You are on page 1of 9

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA DALAM SITUASI PANDEMI COVID19

MENURUT KONSEPSI NEGARA PANCASILA

Ida Bagus Anggapurana Pidada S.H, M.H


Fakultas Hukum Universitas Mahendradatta, Jalan Ken Arok Nomor 12 Denpasar
(ajuzt.angga@gmail.com)

Abstract, COVID-19 is an infectious disease caused by a newly discovered coronavirus. The new virus
and the disease it causes were unknown before the outbreak in Wuhan, China, in December 2019 began.
COVID-19 is now a pandemic occurring in many countries around the world. After the issuance of
various regulations to stem the spread of covid19, entrepreneurs also took the initiative to save their
businesses from bankruptcy. A policy that is widely used by various business companies in Indonesia is
termination of employment. enis research used is normative juridical law research. Normative juridical
approach. The Pancasila State uses the principle of mutual cooperation in responding to the problem of
termination of employment in the COVID-19 pandemic situation. Entrepreneurs cannot easily terminate
employment without thinking about the conditions of the workers, especially since their business can still
run and make a profit. Workers also still have the right to severance pay even in circumstances that force
the Covid pandemic19. This principle of kinship means that between workers and entrepreneurs there is a
balance that jointly thinks of solutions to every problem. There is no one-size-fits-all solution to all
problems based on the current situation and conditions, however, by building a business concept as a
jointly owned business, a sense of belonging will be created that can benefit both parties.

Keywords, Covid 19, Company, Termination of Employment

Abstrak, COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak dikenal sebelum
mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini sekarang menjadi
sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Setelah dikeluarkannya berbagai
peraturan untuk membendung penyebaran covid19, para pengusaha juga mengambil inisiatif
untuk menyelamatkan usahanya dari kebangkrutan. Kebijakan yang banyak dilakukan oleh
berbagai perusahaan bisnis di Indonesia yaitu dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
enis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum yuridis normatif. Pendekatan yuridis
normative. Negara Pancasila menggunakan asas kekeluargaan gotong royong dalam menjawab
permasalahan pemutusan hubungan kerja dalam situasi pandemi Covid19. Pengusaha tidak bisa dengan
mudah melakukan pemutusan hubungan kerja tanpa memikirkan kondisi dari kaum buruh apalagi
usahanya masih bisa berjalan dan meraup keuntungan. Kaum buruh juga tetap memiliki hak atas uang
pesangon meskipun dalam situasi keadaan memaksa pandemi Covid19. Asas kekeluargaan ini berarti
antara buruh dan pengusaha terdapat keseimbangan yang secara bersamasama memikirkan solusi dari
setiap permasalahan. Tidak ada solusi yang sama untuk semua permasalahan berdasarkan situasi dan

71
kondisi terkini, namun dengan membangun konsep usaha adalah usaha milik bersama maka akan lahir
rasa saling memiliki yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Kata Kunci, Covid 19, Perusahaan, Pemutusan Hubungan Kerja

I. Latar Belakang berbagai penjuru dunia. Sementara di


COVID-19 merupakan Negara Indonesia sendiri angka
penyakit menular yang disebabkan penderita pandemi covid19 mencapai
oleh jenis coronavirus yang baru 86.521 pasien dengan korban jiwa
ditemukan. Virus baru dan penyakit mencapai 4143 jiwa2 Kasus Covid19
yang disebabkannya ini tidak dikenal di Indonesia kini bahkan sudah
sebelum mulainya wabah di Wuhan, melebihi kasus covid19 di China dan
Tiongkok, bulan Desember 2019. angka mematikan ini diperkirakan
COVID-19 ini sekarang menjadi masih akan terus bertambah seiring
sebuah pandemi yang terjadi di banyak dengan berjalannya waktu.
negara di seluruh dunia. 1 Coronavirus ini ternyata tidak
Berdasarkan penelitian World hanya memiliki angka kematian yang
Healt Organization (WHO) wabah tinggi namun juga menimbulkan
Covid19 disebabkan oleh virus berbagai permasalahan-permasalahan
bernama coronavirus yang dapat lainnya baik itu masalah ekonomi
menyebabkan penyakit pada hewan maupun masalah sosial. Menghadapi
atau manusia. Beberapa jenis hal tersebut, pemerintahan di berbagai
coronavirus diketahui menyebabkan negara berusaha dengan segala upaya
infeksi saluran nafas pada manusia meminimalisir kerugian baik itu
mulai dari batuk pilek hingga yang dengan menekan angka korban jiwa
lebih serius seperti Middle East maupun mengatasi masalah
Respiratory Syndrome (MERS) dan perekonomian di masyarakat. Maka
Severe Acute Respiratory Syndrome dari itu, pemerintah Republik
(SARS). Korban dari virus ini sampai Indonesia mengeluarkan kebijakan
14 Juli 2020 menyerang lebih dari 14.4 yang diatur dalam PP No. 21 Tahun
juta jiwa dengan angka kematian 2020 tentang Pembatasan Sosial
melebihi 605.833 jiwa yang tersebar di Berskala Besar yang bertujuan untuk
membatasi penyebaran virus
1
World Healt Organization dalam
2
https://www.who.int/indonesia/news/novel- Data https://www.worldometers.info/coronavirus/
coronavirus/qa-for-public pada tanggal 19/7/2020

72
mematikan ini agar tidak menimbulkan 156 ayat (2) uang
kerugian yang lebih besar di masa penghargaan masa kerja
mendatang. sebesar 1 (satu) kali
Setelah dikeluarkannya ketentuan Pasal 156 ayat
berbagai peraturan untuk (3) dan uang penggantian
membendung penyebaran covid19, hak sesuai ketentuan Pasal
para pengusaha juga mengambil 156 ayat (4)”
inisiatif untuk menyelamatkan Pasal 164 ayat 1 UU
usahanya dari kebangkrutan. Ketenagakerjaan ini menjelaskan
Kebijakan yang banyak dilakukan oleh bahwa situasi pandemi COVID-19 ini
berbagai perusahaan bisnis di tergolong keadaan force majeure
Indonesia yaitu dengan melakukan (keadaan memaksa) yang mana situasi
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). ini berada di luar kendali atau di luar
Adapun landasan hukum yang kemampuan dari pemilik usaha maka
mendukung pengusaha dalam dari itu pengusaha masih
kebijakan pemutusan hubungan kerja diperbolehkan melakukan PHK
ini telah diatur dalam Pasal 164 ayat 1 terhadap karyawannya dengan uang
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pesangon rendah. Namun apa yang
tentang Ketenagakerjaan yang terjadi di lapangan berdasarkan
berbunyi: pengamatan, ternyata ada juga
“Pengusaha dapat perusahaan yang melakukan
melakukan pemutusan pemutusan hubungan kerja di masa
hubungan kerja terhadap pandemi Covid-19 ini dengan
pekerja/buruh karena menggunakan alasan keadaan
perusahaan tutup yang memaksa padahal perusahaannya
disebabkan perusahaan masih beroperasi dan mendapatkan
mengalami kerugian secara keuntungan meskipun tidak sebesar
terus menerus selama 2 sebelumnya.
(dua) tahun, atau keadaan Berdasarkan data Kementrian
memaksa (force majeure), Ketenagakerjaan hingga awal Juni
dengan ketentuan 2020 angka pemutusan hubungan kerja
pekerja/buruh berhak atas (PHK) dampak dari virus corona atau
uang pesangon sebesar 1
(satu) kali ketentuan Pasal

73
Covid-19 telah mencapai 3,05 juta.3 dibuat seharusnya dapat menjamin
Data ini belum termasuk tenaga kerja hak-hak para pekerja apabila
yang tidak tercatat ataupun pemutusan diputuskan hubungan kerjanya, pekerja
hubungan kerja yang diakibatkan tersebut tetap memiliki hak untuk
dampak tidak langsung dari Covid19. menerima pesangon, dan pengusaha
Perusahaan yang mengalami wajib untuk memenuhi hak-hak
kerugian ataupun bangkrut bahkan tersebut meskipun dalam situasi
banyak yang tidak membayarkan gaji keadaan memaksa.
dari karyawannya. Padahal telah diatur Disisi lain pengusaha juga
dalam Pasal 95 ayat 4 UU No 13 merupakan pihak yang sangat
Tahun 2003 yang menjelaskan dalam dirugikan dalam situasi pandemi
hal perusahaan dinyatakan pailit atau Covid19. Pemerintah juga harus
dilikuidasi berdasarkan peraturan memberikan perlindungan kepada
perundang-undangan yang berlaku, pengusaha agar roda perekonomian
maka upah dan hak-hak lainnya dari tetap berjalan dengan baik. Apabila
pekerja/buruh merupakan utang yang beban pengusaha ditambah lagi dengan
didahulukan pembayarannya. kewajibannya untuk membayar
Berdasarkan Pasal 95 ini dapat pesangon kepada pekerja tentunya
disimpulkan bahwa hasil likuidasi dari akan membuat pengusaha menjadi
aset-aset milik perusahaan yang semakin tertekan menghadapi situasi
dipailitkan lebih diutamakan untuk ini.
pembayaran hak-hak buruh/pekerja Dilematis yang dihadapi
sebagai kreditur preferen. Meskipun pengusaha dan pekerja di tengah
telah diatur dengan jelas dalam situasi pandemi Covid19 ini tentunya
peraturan tersebut, ternyata banyak merupakan permasalahan negara yang
pekerja yang tidak memiliki kekuatan serius dan sangat penting untuk segera
untuk meminta pesangon terlebih diselesaikan. Indonesia sebagai negara
perusahaannya mengalami yang berideologi Pancasila tentunya
kebangkrutan. Padahal peraturan ini harus menyelesaikan permasalahan ini
dengan konsepsi Ideologi Pancasila
3Data Jumlah PHK Dimasa Pandemi Covid19 bukan Ideologi Neoliberalisme
disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan
dan Industri, Kementerian Koordinator Perekonomian, maupun ideologi lainnya.
Bambang Adi Winarso dalam Metode Penelitian
https://bisnis.tempo.co/read/1350955/dampak-
corona-305-juta-orang-terkena-phk-hingga-
juni/full&view=ok diakses 20 Juli 2020

74
Jenis penelitian yang digunakan Negara Pancasila merupakan
adalah penelitian hukum yuridis normatif. Negara yang menggunakan ideologi
Pendekatan yuridis normatif merupakan Pancasila sebagai dasar dari semua tatanan
penelitian yang mengkaji studi dokumen, masyarakat dalam berbagai aspek
yakni menggunakan berbagai data sekunder kehidupan. Indonesia sebagai satu-satunya
seperti peraturan perundang-undangan, Negara yang berlandaskan Ideologi
keputusan pengadilan, teori hukum, dan Pancasila juga harus menggunakan nilai-
dapat berupa pendapat para sarjana. nilai yang terkandung dalam Pancasila
Menurut Soerjono Soekanto pendekatan khususnya dalam merumuskan kebijakan
yuridis normatif yaitu penelitian hukum yang mengatur terkait Pemutusan
yang dilakukan dengan cara meneliti bahan Hubungan Kerja dalam situasi pandemi
pustaka atau data sekunder sebagai bahan Covid19. Ketika membahas pemutusan
dasar untuk diteliti dengan cara hubungan kerja hal ini tentunya memiliki
mengadakan penelusuran terhadap keterkaitan erat dengan sistem ekonomi
peraturan-peraturan dan literatur-literatur Pancasila
yang berkaitan dengan permasalahan yang Secara historis, teori sistem
diteliti. Ekonomi Pancasila bukanlah sesuatu hal
Pendekatan yang digunakan dalam yang baru, baik dilihat dari segi filosofis,
penelitian ini adalah pendekatan kasus (The konsepsi, maupun implementasi. Bahkan
Case Approach), pendekatan perundang- sistem Ekonomi Pancasila telah
undangan (The Statute Approach), dipraktikkan secara nyata dalam kebijakan
pendekatan fakta (The Fact Approach). pembangunan ekonomi sejak Indonesia
Adapun pendekatan yang dilakukan dengan merdeka. Ekonomi Pancasila merupakan
melihat bagaimana kasus pemutusan hal pokok dari sistem ekonomi Indonesia
hubungan kerja dalam situasi pandemic yang telah diamanatkan dalam Konstitusi
covid19 yang dilihat dari tinjauan yuridis UUD 1945. Suatu sistem ekonomi yang
(peraturan perundang-undangan) maupun digali dan dibangun dari nilai-nilai yang
ditinjau dari sudut pandang Negara dianut dalam masyarakat Indonesia.
Indonesia sebagai negara yang berideologi Beberapa prinsip dasar yang ada tersebut
Pancasila. antara lain berkaitan dengan prinsip
kemanusiaan, nasionalisme ekonomi,
Kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja
Ditinjau Berdasarkan Konsepsi Negara
Pancasila

75
demokrasi ekonomi yang diwujudkan sebuah konsepsi usaha bersama. Artinya
dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.4 tidak bersifat individulistik yang
Sistem Ekonomi Pancasila telah mendefisinikan bahwa usaha hanya dimiliki
dibentuk dari nilai-nilai yang tumbuh dan oleh pengusaha sementara pekerja hanyalah
berkembang dalam masyarakat Indonesia bahasa halus dari sistem perbudakan yang
jauh sebelum lahirnya Negara Republik dapat diperlakukan berdasarkan
Indonesi. Nilai-nilai luhur yang menjiwai kepentingan pengusaha semata.
masyarakat Indonesia tersebut merupakan Asas kekeluargaan ini diperkuat
nilai yang lahir dan berkembang dari nilai- lagi dalam Pasal 33 Ayat 4 yang
nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat, atau menyatakan perekonomian nasional
norma-norma, yang ada di masyarakat diselenggarakan berdasar atas demokrasi
tradisional sehingga dapat membentuk ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
perilaku ekonomi masyarakat Indonesia. efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
Ekonomi Pancasila merupakan teori dan berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
sistem ekonomi yang dapat digunakan dasar dengan menjaga keseimbangan kemajuan
dalam mengatasi masalah perekonomian dan kesatuan ekonomi nasional. Artinya
yang ada di Indonesia menggantikan sistem didalam asas kekeluargaan tersebut terdapat
ekonomi liberal peninggalan zaman prinsip-prinsip kebersamaan, keadilan,
penjajahan. berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
Sistem perekonomian Pancasila di kemandirian dalam mewujudkan kemajuan
Indonesia tercermin dalam ayat 1 pasal 33 ekonomi nasional Bangsa Indonesia.
UUD 1945 yang menjelaskan bahwa Dengan demikan maka sangat
Perekonomian disusun sebagai usaha jelas perbedaan sistem ekonomi pancasila
bersama berdasar atas azas kekeluargaan. dan sistem ekonomi neoliberal yang
Asas kekeluargaan yang dimaksud artinya memiliki pandangan menjalankan roda
bangsa Indonesia harus dibangun dalam perekonomian dengan mengurangi atau
roda perekonomian yang penuh dengan menolak penghambatan oleh pemerintah
kehangatan sebuah keluarga. Pasal 33 UUD dalam ekonomi domestik karena akan
1945 ini menjadi landasasan kebijakan mengarah pada penciptaan Distorsi dan
ekonomi untuk memperkecil ketimpangan High Cost Economy yang kemudian akan
antara pengusaha dan pekerja dengan berujung pada tindakan koruptif. Paham

4
Membumikan Sistem Ekonomi Pancasila".
http://pelitaonline.com. Diakses tanggal 19 April
2020

76
ini memfokuskan pada pasar bebas dan dengan kontrak kerja antara buruh dan
perdagangan bebas.5 pengusaha.
Adam Smith dalam pandangan Paradigma ekonomi dalam
fondasi ekonomi liberal klasiknya juga Ideologi Pancasila memiliki pandangan
berpendapat bahwa dalam sistem ekonomi yang jauh berbeda dalam menjawab
ada Invisible hand atau tangan tak terlihat pemutusan hubungan kerja dalam situasi
yang merupakan istilah yang mengacu pada pandemi Covid19 jika dibandingkan
kekuatan yang menggerakkan pasar menuju dengan paradigma neoliberalis. Dengan
ke kondisi ekuilibrium, ketika tidak ada menggunakan asas kekeluargaan,
intervensi apapun. Kekuatan tersebut pengusaha tidak bisa dengan mudah
sepenuhnya didasarkan kepada interaksi melakukan pemutusan hubungan kerja
diantara pelaku-pelaku kegiatan ekonomi di tanpa memikirkan kondisi dari kaum
pasar. Sementara itu , pandangan neoliberal buruh apalagi usahanya masih bisa
lainnya memiliki pandangan berbeda yang berjalan dan meraup keuntungan. Kaum
menyebutkan intervensi pemerintah masih buruh juga tetap memiliki hak atas uang
tetap dibutuhkan namun bersifat terbatas pesangon meskipun dalam situasi
yakni untuk menjaga situasi perekonomian keadaan memaksa pandemi Covid19.
tetap berjalan dengan kondusif. Meskipun demikian, bukan
Dalam menjawab terkait berarti buruh juga dapat bersikap
permasalahan pemutusan hubungan semenamena tanpa melihat kondisi dari
kerja berdasarkan paradigm neoliberalis usaha tersebut. Asas kekeluargaan ini
memberikan kewenangan lebih terbuka berarti antara buruh dan pengusaha
terhadap pengusaha yang memiliki hak terdapat keseimbangan yang secara
untuk melindungi usahanya agar tidak bersamasama memikirkan solusi dari
mengalami pailit Pengusaha juga setiap permasalahan. Tidak ada solusi
memiliki hak untuk menaikan ataupun yang sama untuk semua permasalahan
menurunkan upah buruhnya sesuai berdasarkan situasi dan kondisi terkini,
dengan kebutuhan perusahaan. Pekerja namun dengan membangun konsep
juga memiliki kebebasan untuk usaha adalah usaha milik bersama yang
melanjutkan kerja ataupun memutuskan tidak berbeda dengan membangun
untuk berhenti kerja yang menyesuaikan sebuah keluarga maka akan lahir rasa
saling memiliki yang dapat
5
Dag Einar Thorsen and Amund Lie, 2006, "What is menguntungkan kedua belah pihak.
Neoliberalism?" Department of Political Science,
University of Oslo

77
Kekeluargaan dalam sistem anggota keluarga dalam perusahaan
ekonomi Pancasila dapat dianalogikan tersebut yang menjadi korban.
dengan membandingkan keluarga kaya Sebagai salah satu pendiri
dan keluarga miskin. Perbedaan 2 Negara Kesatuan Republik Indonesia, Ir
keluarga ini terlihat saat keluarga kaya Soekarno dalam pidatonya dalam Sidang
dengan sumber daya kuat membagi lauk BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945
pauk untuk semua anggota keluarganya menjelaskan konsepsi Negara Pancasila.
maka setiap anggota keluarga tentunya Konsep asas kekeluargaan dalam
mendapatkan pembagian yang besar dan Pancasila beliau sampaikan ketika
mewah sementara dalam keluarga memeras Pancasila menjadi trisila dan
miskin dengan sumber daya yang ekasila. trisila terdiri dari
terbatas akan mendapatkan bagian yang sosionasionalisme, sosiodemokrasi dan
juga terbatas. Meskipun berbeda, 2 ketuhanan. Tri Sila ini dapat
keluarga ini memiliki sebuah kesamaan dikerucutkan lagi menjadi ekasila yakni
yakni baik keluarga kaya dan keluarga Gotong Royong. Maka dari itu dalam
miskin sama-sama harus berjuang trisila jelas bahwa dalam mengatasi
melakukan yang terbaik dengan bekerja permasalahan bangsa tidak bisa
keras untuk kesejahteraan keluarganya. mengabaikan aspek sosial dalam
Maka dari itu, dalam perwujudkan nasionalisme maupun
menjalankan sebuah usaha di tengah demokrasi dan semua hal ini akan dapat
pandemi Covid19 baik pengusaha dan tercapai dengan asas gotong royong.
buruh harus berembug bersama secara Gotong royong disini berarti
kekeluargaan tidak menjadikan membangun bangsa maupun
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menyelesaikan masa bangsa selalu
sebagai salah satu pilihan namun lebih dengan nuansa kehangatan dan
memilikirkan solusi terbaik lain baik itu kebersamaan sebuah keluarga.
dengan melakukan perubahan rencana Kesimpulan
pemasaran, rencana kerja ataupun Negara Pancasila menggunakan asas
memilikirkan terobosan baru. Pengusaha kekeluargaan gotong royong dalam menjawab
juga hendaknya bersikap terbuka dalam permasalahan pemutusan hubungan kerja dalam
keuangan perusahaannya jangan situasi pandemi Covid19. Pengusaha tidak bisa
menjadikan keuntungan sebagai prioritas dengan mudah melakukan pemutusan hubungan
utama namun bagaimana agar tidak ada kerja tanpa memikirkan kondisi dari kaum buruh
apalagi usahanya masih bisa berjalan dan

78
meraup keuntungan. Kaum buruh juga tetap Undang-undang No 13 Tahun 2003 Tentang
memiliki hak atas uang pesangon meskipun Ketenagakerjaan
dalam situasi keadaan memaksa pandemi
Covid19. Asas kekeluargaan ini berarti antara Referensi Website
buruh dan pengusaha terdapat keseimbangan World Healt Organization dalam
https://www.who.int/indonesia/news/nove
yang secara bersamasama memikirkan solusi
l-coronavirus/qa-for-public
dari setiap permasalahan. Tidak ada solusi yang Data kasus covid19 diakses dari
sama untuk semua permasalahan berdasarkan https://www.worldometers.info/coronavir
situasi dan kondisi terkini, namun dengan us/ pada tanggal 20 Juli 2020
membangun konsep usaha adalah usaha milik Data Jumlah Pemutusan Hubungan Kerja
bersama maka akan lahir rasa saling memiliki diakses dari
yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Daftar Pustaka https://bisnis.tempo.co/read/1350955/dam
Dag Einar Thorsen and Amund Lie, 2006, pak-corona-305-juta-orang-terkena-phk-
"What is Neoliberalism?" Department of hingga-juni/full&view=ok diakses 20 Juli
Political Science, University of Oslo 2020
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2012, Membumikan Sistem Ekonomi Pancasila".
Penelitian Hukum Normatif Suatu Diakses dari http://pelitaonline.com pada
Tinjauan. Singkat, Raja Grafindo Persada, tanggal 20 Juli 2020
Jakarta.

79

You might also like