You are on page 1of 12

Jurnal EduMatSains, 2 (2) Januari 2018, 201-212

Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik


di Sd Negeri Saribi
Selfia S. Rumbewas, Beatus M. Laka*, Naftali Meokbun

Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP-BIAK


Jl. Bronco Ridge 1 Biak

*e-mail: lakamendelson@gmail.com

Abstract
The purpose of this study is to determine the role of parents in improving motivation learners in
elementary school Saribi Orkeri District Biak Numfor District. The type of approach taken in this
research is to use a qualitative approach. Qualitative research that will be conducted directly with a
long time stages and directly included in the scope of the environment, but qualitative research is
generally analyzed by inductive approach, especially at the time of the initial study. In this study the
authors use descriptive research type that aims to describe the real things related to real conditions in
the field. The tools used in this study are questionnaires, interview guides, and documentation. After
the data is collected then, the authors analyzed by using descriptive analysis.
The results of this study indicate that parents are instrumental in generating learning motivation
learners. This was conveyed by one of the children who stated "they are very interested if there are
parents beside them while studying at home". Giving motivation is important for parents so that the
child can learn well at home and at school, because parents are the motivator for the child in
generating motivation to learn the child before the child is guided by the teacher at school.

Keywords: Role of Parent, Learning Motivation

PENDAHULUAN
Peran orang tua sangat besar yang digunakan oleh orang tua mengenai
pengaruhnya terhadap keberhasilan peserta tugas-tugas yang mesti dijalankan dalam
didik dalam belajar. Tinggi rendahnya mengasuh anak. Berdasarkan pengertian
pendidikan orang tua, besar kecilnya tersebut dapat disimpulkan bahwa cara
penghasilannya, cukup atau kurang orang tua yang digunakan terkait dengan
perhatian dan bimbingan orang tua, rukun perannya terhadap anak harus benar-benar
atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau dijalankan sesuai dengan tugas-tugas yang
tidaknya hubungan orang tua dengan anak- semestinya dilakukan oleh orang tua,
anak, tenang atau tidaknya situasi dalam karena cara yang dilakukan orang tua akan
rumah, semuanya itu mempengaruhi menjadi pegangan bagi anak tersebut.
pencapaian hasil belajar peserta didik. Motivasi belajar adalah keseluruhan
Menurut Lestari (2012) menyatakan daya penggerak baik dari dalam diri
bahwa peran orang tua adalah cara-cara maupun dari luar diri siswa. Berdasarkan

201
Selfia S. Rumbewas, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018 | Vol.2| No.2

pengertian tersebut dapat disimpulkan maka, peran orang tua sangat penting
bahwa motivasi merupakan sebuah motor terhadap motivasi belajar peserta didik.
penggerak dari diri anak itu sendiri. Sehingga dengan adanya pemahaman dan
Rendahnya motivasi belajar peserta kesadaran orang tua terhadap perannya dan
didik merupakan salah satu wujud dari kesadaran peserta didik terhadap motivasi
hambatan ketercapaian tujuan pendidikan belajarnya dapat membantu menyelesaikan
nasional. Motivasi belajar peserta didik masalah-masalah yang dihadapi peserta
yang rendah akan berakibat pada proses didik, maupun guru terkait dengan masalah
pembelajaran dan prestasi belajar peserta belajar di sekolah.
didik, selain itu dapat juga berpengaruh Tujuan penelitian ini adalah untuk
terhadap perilaku peserta didik, misalnya memperoleh informasi mengenai peran
peserta didik memperoleh nilai dibawah orang tua dalam meningkatkan motivasi
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), belajar peserta didik di SD Negeri Saribi.
peserta didik tidak naik kelas, kurang
TINJAUAN PUSTAKA
semangat dalam belajar, serta melanggar
1. Peran Orang Tua
tata tertib dan peraturan sekolah.
Menurut Hamalik (2007:33) peran
Sejalan dengan itu faktor keadaan
adalah pola tingkah laku tertentu yang
rumah juga turut mempengaruhi
merupakan ciri-ciri khas semua petugas dari
keberhasilan belajar. Besar kecilnya rumah
pekerjaan atau jabatan tertentu.
tempat tinggal, ada atau tidak peralatan
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
media belajar seperti papan tulis, gambar,
disimpulkan bahwa peran yaitu suatu pola
peta ada atau tidak kamar atau meja dan
tingkah laku yang merupakan ciri-ciri khas
sebaliknya, semua itu juga menentukan
yang dimiliki seseorang sebagai pekerjaan
keberhasilan belajar peserta didik dan
atau jabatan yang berkedudukan di
keadaan sekolah tempat belajar, kesesuaian
masyarakat.
kurikulum dengan kemampun peserta didik,
Menurut kamus besar bahasa
keadaan fasilitas/perlengkapan di sekolah,
Indonesia (2008) orang tua adalah ayah,
dan sebagainya. Semua ini turut
dan ibu kandung. Orang tua adalah
mempengaruhi keberhasilan belajar peserta
komponen keluarga yang terdiri dari ayah,
didik
dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah
Berdasarkan hasil temuan di
ikatan perkawinan yang sah yang
lapangan yang dilakukan oleh penulis,
membentuk sebuah keluarga.

202
Peran Orangtua dalam Meningkatkan Motivasi

Berdasarkan pengertian tersebut dapat pencari nafkah, pendidik, pelindung dan


diartikan bahwa yang dimaksud dengan pemberi rasa aman, sebagai kepala
orang tua adalah ayah dan ibu yang keluarga, sebagai anggota dari
merupakan hasil dari pekawinan yang sah kelompok sosialnya serta sebagai
dan membentuk satu keluarga. anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran orang tua dalam pendidikan b. Ibu sebagai istri dari suami dan ibu
Didalam sebuah keluarga peran bagi anak-anaknya, ibu mempunyai
orang tua sangat penting bagi anak, peranan untuk mengurus rumah tangga,
terlebih lagi ketika anak memasuki usia sebagai pengasuh dan pendidik anak-
sekolah dan usia menempuh pendidikan. anaknya, sebagai pelindung dan sebagai
Keluarga memiliki peranan yang sangat salah satu kelompok dari peranan
penting dalam mengembangkan pribadi sosialnya serta sebagai anggota
anak. Keluarga juga dipandang sebagai masyarakat dari lingkungannya,
institusi (lembaga) yang dapat memenuhi disamping itu juag ibu dapat berperan
kebutuhan insane (manusiawi), terutama sebagai pencari nafkah tambahan dalam
kebutuhan bagi pengembangan keluarganya.
kepribadiannya dan pengembangan ras c. Anak-anak melaksanakan peranan
manusia. psikososial sesuai dengan tingkat
Menurut Jhonson dalam (Slameto perkembangannya baik fisik, mental,
2003:7) peran adalah seperangkat perilaku social dan spiritual.
antar pribadi, sifat, kegiatan yang Menurut UU No. 2 Tahun 1989 Bab
berhubungan dengan pribadi dalam posisi IV Pasal 10 Ayat 4 : “Pendidikan keluarga
dan situasi tertentu. merupakan bagian dari jalur pendidikan
Setiap anggota keluarga memiliki luar sekolah yang diselenggarakan dalam
peranan pribadinya masing-masing, keluarga dan memberikan keyakinan
peranan pribadi dalam keluarga didasari agama, nilai budaya, nilai moral dan
oleh harapan dan pola perilaku dari keterampilan”. Berdasarkan Undang-
keluarga, kelompok dan masyarakat. Undang tersebut, maka fungsi keluarga
Berbagai peranan yang terdapat dalam dalam pendidikan adalah menyangkut
keluarga adalah sebagai berikut : penanaman, pembimbingan atau
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah pembiasaan nilai-nilai agama, budaya dan
bagi anak-anak, berperan sebagai keterampilan-keterampilan tertentu yang

203
Selfia S. Rumbewas, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018 | Vol.2| No.2

bermanfaat bagi anak. Hal itu dapat dilihat tua, dimana oerang tua merupakan orang
dari pertumbuhan sorang anak mulai dari yang pertama kali dikenal dan dekat
bayi, belajar jalan, hingga mampu berjalan. dengan anak, keberadaan siswa antara di
Keluarga mendidik dan menyekolahkan sekolah dengan di rumah tentunya lebih
anak untuk mempersiapkan kedewasaan banyak di rumah, maka dari itu peran
dan masa depan anak. orang tua sebagai orang yang dekat dengan
Berdasarkan uraian tersebut maka siswa dinilai sangat penting terutama
dapat ditunjukan bahwa tanggungjawab dalam memotivasi belajar siswa. Diantara
orang tua dalam mendidik anak, tidak peran orang tua dalam memotivasi belajar
hanya sebatas anak mampu siswa adalah sebagai berikut:
mempertahankan hidupnya, namun lebih a. Pertama, dengan mengontrol waktu
dari itu adalah mampu memaknai hidupnya belajar dan cara belajar anak.
sehingga mampu menjadi manusia yang b. Kedua, memantau perkembangan
lebih baik di dalam masyarakat. kemampuan akademik anak. Orang tua
3. Peran orag tua dalam memotivasi diminta untuk memeriksa nilai-nilai
Peserta didik ulangan dan tugas anak mereka.
Keberhasilan siswa dalam proses c. Ketiga, memantau perkembangan
belajarnya tidak dapat terlepas dari adanya kepribadian yang mencakup sikap,
motivasi yang menjadi penggerak dan moral dan tingkah laku anak-anak. Hal
pendorong siswa agar dapat menjalankan ini dapat dilakukan orang tua dengan
kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi berkomunikasi dengan wali kelas untuk
tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa mengetahui perkembangan anak di
(intrinsik) dan motivasi dari luar sekolah.
(ekstrinsik). Dari kedua motivasi tersebut d. Keempat, memantau efektifitas jam
memiliki pengaruh yang besar terhadap belajar di sekolah. Orang tua dapat
keberhasilan siswa, meskipun yang lebih menanyakan aktifitas yang dilakukan
utamanya adalah motivasi dalam diri siswa anak mereka selama berada di sekolah.
tetapi motivasi dari luar atau ekstrinsik Terkait dengan peran orang tua
tetap menjadi faktor yang ikut dalam memotivasi belajar siswa, maka
mempengaruhi kegiatan belajar siswa. ada beberapa cara yang dapat dilakukan
Salah satu contoh motivasi yang oleh orang tua untuk meningkatkan
berasal dari luar diri siswa adalah orang

204
Peran Orangtua dalam Meningkatkan Motivasi

motivasi belajar siswa, diantaranya sebagai Dengan demikian, anak merasa dihargai
berikut: dan lebih termotivasi untuk melakukan
1. Menciptakan iklim rumah yang sesuatu.
mendukung anak untuk belajar Orang 4. Motivasi Belajar
tua dapat menyediakan berbagai Sardiman (2012:75) motivasi adalah
perlengkapan maupun permainan yang serangkaian usaha untuk menyediakan
dapat mendukung anak untuk belajar, kondisi-kondisi tertentu sehingga,
misalnya: komputer, buku-buku, puzzle, seseorang mau dan ingin melakukan
dan sebagainya. sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
2. Menyediakan waktu yang cukup untuk berusaha untuk meniadakan atau
terlibat dalam kegiatan belajar anak. mengelakkan perasaan tidak suka itu.
Selain menciptakan iklim rumah yang Pengertian tentang motivasi juga
dapat mendukung anak untuk belajar, dikemukakan oleh menurut B. Uno
interaksi orang tua dengan anak (2011:9) motivasi adalah suatu dorongan
ternyata juga dapat meningkatkan yang timbul oleh adanya rangsangan-
motivasi belajar anak. Hal ini dapat rangsangan dari dalam maupun dari luar
dilakukan dengan menemani anak sehingga seseorang berkeinginan untuk
belajar, menunjukkan perhatian mengadakan perubahan tingkah laku atau
terhadap kegiatan belajar anak, aktivitas tertentu yang lebih baik dari
memberikan bantuan ketika anak sebelumnya.
menghadapi kesulitan, dan sebagainya. Dari pengertian yang dikemukakan
Sebagai partner anak dalam belajar, para ahli tentang pengertian motivasi diatas,
orangtua sebaiknya menunjukkan sikap bahwa motivasi adalah kekuatan atau
yang hangat dan positif terhadap anak, dorongan yang menjadi penggerak bagi
misalnya dengan tidak memarahi anak individu atau kelompok untuk melakukan
ketika anak tidak dapat mengerjakan sesuatu tindakan yang mengarah pada
PR- nya dengan baik. tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut
3. Memberikan penghargaan atau respon dapat dipahami bahwa motivasi merupakan
positif terhadap setiap prestasi anak. faktor yang penting bagi individu atau
Hal ini dapat dilakukan dengan kelompok untuk dapat melakukan suatu
berbagai cara, misalnya: dengan tindakan yang mengarah pada ketercapaian
memberikan hadiah atau pujian. suatu tujuan yang ditentukan. Dengan

205
Selfia S. Rumbewas, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018 | Vol.2| No.2

demikian motivasi menjadi faktor penting Penelitian kualitatif bertujuan untuk


bagi siswa dalam usaha mencapai tujuan memahami fenomena tertentu yang
belajar dan tujuan pendidikannya, dimana dialami subyek dengan cara
motivasi tersebut akan menjadi pendorong mendeskripsikannya dalam bentuk kata-
bagi siswa untuk terus berusaha dan kata. Dalam penelitian ini penulis
bersemangat meraih prestasi dan cita-cita menggunakan tipe penelitian deskriptif
yang mereka tentukan, maka untuk dapat yang bertujuan untuk mendeskripsikan hal-
meraih tujuan tersebut diperlukan motivasi hal nyata menyangkut dengan kondisi ril
yang tinggi baik dari dalam diri maupun dilapangan. Alat yang digunakan dalam
dari luar diri seseorang. penelitian ini yaitu angket, pedoman
wawancara, dan dokumentasi. Setelah data
METODE PENELITIAN dikumpulkan maka, penulis menganalisis
Sesuai dengan masalah yang akan dengan menggunakan analisis deskriptif.
dibahas oleh peneliti, penelitian ini Adapun lokasi penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif. Hal bertempat di SD Negeri Saribi Distrik
ini dikarenakan penelitian dilakukan untuk Orkeri Kabupaten Biak Numfor Propinsi
memahami subyek secara mendalam, maka Papua. Sampel dalam penelitian ini penulis
dari itu penelitian kualitatif ini meneliti menggunakan teknik proposive random
kondisi objektif tertentu, dan peneliti sampling yaitu mempunyai satu tujuan
berperan sebagai instrumen penelitian. atau di lakukan dengan sengaja, cara
Hakikat penelitian kualitatif menurut penggunaan sampel ini diantara populasi
Moleong (2010:6) adalah penelitian sehingga sampel tersebut dapat mewakili
kualitatif merupakan penelitian yang karakteristik populasi yang telah dikenal
bermaksud memahami fenomena tentang sebelumnya. Mardalis (2009:58).
apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, HASIL DAN PEMBAHASAN
tindakan dan lain secara holistic dan 1. Peran Orang Tua dalam
dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- Meningkatkan Minat Belajar
kata dan bahasa, pada suatu konteks Peserta Didik
khusus yang alamiah dan dengan a. Peran Orang Tua
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Orang tua adalah orang yang
bertanggung jawab dalam satu keluarga

206
Peran Orangtua dalam Meningkatkan Motivasi

atau rumah tangga yang biasa disebut ibu meningkatkan motivasi belajar anak, orang
dan ayah. tua jarang mendampingi anak ketika
Berdasarkan wawancara dari mereka belajar. 2) Membagi waktu belajar
beberapa informan disertai obervasi anak, dalam penelitian ini, orang tua
selama beberapa hari diperoleh beberapa membagi waktu anak antara bermain,
pernyataan dari orang tua masing-masing istirahat, beribadah, namun untuk belajar
anak. Yakni peran orang tua dalam jarang orang tua membagi waktu belajar.
meningkatkan minat belajar anak Sesuai dengan pengakuan para orang
mencakup beberapa aspek, diantaranya: 1) tua, mereka menganggap membagi waktu
Tanamkan cinta belajar pada anak, adalah anak untuk belajar agak sulit namun ketika
bagaimana orang tua menanamkan rasa orang tua pergi ke kota, kebun dan laut
cinta, senang dalam belajar kepada anak. anak sering ikut bersama-sama sehingga
dalam hal ini, orang tua selalu memberikan mengabaikan sekolah.
semangat kepada anak setiap kali Peran orang tua yang kedua ini juga
mendampingi anak mereka dalam belajar. sesuai denagn teori dalam buku Quantum
Selain itu juga, orang tua juga Parenting oleh Ilahi, 2013 yaitu mengenai
mendampingi anak-anak saat belajar. membagi waktu anak tidak hanya dalam
Namun sebelumnya, orang tua mengaku belajar saja melainkan dalam segala hal
kurang dalam hal menanamkan rasa cinta yang dilakukan oleh anak. 3) Memberikan
belajar kepada anak. Tetapi, seiring motivasi kepada anak dalam mengerjakan
tumbuh kembang anak yang semakin besar, tugas sekolah dan belajar, adalah
orag tua mulai menanmkan rasa cinta pemberian semangat dari orang tua.
belajar kepada anak dengan selalu Pemberian motivasi ini tidak harus dengan
mendampingi anak ketika belajar. Dengan pemberian hadiah kepada anak, melainkan
hal tersebut, orang tua sudah menunjukkan juga bisa dengan pemberian semangat
perannya dalam menanamkan rasa cinta belajar secara lisan dengan perkataan-
belajar kepada anak. hal ini sesuai dengan perkataan positif. Seperti yang terjadi di
teori yang disampaikan dalam Ilahi, 2013, Desa Saribi, orang tua tidak pernah
disebutkan bahwa terdapat tiga peran memberikan hadiah atas prestasi anak
orang tua dalam keberhasilan anak. dalam namun, orang tua selalu memberikan
hal ini, telah ditunjukkan bahwa peran semangat secara lisan kepada anak dengan
orang tua di Desa Saibi dalam selalu memberikan pengertian akan

207
Selfia S. Rumbewas, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018 | Vol.2| No.2

pentingnya belajar. Berbeda dengan senang ketika didampingi orang tua


kondisi sebelumnya bahwa orang tua mereka. 2) Keterlibatan anak dalam hal ini,
kurang memperhatikan anak-anak mereka tingkat kehadiran anak di dalam kelas.
serta kurang merawatnya dengan baik. Hal Sesuai data yang telah diperoleh dari salah
itu dikarenakan oleh kesibukan para orang satu pendidik, anak-anak di Desa Saribi
tua dalam mencari nafkah bagi keluarga. bersemangat dalam belajar di sekolah.
Tetapi untuk sekarang ini, orang tua Selain dari tingkat kehadiran anak,
memulai untuk lebih memperhatikan anak keterlibatan anak yang dimaksud di sini
ketika akan belajar atau ketika akan pergi yaitu, ketika anak terlibat dalam proses
ke sekolah. Peran tersebut menjadi salah pembelajaran di dalam kelas. Dibuktikan
satu pembangkit minat belajar anak yang bahwa, dalam proses pembelajaran,
dahulu masih kurang. mereka antusias untuk mengerjakan tugas
a. Motivasi Belajar yang diberikan oleh pendidik. Apabila
Berdasarkan hasil wawancara dengan mereka tidak mengerti, anak-anak saling
beberapa orang tua, diperoleh beberapa berdiskusi dengan teman-teman mereka. 3)
pernyataan dari para orang tua mengenai Perhatian anak adalah kondisi anak pada
motivasi belajar anak. Yakni, terdiri dari saat memperhatikan pelajaran yang telah
aspek berikut: 1) Perasaan senang anak diberikan dari sekolah untuk mereka
adalah, kondisi anak yang merasa senang kerjakan di rumah.
dalam belajar. Kaitannya dengan itu anak Selain itu juga perhatian anak di
merasa senang ketika didampingi oleh sekolah dalam proses pembelajaran. Sesuai
orang tua mereka pada saat belajar. Anak- dengan yang diungkapkan oleh para ornag
anak mengaku mereka senang saat ada tua, bahwa anak-anak memperhatikan
yang mendampingi mereka saat belajar. betul apa yang diajarkan oleh pendidik.
Begitupun ketika mengerjakan tugas, Sesampainya di rumah, mereka juga
apabila mereka ada yang tidak mengerti mengerti tugas yang diberikan serta
mereka dapat menanyakan kepada orang mengerjakannya dengan benar. Begitu juga
tua mereka. Hal ini telah sesuai dengan dalam pembelajaran di kelas, sesuai
teori yang diungkapkan oleh Safari bahwa dengan apa yang diungkapkan oleh salah
salah satu indikator dari minat belajar satu pendidik, anak-anak dalam belajar
adalah perasaan senang anak. sesuai yang memperhatikan betul materi apa yang
terjadi di lapangan, bahwa anak merasa disampaikan. 4) Ketertarikan anak, dalam

208
Peran Orangtua dalam Meningkatkan Motivasi

hal ini adalah rasa ketertarikan anak untuk menghambat terlaknsananya peran tersebut.
selalu belajar. Antara lain:
Ketika di sekolah menurut a. Faktor Pendukung
pengakuan salah satu pendidik, anak-anak 1) Adanya kerjasama antar keluarga
antusias untuk belajar di dalam kelas serta dalam satu rumah dalam mendidik
pada saat menerima materi yang anak, tentunya orang tualah yang
disampaikan. paling utama dan paling
Ketika di rumah, mereka belajar mengetahui kepribadian seorang
hanya ketika mendapatkan pekerjaan anak. Namun, tidak terkecuali juga
rumah atau ketika aka nada ulangan saja. adanya keterlibatan orang lain,
Untuk mempelajari pelajarannya kembali, seperti nenek ataupun paman yang
anakanak tersebut jarang melakukan hal itu. tinggal bersama dalam satu rumah.
Ketertarikan mereka untuk belajar 2) Adanya ketegasan dari orang tua
berdasarkan keinginan dari dalam diri Selain faktor pendukung adanya
mereka masing-masing. kerjasama antar keluarga dalam
2. Faktor Pendukung dan Faktor mendidik anak, adanya ketegasan
Penghambat dari orang tua terhadap anak, itu
Dalam setiap proses yang dilakukan juga menjadi salah satu faktor yang
oleh masing-masing orang, tentu tidak mampu mendukung terlaksananya
terlepas dari suatu faktor. Baik itu faktor peran orang tua tersebut. Dengan
yang mendukung maupun faktor yang memberikan ketegasan kepada
menghambat seiring terlaksananya hal-hal anak, diharapkan oleh orang tua
tersebut termasuk juga kepada orang tua anak menjadi lebih disiplin serta
yang benar-benar menjalankan perannya anak juga akan lebih bersemangat
sebagai orang tua, ayah dan ibu bagi anak- lagi dalam bersekolah maupun
anak mereka. Kondisi inilah yang dialami belajar di rumah.
oleh beberapa orang tua di Desa Saribi. Ketegasan yang diberikan oelh orang
Disitu, orang tua menjalankan peran tua tersebut, dilakukan pada situasi tertentu
sebagaimana mestinya. Namun, hal ketika anak mulai tidak patuh akan nasihat
tersebut juga pasti memiliki beberapa ornag tua, serta apabila anak mulai malas
faktor yang mendukung serta hal-hal yang dalam hal belajar. Ketegasan yang
diberikan oelh orang tua dapat berupa

209
Selfia S. Rumbewas, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018 | Vol.2| No.2

bentakan kepada anak, maupun tindakan Sebagai orang tua tentunya akan
dengan mencubit anak. memperhatikan anak untuk belajar, namun
b. Faktor Penghambat hal yang terjadi di Desa Saribi anak
1) Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal sendirilah yang menentukan mereka ingin
Selain faktor yang mendukung belajar atau tidak. Orang tua hanya dapat
terlaksananya peran orang tua, ada pula mengarahkan dan mengajak saja. Namun,
faktor yang menjadi penghambat kondisi anak ini sendiri juga dapat
terlaksananya peran orang tua tersebut. menjadikan salah satu faktor penghambat
Kondisi lingkungan tempat tinggal yang bagi orang tua yang akan memberikan
menjadi salah satu faktor penghambat. ketegasan kepada anak untuk selalu belajar
Dengan kondisi lingkungan tempat tinggal setiap hari. Seperti halnya dengan kondisi
yang sepi ketika malam hari, serta adanya anak-anak di Desa Saribi ini, mereka lebih
anak-anak kecil yang masih suka bermain, senang bermain bersama teman-temannya
itu menyebabkan anak-anak menjadi malas dibandingkan jika harus setiap hari
belajar. membuka buku. Selain itu juga, jika sudah
Hal inilah yang dirasakan oleh orang timbul rasa malas, mereka susah untuk
tua di Desa Saribi. Ketika malam tiba, diajak atau disuruh belajar. Banyak alasan-
anak-anak sudah berada di dalam rumah alasan yang mereka tunjukkan.
masing-masing. Namun, tidak belajar yang
mereka lakukan. Anak-anak di sana lebih KESIMPULAN
suka menonton televisi dibandingkan Berdasarkan penelitian yang
dengan belajar. Apabila tidak ada ulangan dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa.
maupun Pekerjaan Rumah yang didapat, peran orang tua dalam meningkatkan
mereka tidak mau untuk belajar. motivasi belajar peserta didik adalah
Selain itu juga, jika sudah bermain, sebagai berikut:
merekapun lupa dalam belajarnya. Dalam 1. Orang tua harus berperan aktif dalam
kondisi yang seperti ini, orang tua sudah memberikan semangat kepada peserta
tidak mampu lagi memaksa anak untuk didik agar terus belajar dan dapat
terus setiap hari belajar. Orang tua lebih membagi waktu belajar peserta didik
membebaskan anaknya. dengan baik.
3) Kondisi Anak dalam belajar 2. Orang tua harus memberikan motivasi
kepada peserta didik saat mengerjakan

210
Peran Orangtua dalam Meningkatkan Motivasi

tugas dirumah karena pemberian


motivasi penting bagi peserta didik
supaya dapat belajar dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
A.M. Sardiman. 2012. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Hamzah. B. Uno. 2011. Teori Motivasi
dan Pengukurannya: Analisis di
bidang Pendidikan . Jakarta: Bumi
Aksara
Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar
dan Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo
Ilahi, Takdir, 2013. Quantum Parenting
Kiat Sukses Mengasuh Anak
Secara Efektif dan Cerdas.
Jogjakarta: Katahati.
Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga.
Jakarta: Kencana Preanada Media
Group
Mardalis. 2009. Metode Penelitian Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta:
Bumi Aksara.
Moleong, L. J. 2010. Metodologi
Penelitian Kualitatif, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Riyanto, Yatim, 2011. Metodologi
Penelitian Kualitatif & Kuantitatif.
Surabaya: UNIPRESS
Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto, 2003. Peranan ayah dalam
pendidikan anak. Salatiga: Satya
Wiydya

Undang-undang No. 2 Tahun 1989 Bab IV


Pasal 10 Ayat 4 : Tentang
Pendidikan Keluarga.

211
Selfia S. Rumbewas, et al Jurnal EduMatSains, Januari 2018 | Vol.2| No.2

212

You might also like