You are on page 1of 12

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL DALAM

MENYUSUN STRATEGI PERUSAHAAN


(Studi Perencanaan Strategi Komoditi Kelapa Sawit
Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero))

Dedi Septiadi Gunawan1), Taher Alhabsji2), Kusdi Rahardjo3)


1)
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan
2,3)
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Email1)_dedisg78@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this reserach was to gain corporate level strategy for PT. Perkebunan Nusantara III that
lead company becoming a champ in competition and provide a sustainable growth. The object of this
research is PTPN III (Persero). This type of applied research use a quantitative approach. Method
survey conducted by distributing questionnaires to the respondents as the primary data. Purposively
selects respondents (purposive sampling). FDGs also conducted by five men palm oil industry players
to determine the weight ang rating values on EFE, IFE, CPM, and QSPM Matrix. Secondary data were
obtained from the company internal documentation and other relevant data sources. This research uses
STEEPLE and Porter's Five Forces Model analysis approach to analyze the company external
environment. For the Internal analysis using Value Chain analysis approach (VCA) to analyze its
internal resources. Research tools used for strategy analysis are: SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand
Strategy, and QSPM Matrix. The research found that the strategy for PTPN III palm industri is Product
Development Strategy and Foward Integration Strategy. Recommendations policies at the operational
level that supports the selected strategies, includes: changes / additions of the company capital
structure, the expansion of oil palm land area, development / downstream palm oil products that provide
value-added products, and bench marking as a means of preparing HR and The best technology.

Keywords: Evaluation Strategy, EFE, IFE, CPM, SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy, QSPM,
Corporate Strategy, PTPN III.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mendapatkan strategi tingkat korporasi PT. Perkebunan Nusantara III yang
unggul dalam persaingan dan memberikan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan (sustainable
growth). Objek Penelitian ini adalah PTPN III. Penelitian Terapan (applied research) ini menggunakan
pendekatan kuantitatif. Metode survei dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada responden
sebagai data primer. Pemilihan responden dilakukan secara purposive ( purposive sampling).
Disamping itu dilakukan FGD oleh lima orang pelaku industri kelapa sawit untuk menentukan bobot
dan rating nilai pada matrik EFE, IFE, CPM, dan QSPM. Data sekunder didapat dari dokumentasi
perusahaan dan sumber data terkait lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis STEEPLE
dan Model Lima Kekuatan Porter untuk menganalisis lingkungan eksternal perusahaan. Analisis
lingkungan internal perusahaan menggunakan pendekatan analisis Rantai Nilai (VCA) untuk
menganalisa sumberdaya internalnya. Alat analisis strategi yang digunakan adalah Matrik: SWOT,
SPACE, BCG, IE, Grand Strategy, dan QSPM. Hasil dari penelitian terapan ini didapati bahwa Strategi
kelapa sawit terbaik PTPN III adalah Strategi Pengembangan Produk dan Strategi Integrasi ke Depan.
Rekomendasi kebijakan-kebijakan di level operasional yang mendukung strategi terpilih, antara lain:
perubahan/penambahan modal ekuitas pada struktur pemodalan perusahaan, penambahan luas areal
lahan kelapa sawit, pengembangan/hilirisasi produk CPO yang memberikan nilai tambah produk, dan
bench marking sebagai sarana mempersiapkan SDM dan teknologi terbaik.

Kata Kunci: Evaluasi Strategi, EFE, IFE, CPM, SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy,
QSPM, Strategi Korporasi, PTPN III

22
PENDAHULUAN sebelum menetapkan strategi bisnis kelapa
Sektor industri dengan karakteristik sawit perusahaan. Secara internal, pemilihan
tingkat persaingan yang ketat dan lingkungan strategi yang tidak efektif, aktifitas penerapan
yang dinamis, seperti sektor industri kelapa yang buruk, penetapan tujuan perusahaan yang
sawit, perencanaan strategis merupakan kunci teralu optimis, langkah korektif yang tidak
dari pencapaian keunggulan bersaing dan tepat, penggunaan struktur pemodalan untuk
keberhasilan sebuah perusahaan. Kemampuan pengembangan usaha merupakan faktor-faktor
perusahaan untuk mengeksploitasi sumber daya internal yang perlu mendapat perhatian dalam
serta menciptakan peluang baru dan berbeda melakukan perencanaan strategis bisnis kelapa
dengan mengoptimalkan keunggulan kompetitif sawit PTPN III.
yang dimiliki perusahaan merupakan jaminan Bidang usaha kelapa sawit diharapkan
keberhasilan dalam peta persaingan industri dan terus berperan dalam pertumbuhan penjualan
juga keberhasilan jangka panjang perusahaan ke perusahaan, mengingat kontribusi laba yang
depan. dihasilkan dari bisnis kelapa sawit ini sangat
Perencanaan Strategis merupakan hasil besar bagi perusahaan dan memiliki prospek
dari aktifitas perencanaan yang membedakan profit industri kedepan yang sangat
apakah suatu perusahaan akan menjadi menjanjikan.
perusahaan yang unggul atau menjadi Berdasarkan latar belakang di atas,
perusahaan yang kehilangan daya saing. maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Keberhasilan suatu perencanaan strategis yang adalah :
telah ditetapkan sangat ditentukan oleh 1. Apakah strategi bisnis kelapa sawit PTPN III
seberapa besar tingkat kesesuaian strategi saat ini masih sesuai terhadap perubahan
tersebut dengan perubahan lingkungan, lingkungan eksternal-internal yang dinamis
persaingan, serta situasi internal organisasi dan kompetitif?
sehingga mampu menciptakan keunggulan 2. Faktor-faktor lingkungan eksternal dan
kompetitif secara berkelanjutan. Ketidakpekaan internal apa saja yang mempengaruhi
dan ketidakmampuan perusahaan dalam kebijakan strategis bisnis kelapa PTPN III?
menganalisa dan beradaptasi dengan cepat serta 3. Faktor-faktor lingkungan eksternal dan
tepat terhadap perubahan lingkungan internal internal utama apa saja yang mempengaruhi
dan eksternal yang kompetitif dapat kebijakan strategis PTPN III, yang
“melumpuhkan” kinerja perusahaan yang merupakan kekuatan, kelemahan, peluang
secara perlahan dan tanpa disadari dapat dan ancaman utama bagi bisnis kelapa sawit
menyebabkan kebangkrutan perusahaan. PTPN III?
Faktor harga jual CPO dan pengaruh 4. Bagaimana mengembangkan hasil analisis
perubahan iklim menjadi faktor eksternal lingkungan eksternal-internal sehingga
penting yang menentukan margin keuntungan didapatkan strategi bisnis kelapa sawit
dan tingkat produktifitas tanaman kelapa sawit. terbaik bagi PTPN III?
Kedua faktor eksternal tersebut merupakan 5. Kebijakan-kebijakan apa yang harus diambil
variabel lingkungan eksternal yang tidak dapat di tahapan operasional, untuk mendukung
dikontrol, dimana penetapan harga jual CPO implementasi strategi bisnis kelapa sawit
mengacu pada bursa pasar di Malaysia dan PTPN III terpilih?
Roterdam. Sehingga, seringkali target tahunan
perusahaan tidak tercapai dengan realisasi LATAR BELAKANG TEORI DAN
kinerja yang dihasilkan. HIPOTESIS
Permasalahan minimnya infrastruktur Tinjauan Konsep Strategi
yang ada dan isu-isu politik terkait Pemilu Definisi Manajemen Strategis
Presiden RI 2014, black campaign pengaruh Manajemen Strategis dapat
negatif produk CPO terhadap kesehatan dan didefinisikan sebagai seni dan pengetahuan
lingkungan, persaingan industri, ancaman dalam merumuskan, mengimplementasikan,
produk substitusi, perkembangan teknologi, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas
perubahan budaya, pertumbuhan demografis, fungsional sehingga sebuah organisasi mampu
stabilitas perekonomian serta kebijakan yang mencapai tujuannya (David, 2010). Manajemen
menghambat perkembangan industri kelapa strategis juga dapat didefinisikan sebagai suatu
sawit dan turunannya menjadi beberapa faktor rangkaian keputusan dan tindakan yang
eksternal yang penting perlu dipertimbangkan menghasilkan formulasi dan implementasi

23
rencana untuk mencapai tujuan perusahaan Sebuah perusahaan dikatakan memiliki
(Pearce dan Robinson, 2013). Menurut Glueck keunggulan kompetitif dibanding perusahaan
dan Jauch (1991) menyebutkan bahwa lainnya apabila perusahaan mampu
manajemen strategis adalah arus keputusan dan memperoleh laba yang lebih besar secara
tindakan yang mengarah pada pengembangan kontinu dibandingkan pesaing.
strategi-strategi yang efektif untuk mencapai
sasaran perusahaan. Manajemen Strategis Evaluasi Strategi
(Menstra) mempunyai kesamaan arti dengan Evaluasi strategi penting dilakukan
Perencanaan Strategis (David, 2010). Istilah karena organisasi menghadapi lingkungan yang
Manajemen Strategis sering merujuk atau dinamis dimana faktor-faktor eksternal dan
digunakan oleh kalangan akademisi, sementara internal utama sering berubah dengan cepat.
dalam dunia praktisi bisnis, Perencanaan Evaluasi strategi meliputi tiga aktivitas pokok
Strategis menjadi istilah yang lebih banyak (David, 2010): penyelidikan atas landasan yang
dipakai. mendasari strategi perusahaan, perbandingan
Perencanaan strategis dihasilkan dari hasil yang diharapkan dengan hasil yang
pilihan-pilihan manajerial yang sulit atas sebenarnya, mengambil tindakan korektif guna
berbagai alternatif-alternatif terbaik yang ada memastikan bahwa kinerja sesuai rencana.
dengan mempertimbangkan perubahan Evaluasi terhadap strategi menjadi
lingkungan (pasar, kebijakan, prosedur, tingkat semakin sulit seiring dengan berjalannya waktu,
persaingan, inflasi, tingkat pertumbuhan antara lain disebabkan:
ekonomi, teknologi, demografis, dan operasi 1. Meningkatnya kompleksitas lingkungan
tertentu) untuk menetapkan tindakan terbaik yang dinamis,
yang paling memberikan keuntungan bagi 2. Semakin sulitnya untuk memprediksi masa
perusahaan. Analisis terhadap perubahan depan secara akurat,
lingkungan ini, walau tampak sederhana, 3. Bertambahnya jumlah variabel,
namun memerlukan kajian dan pemahaman 4. Cepat usangnya usia pakai produk bahkan
para manajer akan pokok persoalan yang ada, untuk rancangan yang paling bagus
karenanya akan memberikan jawaban yang sekalipun,
berbeda-beda antara manajer satu dengan yang 5. Semakin banyaknya kejadian di dalam dan
lainnya, bahkan kemungkinan bertolak luar negeri yang mempengaruhi perusahaan,
belakang dan pertentangan. (Collins dan Porras, 6. Berkurangnya rentan waktu untuk
1997; Marcus, 2006; Peters dan Waterman Jr., menjalankan perencanaan dengan derajat
1982). kepastian tertentu.
Upaya menetapkan strategi bisnis yang Kriteria untuk mengevaluasi strategi
bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis harus terukur dan mudah untuk diverifikasi.
yang memungkinkan perusahaan memperoleh Kriteria yang memprediksi hasil kiranya lebih
keunggulan kompetitif atas pesaingnya dalam penting daripada yang menunjukan apa yang
suatu pasar atau industri dijelaskan oleh telah terjadi. Evaluasi strategi didasarkan baik
beberapa landasan teori. Porter (1989), pada kriteria kuantitatif maupun kualitatif.
menyebutkan ada tiga strategi generik pada unit Memilih serangkaian kriteria yang pasti untuk
bisnis yang dapat menjadi pilihan perusahaan mengevaluasi strategi bergantung pada ukuran
dari berbagai industri untuk memperoleh organisasi, industri, strategi, dan filosofi
keunggulan kompetitif bagi bisnis perusahaan. manajemen. Kriteria kuantitatif yang lazim
Ketiga strategi tersebut adalah kepemimpinan digunakan untuk mengevaluasi strategi
biaya (cost leadership), diferensiasi biasanya digunakan pada kajian finansial
(defferentiation), dan fokus (focus). perusahaan, sedangkan untuk kriteria kualitatif
Strategi kepemimpinan biaya adalah biasanya digunakan untuk mengukur kriteria
strategi yang menawarkan produk atau jasa yang berhubungan dengan faktor manusia,
kepada konsumen pada harga dan nilai harga seperti tingkat kepuasan, motivasi, dan kinerja
terendah, sedangkan strategi diferensiasi manusia.
bertujuan menghasilkan produk atau jasa yang Keuntungan melakukan aktifitas
dianggap unik di industri. Sedangkan strategi evaluasi strategi bisa memperbaharui
fokus adalah strategi yang menawarkan produk kepercayaan diri pada strategi bisnis saat ini
atau jasa kepada sekelompok kecil konsumen atau menunjuk pada perlunya langkah untuk
yang sudah dipilih sebelumnya (segmented). memperbaiki kelemahan-kelemahan tertentu,

24
seperti terkikisnya keunggulan produk atau dalam melakukan analisis lingkungan eksternal
keunggulan teknologi. Dalam banyak kasus, dapat dibagi menjadi lima kategori : (1)
keuntungan evaluasi strategi mempunyai kekuatan ekonomi, (2) kekuatan sosial, (3)
artinya yang jauh lebih luas, sebab hasil akhir kekuatan politik, (4) kekuatan teknologi, dan (5)
dari proses tersebut bisa jadi adalah strategi kekuatan kompetitif. Kelima kategori ini
yang secara mendasar baru yang akan memiliki elemen penting yang harus
membawa, bahkan pada bisnis yang sudah dipertimbangkan oleh pembuat keputusan
menghasilkan, pada peningkatan yang strategi dalam menganalisa lingkungan
substansial. Kemungkinan inilah yang eksternal perusahaan.
menjustifikasi evaluasi strategi, sebab timbal
baliknya bisa jadi sangat besar. Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal adalah lingkungan
Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan organisasi yang berada di dalam organisasi
Dikutip dari David (2010), Duncan tersebut dan secara normal memiliki implikasi
(1972) menjelaskan yang dimaksud dengan yang langsung dan khusus pada perusahaan.
lingkungan eksternal perusahaan (external Analisis lingkungan internal perusahaan
business environment) adalah berbagai faktor didefinisikan sebagai suatu proses perencanaan
yang berada di luar organisasi yang harus strategi yang mengkaji bidang pemasaran, dan
diperhitungkan oleh organisasi perusahaan pada distribusi perusahaan, penelitian dan
saat membuat keputusan. Lingkungan eksternal pengembangan, produksi dan operasi, sumber
perusahaan adalah semua kejadian di luar daya dan karyawan perusahaan, serta faktor
perusahaan yang memiliki potensi untuk keuangan dan akuntansi untuk menganalisa
mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, kekuatan dan kelemahan dari masing-masing
2001:51). Pearce II dan Robinson (2013) divisi tersebut sehingga perusahaan dapat
mendefinisikan lingkungan eksternal memanfaatkan peluang dengan cara yang paling
merupakan faktor-faktor diluar kendali yang efektif dan dapat menangani ancaman
mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai (Lawrence dan Wiliam, 1998),
arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga Analisis terhadap lingkungan internal
mempengaruhi struktur organisasi dan proses perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi
internalnya. sejumlah kekuatan dan kelemahan yang
Hermawan kartajaya (1999) terdapat pada sumber daya dan proses bisnis
menyebutkan kondisi persaingan saat ini berada internal yang dimiliki perusahaan. Sumber daya
pada tahap wild, dimana perusahaan- dan proses bisnis internal dikatakan memiliki
perusahaan yang bersaing dalam satu industri kekuatan apabila sumber daya dan proses bisnis
bahkan lintas lindustri, memiliki akses yang internal tersebut memiliki kemampuan
relatif sama terhadap ketersediaan teknologi (capability) yang akan menciptakan distinctive
untuk menghasilkan produk baru. Sementara competencies sehingga perusahaan akan
itu, Fitzroy dan Hulbert (2005: 6) memperoleh keunggulan kompetitif. Beberapa
menggambarkan lingkungan perusahaan saat analisis yang digunakan untuk mengukur
ini sebagai sebuah turbulen world, dunia yang kemampuan sumber daya internal perusahaan,
dipenuhi dengan perubahan dan sulit untuk antara lain : Analisis SWOT (Strength,
dipolakan. Dalam keadaan seperti ini, berbagai Weakness, Oppotunities, Threat) dan analisis
perubahan berjalan begitu cepat dan tidak selalu rantai nilai (value chain analysis) dan
dapat diprediksi dengan akurat. pandangan berbasis sumber daya (resource
Analisis lingkungan eksternal perlu base view - RBV). Masing-masing alat analisis
dilakukan untuk mengidentifikasi peluang- memiliki kelebihan dan kelemahan dalam
peluang dan ancaman-ancaman besar yang melakukan analisas lingkungan internal
dihadapi suatu organisasi terhadap perubahan perusahaan.
lingkungan eksternal perusahaan sehingga
manajer dapat merumuskan strategi guna Pertumbuhan Perusahaan Berkelanjutan
mengambil keuntungan dari berbagai peluang Pertumbuhan perusahaan secara
tersebut dan menghindar atau meminimalkan berkelanjutan adalah upaya-upaya strategis
dampak dari ancaman potensial yang muncul. perusahaan dalam menciptakan distinctive
David (2010: 120), mengatakan faktor-faktor competencies guna memperoleh keunggulan
kekuatan eksternal utama (external force) kompetitif serta mempertahankan pertumbuhan

25
jangka panjang perusahaan. Day & Wensley Analisis
(1988) menyatakan bahwa keunggulan bersaing Faktor
Internal
Evaluasi Strategi
berkelanjutan merupakan bentuk-bentuk pernyataan
Menetapkan Menciptakan,
Terpilih Mengimple-
Mengukur
Tujuan Mengevaluasi dan
strategi untuk membantu perusahaan dalam Visi – Misi Tujuan : mentasikan
Jangka , dan Memilih Mengevaluasi
,Tujuan dan Pertumbuhan Strategi
Panjang Strategi Kinerja
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Strategi
Perusahaan
Kinerja
Perusahaan
Analisis
Ferdinand (2003) menyatakan bahwa pada Faktor Tahap Input Area Fungsional Kerangka Kerja :
- Matrik EFE - Produksi - Mengkaji
pasar yang bersaing, kemampuan perusahaan Ekternal
- Matrik CPM - Pemasaran & ulang
- Matri IFE Penjualan landasan
menghasilkan kinerja, terutama kinerja Tahap
- Pencocokan
Matrik SWOT
- Keuangan strategi
- Mengukur
- Perencanaan
keuangan, sangat bergantung pada derajad -
-
Matri SPACE
Matrik BCG
keunggulan kompetitifnya. Kemampuan -
-
Matrik IE
Matrik
TahapGrand

kompetitif yang unggul yang dimiliki Keputusan


- Matrik QSPM

perusahaan dapat menjamin keberlanjutan


Tahap Penilaian
(sustainable) pertumbuhan perusahaan dalam Tahap Perumusan Strategi Tahap Penerapan Strategi
Strategi
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Tugas Akhir
peta persaing industri yang terus berubah.
Berdasarkan teori berbasis sumber daya
(resource based theory), Barney (1995) METODE PENELITIAN
mendefinisikan pengertian keunggulan bersaing Pendekatan Perencanaan Strategi
berkelanjutan, yaitu keunggulan yang dicapai Penelitian Terapan (applied research)
secara terus menerus dengan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
mengimplementasikan strategi pencapaian metode survei melalui penyebaran kuisioner
nilai-nilai unik yang tidak dimiliki pesaing. secara purposive sampling dan keterlibatan
Sedangkan untuk melanggengkan keunggulan pelaku industri dalam suatu kelompok diskusi
bersaing tersebut, perusahaan seharusnya (Focus Discussion Group – FGD). Penelitian
memiliki sumber daya dan kapabilitas yang terapan ini menggunakan pendekatan analisa
khas (company specific) (Ferdinand, 2003). lingkungan umum (makro industri) dan
Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan pendekatan analisa struktur industri (mikro
kompetitif jika sumber daya yang dimilikinya industri) dengan alat analisis STEEPLE (Social,
memiliki empat atribut, yaitu : Kelangkaan, Technological, Economics, Environmental,
nilai, tidak dapat ditiru, dan tidak dapat diganti. Political, Legal, Ethical) dan alat analisis
kompetitif Model Lima Kekuatan Porter untuk
Kerangka Konseptual Tugas Akhir menganalisa lingkungan eksternal perusahaan.
Kerangka konseptual Tugas Akhir Sedangkan untuk analisis lingkungan internal
(TA) penulis diperlihatkan pada gambar 3.1 dilakukan melalui pendekatan analisis Rantai
dibawah ini. Nilai (Value Chain Analysis - VCA) untuk
Kerangka konseptual tugas akhir menganalisa kemampuan sumberdaya internal
penyusunan Strategi Bisnis Kelapa Sawit PTPN perusahaan.
III dijabarkan pada langkah-langkah sebagai Metode kuisioner sebagai data primer,
berikut: melakukan penilaian visi -misi sedangkan data analisis time series dan cross
perusahaan saat ini, mengembangkan sectional digunakan sebagai data sekundernya.
pernyataan visi-misi kedalam Tujuan Untuk analisis perbandingan, penulis
Perusahaan, mengevaluasi strategi saat ini, membatasi analisa tersebut pada 5 (Lima)
mengidentifikasi berbagai peluang dan perusahaan Kelapa Sawit Besar Nasional yang
ancaman eksternal perusahaan. memiliki reputasi sebagai perusahaan besar
mengembangkan Matriks Profil Kompetitif dengan ukuran kinerja finansial dan luasan areal
(CPM), mengembangkan Matriks Evaluasi yang dimiliki di Indonesia. Data sekunder
Faktor Ekternal (EFE), mengidentifikasi diperoleh dari Laporan Tahunan (Annual
berbagai kekuatan dan kelemahan internal Report) masing-masing perusahaan, Badan
perusahaan. Melakukan analisa keuangan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, dan berbagai
perusahaan, mengembangkan Matriks Evaluasi sumber lainnya yang dinilai mempunyai
Faktor Internal (IFE), Evaluasi dan keterkaitan informasi atau data yang dibutuhkan
Rekomendasi tujuan dan kebijakan perusahaan dengan penelitian terapan yang dilakukan.
yang spesifik, mengembangkan matriks SWOT, Objek penelitian terapan ini adalah
SPACE, BCG, IE, Grand Strategy dan QSPM, PTPN III. Sedangkan 4 (empat) perusahaan
rekomendasi penerapan strategi terpilih. perkebunan kelapa sawit pesaing yang
digunakan sebagai perusahaan pembanding,

26
dipilih secara purposive (berdasarkan kriteria pelanggan, (3) pasar, (4) teknologi, (6) filosofi,
tertentu dan Focus Discussion Group-FGD) dan (7) konsep diri. Beberapa poin karakteristik
dengan kriteria: tambahan dalam pernyataan Misi diperlukan
1. Terdata pada buku direktori Perusahaan untuk mendapatkan kesesuaian dengan
Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia Tahun perubahan lingkungan eksternal dan
2013 yang diterbitkan oleh BPS. keunggulan dalam persaingan industri saat ini.
2. Tersedia data laporan keuangan selama
kurun waktu 2009 – 2013. Evaluasi Existing Strategi PTPN III
3. Perusahaan menerbitkan laporan terkait Evaluasi terhadap 7 (Tujuh) strategi
sumberdaya-sumberdaya internal PTPN III dilakukan berdasarkan kriteria Ricard
perusahaan lainnya. Rumelt (1980) untuk mengetahui
4. Hasil wawancara dengan pelaku bisnis dan tingkat/derajat penyimpangan strategi. Dari
kelompok diskusi (FGD) yang terdiri dari 4 hasil evaluasi strategi berdasarkan empat
(empat) personil yang dianggap mempunyai kriteria Rumelt, penulis membuat Tabel 1
pengalaman dan kompetensi di bidang bisnis berupa matrik evaluasi strategi untuk menilai
perkebunan kelapa sawit PTPN III. strategi PTPN III saat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Matrik Evaluasi Existing Strategi


Perencanaan Strategi Bisnis Ptpn Iii PTPN III
Derajat Penilaian Evaluasi
Penilaian Visi-Misi PTPN III Strategi Kriteria Keterangan
Baik Sedang Buruk
Visi harus memiliki dua komponen
pokok, yakni Ideologi Inti (Core Ideology) dan Poin 1 Kesesuaian √
Poin 2 Kesesuaian √
Rancangan Masa Depan (Envisioned Future)
Poin 3 Kesesuaian √
(Collins dan Porras, 1996: 66; 1997: 220-1)). Poin 4 √ Semua Kriteria
Pernyataan Visi PTPN III saat ini belum Poin 5 Konsistensi

menyertakan rentan waktu yang ingin dicapai Poin 6 √ Semua Kriteria

sebagai “Perusahaan agribisnis kelas dunia”. Poin 7 √ Semua Kriteria

Penyertaan rentan waktu ini penting untuk


menggambarkan kondisi dan situasi saat ini
Penilaian Tujuan PTPN III
serta upaya-upaya yang perlu dilakukan
Hasil kajian terhadap Visi-Misi
perusahaan dalam mengelola sumberdaya yang
perusahaan dan kajian finansialnya
dimilikinya untuk menciptakan keunggulan
menyimpulkan beberapa tujuan tahunan
kompetitif dalam memenangkan persaingan.
perusahaan perlu disesuaikan dengan kondisi
Sehingga, hasil penilaian Visi PTPN III
dan situasi saat ini sehingga dapat dijadikan
dinyatakan sebagai berikut:
pedoman tindakan maupun legitimasi bagi para
“Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia pengambil kebijakan dalam merancang
pada tahun 2019 dengan kinerja prima dan aktivitas pekerjaan dan menetapkan keputusan
melaksanakan tata kelola yang konsisten dan terarah sehingga potensi
bisnis terbaik” konflik yang mungkin muncul pada saat
Penilaian pernyataan Misi PTPN III penerapan dapat diminimalisir.
dilakukankan dengan pendekatan teori yang Rekomendasi tujuan Jangka Panjang
disampaikan oleh Fred R. David (2010:102) yang diusulkan penulis dijabarkan sebagai
dalam bukunya yang berjudul Manajemen berikut :
Strategis Konsep. David (2010: 102) (1). Fokus pada perencanaan dan
menyebutkan terdapat sembilan karakteristik pengembangan komoditi kelapa sawit
yang harus terangkum dalam suatu Misi melalui peningkatan anggaran dan
perusahaan, antara lain : (1) pelanggan, (2) investasi untuk melakukan pengembangan
produk atau jasa, (3) pasar, (4) teknologi, (5) areal lahan kelapa sawit serta menjalin
fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, kerjasama penelitian dan pengembangan
dan profitabilitas, (6) filosofi, (7) konsep diri, antara pemerintah, swasta dan termasuk
(8) fokus pada citra publik, (9) fokus pada perguruan tinggi guna menghasilkan
karyawan. produk unggulan di pasar kompetitif.
Penilaian Misi PTPN III saat ini belum (2). Pengembangan industri hilir kelapa sawit
mencakup komponen karakteristik: (1) dalam meningkatkan nilai tambah produk

27
kelapa sawit terkait dengan Pembangunan Agro Lestari Tbk. (PT AALI), PT Sinar Mas
Klaster Industri Sei Mangkei (KISM) Resources and Technology Tbk. (PT SMART),
PTPN III, yang didukung dengan dan PT London Sumatera Tbk (PT Lonsum).
kelengkapan jaringan infrastruktur secara Data yang digunakan adalah Annual Report
terintegrasi, baik didalam klaster maupun Tahun 2012 untuk masing-masing perusahaan
dengan infrastruktur nasional. dan sumber-sumber data lainnya.
(3). Melakukan upaya-upaya strategis terhadap Hasil perbandingan Matrik Profil
optimalisasi keuntungan finansial terbaik Kompetitif (CPM) didapat PTPN III memiliki
terkait struktur pemodalan untuk aktifitas total bobot skor 3,17 (rata-rata industri 3,15)
investasi perusahaan.
berada di bawah skor PT AALI Tbk. dan PT
(4). Penguatan legal aspek dan perizinan terkait
dengan pembangunan kelapa sawit Smart Tbk., dimana PT AALI Tbk. memperoleh
berkelanjutan guna memberikan kepastian total skor nilai 3,50 tertinggi di antara pesaing-
pengembangan usaha dan investasi. pesaingnya. Analisa Matrik CPM PTPN III
(5). Optimalisasi pemanfaatan Teknologi (Tabel 2) memperlihatkan perusahaan terlihat
Informasi (IT) untuk kegiatan promosi, unggul dalam pencapaian produktifitas kinerja
advokasi dan pemberian informasi serta tanaman dan pabrik, tingkat gaji, tunjangan dan
pengembangan citra prositif perusahaan
bonus karyawan, serta fokus pengembangan
kepada para stakeholder dan shareholder
dengan tingkat kemudahan aksesibilitas SDM.
dan penggunaan. Tabel 2 Competitive Profiling Matrix PTPN
(6). Mengiatkan aktivitas Promosi dan III
Tabel 5.4 Competitive Profiling Matrix PTPN III
Advokasi dalam menanggapi kampanye Matrik CPM Skor Bobot
Skor Rating Skor Rating Skor Rating
PT Smart
Skor Rating
PT Lonsum
Skor Rating

PTPN III PT AALI Tbk PTPN IV

hitam (black campaign) terhadap produk Luas Lahan Perkebunan Sawit 0,04 2 4
Tbk.

3
Tbk.

2 3

CPO eksport dan turunannya dengan Keuntungan Finansial 0,15 3 4 4 2 3

RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Pemanfaatan Teknologi Informasi

Produktifitas Kinerja Tanaman dan Pabrik KS


0,08

0,08
3

4
4

3
4

4
3

2
3

3
Oil) sebagai alat promosi, advokasi dan Kebijakan Terhadap Sistem Imbal Jasa dan Bonus 0,04 4 3 3 2 4

kampanye publik. Pemberdayaan Sumberdaya Manusia 0,13 4 3 3 2 3

Anggaran Untuk Pengembangan Usaha (Investasi) 0,17 3 4 3 2 3

Lokasi Kebun dan Pabrik 0,02 3 2 3 4 3

Eksternal Factors Evaluation (EFE) Pangsa Pasar 0,10 3 4 4 2 3

Komitmen Terhadap Lingkungan 0,04 3 3 3 3 3


Dari hasil sebaran kuisioner terhadap Efektifitas Sistem Pemasaran 0,10 3 4 3 4 3

dilakukan, didapatkan 29 faktor lingkungan Strategi Pemodalan Untuk Pengembangan Usaha 0,04 3 4 3 4 3

eksternal yang mempengaruhi kebijakan TOTAL


Ket. Pemberian Skor Rating Pada Perusahaan
1,00 3,17 3,50

Skor Rata-Rata CPM =


3,33

3,15
2,67 3,08

strategis perusahaan. Focus Discussion Group 1=


2=
Kelemahan Terbesar
Kelemahan Terkecil (PTPN III sedikit diatas Rata-Rata Pesaing Perusahaan
3= Kekuatan Terbesar Perkebunan Sawit Besar Nasional)
dilakukan untuk memilih 10 faktor-faktor 4= Kekuatan Terkecil

eksternal utama yang menjadi (Opportunities)


dan Ancaman (Threats) bagi perusahaan dalam Internal Factors Evaluation (IFE)
bentuk Matriks Eksternal Factors Evaluation Dari hasil sebaran kuisioner terhadap
(EFE). Hasil Matriks EFE diatas, diperoleh skor dilakukan, didapatkan 23 faktor lingkungan
bobot total Matrik EFE PTPN III sebesar 2,822. internal yang menjadi Kekuatan (Strength) dan
Angka ini mengindikasikan bahwa perusahaan Kelemahan (Weakness) dan mempengaruhi
merespon dengan baik peluang dan ancaman kebijakan strategis perusahaan. Focus
dalam industri kelapa sawit. Dengan kata lain, Discussion Group dilakukan untuk memilih 10
industri kelapa sawit PTPN III mampu menarik faktor-faktor internal utama yang menjadi
keuntungan dari peluang yang ada dan Kekuatan (Strength) dan Kelemahan
meminimalkan pengaruh negatif potensial dari (Weakness) bagi perusahaan dalam bentuk
ancaman eksternal. Matriks Internal Factors Evaluation (IFE).
Hasil nilai matrik IFE PTPN III adalah 2,762.
Competitive Profiling Matrix (CPM) Skor bobot total PTPN III berada diatas skor
Matrik ini membandingkan PTPN III rata-rata (2,50), hal mengindikasikan bahwa
dengan pesaingnya. Perusahaan pesaing yang perusahaan memiliki kemampuan Internal yang
dipilih merupakan perusahaan perkebunan kuat dan keleluasan untuk melakukan berbagai
kelapa sawit besar nasional, keempat modifikasi, inovasi terhadap sumberdaya
perusahaan tersebut adalah : PT Perkebunan internal yang dimilikinya dalam menghasilkan
Nusantara IV/PTPN IV (Persero), PT Astra peningkatan kinerja operasional dan

28
Gambar 5.3 Matrik SPACE PTPN III Persero
pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan
FS
ke depan. Conservative
6
Aggressive

5 X-axis = 1,2 (Rata2 CA + IS)


Matrik SWOT 4
Y-axis = 1,2 (Rata2 FS + ES)

Dari kajian menggunakan matrik 3


SWOT, terhadap lingkungan eksternal-internal 2
PTPN III didapat beberapa strategi alternatif,
1
sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 3 Matrik
SWOT PTPN III dibawah ini. CA
-6 -5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5 6
IS

-1

-2
Tabel 3. Matrik SWOT PTPN III
-3
Strength (S) Weakness (W)
Strategi SO -4
1. Strategi integrasi ke depan dan ke
Opportunities (O)

belakang -5
2. Strategi Horizontal melalui
akusisi, merger, ataupun take 1. Melakukan Initial Public -6
over. Overing (IPO) sebagai Defensive Competitive
ES
3. Strategi Pengembangan Pasar. Sarana mencapai strategi.
4. Strategi Pengembangan Produk.
Internal Analysis: External Analysis:
5. Strategi Diversifikasi Terkait
Financial Strength (FS) Environmetntal Stability (ES)
6. Melakukan Initial Public Overing
Pengembalian atas Investasi 5 Tingkat Inflasi -3
(IPO) sebagai sarana mencapai Pengungkit 6 Situasi Politik -3
strategi. Likuiditas 2 Tekanan Persaingan -1
Aktifitas 5 Perubahan Teknologi -5
Arus Kas 1 Tanggung Jawab Sosial Kemasyarakatan -1

Rata-Rata Nilai FS 3,8 Rata-Rata Nilai ES -2,6


Threats (T)

(Perbandingan dengan Pesaing) (Perbandingan dengan Industri Lain)


Strategi ST
1. Strategi Pengembangan 1. Melakukan alternatif Internal Analysis: External Analysis:
2. Strategi Pengembangan Pasar. pemodalan baru (IPO). Competitive Advantage (CA) Industrial Strength (IS)
Pangsa Pasar -3 Potensi Pertumbuhan 4
Kualitas Produk -2 Potensi Laba 4
Loyalitas Konsumen -2 Utilitas Sumber Daya 5
Penguasaan Teknologi -4 Produktifitas 4
Kendali atas Pasok dan Distribusi -2 Kemudahan Masuk ke Pasar 2

Rata-Rata Nilai CA -2,6 Rata-Rata Nilai IS 3,8


(Perbandingan dengan Pesaing) (Perbandingan dengan Industri Lain)
Matriks Strategic Position and Action
Evaluation (SPACE)
Segmen kelapa sawit memperlihatkan
Hasil dari matrik SPACE didapati,
prospek pertumbuhan bisnis yang menjanjikan
posisi PTPN III berada pada Agressive
dengan tingkat pertumbuhan rata-rata cukup
Quadrant (kuadran kanan atas), sehingga dapat
tinggi. Sedangkan untuk produk karet posisi di
diartikan PTPN III merupakan perusahaan yang
matrik BGC adalah (0,01;-1,48) dengan
kuat secara finansial dan memiliki keunggulan
persentase laba dan penjualan 14% dan 20%,
kompetitif besar di industri kelapa sawit.
dan tingkat pertumbuhan bisnis ini semakin
Beberapa strategi yang tepat yang bisa dipilih
melemah.
oleh PTPN III adalah melakukan strategi
Berdasarkan letak matriks BCG di
penetrasi pasar, pengembangan produk,
bawah ini (Gambar 5.4), bahwa produk kelapa
integrasi ke belakang, integrasi ke depan,
sawit PTPN III terletak pada kuadran Question
integrasi horizontal, pengembangan pasar,
Mark dimana pangsa pasar yang dikuasai PTPN
diversifikasi, maupun kombinasi dari beberapa
III saat ini sangat rendah namun sesungguhnya
strategi tersebut. Matrik SPACE PTPN III
industri ini memiliki potensi pangsa pasar yang
diperlihatkan pada Gambar 5.3 dibawah ini.
sangat besar, dan memiliki tingkat pertumbuhan
Matrik Boston Consulting Group (BCG) industri yang tinggi. Pada posisi ini adapun
Hasil matrik BCG untuk produk kelapa strategi alternatif yang bisa dipilih oleh PTPN
sawit PTPN III adalah (0,03; 6,88) dengan III antara lain: Penetrasi Pasar.dan
persentase laba dan pendapatan adalah 86% dan Pengembangan Usaha (Pasar dan Produk).
80% dari total laba dan pendapatan perusahaan.

29
Gambar 5.4 Matrik BCG PTPN III (Persero) Matrik Strategi Besar (Grand Strategy
Posisi Pangsa Pasar Relatif Dalam Industri
High Medium Low Matrix)
1.0 0.5 0.0
High +20 Star Question Mark Hasil Matrik Strategi Besar didapati
posisi PTPN III berada di kuadran I.
K. Sawit
(0,03; 6,88)
Strategi yang tepat untuk dilakukan
2
14 %
perusahaan adalah penetrasi pasar serta
Tingkat Pertumbuhan Penjualan Industri

1
86 %
pengembangan pasar dan produk.
Pembangunan kawasan Sei Mangkei dan
(Persentase)

Medium 0 Cash Cow Dog


moratorium pembatasan lahan perlu direspon
positif untuk mengembangkan industri hilir
(0,01; - 1,48)
berbasis kelapa sawit..

Quantitative Strategic Planning Matrix


Karet (QSPM)
Low -20 Dari hasil analisis tahap pencocokan
Segmen
Pendapatan
(%)
Laba
(Juta)
Laba
(%)
Pangsa Pasar*
(%)
Tingkat dengan 5 (lima) alat pencocokan strategi
Pertumbuhan** (%)
Kelapa Sawit 79,98 986.261 86,16 3,07 6,88 (Matrik: SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand
Karet 20,02 158.451 13,84 1,35 (1,43)
Total 100,00 1.144.712 100,00 - - Strategy) didapat 7 (tujuh) alternatif strategi
Ket. : *%tase Pangsa Pasar dibandingkan terhadap Penjualan Nasional (Ton).
**Tingkat pertumbuhan rata-rata Tahun 2008 - 2012
PTPN III. Strategi terbaik berdasarkan Matrik
QSPM adalah strategi pengembangan produk
dengan skor nilai sebesar 1,924 dan diikuti
Matrik Internal-Eksternal (Matrik IE)
dengan strategi integrasi kedepan dengan nilai
Hasil dari Matrik EI didapati posisi
1,458 (Tabel 4)
PTPN III untuk segmen komoditi kelapa sawit
berada sel V (lima), maka strategi yang tepat
dilakukan adalah melalui strategi menjaga dan Tabel 4 Matriks QSPM Untuk Strategi
mempertahankan (Hold and Maintain). Strategi Alternatif PTPN III
Hold and Maintain ini dapat dilakukan melalui
penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Matrik IE PTPN III diperlihatkan pada Gambar
5.5 dibawah ini.
Gambar 5.5 Matrik Internal Eksternal (IE) PTPN III (Persero) Dari matrik QSPM diatas didapat
Total Skor Bobot Rating IFE bahwa Strategi Bisnis terbaik
Strong Average Weak

4,0
4.0 to 3.0
I
2,75 2.99 to 2.0
I II
1.99 to 1.0 perusahaan adalah
I I
1. Strategi pengembangan produk
High
dengan skor nilai sebesar 1,924
K. Sawit dan
3,0 I 2 V V
2. Diikuti dengan strategi integrasi
V 14 % I
kedepan dengan nilai 1,458
Total Skor Bobot

2,8
Rating EFE

1
86%
Medium

KESIMPULAN DAN SARAN


2,0 VI
I
VII
I
IX
Kesimpulan
Hasil dari analisa dan pembahasan yang
Low telah dilakukan, didapati beberapa kesimpulan,
antara lain:
1,0 1. Faktor utama yang menjadi Peluang
Total Skor Bobot Rating EFE : 2.822 (Opportunities) utama bagi perusahaan
Total Skor Bobot Rating IFE : 2.754
adalah : “PP nomor 29/2012 tentang
penetapan Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) Sei Mangkei milik PTPN III sebagai
program nasional melalui MP3EI sebagai
pusat pengembangan industri hilir berbasis
kelapa sawit di Sumatera Utara dan

30
didukung dengan kelengkapan infrastruktur Saran
lainnya”. Beberapa saran dapat
2. Faktor utama yang merupakan Ancaman direkomendasikan kepada PTPN III,antara lain:
(Threats) utama bagi perusahaan adalah: 1. Dari hasil analisis lingkungan Eksternal-
“Penggarapan lahan oleh rakyat. Sengketa, Internal perusahaan terhadap strategi PTPN
konflik dan perkara pertanahan selalu III saat ini, maka strategi tingkat korporat
menjadi permasalahan yang terus terjadi terbaik perusahaan adalah strategi integrasi
dan bahkan cenderung terus meningkat baik kedepan dan strategi bisnis kelapa sawit
intensitas maupun keragamannya. terbaik PTPN III adalah strategi
Perkembangan populasi masyarakat kota pengembangan produk.
yang makin meluas ke daerah, 2. Guna penerapan strategi terpilih, beberapa
ketidakjelasan terhadap klaim kepemilikan rekomendasi kebijakan strategi operasional
atas tanah, dan kenaikkan harga tanah yang yang dapat dilakukan antara lain:
terus meningkat menjadi beberapa (a) Bagian Produksi. Upaya yang perlu
penyebab terjadinya penggarapan lahan dilakukan adalah meningkatkan
perkebunan”. produksi buah kelapa sawit melalui
3. Faktor utama yang merupakan Kekuatan pengembangan areal kelapa sawit.
(Strengths) utama bagi perusahaan adalah: Upaya ini dapat dilakukan dengan cara
“Produktifitas kinerja mesin/peralatan membeli lahan rakyat, akusisi
pabrik yang dimiliki perusahaan sangat perusahaan, kerjasama operasi (KSO),
baik. Dari data jam stagnasi peralatan dan konversi lahan tanaman karet ke
pabrik (PKS), persentase jam stagnasi rata- kelapa sawit milik PTPN III.
rata 11 (sebelas) PKS yang dimiliki PTPN (b) Bagian Pemasaran dan Penjualan.
III hanya sebesar 1,32%”. Mencari pasar dan pelanggan baru dan
4. Faktor utama yang merupakan Kelemahan melakukan pemasaran dan penjualan
(Weakness) utama bagi perusahaan adalah : langsung (direct trading) produk CPO
“Minimnya pilihan alternatif sumber kepada calon pembeli, baik yang sudah
pendaanan investasi untuk pengembangan terdaftar sebagai pelanggan perusahaan
usaha perusahaan, dimana sumber maupun pembeli baru, guna
pendanaan terbesar saat ini diperoleh dari mendapatkan tingkat keuntungan
pinjaman bank berupa fasilitas kredit penjualan (margin laba) yang optimal.
investasi (KI) sebesar 61,55 % dengan Serta melakukan monitoring setiap saat
tingkat bunga mengambang 7,75% - 10,25% terhadap fluktuasi pergerakan harga
per tahun. Penggunaan dana investasi dari CPO untuk menentukan kebijakan
pinjaman utang bank menyebabkan cost of penjualan CPO ke pasar lokal atau
capital lebih tinggi jika dibandingkan eksport guna mendapatkan harga
didanai dengan modal sendiri (ekuitas) penjualan CPO tertinggi.
akibatnya efisiensi pengelolaan usaha (c) Bagian keuangan, isu penting yang
menjadi tidak efektif sehingga margin laba harus diperhatikan adalah kebijakan
perusahan menjadi lebih kecil ”. struktur pemodalan perusahaan. Saat ini
5. Hasil analisis dan perhitungan menggunakan struktur pemodalan perusahaan, dilihat
Matrik Perencanaan Strategis Kuantitatif dari Debt to Equity Ratio (DER), adalah
(Quantitative Strategic Planning Matrix - 56,38% : 43,62%. Kebijakan komposisi
QSPM) terhadap pilihan-pilihan alternatif struktur pemodalan saat ini perlu
strategi dari Matrik SWOT, SPACE, BCG, diubah dengan memaksimalkan modal
IE, dan Matrik Grand Strategy, didapat sendiri (equity) dengan
bahwa strategi terbaik perusahaan jika mempertimbangkan kebijakan
dilihat dari perolehan skor tertinggi adalah pembagian laba (persentase deviden
strategi pengembangan produk dengan skor dan laba ditahan), pertumbuhan aset,
nilai sebesar 1,924 dan diikuti dengan dan pertumbuhan penjualan
strategi integrasi kedepan dengan nilai perusahaan. Selain itu, melakukan
1,458. kajian dan pertimbangan untuk mencari
alternatif struktur pemodalan baru dari
dana masyarakat melalui program
Privatisasi atau Go Public (IPO) dengan

31
memberikan kesempatan kepemilikan Visionary Company. New York. Harper
saham oleh karyawan seluas-luasnya Business.
(ESOP).
Deptan, 2012. Potensi luas lahan perkebunan di
(d) Bagian Sumber Daya Manusia. Agar
Indonesia
proses implementasi strategi terpilih
dapat optimal, maka diperlukan Data Pusat Infosawit (2010), Perbandingan
pemberian informasi dan sosialisasi Luas Area Tanaman Penghasil Minyak
yang jelas dan kontinyu tentang visi, Nabati di Dunia
misi, tujuan yang ditetapkan dan David, Fred R. (2010). Manajemen Strategis
strategi yang ingin dilakukan kepada Konsep, Buku 1, Edisi 12. Jakarta.
semua bagian diinternal perusahaan Salemba Empat.
serta mengajak keterlibatan semua
pihak secara aktif. Hal ini penting David, Fred R. (2009). Manajemen Strategis
dilakukan untuk mengurangi resistensi Kasus, Buku 2, Edisi 12. Jakarta.
dan menciptakan kondisi yang kondusif Salemba Empat.
terhadap perubahan tersebut. Duncan, R.B. (1972). Characteristics of
(e) Bagian Pengkajian dan Pengembangan. Organizational Environments and
Melakukan program bench marking Precieved Environmental Uncertainty.
dengan perusahaan-perusahaan Administrative Science Quaterly, Vol.
terkemuka dan handal untuk 17.
mengembangkan produk hilir CPO
guna mendapatkan proses transfer Fahmi, Irham (2012). Analisis Kinerja
pengetahuan dan teknologi baru di Keuangan : Panduan Bagi Akademisi,
industri hilir CPO serta untuk menekan Manajer, dan Investor Untuk Menilai
resiko kerugian finansial yang timbul dan Menganalisa Bisnis dari Aspek
akibat implementasi kebijakan strategis Keuangan. Bandung. Alfabeta.
ini. Ferdinand, Augusty (2000). Struktural
Equation Modelling dalam Penelitian
Dengan penerapan strategi integrasi Manajemen. Emarang. Program
kedepan dan strategi pengembangan produk Magister Manajemen Universitas
CPO (hilirisasi produk CPO) melalui Diponegoro.
pembangunan Pabrik Minyak Goreng, PTPN III
mampu meningkatkan nilai penjualannya Fitzroy, P., dan Hulbert, J. (2005). Strategiy
sebesar 6,5 persen setiap tahunnya, Management: Creating Value in
mempertahankan tingkat likuiditas perusahaan Turbulent Times. Jhon Wiley.
dengan baik, memberikan jaminan stabilitas Glueck, William dan Jauch, Lawrence (1991).
harga jual dan serapan volume produksi CPO, Manajemen Strategis dan Kebijakan
mengurangi beban biaya produksi serta Perusahaan, Edisi 3. Jakarta. Erlangga.
memberikan nilai tambah produk yang berlipat
bagi perusahaan. Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L.
(2003). Manajemen Strategis, Edisi 2.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta. ANDI.
Adisaputro, Gunawan dan Asri, Marwan Irawam, Parahita (2012). Street Investing 1st
(2011). Anggaran Perusahaan, Buku 1, ed. Jakarta W & G Wealth & Grow.
Edisi 2. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta
Jurnal Penelitian STIPAP, 2013
Barney, J.B. (1995). Looking Inside for
Competitive Advantage. Academy of Laporan Keuangan Konsulidasian 2013 PTPN
Management Executive. Vol. 9 III. Medan. PT Perkebunan Nusantara
III.
Bayles, Carter. (1977), Strategic Control: The 165
President’s Paradox,” Business Laporan Tahunan 2013 PT Astra Agro Lestari
Horizons 20. Tbk. Jakarta. PT Astra Agro Lestari
Tbk.
Collins, James C., dan Jerry L. Porras. (1997)
Building to Last: Successful Habits of

32
Laporan Tahunan 2013 PT Bakrie Sumatera Solihin, Ismail (2012). Manajemen Strategik.
Plantation Tbk. Jakarta. PT Bakrie Bandung. Erlangga.
Sumatera Plantation.
Syamsuddin, Lukman (2004). Manajemen
Laporan Tahunan 2009 PTPN III. Medan. PT Keuangan Perusahaan, Konsep
Perkebunan Nusantara III. Aplikasi Dalam : Perencanaan,
Pengawasan, dan Pengambilan
Laporan Tahunan 2010 PTPN III. Medan. PT
Keputusan. Jakarta. PT Raja Grafindo
Perkebunan Nusantara III.
Persada.
Laporan Tahunan 2011 PTPN III. Medan. PT
Waterman, Robert Jr,.(1982). The Renewal
Perkebunan Nusantara III.
Factor: How The Best Get and Keep
Laporan Tahunan 2012 PTPN III. Medan. PT The Competitive Edge. Bussines
Perkebunan Nusantara III. Week:12
Laporan Tahunan 2013 PTPN IV. Medan. PT Walsh, Ciaran (2012). Key Management Ratios,
Perkebunan Nusantara IV. 158 Edisi 4. Jakarta. Erlangga
Laporan Tahunan 2013 PT Smart Tbk. Jakarta. Welsh, A. Dkk. (1998). Budgeting: Profit
PT Smart Tbk. Planning and Control, Edisi 5. New
Marcus, Alfred A. (2006). Big Winner and Big Jersey. Pearson, Prentice Hall.
Loosers: The 4 Secrets of Long Term http://www.bi.go.id.
Business Success and Failure. Upper
http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/stat_kela
Saddle River. Wharton School
pa_sawit_2013/index3.php?pub=Statis
Publishing.
tik%20Kelapa%20Sawit%202013
Muhammad, Suwarsono (2013). Manajemen
http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/dir_kelap
Staregik : Konsep dan Alat Analisis,
a_sawit_2013/index3.php?pub=Direkt
Edisi 5. Yogyakarta. STIM YKPM.
ori%20Perusahaan%20Perkebunan%2
Pearce II, Jhon A. & Robinson Jr, Richard B. 0Kelapa%20sawit%20Indonesia%202
(2013). Manajemen Strategis : 013
Formulasi, Implementasi, dan
http://www.industri.kontan.co.id/news/wilmar-
Pengendalian, Buku 1, Edisi 12.
menang-tender-biodiesel
Jakarta. Salemba Empat.
http://www.kemenkeu.go.id/berita/pertumbuha
Porter, Michael E.(1989). Competitive Strategy.
n-ekonomi-2014
New York. Free Press.
http://www.ptpn3.co.id
Rangkuti, Freddy (2013). Analisis SWOT :
Teknik Membedah Kasus. Jakarta. PT http://www.regionalinvestment.bkpm.go.id/
Gramedia Pustaka Utama.
http://www.simedarby.com/upload/Palm_Oil_
Rangkuti, Freddy (2013). SWOT Balanced Facts_and_Figures.pdf.
Scorecard : Teknik Menyusun Strategi
http://www.wapresri.go.id.
Korporat yang Efektif Plus Cara
Mengelola Kinerja dan Resiko. Jakarta.
PT Gramedia Pustaka Utama.
Sekaran, Uma (1992). Research Methods for
Business: A Skill Building Approach,
2nd.ed. New York. Jhon Wiley and
Sons.

Siahaan, Uke (2013). Materi Ajar Strategi


Keuangan Magister Administrasi
Bisnis. Malang. Universitas Brawijaya.

33

You might also like