You are on page 1of 13

Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 1

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN EARNING PER SHARE
TERHADAP HARGA SAHAM BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

THE EFFECT OF CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO AND EARNING PER
SHARE OF STOCK PRICE IN FOREIGN EXCHANGE NATIONAL PRIVATE BANK
LISTED ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE
E Wurdianto1, I Chailis1, dan D Gemina1a
1 Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Djuanda Bogor, Jl. Tol Ciawi No. 1
Kotak Pos 35 Ciawi Bogor 16720
a Korespondensi: Dwi Gemina, Email: dwi.gemina@unida.ac.id

(Diterima: 11-12-2016; Ditelaah: 12-12-2016; Disetujui: 14-02-2017)

ABSTRACT
This study aims to determine how the Effect of Current Ratio, Debt to Equity Ratio and
Earning Per Share On The Stock Foreign Exchange National Private Banks Listed on the
Indonesia Stock Exchange. The study design used is quantitative research with descriptive
and associative problem formulation. The sampling technique used was purposive sampling
where the sampling is based on certain criteria. From the established criteria, obtained 9
(nine) sample company of foreign exchange national private banks with the observation
period of 6 (six) years for each sample company. This research analysis tools using multiple
regression analysis. Simultaneous hypothesis testing using the F test and partial test using t-
test with a probability level of 5% (0,05). F-test results explain that the current ratio, debt to
equity ratio and earnings per share simultaneous have a positive and significant effect on
stock prices. t test results showed that the current ratio and debt to equity ratio is not have
significant impact on stock prices, while earnings per share have a significant effect on stock
prices of foreign exchange national private banks.
Keywords: current ratio, debt to equity ratio, earning per share, stock price.

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi bagaimana pengaruh current
ratio, debt to equity ratio dan earning per share terhadap harga saham bank umum swasta
nasional devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Desain penelitian ini yaitu penelitian
kuantitatif dengan rumusan masalah deskriptif dan asosiatif. Sedangkan teknik pengambilan
sampelnya menggunakan purposive sampling dimana sampel yang diperoleh mengacu pada
kriteria tertentu. Dari kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 9 (sembilan) perusahaan
sampel BUSN Devisa dengan periode pengamatan selama 6 (enam) tahun untuk setiap
perusahaan sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Pengujian hipotesis secara simultan menggunakan uji F dan uji parsial
menggunakan uji t dengan tingkat probabilitas sebesar 5% (0,05). Hasil penelitian uji F
menerangkan bahwa current ratio, debt to equity ratio dan earning per share secara bersama-
sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil uji t menunjukkan
bahwa current ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
saham, sedangkan earning per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham BUSN
Devisa.
Kata kunci: current ratio, debt to equity ratio, earning per share, harga saham.
2 Wurdianto et al. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio

Wurdianto E, I Chailis, dan D Gemina. 2017. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio, dan earning
per share terhadap harga saham bank umum swasta nasional devisa yang terdaftar di bursa efek
Indonesia. Jurnal Sosial Humaniora 8(1): 1-13.

industri yang beraneka ragam dan tingkat


PENDAHULUAN risiko maupun manfaat yang didapat
Pasar modal merupakan tempat kegiatan membuat para calon investor lebih memilih
perusahaan mencari dana untuk membiayai saham dibanding media investasi lainnya.
kegiatan usahanya. Secara umum pasar Hal ini secara tidak langsung akan
modal dapat diartikan sebagai bertemunya membentuk nilai kapitalisasi suatu
antara permintaan dan penawaran terhadap perusahaan.
sekelompok surat-surat berharga (efek Tabel 1 Kapitalisasi pasar saham sektoral
pasar modal) dengan pihak pemilik modal sampai dengan Oktober 2015
yaitu investor. Pada dasarnya pasar modal
hadir sebagai media penghubung antara Kapitalisasi Pasar
perusahaan yang membutuhkan modal baik Sektoral Pesentase
Dalam Rp
BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) maupun (%)
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dengan Pertanian 122.228.134 2,6
para calon investor yang akan
Pertambangan 188.873.566 4,0
menginvestasikan sejumlah uang pada
perusahaan yang menurut mereka baik dan Industri Dasar 259.090.600 5,5
memberikan keuntungan. Aneka Industri 299.922.898 6,4
Banyak jenis surat berharga (securities) Industri 1.096.668.772 23,3
yang dijual di pasar modal, salah satu yang Konsumsi
diperdagangkan adalah saham. Saham Properti & Real 361.571.736 7,7
merupakan satu bentuk cara perolehan Estate
dana bagi perusahaan yang go public. Saham Infrastruktur 581.350.871 12,4
sangat rentan dengan perubahan kondisi
eksternal dan internal perusahaan. Menurut Keuangan 1.181.082.977 25,1
Pandia, Ompusunggu, dan Abror (2005) Perdagangan 610.870.498 13,0
analisis kondisi suasana pasar dan analisis Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (2016).
fundamental merupakan faktor yang Tabel 1 menunjukkan bahwa sektor
mempengaruhi harga saham. Analisis pasar keuangan merupakan sektor dengan nilai
merupakan kondisi suasana pasar yang kapitalisasi pasar terbesar dengan
dipengaruhi oleh faktor luar dan dalam persentase sebesar 25,1 persen. Sektor
negeri. Sedangkan analisis fundamental keuangan memiliki beberapa sub-sektor
adalah analisis yang menyangkut industri, salah satu diantaranya adalah
perusahaan itu sendiri. Salah satu yang industri perbankan yang sangat vital bagi
termasuk analisis fundamental perusahaan roda perekonomian Indonesia. Industri
tersebut adalah kinerja keuangan perbankan merupakan sektor industri yang
perusahaan dimana di dalamnya terdapat fundamental bagi perekonomian Indonesia
rasio-rasio keuangan yang umum digunakan karena sektor perbankan sangat
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, mempengaruhi kestabilan perekonomian
beberapa diantaranya adalah current ratio, negara melalui penghimpunan dan
debt to equity ratio dan earning per share. penyaluran dana masyarakat. Fungsi bank
Saham merupakan salah satu sekuritas yang fundamental tersebut membuat bank
yang populer dan memiliki banyak peminat menjadi industri yang cukup disukai
di Indonesia. Dengan perkembangan investor terutama dalam menanam saham,
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 3

tak terkecuali dengan Bank Umum Swasta memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek
Nasional Devisa (BUSN). Indonesia (BEI). Tabel 2 memberikan
Pada tahun 2014 BUSN Devisa di informasi mengenai harga saham tahunan
Indonesia memiliki jumlah bank terbanyak periode 2013-2014 pada 9 (sembilan) BUSN
yaitu sebanyak 38 bank, akan tetapi dari 38 Devisa yang dijadikan sebagai sampel
bank tersebut hanya 20 bank saja yang penelitian.
Tabel 2 Pertumbuhan harga saham bank umum swasta nasional devisa periode 2013-2014
Harga Saham (Rp)
No Emiten Pertumbuhan (%)
2013 2014
1 PT Bank Pan Indonesia Tbk 702,50 947,50 35
2 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.115,00 958,75 (14)
3 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 5.012,50 4.151,50 (17)
4 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 348,75 277,00 (21)
5 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 99,00 85,75 (13)
6 PT Bank Permata Tbk 1.487,50 1.417,50 (5)
7 PT Bank Central Asia Tbk 10.250,00 11.950,00 17
8 PT Bank Bukopin Tbk 720,00 682,50 (4)
9 PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk 820,00 1.068,25 30
Rata-rata 2.283,92 2.393,19 5
Sumber: Bursa Efek Indonesia (2015)
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa Analisis pasar merupakan kondisi
terdapat 3 (tiga) bank yang memiliki suasana pasar yang dipengaruhi oleh faktor
perubahan harga saham yang positif, luar dan dalam negeri. Sedangkan analisis
sedangkan 6 (enam) bank lainnya fundamental adalah analisis yang
mengalami perubahan negatif (penurunan). menyangkut perusahaan itu sendiri. Salah
Terjadinya kenaikan dan penurunan pada satu yang termasuk analisis fundamental
harga saham BUSN Devisa tersebut diduga perusahaan tersebut adalah kinerja
dipengaruhi oleh adanya perubahan pada keuangan perusahaan yang beberapa
faktor pasar dan fundamental seperti yang diantaranya yaitu current ratio, debt to
dikemukakan oleh Pandia, Ompusunggu, equity ratio dan earning per share.
dan Abror (2005) bahwa analisis kondisi Dilihat pada Tabel 3 diketahui bahwa
suasana pasar dan analisis fundamental selama periode 2013-2014 nilai current
merupakan faktor yang mempengaruhi ratio, debt to equity ratio dan earning per
harga saham. share BUSN Devisa mengalami penurunan,
hal ini diduga berdampak pada terjadinya
Tabel 3 Pertumbuhan rata-rata kinerja
penurunan harga saham pada sebagian
keuangan bank umum swasta
besar BUSN Devisa di periode yang sama.
nasional devisa periode 2013-2014
Current ratio, debt to equity ratio dan
Kinerja Rata-rata Pertumbuhan earning per share merupakan bagian dari
No
Keuangan 2013 2014 (%) sekian banyak rasio yang dapat digunakan
1 Current 0,180 0,172 (4) untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Ratio Selain itu rasio-rasio tersebut merupakan
2 Debt to 8,652 7,185 (12) beberapa indikator yang menjadi latar
Equity belakang perubahan harga saham yang
Ratio
terjadi di pasar modal. Oleh sebab itu
3 Earning Rp. 182,21 Rp. 158,32 (13)
penting untuk mengetahui bagaimana
Per Share
pengaruh current ratio, debt to equity ratio
4 Wurdianto et al. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio

dan earning per share terhadap harga saham 3. Rasio aktivitas (activity ratio),
Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang merupakan rasio yang digunakan untuk
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan
sumber daya perusahaan atau rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan
MATERI DAN METODE dalam melaksanakan aktivitas sehari-
hari. Contoh rasio aktivitas antara lain :
Materi perputaran piutang (receivable turn
over), rata-rata penagihan piutang
Manajemen Keuangan (average collection period), perputaran
persediaan (inventory turn over) dan
Menurut Riyanto (2008), manajemen
perputaran total aktiva (total assets turn
keuangan adalah keseluruhan aktivitas
over)
perusahaan yang berkaitan dengan usaha
untuk memperoleh dana yang diperlukan 4. Rasio profitabilitas (profitability ratio),
dengan minimal dan syarat-syarat yang merupakan rasio untuk menilai
menguntungkan serta usaha untuk kemampuan perusahaan dalam mencari
menggunakan atau mengalokasikan dana keuntungan atau laba dalam suatu
tersebut seefisien mungkin. periode tertentu. Beberapa contoh rasio
profitabilitas antara lain : margin laba
Analisis Rasio Keuangan & Rasio- bersih (net profit margin), pengembalian
Rasio Kinerja Keuangan investasi (return on investmen) dan
pengembalian ekuitas (return on equity).
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang
Adapun rasio yang digunakan sebagai
dilakukan dengan menghubungkan berbagai
variabel independen dalam penelitian ini
perkiraan yang terdapat pada laporan
antara lain sebagai berikut.
keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey 1. Current ratio. Menurut Kasmir (2012)
(2005) analisis rasio (ratio analysis) dapat current ratio digunakan untuk mengukur
mengungkapkan hubungan penting dan kemampuan perusahaan membayar
menjadi dasar perbandingan dalam kewajiban jangka pendek atau utang
menemukan kondisi dan tren yang sulit yang segera jatuh tempo pada saat
untuk dideteksi dengan mempelajari ditagih secara keseluruhan. Dengan kata
masing-masing komponen yang membentuk lain, seberapa banyak aktiva lancar yang
rasio. tersedia untuk menutupi kewajiban
jangka pendek yang segera jatuh tempo.
Menurut Horne dalam Kasmir (2012),
jenis-jenis rasio keuangan dibagi dalam 5 2. Debt to equity ratio, merupakan salah
(lima) kelompok antara lain sebagai berikut. satu rasio leverage yang biasa digunakan
untuk mengukur kemampuan
1. Rasio likuiditas (liquidity ratio), yaitu
perusahaan dalam menutup sebagian
rasio yang menggambarkan kemampuan
atau seluruh utang-utangnya, baik
perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjang maupun jangka pendek
jangka pendek. Adapun beberapa jenis
dengan dana yang berasal dari modal
rasio likuiditas tersebut antara lain rasio
perusahaan itu sendiri (Dendawijaya
lancar (current ratio) dan rasio cepat
2003).
(quick ratio)
3. Earning per share. Menurut Fabozzi
2. Rasio pengungkit (leverage ratio),
(2001), earning per share adalah
merupakan rasio yang digunakan untuk
perbandingan antara laba yang tersedia
mengukur sejauh mana perusahaan
bagi pemegang saham biasa (laba
dibiayai dengan hutang, terdiri dari debt
setelah pajak dikurangi deviden saham
to equity ratio dan debt assets ratio
preferen) dengan jumlah saham yang
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 5

beredar selama periode perhitungan b. Industri, bertujuan untuk melihat


yang dilakukan. kaitan industri dengan perusahaan
seperti perkembangan perusahaan
Saham dan Faktor-Faktor yang pesaing, standar industri, dan
Mempengaruhi Harga Saham pertumbuhan pasar.
Menurut Husnan (2005), saham merupakan c. Perusahaan, analisis yang bertujuan
secarik kertas yang menunjukkan hak untuk melihat situasi perusahaan
pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas yang meliputi berbagai aspek
tersebut) untuk memperoleh bagian dari perusahaan seperti keadaan
prospek atau kekayaan organisasi yang keuangan perusahaan, situasi
menerbitkan sekuritas tersebut dan pemasaran dan produksi, serta
berbagai kondisi yang memungkinkan manajemen. Bertitik tolak dari
pemodal tersebut menjalankan haknya. Bagi kemampuan perusahaan tersebut,
investor pasar modal, memilih satu dari maka dalam menentukan harga
sekian banyak saham yang tercatat di bursa saham dikenal beberapa pendekatan
efek bukanlah hal yang mudah. Menurut yaitu pendekatan dengan net assets,
Pandia, Ompusunggu dan Abror (2005), pendekatan dengan earning/cash
investor dapat membuat analisis secara flow/investment opportunity, serta
aktif dan terus-menerus pada suatu rasio keuangan yang umum
kelompok surat-surat berharga. Dengan digunakan untuk menilai kinerja
strategi ini investor dapat mengambil suatu perusahaan antara lain ROI,
keputusan dan melakukan tindakan yang ROE, NPM, OPM, DPOR, DER, current
lebih baik dari pasar meskipun langkah ini ratio, pertumbuhan aset dan
membawa konsekuensi biaya. Adapun pertumbuhan laba bersih.
pelaksanaan strategi aktif dapat dilakukan Salah satu rasio likuiditas perusahaan
dengan mengkombinasikan pendekatan yang sering digunakan adalah current ratio.
sebagai berikut. Current ratio merupakan salah satu ukuran
1. Analisis pasar (analisis teknikal). Melalui likuiditas yang bertujuan untuk mengukur
pendekatan ini para investor lebih kemampuan perusahaan untuk melunasi
mengutamakan pengamatannya pada kewajiban jangka pendeknya dengan aset
suasana pasar yang banyak dipengaruhi lancar yang dimilikinya. Secara mendasar
oleh berbagai faktor dalam dan luar dapat dilihat bahwa current ratio yang
negeri, baik faktor ekonomi seperti tight rendah mengandung arti bahwa risiko
money policy maupun faktor non- perusahaan untuk dapat membayar kembali
ekonomi seperti dampak perang dan utang jangka pendek tinggi. Hal ini dapat
lain-lain. menimbulkan kekhawatiran pada investor
karena pada umumnya investor tidak
2. Analisis fundamental. Analisis
menginginkan risiko yang besar tetapi
fundamental adalah analisis yang
cenderung memilih tingkat likuiditas pada
dilakukan terhadap perusahaan itu
batas aman. Sehingga current ratio yang
sendiri yang menyangkut prospek
tinggi dapat berdampak pada kemungkinan
pertumbuhan dan kemampuan
naiknya harga saham karena kondisi
memperoleh keuntungan yang meliputi
likuiditas perusahaan dinilai baik.
tiga tahap analisis yaitu :
Tingkat debt to equity ratio relatif
a. Ekonomi makro, bertujuan untuk
memiliki pengaruh terhadap perubahan
melihat faktor yang menguntungkan
harga saham. Perubahan debt to equity ratio
atau tidak menguntungkan dalam
yang menurun akan memungkinkan
ekonomi makro kaitannya dengan
terhadap naiknya permintaan terhadap
perusahaan itu sendiri seperti inflasi
saham perusahaan tersebut. Besarnya utang
yang tinggi akan mengakibatkan
yang terdapat dalam struktur modal
investasi menurun.
6 Wurdianto et al. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio

perusahaan sangat penting untuk tertentu. Pada saat perusahaan pertama kali
memahami pertimbangan antara risiko dan berdiri, harga sahamnya tercermin pada
laba yang akan didapat. Risiko utang ini seberapa banyak jumlah modal sendiri
dapat terlihat dari adanya keterkaitan (equity). Akan tetapi, setelah perusahaan
kewajiban yang bersifat continue oleh berdiri dan beroperasi baik dari waktu ke
perusahaan atas pembayaran nilai pokok waktu tentunya perusahaan akan
utang beserta bunga yang ditimbulkannya menghasilkan kinerja yang salah satunya
secara periodik. tertuang dalam informasi kinerja keuangan.
Laba bersih per lembar saham atau Baik atau buruknya kondisi keuangan
earning per share (EPS) adalah jumlah perusahaan dapat dilihat dari berbagai
pendapatan yang diperoleh perusahaan rasio-rasio kinerja keuangan yang
dalam satu periode untuk setiap lembar diterbitkan perusahaan melalui laporan
saham yang beredar. Rasio ini menunjukkan keuangannya.
laba bersih yang diperoleh perusahaan Harga saham berfluktuasi sesuai dengan
untuk setiap lembar saham selama satu informasi baik dari dalam (faktor internal)
periode tertentu yang dinyatakan dalam maupun dari luar perusahaan (faktor
bentuk nominal uang. Semakin tinggi eksternal). Berlandaskan pada seluruh teori
earning per share akan membuat harga sebelumnya maka dirumuskan sebuah
saham dinilai semakin tinggi oleh investor, paradigma berupa kerangka pemikiran yang
sehingga earning per share yang semakin menjadi konsep dasar atas penelitian yang
tinggi juga menunjukkan semakin mahal dilakukan.
juga harga saham tersebut. Adapun gambar kerangka pemikiran
Harga saham suatu perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1.
terbentuk dari adanya beberapa kondisi

Gambar 1 Kerangka pemikiran


Sumber: Pandia, Ompusunggu dan Abror (2005)
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh penelitian yang dipergunakan dalam
current ratio, debt to equity ratio dan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
earning per share terhadap Harga Saham Metode penelitian yang digunakan dalam
BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek penelitian ini adalah metode deskriptif dan
Indonesia. Objek penelitian yang digunakan asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk
dalam penelitian ini adalah laporan membuktikan teori pengaruh current ratio,
keuangan BUSN Devisa yang terdaftar di debt to equity ratio dan earning per share
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode terhadap Harga Saham BUSN Devisa yang
pengamatan tahun 2009-2014. Desain terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 7

akan diperoleh hasil yang dapat


menjelaskan kondisi sesungguhnya
terhadap variabel yang diteliti.
Populasi berarti keseluruhan unit atau
individu dalam ruang lingkup yang ingin
diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
BUSN Devisa yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Adapun teknik yang digunakan
untuk pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah teknik purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2013) teknik purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel Gambar 2 Hubungan antar variabel
dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. penelitian
Berdasarkan kriteria yang telah Keterangan: = pengaruh parsial;
dirumuskan, maka BUSN Devisa yang = pengaruh simultan; =
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang pengaruh error variabel lain yang tidak diteliti;
dapat diteliti terdiri dari 9 (sembilan) bank X1 = current ratio; X2 = debt to equity ratio; X3 =
dengan data historis laporan keuangan earning per share; Y = harga saham;  = faktor
lain yang tidak diteliti.
tahunan sebanyak 6 (enam) tahun untuk
setiap bank. Regresi berganda digunakan untuk
meramalkan bagaimana perubahan nilai
Uji Asumsi Klasik variabel dependen, bila 2 (dua) atau lebih
Uji asumsi klasik menurut Gujarati (2003) variabel independen dinaik turunkan
bertujuan untuk memastikan bahwa hasil nilainya (Sugiyono, 2008: 277). Adapun
penelitian adalah valid dengan data yang persamaan regresi berganda dalam
digunakan secara teori adalah tidak bias, penelitian ini adalah sebagai berikut:
konsisten dan penaksiran koefisienan 𝑌 = 𝑎 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2 + 𝛽3 𝑋3 + 𝜀
regresinya efisien. Adapun uji asumsi klasik Keterangan: Y = variabel dependen harga
yang digunakan antara lain uji normalitas saham; a = bilangan konstanta; X1 = current
data penelitian, uji multikolinearitas ratio; X2 = debt to equity ratio; X3 = earning per
variabel independen, uji heteroskedastisitas share; β1 = koefisien regresi variabel current
data dan uji autokorelasi. Hasil uji asumsi ratio; β2 = koefisien regresi variabel debt to
equity ratio; β3 = koefisien regresi variabel
klasik menunjukkan hasil bahwa seluruh
earning per share;  = faktor lain yang tidak
data dan variabel penelitian yang akan diteliti.
digunakan telah memenuhi syarat uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji Pengujian Hipotesis
heteroskedastisitas maupun uji autokorelasi
sehingga data dapat dilanjutkan untuk Untuk mengetahui kebenaran dari
diolah ke dalam model regresi. perhitungan analisis korelasi, maka
diperlukan pengujian hipotesis nol (Ho) dan
Metode hipotesis alternatif (Ha). Pengujian hipotesis
yang dilakukan adalah dengan uji F dan uji t.
Metode Analisis Pengujian parsial uji t akan menggunakan
distribusi t, dengan keyakinan (1-α) sebesar
Apabila dituangkan dalam bentuk suatu
95 persen dan derajat kebebasan sebesar n-
model, maka hubungan antar variabel
3-1 untuk menguji hipotesis diterima atau
penelitian ini dapat diungkapkan dalam
ditolak.
Gambar 2.
8 Wurdianto et al. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio

HASIL DAN PEMBAHASAN pada derajat hubungan yang sangat kuat


terhadap harga saham. Hal ini berarti
Analisis Regresi Berganda apabila nilai current ratio, debt to equity
ratio dan earning per share semakin tinggi
Analisis regresi berganda digunakan untuk
maka harga saham semakin meningkat dan
mengetahui pengaruh dua atau lebih
sebaliknya.
variabel independen terhadap variabel
dependen melalui sebuah bentuk
Analisis Koefisien Determinasi
persamaan. Adapun untuk mengukur
besarnya pengaruh antara pengaruh current Dari hasil output olah data diketahui juga
ratio, debt to equity ratio dan earning per bahwa nilai koefisien determinasi yang
share terhadap harga saham, hasil diperoleh adalah sebesar 0,947 atau 94,7
persamaan yang diperoleh dalam penelitian persen. Hal ini mengartikan bahwa variabel
ini adalah sebagai berikut. independen (current ratio, debt to equity
ratio dan earning per share) dapat
𝑌 = −543,527 + 746,217𝑋1 + 1,348𝑋2 + 16,560𝑋3 + 𝜀 menerangkan variabel dependen (harga
Dari hasil persamaan tersebut dapat saham), sedangkan sisanya sebesar 5,3
diinterpretasikan bahwa nilai konstanta persen diterangkan oleh variabel lain yang
sebesar 543,527 dan bertanda negatif tidak diteliti dan tercantum dalam teori
menyatakan bahwa apabila nilai current faktor pembentuk harga saham seperti
ratio, debt to equity ratio dan earning per deviden payout ratio, return on investment,
share dianggap nol maka harga saham akan net profit margin maupun faktor pasar dan
menurun sebesar Rp. 54.353; Koefisien ekonomi makro seperti kondisi kebijakan
regresi current ratio (X1) sebesar 746,217 pemerintah, inflasi, suku bunga dan lain-
dan bertanda positif menyatakan bahwa lain.
apabila terjadi peningkatan current ratio
sebesar 10 persen, maka akan menaikkan
Pengujian Hipotesis Secara Simultan
harga saham sebesar Rp. 7.461,7 dan (Uji F)
sebaliknya; Koefisien regresi debt to equity Untuk mengetahui hubungan variabel
ratio (X2) sebesar 1,348 dan bertanda positif independen secara simultan terhadap
menyatakan bahwa apabila terjadi variabel dependen maka dilakukan
peningkatan debt to equity ratio sebesar 100 pengujian hipotesis menggunakan uji F
persen, maka akan menaikkan harga saham dengan tingkat probabilitas standar sebesar
sebesar Rp. 135 dan sebaliknya; serta 0,05 (α = 5 persen). Adapun rumusan
koefisien regresi earning per share (X3) hipotesisnya adalah sebagai berikut.
sebesar 16,560 dan bertanda positif Ho : βi ≤ 0 : Tidak terdapat
menyatakan bahwa apabila terjadi pengaruh signifikan current ratio, debt
peningkatan earning per share sebesar Rp. to equity ratio dan earning per share
100, maka akan menaikkan harga saham secara simultan terhadap harga saham
sebesar Rp. 1.656 dan sebaliknya. BUSN Devisa yang terdaftar di BEI.
Analisis Korelasi Berganda Ha : βi > 0 : Terdapat pengaruh
signifikan current ratio, debt to equity
Berdasarkan hasil analisis korelasi ratio dan earning per share secara
berganda dengan bantuan software SPSS simultan terhadap harga saham BUSN
versi 20 diperoleh nilai R sebesar 0,973. Devisa yang terdaftar di BEI.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa derajat Adapun hasil uji F dengan menggunakan
kekuatan antara variabel current ratio, debt software SPSS versi 20 dapat dilihat pada
to equity ratio dan earning per share berada Tabel 4.
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 9

Tabel 4 Hasil Uji F


ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 368451378,531 3 122817126,177 298,156 ,000b
Residual 20596118,256 50 411922,365
Total 389047496,787 53
Keterangan: a. Dependent Variable: Harga Saham; b. Predictors: (Constant), Earning Per Share,
Current Ratio, Debt to Equity Ratio
Hasil uji F dalam penelitian ini to equity ratio dan earning per share
menunjukkan bahwa seluruh variabel berpengaruh terhadap perubahan harga
independen memiliki pengaruh secara saham. Selain itu hasil ini juga mendukung
simultan terhadap variabel dependen. Hal teori yang dikemukakan oleh Samsul (2006)
tersebut dapat disimpulkan berdasarkan bahwa faktor internal perusahaan yaitu
perolehan nilai Fhitung dari seluruh variabel faktor yang relatif dapat dikendalikan oleh
independen tersebut sebesar 298,156 perusahaan itu sendiri dapat
sedangkan Ftabel sebesar 2,79. Sehingga mempengaruhi harga saham perusahaan
Fhitung lebih besar dari Ftabel (298,156 > 2,79) bersangkutan.
serta nilai probabilitas yang lebih kecil dari
nilai probabilitas standar (0,000 < 0,05). Pengujian Hipotesis Secara Parsial
Maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan dapat (Uji t)
disimpulkan current ratio (X1), debt to
Untuk mengetahui pengaruh variabel
equity ratio (X2) dan earning per share (X3)
current ratio (X1), debt to equity ratio (X2)
berpengaruh secara bersama-sama
dan earning per share (X3) secara parsial
terhadap harga saham (Y) BUSN Devisa
terhadap variabel harga saham (Y), maka
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
dilakukan pengujian hipotesis
Hasil ini sesuai dengan teori yang menggunakan uji t dengan nilai probabilitas
dikemukakan oleh Pandia, Ompusunggu dan standar 0,05 (α = 5 persen) dan derajat
Abror (2005) bahwa analisis fundamental kebebasan sebesar n-k-1 (54-3-1) = 50.
perusahaan yang didalamnya terdapat Adapun hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 5.
kinerja keuangan seperti current ratio, debt
Tabel 5 Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -543,527 490,556 -1,108 ,273
Current Ratio 746,217 1819,334 ,014 ,410 ,683
Debt to Equity Ratio 1,348 33,785 ,001 ,040 ,968
Earning Per Share 16,560 ,639 ,971 25,909 ,000
Keterangan: a. Dependent Variable: Harga Saham
Rumusan hipotesis tersebut diuraikan
Pengaruh Current Ratio (X1) sebagai berikut.
Terhadap Harga Saham Ho1 : β1 ≤ 0 : current ratio (X1) tidak
Untuk menguji hubungan parsial antara berpengaruh signifikan terhadap
current ratio terhadap harga saham maka harga saham (Y) BUSN Devisa yang
dibentuk rumusan hipotesis yang akan diuji. terdaftar di BEI.
10 Wurdianto et al. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio

Ha1 : β1 > 0 : current ratio (X1) Pengaruh Debt to Equity Ratio (X2)
berpengaruh signifikan terhadap Terhadap Harga Saham
harga saham (Y) BUSN Devisa yang
terdaftar di BEI. Untuk menguji hubungan parsial antara
debt to equity ratio terhadap harga saham
Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada maka dibentuk rumusan hipotesis yang
Tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai thitung akan diuji yaitu sebagai berikut.
variabel current ratio adalah sebesar 0,410
sedangkan nilai ttabel untuk α = 5 persen dan Ho2 : β2 ≤ 0 : debt to equity ratio (X2)
derajat kebebasan sebesar n-k-1 (54-3-1) = tidak berpengaruh signifikan terhadap
50 adalah sebesar 1,676. Oleh karena 0,410 harga saham (Y) BUSN Devisa yang
< 1,676 dengan tingkat probabilitas 5 terdaftar di BEI.
persen maka dengan demikian dapat Ha2 : β2 > 0 : debt to equity ratio (X2)
disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha berpengaruh signifikan terhadap
ditolak, yang artinya current ratio (X1) tidak harga saham (Y) BUSN Devisa yang
berpengaruh signifikan terhadap harga terdaftar di BEI.
saham (Y) BUSN Devisa yang terdaftar di Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada
BEI. Tabel 5. diketahui bahwa nilai thitung variabel
Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini debt to equity ratio adalah sebesar 0,040
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang sedangkan nilai ttabel untuk α = 5 persen dan
dilakukan oleh Tiara (2013) dengan judul derajat kebebasan sebesar n-k-1 (54-3-1) =
penelitian Pengaruh Kinerja Keuangan 50 adalah sebesar 1,676. Oleh karena 0,040
Terhadap Harga Saham pada Perusahaan < 1,676 dengan tingkat probabilitas 5
Perbankan di Bursa Efek Indonesia tahun persen maka dengan demikian dapat
2006-2011. Hasil penelitian menunjukkan disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha
bahwa secara parsial variabel current ratio ditolak, yang artinya debt to equity ratio (X2)
tidak berpengaruh signifikan. tidak berpengaruh signifikan terhadap
Menurut Dendawijaya (2003) pada harga saham (Y) BUSN Devisa yang
umumnya semakin tinggi current ratio bank terdaftar di BEI.
maka semakin tinggi pula kemampuan Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
likuiditas bank yang bersangkutan. Akan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
tetapi dalam prakteknya current ratio akan Ghozali (2013) dengan judul Pengaruh
dapat mempengaruhi tingkat profitabilitas Return On Asset (ROA), Earning Per Share
perusahaan. (EPS), dan Debt To Equity Ratio (DER)
Adapun Sawir (2005) menyatakan bahwa Terhadap Harga Saham (Studi Pada
current ratio yang rendah akan berakibat Perusahaan Properti yang Listing di Bursa
pada menurunnya harga pasar saham Efek Indonesia). Hasilnya menunjukkan
perusahaan bersangkutan, namun current bahwa debt to equity ratio secara parsial
ratio terlalu tinggi belum tentu baik karena tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
pada kondisi tertentu hal tersebut harga saham.
menunjukkan banyak dana perusahaan Menurut Dendawijaya (2003), dalam
yang menganggur (aktivitas sedikit) yang bisnis perbankan sebagian besar dana yang
pada akhirnya dapat mengurangi ada pada suatu bank berasal dari simpanan
kemampuan laba perusahaan. Laba masyarakat, baik berupa simpanan giro,
perusahaan inilah yang lebih menentukan tabungan ataupun deposito. Bank selalu
kesejahteraan para pemegang saham berupaya meningkatkan pelayanan dengan
sekaligus dapat meningkatkan nilai harga menjadikan dana pihak ketiga sebagai
saham perusahaan. indikator untuk mengukur kemampuan
bank mengelola seberapa banyak dana
simpanan masyarakat. Dengan dibayarnya
beban bunga kepada masyarakat dapat
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 11

mengakibatkan adanya penghematan oleh Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa


bank, karena dengan dibayarnya bunga Efek Indonesia.
simpanan tersebut maka secara tidak Earning per share atau laba per lembar
langsung akan mengurangi beban pajak saham menjadi hal yang paling diperhatikan
yang ditanggung oleh bank itu sendiri. oleh calon investor dalam menentukan
keputusannya terkait investasi. Umumnya
Pengaruh Earning Per Share (X3) para calon investor tertarik dengan hasil
Terhadap Harga Saham kinerja perusahaan yang tertuang dalam
Untuk menguji hubungan parsial antara nominal earning per share yang akan
earning per share terhadap harga saham dibagikan kepada para pemegang
maka dibentuk rumusan hipotesis yang sahamnya. Makin tinggi nilai earning per
akan diuji yaitu sebagai berikut : share tentu saja menggembirakan pemegang
saham karena makin besar laba yang
Ho3 : β3 ≤ 0 : earning per
disediakan untuk pemegang saham dan
share (X3) tidak berpengaruh
kemungkinan peningkatan jumlah deviden
signifikan terhadap harga saham (Y)
yang diterima pemegang saham. (Darmadji
BUSN Devisa yang terdaftar di BEI.
dan Fakhrudin 2012).
Ha3 : β3 > 0 : earning per
share (X3) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham (Y) BUSN
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Devisa yang terdaftar di BEI.
Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada Kesimpulan
Tabel 5. diketahui bahwa nilai thitung variabel
earning per share adalah sebesar 25,909 Berdasarkan hasil penelitian dan
sedangkan nilai ttabel untuk α = 5 persen dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat
derajat kebebasan sebesar n-k-1 (54-3-1) = disimpulkan bahwa :
50 adalah sebesar 1,676. Oleh karena 1. Current ratio, debt to equity ratio dan
25,909 > 1,676 dengan tingkat probabilitas earning per share berpengaruh
5 persen maka dengan demikian dapat signifikan secara simultan terhadap
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha harga saham BUSN Devisa yang terdaftar
diterima, yang artinya earning per share (X3) di Bursa Efek Indonesia.
berpengaruh signifikan terhadap harga 2. Current ratio tidak berpengaruh
saham (Y) BUSN Devisa yang terdaftar di signifikan terhadap harga saham BUSN
BEI. hal ini berarti bahwa bahwa earning per Devisa yang terdaftar di Bursa Efek
share mempengaruhi harga saham secara Indonesia. Hal ini disebabkan karena
signifikan, dengan kata lain pengaruh nilai current ratio yang besar pada
earning per share berbanding lurus (positif) perusahaan mengindikasikan adanya
sehingga semakin tinggi earning per share aktiva lancar yang besar dan
akan berakibat pada semakin tingginya menganggur sehingga dari segi
harga saham atau sebaliknya. profitabilitas memiliki kemampuan yang
Hasil ini konsisten dengan penelitian rendah.
sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuni 3. Debt to equity ratio tidak berpengaruh
(2015) dengan judul Pengaruh Capital signifikan terhadap harga saham BUSN
Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets Devisa yang terdaftar di Bursa Efek
(ROA), dan Earning Per Share (EPS) Indonesia. Hal ini dapat disebabkan
Terhadap Harga Saham Bank Umum Swasta karena sebagian besar dana di bank
Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa merupakan simpanan masyarakat
Efek Indonesia. Hasil penelitian secara sehingga angka debt to equity ratio yang
parsial menunjukkan bahwa variabel besar bukan berarti menunjukkan
earning per share berpengaruh secara nyata kondisi keuangan bank tidak baik, akan
terhadap harga saham Bank Umum Swasta tetapi angka tersebut mencerminkan
12 Wurdianto et al. Pengaruh current ratio, debt to equity ratio

kepercayaan masyarakat terhadap bank DAFTAR PUSTAKA


itu sendiri tinggi.
Bursa Efek Indonesia. 2015. Factbook.
4. Earning per share berpengaruh Diunduh dari http://www.idx.co.id/id-
signifikan terhadap harga saham BUSN id/beranda/publikasi/factbook.aspx
Devisa yang terdaftar di Bursa Efek pada 20 November 2015 pukul 09:47
Indonesia. Hal ini disebabkan karena WIB.
earning per share adalah faktor utama Darmadji T dan HM Fakhruddin. 2012.
bagi para investor dalam menentukan Pasar modal di Indonesia. Edisi Ketiga.
pilihan investasi. Dengan semakin Salemba Empat, Jakarta.
besarnya nominal earning per share Dendawijaya L. 2003. Manajemen
yang diberikan maka akan semakin perbankan. Edisi Kedua. Ghalia
mensejahterakan para pemegang saham Indonesia, Jakarta.
perusahaan yang bersangkutan. Fabozzi FJ. 2001. Manajemen investasi. Alih
Bahasa oleh Tim Salemba Empat. Edisi 1.
Implikasi Salemba Empat, Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian dan Ghozali F. 2013. Pengaruh Return On Asset
kesimpulan yang telah diuraikan (ROA), Earning Per Share (EPS), dan Debt
sebelumnya, maka selanjutnya implikasi di To Equity Ratio (DER) terhadap harga
antaranya sebagai berikut. saham (studi pada perusahaan properti
1. Bagi pihak perusahaan (BUSN Devisa) yang listing di bursa efek Indonesia
sebaiknya lebih meningkatkan kinerja tahun 2007-2011). Skripsi Sarjana.
keuangan terutama pada besaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
earning per share yang diberikan. Brawijaya, Malang.
Earning per share yang tinggi sangat Gujarati D. 2003. Ekonometri dasar.
menarik perhatian calon investor dan Terjemahan: Sumarno Zain. Erlangga,
juga sekaligus dapat mensejahterakan Jakarta.
para pemegang saham. Husnan S. 2005. Dasar-dasar teori portofolio
dan analisis sekuritas. Edisi Kelima.
2. Bagi pihak investor sebaiknya
BPFE, Yogyakarta.
menambah wawasan dan selalu
Kasmir. 2012. Bank dan lembaga keuangan
malaksanakan strategi aktif dalam
lainnya. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
menentukan keputusan melalui analisis
Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistik
pasar dan analisis fundamental agar
pasar modal. Diunduh dari
investasi dapat memberikan manfaat
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-
dan terhindar dari risiko jangka pendek
modal/data-dan-statistik/statistik-pasar-
maupun jangka panjang.
modal/Default.aspx pada 20 November
3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat 2015 pukul 09:10 WIB.
mencantumkan variabel yang tidak Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Statistik
diteliti pada penelitian ini (seperti perbankan Indonesia. Diunduh dari
deviden payout ratio, return on http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbank
investment, net profit margin maupun an/data-dan-statistik/statistik-
faktor pasar dan ekonomi makro seperti perbankan-indonesia/default.aspx pada
kondisi kebijakan pemerintah, inflasi, 18 November 2015 pukul 13:24 WIB.
suku bunga dan lain-lain) serta dapat Pandia F, ES Ompusunggu, dan A Abror.
menambah jumlah sampel yang 2005. Lembaga keuangan. Rineka Cipta,
digunakan dan memperpanjang periode Jakarta.
kurun waktu penelitian. Riyanto B. 2008. Dasar-dasar pembelanjaan
perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan
Ketujuh. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Jurnal Sosial Humaniora p-ISSN 2087-4928 e-ISSN 2550-0236 Volume 8 Nomor 1, April 2017 13

Samsul M. 2006. Pasar Modal dan 2006-2011. Skripsi Sarjana. Fakultas


Manajemen Portofolio. Erlangga, Jakarta. Ekonomi Universitas Djuanda, Bogor.
Sawir A. 2003. Analisis kinerja keuangan Wahyuni ET. 2015. Pengaruh Capital
dan perencanaan keuangan perusahaan. Adequacy Ratio (CAR), Return On Assets
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. (ROA), dan Earning Per Share (EPS)
Siamat D. 2004. Manajemen lembaga terhadap harga saham bank umum
keuangan. Edisi Keempat. Lembaga swasta nasional devisa yang terdaftar di
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas bursa efek Indonesia. Skripsi Sarjana.
Indonesia, Jakarta. Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda,
Sugiyono. 2013. Metode penelitian Bogor.
kombinasi (mixed methods). Cetakan Wild J, KR Subramanyam, dan RF Halsey.
Ketiga. Alfabeta, Bandung. 2005. Analisis laporan keuangan. Edisi
Tiara S. 2013. Pengaruh kinerja keuangan Delapan. Buku Kesatu. Alih Bahasa:
terhadap harga saham pada perusahaan Yanivi dan Nurwahyu. Salemba Empat,
perbankan di bursa efek Indonesia tahun Jakarta.

You might also like