You are on page 1of 10

JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN| EISSN:2549-1407 Vol. 05 No.

01, April 2020


https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jsil DOI: 10.29244/jsil.5.1.59-68

Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik


dengan Metode IPCC 2006 di TPA Talang Gulo Kota Jambi
(Estimating Greenhouse Gas Emissions on Domestic Waste Management by IPCC
2006 Method in Talang Gulo Landfill, Jambi City)
Winny Laura Christina Hutagalung1*, Alfin Sakinah1, dan Rinaldi1
1
Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Jambi
Jl. Tribrata KM. 11, Pondok Meja, Jambi

*Penulis korespondensi: winnylaura@yahoo.co.id

Diterima: 11 September 2019 Disetujui: 14 Februari 2020

ABSTRACT

The waste that loaded to the Talang Gulo Landfill in 2018 was 1,012.2 m3/day and is predicted to
produce greenhouse gas (GHG) emissions such as CH4 and N2O. The purpose of this study were to create
a waste management layout, to determine the generation data and composition of waste in Jambi city and
calculating the estimated amount of GHG. The calculation of GHG emissions in this study used
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) 2006 method. Sampling results showed that the
average waste generation in Jambi City was 20.7 x 10-2 kg/person/day. Food , plastics, and paper wastes
were the dominant components of waste in landfill, with the value of 47.4%, 20.6%, and 13.1% respectively.
CH4 emissions generated from landfill zone VI in 2019 amounted to 4.7×10-2 Gg and would increase to
16.6 ×10-2 Gg in 2030. Greenhouse gas emissions generated from the composting zone consisted of 8.6
×10-4 Gg CH4 and 5.2×10-5 Gg N2O in 2019 and would become 9.5×10-4 Gg CH4 and 5.7×10-5 Gg N2O in
2030. Emissions from heavy equipment activity in 2019 amounted to 1.1 Gg CO2. The estimation of
greenhouse gas emissions are useful for taking steps to mitigate greenhouse gas emissions.

Keywords: composition, emissions, greenhouse gas, IPCC.

PENDAHULUAN Pemrosesan Akhir (TPA) ini beroperasi


sejak tahun 1997 dan memiliki 6 zona
Masalah pengelolaan limbah padat
landfill. Sampah yang masuk pada tahun
(sampah) adalah tantangan terbesar bagi
2018 sebesar 1,012.2 m3/hari (TPA
kota kecil dan besar di negara
Talang Gulo, 2018). Timbunan sampah
berkembang. Sampah menghasilkan
yang masuk setiap harinya akan
sebagian besar emisi gas rumah kaca.
berpotensi untuk menghasilkan emisi Gas
Emisi gas rumah kaca menjadi masalah
Rumah Kaca (GRK). Hasil penelitian di
paling serius terhadap perubahan iklim
Kota Madiun menunjukkan bahwa
global (Bogner, 2008). Perubahan iklim
aktivitas pengelolaan sampah zona
global akan meningkatkan suhu
penimbunan aktif di TPA Winongo yang
permukaan global sebesar 4.8 ℃ dan
memiliki luas 12,293 m2 dapat
permukaan laut akan naik 0.82 m pada
menghasilkan emisi CH4 281,206 ton
tahun 2100 (IPCC, 2006).
CH4/tahun pada tahun 2015
Kota Jambi memiliki fasilitas untuk
(Kiswandayani, 2016).
me-nampung sampah yang dihasilkan
Emisi gas rumah kaca dari zona
masyarakat yaitu Tempat Pemrosesan
penimbunan sampah di Tempat
Akhir (TPA) Talang Gulo Kota Jambi
Pemrosesan Akhir (TPA) umumnya
yang berada di Jalan Kebersihan RT. 04
menghasilkan gas metana (CH4).
Kelurahan Kenali Asam Bawah
Sedangkan aktivitas zona pengomposan
Kecamatan Kota Baru. Tempat

59
JSIL | Hutagalung, dkk. : Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik

dapat menghasilkan Gas Rumah Kaca setiap truk secara acak (simple random
(GRK) berupa emisi CH4 dan N2O. Selain sampling) dan tidak boleh dilakukan
itu, pengelolaan sampah di TPA juga pemilahan terlebih dahulu. Simple
menghasilkan emisi CO2 yang berasal random sampling ialah pengambilan
dari aktivitas alat berat. Menurut Doorn anggota sampel dari populasi dilakukan
dan Barlaz (1995), metana yang di- secara acak tanpa memperhatikan
hasilkan melalui proses dekomposisi tingkatan yang ada dalam populasi
anaerob dari sampah yang terkubur di artinya suatu populasi memiliki
dalam Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) kesempatan yang sama untuk dipilih
merupakan penyumbang yang signifikan menjadi sampel (Sugiyono, 2007;
terhadap emisi CH4 global, sekitar 10 Triyono, 2018).
sampai 70 Tg/tahun. Emisi Gas Rumah 2. Pengambilan sampel dan
Kaca (GRK) dari kegiatan pengelolaan penimbangan sam-pah sebelum
sampah diperkirakan adalah sebesar 3- dipilah
4% dari total emisi GRK (Bogner, 2008). Berdasarkan SNI 19-3964-1994,
Salah satu cara untuk memperkirakan frekuensi sampling yang ideal adalah
emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang setiap hari selama delapan hari berturut-
dihasilkan yaitu dengan menggunakan turut. Alat dan bahan yang akan
metode IPCC 2006 (Intergovernmental digunakan dalam pengambilan sampel
Panel on Climate Change). Metode ini adalah sebagai berikut:
menggunakan data hasil proyeksi jumlah a. Box kayu berukuran 125 Liter
penduduk, timbulan sampah, dan b. Masker dan sarung tangan
persentase pengelolaan sampah. c. Sekop atau keranjang
Berdasarkan potensi emisi Gas Rumah d. Kantong plastik
Kaca (GRK) yang dihasilkan, perlu e. Timbangan 30 kg
adanya usaha minimasi timbulan sampah Total volume sampel sampah yang
agar jumlah emisi gas rumah kaca akan diambil dalam 1 kali sampling
mengalami penurunan. adalah 1 m3 (1000 liter). Sampah diambil
Penelitian ini bertujuan untuk dari setiap truk dan di masukkan ke dalam
mendapatkan komposisi sampah di Kota kantong plastik sebelum dilakukan
Jambi serta menghitung estimasi jumlah penimbangan. Penimbangan dilaku-kan
emisi gas rumah kaca pada zona untuk mengetahui berat sampah basah
penimbunan VI, zona pengomposan, dan secara keseluruhan dari setiap truk.
aktivitas alat berat. 3. Pemilahan sampel
Pemilahan sampel di TPA Talang
Gulo dilakukan berdasarkan klasifikasi
METODOLOGI
11 komponen sampah menurut IPCC
Penelitian ini dilakukan di Tempat 2006 Guideline yang terdiri dari:
Pemrosesan Akhir (TPA) Talang Gulo a. Sampah makanan
Kota Jambi selama 8 hari secara berturut- b. Sampah kebun
turut. Penelitian dilakukan mulai dari 25 c. Sampah kayu
April 2019 sampai 2 Mei 2019. d. Sampah kertas dan karton
Pengambilan data primer terdiri dari e. Sampah kain dan produk tekstil
beberapa tahapan, yaitu: f. Sampah nappies
1. Penentuan titik pengambilan sampel g. Sampah karet dan kulit
Titik pengambilan sampel adalah TPA h. Sampah plastik
Talang Gulo yang secara langsung i. Sampah logam
menerima sampah domestik Kota Jambi. j. Sampah gelas
Pengambilan sampel dilakukan dari k. Sampah lain-lain

60
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020

4. Penimbangan sampah RT = Recoveri CH4 untuk dimanfaatkan


Sampah yang telah dipilah dalam tahun T
berdasarkan klasifikasi kemudian OXT = Faktor oksidasi berdasarkan tipe
dimasukkan ke dalam kantong plastik TPA.
untuk dilakukan penimbangan
menggunakan timbangan. 2. Perhitungan emisi gas rumah kaca dari
5. Perhitungan komposisi sampah Zona Pengomposan
Komposisi sampah dinyatakan dalam Gas rumah kaca yang dihasilkan dari
persen berat basah dari setiap komponen aktivitas pengomposan adalah gas CH4
sampah. Komposisi sampah akan dan N2O.
digunakan sebagai acuan perhitungan 𝐶𝐻4 = ∑ ( (Mi × EFi)×10-3 − 𝑅 (4)
tingkat emisi gas rumah kaca yang -3
𝑁2 𝑂 = ∑ ((Mi × EFi)×10 (5)
dihasilkan dari setiap komponen.
Komposisi sampah tiap komponen Dimana:
dinyatakan dalam % berdasarkan Mi = Massa limbah organik yang diolah
persamaan sebagai berikut (Kementerian dengan pengolahan biologi tipe i
Lingkungan Hidup, 2012): EFi = Faktor emisi untuk pengolahan
berat komponen sampah biologi tipe i
% 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ = × 100% (1)
berat total keseluruhan sampah
R = Jumlah CH4 yang dapat direcoveri
Selain komposisi sampah dibutuhkan dalam tahun inventori.
juga data densitas sampah. Densitas
sampah atau massa jenis sampah 3. Perhitungan emisi gas rumah kaca dari
merupakan perbandingan antara berat dan Alat Berat
volume sampah. Selama penelitian 8 hari Perhitungan emisi dari alat berat
berturut-turut akan dilakukan pengukuran menggunakan rumus IPCC 2006.
berat sampah dengan volume 1 m3 (1000
L) dengan persamaan sebagai berikut: CO2 = DA×FE (6)
Volume sampah (L)
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ = (2)
Berat sampah (kg)
dimana
Analisa data dilakukan terhadap DA = data aktivitas (TJ)
kegiatan di TPA Talang Gulo yaitu pada FE = faktor emisi (kg CO2/TJ)
zona penimbunan, zona pengomposan
dan alat berat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Perhitungan emisi gas rumah kaca dari
Zona Penimbunan VI
Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan Pengelolaan Sampah di TPA Talang
dari aktivitas penimbunan sampah adalah Gulo
gas metana (CH4). Perhitungan emisi gas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
metana menggunakan metode Talang Gulo berdiri sejak tahun 1997 dan
perhitungan emisi GRK pada pedoman berlokasi di Jalan Kebersihan RT. 04
IPCC 2006. Metode yang digunakan pada Kelurahan Kenali Asam Bawah
penelitian ini adalah metode FOD (First Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Order Decay). Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
berjarak sekitar 15 km dari pusat kota.
CH4 = (∑x CH generated x, T– RT) × (1 − OXT) (3) Sarana dan prasarana yang tersedia
yaitu kendaraan dan alat-alat operasional.
Dimana: Kendaraan pengangkutan sampah dibagi
CH4 generated x,T = Jumlah CH4 yang menjadi 5 jenis kendaraan, yaitu 36 unit
terbentuk pada tahun T Dump Truck, 13 unit Arm Roll, 3 unit

61
JSIL | Hutagalung, dkk. : Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik

Dinas Lingkungan Hidup, 8 unit Patroli, pemrosesan akhir (TPA) Talang Gulo
dan 5 unit DISPERINDAG. Alat menggunakan 4 jenis kendaraan. Setiap
operasional yang digunakan yaitu 4 unit truk pengangkut sampah yang masuk ke
Excavator dan 2 Bullldozer dengan TPA harus melalui loket
kondisi alat excavator jenis CAT 75%, pelaporan/pengambilan girek ritasi guna
Komatshu PC 200-6 70 %, Komatshu PC dicatat jumlah, jenis dan tanggal waktu
200-8 85%, dan Hitachi Rusak berat, pemasukan. Sampah yang akan dilakukan
sedangkan kondisi alat Bulldozer jenis pengurugan atau penimbunan akan
CAT 80% dan Komatshu 85%. TPA dibawa menuju zona penimbunan VI.
Talang Gulo menerima sampah yang Setelah semua sampah dibuang ke zona
dihasilkan masyarakat di Kota Jambi penimbunan VI, kendaraan akan keluar
dengan luas lahan eksisting TPA 10 ha dari tempat pemrosesan akhir (TPA)
dan 21,3 ha sebagai cadangan. Saat ini, untuk menunggu jadwal pengangkutan
hanya zona VI yang menjadi satu-satunya selanjutnya. Gambar 1 menunjukkan
zona aktif untuk menampung sampah secara jelas alur pengelolaan sampah di
Kota Jambi. tempat pemrosesan akhir (TPA) Talang
Sampah dari tempat penampungan Gulo.
sementara ( TPS ) diangkut ke tempat

Gambar 1. Layout pengelolaan di TPA Talang Gulo

Proyeksi Jumlah Penduduk dan ditentukan berdasarkan data jumlah


Timbulan Sampah penduduk dan laju pertumbuhan
Dalam penelitian ini dibutuhkan data penduduk yang diperoleh dari BPS Kota
proyeksi jumlah penduduk Kota Jambi Jambi. Metode yang digunakan adalah
sebelum menghitung timbulan dan metode aritmatik. Metode ini dipilih
komposisi sampah tempat pemrosesan karena memiliki nilai korelasi yang
akhir (TPA) Talang Gulo. Proyeksi paling mendekati 1 atau =1, sehingga

62
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020

metode ini memiliki hubungan yang Tabel 1.Volume Sampah yang Masuk ke
sangat kuat atau mendekati kebenaran. TPA Talang Gulo Tahun 2018
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah Bulan Sampah yang Sampah yang
penduduk pada Gambar 2 diketahui Masuk TPA Masuk TPA
(m3/bulan) (m3/hari)
bahwa jumlah penduduk pada tahun
Januari 31,864.0 1,027.9
2019 sebanyak 602,537 jiwa dan pada
Februari 27,726.0 990.2
tahun 2030 akan meningkat menjadi
665,253 jiwa. Data proyeksi penduduk Maret 30,693.5 990.1
akan digunakan untuk menghitung April 29,761.0 992.0
timbulan sampah yang dihasilkan oleh Mei 30,881.5 996.2
penduduk Kota Jambi setiap harinya. Juni 30,455.5 1,015.2
Data proyeksi penduduk dan data Juli 32,045.0 1,033.7
timbulan sampah merupakan data dasar Agustus 31,347.0 1,011.2
dalam menentukan proyeksi banyaknya September 30,088.0 1,002.9
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat
Oktober 31,585.5 1,018.9
Kota Jambi. Jumlah rata-rata sampah
yang masuk ke TPA pada tahun 2018 November 30,843.0 1,028.1
dapat dihitung menggunakan data pada Desember 32,252.0 1,040.4
Tabel 1. Rata-rata 1,012.2
Sumber: TPA Talang Gulo, 2018.

670000 Tabel 2 Proyeksi Timbulan Sampah Kota Jambi


Jumlah Penduduk (Jiwa)

660000 Tahun Jumlah Laju Timbulan Timbulan


650000 y = 5701.5x - 1E+07 Penduduk Timbulan Sampah Sampah
640000 R² = 1 (Jiwa) (kg/jiwa (kg/hari) (ton/tahun)
630000
/hari)
(x10-2)
620000
2018 596,835 20.7 123,545 45,093.9
610000
600000 2019 602,537 20.7 124,725 45,524.7
590000 2020 608,238 20.7 125,905 45,955.4
2018 2020 2022 2024 2026 2028 2030
Tahun
2021 613,940 20.7 127,086 46,386.2
2022 619,641 20.7 128,266 46,816.9
Gambar 2. Proyeksi Jumlah Penduduk 2023 625,343 20.7 129,446 47,247.8
Kota Jambi 2024 631,044 20.7 130,626 47,678.5
Pada penelitian ini, sampling sampah 2025 636,746 20.7 131,806 48,109.3
dilakukan selama 8 hari berturut-turut 2026 642,447 20.7 132,987 48,540.1
untuk mendapatkan data densitas 2027 648,149 20.7 134,167 48,970.9
sampah. Densitas sampah atau massa 2028 653,850 20.7 135,347 49,401.6
jenis sampah merupakan perbandingan 2029 659,552 20.7 136,527 49,832.5
antara berat dan volume sampah. 2030 665,253 20.7 137,707 50,263.2
Didapatkan densitas sampah rata-rata Sumber: Hasil Perhitungan, 2019.
sebesar 12.2 x 10-2 kg/L.
Timbulan sampah diperoleh dari Komposisi Sampah
membagi volume sampah rata-rata Data komposisi sampah diperoleh
dengan jumlah penduduk yang telah dari sampling sampah selama 8 hari .
diketahui dan dikali dengan densitas Sampah yang digunakan untuk sampling
sampah rata-rata. sebanyak 1 m3 atau 1000 L.

63
JSIL | Hutagalung, dkk. : Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik

2.021 1.550
0.743 sampah makanan
sampah kebun & taman
kayu
20.565 kertas dan karton
tekstil
47.381
1.298 nappies
8.190 karet dan kulit
plastik

13.096 logam
1.775
gelas
lain-lain (abu-abu, debu, sampah, dll)
1.277 2.105
Gambar 3. Komposisi Sampah di TPA Talang Gulo

Dilakukan pemilahan untuk 1. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) CH4


mendapatkan berat dari setiap jenis di Zona Penimbunan VI
sampah menurut IPCC 2006. Komposisi Dalam penelitian ini difokuskan pada
sampah dinyatakan dalam satuan persen zona VI yang merupakan zona aktif di
(%). Komposisi sampah makanan tetap TPA Talang Gulo Kota Jambi pada tahun
menjadi yang tertinggi karena sampah 2019. Prosedur perhitungan dilakukan
makanan dihasilkan dari sisa kebutuhan untuk masing-masing komposisi sampah
sehari-hari dari rumah tangga, pasar, dan terlebih dulu kemudian diakumulasikan
restoran atau warung. untuk semua jenis sampah.
Komposisi sampah diperlukan untuk Emisi CH4 yang dihasilkan dari zona
menentukan degradable organic carbon penimbunan VI pada tahun 2019 sebesar
(DOC) yang akan memengaruhi emisi 4.7×10-2 Gg dan akan meningkat
gas rumah kaca yang akan dihasilkan. menjadi 1.7×10-1 Gg pada tahun 2030.
Hasil perhitungan komposisi sampah di
TPA Talang Gulo Kota Jambi disajikan 2. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) CH4
pada Gambar 3. dan N2O di Zona Pengomposan
Pengolahan sampah pada zona
Estimasi Gas Rumah Kaca di Kota pengomposan pada tahun 2018 sebesar
Jambi 0.213 Gg atau hanya sekitar 0.47% dari
Untuk perhitungan emisi gas rumah kaca timbulan sampah. Zona pengomposan
dibutuhkan berat sampah dari tahun 2018
menghasilkan emisi gas rumah kaca CH4
hingga tahun 2030 berdasarkan timbulan
sampah (Tabel 2) dan komposisi sampah
dan N2O yang dapat dihitung
(Gambar 3). Komponen sampah yang menggunakan metode IPCC 2006. Tabel
dibutuhkan untuk perhitungan emisi gas 4 menunjukkan bahwa emisi CH4
rumah kaca hanya berupa sampah organik meningkat menjadi 9.5 x 10-4 Gg pada
yang terdiri dari 7 komponen yaitu sampah tahun 2030. Hasil proyeksi N2O juga
makanan, sampah kebun dan taman, sampah mengalami peningkatan dimana tahun
kayu, sampah kertas dan karton, sampah 2019 dihasilkan emisi N2O sebesar 5.2 x
nappies, sampah kain dan tekstil, serta 10-5 Gg dan pada tahun 2030 menjadi 5.7
sampah karet dan kulit. Berat sampah tahun x 10-5 Gg.
2018-2030 dari setiap komponen dapat
dilihat pada Tabel 3.

64
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020

Tabel 3. Berat Sampah Tahun 2018-2030


Tahun Timbulan Timbulan sampah Komponen Sampah (Ggram/Tahun)
sampah (Ggram/Tahun) Makanan Taman Kayu Kertas Nappies Tekstil Karet
(ton/tahun)

2018 45,093.9 45.1 21.4 0.9 0.6 5.9 3.7 0.8 0.6
2019 45,524.7 45.5 21.6 1.0 0.6 5.9 3.7 0.8 0.6
2020 45,955.4 46.0 21.8 1.0 0.6 6.0 3.8 0.8 0.6
2021 46,386.2 46.4 22.0 1.0 0.6 6.1 3.8 0.8 0.6
2022 46,816.9 46.8 22.2 1.0 0.6 6.1 3.8 0.8 0.6
2023 47,247.8 47.2 22.4 1.0 0.6 6.2 3.9 0.8 0.6
2024 47,678.5 47.7 22.6 1.0 0.6 6.2 3.9 0.9 0.6
2025 48,109.3 48.1 22.8 1.0 0.6 6.3 3.9 0.9 0.6
2026 48,540.1 48.5 23.0 1.0 0.6 6.4 4.0 0.9 0.6
2027 48,970.9 49.0 23.2 1.0 0.6 6.4 4.0 0.9 0.6
2028 49,401.6 49.4 23.4 1.0 0.6 6.5 4.0 0.9 0.6
2029 49,832.5 49.8 23.6 1.0 0.6 6.5 4.1 0.9 0.7
2030 50,263.2 50.3 23.8 1.0 0.6 6.6 4.1 0.9 0.7
Sumber: Hasil Perhitungan 2019.

Gambar 4. Layout emisi gas rumah kaca TPA Talang Gulo

65
JSIL | Hutagalung, dkk. : Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik

Tabel 4. Emisi Gas Rumah Kaca Zona setiap alat diperoleh dari literatur karena
Pengomposan data konsumsi bahan bakar sulit
Tahun Jumlah Sampah Emisi Emisi N2O didapatkan.
yang masuk ke CH4 (Gg N2O)
Zona (Gg CH4) (x10-5)
Konsumsi bahan bakar yang
Pengomposan (x10-4) digunakan berdasarkan penelitian
-1
(Gg) (x10 ) Saefudin (2016) dimana penggunaan
2018 2.1 8.5 5.1 bahan bakar untuk excavator sebesar 20
2019 2.2 8.6 5.2 L/jam dan bulldozer sebesar 21 L/jam.
2020 2.2 8.7 5.2 Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
2021 2.2 8.8 5.3 emisi gas rumah kaca yang dihasilkan
2022 2.2 8.9 5.3 sebesar 1.1 Gg CO2/tahun dan
2023 2.2 8.9 5.4
diasumsikan sama hingga tahun 2030.
2024 2.3 9.0 5.4 Pemetaan Emisi Gas Rumah Kaca
2025 2.3 9.1 5.5 Jumlah emisi gas rumah kaca yang
2026 2.3 9.2 5.5
telah dihitung sebelumnya akan
ditampilkan dalam bentuk layout emisi
2027 2.3 9.3 5.6
gas rumah kaca tempat pemrosesan akhir
2028 2.3 9.3 5.6
(TPA) Talang Gulo. Emisi yang
2029 2.4 9.4 5.7 dihasilkan akan dikonversi menjadi
2030 2.4 9.5 5.7 CO2-eq. Untuk memudahkan dalam
Sumber: Hasil Perhitungan. 2019. membandingkan dampak dari setiap
emisi maka dipakai indeks potensi
3. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) CO2
pemanasan global (global warming
dari Alat Berat
potential) seperti pada Gambar 4.
Perhitungan emisi gas rumah kaca
(GRK) dari aktivitas alat berat akan KESIMPULAN
dilakukan berdasarkan metode IPCC
2006. Alat berat yang digunakan dalam Komposisi sampah Kota Jambi di
pengelolaan sampah di TPA Talang tahun 2019 terdiri dari sampah makanan
Gulo terdiri dari excavator dan 47.4%, sampah kebun dan taman 2.1 %,
bulldozer. Excavator yang digunakan sampah kayu 1.3 %, sampah kertas dan
ada beberapa jenis yaitu CAT, Komatshu karton 13.1 %, sampah tekstil 1.8 %,
PC 200-6 dan Komatshu PC 200-8. Jenis sampah sampah nappies 8.2%, sampah
Hitachi tidak digunakan dikarenakan karet dan kulit 1.3%, sampah plastik
dalam kondisi rusak berat. Bulldozer 20.6%, sampah logam 0.7%, sampah
yang digunakan pada pengelolaan gelas 2.0%, dan sampah lain-lain 1.5%.
sampah hanya jenis Komatshu Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan
dikarenakan bulldozer jenis CAT sedang pada zona penimbunan. zona
dilakukan perbaikan. pengomposan dan alat berat. Emisi CH4
Estimasi emisi CO2 membutuhkan di zona penimbunan sebanyak 4.7×10-2
data konsumsi bahan bakar. nilai kalor. Gg tahun 2019 dan mencapai 16.6×10-2
dan faktor emisi. Besaran konsumsi Gg pada tahun 2030. Zona
bahan bakar yang digunakan oleh setiap pengomposan: emisi CH4 dan N2O
peralatan dinyatakan dalam satuan liter. dengan jumlah emisi masing-masing
Dalam hal ini konsumsi bahan bakar sebanyak 8.6×10-4 Gg dan 5.2×10-5 Gg
diperoleh melalui total jam kerja alat pada tahun 2019. Tahun 2030 dihasilkan
selama melakukan pekerjaan dikalikan emisi CH4 sebesar 9.5×10-4 Gg dan emisi
konsumsi bahan bakar per jam. N2O sebesar 5.7×10-5 Gg. Emisi dari alat
Konsumsi bahan bakar per jam untuk berat tahun 2019 sebesar 1.1 Gg CO2.

66
JSIL JURNAL TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN | Vol. 05 No. 01, April 2020

DAFTAR PUSTAKA Studi Kasus TPA Winongo Kota


Madiun. Jurnal Sumber Daya
Bogner J, Pipatti R, Hashimoto R, Diaz
Alam dan Lingkungan Vol. 2(3):9-
C, Mareckova K, Diaz L, Kjeldsen
17 Fakultas Teknologi Pertanian.
P.S, Faaij A, Gao Q, Zhang T,
Universitas Brawijaya. Malang.
Ahmed M.A, Sutamihardja.
[KLH] Kementerian Lingkungan Hidup.
R.T.M, Gregory R. 2008.
2012. Pedoman Penyelenggaraan
Mitigation of global GHG
Inventarisasi Gas Rumah Kaca
emissions from waste: conclusions
Nasional Buku II-volume I. Jakarta
and strategies from the
(ID). KLH.
Intergovernmental Panel on
Lestari J. A. 2017. Strategi Adaptasi dan
Climate Change (IPCC) Fourth
Mitigasi Penurunan Emisi Gas
Assessment Report. Working
Rumah Kaca (Grk) Sektor
Group III (Mitigation). Waste
Transportasi Dan Sektor
Management Research 26. 11–13.
Persampahan di Kota Batu.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional.
Surabaya (ID). Institut Teknologi
SNI 19-3964-1994. 1994. Metode
Sepuluh Nopember.
Pengambilan dan Pengukuran
Mackie K. R, Cooper C.D. 2009.
Contoh Timbulan dan Komposisi
Landfill Gas Emission Prediction
Sampah Perkotaan. Jakarta (ID).
Using Voronoi Diagrams and
Badan Standardisasi Nasional.
Importance Sampling.
[BSN] Badan Standardisasi Nasional.
Environmental Modelling &
SNI 19-2454-2002. 2002. Tata
Software 24 :1223–1232.
Cara Teknik Operasional
Prabowo S. P., Sri B. 2017. Estimasi
Pengelolaan Sampah Perkotaan.
Emisi Gas Rumah Kaca yang
Jakarta(ID). Badan Standardisasi
Dihasilkan dari Pembakaran
Nasional.
Sampah di Jawa Tengah.
Doorn M.R.J., Barlaz MA. 1995.
Proceeding Biology Education
Estimate of Global Methane
Conference Vol. 14 (1): 187-194.
Emissions From Landfills And
Oktober 2017.
Open Dumps; Project Summary.
Saefudin A.H, Arif M, Puji W. 2016.
NC (US). Air and Energy
Kajian Penggunaan Alat-Alat
Engineering Research Laboratory.
Berat pada Proyek Pembangunan
U.S. Environmental Protection
Jalan Raya Ditinjau dari Aspek
Agency. Research Triangle Park..
Teknis dan Ekonomi {Studi Kasus
[IPCC] Intergovernmental Panel on
Proyek Pembangunan Jalan Tol
Climate Change 2006. IPCC
BOCIMI (Bogor. Ciawi.
Guidelines for National
Sukabumi)}. Bogor (ID). Fakultas
Greenhouse Gas Inventories:
Teknik. Universitas Pakuan Bogor.
Volume 5-Waste. Prepared by The
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
National Greenhouse Gas
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Inventories Programme. Eggleston
Bandung(ID). Alfabeta.
H.S.. Buendia. L.. Miwa. K..
[TPA] Tempat Pemrosesan Akhir Talang
Ngara. T. and Tanabe. K. (eds.).
Gulo. 2018. Laporan Bulanan
Japan: IGES.
Sampah TPA Talang Gulo. Kota
Kiswandayani A.T, Susnawati I.D,
Jambi (ID).
Wirosoedarmo, Ruslan. 2016.
Triyono. 2018. Teknik Sampling dalam
Komposisi Sampah dan Potensi
Penelitian. Palangkaraya (ID).
Emisi Gas Rumah Kaca pada
Universitas Palangkaraya
Pengelolaan Sampah Domestik:

67
JSIL | Hutagalung, dkk. : Estimasi Emisi Gas Rumah Kaca pada Pengelolaan Sampah Domestik

Wijayanti. W.P. 2013. Peluang


Pengelolaan Sampah Sebagai
Strategi Mitigasi dalam
Mewujudkan Ketahanan Iklim
Kota Semarang. Jurnal
Pembangunan Wilayah dan Kota.
Vol 9 (2): 152-16

68

You might also like