You are on page 1of 8

Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

Rancang Bangun Alat Disck Granulator Skala


Laboratorium Pembuatan Pupuk Granul Organik
Mikro Organisme Lokal (MOL)
Edi Sucipto 1), Joko Hendariyono 2)
1)
Department Of Agricultural Production Crop Production Courses Plantation State Polytechnic of Jember
2)
Department of Agricultural Production, Study Program Horticulture Crop Production, State Polytechnic of Jember
1
edi_sucipto@polije.ac.id
2
joko_hendariyono@polije.ac.id

Abstract
This study was conducted with rhe aims (1) Designing disck granulator devices (2) Arraging standart operational procedure
(SOP) for operating the tools (3) Measuring tool working capacity and (4) Measuring tool granulation efficiency . The research
was conducted in land laboratory in July – December 2018 with funding sources PNBP State Polytechnic of Jember.The research
used designing disck granulator devices, arraging SOP for operating the tools, measuring tool working capacity using samples in
the form of organic fertilizers from local micro organism (MOL), namely P1(20 kg ), P2 (25 kg), and P3 (30 kg) ,which are
combined with the lenght of granulation time, W1 (10 minutes), W2 (15 minutes), and W3 (20 minutes), and measuring
granulation effesiency based on the percentage level of granulation uniformity, among others, < 3 mm , 3-5 mm and >5 mm. The
best results of the disck granulator tool are P1W2 which is a working capacity of 20 kg with a processing time of 15 minutes or 80
kg per hour with a level of granulation efficiency at 3-5 mm uniformity of 86.70 % . The recommendation of the research for the
granulator disck making of organic fertilizer for local microorganism (MOL) is that it is suitable for student practice , research,
and community service.

Keywords : efesiencygranulation , granulator , organic fertilizer MOL , working capacity

I. PENDAHULUAN proses pembuatan tidak memerlukan tenaga kerja manusia


Gaya hidup sehat dengan slogan ”Back to nature” telah yang banyak (Warji et al, 2013).
menjadi hidup baru masyarakat dunia. Masyarakat banyak Berdasarkan beberapa sumber refesensi tersebut maka
yang menyadari tentang efek negatif dari penggunaan perlu dilakukan penelitian dengan merancang teknologi
bahan-bahan kimia, Sebagai negara yang dianugerahi oleh tepat guna. Sehingga sangat penting untuk dilakukan
keanekaragaman hayati yang banyak, kelimpahan sinar penelitian dengan judul: Rancang bangun alat disck
matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang granulator skala laboratorium pembuatan pupuk granul
menghormati alam. Maka Indonesia mempunyai modal organik Mikro Organisme Lokal (MOL).
dasar yang sangat besar untuk mengembangkan pertanian
organik yang tepat dalam menunjang ketahanan pangan II. TINJAUAN PUSTAKA
lokal (local food security). (Roidah, 2013). Mesin granulator mampu meningkatkan kapasitas
Pupuk kandang adalah sumber unsur hara seperti produksi dan tingkat keseragaman yang dihasilkan. Bagian
nitrogen, fosfor, kalium, dan lainnya. Nitrogen adalah salah mesin granulator terbagi atas rangka utama mesin granulator,
satu unsur hara utama bagi sebagian besar tanaman yang rangka atas mesin granulator, hopper, sprayer, bidang
dapat diperoleh dari pupuk kandang. Pupuk kandang granulator, poros, bagian penyapu bahan Baku. Bagian
mengandung unsur hara dengan konsentrasi yang bervariasi rangka utama mesin granulator terbuat dari besi siku dengan
tergantung jenis ternak, makanan, umur, dan kesehatan lebar 5 cm, sedangkan bagian rangka atas terbuat dari besi
ternak. Biasanya petani selain mengusahakan lahan juga siku dengan lebar 3 cm. Bagian ini dirancang bangun
mengusahakan ternak, pupuk kandang yang tersedia kurang dengan dimensi panjang 140 cm, lebar 75 cm, dan tinggi
mencukupi kebutuhan, sehingga penggunaannya kurang 170 cm serta memiliki fungsi sebagai penopang seluruh
memberikan peningkatan hasil yang berarti. (Hartatik, komponen-komponen yang terpasang pada mesin granulator
2015). (Yance, 2010).
Mesin granulator diketahui dapat digunakan sebagai Kelebihan dari proses pengolahan bahan baku menjadi
pembuat butiran pupuk organik dan anorganik, Beberapa granular diantaranya yaitu: memperbaiki penampilan produk
keuntungan ketika menggunakan mesin granulator tersebut dengan tingkat distribusi keseragaman bentuk dan
diantaranya: granul yang diperoleh lebih seragam, dan ukuran granular (Supriya et al, 2012).

213
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

Parameter yang perlu diperhatikan dalam proses Mikro Organisme Lokal (MOL) merupakan
pengujian mesin granulator diantaranya yaitu: kecepatan pengembangbiakan mikroorganisme yang dapat
putar bidang granulator, debit suplai air, kemiringan bidang mempercepat penguaraian pupuk kandang menjadi pupuk
granulator, dan debit suplai bahan baku. Waktu pengujian organik dengan kandungan unsur lebih tinggi. MOL
dihitung mulai dari saat pengumpanan bahan baku pertama digunakan untuk peragian atau mempercepat pelapukan
kali sampai batas waktu yang ditentukan, selanjutnya bahan-bahan yang diperoleh dari sekitar kita dan bisanya
granular yang telah jadi dipisahkan, disortasi berdasarkan terdapat di dalam feses binatang peternakan. (Hariatik,
diameter granular yang dihasilkan ( kurang dari 0,3 cm, 2014).
antara 0,3 cm dan 0,5 cm, dan lebih dari 0,5 cm) dan
terakhir ditimbang. Setelah pengujian selesai, dilakukan III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
perhitungan terhadap kapasitas produksi dan efisiensi Tujuan penelitian rancang bangun alat disck granulator
granulasi mesin granulator (Pandey et al, 2012). skala laboratorium pembuatan pupuk granul organik Mikro
Menurut Gluba dan Obraniak (2011), tetesan air yang Organisme Lokal (MOL) adalah::
disemprotkan diatas permukaan bahan baku, secara 1. Penyusunan SOP pengoperasian alat Disck
signifikan dapat mempengaruhi pembentukan dan Granulator skala laboratorium Pembuatan pupuk
pertumbuhan dari granular inti. granul Organik Mikro Organisme Lokal (MOL).
Menurut Sivakumar dan Gomathi (2012), efisiensi 2. Mengukur kapasitas kerja alat Disck Granulator
produksi granular semakin meningkat bersamaan dengan skala laboratorium pembuatan pupuk granul organik
peningkatan lama granulasi. Nilai efisiensi granulasi mesin Mikro Organisme Lokal (MOL).
granulator. Mesin granulator memiliki efisiensi granulasi 3. Mengukur efisiensi granulasi alat Disck Granulator
optimum sebesar 78,18 Persen. Nilai efisiensi granulasi skala laboratorium pembuatan pupuk granul organik
mesin granulator ditentukan dengan cara mengeringkan Mikro Organisme Lokal (MOL).
granular basah yang telah selesai diproses hingga memiliki Manfaat penelitian rancang bangun alat disck granulator
kadar air sebesar 14 Persen. skala laboratorium pembuatan pupuk granul organik Mikro
Kapasitas produksi mesin granulator dihitung dengan Organisme Lokal (MOL) adalah :
membandingkan antara bobot total yang dihasilkan dan 1. Bermanfaat bagi kegiatan praktikum Mahasiswa
waktu pengambilan data. Waktu pengambilan data diukur Politeknik Negeri Jember dalam rangka kegiatan
dengan menggunakan stopwatch. Pengukuran kapasitas pembuatan pupuk granul organik Mkro Organisme
produksi dilakukan dengan ulangan dan hasilnya diratarata Lokal (MOL).
(Warji, 2013). 2. Bermanfaat bagi kegiatan penelitian sebagai
Efisiensi granulasi mesin granulator dihitung dengan referensi yang berkaitan dengan pembuatan pupuk
membandingkan antara bobot granular yang dihasilkan granul organik Mkro Organisme Lokal (MOL).
mesin granulator dan bobot bahan baku awal yang 3. Bermanfaat bagi kegiatan pengabdian kepada
dimasukkan ke dalam mesin granulator (Badan Standarisasi masyarakat dalam rangka penguatan Usaha Kecil
Nasional Indonesia, 2011) dan Menengah (UKM) khususnya mitra usaha
Pupuk organik adalah bahan yang mengandung karbon pembuatan pupuk granul organik Mkro Organisme
dan satu atau lebih unsur hara selain H dan O yang esensial Lokal (MOL).
untuk pertumbuhan tanaman. Pupuk organik tidak
mengandung bahan terlarang dan berasal dari bahan alami IV. METODE PENELITIAN
yaitu dari tanaman atau hewan. Pupuk organik yang Jenis penelitian termasuk deskriptif dengan tujuan untuk
diaplikasikan ke tanaman sebagai sumber unsur hara. mendapatkan gambaran yang akurat dari sejumlah masalah
(Hartatik, 2015). yang diteliti (Suyanto, 2011).
Pembuatan pupuk organik dilakukan dengan cara an- Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Tanah pada
aerobik menggunakan bahan: urin, molases dan campuran bulan Juli sampai Desember 2018 dengan menggunakan
empon-empon (10:1:1) dimasukkan dalam galon/drum sumber dana PNBP Politeknik Negeri Jember.
ditutup rapat jangan sampai bocor dibiarkan/diamkan proses Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) Menyusun
fermentasi selama 2-3 minggu. (Maksudi et al, 2015). (SOP) pengoperasian alat (2) Mengukur kapasitas kerja alat,
Pupuk organik dapat diberi tambahan unsur hara, dan (3) Mengukur Efesiensi granulasi alat.
mikroba fungsional, dan diolah menjadi bentuk granul Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Tanah pada
(butiran). Granul atau butiran dapat memudahkan aplikasi bulan Juli-Desember 2018 dengan sumber dana PNBP
karena mudah ditebar serta tidak mudah terbawa air dan Politeknik Negeri Jember. Penelitian menggunakan metode
angin. konsep pupuk organik granul terbentuk untuk merancang bangun alat Disk Granulator, menyusun SOP
memudahkan petani sehingga petani menggunakan pupuk pengoperasian alat, mengukur kapasitas kerja alat
organik seperti halnya menggunakan pupuk kimia. menggunakan sampel berupa pupuk organik Mikro
(Wahyono, 2011). Organisme Lokal (MOL), yaitu: P1 (20 kg); P2 (25 kg) dan

214
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

P3 (30 kg) yang dikombinasikan dengan lama waktu


granulasi, yaitu: W1 (10 menit); W2 (15 menit) dan W3 (20
menit), serta mengukur efesiensi granulasi berdasarkan
persentase tingkat keseragaman granulasi, antara lain < 3
mm; 3-5 mm dan > 5 mm. Data hasil penelitian selanjutnya
diimplentasikan menggunakan model grafik.
Desain rancang bangun alat disck granulator pembuatan
pupuk organik Mikro Organisme Lokal (MOL) dirancang
bangun guna memenuhi kriteria desain skala kaboratorium.
Komponen komponen yang menjadi bagian penting antara
lain; Motor penggerak menggunakan Dinamo listrik 2 Fase
220 Volt, Panci disck menggunakan stainllles tebal 0,8 mm
dengan diameter 100 cm dan tinggi penampang tepi 20 cm,
kemiringan panci 35 persen, gear box 1:50, kerangka dari
besi kotak persegi (stainlles 4x4x3) cm dengan penampang
tinggi 120 cm, panjang 120 cm dan lebar 80 cm.
Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengoperasian disck
granulator pembuatan pupuk granul oraganik mikro
organisme lokal (MOL) dilakukan dengan melalui beberapa
tahapan dari persiapan peralatan dan bahan hingga
menghasilkan produksi pupuk granuler. Langkah yang harus
dilalui meluputi: (1) pembuatan PDA (Potato Dektrose Agar)
mikro organisme lokal (MOL); (2) pembuatan pupuk
organik cair (POC); (3) pembuatan pupur organik padat Gambar 1 Rancang bangun alat disck granulator
(POP); dan (4) pembuatan pupuk organik granuller (POG).
Disck granulator diuji menggunakan komposisi bahan Disck granulator pembuatan pupuk organik Mikro
baku pupuk kandang dan cocopeat perbandingan (90:10) Organisme Lokal (MOL) dirancang bangun guna memenuhi
Persen 10 Persen, dolomit 30 Persen dan kalsium 20 Persen. kriteria desain skala Laboratorium untuk keperluan
Pengukuran kapasitas produksi dilakukan sebanyak 3 kali praktikum mahasiswa, penelitian dan pengabdian kepada
ulangan Kapasitas produksi alat granulator dihitung dengan masyarakat serta sebagai bagian dari produksi dalam skala
membandingkan antara bobot total yang dihasilkan dan terbatas laboratorium. Disck Granulator dirancang
waktu pengambilan data (Warji, 2013). menggunakan panci disck granulator stainllles tebal 0,8 mm
Efesiensi granulasi diukur berdasarkan persentase dengan diameter 100 cm dan tinggi penampang tepi 20 cm
standart tingkat keseragaman hasil granulasi, antara lain < pada kemiringan 350 sehingga memiliki kapasitas produksi
3mm; 3-5mm dan > 5mm. Efisiensi granulsi alat granulator pupuk granuler organik Mikro Organisme Lokal (MOL)
dengan membandingkan antara bobot granular yang maksimum 120 kg per jam serta mampu mengolah bahan
dihasilkan alat granulator dan bobot bahan baku awal yang baku menjadi butiran pupuk dengan nilai efisiensi granulasi
dimasukkan ke dalam granulator (Badan Standarisasi sebesar 80 Persen.
Nasional Indonesia, 2011).
Disck granulator pupuk organik Mikro Organisme Lokal
(MOL) secara umum terbagi atas: kerangka landasan, panci
V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI dicsk granulator, motor penggerak, dan assesoris lainnya.
Disck granulator pembuatan pupuk organik Mikro Disck granulator skala laboratorium memiliki spesifikasi
Organisme Lokal (MOL) dirancang bangun guna memenuhi seperti pada Tabel 1
kriteria desain skala Laboratorium. Komponen-komponen
bagian penting meliputi: (1) Motor penggerak menggunakan TABEL 1 SPESIFIKASI ALAT DISCK GRANULATOR SKALA
Dinamo listrik 2 Fase 220 Volt; (2) Panci disck LABORATORIUM
menggunakan stainllles tebal 0,8 mm dengan diameter 100 Komponen Spesifikasi Satuan
Kerangka Besi kotak 4 cm x 4cm x 3cm
cm dan tinggi penampang tepi 20 cm, kemiringan panci 35 Landasan persegi
persen ; (3) Gear box 1:50; (4) Kerangka dari besi kotak Panjang 120 cm
persegi (4x4x3) cm dengan penampang tinggi 120 cm, Lebar 75 cm
panjang 120 cm dan lebar 80 cm. Komponen tersebut dapat Tinggi 120 cm
dilihat pada Gambar 1. Panci Disck Bahan dari Diameter 100 cm
Granulator Stainlles

215
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

Tinggi 20 cm (1) Lakukan pemotongan terasi sebanyak 0,5 kg


penampang tepi menyerupai dadu sebasar ± 1 cm.
Kemiringan disck 35 persen
Kapasitas Maksimal 180 Kg per jam (2) Masukkan air bersih ke dalam dandang pertama
Produksi dengan efesiensi granulasi sebanyak 5 liter.
pada tingkat keseragaman 3- (3) Masukkan potongan terasi ke dalam air dandang
5 mm sebesar 56,10 persen pertama dan ditambahkan molasis tetes tebu
Optimal 80 Kg per jam
dengan efesiensi granulasi
sebanyak 1 liter dan diaduk sampai homogen.
pada tingkat keseragaman 3- (4) Lakukan perebusan pada dandang pertama berisi
5 mm sebesar 86,70 persen potongan terasi + air + molasis diatas kompor gas
Motor penggerak Dinamo Listrik 2 220Volt /350 Watt LPG hingga mendidih.
fase (5) Kupaslah kentang sebanyak 3 kg yang dipotong
Asessories Gear box 1:50
lainnya Pillow block 1 Unit menyerupai dadu sebasar ±1 cm.
Hopper 1 Unit (6) Masukkan ke dalam dandang kedua potongan
Couple unit 1 Unit kentang + air sebanyak 5 liter
Pembilah bahan 1 Unit (7) Lakukan perebusan dandang kedua potongan
Sprayer 14 Liter kentang + air diatas kompor gas LPG ditunggu
Knapsack
hingga mendidih.
(8) Tiriskan potongan kentang dari dandang kedua jika
Keunggulan dari alat disck granulator pembuatan pupuk
telah mendidih atau pisahkan kentang dengan
organik mikro organisme lokal (MOL) ini adalah dapat
larutan ekstrak kentangnya.
dioperasikan secara mudah dan dilengkapi roda kaki
(9) Masukkan 5 kg bekatul jagung ke dalam timba
penopang kerangka sehingga dapat dipindah-pindah,
bertutup rapat (Timba bekas Margarine)
komponen-komponen kerangka dan panci disck granulator
(10) Tuangkan larutan terasi + molasis yang telah
terbuat dari stainlles yang tidak mudah karat, laju perputaran
mendidih dari dandang pertama sebanyak 5 liter ke
bahan di dalam panci disck granulator tidak terjadi
timba yang telah di isi bekatul jagung
hambatan, kebutuhan tenaga kerja manusia dapat diminilasir
(11) Tuangkan larutan ekstra kentang yang telah
dalam mengopeasikan alat.
mendidih dari dandang kedua sebanyak 5 liter ke
dalam timba yang talah di isi bekatul jagung +
5.1 SOP pengoperasian alat disck granulator
terasi + molasis.
Standar Operasional Prosedur (SOP) pengoperasian disck
(12) Lakukan pengadukan pada timba yang telah di isi
granulator pembuatan pupuk granul oraganik mikro
bekatul jagung + terasi + molasis + ekstrak kentang
organisme lokal (MOL) meliputi tahapan yang harus
hingga homogen.
dilakukan meliputi langkah-langkah sebagai berikut: (1)
(13) Tutuplah sampai rapat dan diamkan hingga dingin
pembuatan PDA (Potato Dektrose Agar) mikro organisme
sempai 12 jam, selanjutnya media PDA (Potato
lokal (MOL); (2) pembuatan pupuk organik cair (POC)
Dektrosa Agar) siap dilakukan Inokulasi.
mikro organisme lokal (MOL); (3) pembuatan pupur
Hari Kedua
organik padat (POP) mikro organisme lokal (MOL); dan
(1) Timbang babat sapi sapi segar (maksimal 3 jam
tahapan terakhir adalah (4) pembuatan pupuk organik
dari penyembelihan dan tampa dilakukan
granuller (POG) mikro organisme lokal (MOL). Selanjutnya
pencucian) sebanyak 2 kg.
hasil pruduksi pupuk organik granuller (POG) mikro
(2) Pisahkan selaput babat (menyerupai handuk)
organisme lokal (MOL) dilakukan analisa laboratorium
dengan daging babat
tentang kandungan unsur hara.
(3) Cincang sampai halus selaput babat (menyerupai
handuk) sebagai bahan baku pengambangan Mikro
5.1.1 Pembuatan PDA mikro organisme lokal (MOL)
Organisme Lokal (MOL).
Pembuatan PDA (Potato Dektrosa Agar) mikro
(4) Masukkan cincangan selaput babat sapi ke dalam
organisme lokal (MOL). Bahan baku utama yang digunakan
media PDA (Potato Dektrosa Agar) yang telah
adalah babat sapi yang baru dipotong tidak boleh lebih dari
dibuat sebelumnya pada hari pertama.
tiga jam, dan tidak boleh dilkukan pencucian sebanyak 2 kg
(5) Kupaslah 4 buah nanas masak dan dipotong-potong
(selaput babat) + terasi super 0,5 kg + molasis tetes tebu 1
menyerupai dadu ukuran ±1 cm.
liter + kentang 3 kg + bekatul jagung (halus) 5 kg + nanas
(6) Lakukan pemblenderan potongan nanas ke dalam
masak 4 buah (ekstrak). Langkah-langkah standart
blender dan ditambahkan air bersih hingga 2 liter.
operasional prosedur (SOP) pembuatan PDA mikro
(7) Masukkan hasil blenderan nanas tersebut yang
organisme lokal (MOL) babat sapi meliputi:
sudah hancur, ke dalam larutan PDA (Potato
Hari Pertama
Dektrosa Agar) + cincangan selaput babat sapi.

216
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

(8) Lakukan pengadukan hingga homogen, selanjutnya Penambahan larutan mikro organisme lokal (MOL) yang
ditutup rapat agar proses an-aerobe berlangsung dikembangkan dari mikroba babat sapi memiliki tujuan
sempurna. untuk mempercepat dan meningkatkan proses dekomposer
(9) Amati perkembangan MOL (Mikro Organisme pada fermentasi cairan urin sapi, sedangkan molasis tetes
Lokal) tiap minggu hingga minggu ketiga, jika tebu dan asam jawa sebagai suplay makanan bagi micro
aroma menyerupai aroma tape berarti berhasil, organisme dalam proses fermentasi. Hal ini bertujuan untuk
sebaliknya jika aroma berbau menyengat busuk mempercepat dan penurunan C/N ratio pada pupuk cair
pertanda gagal. yang diproses.
Penggunaan babat sapi yang baru dipotong tidak boleh
melebihi dari tiga jam dan tidak boleh dicuci memilki alasan 5.1.3 Pembuatan pupuk organik padat (POP) mikro organik
bahwa jika semakin lama dibiarkan dan dilakukan lokal (MOL)
pencucian dapat mengakibatkan bakteri mikro organisme Pembuatan pupuk organik padat (POP) mikro organisme
akan semakin berkurang. Media PDA (Potato Dektrosa lokal (MOL). Bahan baku utama yang digunakan adalah
Agar) yang dibuat dari beberapa komposisi bahan organik pupuk kandang sapi yang telah matang dengan
ini memiliki tujuan, karena sifat mikro organisme secara penamabahan cocopeat (90:10) Persen + MOL 10 Persen
umum jika dalam kondisi lingkungan media yang sesuai dan perliter air. Langkah-langkah standart operasional prosedur
menguntungkan akan mengalami pembelahan sifat (Miosis). (SOP) pembuatan pupuk organik padat (POP) mikro
Penggunaan babat sapi sebagai bahan baku utama organisme lokal (MOL) meliputi:
pengembangan micro organisme lokal ini mengadopsi dari (1) Lakukan penampungan dan pengayakan kotoran
relevansi bahwa di dalam rantai pencernaan makanan sapi yang telah matang tidak boleh tercampur
dilakukan oleh bakteri mikrobia, sehingga secara logis dengan kotoran.
bakteri mikro organisme tersebut secara menguntungkan (2) Lakukan penimbangan kotoran sapi (ayakan)
dapat dimanfaatkan sebagai bakteri pengurai dalam proses dengan perbandingan penambahan cocopeat
dekomposer. seresah sabut kelapa sebanyak (90:10) persen.
(3) Lakukan pencampuran hingga homogen dan
5.1.2 Pembuatan pupuk organik cair (POC) mikro organik penyusunan lapisan dengan tebal 30 cm.
lokal (MOL) (4) Lakukan penyemprotan larutan PDA (Potado
Pembuatan pupuk organik cair (POC) mikro organisme Dektrosa Agar) dari pengembang biakan mikro
lokal (MOL). Bahan baku utama digunakan adalah urin sapi organisme lokal (MOL) dari babat sapi sebanyak
(disaring) 40 liter + asam jawa 100 gram + 2 liter MOL. 10 Persen per liter air pada lapisan pengomposan
Langkah-langkah standart operasional prosedur (SOP) hingga kadar air 60 Persen.
pembuatan pupuk organik cair (POC) mikro organisme (5) Lakukan penumpukan pada lapisan berikutnya dan
lokal (MOL) meliputi: lakukan penyemprotan yang sama seerti pada
(1) Lakukan penampungan dan penyaringan urin sapi lapisan pertama hingga diperoleh lapisan-lapisan
yang tidak boleh tercampur dengan kotoran atau air sesuai yang dikehendaki.
hujan. (6) Tutuplah lapisan pengomposan dengan plastik
(2) Masukkan urin sapi ke dalam drum plastik tertitup hingga rapat sampai 21 hari proses fermentasi
sebanyak 40 liter. sudah siap menjadi pupuk organik padat.
(3) Masukkan larutan PDA (Potado Dektrosa Agar) Penambahan larutan mikro organisme lokal (MOL) yang
dari pengembang biakan mikro organisme lokal dikembangkan dari mikroba babat sapi memiliki tujuan
(MOL) dari babat sapi sebanyak 2 liter pada drum untuk mempercepat dan meningkatkan proses dekomposer
plastik yang telah terisi urin sapi, diaduk sampai pada fermentasi pupuk kandang sapi, sedangkan cocopeat
homogen. bermanfaat sebagai peningkatan porositas serta penambahan
(4) Masukkan asam jawa sebanyak 100 gram kedalam unsur Kalium pada proses pembuatan pupuk organik padat.
drum yang telah terisi urin sapi + larutan mikro Hal ini bertujuan untuk mempercepat dan penurunan C/N
organisme lokal (MOL), diaduk sampai homogen. ratio pada pupuk organik padat yang diproses.
(5) Masukkan Molasis Tetes tebu sebanyak 1 liter
kedalam drum yang telah terisi urin sapi + asam 5.1.4 SOP pengoperasian alat disck granulator pembuatan
jawa + larutan mikro organisme lokal (MOL), pupuk organik granul Mikro organisme lokal (MOL)
diaduk sampai homogen. Pengoperasian Alat Disck Granulator Skala Laboratorium
(6) Lakukan pengadukan menggunakan Aerator Pembuatan Pupuk Granul Organik Mikro organisme Lokal
hingga 21 hari pupuk organik cair dapat digunakan (MOL). Bahan baku utama yang digunakan adalah pupuk
dengan ciri-ciri aroma menyerupai aroma tape. Jika organik padat (POP) perbandingan cocopeat (90:10) Persen
aroma pupuk organik cair berbau busuk artinya + Dolomit 20 Persen + Kalsium (Gypsun) 10 Persen.
mengalami kegagalan. Langkah-langkah standart operasional prosedur (SOP)

217
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

pembuatan pupuk organik granul (POG) mikro organisme Analisa kandungan unsur hara dalam pupuk granul
lokal (MOL) meliputi: organik lokal (MOL) seperti pada tabel 2:
(1) Lakukan pengecekan komponen alat disck
granulator dalam kondisi baik antara lain : Parameter Hasil Analisa Satuan
a. Motor penggerak dinamo listrik terhubung sesuai C-Organik 25,25 Persen
dengan voltase 2 Fase 220 Volt dan tidak ada C/N Ratio 12,18 -
konsleting atau kerusakan pada jaringan kabel. P2O5 1,82 Persen
b. Transmisi penggerak meliputi V Belt tidak kendur
K2O 2,02 Persen
atau pecah, Fully tidak longgar atau goyang,
periksa sistem pelumasan pada gigi transmisi gear CaO 2,09 Persen
box dan fillow block agar tidak kering, jika perlu MgO 3,19 Persen
berikan pelumas. S 0,02 Persen
c. Panci disck Granulator tidak terdapat plak (karatan), Mn 225,31 ppm
dudukan panci dan pisau bilah pada panci tidak Boron 0,09 Persen
kendur atau goyang. KTK 69 Me/100g
(2) Hidupkan alat disck granulator dengan menekan
pH 6,5 -
tombol skelar pada posisi On. Lakukan pemanasan
beberapa saat agar alat disck granulator berjalan Asam Humat 9,25 Persen
normal dan stabil. Silikat (SiO2) 2,59 Persen
(3) Masukkan bahan berupa pupuk kandang halus + KA 14-15 Persen
cocopeat sabut kelapa perbandingan (90:10) persen, Sumber: Laboratorium Tanah (2018).
campur hingga merata.
(4) Semprotkan larutan mikro organsme lokal (MOL) 5.2 Kapasitas Produksi alat disck granulator
perbandingan (1 liter MOL + air bersih sebanyak 5 Kapasitas produksi alat granulator merupakan
liter) dengan sprayer knapsack pada bahan didalam kemampuan kinerja alat dalam memproses bahan baku dari
disck granulator yang berputar. pupuk organik padat (POP) menjadi pupuk organik granuler
(5) Periksalah jika telah terbentuk buturan granuler (POG). Kapasitas produksi ditentukan berdasarkan daya
hentikan penyemprotan larutan MOL. Apabila tampung panci disck granulator (diameter 100cm) dengan
penyemprotan larutan yang berlebihan cenderung pengujian menggunakan bahan baku pupuk, yaitu: P1
hasil granuler berukuran besar hingga dapat (20kg); P2 (25kg) dan P3 (30kg) yang dikombinasikan
menjadi gumpalan-gumpalan yang rusak. dengan lama waktu granulasi, yaitu: W1 (10menit); W2
(6) Tambahkan Dolomite (kapur pertanian) sebanyak (15menit) dan W3 (20menit).
20 persen kedalam panci yang telah membentuk Alat disck granulator diuji menggunakan komposisi
granuller sesuai ukuran (3-5) mm. bahan baku pupuk kandang dengan cocopeat perbandingan
(7) Periksalah jika dolomit telah menyatu (90:10) Persen + dolomit 20 Persen dan kalsium 10 Persen.
(membungkus) dengan pupuk kandang + cocopeat. Hasil pengukuran kapasitas produksi alat disck granulator
(8) Masukkan Kalsium (Gibsun) sebanyak 10 persen skala laboratorium pembuatan pupuk organik granul mikro
kedalam butiran media yang terbentuk pada panci organisme lokal dapat disajikan pada Grafik 1.
disck granulator sebagai filler (pembungkus) agar
hasil granul yang terbentuk tidak mudah retak atau Grafik 1. Kapasitas Kerja Alat Disck Granulator
hancur. 200,00
Kapsitas alat dalam kg per

(9) Periksalah jika kalsium telah menyatu 180,00


(membungkus) dengan pupuk kandang + cocopeat 160,00
140,00
+ dolomit. 120,00
(10) Keluarkan pupuk Granul Organik MOL yang telah 100,00
jadi granul dari dalam panci disck granulator dan 80,00
lakukan penjemuran atau pengeringan hingga kadar 60,00
40,00
air 12-15 persen. 20,00
(11) Matikan motor penggerak dengan memindahkan 0,00
posisi sklar pada posisi Off. W1 P1 W2 W3
P2 P3
(12) Bersihkan panci disck granulator dengan
menaburkan dolomit hingga rata agar tidak terjadi
karatan pada panci disc Granulator. Grafik 1. Menunjukkan bahwa P3W1 dengan bahan baku
sebanyak 30 kg pada lama waktu granulasi selama 10 menit
merupakan kapasitas kerja alat disck granulator skala

218
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

laboratorium yang mampu menghasilkan hingga pada Granulator skala laboratorium yang terbaik, dengan
kapasitas maksimal sebesar 180 kg perjam. Hal ini menghasilkan pupuk organik granul dengan tingkat
membuktikan bahwa alat disck granulator sudah dapat keseragaman 3-5 mm sebesar 86,70 Persen. Hal ini
menghasilkan pupuk organik granuller. membuktikan bahwa hasil produksi pupuk granuller sudah
Proses pengolahan bahan yang baku berupa pupuk memenuhi Standarisasi Nasional.
kandang menjadi granular dapat memperbaiki penampilan Nilai efisiensi granulasi mesin granulator memiliki
produk pupuk organik dengan tingkat distribusi efisiensi granulasi yang ditentukan dengan cara
keseragaman bentuk dan ukuran granular. Relevansi mengeringkan granular basah yang telah selesai diproses
penelitian ini sesuai dengan pendapat Supriya et al, (2012). hingga memiliki kadar air sebesar 14 Persen. Relevensi
Proses mesin granulator dipengaruhi oleh kecepatan putar penelitian ini sesuai dengan ketentuan menurut Sivakumar
bidang panci granulator, kemiringan bidang dicsk granulator, dan Gomathi (2012).
suplai air, dan suplai bahan baku. Waktu pengujian dihitung Persentase efesiensi granulasi berdasarkan standart
mulai dari saat pengumpanan bahan baku pertama kali tingkat keseragaman hasil granulasi, antara lain < 3mm; 3-
sampai batas waktu yang ditentukan. Relevansi penelitian 5mm dan > 5mm. Perbandingan efisiensi granulasi
ini sesuai dengan penelitian Pandey et al, (2012). merupakan antara bobot granular yang dihasilkan dengan
Banyaknya air yang disemprotkan di permukaan bahan bobot bahan baku awal yang dimasukkan ke dalam mesin
baku, mempengaruhi pembentukan dari granular. Jumlah air granulator. Relevensi penelitian ini sesuai dengan ketentuan
yang terlalu berlebihan menjadikan hasil granulasi Badan Standarisasi Nasional Indonesia, (2011).
cenderung menghasilkan butiran yang lebih besar,
sebaliknya jika jumlah air yang disemprotkan kurang maka 5.5 Rekomendasi penelitian
akan menghasilkan granulasi yang cenderung lebih kecil. Berdasarkan hasil penelitian ini membuktikan bahwa alat
Relevansi penelitian ini sesuai dengan pendapat Gluba dan disck granulator skala laboratorium ini dapat beroperasi
Obraniak (2011), secara optimal pada kapasitas produksi 80 kg jam dengan
dioperasikan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur)
5.3 Efesiensi granulasi alat disck granulator menggunakan bahan baku sebanyak 20 kg pupuk kandang
Efesiensi granulasi diukur berdasarkan persentase dengan cocopeat perbandingan (90:10) Persen + dolomit 20
standart tingkat keseragaman hasil granulasi, antara lain < Persen dan kalsium 10 Persen yang diproses selama 15
3mm; 3-5mm dan > 5mm.Alat disck granulator diuji menit akan menghasilkan granulasi dengan tingkat
menggunakan komposisi bahan baku pupuk kandang keseragaman antara 3-5 mm sebesar 86,70 persen.
dengan cocopeat perbandingan (90:10) Persen + dolomit 20
Persen dan kalsium 10 Persen. Hasil pengukuran efesiensi
granulasi alat disck granulator skala laboratorium VI. SIMPULAN DAN SARAN
pembuatan pupuk organik granul mikro organisme lokal 6.1 Simpulan
dapat disajikan pada Grafik 2. Penenelitian rancang bangun alat disck granulator
skala laboratorium pembuatan pupuk granul organik mikro
organisme lokal dapat disimpulkan sebagai berikut:
Grafik 2. Efisiensi Granulasi Alat Disck Granulator 1. Standart Operasional Prosedur (SOP) pengoperasian alat
100,00 disck granulator skala laboratorium pembuatan pupuk
90,00 granul organik mikro organisme lokal (MOL) melalui
Efesiensi granulasi dalam persen

80,00
langkah-langkah sebagai berikut:
70,00
1) Lakukan pengecekan komponen alat disck
granulator dalam kondisi baik antara lain :
60,00
a. Motor penggerak dinamo listrik terhubung
50,00
sesuai dengan voltase 2 Fase 220 Volt dan tidak
40,00
ada konsleting atau kerusakan pada jaringan
30,00 kabel.
20,00 b. Transmisi penggerak meliputi V Belt tidak
10,00 kendur atau pecah, Fully tidak longgar atau
0,00 goyang, periksa sistem pelumasan pada gigi
P1 W1 P1 W2 P1 W3 P2W1 P2W2 P2W3 P3W1 P3W2 P3W3 transmisi gear box dan fillow block agar tidak
< 3 mm 3-5 mm > 5 mm kering, jika perlu berikan pelumas.
c. Panci disck Granulator tidak terdapat plak
Grafik 2. Menunjukkan bahwa (P1W2) menggunakan (karatan), dudukan panci dan pisau bilah pada
bahan baku sebanyak 20 kg pada lama waktu granulasi panci tidak kendur atau goyang.
selama 15menit merupakan Efesiensi Granulasi alat Disck

219
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2018, ISBN: 978-602-14917-5-1

2) Hidupkan alat disck granulator dengan menekan 6.2 Saran


tombol skelar pada posisi On. Lakukan pemanasan Penelitian lebih lanjut berkaitan dengan alat disck
beberapa saat agar alat disck granulator berjalan granulator pembuatan pupuk organik granul organik perlu
normal dan stabil. perbaikan sehingga sistem kerja alat dapat bekerja secara
3) Masukkan bahan berupa pupuk kandang halus + aotomatis, terutama dalam hal:
cocopeat sabut kelapa perbandingan (90:10) persen, 1. Pengatur kecepatan putaran panci disck granulator;
campur hingga merata. 2. Pengatur kemiringan panci disck granulator;
4) Semprotkan larutan mikro organsme lokal (MOL) 3. Pengatur sistem pemasok bahan baku; dan
perbandingan (1 liter MOL + air bersih sebanyak 5 4. Pengatur sistem pemasok debiet air semprot.
liter) dengan sprayer knapsack pada bahan didalam
disck granulator yang berputar. UCAPAN TERIMA KASIH
5) Periksalah jika telah terbentuk buturan granuler Terima kasih kepada Direktur Politeknik Negeri Jember,
hentikan penyemprotan larutan MOL. Apabila Ketua Jurusan Produksi Pertanian, Kepala Pusat Penelitian
penyemprotan larutan yang berlebihan cenderung dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Laboratorium
hasil granuler berukuran besar hingga dapat Tanah, Kepala Laboratorium Tanaman, Tim Komisi Penguji,
menjadi gumpalan-gumpalan yang rusak. civitas akademika Politeknik Negeri Jember, serta semua
6) Tambahkan Dolomite (kapur pertanian) sebanyak pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Atas segala
20 persen kedalam panci yang telah membentuk dukungan dan kopetensinya yang sangat bermanfaat.
granuller sesuai ukuran (3-5) mm.
7) Periksalah jika dolomit telah menyatu DAFTAR PUSTAKA
(membungkus) dengan pupuk kandang + cocopeat [1] Badan Standarisasi Nasional Indonesia. 2011. Mesin pembuat granul
8) Masukkan Kalsium (Gibsun) sebanyak 10 persen pupuk organik: Syarat mutu dan metode uji. Badan Standarisasi
Nasional. Jakarta-Indonesia. halaman 11.
kedalam butiran media yang terbentuk pada panci [2] Gluba T dan Obraniak A. 2011. Nucleation and granule formation
disck granulator sebagai filler (pembungkus) agar during disc granulation process. Journal Physicochemical Problems
hasil granul yang terbentuk tidak mudah retak atau of Mineral Processing. 48(1):113-120.
hancur. [3] Hariatik 2014. Perbandingan unsur NPK pada pupuk organik
kotoran sapi dan kotoran ayam dengan pembiakan Mikro Organisme
9) Periksalah jika kalsium telah menyatu Lokal (MOL). (Tesis). Program Studi Pendidikan Sains, Program
(membungkus) dengan pupuk kandang + cocopeat Pasca Sarjana. Universitas Sebelas Maret Surakarta.(ID): Surakarta.
+ dolomit [4] Hartatik W, Husnain dan Widowati LR. 2015. Peranan Pupuk
10) Keluarkan pupuk Granul Organik MOL yang telah Organik dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman.
Jurnal Sumberdaya Lahan. 9(2):107-120.
jadi granul dari dalam panci disck granulator dan [5] Maksudi, Wigati S. dan Wiyanto E. 2015. Produksi pupuk organik
lakukan penjemuran atau pengeringan hingga kadar padat dan cair dari sludge biogas dan bio-urin. Jurnal Pengabdian
air 12-15 persen pada Masyarakat. 30(1):73-79.
11) Matikan motor penggerak dengan memindahkan [6] Pandey P, Lobo NF dan. Kumar P. 2012. Optimization of disc
parameters producing ore puitable size range of green pellets.
posisi sklar pada posisi Off. Journal of Metallurgical Engineering. 1(4):48-59.
12) Bersihkan panci disck granulator dengan [7] Roidah SI. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik untuk
menaburkan dolomit hingga rata agar tidak terjadi kesuburan tanah. Jurnal Universitas Tulungagung
karatan pada panci disc Granulator. Bonorowo.1(1):32-41.
[8] Sivakumar A dan Gomathi P. 2012. Pelletized fly ash lightweight
2. Kapasitas kerja alat disck granulator skala laboratorium aggregate concrete: a promising material. Journal of Civil
mampu menghasilkan hingga kapasitas maksimal 180 kg Engineering and Construction Technology. 3(2):42-48.
per jam dengan bahan baku sebanyak 30 kg pada lama [9] Suyanto. 2011. Metodologi dan Aplikasi Penelitian.
waktu granulasi selama 10 menit (P3W1) dengan Yogyakarta.(ID): Nuha Medika.
[10] Supriya P, Rajni B dan Rana AC. 2012. Pelletization techniques: A
efisiensi granulasi pada tingkat keseragaman antara 3-5 literature review. International Research Journal of Pharmacy.
mm sebesar 56,10 persen. Sedangkan kapasitas alat 3(3):43-47.
secara optimal sebesar 80 kg per jam menggunakan [11] Wahyono S, Sahwan FL dan Suryanto F. 2011. Membuat Pupuk
bahan baku sebanyak 20 kg pada lama waktu granulasi Organik Granul dari Aneka Limbah. Jakarta: Agro Media Pustaka.
[12] Warji, Budianto L dan Hardika G. 2013. Rancang bangun dan uji
selama 15 menit (P1W2) dengan tingkat efisiensi kinerja mesin granulator beras jagung. Jurnal Teknik Pertanian
granulasi pada tingkat keseragaman antara 3-5 mm Lampung. 2(2): 67-76.
sebesar 86,70 persen. [13] Yance M. 2010. Uji Kinerja Mesin Pembuat Butiran Beras Imitasi
3. Efesiensi granulasi alat Disck Granulator skala Instan. (Skripsi). Fakultas Pertanian. Jurusan Teknik Pertanian
Universitas Lampung: Bandar Lampung.
laboratorium yang terbaik menghasilkan pupuk organik
granul dengan tingkat keseragaman 3-5 mm sebesar
86,70 Persen. Menggunakan bahan baku sebanyak 20 kg
pada lama waktu granulasi selama 15 menit (P1W2).

220

You might also like