You are on page 1of 11

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dengan Metoda IPA dan PGC (M.

Ibnu Mastur dkk)

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RUMAH SAKIT DENGAN METODA


IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN POTENTIAL GAIN IN
CUSTOMER VALUE INDEX

Muhammad Ibnu Mastur1, Mahma Matahari2

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia1,2)


Kampus Terpadu Jl.Kaliurang Km.14,5, Sleman Yogyakarta
E-Mail : Mastur@uii.ac.id

ABSTRACT

Problems on the quality of health services is not new. In contrast to the quality of goods and
service quality is not so easy to determine but it can be felt. Therefore, It would need the regional
public hospital in Yogyakarta to find out how the level of customer satisfaction that can be used as
a measure to make improvements in order to obtain an increase in customer satisfaction. To
determine the performance of the regional public hospital in Yogyakarta represented by the value of
the level of satisfaction, while in the repair of the attributes necessary to know the expectations of
customers who are represented by the value of the interest rate. All activities were carried out using
the method of Importance Performance Analysis (IPA).
By 33 attributes asked to regional public hospital in Yogyakarta are outpatient. Based on the
value PGCV and Cartesian diagram turns out there are 12 attributes that need to be improved from
the 19 attributes that need improvement. The value of new satisfaction rate reached 3.479 4.279 while
the value of the level of importance of the maximum value 5. This proves that the regional public
hospital in Yogyakarta services is still far from what is expected by the customer, or in other words,
the customer was not satisfied. Advice author the regional public hospital in Yogyakarta
immediately make improvement to the attributes which has the highest priority for it, for example,
attribute Sensitivity employees toward customer complaints (patient), the waiting room is neat and
clean, patient acceptance faster and easier.

Keywords : Important Performance Analysis (IPA), Level of Satisfaction, Gain Potential In


Customer Value (PGCV).

1. PENDAHULUAN Kepuasan pelanggan (pasien)


Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
dan teknologi saat ini menuntut rumah sakit kualitas tempat pelayanan, kualitas system
sebagai industri jasa kesehatan untuk terus pelayanan, dan kualitas sumberdaya
meningkatkan kualitas pelayanan agar bisa manuasia yang melakukan pelayanan. Pada
memberikan kepuasan kepada konsumennya, RSUD Jogya masih terlihat dengan jelas
mengingat banyaknya persaingan yang harus banyaknya antrian pasien yg akan berobat,
dihadapi. ruang tunggu yang kurang nyaman,
Kepuasan konsumen adalah kondisi prosedur pendaftaran pasien yang kurang di
perasaan seseorang dimana harapan mereka mengerti calon pasien.
terhadap suatu produk atau jasa tertentu yang Berdasarkan hal tersebut perlu
diterima. sesuai dengan harapan yang dilakukan analisis terhadap kinerja rumah
diinginkan. Jika kenyataan yang diperoleh sakit dalam usaha memenuhi harapan
konsumen tidak sesuai atau kurang dari konsumen sehingga konsumen memperoleh
harapannya, maka konsumen akan merasa kepuasan. Dengan menganalisis tingkat
kecewa atau tidak puas. Sejalan dengan kepentingan /harapan (importance) pasien
keinginan RSUD Jogja untuk melakukan dan kinerja (performance) pelayanan rumah
perbaikan yang berkesinambungan. sakit, sehingga dapat diketahui kesenjangan

276
Teknoin Vol. 22 No. 4 Desember 2016 : 276-286

Tabel 1 Referensi Penelitian Terdahulu

Author &
Metode Subyek Obyek Hasil
Tahun

(Nusaputra et al, Servqual, IPA & Pelanggan Bengkel Astra Masih adannya
2014) PGCV Bengkel Astra office keluhan dari
service advisor
dalam
mendapatkan
pelayanan
(Wicaksono et PGCV & Entropy Pasien Rumah Rumah Sakit Masih perlu
al, 2014) Sakit Waluyo adannya
perbaikan pada
fasilitas yang
ada pada rumah
sakit yaitu
kamar mandi ,
keindahan
rumah sakit dan
peralatan
penunjang
medis

antara apa yang diharapkan dan apa yang 2.1. Konsep Jasa
didapat konsmen senhingga manajemen bisa Menurut Kotler (1994), jasa adalah
merencanakan apa yng perlu dilakukan agar tindakan atau perbuatan yang ditawarkan
kepuasan pelanggan dapat dipenuhi. Penulis
tertarik untuk melakukan penelitian untuk oleh suatu pihak kepada pihak yang lain
perbaikan kualitas pelayanan dirumah sakit yang bersifat tidak berwujud (Intangible)
ini dengan metoda Importance and dan pelanggan tidak dapat memiliki produk
Performance Analysis dan Potential Gain tersebut. Adapun karakteristik utama yang
In Customer Index. Dengan menggunakan membedakan produk jasa dengan produk
metode ini manajemen rumah sakit bisa barang menurut (Tjiptono, 1996), yaitu :
mengetahui factor apa saja yang
memerlukan perbaikan untuk 1. Intangible (tidak terwujud).
meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan).
3. Intangible (tidak terwujud).
2. TINJAUAN PUSTAKA 4. Inseparibility (tidak dapat dipisahkan).
RSUD Jogja merupakan rumah sakit 5. Variability (bervariasi).
yang bergerak dalam bidang kesehatan. 6. Perishability (tidak tahan lama).
Banyaknya persaingan antara rumah sakit
yang terdapat di Yogyakarta, dalam hal 2.2. Arti Kualitas
memberikan pelayanan kepada pelanggan, Pengertian kualitas sangatlah luas dan
maka diperlukan usaha peningkatan para ahli memiliki pendapat yang berbeda
pelayanan agar pelanggan merasa puas atas satu dengan yang lain, tergantung dari
pelayanan yang telah diberikan oleh rumah prespektif yang mereka gunakan dalam
sakit. mendefinisikan kualitas. Gaspersz (1997)
menyatakan bahwa pada dasarnya kualitas
yaitu keistimewaan produk.

277
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dengan Metoda IPA dan PGC (M. Ibnu Mastur dkk)

2.3. Kualitas Pelayanan puas. Konsep kepuasan pelanggan menurut


Menurut Kotler (1994), pelayanan (Tjiptono, 1996) dapat ditunjukan pada
dapat didefinisikan sebagai : “tingkat gambar 1.
keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan
tersebut untuk memenuhi konsumen”. Dari
definisi diatas, kualitas pelayanan
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
memfokuskan pada usaha-usaha memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1998)
mendefinisikan lima dimensi pokok yang
berkaitan dengan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh industri jasa antara lain :

1. Bukti Fisik (Tangible), Meliputi fasilitas


fisik, perlengkapan, dan peralatan yang
digunakan serta penampilan
pegawainnya dan sarana komunikasi.
2. Kehandalan (Reliability), yaitu
kemampuan suatu perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan secara akurat dan terpercaya.
3. Daya Tanggap (Responsiveness), yaitu
suatu kemampuan untuk membantu dan
memberikan pelayanan yang cepat dan
tepat kepada pelanggan dengan Gambar 1. Konsep Keputusan Konsumen.
penyampaian informasi yang jelas.
4. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan, Dalam memilih suatu pelayanan jasa,
kesopan-santunan, dan kemampuan para konsumen akan dipengaruhi oleh berbagai
karyawan perusahaan untuk aspek. Menurut (Adikoesoemo, 1997) pada
menumbuhkan rasa percaya para jasa pelayanan rumahsakit aspek - aspek
pelanggan. yang berbengaruh terhadap kepuasan
5. Empati (Empathy), meliputi kemudahan pelanggan antara lain adalah :
melakukan hubungan, komunikasi yang
baik, perhatian pribadi dan memahami 1. Karakteristik produk.
kebutuhan para pelanggan. Meliputi pilihan jenis produk yang
ditawarkan.
2.4. Arti Kepuasan Pelanggan 2. Harga.
Definisi kepuasan menurut Kotler Merupakan aspek penting, namun
(1994), adalah : bukanlah yang terpenting dalam
penentuan kepuasan (pelanggan)
“Tingkat perasaan seseorang setelah konsumen, biasannya semakin mahal
membandingkan antara kinerja yang harga maka konsumen mempunyai
dirasakan dengan harapannya yang harapan yang lebih besar.
diinginkan”. Apabila kinerja dibawah 3. Pelayanan.
harapan, maka pelanggan akan kecewa. Bila Misal keramahan dalam pelayanan akan
kinerja sesuai harapan, pelanggan akan menyenangkan konsumen.
puas, sedangkan bila kinerja melebihi
harapan, pelanggan akan merasa sangat

278
Teknoin Vol. 22 No. 4 Desember 2016 : 276-286

4. Lokasi Dengan demikian, perusahaan akan


Salah satu aspek yang menentukan lebih terarah dalam melaksanakan strategi
pertimbangan dalam memilih jasa bisnisnya sesuai dengan prioritas
pelayanan adalah faktor jarak. kepentingan konsumen yang paling
5. Fasilitas. dominan.
Kelengkapan fasilitas terhadap Importance Performance Analysis
kebutuhan jasa pelayanan mempunyai (IPA) pertama kali diperkenalkan oleh
pengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Martilla dan James pada tahun 1997 dengan
6. Profil / Pandangan Menurut Konsumen. tujuan untuk mengukur kepuasan pelanggan
Penyedia jasa pelayanan harus selalu terhadap suatu produk beserta
menjaga dan meningkat pandang pelayanannya.
(image) yang baik terhadap perusahaan.
7. Desain dan Tata Ruang. 2.6. Tingkat Kesesuaian
Desaian dan tata rang yang enak Dari hasil penilaian terhadap tingkat
dipandang akan sangat menyenangkan kepentingan dan tingkat kepuasan dapat
pelanggan. dihitung besarnya tingkat kesesuaian.
8. Suasana Rumah Sakit. Tingkat kesesuaian adalah hasil
Kepuasan konsumen akan dipengaruhi perbandingan jumlah nilai kepuasan dengan
oleh suasana yang ada di perusahaan, jumlah nilai kepentingan. Tingkat
missal keramahan dalam hubungan,tata kesesuaian inilah yang akan menentukan
ruang yang indah, situasi yang aman. suatu atribut yang perlu untuk dilakukan
9. Komunikasi. perbaikan.
Dalam interaksi antara karyawan dan
konsumen , maupun antar karyawan, Nilai Tingkat Kesesuaian adalah :
perlu adannya konumikasi yang baik.

2.5. Importance Performance Analysis


………………….(1)
(IPA)
Konsep Importance Performance
Dengan :
Analysis menurut (Supranto, 2001),
Tki = Tingkat Kesesuaian.
sebenarnya berasal dari konsep Service
∑Xi = Jumlah nilai tingkat kepuasan
Quality (SERVQUAL). Konsep ini
pelanggan terhadap kinerja
menerjemahkan apa yang diinginkan
perusahaan.
konsumen diukur dalam kaitannya dengan
∑Yi = Jumlah nilai tingkat kepentingan
apa yang harus dilakukan oleh perusahaan
pelanggan thd suatu faktor (atribut).
agar menghasilkan produk berkualitas, baik
yang terwujud maupun yang tidak terwujud.
2.7. Diagram Kartesius
Bila konsep SERVQUAL hanya
Dalam Importance Performance
menganalisis tentang kesenjangan atau gap
Analysis digunakan diagram kartesius yaitu
yang terjadi antara keinginan atau harapan
suatu bidang datar yang dibagi menjadi
dari konsumen dengan kinerja yang telah
empat bagian yang dibatasi oleh dua garis
diberikan oleh produsen, pada konsep
berpotongan tegak lurus dengan koordinat (
Importance Performance Analysis, dapat
menganalisis tentang tingkat kepentingan , ) dimana merupakan rata - rata dari
dari suatu faktor yang mempengaruhi seluruh skor tingkat kepuasan dan
kepuasan pelanggan terhadap kinerja dari merupakan rata - rata dari seluruh skor
perusahaan. tingkat kepentingan.

279
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dengan Metoda IPA dan PGC (M. Ibnu Mastur dkk)

penting, akan tetapi pelanggan merasa


sangat puas terhadap kinerja
perusahaan.

Untuk menentukan posisi faktor


(atribut) pada diagram kartesius perlu
dihitung harga rata-rata dari tingkat
kepentingan dan tingkat kepuasan dari hasil
pengkuran dari responden yaitu :

= …………………………………..(2)
= ………………………………….(3)

Dengan :
= Nilai rata - rata tingkat kepuasan.
= Nilai rata - rata tingkat kepentingan.
n = Jumlah responden.

Gambar 2. Diagram Kartesius. Sedangkan untuk menentukan diagram


kartesiusnya perlu dihitung harga rata-rata
Empat kuadran yang ada pada diagram dari harga rata - rata untuk semua atribut
kartesius dipakai untuk menentukan posisi yang berpengaruh terhadap tingkat
suatu faktor terhadap tingkat kepentingan kepuasan pelanggan, yaitu :
dan tingkat kepuasan, sehingga kita bisa
melakukan analisis terhadap faktor tersebut. = ………………………………...(4)

1. Kuadran I atau kuadran A. = …………………………………(5)


Faktor - faktor yang berada pada kudran
ini perlu diprioritaskan untuk diperbaiki,
karena pada kuadran ini suatu faktor Dimana :
mempunyai tingkat kepentingan yang = Nilai rata - rata tingkat kepuasan total.
tinggi dengan tingkat kepuasan yang = Nilai rata - rata tingkat kepentingan
rendah. total.
2. Kuadran II atau kuadran B. k = Banyaknya faktor (atribut).
Faktor - faktor yang berada pada
kuadran ini harus dipertahankan, karena 2.8. Potential Gain In Customer Values
faktor tersebut mempunyai tingkat (PGCV)
kepentingan tinggi sedangkan tingkat PGCV digunakan untuk melengkapi
kepuasan juga tinggi. hasil Importance and Performance Analysis
3. Kuadran III atau kuadran C. yang akan dipakai untuk menentukan
Pada kuadran ini faktor mempunyai prioritas perbaikan yang harus dilakukan
tingkat kepentingan yg rendah dan oleh perusahaan dengan menghitung harga
tingkat kepuasan juga rendah. Perlu ada dari :
pemilihan faktor yg perlu ada perbaikan.
4. Kuadran IV atau kuadran D. 1. Achive Customer Value (ACV)
Kuadran ini dikatagorikan sebagai ACV adalah hasil kali nilai rata tingkat
daerah berlebihan, karena terdapat kepuasan dengan nilai rata tingkat
faktor yang bagi pelanggan tidak kepentingan dari hasil pengukuran.

280
Teknoin Vol. 22 No. 4 Desember 2016 : 276-286

pelanggan / pasien terhadap kinerja yang


ACV= ….……………………….(6) diberikan rumah sakit yang kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode
Importance Performance Analysis (IPA),
2. ltimately Desire Customer Value dan bagaimana prioritas perbaikan layanan
(UDCV) yang diinginkan pasien dengan Tingkat
UDCV adalah hasil kali dari nilai Kesesuaian dan Potential Gain in Customer
tingkat kepuasan maksimum dengan Value sehingga dapat menghasilkan strategi
nilai rata - rata tingkat kepentingan. yang lebih berorientasi pada peningkatan
kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen.
UDCV= max =. ……………(7)
Dimana : 3.3. Pengumpulan dan Pengolahan Data
= Skor rata - rata tingkat 3.3.1. Penyusunan Kuesioner
Kuesioner adalah alat untuk
kepentingan.
mengumpulkan data dengan cara
Xmax= Nilai tertinggi dari tingkat
mengajukan pertanyaan atau pernyataan
kepuasan yaitu 5.
yang diberikan oleh peneliti untuk dijawab
3. Indeks Potential Gain In Customer
oleh responden untuk membantu pembuatan
Values (PGCV)
kuesioner maka perlu dilakukan :
PGCV adalah selisih antar UDCV dan
ACV.
a. Studi Pustaka
Nilai PGCV yang paling besar
Studi pustaka dilakukan untuk menambah
(maksimum) dipakai sebagai rujukan
wawasan tentang factor - faktor yang
untuyk menentukan atribut yang
berkaitan dengan dimensi tangible (bukti
menjadi prioritas utama untuk dilakukan
fisik), assurance (jaminan), reability
perbaikan, kemudian nilai yang kedua
(kehandalan), responsiveness (daya
dan seterusnya secara berurutan.
tanggap), dan empathy (empati) yang
berpengaruh terhadap tingkat kepuasan
PGCV = UDCV – ACV….…………(8)
pelanggan.
b. Tinjauan Lapangan
Kegiatan dalam tinjauan lapangan antara
3. METODE PENELITIAN
lain melihat secara langsung faktor -faktor
Pada bab ini memuat obyek penelitian,
yang berhubungan dengan pelayanan
data yang digunakan dan tahapan yang telah
pelanggan yang terdiri dari 5 dimensi
dilakukan dalam penelitian secara ringkas
seperti yang ada pada kajian pustaka serta
dan jelas. Metode ini meliputi metode
visi dan misi rumahsakit.
pengumpulan data, dan alat bantu analisis
data.
3.3.2. Penentuan Ukuran Sampel
Pada penelitian yang menggunakan
3.1. Obyek Penelitian
kuesioner sebagai input, biasanya dilakukan
Penelitian dilakukan diperusahaan yang
uji kecukupan data untuk menentukan
bergerak dibidang kesehatan, yaitu di
berapa banyak jumlah sampel yang
Rumah Sakit Umum Daerah Jogja. Pada
digunakan. Penentuan sampel yang
penelitian ini, yang menjadi obyek
populasinya belum diketahui dapat
penelitian adalah pasien rawat jalan RSUD
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jogja.
n=p(1p) ……………………….(9)
3.2. Identifikasi Masalah Dimana :
Dalam penelitian ini, dilakuakan
N = Ukuran sampel yang dibutuhkan.
identifikasi masalah yang ada pada rumah
p = Proporsi sebenarnya dari populasi.
sakit dimana masih adannya ketidakpuasan

281
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dengan Metoda IPA dan PGC (M. Ibnu Mastur dkk)

SE = Sampling error (kesalahan 3.4.3. Important Performance Analysis


sampling). (IPA)
Zα/2 = Nilai z distrbusi normal standar dari Untuk menentukan atribut yg
tingkat keyakinan. memerlukan perbaikan dengan menghitung
nilai Tingkat kesesuaian dan diagram
3.4. Pengolahan Data kartesius. Sedangkan untuk mengurutkan
3.4.1. Uji Validitas atribut-atribut yang perlu perbaikan dengan
Kesahihan (validitas) adalah tingkat memperhatikan nilai PGCV. Nilai Tingkat
kemampuan suatu instrumen untuk Kesesuaian adalah :
mengungkapkan sesuatu yang menjadi
sasaran pokok pengukuran yang dilakukan
dengan instrumen tersebut (Hadi, 1991).
………………..(10)
Suatu angket / kuesioner dikatakan sahih
(valid) jika pertanyaan pada suatu angket
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh angket tersebut. Analisis
kesahihan atribut bertujuan untuk menguji
apakah tiap - tiap atribut pertanyaan telah
mengungkapkan faktor yang ingin diselidiki
sesuai dengan kondisi populasinya. Suatu
atribut dikatakan sahih apabila korelasi
atribut dengan faktor bernilai positif dan r
hitung > r tabel. Pengujian validitas item
dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan uji Korelasi.

3.4.2. Uji Reliabilitas


Uji ini digunakan untuk mengukur
konsistensi jawaban atau tanggapan
responden terhadap keseluruhan item
pertanyaan yang diajukan. Hadi (1991),
mengatakan bahwa uji reliabilitas
digunakan untuk menunjukkan sejauh mana
alat pengukur (instrumen) dapat
memperlihatkan kemantapan atau stabilitas
hasil pengamatan. Bila kita melakukan
pengukuran dengan instrumen tersebut
dalam waktu berikutnya dengan kondisi
tetap ternyata hasilnya tidak mengalami
perubahan. Keandalan berarti bahwa berapa
kali pun atribut - atribut kuesioner
ditanyakan kepada responden yang
berlainan, hasilnya tidak akan menyimpang
terlalu jauh dari rata - rata jawaban
responden untuk atribut tersebut.

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian.

282
Teknoin Vol. 22 No. 4 Desember 2016 : 276-286

Tabel 2 Urutan Atribut - atribut Dalam Kuadran I yang Perlu Perbaikan.


No Atribut Kuisioner Dimensi TK A/H
1 Ruang tunggu yang rapi dan Tangibles 77,56 A 3,36 4,33
bersih
2 Ketepatan dan kecepatan dokter Asurrance 78,10 A 3,41 4,37
dalam menetapkan diagnosa
penyakit
3 Ketersediaan pelayanan Asurrance 78,57 A 3,46 4,40
penunjang medis yang lengkap
4 Ruang periksa yang nyaman Tangibles 78,76 A 3,44 4,37
5 Kebersihan, Keindahan dan Tangibles 80,13 A 3,46 4,31
Kenyamanan Rumah Sakit
6 Karyawan selalu melakukan 3S Empathy 80,40 A 3,46 4,30
(salam, senyum, sapa)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasakan nilai Tingkat Kesesuaian, 12. Kebersihan, keindahan, dan
PGCV dan Diagram Kartesius, faktor - kenyamanan rumah sakit.
faktor (atribut - atribut) yang berada pada 13. Karyawan selalu melakukam 3S (salam,
kuadran I sangat perlu untuk dilakukan senyum, sapa).
perbaikan. Perbaikan dimulai dari factor 14. Alat pemeriksaan yang lengkap dan
(atribut) yang memiliki nilai PGCV yg canggih.
tertinggi, sedangkan untuk faktor - faktor 15. Kesabaran karyawan dalam memberikan
yang berada pada kuadran III sebaiknya penjelasan kepada pelanggan.
dipertimbangkan perbaikannya. 16. Kedisiplinan petugas pelayanan.
Berdasarkan nilai tingkat kesesuaian 17. Toilet yang bersih dan tidak berbau.
(TK) dan nilai PGCV ada 19 atribut yang 18. Apotek yang lengkap.
Perlu perbaikan yaitu : 19.Tempat ibadah yang rapid an bersih.

1. Kepekaan karyawan terhadap keluhan Dari 19 atribut ini hanya atribut -


pelanggan. atribut yang berada pada kuadran I dan
2. Pelayanan pemeriksaan yang cepat dan kuadran III diagram Kartesius yang menjadi
tepat. prioritas untuk diperbaiki.
3. Penerimaan pasien dengan cepat dan Atribut yang perlu perbaikan adalah
mudah. atribut yang berada pada kuadran I dan
4. Ruang tunggu yang rapi dan bersih. kuadran III pada diagram Kartesius (gambar
5. Kegiatan rumah sakit sesuai dengan 2) yaitu : Kuadran I. Atribut - atribut yang
jadual yang telah ditetapkan. masuk di kuadran I adalah atribut - atribut
6. Kantin yang lengkap dan higienis. yang mempunyai tingkat kepentingan tingi
7. Kecepatan dan ketepatan dokter dalam sedangkan tingkat kepuasan yang rendah,
menetapkan diagnose penyakit. oleh sebab itu atribut - atribut pada kuadran
8. Kemudahan pasien (pelanggan) dlm ini perlu adanya perbaikan untuk
melaporkan pengaduan. meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan,
9. Ruang periksa yang nyaman. dengan urutan perbaikan seperti pada tabel
10. Ketersediaan pelayanan penunjang 2.
medis yang lengkap. Pada kuadran ini III atribut mempunyai
11. Kemampuan dokter dan perawat untuk tingkat kepuasan yang rendah tetapi
membuat pelanggan percaya terhadap menurut pelanggan juga mempunyai tingkat
perawatan. kepentingan yang rendah, oleh sebab itu

283
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dengan Metoda IPA dan PGC (M. Ibnu Mastur dkk)

Tabel 3 Atribut - atribut Dalam Kuadran III


No Atribut Kuisioner Dimensi TK A/H
1 Kemampuan dokter dan Empathy 78,46 A 3,49 4,44
perawat bisa membuat
pasien mempercayakan
sepenuhnya perawatan
2 Alat pemeriksaan yang Tangibles 78,85 A 3,51 4,46
lengkap dan canggih
3 Toilet yang bersih dan tidak Tangibles 79,94 A 3,53 4,41
berbau
4 Apotek yang lengkap Tangibles 80,06 A 3,61 4,51
5 Kedisiplinan petugas Empathy 81,06 A 3,49 4,30
pelayanan
6 Tempat ibadah yang rapi Tangibles 81,29 A 3,60 4,43
dan bersih
7 Area tempat parkir yang Tangibles 81,33 H 3,49 4,29
luas dan aman
8 Keadilan dalam pelayanan Asurrance 82,18 H 3,56 4,33
9 Laboratorium yang lengkap Tangibles 82,24 H 3,57 4,34
dan canggih
10 Memberikan kemudahan Tangibles 83,00 H 3,56 4,29
mencari informasi yang
dibutuhkan pasien berkaitan
dengan rencana pengobatan
11 Kerahasiaan data pasien Asurrance 86,80 H 3,76 4,33

perlu dipilih mana atribut pada kuadran ini 1. Ruang Tunggu yang Bersih.
yang perlu diperbaiki berdasarkan nilai Atribut ini nilai tingkat kepuasan 3,36
Tingkat Kesesuaian (Tk) dan nilai PGCV. yang masih jauh dari tingkat kepuasan
Atribut - atribut yang perlu diperbaiki maksimal yaitu 5 serta tingkat kesesuai
adalah atribut yang mempunyai tingkat 77,56. Perbaikan yang diusulkan antara
kesesuaian kurang dari 81,33% (kode A), lain jadual pembersihan lebih dari sekali
yang berada dalam kuadran I (yg utama), tiap hari, sehingga sebelum kotor sudah
dan yang berada dalam kuadran III (perlu dibersihkan kembali.
dipilih). Perbaikan yang dilakukan dengan 2. Kecepatan dan Ketepatan Dokter Dalam
memperhatikan apa yang telah dilakukan Mendiagnosa Penyakit.
oleh pihak rumah sakit, sehingga hal - hal Nilai tingkat kepuasan hanya 3,41 dan
yang masih dirasa kurang bisa ditambahkan tingkat kesesuaian 78,10, usulan
agar apa yang diharapkan pelanggan dapat perbaikannya peningkatan profesional
tercapai, misalnya; dokter dengan training atau studi lanjut.
3. Ketersediaan Pelayanan Penunjang
4.1. Usulan Perbaikan Atribut - atribut Medis yang Lengkap.
Pada Kuadran I Nilai kepuasan 3,46 dan tingkat
Atribut - atribut pada kuadran I perlu kesesuaian 78,57, usulan perbaikannya
diperbaiki karena memiliki tingkat adalah perlu perencanaan kebutuhan
kepentingan yang tinggi sedangkan tingkat peralatan penunjang medis berdasarkan
kepuasan pelanggan cukup rendah dengan pertumbuhan banyaknya pelanggan.
urutan sebagai berikut :

284
Teknoin Vol. 22 No. 4 Desember 2016 : 276-286

4. Ruang Pemeriksaan yang Nyaman. 5. Apotek yang lengkap. Perlu perencanaan


Nilai tingkat kepuasan 3,44 dan tingkat kebutuhan obat yang sesuai banyaknya
kesesuaian 78,76, usulan perbaikannya pertambahan pasien.
adalah perlu memperbaiki lay out ruang 6. Kedisiplinan petugan pelayanan. Perlu
beserta desain interiornya. SOP yang jelas dan pengawasan yang
5. Kebersihan, Keindahan, dan rutin.
Kenyamanan Rumah Sakit. 7. Tempat ibadah yang rapi dan bersih.
Nilai tingkat kepuasan 3,46 dan tingkat Jadwal pembersihan dan larangan tidur
kekesesuaian 80,13, usulan perbaikannya di musolla.
adalah perlunya penataan taman,
ruangan, dan desain interior maupun 5. KESIMPULAN
eksterior. Berdasarkan hasil pembahasan yang
6. Karyawan Selalu Melakukan 3S (Salam, telah dilakukan maka hasil penelitian di
Senyum, Sapa). RSUD Yogyakarta adalah :
Nilai tingkat kepuasan 3,46 dan tingkat
kesesuaian 80,40, usulan perbaikannya 1. Tingkat kepuasan pelangan baru
adalah secara rutin didakan training mencapai angka 3,479 dan tingkat
pembinaan sikap karyawan menghadapi kepentingan 4,279 dari angka maksimal
pelanggan. 5. Artinya masih cukup besar
kesenjangan antara apa yang diharapan
4.2. Usulan Perbaikan Atribut - atribut pelanggan dengan apa yang diterima oleh
Pada Kuadran III pelanggan, sehingga bisa dikatakan
Atribut - atribut pada kuadran I yang pelanggan merasa belum puas.
perlu diperbaiki dengan urutan sebagai Berdasarkan nilai PGCV dan diagram
berikut : Kartesius ada 12 atribut yang sangat
perlu untuk dilakukan perbaikan dari 19
1. Kemampuan dokter dan perawat untuk atribut yang perlu perbaikan, antara lain
membuat pelanggan (pasien) percaya Kepekaan karyawan terhadap keluhan
terhadap perawatan yang dialami. Usulan pelanggan (pasien), Ruang tunggu yang
perbaikannya perlu diadakan kursus dan rapi dan bersih, Penerimaan pasien yang
pelatihan bagi dokter dan perawat dalam cepat dan mudah.
bersikap, berbicara kepada pasien agar 2. Langkah - langkah yang perlu dilakukan
pasien yakin bahwa dokter dan perawat yaitu dengan memperhatikan apa yang
bisa menyembuhkan penyakitnya. telah dilakukan dengan menambah
2. Alat pemeriksaan yang lengkap dan inovasi - inovasi baru guna memperbaiki
canggih. kinerja atribut - atribut yang memerlukan
3. Usulan perbaikannya perlu dipikirkan perbaikan.
jenis alat dan dana yang dibutuhkan.
4. Toilet yang bersih dan tidak berbau.
Usulan perbaikannya jadual pembersihan
perlu ditambah dengan penambahan
parfum.

285
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rumah Sakit Dengan Metoda IPA dan PGC (M. Ibnu Mastur dkk)

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemo. Manajemen Rumah Sakit.


Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997.
Gaspersz, V. Manajemen Kualitas dalam
Industri Jasa. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1997.
Hadi, S. Analisis Butir Instrumen Angket,
Tes dan Nilai Skala dengan BASICA.
Yogyakarta: Andi Offset, 1991.
Kotler, P. Manajemen Pemasaran Jilid I
Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga, 1994.
Martilla, & James. Importance-Performance
Analysis. Journal of Marketing , 41,13-
17, 1997.
Nusaputra, N., Choiri, M., & Wijaya Nata,
L. T. Analisis peningkatan Kualitas
Pelayanan Bengkel Dengan Metode
SERVQUAL,IPA,PGCV, 2014.
Parasuraman, A., Zeithaml, & Berry.
Servqual : A Multiple-item Scale for
Measuring Customer Perceptions for
Service Quality. Journal of Retailing,
1998.
Supranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2001.
Tjiptono, F. Manajemen Jasa. Yogyakarta:
Andi Offset, 1996.
Wicaksono, B., Setyanto, N. W., & Oke.
Analisis Kepuasan Pelanggan pada
Pelayanan Kesehatan dengan
Menggunakan Metode PGCV dan
Entropy (RS Mardi Waluyo), 2014.

286

You might also like