You are on page 1of 5

Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru di Era Pandemi COVID-19 di

Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Ratu

Jordy Oktobiannobel1, Tri Ayati2, Tiya Andaresta3, Teringet Ginting4,


Tiswandi5, Tommy Dias Ramadhan6, Tresya Pratiwi Dwiwanto7, Triani
Nurmantina8, Tuti Alawiyah9, Vidia Aulia Alpian10, Vidya Robiatul
Adawiyah11
1
Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Lampung, Indonesia

ABSTRACT
The application of the New Normal in Indonesia is regulated in the Decree of the
Minister of Health Number HK.01.07 / MENKES / 328/2020 concerning
Guidelines for the Prevention and Control of Covid-19 in Office and Industrial
Workplaces in an effort to support sustainability in the pandemic situation that is
hitting the world, including Indonesia today. Government Regulation Number 21
of 2020 concerning Large Scale Social Restrictions (PSBB) in the context of
accelerating the handling of Covid-19 has stated that PSBB is carried out, one
of which is by closing workplaces. However, it is impossible for the business
world to be subject to restrictions forever, the wheels of the economy must
continue to run. Employee vacation for a long period of time is considered to be
able to cause the economy to stop (Idris, 2020). The spread of the Covid-19
corona virus is growing rapidly throughout the world. This condition caused the
World Health Organization (WHO) to set this outbreak to be a global pandemic.
In addition to the status of the Covid-19 outbreak, the term Herd Immunity
appears in the world of health as an effort to protect yourself or body immunity
and a challenge to the current new normal (WHO, 2020). Living side by side in
the midst of a virus whose vaccine has not yet been found will indeed be a new
order.

Keywords: new normal, adaptation to new habits, covid-19 pandemic

ABSTRAK
Penerapan New Normal di Indonesia yang diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan
Industri dalam usaha mendukung keberlangsungan pada situasi pandemi yang
melanda dunia termasuk indonesia saat ini. Peraturan Pemerintah Nomor
21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 telah menyatakan bahwa
PSBB dilakukan salah satunya dengan meliburkan tempatkerja.
Namun, dunia usaha tidak mungkin selamanya dilakukan pembatasan, roda
perekonomian harus tetap berjalan. Peliburan karyawan dalam jangka waktu
yang lama dinilai bisa mengakibatkan ekonomi terhenti ( Idris, 2020 ).
Penyebaran virus corona Covid-19 semakin berkembang secara pesat di seluruh
dunia. Kondisi ini menyebabkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan
wabah ini menjadi pandemi global. Di samping status wabah Covid-19 ini,
muncul istilah Herd Immunity dalam dunia kesehatan sebagai upaya
perlindungan diri atau imunitas tubuh dan tantangan padaera new normal saat
ini ( WHO, 2020 ). Hidup berdampingan di tengah-tengah virus yang belum
ditemukan vaksinnya memang akan menjadi tatanan baru.
Kata kunci: new normal, adaptasi kebiasaan baru, pandemi covid-19

1
PENDAHULUAN pada protokol kesehatan
Penerapan New Normal di seperti menjaga jarak, memakai
Indonesia yang diatur dalam masker, menghindari kerumunan,
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor dan kerap mencuci tangan. Protokol
HK.01.07/MENKES/328/2020 yang sejak awal sudah sama-
tentang Panduan Pencegahan dan sama kita lakukan selama ini.Pola
Pengendalian Covid-19 di Tempat kehidupan baru ini kemudian
Kerja Perkantoran dan Industri banyak yang menyebutnya
dalamusaha Mendukung sebagainew normal.
Keberlangsungan pada Situasi Menurut Ketua Tim Pakar Gugus
Pandemiyang melanda dunia Tugas Percepatan Penanganan
termasuk indonesia saat ini. Covid-19 Wiku Adisasmita, new
Peraturan Pemerintah Nomor 21 normal adalah perubahan perilaku
Tahun 2020 tentang Pembatasan untuk tetap menjalankan
Sosial Berskala Besar aktivitas normal, tapi ditambah
( PSBB) dalam rangka dengan penerapan protokol
percepatan penanganan Covid-19 kesehatan guna mencegah
telah menyatakan bahwa PSBB terjadinya penularan Covid-19.
dilakukan salah satunya dengan Prinsip new normal adalah bisa
meliburkan tempatkerja. Namun, menyesuaikan dengan pola hidup.
dunia usaha tidak mungkin "Transformasi ini adalah untuk
selamanya dilakukan pembatasan, menata kehidupan dan perilaku
roda perekonomian harus tetap baru, ketika pandemi, yang
berjalan. Peliburan karyawan dalam kemudian akan dibawa terus ke
jangka waktu yang lama dinilai depannya sampai ditemukannya
bisa mengakibatkan ekonomi vaksin untuk Covid-19 ini.
terhenti ( Idris, 2020 ). METODE
Penyebaran virus corona Covid-19 Peninjauan langsung terhadap
semakin berkembang secarapesat di masyarkat sekitar tentang
seluruh dunia. Kondisi ini penerapan protokol yang di publikasi
menyebabkan Organisasi Kesehatan oleh kementrian kesehatan
Dunia (WHO) menetapkan wabah ini Indonesia.
menjadi pandemi global. Di samping Menjaga kebersihan tangan.
status wabah Covid-19 ini, muncul Mencuci tangan dengan sabun
istilah Herd Immunity dalam dunia adalah salah satu tindakan sanitasi
kesehatan sebagai upaya dengan membersihkan tangan dan
perlindungan diri atau imunitas jari jemari menggunakan air dan
tubuh dan tantangan padaera new sabun oleh manusia untuk menjadi
normal saat ini ( WHO, 2020 ). Hidup bersih dan memutuskan mata
berdampingan di tengah-tengah rantai kuman. Mencuci tangan
virus yang belum ditemukan dengan sabun (CTPS) dikenal juga
vaksinnya memang akan menjadi sebagai salah satu upaya
tatanan baru. Masyarakat harus pencegahan penyakit. Hal ini
tetap melawan penyebaran virus dilakukan karena tangan sering kali
itu sambil beraktivitas seperti menjadi agen yang membawa
sediakala. Tentu, aktivitas yang kuman dan menyebabkan patogen
dilakukan bukan seperti sebelum berpindah dari satu orang ke orang
adanya pandemi corona ini. lain, baik dengan kontak langsung
Jangan membayangkan ketika ataupun kontak tidak langsung
beraktivitas nanti ada jabat tangan, (menggunakan permukaan-
apalagi cipika-cipiki. Aktivitas permukaan lain seperti handuk,
dilakukan harus tetap berpegang

2
gelas). Tangan yang bersentuhan bukan hanya untuk melindungi diri
langsung dengan kotoran manusia kita dari infeksi virus, tetapi juga
dan binatang, ataupun cairan tubuh menghindari orang di sekitar kita
lain (seperti ingus, dan agar tidak tertular virus. Seseorang
makanan/minuman yang yang terinfeksi Covid-19 belum tentu
terkontaminasi saat tidak dicuci menunjukkan gejala, tapi ia sudah
dengan sabun dapat memindahkan pasti dapat menularkan kepada
bakteri, virus, dan parasit pada orang lain jika kita tidak mematuhi
orang lain yang tidak sadar bahwa protokol kesehatan. Masyarakat
dirinya sedang ditularkan. Tangan dianjurkan menggunakan masker
tersebut selanjutnya menjadi kain yang dapat dicuci dan dipakai
perantara dalam penularan berulangkali untuk mengurangi
penyakit. Mencuci tangan dengan limbah. Masker medis sekali pakai
air saja lebih umum dilakukan, hanya diperuntukkan bagi garda
tetapi hal ini terbukti tidak efektif terdepan seperti tenaga medis dan
dalam menjaga kesehatan tenaga kesehatan.
dibandingkan dengan CTPS. Jaga jarak antar satu dengan yang
Menggunakan sabun dalam mencuci lainnya setidaknya 1 meter untuk
tangan sebenarnya menyebabkan menghindari terjadinya penyebaran
orang harus mengalokasikan virus. Selain itu, kita dianjurkan
waktunya lebih banyak saat untuk tidak mendatangi kerumunan,
mencuci tangan, tetapi penggunaan meminimalisir kontak fisik dengan
sabun menjadi efektif karena lemak orang lain dan tidak mengadakan
dan kotoran yang menempel akan acara yang mengundang banyak
terlepas saat tangan digosok dan orang.
bergesek dalam upaya melepasnya. Isolasi mandiri kapan pun merasa
Di dalam lemak dan kotoran yang tidak sehat, khususnya jika
menempel inilah kuman penyakit mengalami demam, batuk/ pilek/
hidup (Dinkes Provinsi Bali, 2020). nyeri tenggorokan/ sesak napas.
Hindari menyentuh bagian Tetap berada di dalam rumah dan
wajah. seperti mata, hidung dan tidak mendatangi tempat kerja,
mulut saat keadaan tangan belum sekolah atau tempat umum lainnya
bersih. Hal ini dikarenakan tangan karena memiliki resiko infeksi Covid-
bisa menjadi sarang virus yang 19 dan menularkannya ke orang lain.
didapatkan dari aktivitas yang kita
lakukan.
Etika ketika batuk dan bersin.
Tutup dengan lengan atas bagian
dalam saat kita batuk atau bersin HASIL DAN PEMBAHASAN
agar virus tidak tersebar. Lengan
atas bagian dalam dinilai aman
menutup mulut dan hidung dengan Penerapan New Normal dalam
optimal, selain itu bagian tersebut Rangka Penanganan Covid-
juga tidak digunakan untuk 19Penyebaran Corona Virus di
beraktivitas menyentuh wajah Indonesia (Covid-19) dengan
sehingga relatif aman. Selain itu kita jumlah kasus dan/atau jumlah
juga bisa melakukan dengan kematian telah meningkat dan
menutup mulut dan hidung meluas lintas wilayah dan lintas
menggunakan kain tisu yang negara dan berdampak pada
setelahnya harus segera dibuang ke aspek politik, ekonomi, sosial,
tempat sampah. budaya, pertahanan dan
Menggunakan masker. Cara ini keamanan, serta kesejahteraan

3
masyarakat di Indonesia. Virus dalam praktek sehingga nampak
Corona kemudian muncul dan adanya kesenjangan antara
memberikan begitu banyak keduanya.
pengaruh dalam berbagai sektor.
Salah satu sektor yang terdampak KESIMPULAN
dan begitu terasa adalah sektor Penerapan protokol kesehatan pada
ekonomi. Menularnya Covid-19 era pandemi COVID-19 di lingkungan
membuat dunia menjadi resah, masyarakat Kecamatan Labuhan
termasuk di Indonesia. Covid-19 Ratu Bandar Lampung wajib di
merupakan jenis virus yang baru terapkan guna memutus rantai
sehingga banyak pihak yang tidak penularan COVID-19 dengan CTPS,
tahu dan tidak mengerti cara menghindari menyentuh bagian
penanggulangan virus tersebut. wajah, menjaga etika batuk dan
Seiring mewabahnya virus corona bersin, memakai masker, menjaga
atau covid-19 ke ratusan negara, jarak, dan isolasi mandiri saat
pemerintah republic Indonesia merasa tidak sehat atau mempunyai
memberikan protocol kesehatan. kontak erat dengan pasien sakit.
Protokol kesehatan tersebut akan
dilaksanakan di seluruh SARAN
Indonesia oleh pemerintah dengan Pada era new normal masyarakat
dipandu secara terpusat oleh dan pemerintah wajib bekerja sama
kementerian kesehatan. Bahkan dalam menjalani protokol kesehatan.
disejumlah daerah yang telah
menerapkan PSBB dianggap tidak DAFTAR PUSTAKA
efektif dengan alasan berbagai Aly, M. N., Outri, A. N. A. R.,
faktor. Menurut Sosiolog, Imam Rosyida, G., Hamidah, A.,
Prasodjo, Faktor penghambat Ahmad, A. S., Suryani, H. A., ...
pelaksanaan PSSB yaitu: 1) & Ilmi, I. Q. (2020). PANDUAN
kesadaran masyarakat; 2) AMAN “NEW NORMAL”
banyaknya kantor yang harusnya MENGHADAPI PANDEMI COVID-
tutup tetapi tidak tutup, masih 19. Jurnal Layanan Masyarakat
mewajibkan bekerja; 3) (Journal of Public Services), 4(2),
Pembagian sembakon yang tidak 415-422.
lancar; 4) Pendekatan hukum yang Muhammad Idris Artikel "Panduan
tidak serius.Menurut Ahmad Lengkap Penerapan New
Biroli, untuk dapat menjelaskan Normal yang Wajib Dipatuhi
efektifitas hukum harus terlebih Perusahaan",https://money.kom
dahulu membicarakan tentang pas.com/read/2020/05/25/0903
hukum dalam tataran normative 00826/panduan-lengkap-
(law in books) dan hukum penerapan-new-normal-yang-
dalam tataran realita (law in wajib-dipatuhi-perusahaan?
action), sebab tanpa page=all.Di akses tangal 21
membandingkan kedua variable ini Desember 2020.
adalah tidak mungkin untuk Rosidi, A., & ROSIDI, E. N. (2020).
mengukur tingkat efektifitas PENERAPAN NEW NORMAL
hukum. Donald Back berpendapat (KENORMALAN BARU) DALAM
bahwa efektifitas hukum adalah PENANGANAN COVID-19
masalah pokok dalam sosiologi SEBAGAI PANDEMI DALAM
hukum yang diperoleh HUKUM POSITIF. Journal Ilmiah
dengan cara membendingkan Rinjani: Media Informasi Ilmiah
antara realitas hukum dalam Universitas Gunung Rinjani, 8(2),
teori , dengan realitas hukum 193-197.

4
Surat Edaran No.12/2020. (2020).
Pemulihan Aktivitas Perdagangan
Selama COVID19 dan New
Normal. Indonesia: Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia.
World Health Organization. (2011).
Global status report on
communicable diseases 2010.
Italy: World Health Organization.
World Health Organization.
(2020). Coronavirus Disease
2019 (COVID-19) Situation
Report-10. World Health
Organization.

You might also like