar yang lebih luas11.
Pelaku usaha termasuk UMKM perlu
UMKM perlu memanfaatkan Teknologi berinovasi dalam memproduksi barang dan jasa
Informasi (TI) untuk meningkatkan daya sesuai dengan kebutuhan pasar. Mereka juga
saingnya, mengingat di era globalisasi ini arena dapat menumbuh-kembangkan berbagai
persaingan semakin kompetitif, dan bersifat gagasan/ide usaha baru yang juga dapat
mendunia. Salah satu strategi untuk berkontribusi sebagai pemecah persoalan sosial-
meningkatkan daya saing UMKM adalah dengan ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi
melalui pemanfaatan TI. Dengan pemanfaatan TI (social entrepreneurship).
akan mendorong UMKM untuk mendapatkan
Pemerintah telah menyediakan insentif
peluang ekspor dan peluang bisnis lainnya.
dukungan bagi UMKM melalui program
Dengan kondisi tersebut kegiatan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tahun
pengembangan UMKM perlu diarahkan untuk
2020 dan dilanjutkan di tahun 2021. Realisasi
melakukan analisis daya saing dan
PEN untuk mendukung UMKM sebesar Rp
perekonomian nasional. Mempertajam
112,84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari 30
peningkatan daya saing usaha yang searah
juta UMKM pada tahun 2020. Sementara untuk
dengan persaingan usaha ke depan. Indonesia
tahun 2021, Pemerintah juga telah
dengan jumlah penduduk yang besar dan terus
menganggarkan PEN untuk mendukung UMKM
bertambah, sangat membutuhkan keberadaan
dengan dana sebesar Rp 121,90 triliun untuk
UMKM yang kuat, berdaya saing di pasar dalam
menjaga kelanjutan momentum pemulihan
negeri maupun global. UMKM adalah kunci bagi
ekonomi14.
peningkatan kualitas hidup bangsa, sekaligus
kunci bagi ketahanan perekonomian nasional. Program PEN untuk mendukung UMKM
Perlu kebijakan yang didukung seluruh pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi
pemangku kepentingan, untuk menempatkan bantalan dukungan bagi dunia usaha, khususnya
pasar dalam negeri sebagai basis pengembangan bagi sektor informal dan UMKM untuk bertahan
UMKM12. dalam menghadapi dampak pandemi. Selain itu,
ini juga dapat membantu dalam menekan
Pemerintah berupaya menyediakan
penurunan tenaga kerja. Dilansir dari data BPS
sejumlah stimulus melalui kebijakan
per Agustus 2020, terdapat penciptaan
restrukturisasi pinjaman, tambahan bantuan
kesempatan kerja baru dengan penambahan 0,76
modal, keringanan pembayaran tagihan listrik,
juta orang yang membuka usaha dan kenaikan
dan dukungan pembiayaan lainnya. Pandemi
4,55 juta buruh informal.
Covid-19 mengubah Perilaku Konsumen dan
Peta Kompetisi Bisnis yang perlu diantisipasi Pemerintah juga terus berupaya
oleh para pelaku usaha akibat adanya mendorong para pelaku UMKM untuk on board

11
Mira Meilia Marka, Noor Azis, and Mia Ajeng Alifiana, http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/103
“Pengembangan UMKM Madumongso Melalui Manajemen 3/989.
Usaha Dan Legalitas Usaha,” Jurnal Abdimas 22, no. 2 13
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
(2019): 185–192. Republik Indonesia, “Siaran Pers
12
Arief Rahmana, “Peranan Teknologi Informasi Dalam HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 Tentang Dukungan
Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah,” Seminar Pemerintah Bagi UMKM Agar Pulih Di Masa Pandemi”
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SMATI 2009) (Jakarta, 2021).
14
2009, no. Snati (2009): B11–B15, Ibid.

5 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

ke platform digital melalui Program Gerakan digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline
Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), serta mendorong national branding produk
dimana hingga akhir 2020 sudah terdapat 11,7 UMKM unggulan pada berbagai marketplace.
juta UMKM on boarding. Diharapkan pada tahun Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat
2030 mendatang, jumlah UMKM yang go digital meningkatkan ekspor produk UMKM17.
akan mencapai 30 juta. Pemerintah juga
Pemerintah juga menyambut baik terhadap
mendorong perluasan ekspor produk Indonesia
seluruh upaya untuk meningkatkan kemampuan
melalui kegiatan ASEAN Online Sale Day (AOSD)
UMKM menembus pasar global seperti: “Kreasi
di 202015. Dari 64,19 juta UMKM di Indonesia,
Nusantara, From Local to Global” yang
sebanyak 64,13 juta masih merupakan UMK yang
memfasilitasi penjualan produk lokal ke
masih berada di sektor informal sehingga perlu
Malaysia dan Singapura; “BukaGlobal” yang
didorong untuk bertransformasi ke sektor
memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para
formal. Indonesia juga masih memiliki
customer dari Malaysia, Singapura, Brunei,
permasalahan perizinan yang rumit dengan
Hongkong, dan Taiwan; dan “ASEAN Online
banyaknya regulasi pusat dan daerah atau hiper-
Sale Day” yang bertujuan meningkatkan
regulasi yang mengatur perizinan di berbagai
transaksi lintas batas e-commerce di kawasan
sektor yang menyebabkan disharmoni, tumpang
Asia Tenggara18.
tindih, tidak operasional, dan sektoral.
Dalam UU Cipta Kerja, Pelaku UKM saat
Pulihnya permintaan global yang diikuti
ini juga didorong untuk memanfaatkan peluang
dengan meningkatnya harga komoditas telah
kemitraan dengan usaha besar. Pemerintah
membuat neraca perdagangan mengalami
memfasilitasi kemitraan Usaha Menengah dan
surplus secara konsisten. Surplus neraca
Besar (UMB) dengan Usaha Mikro dan Kecil
perdagangan tersebut mendorong neraca
(UMK) termasuk Koperasi, yang bertujuan untuk
pembayaran mengalami surplus. Selain itu, dari
meningkatkan kompetensi dan level usaha dari
sisi investasi juga terjadi peningkatan.
pelaku UMK dan Koperasi. Pemerintah telah
Pada masa pandemi ini, Usaha Mikro Kecil memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku
Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor usaha untuk melakukan ekspansi global.
yang terdampak secara negatif, namun dari sisi Berbagai upaya dan program peningkatan ekspor
positifnya terdapat akselerasi pemanfaatan UMKM yang telah diinisiasi oleh Pemerintah
teknologi digital serta meningkatnya keterlibatan dengan dukungan pihak swasta tersebut perlu
UMKM dalam pasar digital. Untuk membantu terus diperkuat dan disinergikan oleh berbagai
dan mendukung UMKM menghadapi dampak pihak19.
pandemi Covid-19, Pemerintah telah
Upaya pemerintah mendukung
mengeluarkan bantuan insentif fiskal dalam
kemudahan berusaha bagi Usaha Mikro, Kecil
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)16.
dan Menengah (UMKM) ditunjukkan dengan
Pada tahun 2020, realisasi dukungan untuk berbagai cara. Dalam memulai usaha tersebut,
UMKM telah mencapai Rp112,26 Triliun. Dengan kemudahan yang diberikan seperti
mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan menyederhanakan prosedur perijinan melalui
ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk One Single Submission (OSS). Kemudian
terus berkembang, alokasi anggaran yang memberi keringanan biaya perijinan bagi
disediakan bagi UMKM dan korporasi pada pembentukan Usaha Kecil dan pembebasan
tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 Triliun. biaya perijinan bagi Usaha Mikro serta dukungan
Pemerintah juga telah meluncurkan program pembiayaan yang terjangkau bagi Usaha Mikro
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Kecil (UMK)20.
(Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong
15 17
Ibid. Ibid.
16
“Inilah Dukungan Pemerintah Agar UMKM Go Digital 18
Ibid.
Dan Go Global,” last modified 2021, 19
Ibid.
20
https://www.kominfo.go.id/content/detail/36064/inilah- Ibid.
dukungan-pemerintah-agar-umkm-go-digital-dan-go-
global/0/berita.

6 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

Saat UMKM sudah terbentuk, dalam empat karateristik bisnis yaitu Hygiene, Low-
mengelolanya, pemerintah juga hadir memberi Touch, Less Crowd, dan Low-Mobility.
penyederhanaan administrasi perpajakan,
Perusahaan yang sukses di era pandemi
insentif pajak dan kepabeanan. Selain itu,
merupakan perusahaan yang dapat beradaptasi
pemerintah juga menyediakan bantuan dan
dengan empat karakteristik tersebut. Pelaku
pendampingan hukum bagi UMK, pelatihan dan
usaha termasuk UMKM perlu berinovasi dalam
pendampingan sistem aplikasi pembukuan dan
memproduksi barang dan jasa sesuai dengan
pencatatan keuangan UMK. Perihal upah,
kebutuhan pasar. Para pelaku usaha ini juga
ditentukan kesepakatan antara pengusaha dan
dapat menumbuh-kembangkan berbagai
pekerja minimal sebesar persentase tertentu dari
gagasan dan ide usaha baru yang juga dapat
rata-rata konsumsi masyarakat. UMKM
berkontribusi sebagai pemecah persoalan sosial-
diberikan perlindungan agar tidak dikuasai atau
ekonomi masyarakat akibat dampak pandemi.
dimiliki oleh usaha besar. pemerintah juga
berusaha meningkatkan peluang usaha produk Pemerintah pun menyediakan insentif
UMKM dengan kemitraan rantai pasok. Insentif dukungan bagi UMKM melalui program
dan kemudahan kemitraan juga didorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2020 dan
pemerintah agar terbentuk antar usaha dilanjutkan di 2021. Realisasi PEN untuk
menengah dan besar dengan usaha mikro dan mendukung UMKM sebesar Rp 112,84 triliun
kecil. Dalam mengembangkan UMKM, telah dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM
pemerintah memungkinkan kegiatan usaha pada 2020. Pemerintah juga telah
UMKM menjadi jaminan untuk mengakses kredit menganggarkan PEN untuk mendukung UMKM
pembiayaan usaha21. dengan dana sebesar Rp 121,90 triliun untuk
menjaga kelanjutan momentum pemulihan
Saat ini, proses pendaftaran Hak Kekayaan
ekonomi. Pemerintah berharap semoga Program
Intelektual lebih mudah dan sederhana. Begitu
PEN ini dapat mendorong UMKM untuk kembali
pula untuk impor bahan baku dan bahan
pulih di masa pandemi.
penolong industri dipermudah sekaligus fasilitas
ekspor bagi UMKM. Pemerintah juga Program PEN untuk mendukung UMKM
mengalokasikan produk UMK dan koperasi dari pada tahun 2020 tercatat telah berhasil menjadi
hasil produksi dalam negeri dalam pengadaan bantalan dukungan bagi dunia usaha, khususnya
barang/jasa pemerintah. Pemerintah juga bagi sektor informal dan UMKM untuk bertahan
memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk dalam menghadapi dampak pandemi. Program
mendukung pemberdayaan dan pengembangan ini diharapkan dapat membantu menekan
UMKM. Produk UMKM berkesempatan lebih penurunan tenaga kerja. Pasalnya, berdasarkan
besar untuk dipasarkan di rest area jalan tol dan data BPS per Agustus 2020, terdapat penciptaan
infrastruktur publik seperti terminal, bandara, kesempatan kerja baru dengan penambahan 760
pelabuhan dan stasiun kereta api. Pemerintah ribu orang yang membuka usaha dan kenaikan
juga dapat memberikan pendampingan bagi 4,55 juta buruh informal.
pelaku UMKM agar mampu mengakses Pemerintah juga terus berupaya
pembiayaan serta menguatkan kapasitas pelaku mendorong para pelaku UMKM untuk on board
usaha pemula22. ke platform digital melalui Program Gerakan
Perubahan Perilaku Konsumen dan Peta Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI),
Kompetisi Bisnis juga perlu diantisipasi oleh para dimana hingga akhir 2020 sudah terdapat 11,7
pelaku usaha karena adanya pembatasan juta UMKM on boarding. Pada 2030 targetnya
kegiatan. Konsumen lebih banyak melakukan jumlah UMKM yang go digital akan mencapai 30
aktivitas di rumah dengan memanfaatkan juta. Perluasan ekspor produk Indonesia bagi
teknologi digital. Sedangkan perubahan lanskap UMKM juga dilakukan melalui ASEAN Online
industri dan peta kompetisi baru ditandai dengan Sale Day (AOSD) di 2020. Dari 64,19 juta UMKM
di Indonesia, sebanyak 64,13 juta masih

21
Ibid. 22
“Ini Sederet Upaya Pemerintah Memajukan UMKM”
(2020), https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/ini-
sederet-upaya-pemerintah-memajukan-umkm/.

7 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

merupakan UMK yang masih berada di sektor tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
informal sehingga perlu didorong untuk Melalui program ini, pemerintah mendorong
bertransformasi ke sektor formal. Pemerintah pelaku UMKM untuk bergabung ke platform
sudah menyiapkan berbagai program dan digital.
kebijakan baik dalam konteks Pemulihan
ASEAN Online Sale Day (AOSD) atau
Ekonomi Nasional maupun beberapa program
Hari Belanja Daring ASEAN merupakan acara
yang ke depannya kita harapkan betul-betul
belanja yang dilakukan secara serentak oleh
dapat memberikan kemudahan, perlindungan
platform niaga-elektronik di sepuluh negara
dan pemberdayaan bagi UMKM.
ASEAN. AOSD diselenggarakan bertepatan pada
Program Pemulihan Ekonomi Nasional hari ulang tahun ASEAN yaitu 8 Agustus sejak
(PEN) merupakan salah satu program yang tahun 2020. Peserta AOSD adalah pelaku usaha
dicetuskan pemerintah untuk memulihkan di Kawasan ASEAN yang menyediakan barang
ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19. dan jasa melalui Perdagangan Melalui Sistem
Program ini juga merupakan respon pemerintah Elektronik (PMSE). AOSD merupakan
atas penurunan aktivitas masyarakat yang kesempatan bagi Indonesia untuk
terdampak, khususnya sektor informal atau mempromosikan dan membangun citra produk
UMKM. Program ini dibuat berdasarkan PP lokal nusantara ke kancah ASEAN serta
Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian diubah mendorong dan meningkatkan kegiatan ekspor
menjadi PP Nomor 43 tahun 2020. produk Indonesia. Upaya-upaya tersebut
diharapkan dapat memajukan UMKM,
Upaya pemerintah untuk memajukan
meningkatkan jumlah UMKM di Indonesia dan
UMKM, diantaranya adalah merupakan rincian
tentunya dapat meningkatkan pertumbuhan
program PEN untuk UMKM, yaitu: Subsidi
ekonomi Indonesia. Dengan demikian, semakin
bunga/margin, Belanja Imbal Jasa Penjaminan
banyak lapangan pekerjaan yang dibuka
(IJP), Penempatan Dana Pemerintah di
sehingga angka pengangguran dan kemiskinan
perbankan, Penjaminan loss limit kredit UMKM,
di negeri ini dapat menurun23.
Pajang penghasilan final UMKM ditanggung
pemerintah, Pembiayaan investasi kepada Dampak pandemi covid-19 tidak hanya
koperasi melalui Lembaga Pengelola Dana pada sektor manufaktur, tetapi juga terhadap
Bergulir (LPDB) koperasi UMKM dan Program sektor UMKM sejak April 2020. salah satu upaya
Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha pemulihan ekonomi nasional yang dilakukan
Mikro. pemerintah di masa pandemi covid-19 adalah
mendorong sektor UMKM, yang memiliki peran
Upaya lain dari pemerintah untuk
penting dalam perekonomian nasional karena
memajukan UMKM yaitu program Kredit Usaha
banyaknya pekerja yang terlibat langsung.
Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui lembaga
Apalagi jumlah UMKM di Indonesia mecapai
keuangan dengan pola penjaminan. Adapun
64,19 juta, dengan komposisi Usaha Mikro dan
biaya jasa (suku bunga) atas kredit/pembiayaan
Kecil (UMK) sangat dominan yakni 64,13 juta
modal kerja disubsidi oleh pemerintah. Tujuan
(99,92%) dari keseluruhan sektor usaha.
KUR adalah untuk meningkatkan meningkatkan
Kelompok ini pula yang merasakan imbas negatif
akses pembiayaan dan memperkuat permodalan
dari pandemi covid-19. Dalam situasi krisis
UMKM.
ekonmi seperti ini, sektor UMKM sangat perlu
Gerakan Nasional Bangga Buatan perhatian khusus dari pemerintah karena
Indonesia (Gernas BBI) merupakan salah satu merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB
program pemerintah sebagai upaya pemerintah dan dapat menjadi andalan dalam penyerapan
untuk memajukan UMKM yang diluncurkan tenaga kerja, mensubtitusi produksi barang
pada tahun 2020. Tujuan Gernas BBI yaitu konsumsi atau setengah jadi. Apalagi di tengah
mendorong national branding produk lokal sentimen positif bahwa kondisi perekonomian
unggulan untuk menciptakan industri baru dan tahun ini akan membaik membuat sektor UMKM

23
“Upaya Pemerintah Untuk Memajukan UMKM https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/upaya-
Indonesia” (n.d.), pemerintah-untuk-memajukan-umkm-indonesia.

8 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

harus bisa memanfaatkan momentum Hasil survey dari beberapa lembaga (BPS,
pertumbuhan ekonomi saat ini untuk dapat Bappenas, dan World Bank) menunjukkan
pulih24. bahwa pandemi ini menyebabkan banyak
UMKM kesulitan melunasi pinjaman serta
B. Hambatan-hambatan dan Solusi dari
Pemerintah dalam Membantu Pelaku membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan.
Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Beberapa diantaranya sampai harus melakukan
Covid-19 PHK. Kendala lain yang dialami UMKM, antara
lain sulitnya memperoleh bahan baku,
Walaupun UMKM siap melakukan ekspor permodalan, pelanggan menurun, distribusi dan
tetapi masih mengalami berbagai kendala seperti produksi terhambat.
minimnya pengetahuan pasar luar negeri,
konsistensi kualitas dan kapasitas produk, Salah satu kendala perkembangan UMKM
sertifikasi, hingga kendala logistik. Pemerintah menurutnya adalah permasalahan perizinan
terus berupaya untuk membantu UMKM agar yang rumit dengan banyaknya regulasi pusat dan
dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. daerah atau hiper-regulasi yang mengatur
Kementerian, Lembaga dan para pihak terkait perizinan di berbagai sektor yang menyebabkan
lainnya telah meluncurkan Program Penciptaan disharmoni, tumpang tindih, tidak operasional,
500 ribu Eksportir Baru hingga tahun 203025. dan sektoral. Adanya UU Cipta Kerja diharapkan
dapat memberikan kemudahan, pelindungan,
Permasalahan UMKM Akibat Pandemi dan pemberdayaan UMKM yang berdaya saing.
diantaranya adalah Penurunan jumlah UMKM
dan kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia Salah satu solusi penting pemulihan
disebabkan oleh pandemi sejak 2020 lalu. UMKM adalah insentif bagi UMKM melalui
Beberapa permasalahan yang dialami program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)
diantaranya adalah perubahan pola konsumsi pemerintah pusat di 2020 dan dilanjutkan di 2021.
barang dan jasa masyarakat dimasa pandemi dari Hasilnya adalah sebagian sektor informal dan
offline ke online, UMKM mengalami UMKM dapat bertahan menghadapi dampak
permasalahan tenaga kerja akibat pemberlakuan pandemi covid-19. Artinya tidak mengalami
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), krisis yang sangat berat dibandingkan beberapa
hambatan distribusi produk dan kesulitan bahan industri besar. Program ini diharapkan dapat
baku produksi. membantu menekan penurunan Pemutusan Hak
Kerja (PHK) pada UMKM.
Dari total keseluruhan jumlah UMKM di
Indonesia, sebanyak 64,13 juta merupakan UMK Dalam penyaluran dana PEN atau
yang masih berada di sektor informal sehingga dukungan UMKM secara khususnya, pemerintah
perlu didorong untuk bertransformasi ke sektor harus memastikan bahwa dana dukungan dapat
formal. Indonesia masih memiliki kendala dalam disalurkan secara cepat dan tepat sasaran.
perizinan yang rumit serta tumpang tindih antara Permasalahan yang dihadapai saat ini adalah
regulasi di tingkat pusat dan daerah. Pemerintah kurang terintegrasinya data UMKM yang ada.
berupaya mengakomodir permasalahan tersebut Selain itu, skema dukungan UMKM melalui
melalui penyusunan UU Cipta Kerja yang telah subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga
disahkan pada tahun 2020. Salah satu substansi perlu mendapat perhatian lebih mengingat masih
yang diatur adalah mengenai kemudahan, banyaknya UMKM yang masih belum tersentuh
perlindungan dan pemberdayaan UMKM. layanan perbankan.
Pemerintah berharap melalui UU Cipta Kerja, Pandemi covid-19 berdampak besar pada
UMKM dapat terus berkembang dan berdaya penurunan perekonomian nasional termasuk
saing. sektor UMKM. Namun, seiring menurunnya
jumlah penularan covid-19 dan berjalannya

24
Rais Agil Bahtiar, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info
Sektor Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah Serta Singkat-XIII-10-II-P3DI-Mei-2021-1982.pdf.
Solusinya,” Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 25
“Inilah Dukungan Pemerintah Agar UMKM Go Digital
Bidang Ekonomi Dan Kebijakan Publik 13, no. 10 (2021): Dan Go Global.”
19–24,

9 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

program vaksinasi menumbuhkan optimisme banyak UMKM kesulitan melunasi pinjaman


sektor UMKM dapat pulih pada tahun 2021 ini. serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji
Pemerintah sejak 2020 mengeluarkan berbagai karyawan. Beberapa diantaranya sampai harus
kebijakan dalam mendukung pemulihan sektor melakukan PHK. Kendala lain yang dialami
UMKM antara lain penyaluran PEN bagi sektor UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan
UMKM, program Gernas BBI, program vaksinasi, baku, permodalan, pelanggan menurun,
restrukturisasi kredit dan rencana pembentukan distribusi dan produksi terhambat. Selain itu
holding BUMN ultra mikro. DPR RI melalui permasalahan UMKM Akibat Pandemi
komisi terkait perlu memberikan dukungan dan diantaranya adalah Penurunan jumlah UMKM
perhatian pada pemerintah dalam melaksanakan dan kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia
kebijakan yang diambil guna memulihkan sektor disebabkan oleh pandemi sejak 2020 lalu.
UMKM agar momentum pertumbuhan ekonomi Beberapa permasalahan yang dialami
di tahun 2021 ini dapat terwujud. diantaranya adalah perubahan pola konsumsi
barang dan jasa masyarakat dimasa pandemi dari
KESIMPULAN offline ke online, UMKM mengalami
permasalahan tenaga kerja akibat pemberlakuan
Upaya pemerintah dalam membantu
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
pelaku usaha UMKM yang terdampak pandemi
hambatan distribusi produk dan kesulitan bahan
covid-19, yaitu Program Pemulihan Ekonomi
baku produksi. Salah satu solusi penting
Nasional (PEN) merupakan salah satu program
pemulihan UMKM adalah insentif bagi UMKM
yang dicetuskan pemerintah untuk memulihkan
melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional
ekonomi Indonesia akibat dampak Covid-19.
(PEN) pemerintah pusat di 2020 dan dilanjutkan
Program ini juga merupakan respon pemerintah
di 2021. Hasilnya adalah sebagian sektor informal
atas penurunan aktivitas masyarakat yang
dan UMKM dapat bertahan menghadapi dampak
terdampak, khususnya sektor informal atau
pandemi covid-19. Artinya tidak mengalami
UMKM. Program ini dibuat berdasarkan PP
krisis yang sangat berat dibandingkan beberapa
Nomor 23 tahun 2020 yang kemudian diubah
industri besar. Program ini diharapkan dapat
menjadi PP Nomor 43 tahun 2020. Upaya
membantu menekan penurunan Pemutusan
pemerintah untuk memajukan UMKM di era
Hubungan Kerja (PHK) pada UMKM.
pandemi covid-19, diantaranya adalah
merupakan rincian program PEN untuk UMKM,
yaitu: Subsidi bunga/margin, Belanja Imbal Jasa
UCAPAN TERIMA KASIH
Penjaminan (IJP), Penempatan Dana Pemerintah Ucapan terimakasih kepada Rektor
di perbankan, Penjaminan loss limit kredit Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
UMKM, Pajak penghasilan final UMKM Semarang, LPPM Unissula Semarang, Fakultas
ditanggung pemerintah, Pembiayaan investasi Hukum Unissula Semarang, Kementerian
kepada koperasi melalui Lembaga Pengelola Koperasi dan UMKM, narasumber, mahasiswa
Dana Bergulir (LPDB) koperasi UMKM dan FH Unissula yang telah memberikan kontribusi
Program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif dalam penelitian ini.
Usaha Mikro.Upaya lain dari pemerintah untuk
memajukan UMKM yaitu program Kredit Usaha DAFTAR PUSTAKA
Rakyat (KUR) yang disalurkan melalui lembaga
keuangan dengan pola penjaminan. Astuti, Erni Puji. “Representasi Matematis
Mahasiswa Calon Guru Dalam
Hambatan-hambatan dan solusi dari Menyelesaikan Masalah Matematika.”
pemerintah dalam membantu pelaku usaha
Beta Jurnal Tadris Matematika 10, no. 1
UMKM yang terdampak pandemi covid-19 yaitu
(2017): 70.
hambatan seperti minimnya pengetahuan pasar
luar negeri, konsistensi kualitas dan kapasitas Bahtiar, Rais Agil. “Dampak Pandemi Covid-
produk, sertifikasi, hingga kendala logistik. 19 Terhadap Sektor Usaha Mikro, Kecil,
Pemerintah terus berupaya untuk membantu Dan Menengah Serta Solusinya.” Pusat
UMKM agar dapat mengatasi hambatan- Penelitian Badan Keahlian DPR RI, Bidang
hambatan tersebut. Pandemi ini menyebabkan Ekonomi Dan Kebijakan Publik 13, no. 10

10 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11


Maryanto, Munsharif Abdul Chalim, Lathifah Hanim
Upaya Pemerintah dalam Membantu Pelaku Usaha UMKM yang Terdampak Pandemi Covid-19

(2021): 19–24. Perencanaan Pembangunan Di


https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/i Indonesia.” Jurnal Perencanaan
nfo_singkat/Info Singkat-XIII-10-II- Pembangunan: The Indonesian Journal of
P3DI-Mei-2021-1982.pdf. Development Planning 4, no. 2 (2020):
Cindrakasih, RR Roosita. “Dampak COVID- 240–252.
19 Terhadap Sosial Budaya Dan Gaya Nuriani, Nuriani. “Rahasia Hidup Bahagia
Hidup Masyarakat.” Jurnal Public Di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal
Relations (J-PR) 2, no. 2 (2021): 87–97. Pendidikan Buddha dan Isu Sosial
http://jurnal.bsi.ac.id/index.php/jpr/ Kontemporer (JPBISK) 3, no. 1 (2021): 1–
article/view/385. 9. https://bodhidharma.e-
Hanim, Lathifah, and MS. Noorman. journal.id/JS/article/view/9.
“Penyelesaian Perjanjian Kredit Bank Rahmana, Arief. “Peranan Teknologi
Sebagai Akibat Force Majeure Karena Informasi Dalam Peningkatan Daya
Gempa Di Yogyakarta.” Jurnal Saing Usaha Kecil Menengah.” Seminar
Pembaharuan Hukum 3, no. 2 (2016): 161. Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009
Jalil, Abdul, Fahri M, and Sri Kasnelly. (SMATI 2009) 2009, no. Snati (2009):
“Meningkatnya Angka Pengangguran B11–B15.
Di Tengah Pandemi (Covid-19).” Al- http://journal.uii.ac.id/index.php/Sn
Mizan : Jurnal Ekonomi Syariah 2, no. 2 ati/article/viewFile/1033/989.
(2019): 45–60. Republik Indonesia. “Ketetapan Majelis
Kasnelly, Sri, and H Ahmad Luthfi. “Peranan Permusyawaratan Rakyat Republik
Pemberdayaan UMKM Dalam Indonesia Nomor XVI/MPR/1998
Pemulihan Sosial Ekonomi Nasional.” Tentang Politik Ekonomi Dalam
In Prosiding Sembadha 2, 351–355, 2021. Rangka Demokrasi Ekonomi” (1998).
Kementerian Koordinator Bidang ———. “Undang-Undang Republik
Perekonomian Republik Indonesia. Indonesia Nomor 20 Tahun 2008
“Siaran Pers Tentang Usaha Mikro, Kecil, Dan
HM.4.6/88/SET.M.EKON.3/04/2021 Menengah” (2008).
Tentang Dukungan Pemerintah Bagi “Ini Sederet Upaya Pemerintah Memajukan
UMKM Agar Pulih Di Masa Pandemi,” UMKM” (2020).
2021. https://www.kemenkeu.go.id/publik
Khalimi, and Susanto. “Kedudukan Akuntan asi/berita/ini-sederet-upaya-
Publik Untuk Melakukan Audit pemerintah-memajukan-umkm/.
Investigatif Terhadap Kekayaan Badan “Inilah Dukungan Pemerintah Agar UMKM
Usaha Milik Negara (BUMN) Persero Go Digital Dan Go Global.” Last
Dalam Rangka Menghitung Kerugian modified 2021.
Negara.” Jurnal Hukum Staatrechts 1, no. https://www.kominfo.go.id/content/
1 (2017): 57–86. detail/36064/inilah-dukungan-
Marka, Mira Meilia, Noor Azis, and Mia pemerintah-agar-umkm-go-digital-
Ajeng Alifiana. “Pengembangan dan-go-global/0/berita.
UMKM Madumongso Melalui “Upaya Pemerintah Untuk Memajukan
Manajemen Usaha Dan Legalitas UMKM Indonesia” (n.d.).
Usaha.” Jurnal Abdimas 22, no. 2 (2019): https://www.bkpm.go.id/id/publikas
185–192. i/detail/berita/upaya-pemerintah-
Muhyiddin. “Covid-19, New Normal, Dan untuk-memajukan-umkm-indonesia.

11 | Audi Et AP : Jurnal Penelitian Hukum, 01 (01), 2022: 1-11

You might also like