You are on page 1of 21

Kematangan Kota Cerdas

Berdasarkan SNI ISO 37122:2019

HENDRO KUSUMO
Jakarta, 19 Mei 2020
Outline presentasi

1. Pendahuluan

2. Kondisi di Indonesia

3. Pendekatan Maturitas

1
1: Penyamaan persepsi tentang
Smart city
• Smart City has undergone
considerable development.. The
smart city concept, which
appeared in the 1990s following
the Kyoto Protocol.
• ITU : an innovative city that uses
information and communication
technologies (ICTs) and other
means to improve quality of life,
efficiency of urban operation and
services, and competitiveness,
while ensuring that it meets the
needs of present and future
• Needs a common understanding and standardized terminology for generations with respect to
representing cities-related facts, services, organization, flow of events and economic, social and
key performance indicators, allowing also alignment of different points of environmental aspects”
view (ontologies). • IEC : the integration of technology
• Enables and facilitates interoperability and communication between the with a strategic approarch to
heterogeneous systems which compose a Smart City, providing interchange sustainability, cost reduction,
formats (ISO or W3C compliant) and formal definitions (for example in citizen wellbeing and economic
Description Logic) allowing reasoning for intelligent data processing development
http://christophe-roche.fr/ Congress of Info-Tech 2019

2
1: Sektor terkait Smart City

3
1: Kontribusi pengembangan standar untuk
Smart City

4
1: Standar ISO pendukung terwujudnya
Smart City & SDGs

5
1: ISO/TC 268 Sustainable Cities and
Communities

Diadopsi menjadi
SNI ISO
37122:2019

ISO 37153:2017
Smart community
infrastructures -- Maturity Diadopsi menjadi
model for assessment and SNI ISO 37120:2018
improvement

CATATAN:
Rencana adopsi 1.ISO 37122:2019 Sustainable cities and communities -- Indicators for smart
tahun 2020 *) cities dipublikasikan bulan Mei 2019
2.*) Komite Teknis Perumusan SNI 13-11, Kota Cerdas dan Berkelanjutan

6
2. Penilaian Smart City yang ada

No Penghargaan Pelaksana
1 World e-Governments Organization of WeGO
Cities and Local Governments (WeGO)
Smart Sustainable City Awards
2 Gerakan Menuju 100 Smart City 2018 Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Kementerian Dalam
Negeri, Kementerian PUPR,
Bappenas dan Kantor Staf
Kepresidenan
3 Indonesia Smart Nation Award (ISNA) Citiasia Inc

4 Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) Institut Teknologi Bandung


didukung oleh APEKSI, BRI serta
Indosat

7
2. Permasalahan pelayanan publik

• Rendahnya pemenuhan pelayanan dasar dan peningkatan daya


saing daerah
• Proporsi rumah tangga yang memiliki akses dan kualitas
pelayanan dasar yang terbatas (BPS 2018 dan RPJMN IV), misal:
1. Angka rumah layak huni hanya 36,3 persen
2. Air minum layak 61,29 persen
3. Sanitasi (air limbah) layak sebesar 74,58 persen (termasuk
sanitasi aman 7,42 persen)
• Fungsi ibukota menurun dan tidak efisien → jumlah kerugian
akibat kemacetan dan tidak efisiennya penggunaan bahan bakar
yang mencapai 56 triliun rupiah di tahun 2011 (Pulstra UGM,
2013).
• Kepuasan pelayanan publik dari 155 kab/kota, 74 diantaranya
masuk dalam zona kuning dan merah (ombudstman, 2018)

8
2. Fokus Pengembangan Smart City

Ciri-Ciri Smart City

Sistem yang bisa mengindera


lingkungan, memprosesnya
dan mengambil langkah yang
efisien dan efektif untuk
menyelesaikan masalah yang
terjadi

Prof. Marsudi Wahyu Kismoro,


Assesment Gerakan Menuju 100
Smart Cities

Sumber: Farid Subkhan, Team Ahli Assesment Smart City Indonesia

9
2. Kebijakan Nasional
• Penguatan infrastruktur mendukung ekonomi dan pelayanan
dasar (RPJMN IV)
• Smart city menjadi salah satu tujuan pembangunan perkotaan
(RPJMN IV)
RPJMN • Sasaran dan arah kebijakan transformasi digital (RPJMN IV)
• Infrastruktur dan Ekosistem ICT Perkotaan (RPJMN IV)
IV 2020-2024 • Kesejahteraan melalui pelayanan dasar bagi masyarakat luas (Ka
BAPPENAS, 2016)
• Pemanfaatan IT yang mendukung layanan kota cerdas (Ka
BAPPENAS, 2016)
• Penguatan standar pelayanan kota (Ka BAPPENAS, 2016)

UU 23 Tahun 2014 • Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar
• Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan
(Otonomi Daerah) Dasar
• Urusan Pemerintahan Pilihan

• Pendidikan - Kesehatan
PP 2 Tahun 2018 • Sosial - Perumahan
Standar Pelayanan • Pekerjaan Umum
• Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan
Minimal masyarakat

10
2. Pendekatan Smart City dengan
regulasi nasional

UU No. 23
Tahun 2014
tentang
OTONOMI
DAERAH

11
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas

Persyaratan Penilaian
• Persyaratan SNI ISO 37122
• Adaptasi maturitas CMMI (Capability Maturity Model Integration)
• UU Nomor 23 Tahun 2014
• PP Nomor 2 Tahun 2018
• Standar Teknis SPM misalnya:

12
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas

SNI ISO 37122 Klausul Pelayanan wajib dasar (high priority)


Education (6) 1. Pendidikan
Health (11) 2. Kesehatan
Population and social condition (13) 3. Sosial
Housing (12) 4. Perumahan rakyat dan kawasan
permukiman
Wastewater, water (22), (23) 5. Pekerjaan umum dan penataan ruang

Safety (15) 6. Ketenteraman, ketertiban umum, dan


pelindungan masyarakat
SNI ISO 37122 Klausul Pelayanan lainnya/customize
Economy (5), Energy (7), Environment and climate 7. Layanan wajib non dasar (priority) dan
change (8), Finance (9), Governance (10), Recreation pilihan (customize)
(14), Solid waste (16), Sport and Culture (17),
Telecommunication (18), Transportation (19),
Urban/local agriculture and food security (20), Urban
planning (21)

13
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas

Penilaian lapangan
SNI ISO
(site evaluation)
37122

SPM
M5
M4 Optimalisasi

Data
M3 Interoperabilitas

M2 Pengoperasian
Penilaian
Awal (Desk
M1 Pembangunan
ekosistem solusi
ekosistem solusi
cerdas

Evaluation) Perencanaan cerdas


ekosistem solusi
cerdas

14
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas

pilihan 5 • M5 = kota cerdas


wajib paripurna/berlian
4 • M4 = kota cerdas
utama/platinum
6 18 8 • M3 = kota cerdas madya/
SPM

3
Wajib Wajib Non emas
Dasar Dasar Customize
2 • M2 = kota cerdas muda/
perak
1 • M1 = kota cerdas pratama/
perunggu
SNI ISO

12
37122

7 0
Pilihan
NOTE:
Tingkat kematangan diterapkan
untuk per urusan layanan

15
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas
Gambar
tingkat
maturitas

Keterangan:
Tingkat kematangan berdasarkan
nilai site evaluation:
M1 : 11% - 30%
M2 : 31% - 40%
M3 : 41% - 60%
M4 : 61% - 80%
M5 : 81% - 100%

16
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas
Maturitas Layanan Wajib Dasar
Tingkat Kematangan Layanan Kota Cerdas Pemerintah Daerah
Pendidikan
100 80,65
90
80
77,42
70
Ketentraman,
ketertiban umum, dan 60
50 Kesehatan
perlindungan
Masyarakat 40
83,33
30
20
10
0

80,65
70,97
Pekerjaan Umum dan
Sosial
Tata Ruang

87,10
Perumahan rakyat dan
Kawasan Permukiman
Nilai Ideal Nilai Hasil Evaluasi

17
3. Pendekatan Maturitas Kota Cerdas

Layanan wajib dasar

18
CONTOH MATURASI
URUSAN SOSIAL

19

You might also like