You are on page 1of 13

Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194

https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic


Factors on the Quality of Life of Patients with Breast Cancer
at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta
Lusiatun1), Ambar Mudigdo2), Bhisma Murti1)
1)Masters Program in Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta
2)Department of Anatomical Phatology, Faculty of Medicine,
Sebelas Maret University, Surakarta

ABSTRACT

Background: Breast cancer is the highest cancer among women in the world. Patients with breast
cancer experience various changes, including physical, psychological and social changes. This
changes affect their quality of life. This study aimed to determine the effect of self-efficacy, family
support, and socio-economic factors on health-related quality of life of patients with breast cancer.
Subjects and Method: This was an analytic observational study with cross sectional design. The
study was conducted at Dr Moewardi Hospital, Surakarta. A total of 63 patients with breast cancer
diagnosis were selected for this study by purposive sampling. The dependent variable was health-
related quality life, consisting of global health status, physical function, role function, emotional
function, social function, fatigue, pain, body image, financial hardship, and future perspective. The
independent variables were self-efficacy, family support, education, and family income. The data
were collected by questionnaire and medical record, and then were analyzed by multiple logistic
regression.
Results: Average age (and standard deviation) of the breast cancer patients under study was
50.21±7.67 years. Average score of quality of life in the global health status dimension was
73.81±10.97. Multiple logistic regression analysis showed positive effect of self-efficacy
(OR=3.45;95% CI=0.98 to 12.12; p=0.053), family support (OR=2.67; 95%CI=0.84 to 8.46;
p=0.096), education (OR=3.99; 95%CI=1.15 to 13.79; p=0.028), and family income (OR=1.51;
95%CI=0.43 to 5.26; p=0.518) on global health status.
Conclusion:Self-efficacy, family support, education, and family income have positive and
significant effects on global health status.

Keywords: self-efficacy, family support, social economy, quality of life, breast cancer

Correspondence :
Lusiatun. Masters of Public Health, Sebelas Maret University, Surakarta.
Email: lusiatun12@gmail.com. Mobile: 085743778941

LATAR BELAKANG menengah (WHO, 2015). Indonesia saat ini


Epidemiologi penyakit saat ini telah sedang mengalami double burden penyakit,
mengalami pergeseran, yaitu perubahan disamping PTM telah menjadi beban
pola penyakit yang pada awalnya di domi- utama, penyakit menular juga masih
nasi penyakit menular, sekarang lebih menjadi beban berat (Kemkes RI, 2015).
didominasi penyakit tidak menular (PTM)
(Kemkes RI, 2013). PTM setiap tahunnya Penyakit kanker termasuk dalam
membunuh sekitar 38 juta jiwa dan hampir salah satu PTM penyebab kematian ter-
tiga perempat dari kematian tersebut ter- banyak setelah penyakit jantung (WHO,
jadi di negara berpenghasilan rendah dan 2015). The International Agency for Re-
search on Cancer (IARCH) tahun 2012

182 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Lusiatun et al.,/ The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic Factors

memperkirakan 14.1 juta kasus baru kanker perawatan paliatif (pengurangan rasa sakit,
diseluruh dunia, yang mana sekitar 8 juta dukungan spiritual dan psikososial) untuk
kasus tersebut terjadi di negara-negara ber- mengurangi penderitaan pasien dan keluar-
kembang. Permasalahan kanker di Indo- ganya (WHO, 2015).
nesia terus mengalami peningkatan. Lapor- penderita kanker akan mengalami
an dari Global Burden Cancer (GLOBO- perubahan fisik dan psikis karena harus
CAN) tahun 2012 memperkirakan insidens menyesuaikan diri dengan kondisi yang
kanker di Indonesia sebesar 134 per baru dalam hidupnya. Kesedihan, kekhawa-
100,000 penduduk (Kemkes RI, 2015). tiran, ketakutan akan masa depan dan
Kanker payudara merupakan jenis kematian selalu menjadi masalah bagi
kanker dengan frekuensi tertinggi di dunia penderita kanker. Selain itu pengobatan
yang terjadi pada perempuan, sekitar 1.7 yang berlangsung lama memiliki efek
juta kasus baru dan diperkirakan 521,900 kesakitan yang tinggi dan kekhawatiran
kematian akibat kanker payudara terjadi terhadap biaya pengobatan yang ber-
pada tahun 2012 (American Cancer Socie- dampak pada kondisi yang semakin lemah
ty, 2015). Berdasarkan data dari GLOBO- bahkan depresi. Penderitaan tersebut akan
CAN (2012), estimasi persentase kasus baru berpengaruh terhadap kualitas hidupnya
pada penyakit kanker payudara yaitu se- (Prastiwi, 2012). Keyakinan atau efikasi diri
besar 43.3% dan persentase kematian se- berpengaruhterhadap bagaimana seseorang
besar 12.9%. Estimasi insidens kanker bertindak untuk kesehatan pribadi dan
payudara di Indonesia sebesar 40 per mengenai mind set perilaku kesehatan
100,000 perempuan, angka ini meningkat (Palsdottir, 2008 dalam Endang, 2012).
dibanding tahun 2002 yang hanya sebesar Efikasi diri sangat berperan bagi pasien
26 per 100,000 perempuan (Kemkes RI, dalam pencarian obat agar dapat sembuh
2015). atau meminimalkan sel-sel kanker payu-
Kanker atau tumor ganas merupakan dara (Endang, 2012). Hasil penelitian De
pertumbuhan dan penyebaran sel/ jaringan Groot (2002) dalam Kemkes RI (2015)
yang tidak terkendali, terus bertumbuh menunjukkan bahwa kanker berpengaruh
atau bertambah, dan immortal (tidak dapat terhadap kondisi psikologis pasien untuk
mati) (Kemkes RI, 2013; American Cancer mengalami kondisi tertekan atau distress.
Society, 2015). Kanker payudara merupa- Beberapa hasil penelitian juga menunjuk-
kan karsinoma yang berasal dari duktus kan bahwa kondisi psikologis pasien kanker
atau lobulus payudara (Suyatno dan dengan kondisi distress yang selalu mem-
Pasaribu, 2010). peroleh dukungan sosial ternyata ber-
Pengetahuan yang kurang tentang hubungan positif terhadap berkurangnya
kanker payudara, merupakan salah satu depresi.
penyebab kasus kanker payudara terlambat Berdasarkan data dari RSUD DR
ditangani. Ketika kanker payudara ter- Moewardi Surakarta pada bulan Februari
deteksi secara dini dan memperoleh diag- 2016 diperoleh data kunjungan pasien
nosis serta pengobatan yang memadai, kanker payudara untuk tahun 2014 seba-
maka akan ada kesempatan lebih besar nyak 9,909 pasien rawat jalan dan 3,583
bahwa kanker payudara dapat disembuh- pasien rawat inap. Sedangkan pada tahun
kan. Jika terlambat dideteksi, pengobatan 2015 mengalami peningkatan yakni 13,221
kuratif sering tidak efektif lagi. Sehingga kunjungan pasien rawat jalan dan 4,596
pendekatan yang efektif adalah dengan pasien rawat inap. Angka kejadian kanker

e-ISSN: 2549-0273 (online) 183


Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

payudara terus mengalami peningkatan kanker) dan nilai kualitas hidup pasien
setiap tahunnya. kanker payudara beradasarkan hasil dari
Berdasarkan latar belakang tersebut EORTC QLQ-C30.
peneliti tertarik untuk mengetahui peng- Tabel 1 menunjukkan bahwa pende-
aruh efikasi diri, dukungan keluarga dan rita kanker payudara termuda berusia 26
sosial ekonomi terhadap kualitas hidup tahun dan tertua 73 tahun. Dengan rata-
pasien kanker payudara di RSUD Dr. rata mengalami kanker payudara pada usia
Moewardi. 50 tahun. Untuk tingkat pendidikan ibu
sebanyak 33 orang (52.4%) berpendidikan
SUBJEK DAN METODE kurang dari SMA dan 30 orang (47.6%)
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif berpendidikan lebih atau sama dengan
dengan studi analitik observasional deng- SMA. Sebagian besar pendapatan keluarga
an pendekatan cross sectional. Penelitian ibu kurang dari UMR yaitu sebanyak
ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi, 60.3%. Sedangkan untuk status penikahan
Subjek penelitian sebanyak 63 orang, sebanyak 84.1% menikah, dan selebihnya
dengan menggunakan teknik purposive janda atau belum menikah. Berdasarkan
sampling. Subjek penelitian ini adalah stadium kanker pasien kanker payudara
pasien kanker payudara yang melakukan yang terbanyak pada stadium III yaitu
pemeriksaan di instalasi rawat jalan Poli sebanyak 30 orang (47.6%). Sedangkan
Onkologi pada bulan Maret hingga Mei untuk lama menderita kanker yang ter-
2016. Variabel dependen dalam penelitian banyak kurang dari 2 tahun yaitu sebanyak
ini adalah kualitas hidup pasien kanker 42.9%.
payudara yang terdiri dari status kesehatan b. Analisis multivariat
global, fungsi fisik, fungsi peran, fungsi Analisis multivariat yang digunakan adalah
emosional, fungsi sosial, simptom kelelah- model regresi logistik ganda, dengan pre-
an, nyeri, dan kesulitan finansial. Peng- diktor kualitas hidup pasien kanker payu-
ambilan data kualitas hidup menggunakan dara. Variabel independen dalam penelitian
kuesioner The European Organisation for ini meliputi efikasi diri, dukungan keluarga,
Research and Treatment of Cancer Quality tingkat pendidikan ibu dan pendapatan
of Life Questionnaire version 3.0 (EORTC keluarga.
QLQ-C30 version 3.0). Sedangkan variabel 1. Efikasi diri
independen terdiri dari efikasi diri, du- Terdapat pengaruh positif kuat antara
kungan keluarga, tingkat pendidikan ibu, efikasi diri terhadap status kesehatan global
dan pendapatan keluarga. Pengambilan dan secara statistik hampir signifikan.
data pada variabel independen menggu- Pasien dengan efikasi diri tinggi mening-
nakan kuesioner. Data dianalisis menggu- katkan status kesehatan global sebesar 4
nakan analisis regresi logistik ganda. kali lebih besar daripada pasien dengan
efikasi diri rendah (OR=3.45; CI 95%=0.98
HASIL hingga 12.12; p=0.053).
a. Analisis univariat Terdapat pengaruh yang positif kuat
Karakteristik subjek penelitian diperoleh antara efikasi diri terhadap fungsi fisik dan
dari data sosiodemografik (usia, pendidik- secara statistik mendekati signifikan (OR=
an, pendapatan keluarga, sumber biaya 3.09; CI 95%=0.96 hingga 9.98; p=0.059),
pengobatan, dan status pernikahan), data untuk fungsi peran terdapat pengaruh
klinis (stadium kanker dan lama menderita positif lemah tetapi secara statistik tidak

184 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Lusiatun et al.,/ The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic Factors

signifikan (OR=1.46; CI 95% =0.44 hingga 95% CI=0.61 hingga 6.01), terdapat peng-
4.82; p=0.534), terdapat pengaruh yang aruh positif sedang terhadap fungsi sosial
positif sedang pada fungsi emosional tetapi tetapi secara statistik tidak signifikan (OR=
secara statistik tidak signifikan (OR=1.93; 1.65; CI 95%= 0.51 hingga 5.3; p=0.397).
Tabel 1. Karakteristik sosiodemografi dan data klinis subjek penelitian
No. Karakteristik subjek n (%) Mean (SD) Range
1. Usia ibu (tahun)
a. < 45 14 (22.2) 50.21 (7.67) 26 hingga 73
b. ≥ 45 49 (77.8)
2. Tingkatpendidikan
a. Rendah <SMA 33 (52.4)
b. Tinggi ≥SMA 30 (47.6)
3. Pendapatan keluarga
(rupiah)
1,512,698 600,000 hingga
a. Rendah <UMR 38 (60.3)
(983,204) 4,000,000
b. Tinggi ≥UMR 25 (39.7)
4. Status pernikahan
a. Belum menikah 2 (3.2)
b. Menikah 53 (84.1)
c. Janda 8 (12.7)
5. Stadium kanker
a. Stadium II 21 (33.3)
b. Stadium III 30 (47.6)
c. Stadium IV 12 (19)
6. Lama menderita kanker
(bulan)
a. < 2 tahun (24 bulan) 27 (42.9) 33.29 (31.15) 2 hingga 106
b. 2-5 tahun (24-60 bulan) 23 (36.5)
c. ≥ 5 tahun (≥60 bulan) 13 (20.6)

Terdapat pengaruh negatif efikasi diri 0.86 hingga 8.44; p=0.088). Dukungan ke-
terhadap rasa kelelahan dan secara statistik luarga berpengaruh positif terhadap fungsi
hampir signifikan (OR= 0.33; 95% CI=0.09 emosional (OR= 1.77; CI 95%=0.58 hingga
hingga 1.22; p= 0.098), untuk rasa nyeri 5.32; p=0.312), dan fungsi sosial (OR=3.70;
juga terdapat pengaruh terbalik tetapi CI 95%=1.20 hingga 11.43; p=0.023).
secara statistik tidak signifikan (OR=0.43; Dukungan keluarga berpengaruh negatif
CI 95%=0.13 hingga 1.42; p=0.166), dan terhadap kelelahan dan secara statistik
terdapat pengaruh terbalik terhadap kesu- signifikan (OR=0.25; CI95%=0.08 hingga
litan finansial dan secara statistik signifikan 0.85; p=0.026) dan rasa nyeri (OR= 0.29;
(OR=0.25; CI 95%=0.07 hingga 0.35; p= CI95% =0.09 hingga 0.93; p=0.037), serta
0.035). Pasien dengan efikasi diri tinggi berpengaruh positif terhadap kesulitan
akan menurunkan kelelahan dan rasa nyeri. finansial tetapi secara statistik tidak signifi-
Dukungan keluarga kan (OR=0.61; CI95%= 0.19 hingga 1.95;
Dukungan keluarga berpengaruh positif p=0.405).
kuat terhadap status kesehatan global tetapi Dukungan keluarga memiliki penga-
tidak signifikan secara statistik (OR=2.67; CI ruh positif terhadap citra tubuh (OR=1.28;
95%= 0.84 hingga 8.46; p=0.096). Dukungan CI95%=0.41 hingga 4.01; p=0.254) dan
keluarga berpengaruh positif terhadap fungsi berpengaruh positif terhadap perspektif
fisik (OR=2.84; CI 95%=0.89 hingga 9.01; akan masa depan (OR=2.74; CI95%=0.87
p=0.076), fungsi peran (OR= 2.69; CI 95%= hingga 8.64; p=0.085.
e-ISSN: 2549-0273 (online) 185
Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

Tabel 2. Hasil analisis regresi logistik ganda pada efikasi diri, dukungan keluara,
tingkat pendidikan dan pendapatan keluarga terhadap kualitas hidup pasien
kanker payudara
Variabel Independen
Variabel Dependen Tingkat Pendapatan
Efikasi Dukungan
pendidikan ibu keluarga
diri (tinggi) keluarga (kuat)
≥SMA ≥UMR
-2 log
QLQ- OR p OR p OR p OR p
R2 Likeli-
C30 (95% CI) (95% CI) (95% CI) (95% CI)
hood
Kesehat- 29,6 71.15 3.45 0.053 2.67 0.096 3.99 0.028 1.51 0.518
an global (0.98−12.12) (0.84−8.46) (1.15−13.79) (0.43−5.26)
Fungsi 20.3 72.59 3.09 0.059 2.84 0.076 1.22 0.741 1.36 0.625
fisik (0.96−9.98) (0.89−9.01) (0.37−3.99) (0.40−4.57)
Fungsi 22.8 74.81 1.46 0.534 2.69 0.088 2.47 0.123 2.48 0.137
peran (0.44−4.82) (0.86−8.44) (0.78−7.80) (0.74−8.23)
Fungsi 13,5 80.46 1.93 0.258 1.77 0.312 1.65 0.377 2.05 0.217
emosio- (0.61−6.01) (0.58−5.32) (0.54−5.01) (0.66−6.38)
nal
Fungsi 21.0 76.41 1.65 0.397 3.70 0.023 1.37 0.585 1.94 0.272
sosial (0.51−5.30) (1.20−11.43) (0.44−4.34) (0.59−6.29)
Kelelah- 32,9 67.08 0.33 0.098 0.25 0.026 0.21 0.020 0.83 0.790
an (0.09−1.22) (0.08−0.85) (0.06−0.78) (0.22−3.07)
Nyeri 22,1 75.21 0.43 0.166 0.29 0.037 0.88 0.833 0.45 0.202
(0.13−1.42) (0.09−0.93) (0.27−2.85) (0.13−1.52)
Kesulitan 28.9 71.93 0.25 0.035 0.61 0.405 0.37 0.107 0.27 0.042
finansial (0.07−0.35) (0.19−1.95) (0.11−1.24) (0.07−0.96)

2. Tingkat pendidikan ibu (OR=0.37; 95% CI=0.11 hingga 1.24; p=


Tingkat pendidikan ibu berpengaruh positif 0.107).
kuat terhadap status kesehatan global dan 3. Pendapatan keluarga
secara statistik signifikan (OR=3.99; CI Pendapatan keluarga berpengaruh positif
95%=1.15 hingga 13.79; p=0.028). Tingkat terhadap status kesehatan global, tetapi
pendidikan ibu yang tinggi akan mening- secara statistik tidak signifikan (OR=1.51;
katkan status kesehatan global sebesar 4 CI95%=0.43 hingga 5.26; p=0.518).
kali dibandingkan dengan ibu yang berpen- Pendapatan keluarga berpengaruh
didikan rendah. positif terhadap fungsi fisik (OR=1.36; CI
Tingkat pendidikan ibu berpengaruh 95%=0.40 hingga 4.57; p=0.625), fungsi
positif terhadap fungsi fisik (OR=1.22; CI peran (OR=2.48; CI95%=0.74 hingga 8.23;
95%=0.37 hingga 3.99; p=0.741), fungsi p=0.137), fungsi emosional (OR=2.05; CI
peran (OR=2.47; CI95%=0.78 hingga 6.90; 95%=0.66 hingga 6.38; p=0.217), dan
p=0.780), untuk fungsi sosial (OR=01.37; fungsi sosial (OR=1.94; CI95%=0.59 hingga
CI95%=0.44 hingga 4.34; p=0.585) dan 6.29; p=0.272).
fungsi emosional (OR=1.65; CI95%=0.54 Pendapatan keluarga berpengaruh
hingga 5.01; p=0.377). negatif dan tidak signifikan secara statistik
Tingkat pendidikan ibu berpengaruh terhadap kelelahan (OR=0.83; CI95%=0.22
negatif terhadap rasa kelelahan OR=0.21; hingga 3.07; p=0.790), nyeri (OR=0.45; CI
95% CI=0.06 hingga 0.78; p=0.020), rasa 95%=0.13 hingga 1.52; p=0.202) dan ter-
nyeri (OR=0.88; 95% CI=0.27 hingga 2.85; hadap kesulitan finansial (OR=0.27; CI
p=0.833) dan terhadap kesulitan finansial 95%=0.07 hingga 0.96; p=0.042).

186 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Lusiatun et al.,/ The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic Factors

PEMBAHASAN emosional, dan fungsi sosial. Semakin


1. Efikasi Diri tinggi nilai pada skala fungsi ini, maka kua-
a. Pengaruh efikasi terhadap status litas hidupnya semakin baik.
kesehatan global Efikasi diri dalamsecara umum
Kualitas hidup pada status kesehatan global memiliki pengaruh positif terhadap kualitas
terdiri dari penilaian kesehatan secara hidup pasien kanker payudara pada skala
umum dan penilaian kesejahteraan umum fungsi QLQ-C30. Pengaruh tersebut yaitu
pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan positif kuat terhadap aspek fungsi fisik dan
bahwa efikasi diri memiliki pengaruh secara statistik mendekati signifikan (OR=
positif kuat terhadap status kesehatan 3.09), untuk fungsi peran terdapat penga-
global, ditunjukkan dengan hasil uji statis- ruh positif lemah tetapi secara statistik
tik analisis multivariat dengan nilai (OR= tidak signifikan (OR=1.46), terdapat penga-
3.15; 95% CI=0.98 hingga 10.11; p=0.054), ruh yang positif sedang pada fungsi emo-
artinya bahwa efikasi diri yang tinggi dapat sional tetapi secara statistik tidak signifikan
meningkatkan kualitas hidup sebanyak 3.15 (OR=1.93), dan terdapat pengaruh positif
kali. Dalam hubungan ini secara statistik sedang terhadap fungsi sosial tetapi secara
hampir signifikan, dengan peran kebetulan statistik tidak signifikan (OR=1.65). Yang
yang terjadi sebanyak 54 dari 1,000 temu- artinya bahwa efikasi diri yang tinggi akan
an. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian berpengaruh meningkatkan kualitas hidup
Liang et al., (2016) bahwa efikasi diri me- pada aspek fungsi fisik, fungsi peran, fungsi
mainkan peran penting dalam perilaku emosional dan fungsi sosial. Semakin besar
kesehatan, yang akan berdampak pada nilai OR maka semakin besar pula peng-
meningkatnya kesehatan seseorang. aruhnya.
Menurut teori Bandura (1994) efikasi Sesuai dengan teori SCT bahwa
dirimerupakan keyakinan seseorang ter- proses sosial dan kognitif seseorang akan
hadap kemampuannya untuk mengatur dan berpengaruh terhadap motivasi, emosi dan
melakukan sesuatu yang berpengaruh da- tindakan manusia (Tarsidi, 2010). Sese-
lam hidupnya. Efikasi diri membantu me- orang yang didiagnosis menderita kanker
nentukan seberapa banyak usaha yang akan mengalami berbagai macam reaksi
dikeluarkan seseorang dalam suatu peri- emosi atau tindakan negatif, seperti me-
laku, berapa lama mereka akan bertahan narik diri dari lingkungan sekitar, mengon-
dalam menghadapi rintangan dan seberapa sumsi oba-obat penenang. Bahkan bebe-
kuat mereka dalam menghadapi situasi rapa penderita ada juga yang menolak
yang merugikan. Sehingga semakin tinggi untuk operasi, melanjutkan kemoterapi dan
efikasi diripenderita kanker payudara,maka atau tidak berobat, sehingga hal ini dapat
mereka akan berusaha mengatasi masalah memperparah keadaannya (Chan dan
yang terjadi pada dirinya melalui usaha Haber, 2007 dalam Endang, 2012).
untuk memperoleh kesembuhan dan men- Efikasi diri sangat berpengaruh dalam
jauhi hal-hal yang dapat menurunkan pencapaian keberhasilan seseorang. Se-
status kesehatannya hingga diperlukan peran efikasi dalam hal
b. Pengaruh efikasi terhadap skala ini. Keberhasilan dan kesejahteraan manu-
fungsi QLQ-C30 sia dapat dicapai dengan rasa optimis,
Kualitas hidup pada skala fungsi QLQ-Q30 ketika dalam realita sosial banyak sekali
yang dianalisis dalam penelitian ini meli- tantangan hidup seperti hambatan, keseng-
puti aspek fungsi fisik, fungsi peran, fungsi saraan, kemunduran, frustasi dan ketidak-

e-ISSN: 2549-0273 (online) 187


Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

adilan yang harus dihadapi. Rasa efikasi distress yang mempengaruhi kualitas hidup
diri yang tinggi akan menciptakan daya pasien kanker payudara.
tahan terhadap tantangan tersebut, sehing- Rasa efikasi yang tinggi akan menjadi
ga mampu untuk melakukan berbagai suatu upaya untuk memecahkan masalah
usaha dan latihan mengontrol diri (Rini, yang mereka hadapi dan meningkatkan
2011). Sehingga pasien dengan efikasi diri kualitas hidup mereka melalui usaha yang
yang tinggi akan berusaha untuk selalu terpadu. Keyakinan yang tinggi, seberapa
meningkatkan fungsi fisik, emosi, peran, banyak usaha yang dilakukan, dan seberapa
kognitif dan sosialnya. Mereka akan ber- kuat terhadap hambatan yang ditemui akan
pikir optimis terhadap penyakitnya dan berpengaruh terhadap keberhasilan kolektif
selalu berusaha mengendalikan diri agar dari usaha yang dilakukan (Bandura, 1994).
tetap kuat menghadapi masalahnya. Para penderita kanker akan selalu berusaha
c. Pengaruh efikasi terhadap skala mengatasi segala macam gejala ketidak-
simptom dan dampak pada QLQ- nyamanan akibat penyakit kanker atau
C30 akibat dari pengobatannya. Dengan keya-
Kualitas hidup pada skala simptom dan kinan yang tinggi pasien akan berusaha
dampak pada QLQ-C30 yang dianalisis tetap bertahan dengan kondisi yang buruk.
dalam penelitian ini terdiri dari simptom 2. Dukungan keluarga
kelelahan, rasa nyeri dan kesulitan finan- a. Pengaruh dukungan keluarga ter-
sial. Semakin besar nilai pada skala simp- hadap status kesehatan global
tom dan dampak ini maka kualitas hidup- Dalam penelitian ini, dukungan keluarga
nya semakin buruk. memiliki hubungan positif sedang terhadap
Dalam penelitian ini secara umum status kesehatan global pasien kanker
efikasi diri memiliki pengaruh menurunkan payudara, dengan nilai OR=2.67 artinya
skala simptom dan dampak pada QLQ-C30 bahwa dukungan keluarga yang kuat me-
pasien kanker payudara. Efikasi diri ber- ningkatkan status kesehatan global sebesar
pengaruh menurunkan terhadap simptom 2.67 kali lebih tinggi daripada pasien
kelelahan (OR=0.33), simptom nyeri (OR= dengan dukungan keluarga yang lemah.
0.43), dan berpengaruh menurunkan ter- Hal ini sejalan dengan penelitian yang
hadap dampak kesulitan finansial (OR= dilakukan oleh Castro (2013) bahwa semua
0.25). Pasien kanker payudara dengan efi- dukungan terutama dukungan keluarga dan
kasi diri yang tinggi akan menurunkan teman-teman berperan penting dalam me-
simptom/keluhan dan dampak akibat pe- ningkatkan aspek kualitas hidup secara
nyakit kanker payudara, khususnya terha- umum, kepuasan terhadap kesehatan, fisik,
dap simptom kelelahan, simptom nyeri dan psikologis, sosial dan lingkungan.
kesulitan finansial dibandingkan dengan Jaringan sosial yang lebih besar
pasien yang efikasi dirinya rendah. Sema- diperkirakan memiliki prognosis yang lebih
kin kecil nilai OR maka semakin besar baik bagi penderita kanker payudara, tetapi
pengaruh menurunkan simptom dan hubungan ini tergantung pada kualitas dan
dampak akibat penyakit kanker payudara, beban hubungan keluarga (Kroenke et al.,
sehingga kualitas hidupnya semakin baik. 2013). Model teori SCT Bandura menun-
Menurut Liang et al., (2016) mana- jukkan bahwa lingkungan merupakan salah
jemen simptom dengan efikasi diri pada satu model yang berpengaruh terhadap
penderita kanker payudara merupakan perilaku seseorang. Dukungan keluarga
mekanisme penting untuk mengatasi gejala merupakan salah satu contoh model ling-

188 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Lusiatun et al.,/ The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic Factors

kungan yang berpengaruh dalam menen- keluarga akan berpengaruh terhadap sema-
tukan perilaku penderita kanker payudara kin meningkatnya kualitas hidup pada
dalam mengatasi penyakitnya yang akan skala fungsi pasien kanker payudara.
berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. c. Pengaruh dukungan keluarga ter-
Dalam menghadapi masalahnya, penderita hadap skala simptom dan dampak
kanker memerlukan dukungan dari orang- pada QLQ-C30
orang di sekitarnya terutama keluarga. Dukungan keluarga berpengaruh terbalik
Keluarga merupakan salah satu alasan atau negatif dan signifikan secara statistik
mereka ingin sembuh. Ketika ada dukung- terhadap kelelahan (OR=0.25; 95%CI=0.08
an dari keluarga, mereka akan merasa hingga 0.85; p=0.026) dan rasa nyeri (OR=
diperhatikan dan kehadirannya masih diha- 0.29; 95%CI=0.09 hingga 0.93; p= 0.037),
rapkan. Sehingga mereka akan berusaha serta berpengaruh negatif terhadap kesu-
untuk selalu semangat dan berkeinginan litan finansial tetapi secara statistik tidak
untuk selalu meningkatkan kesehatannya. signifikan (OR=0.61; 95%CI= 0.19 hingga
b. Pengaruh dukungan keluarga ter- 1.95; p=0.405). Dukungan keluarga yang
hadap skala fungsi QLQ-C30 kuat dapat menurunkan skala simptom dan
Dalam penelitian ini secara umum dukung- dampak, dibandingkan dengan yang memi-
an keluarga memiliki pengaruh positif ter- liki dukungan keluarga lemah.
hadap kualitas hidup pasien kanker. Northouse et al., (2005) menyatakan
Dukungan keluarga berpengaruh positif bahwa dalam perawatan pasien kanker
terhadap fungsi fisik (OR=2.84), fungsi payudara yang ditambah intervensi kelu-
peran (OR=2.69), fungsi emosional (OR= arga secara signifikan menurunkan rasa
1.77), dan fungsi sosial (OR=3.70). Dukung- putus asa dan perasaan negatif dibanding-
an keluarga yang tinggi dapat mening- kan yang tanpa intervensi keluarga. Efek
katkan kualitas hidup pada skala fungsi intervensi ini terutama terlihat jelas pada
QLQ-C30 pada aspek fungsi fisik, fungsi tiga bulan pertama.
peran, fungsi emosional dan fungsi sosial. Masalah kesehatan individu merupa-
Menurut Krug et al., (2016) keluarga pasien kan suatu komponen dari sistem peme-
kanker turut serta dalam perawatan paliatif liharaan dari individu yang bersangkutan,
di rumah, memahami ketergantungan/ individu sebagai bagian dari keluarga dan
ketidakmampuan penderita kanker dan masyarakat, yang meliputi aspek biomedis,
keluarga sebagai penyedia layanan bagi psikologis, aspek pengetahuan, sikap dan
mereka dalam keperluan sehari-hari. Ber- perilaku, aspek sosial dan lingkungan (Pra-
dasarkan hasil penelitiannya menyatakan setyawati, 2009). Peran keluarga sangat
bahwa pasien yang menjalani perawatan diperlukan dalam upaya membantu meng-
paliatif dengan melibatkan keluarganya, urangi gejala yang muncul akibat penyakit
kualitas hidupnya secara keseluruhan me- kanker dan atau efek terapi kanker.
ningkat menjelang akhir kehidupan, walau- 3. Tingkat pendidikan ibu
pun secara fungsi fisik menurun. a. Pengaruh tingkat pendidikan ibu
Salah satu fungsi keluarga adalah terhadap status kesehatan global
untuk perawatan/ pemeliharaan kesehatan, Dalam penelitian ini tingkat pendidikan ibu
mempertahankan kesehatan anggota ke- memiliki pengaruh positif kuat terhadap
luarga agar tetap memiliki produktivitas status kesehatan global dan secara statistik
tinggi (Friedman dalam Prasetyawati, signifikan (OR=3.99), artinya bahwa ting-
2011). Sehingga semakin besar dukungan kat pendidikan ibu ≥SMA dapat mening-

e-ISSN: 2549-0273 (online) 189


Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

katkan status kesehatan global sebesar 4 (Pratiwi, 2012; Oemiati et al., 2011). Se-
kali. Secara statisktik hubungan ini signi- hingga semakin tinggi pendidikan akan
fikan karena peran kebetulannya sangat berpengaruh terhadap perilaku kesehatan
kecil yaitu kurang dari 28 dari 1,000 seseorang, yang akan berimplikasi pada
temuan yang ada (p=0.028). meningkatnya kualitas hidup seseorang.
Berdasarkan hasil penelitian oleh c. Pengaruh tingkat pendidikan ibu
Pradono dan Sulistyowati (2013) status terhadap skala simptom QLQ-C30
kesehatan berhubungan positif dan signifi- Tingkat pendidikan ibu berpengaruh nega-
kan dengan pengetahuan (51,6%), perilaku tif terhadap rasa kelelahan (OR=0.21), rasa
hidup sehat 48.2%) dan tingkat pendidikan nyeri (OR=0.88) dan terhadap kesulitan
(47.1%). Ada efek positif dari lamanya finansial (OR=0.37). Artinya tingkat pendi-
(tahun) pendidikan terhadap kesehatan dikan ibu ≥SMA dapat menurunkan skala
yang konsisten. Lamanya tahun pendidikan simptom pada kelelahan, rasa nyeri dan
dapat mengembangkan kapasitas kehidup- kesulitan finansial.
an yang efektif yang pada akhirnya akan Kualitas hidup pasien kanker payu-
mempengaruhi kesehatan seseorang, ter- dara juga dipengaruhi oleh faktor sosio-
masuk bekerja paruh waktu, dapat menja- demografik antara lain umur, tingkat pen-
lankan pekerjaan dengan baik, meningkat- didikan, pekerjaan dan status pernikahan
kan kesejahteraan, ekonomi, dapat meng- (Chistina, 2011). Pendidikan yang tinggi
kontrol diri, dukungan sosial lebih besar, mengajarkan orang untuk berpikir lebih
dan bergaya hidup sehat (Pradono dan logis dan rasional, dapat melihat suatu isu
Sulistyowati, 2013). dari berbagai sisi sehingga dapat melaku-
b. Pengaruh tingkat pendidikan ibu kan analisis dan memcahkan suatu masalah
terhadap skala fungsi QLQ-C30 dengan lebih baik. Pendidikan yang lebih
Dalam penelitian ini secara umum tingkat tinggi memperbaiki ketrampilan kognitif
pendidikan memiliki pengaruh positif ter- yang diperlukan untuk dapat terus belajar
hadap kualitas hidup pada skala fungsi di luar sekolah (Laflamme, 2004 dalam
QLQ-C30. Tingkat pendidikan ibu berpeng- Pradono dan Setyowati, 2013). Dengan
aruh positif terhadap fungsi fisik (OR=- tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan
1.22), fungsi peran (OR=2.47), untuk fungsi mempengaruhi ibu dalam menyikapi
sosial (OR=01.37) dan fungsi emosional masalah yang ada, khususnya menghadapi
(OR=1.65). Dalam hal ini menunjukkan rasa kelelahan, mual muntah dan nyeri.
bahwa tingkat pendidikan ibu dapat me- 4. Pendapatan keluarga
ningkatkan kualitas hidup pasien kanker a. Pengaruh pendapatan keluarga
payudara pada aspek fungsi fisik, fungsi terhadap status kesehatan global
peran, fungsi emosional dan fungsi sosial. Jumlah pendapatan keluarga memiliki
semakin besar nilai OR maka pengaruh pengaruh positif terhadap status kesehatan
hubungannya semakin besar. global pasien kanker payudara, dengan
Kualitas hidup penderita kanker nilai (OR=1.51), yang artinya bahwa penda-
dipengaruhi oleh pemahaman individu ter- patan keluarga di atas UMR dapat mening-
hadap penyakitnya sehingga seseorang tahu katkan status kesehatan sebesar 1.51 kali.
cara menjaga kesehatan. Semakin tinggi Status ekonomi yang semakin me-
pendidikan, maka paparan informasi ten- ningkat, kebutuhan terhadap pelayanan
tang penyakit kanker semakin besar diban- kesehatan juga akan meningkat. Kelompok
dingkan dengan yang pendidikan rendah ekonomi menengah ke atas paparan infor-

190 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Lusiatun et al.,/ The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic Factors

masi tentang penyakit kanker akan lebih c. Pengaruh pendapatan keluarga


besar dibandingkan dengan kelompok eko- terhadap skala simptom QLQ-C30
nomi menengah ke bawah (Oemiati et al, Jumlah pendapatan keluarga memiliki
2011). Selain pemahaman tentang penyakit, pengaruh menurunkan skala simptom
biaya pengobatan menjadi kekhawatiran QLQ-C30 pada simptom kelelahan (OR=
khusus bagi penderita kanker, sehingga 0.83), nyeri (OR=0.45) dan terhadap ke-
akan berpengaruh terhadap kualitas hidup sulitan finansial (OR=0.27). Apabila simp-
pasien kanker (Prastiwi, 2012). Menurut tom semakin menurun maka kualitas
Budiman et al (2013) faktor sosial ekonomi hidupnya semakin baik, begitu pula se-
berperan dalam kepatuhan berobat pasien, baliknya.
semakin rendah sosial ekonomi seseorang Penyakit kanker merupakan penyebab
semakin tidak patuh untuk berobat. Dalam utama kematian di dunia dengan perma-
penelitiannya menyatakan terdapat hu- salahan beban ekonomi yang cukup besar.
bungan yang bermakna antara pendapatan Dampak besar pada biaya dapat dilihat dari
keluarga dengan kepatuhan berobat pasien. biaya perawatan primer (termasuk pera-
Kepatuhan berobat akan berpengaruh watan di rumah), rawat jalan di rumah
terhadap status kesehatan pasien. Pasien sakit dan rawat inap di rumah sakit seperti
yang melakukan pengobatan secara rutin obat-obatan, perawatan onkologis, terapi
akan memiliki status kesehatan yang se- radiasi, diagnosis imaging, dan biaya labo-
makin baik dibandingkan dengan yang ratorium Kovacevia et al., (2015).
tidak rutin.
b. Pengaruh pendapatan keluarga DAFTAR PUSTAKA
terhadap skala fungsi QLQ-C30 Aaronson NK, Ahmedzai S, Bergman B,
Jumlah pendapatan keluarga berpengaruh Bullinger M, Cull A, Duez NJ, Filiberti
positif terhadap fungsi fisik (OR=1.36), A, Flechtner H, Fleishman SB. (1993).
fungsi peran (OR=2.48), fungsi emosional The European Organisation for Re-
(OR=2.05), dan fungsi sosial (OR=1.94). search and Treatment of Cancer QLQ-
Keadaan sosial ekonomi pada umum- C30: A quality of life instrument for use
nya berkaitan dengan berbagai masalah in internasional clinical trials in onco-
kesehatan yang dihadapi. Dengan sosial logy. Journal of the National Cancer
ekonomi yang baik akan berpengaruh ter- Institute 1993; 85: 365-375.
hadap kesadaran, kemauan dan kemampu- American Cancer Society. (2015). Breast
an seseorang untuk meningkatkan keseha- Cancer Facts & Figures 2015-2016.
tannya. Faktor ekonomi salah satunya pen- Atlanta: American Cancer Society, Inc
dapatan merupakan syarat utama untuk American Cancer Society. (2015). Global
Cancer Facts & Figures 3rd Edition.
dapat menikmati layananan faililitas kese-
Atlanta: American Cancer Society.
hatan dalam upaya meningkatkan kesehat-
Bandura A. (1994). Self-Efficacy in V.S.
an seseorang. Dengan pengaruh tersebut
Ramachaudran (Ed.).Encyclopedia of
akan dapat meningkatkan skala fungsi pada
Human Behavior.4: 71-81. New York:
pasien kanker payudara dengan melakukan Academic Press.
perawatan atau penobatan secara teratur, Boston University School of Public Health.
sehingga kualitas hidupnya menjadi baik. (2016). Social Cognitive Theory. http:-
//phweb.bumc.bu.edu/otlt/MPH-Mod-
ules/SB/SB721-odels/index.html.
Diakses Februari 2016.
e-ISSN: 2549-0273 (online) 191
Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

Brown DS, Trogdon JG, Ekwueme DU, Ginsburg OM. (2013). Breast and Cervical
Chamiec-Case L, Guy GP, Tangka FK, Li Cancer Control in Low and Middle
C, Trivers KF, Rodriguez JL. (2016). Income Countries: Human Rights Meet
Health State Utility Impact of Breast Sound Health Policy. Journal of cancer
Cancer in U.S. Women Aged 18-44 policy. 1. e35-e41.
Years. American Journal of Preventive Kaminska M, Ciszewski T, Kukielka-Budny B,
Medicine, 50(2): 255-261. Kubiatowski T, Baczewska B, Makara-
Budiman A, Khambri D, Bachtiar H. (2013). Studzinka M, Staroslawska E, Bojar I.
Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan (2015). Life Quality of Women With
Berobat Pasien yang Diterapi dengan Breast Cancer After Mastectomy or
Tamoxifen Setelah Operasi Kanker Breast Conserving Therapy Treated
Payudara.Jurnal Kesehatan Andalas. With Adjuvant Chemotherapy. Annalsof
2(1). Agricultural and Environmental Medi-
Castro M. (2013). Quality of life in female cine. 4(22):724-730.
breast cancer survivor in Panama.Gra- Kemenkes RI. (2013). Draft Pedoman
duate Theses and Dissertassions. Uni- Surveilans Penyakit Tidak Menular (12
versity of Shouth Florida. http://scho- Desember 2013). Jakarta : Kementerian
larcommons.usf.edu/etd/4651. Kesehatan RI, Direktorat Jenderal
Chistina EF. (2011). Kualitas Hidup Penderita Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Kanker Payudara Stadium Awal Yang Lingkungan, Direktorat Pengendalian
Mendapat Kemoterapi Ajuvan Berbasis Penyakit Tidak Menular.
Antrasiklin. Yogyakarta: Universitas _____. (2013). Riset Kesehatan Dasar
Gadjah Mada. http://etd.repository. Riskesdas 2013. Jakarta: Badan Lit-
ugm.ac.id. Diakses Februari 2016. bangkes Kementerian Kesehatan RI
Elvina M. (2011). Skoring Kualitas Hidup Ibu _____. (2015). Infodatin Informasi dan Data
Post Partum Berdasarkan Faktor- Kementerian Kesehatan RI. Jakarta
Faktor DemografiIbu Yang Diukur Selatan.
Dengan Kuisioner Short Form-36. _____. (2015). Rencana Strategis Kemen-
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1 terian Kesehatan Tahun 2015-2019.
23456789/22704/4/Chapter%20II.pdf. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Medan: Universitas Sumatera Utara _____. 2015. Situasi Penyakit Kanker.
Diakses Februari 2016. Buletin Jendela Data dan Informasi
Endang S. (2012). Hubungan Antara Efikasi Kesehatan,1:1-11. ISSN 2088-270X.
Diri Dengan Perilaku Mencari Peng- Jakarta: Pusat Data dan Informasi
obatan Pada Penderita Kanker Payu- Kementerian Kesehatan RI.
dara di RSUD Ibnu Sina Gresik. Jurnal Kovacevia A, Dragojevic-Simic V, Rancic N,
Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Jurisevic M, Gutzwiller FS,Matter-
1(102). Surabaya: Universitas Air- Walstra K, Jakovljevic M. (2015). End-
langga. of-Life Cost Of Medical Care for
Farthman J, Hanjalic-Beck A, Veit J, Advanced Stage Cancer Patiens. US
Rautenberg B, Stickeler E, Erbes T, National Library of Medicine National
Foldi M, Hasenburg A. (2015). The Institutes of Health, 72(4): 334-41.
Impact of Chemotherapy for Breast Kroenke CH, Quesenberry C, Kwan ML,
Cancer on Sexuality and Health Related Sweeney C, Castillo A, Caan BJ. (2013).
Quality of Life. Support Care Cancer. Social Networks, Social Support and
Doi 10.1007/s00520-015-3073-2. Burden In Relationships and Mortality
After Breast Cancer Diagnosis In The

192 e-ISSN: 2549-0273 (online)


Lusiatun et al.,/ The Effect of Self-Efficacy, Family Support, and Socio-Economic Factors

Life After Breast Cancer epidemiology Kesehatan. Jakarta: Pusat Teknologi


(LACE) Study. National Institut of Intervensi Kesehatan Masyarakat,
Health Public Acces, Breast Cancer Res Badan Litbang Kesehatan, Kementerian
Treat. 137(1): 261-271 Kesehatan RI.
Krug K, Miksch A, Peters-Klimm F, Engeser Prasetyawati AE. (2011). Ilmu Kesehatan
P, dan Szecsenyi J. (2016). Correlation Masyarakat Untuk Kebidanan Holistik
between Patient Quality of Life in Pa- (Integrasi Community Oriented Ke Fa-
liative in Care and Burden of Their Fa- mily Oriented). Yogyakarta: Nuha Me-
mily Caregivers: A Perspective Obser- dika.
vational Cohort Study. US National Li- Prastiwi TF. (2012). Kualitas Hidup Penderita
brary of Medicine National Institute of Kanker.
Health. http://journal.Unnes.ac.id/sju/index.p
Liang SY, Chao TC, Tseng LM, Tsay SL, Lin hp/dcp/article/view/2630.1(1).
KC, Tung HH. (2016). Symptom- Redmond BF. (2016). Self-Efficacy And Social
Management Self-Efficacy Mediated Cognitive Theories. Https://Wiki Spa-
Effects of Symptom Distress on the ces.Psu.Edu. Diakses Juni 2016.
Quality of Life Among Taiwanese Onco- Rini IS. (2011). Hubungan antara Efikasi Diri
logy Outpatients with Breast Cancer. US dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit
National Library of Medicine National Paru Obstruktif Kronis dalam Konteks
Institute of Health, 39(1):67-73. Asuhan Keperawatan di RS Paru Batu
Liansyah TM. (2014). Hubungan Antara dan RSU DR Saiful Anwar Malang Jawa
Efikasi Diri dan Dukungan Keluarga Timur. Jakarta: Universitas Indonesia.
Dengan Kualitas Hidup Pasien Asma. Saragih R. (2012). Peranan Dukungan Kelu-
Surakarta: Universitas Sebelas Maret. arga dan Koping Pasien dengan Penya-
Murti B. (2013). Desain dan Ukuran Sampel kit Kanker Terhadap Pengobatan Kemo-
Untuk Penelitian Kuantitatif dan Kuali- terapi di RB 1 Rumah Sakit Umum
tatif di Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun
Gadjah Mada University Press. 2010. Jurnal Keperawatan FIK UDA.
Northouse L, Kershaw T, Mood D, Schafe- Medan: Universitas Darma Agung.
nacker A. (2005).Effects of a family Sitorus RR. (2011). Konsep perubahan citra
intervention on the quality of life of tubuh. http://repository.usu.ac.id. Di-
women with recurrent breast cancer akses Juni 2016.
and their family caregiver.US National Sprangers MAG, Groenvold M, Arraras JI.
Library of Medicine National Institutes (1996). The European Organisation for
of Health, 14(6): 478-91. Research and Treatment of Cancer:
Oemiati R, Rahajeng E, dan Kristanto AY. Breast Cancer Specific Quality of Life
(2007). Prevalensi Tumor dan Beberapa Questionnaire Module: First result from
Faktor yang Mempengaruhinya di a three-country field study. J.Cin. Oncol
Indonesia. Buletin Penelitian Kesehatan 14:2756-2768.
39(4): 190-204. Susiati. (2016). Intervensi Logoterapi Untuk
Pechlivani F dan Vivilaki V. (2012). Breast- Memperbaiki Depresi dan Kualitas Hi-
feeding and Breast Cancer. Health dup Pasien Kanker Payudara Stadium
Science Journal. 6(4): 610617. Lanjut. Surakarta: Universitas Sebelas
Pradono J, Sulistyowati N. (2013). Hubungan Maret.
antara Tingkat Pendidikan, Pengeta- Suyatno, Pasaribu ET. (2010). Bedah Onko-
huan tentang Kesehatan Lingkungan, logi Diagnosis dan Terapi. Jakarta: CV
Perilaku Hidup Sehat dengan Status Sagung Seto.

e-ISSN: 2549-0273 (online) 193


Journal of Epidemiology and Public Health 2016, 1(3): 182-194
https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2016.01.03.05

Tarsidi D. (2010). Teori Kognitif Sosial Albert cer/events/breast_cancer_month/en.D


Bandura. Jakarta: Universitas Pendidi- iakses Januari 2016.
kan Indonesia. WHO. (2015). Noncommunicable Diseases.
WHO. (1996). WHOQOL-BREF Introduction, http://www.who.int/mediacentre/facts
Administration, Scoring and Generic heets/fs355/en. Diakses pada Desem-
Version of Assessment. Geneva: WHO ber 2016.
WHO. (2014). Breast Cancer Awareness
Month in October. www.who.int/ can-

194 e-ISSN: 2549-0273 (online)

You might also like