You are on page 1of 11

KEBIJAKAN PEMBERLAKUAN LOCKDOWN SEBAGAI ANTISIPASI

PENYEBARAN CORONA VIRUS COVID-19

IRFAN MAULANA
Teknologi Pertanian,Fakultas Teknologi Pertanian,Universitas Jember
Jl. Kalimantan 37, Jember 68121
Email : irfanjomblo99@gmail.com

Abstrak
2020 is a worrying year for all countries, including Indonesia. This is due to the
emergence of the Corona virus outbreak, which originated in Wuhan City of
China, and spread throughout the world. Initially the government did not follow
the method used by several other countries related to information provided about
the corona covid-19 virus, namely by conducting a quick reaction of prevention
socialization. The reason is so that the Indonesian people are not worried about
issues that are worrying, other than to minimize the existence of Hoax news from
a handful of irresponsible people. Finally the covid-19 outbreak also became a
concern for the community, because many Indonesians were affected by the
transmission of this virus. Therefore, the government took the initiative to take a
lockdown policy for 14 days to anticipate the transmission of this corona
outbreak. The study uses qualitative research methods with a literary and
empirical approach. The data obtained comes from several regulations, such as the
Governor of DKI Jakarta and several other regulations and policies, as well as
phenomena that occur in the field. The results of the study stated that Indonesia
had experienced a condition where the community's concern about Covid-19 was
quite large, so that a government policy to lockdown was needed, as an effort to
break the chain of the spread of the Corona Covid-19 virus
Kata Kunci : Corona Virus, Lockdown, Government Policy

Abstract
Tahun 2020 merupakan tahun yang mengkhawatirkan seluruh negara, tanpa
terkecuali negara Indonesia. Hal itu disebabkan munculkan wabah virus Corona,
yang bermula dari Kota Wuhan China, dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Awalnya pemerintah tidak mengikuti cara yang digunakan oleh beberapa negara
lainnya terkait informasi yang diberikan mengenai virus corona covid-19, yaitu
dengan melakukan reaksi cepat sosialisasi pencegahan. Penyebabnya, agar
masyarakat Indonesia tidak khawatir dengan isu yang mengkhawatirkan, selain
untuk meminimalisir adanya berita Hoax dari segelintir orang yang tidak
bertanggung jawab. Akhirnya wabah covid-19 ini juga menjadi hal yang
mengkhawatirkan bagi masyarakat, karena banyak warga Indonesia yang terkena
dampak penularan virus ini. Oleh karenanya, pemerintah berinisiatif untuk
mengambil kebijakan lockdown selama 14 hari guna mengantisipasi penularan
wabah corona ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan literatur dan empiris. Data yang didapat berasal dari beberapa
Peraturan, seperti Peraturan Gubernur DKI Jakarta dan beberapa peraturan dan
kebijakan lainnya, serta fenomena yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian
menyatakan bahwa Indonesia sudah mengalami kondisi dimana kekhawatiran
masyarakat terhadap covid-19 cukup besar, sehingga diperlukan kebijakan
pemerintah untuk melakukan Lockdown, sebagai upaya memutus mata rantai
penyebaran virus corona Covid-19.
Kata Kunci : Virus Corona, Lockdown, Kebijakan Pemerintah

PENDAHULUAN penyebarannya sudah mendunia dan


Coronavirus adalah sekumpulan virus seluruh negara merasakan dampaknya
dari subfamily Orthocronavirinae termasuk Indonesia. Mengantisipasi
dalam keluarga Coronaviridae dan dan mengurangi jumlah penderita
ordo Nidovirales. Kelompok virus ini virus corona di Indonesia sudah
yang dapat menyebabkan penyakit dilakukan di seluruh daerah.
pada burung dan mamalia, termasuk Diantaranya dengan memberikan
manusia. Pada manusia, coronavirus kebijakan membatasi aktifitas keluar
menyebabkan infeksi saluran rumah, kegiatan sekolah dirumahkan,
pernapasan yang umumnya ringan, bekerja dari rumah (work from home),
seperti pilek, meskipun beberapa bahkan kegiatan beribadah pun
bentuk penyakit seperti; SARS, dirumahkan. Hal ini sudah menjadi
MERS, dan COVID-19 sifatnya lebih kebijakan pemerintah berdasarkan
mematikan. Dalam kondisi saat ini, pertimbangan-pertimbangan yang
virus corona bukanlah suatu wabah sudah dianalisa dengan maksimal
yang bisa diabaikan begitu saja. Jika tentunya. Terkait aktifitas yang
dilihat dari gejalanya, orang awam dirumahkan sudah menjadi kebijakan
akan mengiranya hanya sebatas dalam kondisi khusus yang harus
influenza biasa, tetapi bagi analisis dilakukan. Kebijakan ini diharapkan
kedokteran virus ini cukup berbahaya mampu mengatasi masalah yang
dan mematikan. Saat ini di tahun terjadi di masyarakat. Kebijakan ini
2020, perkembangan penularan virus ditetapkan oleh beberapa pihak
ini cukup signifikan karena terutama pemerintah yang
diorientasikan pada pemenuhan seluruh warga negara. Kebijakan yang
kebutuhan dan kepentingan muncul akibat wabah virus corona
masyarakat. Makna dari pelaksanaan terlihat dengan adanya penutupan
kebijakan publik merupakan suatu beberapa akses jalan dalam waktu
hubungan yang memungkinkan tertentu, pembatasan jumlah
pencapaian tujuan-tujuan atau sasaran PEMBAHASAN
sebagai hasil akhir dari kegiatan yang a. Perkembangan Kasus Corona di
dilakukan pemerintah. Kekurangan Indonesia
atau kesalahan kebijakan publik akan Dewasa ini pemerintah
dapat diketahui setelah kebijakan Indonesia terus melakukan upaya-
publik tersebut dilaksanakan. upaya guna meminimalisir orang
Keberhasilan pelaksanaan kebijakan yang terinveksi Corona Covid-19.
publik dapat dilihat dari dampak yang Awalnya pemerintah tidak terlalu
ditimbulkan sebagai hasil evaluasi atas ingin memberikan informasi kepada
pelaksanaan suatu kebijakan.3 publik terkait virus corona yang
Kebijakan dalam pelayanan kesehatan masuk ke Indonesia. Hal tersebut
dapat dipandang sebagai aspek penting dilakukan untuk menghindari
dalam kebijakan sosial. Karena kepanikan masyarakat dan juga
kesehatan merupakan faktor penentu menghindari isu-isu yang tidak jelas
bagi kesejahteraan sosial. Orang yang kebenarannya. Kamis, 19 Maret 2020
sejahtera bukan saja orang yang dari pemberitaan detiknews, juru
memiliki pandapatan atau rumah yang bicara pemerintah untuk penanganan
memadai, namun melainkan orang virus corona, Achmad Yurianto
yang sehat, baik secara jasmani mengatakan bahwa pemerintah
maupun rohani. Di Inggris, Australia tengah mengupayakan dilakukannya
dan Selandia Baru, pelayanan tes massal virus Corona dan perlu
kesehatan publik diorganisir oleh dilakukan adanya uji PCR.1 Yurianto
lembaga yang disebut The National juga mengatakan secara resmi
Health Service. Lembaga ini informasi perkembangan kasus
menyediakan pelayanan perawatan
1
Detiknews, klarifikasi yang dilakukan oleh jubir
kesehatan dasar gratis hampir bagi pemerintah untuk corona dan disiarkan langsung di
televisi dan media masa
COVID-19 bahwa sampai dengan dan yang memungkinkan terjadinya
hari Kamis, 19 Maret 2020 penelitian penumpukan orang harus dihindari.
yang dilakukan oleh WHO dengan Karenanya sangat penting untuk
menghimpun semua ahli virus corona disadari bersama dari seluruh
di dunia masih belum mendapatkan komponen masyarakat untuk tidak
suatu kesepakatan yang bisa melaksanakan kegiatan yang
dijadikan standar dunia terkait mengerahkan banyak orang dalam
dengan spesimen pengobatan yang satu tempat yang tidak terlalu luas
definitif terhadap COVID-19. Terkait dan menyebabkan kerumunan. Hal
perkembangan virus corona tersebut, ini dianggap sebagai salah satu upaya
akhirnya pemerintah membuat yang sangat efektif untuk
kebijakan sebagai langkah pertama mengurangi sebaran virus. Oleh
yaitu berupa anjuran social karena itu, social distancing harus
distancing. Ini dimaknai bahwa diimplementasikan, baik dalam
pemerintah menyadari sepenuhnya kehidupan sehari-hari, di lingkungan
penularan dari covid-19 ini bersifat kerja ataupun di lingkungan rumah
droplet percikan lendir kecil-kecil tangga. Selain tetap melakukan
dari dinding saluran pernapasan pencegahan melalui upaya pola
seseorang yang sakit yang keluar hidup bersih dan sehat dengan selalu
pada saat batuk dan bersin. Oleh mencuci tangan menggunakan sabun
karena itu, pemerintah menganjurkan dengan air yang mengalir. Terkait
kepada siapapun yang batuk dan pemeriksaan virus covid-19 ada
yang menderita penyakit influenza beberapa macam cara yang dilakukan
untuk menggunakan masker, jika ditinjau dari sensitivitasnya,
tujuannya untuk membatasi percikan yaitu dengan pemeriksaan metode
droplet dari yang bersangkutan. molekur, dengan menggunakan PCR
Selain mengatur jarak antar orang, berupa pemeriksaan imunoglobulin
agar kemungkinan peluang tertular sebagai upaya tes screening awal dan
penyakit bisa menjadi lebih rendah. dapat dilaksanakan secara massal.
Implikasinya bahwa pertemuan- Tujuannya adalah untuk secepat
pertemuan dengan jumlah yang besar mungkin dapat mengetahui kondisi
masyarakat yang terpapar positif tentang Peniadaan Sementara
virus corona, sehingga selanjutnya Kegiatan Peribadatan dan
dapat dilakukan upaya isolasi. Keagamaan Di Rumah Ibadah Dalam
Masyarakat dianjurkan untuk Rangka Mencegah Penyebaran
mengisolasi diri atau self isolation Wabah corona virus disease
yang dilaksanakan secara mandiri di (COVID-19).2 Dalam seruan ini
rumah dan akan dimonitoring oleh pemerintah menyampaikan
puskesmas atau petugas kesehatan. peniadaan kegiatan peribadatan dan
Saat ini, jumlah orang yang terkena kegiatan keagamaan lainnya yang
dampak corona semakin meningkat mengumpulkan orang banyak yang
dan jumlah kematian yang dilaksanakan di Masjid, Gereja, Pura,
disebabkan oleh corona di seluruh Wihara, Klenteng dan tempat ibadah
dunia juga semakin banyak. lainnya termasuk diantaranya ibadah
Informasi terkait kebenaran jumlah shalat jumat, kebaktian, ibadah dan
ini perlu juga jadi perhatian, karena misa minggu, majelis taklim,
masih ada ditemukan berita-berita perayaan hari besar dan lain-lainnya.
yang masih simpang siur atau hoaks, Selanjutnya disiapkan dan
sehingga menimbulkan keresahan di disebarkan panduan bagi
masyarakat. Guna menghindari penyelenggara ibadah untuk
adanya berita simpang siur terkait melaksanakan ibadah di rumah
penularan virus corona ini, sebagai pengganti kegiatan yang
pemerintah menyiapkan akses secara ditiadakan. Seruan ini berlaku selama
online yang dapat dilihat oleh 14 hari sejak ditetapkan dan bisa
masyarakat melalui situs resminya di diperpanjang bila diperlukan. Selain
http://corona.go.id. Dari situs itu diberikan kesadaran untuk
tersebut dapat dilihat data pantauan peningkatan kewaspadaan dan
covid-19 b. Lockdown sebagai disiplin guna mencegah resiko
kebijakan alternatif di Indonesia COVID-19 dengan menjaga jarak
Kegiatan lockdown menjadi
2
Seruan Gubernur DKI Jakarta berdasarkan nomor 5
kebijakan Gubernur DKI Jakarta tahun 2020 tentang Peniadaan Sementara Kegiatan
Peribadatan dan Keagamaan Di Rumah Ibadah Dalam
berdasarkan nomor 5 tahun 2020 Rangka Mencegah Penyebaran Wabah corona virus
disease (COVID-19)
aman dalam berinteraksi. Pemda diduga terkontaminasi dari orang
DKI Jakarta juga mensosialisasikan atau barang yang mengandung
situs resmi penyebab penyakit atau sumber
https://corona.jakarta.go.id guna bahan kontaminasi lain untuk
mengetahui perkembangan mencegah kemungkinan penyebaran
penyebaran virus corona secara ke orang atau Barang di
benar. Selain itu mensosialisasikan sekitarnya4.12 Dalam pasal 9
panduan terkait penanggulangan Undang-Undang Nomor 6 tahun
covid-19 berupa poster, stand banner, 2018 menyebutkan bahwa
dan lain-lain yang dapat diunduh penyelenggaraan karantina bertujuan
melalui tautan untuk melindungi masyarakat dari
https://bit.ly/PublikasiCoronaDKI. penyakit dan atau faktor resiko
Seruan ini juga didasarkan pada Kesehatan Masyarakat yang
fatwa Majelis Ulama Indonesia berpotensi menimbulkan
Nomor 14 tahun 2020 tentang Kedaruratan Kesehatan Masyarakat,
penyelenggaraan Ibadah Dalam mencegah dan menangkal penyakit
Situasi terjadi wabah corona.3 Terkait dan/atau Faktor Risiko Kesehatan
kebijakan lockdown, sebenarnya juga Masyarakat yang berpotensi
sudah diatur dalam Undang-Undang menimbulkan Kedaruratan
Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kesehatan Masyarakat,
Kekarantinaan Kesehatan. Karantina meningkatkan ketahanan nasional di
adalah pembatasan kegiatan atau bidang kesehatan masyarakat,
pemisahan seseorang yang terpapar memberikan pelindungan dan
penyakit menular sebagaimana kepastian hukum bagi masyarakat
ditetapkan dalam peraturan dan petugas kesehatan
perundang-undangan, meskipun c. Dampak Positif dan Negatif
belum menunjukkan gejala apapun Kebijakan Lockdown
atau sedang berada dalam masa Menurut Edwards III, pelaksanaan
inkubasi, atau pemisahan peti kemas, kebijakan dapat diartikan sebagai
alat angkut, atau barang apapun yang
4
Kekarantinaan dalam Undang-Undang
3
Fatwa MUI nomor 14 tahun 2020 Nomor 6 tahun 2018 tentang Kesehatan
bagian dari tahapan proses Hal ini walau pun beresiko besar,
kebijaksanaan, yang posisinya berada tetapi harus dilakukan guna
diantara tahapan penyusunan menghentikan penyebaran virus
kebijaksanaan dan konsekuensi- corona tersebut. Lockdown
konsekuensi yang ditimbulkan oleh sebenarnya adalah perluasan dari
kebijaksanaan tersebut (output, social distancing, yang mencangkup
outcome). Lebih lanjut, Edward III wilayah dan territorial tertentu. Bila
mengidentifikasikan aspek-aspek yang suatu daerah atau wilayah telah
diduga kuat berkontribusi pada mengalami lockdown, maka artinya
pelaksanaan kebijakan, yaitu: menutup pintu masuk dan pintu keluar
komunikasi, sumberdaya, disposisi bagi warga masyarakat. Tak heran bila
atau sikap pelaksana, dan struktur dalam beberapa pemberitaan,
birokrasi.ke empat aspe kebijakan lockdown ini menjadi bahan
mempengaruhi pelaksanaan kebijakan, pertimbangan beberapa pejabat daerah
baik secara langsung maupun tidak setempat. Yang menjadi pertimbangan
secara langsung, dan masing-masing tersebut adalah berdasarkan kesiapan
aspek saling berpengaruh terhadap anggaran dan dampak sosial yang
aspek lainnya5 Upaya pemerintah timbul. Sulit tentunya menerapkan
dalam mengantisipasi perkembangan kebijakan lockdown bagi suatu
virus corona saat ini cukup membuat komunitas sosial dunia saat ini.
khawatir masyarakat. Bukan hanya Karena manusia tak pernah berhenti
khawatir terjangkit virus corona saja, melakukan mobilitas dan kegiatan
tetapi kebijakan pemerintah daerah bergeraknya dari satu tempat ke
yang memberlakukan lockdown untuk tempat yang lain. Oleh karenanya,
beberapa wilayah. Karena tentunya keberhasilan implementasi kebijakan
akan menyulitkan masyarakat dalam ini membutuhkan keterlibatan
melakukan kegiatan dan mobilitasnya. stakeholders secara demokratis dan

5
partisipatif. Stakeholders dan pembuat
Wahyudi, A. (2016). Implementasi Rencana
Strategis Badan Pemberdayaan Masyarakat kebijakan harus terus menerus terlibat
Dan Desa Dalam Upaya Pengembangan Badan
Usaha Milik Desa Di Kabupaten Kotawaringin
dalam dialog untuk menganalisis
Barat. Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, konsekuensi dari pelaksanaan
Volume 2, No. 2, hlm.101-105.
kebijakan tersebutBerbicara mengenai harga saham gabungan (IHSG)
kebijakan, tentu saja akan ada dampak otomatis akan menjadi turun.
positif dan negatif yang muncul Indonesia kemudian rentan terpapar
disebabkan oleh wabah virus corona kepanikan pasar keuangan global.
ini. Dampak positif dan negatif ini Disinilah dampak corona akan terasa
tentu saja tidak akan lepas dari aspek langsung pada aspek perekonomian
sosial dan ekonomi. Dampak negatif negara yang tentunya tidak dapat
yang pertamakali bisa langsung dianggap sepele. Dasar negara
dirasakan akibat wabah virus corona Indonesia memang menyatakan bahwa
ini adalah merosotnya pertumbuhan sistem ekonomi yang dikonsepkan
ekonomi. Namun, jika tidak segera adalah Ekonomi Kerakyatan (ekonomi
diberlakukan lockdown dengan segera, yang dikuasai oleh rakyat), tetapi
maka virus akan terus masuk ke kenyataannya aktivitas ekonomi yang
wilayah yang tadinya belum terjangkit berlangsung saat ini mencerminkan
dan semakin memperburuk suatu Sistem Ekonomi Kapitalis, sehingga
wilayah yang sudah terjangkit. Upaya dapat dikatakan terjadi dualisme
lockdown ini jika tidak ada persiapan, ekonomi. Dualisme ekonomi mengacu
maka upaya lockdown juga tidak akan pada pemikiran J.H. Boeke
bisa berjalan dengan baik. Kenapa menggambarkan adanya dua keadaan
virus corona ini bisa menimbulkan yang amat berbeda dalam suatu
dampak negatif dalam perekonomian masyarakat yang hidup berkembang
negara khususnya Indonesia? karena secara berdampingan. Keadaan
negara Indonesia memiliki berbagai pertama bersifat “superior”, sedangkan
macam sektor yang mempengaruhi yang lainnya bersifat “inferior”,
perekonomian bangsa. Jika tidak ada seperti halnya adanya cara produksi
kegiatan ekonomi secara baik, maka modern berdampingan dengan cara
indikator ekonomi akan mengalami produksi tradisional, antara orang kaya
dampak negatif akibat perlambatan dengan orang miskin tak
yang cukup signifikan. Kemudian berpendidikan, dan keadaan lain yang
berakibat banyaknya investor asing
yang menjual saham, sehingga indek
kontras dalam satu masa dan tempat 6. tangan untuk menghindari virus masuk
Dalam Sistem Ekonomi Sosialis ini, ke dalam tubuh.
pemerintah sangat berperan untuk PENUTUP
menentukan jalannya perekonomian, Kesimpulan
atau umum dikenal sebagai Hal yang dapat diambil intisari dalam
perencanaan terpusat atau centralized tulisan ini adalah bagaimana
planning, sehingga hak milik dan pentingnya menjaga kesehatan dan
inisiatif ekonomis individu kurang bersikap tenang dalam kondisi apapun.
7
mendapat tempat yang layak. Kepanikan hanya akan menimbulkan
Sedangkan Dampak positif dari ketakutan dalam pemikiran, sedangkan
kebijakan lockdown adalah hal tersebut belum tentu terjadi.
pemerintah dapat mengurangi jumlah Kepanikan bukan hanya berdampak
masyarakat yang terdampak virus kepada diri sendiri, tetapi juga
Covid-19, karena mengurangi aktifitas kepanikan terhadap orang lain. Salah
diluar dapat menjaga resiko penularan satu upaya yang bisa dilakukan untuk
yang tinggi, selain dampak positifnya menghindari kepanikan adalah dengan
secara tidak langsung sudah cukup patuh dengan kebijakan yang
mengurangi polusi udara, mengingat sudah disampaikan oleh pemerintah
jumlah pengendara di Indonesia cukup berdasarkan Seruan Gubernur DKI
tinggi khususnya di ibukota DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2020 tentang
Jakarta. Upaya yang dilakukan Peniadaan Sementara Kegiatan
pemerintah selain lockdown juga Peribadatan dan Keagamaan Di
menyiapkan handsanitizer di beberapa Rumah Ibadah Dalam Rangka
area umum untuk masyarakat agar bisa Mencegah Penyebaran Wabah corona
digunakan setelah bersentuhan dan virus disease (COVID-19).
selalu mengingatkan agar mencuci Selanjutnya kesimpulan lain yang
dipetik dalam tulisan ini adalah
6 bagaimana peran media massa
Hudiyanto. (2004). Keluar dari Ayun
Pendulum Kapitalisme-Sosialisme. memberikan informasi yang baik dan
Yogyakarta: UMY Press
7
Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, benar, sehingga tidak menimbulkan
Utang Luar Negeri, dan Politik-Ekonomi.
Yogyakarta: UII Press.
kericuhan akibat isu-isu yang belum
jelas kebenarannya. Mengikuti aturan
yang telah diputuskan sudah dibuat
berdasarkan pertimbangkan dan
analisa oleh ahlinya, selama menjalani
lockdown ini bisa digunakan untuk
lebih saling menghargai dan
memperhatikan dampak positif dan
dampak negatifnya. Hasil penelitian
menyatakan bahwa kegiatan lockdown
dalam suatu wilayah yang terdampak
wabah virus corona perlu dilakukan
sebagai upaya meminimalisir
penyebaran wabah virus tersebut.
Walau pun tentunya menimbulkan
dampak negatif yang beresiko pada
tatanan perekonomian negara. Dalam
pelaksanaan lockdown ini perlu
adanya kerjasama antara pemerintah
dan masyarakat guna mewujudkan
kesejahteraan sosial dan kesehatan
masyarakat tanpa membatasi agama,
kalangan, dan profesi.
DAFTAR PUSTAKA

 Detiknews, klarifikasi yang dilakukan oleh jubir pemerintah untuk corona


dan disiarkan langsung di televisi dan media masa
 Seruan Gubernur DKI Jakarta berdasarkan nomor 5 tahun 2020 tentang
Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan Di Rumah
Ibadah Dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah corona virus disease
(COVID-19)
 Fatwa MUI nomor 14 tahun 2020
 Kekarantinaan dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang
Kesehatan
 Wahyudi, A. (2016). Implementasi Rencana Strategis Badan
Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Dalam Upaya Pengembangan Badan
Usaha Milik Desa Di Kabupaten Kotawaringin Barat. Jurnal Ilmiah
Administrasi Publik, Volume 2, No. 2, hlm.101-105.
 Hudiyanto. (2004). Keluar dari Ayun Pendulum Kapitalisme-Sosialisme.
Yogyakarta: UMY Press
 Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan
Politik-Ekonomi. Yogyakarta: UII Press

You might also like