You are on page 1of 12

At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No.

1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

AT – TADBIR
JURNAL ILMIAH MANAJEMEN

Homepage: ojs.uniska.ac.id/attadbir

ANALISIS PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI


ULANG PRODUK KUOTA IM3 OOREDOO DI KOTA BANJARMASIN

Jamaluddin
Akademi Sekretaris dan Manajemen Indonesia (ASMI) Citra Nusantara
Jl. Soetoyo S, No. 197 Banjarmasin
e-mail: jamal_btp@yahoo.com

Abstract
The study aims to determine the effect of consumer perception factors that can influence the
decision to repurchase IM3 Ooredoo products to consumers in the city of Banjarmasin. The factors
of consumer perception examined include Price, Service Quality, Location, Personal and
Stimulus. The population of the study is all Banjarmasin city residents who use the IM3 Ooredoo
Quota. Samples were taken with a non-probability sampling method with a sampling quota of 125
samples. By using a questionnaire with a Likert scale method. The statistical test method uses
Multiple Linear Regression Analysis, with the hypothesis testing of the t statistical test and the F
statistical test. The results of the analysis based on the use of all independent variables indicate
that consumers' perceptions namely Price, Service Quality, Location, Personal and Stimulus
together are able to influence Buying Decisions Repeat IM3 Ooredoo Quota Products in
Banjarmasin City. While partially only stimulus variables are not able to show a significant
relationship with the variable Repurchase Decision of IM3 Ooredoo Products in Banjarmasin
City.

Keywords: Price, Service Quality, Location, Personal, Stimulus, Repurchase Decision

Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor persepsi konsumen yang mampu
mempengaruhi keputusan membeli ulang produk IM3 Ooredoo pada konsumen di Kota
Banjarmasin. Faktor-faktor persepsi konsumen yang diteliti antara lain faktor Harga, Kualitas
Layanan, Lokasi, Pribadi dan Stimulus.. Populasi yang penelitian merupakan semua masyarakat
kota Banjarmasin yang menggunakan Kuota IM3 Ooredoo. Sampel diambil dengan metode non-
probability sampling dengan kuota sampling sebanyak 125 sampel. Dengan menggunakan
kuesioner dengan metode skala likert. Metode pengujian statistik menggunakan Analisis Regresi
Linear Berganda, dengan pengujian hipotesis uji statistik t dan uji statistik F. Hasil analisis
berdasarkan penggunaan semua variabel independen menunjukkan bahwa persepsi konsumen
yaitu Harga, Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi dan Stimulus secara bersama-sama mampu
mempengaruhi Keputusan Membeli Ulang Produk Kuota IM3 Ooredoo Di Kota Banjarmasin.
Sedangkan secara partial hanya variabel stimulus yang tidak mampu menunjukan hubungan
signifikann dengan variabel Keputusan Membeli Ulang Produk Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
Banjarmasin.

Kata Kunci : Harga, Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi, Stimulus, Keputusan Membeli Ulang

69
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

PENDAHULUAN
Penggunaan handphone atau telepon kebutuhan jaringan yang lebih canggih
genggam di Indonesia mulai popular di era untuk mendukung kebutuhan komunikasi
tahun 90 an. Keberadaannya dinilai mampu masyarakat dalam bentuk video. Dan saat ini
menggantikan fungsi telepon kabel yang kebutuhan masyarakat akan jaringan
biasanya hanya bisa ada di rumah atau di operator selular lebih meningkat ke tahap
perkantoran saat pemakainya berada di luar berikutnya. Hal ini didasari atas lairnya
area rumah atau kantor. Telepon genggam industri 4.0 yaitu perubahan industry yang
dinilai lebih praktis dan efisien dalam ditandai adanya teknologi internet yang
penggunaannya. hal ini disebabkan oleh semakin canggih.
fungsi telepon genggam tidak hanya mampu Saat ini kebutuhan akan komunikasi baik
membuat pemiliknya berkomunikasi secara kebutuhan akan telepon genggam yang
lisan dengan orang yang dituju, namun juga sesuai kebutuhan pemilik berbanding lurus
mampu menyampaikan pesan dalam bentuk dengan jaringan yang ditawarkan oleh
tulisan. operator selular. Operator selular di
Dalam perkembangannya di abad 21 saat Indonesia saat ini terdapat 5 (lima)
ini, telepon genggam memiliki berbagai perusahaan penyedia layanan ini yaitu:
perubahan baik dari sisi kegunaan, Telkomsel, Hutchison Tri, Smartfren,
perangkat dan lain sebagainya yang Indosat Ooredoo, dan XL Axiata.
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi Setiap operator selular tersebut
berkembang. Telepon genggam saat ini berlomba-lomba dalam menawarkan
seolah merupakan kebutuhan utama bagi berbagai kecanggihan jaringan baik dalam
manusia tidak hanya dalam rangka menjalin kaitannya untuk kecepatan upload,
komunikasi antar sesame, namun telepon kecepatan download, pengalaman video,
genggam dapat dianalogikan sebagai mata koneksi jaringan telepon, ketersediaan
dalam melihat dan memahami apa yang saat jaringan 4G, serta koneksi latensi. Hal ini
ini terjadi tanpa ada batasan jarak, waktu dan diakibatkan kebutuhan penggunanya akan
ruang. Kecanggihan fitur telepon genggam hal tersebut cukup banyak. Apalagi
dan segala teknologi yang mengikutinya. pengguna telepon genggam sangat
Namun secanggih apapun yang dimiliki oleh membutuhkan operator selular dalam rangka
perangkat telepon genggam tersebut, akan memenuhi kebutuhan berselancar di internet
tidak ada gunanya tanpa didukung adanya dan fitur otomatisasi lainnya dalam
jaringan operator seluler yang ditanamkan mendukung kehidupan sehari-hari.
dalam perangkat tersebut. Indosat Ooredoo sebagai salah satu
Semakin berkembang teknologi telepon perusahaan yang bergerak di bidang
genggam yang terjadi, maka kebutuhan akan penyedia jaringan atau operator selular
operator selular dengan fitur yang dengan merek dagang IM3 Ooredoo. Saat ini
mendukung teknologi tersebut akan semakin Indosat Ooredoo mengklaim terdapat 56,7
meningkat. Seperti misalnya, diawal juta pengguna internet dan jaringan selular
kemunculan telepon genggam operator merupakan konsumen Indosat Ooredoo di
telepon hanya menyediakan jaringan akhir semester pertama tahun 2019. Indosat
mempermudah komunikasi yang mampu Ooredo memang tidak dinobatkan menjadi
mendukung komunikasi sesuai teknologi salah satu operator selular terbaik yang
saat itu yaitu telepon dan berkirim pesan. dinobatkan pada Juli 2019 dalam Laporan
Namun perkembangan muncul dengan Pengalaman Jaringan Selular oleh
70
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

OpenSignal. Hal ini bisa terjadi mengingat menyatakan faktor-faktor seperti


indosat Ooredoo saat ini fokus pada lingkungan fisik, kepuasan pelanggan,
perbaikan dan penambahan jaringan dan kualitas layanan, preferensi merek, kualitas
infrasturtur dalam upaya peningkatan produk, nilai yang dirasakan (perceived
pelayanan terhadap pelanggannya. Tentu value), dan harga dapat mempengaruhi
saja dengan peningkatan pelayanan bagi keputusan membeli ulang suatu produk.
konsumennya, akan menimbulkan efek Walaupun hasil penelitiannya menemukan
peningkatan terhadap penjualan produk lagi ada faktor lain seperti lingkungan fisik
sekaligus peningkatan terhadap pendapatan yang dapat mempengaruhi keputusan
yang diperoleh. membeli ulang tersebut.
Saat ini penyedia jasa layanan jaringan Penelitian Melisa (2012) meneliti faktor
internet atau yang dalam masyarakat dikenal yang mempengaruhi keputusan pembelian
sebagai penyedia layanan kouta jaringan ulang melalui faktor bauran pemasaran yaitu
dituntut untuk menambah omzet penjualan persediaan barang, harga, lokasi, bauran
melalui repeat buying (pembelian ulang) komunikasi, desain dan tampilan toko.
oleh konsumennya. Hal ini sejalan dengan Dimana semua variabel tersebut
regulasi pemerintah yang menetapkan berpengaruh secara signifikan terhadap
regulasi bahwa kartu SIM (Subscriber keputusan pembelian ulang pada Mega
Identity Module) yang dimiliki Prima Swalayan.
penggunanya harus teregistrasi dengan data Peneliti lainnya seperti Awi &
sesuai NIK (Nomor Induk Kependudukan) Chaipoopirutana (2014), Pupuani &
dan KK (Kartu Keluarga) yang Sulistyawati (2013), serta Joseph, dkk
bersangkutan. Sehingga bisa dipastikan jika (2012), setidaknya mengungkapkan foktor-
penggunanya akan melakukan pembelian faktor yang dapat mempengaruhi minat
ulang isi kuota untuk provider yang sama, pembelian ulang antara lain lingkungan
dengan syarat ekspektasi mereka dapat fisik, kepuasan pelanggan, kualitas layanan,
dipenuhi provider tersebut. preferensi merek, kualitas produk, nilai yang
Di tengah persaingan penyedia jasa dirasakan (perceived value), dan harga.
layanan jaringan internet tersebut, maka Penelitian ini bertujuan untuk
indosat harus memperhatikan apasaja yang mengetahui pengaruh faktor – faktor
bisa mempengaruhi keputusan pembelian persepsi konsumen yang mampu
ulang produk mereka, salah satunya adalah mempengaruhi keputusan membeli ulang
memperhatikan persepsi konsumennya. produk IM3 Ooredoo pada konsumen di
Karena dengan melakukan hal tersebut, Kota Banjarmasin. Faktor-faktor persepsi
diyakini bahwa perusahaan akan mampu konsumen yang diteliti antara lain faktor
pula mempertahankan konsumennya. Harga, Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi
Dengan menanamkan persepsi yang baik dan Stimulus. Faktor Pribadi dan Stimulus
secara subjektif kepada konsumen saat dipakai sebagai bagian karakter konsumen
konsumen mengkonsumsi produk atau jasa yang juga diduga mampu mempengaruhi
yang ditawarkan, maka konsumen akan keputusan pembelian ulang.
berpeluang dalam melakukan pembelian
ulang terhadap produk atau jasa itu kembali Kajian Pustaka
(Mussadad, 2011). Persepsi Konsumen
Banyak hal yang bisa menjadi pembentuk Menurut Schiffman dan Kanuk (2010)
persepsi seorang konsumen. Putri (2016) mendefinisikan persepsi sebagai sebuah
71
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

sikap atau perilaku sesorang atau konsumen 2) Motivies yaitu kebutuhan yang tidak
yang ditunjukan dalam mencari, membeli, terpuaskan yang mendorong individu
menggunakan, mengevaluasi dan dan mungkin memiliki pengaruh yang
menghabiskan produk dan jasa yang mereka kuat terhadap persepsi mereka.
harapkan untuk mendapatkan kepuasan 3) Interest yaitu fokus dari perhatian kita
dalam memenuhi kebutuhan mereka. sepertinya dipengaruhi oleh minat kita,
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) karena minat seseorang berbeda satu
persepsi adalah proses dimana kita memilih, dengan lainnya
mengatur, dan menerjemahkan,masukan 4) Experiences yaitu fokus dari karakter
informasi untuk menciptakan gambaran individu yang berhubungan dengan
dunia yang berarti. pengalaman masa lalu seperti minat
Hurriyati (2010) menyatakan bahwa: atau interest individu.
“Persepsi adalah proses yang dilalui orang 5) Expectations yaitu ekspektasi bisa
dalam memilih, mengorganisasikan, dan mengubah persepsi individu dimana
menginterpretasikan informasi guna individu tersebut bisa melihat apa yang
membentuk gambaran berarti mengenai mereka harapkan dari apa yang terjadi
dunia”. Proses pengambilan keputusan yang sekarang
dilakukan oleh konsumen utamanya
merupakan perilaku konsumen. Konsumen Keputusan Pembelian
yang memilih produk secara kritis dapat Keputusan pembelian menurut
mengambil keputusannya dalam membeli Schiffman dan Kanuk (2008) adalah the
produk secara tepat. Menurut Peter dan Olson selection of an option from two or
(2010) perilaku konsumen melibatkan alternative choice. Jadi, keputusan
pemikiran dan perasaan yang mereka alami pembelian adalah suatu keputusan
serta tindakan yang mereka lakukan dalam seseorang dimana dia memilih salah satu
proses konsumsi. dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Indikator dari Keputusan Pembelian adalah
Faktor- faktor Yang Mempengaruhi : (1) Pengenalan Masalah atau Kebutuhan
Persepsi Konsumen (2) Pencarian Informasi (3) Evaluasi
Menurut Shiffman dan Kanuk (2008) Alternatif (4) Keputusan Pembelian (5)
persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi Perilaku Pasca Pembelian
antara dua jenis faktor: 1) Faktor stimulus, Menurut Tjiptono (2010), keputusan
yaitu karakteristik secara fisik seperti pembelian adalah sebuah proses dimana
ukuran, berat, warna atau bentuk; 2) Faktor konsumen mengenal masalahnya, mencari
individu yang termasuk proses di dalamnya informasi mengenai produk atau merek
bukan hanya pada panca indra akan tetapi tertentudan mengevaluasi seberapa baik
juga pada proses pengalaman yang serupa masing-masing alternativ tersebut dapat
dan dorongan utama serta harapan dari memecahkan masalahnya, yang kemudian
individu itu sendiri. mengarah kepada keputusan pembelian.
Menurut Robbins (2009), persepsi dapat Konsumen akan memilih suatu produk yang
dipengaruhi oleh karakter seseorang. lebih dikenalnya (diketahuinya)
Karakter tersebut dipengaruhi oleh: dibandingkan dengan membeli suatu
1) Attitude yaitu dua individu yang sama, produk yang belum pernah dikenalnya
tetapi mengartikan sesuatu yang dilihat sama sekali Huwaida (2017).
itu berbeda satu dengan lainnya.
72
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian fungsi yang diberikan oleh produk atau
Adapun indikator yang mempengaruhi layanan kepada konsumen.
keputusan pembelian tersebut menurut
Sweeney dan Soutar (2002) yaitu nilai Minat Membeli Ulang
emosional, nilai sosial, nilai kualitas dan nilai Peter/Olsen (2010) menyatakan minat beli
fungsional. ulang (repeat purchase) adalah kegiatan
1) Nilai emosional pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali
Utilitas yang berasal dari perasaan atau atau beberapa kali. Kepuasan yang diperoleh
afektif atau emosi positif yang seorang konsumen, dapat mendorong ia
ditimbulkan dari mengkonsumsi produk. melakukan pembelian ulan, menjadi loyal
Kalau konsumen mengalami perasaan terhadap produk tersebut ataupun loyal
positif (positive feeling) pada saat terhadap toko tempat ia membeli barang
membeli atau menggunakan suatu tersebut sehingga konsumen dapat
merek, maka merek tersebut menceritakan hal-hal yang baik kepada orang
memberikan nilai emosional. lain.
2) Nilai sosial Menurut Schiffman dan Kanuk (2008)
Nilai sosial merupakan nilai yang dianut perilaku beli ulang itu sangat berhubungan
oleh suatu konsumen, mengenai apa dengan adanya konsep dari brand loyalty,
yang dianggap baik dan apa yang dimana kebanyakan perusahaan akan
dianggap buruk oleh konsumen. Atribut- mendukung karena hal ini memiliki
atribut dari nilai sosial tersebut meliputi kontribusi yang besar untuk kestabilan yang
kemampuan sebuah produk untuk baik di dalam marketplace.
menimbulkan rasa bangga kepada Menurut Ike Kusdyah (2012) terjadinya
konsumen dan kemampuan sebuah minat beli ulang merupakan salah satu dari
produk untuk menimbulkan kesan yang perilaku pembelian konsumen yang mana
baik kepada konsumen. terdapat kesesuaian antara nilai dari barang
3) Nilai kualitas atau jasa yang dapat menghasilkan minat
Nilai kualitas merupakan nilai yang konsumen untuk mengkonsumsinya lagi di
diperoleh dari persepsi pelanggan kemudian hari. Keinginan konsumen untuk
terhadap kualitas dan kinerja yang melakukan pembelian ulang suatu barang,
diharapkan atas produk atau jasa. sebagian besar didasarkan pada rasa percaya
Atribut-atribut dari nilai kualitas dan value yang berkaitan dengan penggunaan
meliputi manfaat yang diperoleh dari produk yang ditawarkan. Kotler (2007),
konsumen setelah mengkonsumsi menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor
produk tersebut dan konsistensi utama yang mempengaruhi mint seseorang
pelayanan oleh karyawan perusahaan. untuk melakukan pembelian ulang,
Utilitas yang didapat dari produk karena psikologis, pribadi dan sosial. Masing-
reduksi biaya jangka pendek dan biaya masing faktor tersebut terdiri dari unsur-
jangka panjang. unsur yang lebih kecil yang membentuk satu
4) Nilai fungsional kesatuan tentang bagaimana manusia
Adalah nilai yang diperoleh dari atribut berperilaku dalam kehidupan ekonominya
produk yang memberikan kegunaan
(utility) fungsional kepada konsumen Harga
nilai ini berkaitan langsung dengan Tjiptono (2011) menatakan bahwa harga
merupakan satuan moneter atau ukuran
73
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) produk atau jasa yang bergantung pada
yang ditukarkan agar memperoleh hak kemampuannya untuk memuaskan
kepemilikan atau pengunaan suatu barang kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat
atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan (Kotler & Keller, 2009). Definisi kualitas
konsep pertukaran (exchange) dalam layanan dapat diartikan sebagai upaya
pemasaran. Faktor harga dinilai sangat pemenuhan kebutuhan dan keinginan
penting yang diperhatikan oleh konsumen konsumen serta ketepatan penyampaiannya
dalam membeli produk atau jasa. Jika dalam mengimbangi harapan konsumen
konsumen merasa cocok dengan harga yang Lokasi
ditawarkan, maka mereka akan cenderung Tjiptono (2002) menerangkan bahwa
melakukan pembelian ulang untuk produk di dalam pemilihan lokasi diperlukan
yang sama. pertimbangan-pertimbangan yang cermat
Dalam teori ekonomi disebutkan bahwa meliputi kemudahan (Akses) atau
harga suatu barang atau jasa yang pasarnya kemudahan untuk dijangkau dengan sarana
kompetitif, maka tinggi rendahnya harga trasnportasi umum, (Visibilitas) yang baik
ditentukan oleh permintaan dan penawaran yaitu keberadaan lokasi yang dapat dilihat
pasar. Menurut Kotler & Amstorng (2008), dengan jelas, lokasi berada pada lalu lintas
indikator yang digunakan untuk mengukur (Traffic) atau berada pada daerah yang
harga antara lain: Keterjangkauan harga , banyak orang berlalu lalang yang dapat
Kesesuaian harga dengan kualitas produk , memberikan peluang terjadinya impulse
Daya saing harga , Kesesuaian harga dengan buying, lingkungan sekitar mendukung
manfaat produksi danHarga mempengaruhi barang dan jasa yang di tawar kandang jauh
daya beli konsumen dari lokasi pesaing

Kualitas Layanan Hipotesis yang dikembangkan


Semua industri yang bergerak di bidang H1= Faktor Harga, Berpengaruh Secara
jasa harus memperhatikan segi layanan Partial Terhadap Keputusan Membeli
mereka (Nasution, 2014). Layanan yang Ulang Produk Kuota IM3 Ooredoo Di
merupakan salah satu syarat kesuksesan Kota Banjarmasin
perusahaan jasa. Kualitas layanan H2 = Faktor Kualitas Layanan berpengaruh
dipandang sebagai salah satu komponen Terhadap Keputusan Membeli Ulang
yang perlu diwujudkan oleh perusahaan Produk Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
karena memiliki pengaruh untuk Banjarmasin
mendatangkan konsumen baru dan dapat H3 = Faktor Lokasi berpengaruh Terhadap
mengurangi kemungkinan pelanggan lama Keputusan Membeli Ulang Produk
untuk berpindah ke perusahaan lain. Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
Dengan semakin banyaknya pesaing maka Banjarmasin
akan semakin banyak pilihan bagi H4 = Faktor Pribadi berpengaruh Terhadap
konsumen dalam menentukan pilihan Keputusan Membeli Ulang Produk
terhadap jasa/produk yang akan dipakainya. Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
Menurut Lovelock & Wright (2007) Banjarmasin
kualitas layanan adalah evaluasi kognitif H5= Faktor Stimulus berpengaruh
jangka panjang pelanggan terhadap Terhadap Keputusan Membeli Ulang
penyerahan jasa suatu perusahaan. Kualitas Produk Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
adalah totalitas fitur dan karakteristik Banjarmasin
74
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

H6= Faktor Harga, Kualitas Layanan, (Simultan) Terhadap Keputusan


Lokasi, Pribadi dan Stimulus Membeli Ulang Produk Kuota IM3
Berpengaruh Secara Bersama-sama Ooredoo Di Kota Banjarmasin.

Gambar 1 : Kerangka Penelitian


Sumber: diolah Penulis, 2019

METODE PENELITIAN kuesioner yang tersebar, terdapat 5 kuesioner


Jenis Penelitian yang tidak dapat digunakan sehingga
Jenis penelitian yang dalam penelitian ini terkumpul 125 kuisioner
adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah masyarakat Analisis Data
Kota Banjarmasin. Sedangkan teknik peneliti menggunakan 125 kuisioner tersebut
pengambilan sampel yang digunakan dalam untuk diproses lebih lanjut. Peneliti terlebih
penelitian ini adalah non-probability dahulu melakukan uji validitas dan uji
sampling dengan kuota sampling. Sampel reliabilitas terhadap kuesioner menggunakan
yang diambil sebanyak 125 sampel. Sampel program SPSS versi 21, kemudian pengujian
ditentukan dengan kriteria yaitu mencakup dilakukan dengan uji asumsi klasik dan
masyarakat Kota Banjarmasin, dan pengujian hipotesis menggunakan koefisien
merupakan pengguna IM3 Ooredoo yang determinasi, uji t (partial) dan Uji F
sedang melakukan pengisian kuota IM3 (simultan).
Ooredoo pada saat kuesioner diserahkan.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Metode Pengumpulan Data Validitas menunjukkan sejauh mana
Metode yang digunakan penulis adalah alat ukur itu mengukur apa yang diukur.
dengan penyebaran kuisioner langsung Tinggi rendahnya validitas instrumen
kepengguna IM3 Ooredoo serta melalui studi menunjukkan sejauh mana data terkumpul
pustaka. Pertanyaan kuesioner menggunakan tidak menyimpang dari gambaran tentang
metode Five Likert Scale. Dari kuesioner- variabel yang diteliti. . Dalam penelitian ini
75
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

ini digunakan asumsi bahwa nilai korelasi Instrumen dikatakan reliable apabila
dengan metode Pearson product moment dipergunakan beberapa kali untuk mengukur
tinggi maka dikatakan valid. Kriteria obyek yang sama Pada pengujian ini uji
validitas setiap item atau butir pertanyaan reliabilitas dengan uji statistic Cronbach
adalah jika r (koefisien korelasi antara skor Alpha diketahui bahwa variabel dikatakan
butir pertanyaan dengan total skor) > 0,30 reliable jika memberikan nilai Cronbach
berarti item atau butir pertanyaan valid Alpha lebih besar dari 0,70 (Nunnaly, dalam
(Sujianto, 2009). Ghozali, 2013). Hasil pengujian validitas dan
reliabilitas disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas


Pertanyaan Pearson Product Moment Cronbach's Alpha Keterangan
P1 0.41 0.80 Valid dan Reliabel
P2 0.34 0.80 Valid dan Reliabel
P3 0.42 0.80 Valid dan Reliabel
P4 0.45 0.80 Valid dan Reliabel
P5 0.48 0.80 Valid dan Reliabel
P6 0.53 0.79 Valid dan Reliabel
P7 0.47 0.80 Valid dan Reliabel
P8 0.41 0.80 Valid dan Reliabel
P9 20.41 0.80 Valid dan Reliabel
P10 0.50 0.79 Valid dan Reliabel
P11 0.59 0.79 Valid dan Reliabel
P12 0.49 0.80 Valid dan Reliabel
P13 0.46 0.79 Valid dan Reliabel
P14 0.45 0.80 Valid dan Reliabel
P15 0.45 0.80 Valid dan Reliabel
P16 0.71 0.78 Valid dan Reliabel
P17 0.71 0.77 Valid dan Reliabel
Sumber: Data diolah, 2019

HASIL DAN PEMBAHASAN diketahui bahwa mayoritas responden


Hasil berusia 17 – 20 tahun.
Tabel 2 menunjukkan deskripsi Distribusi karakteristik berdasarkan
responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pekerjaan di bagi menjadi 6 kelas. Jumlah
pekerjaan, penghasilan, lama pakai produk responden yang berstatus pelajar
indosat. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah /mahasiswa sebanyak 43 orang (34%),
responden wanita sebanyak 59 orang (47%) swasta sebanyak 36 orang (29%),
dan pria 66 orang (53%). Dari penjabaran PNS/ASN sebanyak 17 orang (14%),
tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas wiraswasta sebanyak 10 orang (8%), ibu
responden berjenis kelamin laki-laki. rumah tangga sebanyak 15 orang (12%),
Berdasarkan umur, responden dalam dab sisanya sebanyak 4 orang (3%) di luar
penelitian ini dibagi menjadi tig akelas kategori tersebut. Dari pernyataan tersebut
yaitu umur 17 – 20 tahun sebanyak 41 orang diketahui bahwa mayoritas responden
(33%), umur 21 – 25 tahun sebanyak 33 berstatus sebagai pelajar/mahasiswa.
orang (26%), 26 – 30 tahun (24%), dan Berdasarkan penghasilan jumlah responden
yang berumur lebih dari 30 tahun sebanyak yan berpenghasilan kurang dari 1.500.000
21 orang (17%). Dari data tersebut sebanyak 53 orang (42%), yang
76
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

berpenghasilan 1.500.001 – 2.500.000 Berdasarkan lama menggunakan produk


sebanyak 24 orang (19%), yang jumlah responden yang memakai produk
berpenghasilan 2.500.001 – 3.500.000 indosat kurang dari 1 tahun sebanyak 27
sebanyak 27 orang (22%), dan yang orang (22%), 2 – 3 tahun sebanyak 47 orang
berpenghasilan di atas 3.500.000 sebanyak (38%), 4 – 6 tahun sebanyak 33 orang
21 orang (17%). Dari pernyataan tersebut (26%), dan lebih dari 6 tahun sebanyak 18
diketahui bahwa mayoritas responden orang (14%). Dari pernyataan tersebut
berpenghasilan kurang dari 1.500.000. mayoritas responden telah menggunakan
responden selama 2 – 3 tahun.

Tabel 2. Deskripsi Karakteristik Responden


No Keterangan Jumlah %
Wanita 59 47
1 Jenis Kelamin
Pria 66 53
17-20 Tahun 41 33
21-25 Tahun 33 26
2 Umur
26-30 Tahun 30 24
> 30 Tahun 21 17
Pelajar/mahasiswa 43 34
Swasta 36 29
PNS/ASN 17 14
2 Pekerjaan
Wiraswasta 10 8
Ibu Rumah Tangga 15 12
Lain-lain 4 3
< 1.500.000 53 42

3 Penghasilan 1.500.001 - 2.500.000 24 19


2.500.001 - 3.500.00 27 22
> 3.500.000 21 17
< 1 tahun 27 22
Lama Pakai 2 - 3 Tahun 47 38
4
Produk Indosat 4-6 Tahun 33 26
> 6 tahun 18 14
Sumber: Data diolah, 2019

Tabel 3. Hasil Uji regresi Linear Berganda


Variabel Independen Nilai Beta Sig Ket
Konstanta 3.604
Harga 0.269 0.003 Berpengaruh
Kualitas 0.164 0.024 Berpengaruh
Lokasi 0.266 0.005 Berpengaruh
Pribadi 0.313 0.002 Berpengaruh
Stimulus 0.097 0.090 Tidak Berpengaruh
Nilai F 20.146 Nilai R 0.677
Sig. 0,0000 Adj. R Square 0.436
*Konstanta: keputusan pembelian ulang
Sumber : Hasil olah data, 2019
77
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

Hasil perhitungan analisi regresi berganda sebelumnya. Dari perolehan nilai signifikan
menunjukan bahwa variabel independen terendah, faktor pribadi merupakan faktor
yang diproksi melalui Harga, Kualitas paling dominan, hal ini sejalan dengan
Layanan, Lokasi, Pribadi dan Stimulus penelitian Awi & Chaipoopirutana (2014),
terhadap variabel dependennya yaitu Pupuani & Sulistyawati (2013), serta Joseph,
keputusan membeli ulang produk IM3 dkk (2012) dimana faktor pribadi dikaitkan
ooredoo menunjukan hasil yang dapat dengan nilai yang dirasakan dirasakan
disusun model regresi linear berganda yaitu: (perceived value). Dan harga merupakan
faktor selanjutnya yang dinilai signifikan
Y = 3,604 + 0,269 x1 + 0,164 x2 + 0,266 x3 dalam pempengaruhi keputusan membeli
+ 0.313 x4+ 0.097x5 ulang. Keterjangkauan harga diringai dengan
kualitas pelayanan yang diberikan umpan
Nilai konstansta yang menunjukan nilai balik yang baik dalam membentuk opini
3,604 nyatakan bahwa variabel bebas (Harga, dibenak konsumen (Putri, 2016) .
Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi dan Faktor lokasi juga menjadi faktor yang
Stimulus) adalah 0, maka besarnya dapat dipertimbangkan mengingat konsumen
pembelian ulang produk IM3 Ooredoo dinilai saat ini menuntut adanya kemudahan akses
3,604 satuan. Perolehan nilai beta masing- dalam mendapatkan segala kebutuhannya
masing variabel bebas Harga, Kualitas Untuk pengujian secara simultan (uji F)
Layanan, Lokasi, Pribadi dan Stimulus) yaitu diketahui nilai signifikan yang diperoleh
positif, maka hubungan antara variabel adalah 0,000 atau di bawah level of
dependen dan independen dapat dipastikan significant 5% sehingga hipotesis ke 6
adalah searah. (enam) yaitu Faktor Harga, Kualitas
Dari hasil uji regresi, diketahui secara Layanan, Lokasi, Pribadi dan Stimulus
parsial variabel harga memiliki nilai Berpengaruh Secara Bersama-sama
signifikan 0,003, kualitas dengan nilai (Simultan) Terhadap Keputusan Membeli
signifikan 0,024, lokasi dengan perolehan Ulang Produk Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
nilai signifikan 0,005 dan pribadi dengan Banjarmasin dapat diterima.
nilai signifikan 0,002. Dengan demikian Nilai Adjusted R Square yang menunjukan
keempat variabel tersebut dinilai mampu angka 0,436 menunjukan bahwa model
mempengaruhi variabel keputusan membeli penelitian hanya mampu menjelaskan
ulang produk IM3 ooredoo, karena memiliki sebesar 43,6 % bahwa pengaruh variabel
nilai dibawah level of significant 5%. Harga, Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi dan
Sehingga hipotesis 1(satu) sampai ke 4 Stimulus terhadap Keputusan Membeli
(empat) dinyatakan diterima Ulang Produk Kuota IM3 Ooredoo Di Kota
Sedangkan variabel stimulus dinilai tidak Banjarmasin. Sisanya yaitu 56,4 % dapat
mempengaruhi variabel keputusan membeli dipengaruhi model lain selain variabel yang
ulang produk IM3 ooredoo karena memiliki diuji.
nilai signifikan sebesar 0,090 atau di atas
level of significant 5%. Sehingga hipotesis ke KESIMPULAN DAN SARAN
5 (lima) dinyatakan di tolak. Kesimpulan
Hasil yang menyatakan bahwa pengaruh Dari hasil uji regresi diketahui bahwa
Harga, Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi secara partial (sendiri-sendiri) variabel bebas
dapat mempengaruhi keputusan pembelian yaitu Harga, Kualitas Layanan, Lokasi dan
ulang sejalan dengan beberapa penelitian Pribadi mempu mempengaruhi Keputusan
78
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

Membeli Ulang Produk Kuota IM3 Ooredoo ALFABETHA


Di Kota Banjarmasin. Sedangkan variabel Huwaida, H. (2017). KOMUNIKASI
stimulus tidak mampu mempengaruhi PEMASARAN PADA PT ASURANSI
Keputusan Membeli Ulang Produk Kuota ALLIANZ LIFE INDONESIA
IM3 Ooredoo Di Kota Banjarmasin. CABANG BANJARMASIN. At-Tadbir:
Secara bersama-sama (simultan) variabel jurnal ilmiah manajemen, 1(1), 13-27.
Harga, Kualitas Layanan, Lokasi, Pribadi Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008.
dan Stimulus mampu mempengaruhi Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi. 12.
Keputusan Membeli Ulang Produk Kuota Jilid 1. Jakarta: Erlangga
IM3 Ooredoo Di Kota Banjarmasin. Kotler, P., dan Keller, K. 2009. Manajemen
Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 1.
Saran Jakarta: Penerbit Erlangga.
Penelitian ini menemukan nilai R Square Kotler, P., dan Keller, K. 2009. Manajemen
hanya sebesar 43.6% sehingga menyarankan Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 2.
kepada peneliti selanjutnya untuk dapat Jakarta: Penerbit Erlangga
menambahkan variabel lain yang dapat Kusdyah, I. 2012. Persepsi Harga, Persepsi
memperkuat hubungan persepsi konsumen Merk, Persepsi Nilai, dan Keinginan
dengan keputusan membeli ulang. Pembelian Ulang JasaClinic Kesehatan
(Studi Kasus Erha Clinic Surabaya). 7.
DAFTAR PUSTAKA Peter, J.P., dan Olson, J.C. 2010. Consumer
Agus, Eko Sujianto. 2009. Aplikasi Statistik Behavior and Marketing Strategy.
dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi 9thEdition. New York, USA: Mc Graw
Pustaka. Hill
Awi, Y. L., & Chaipoopirutana, S. 2014. A Pupuani, N. W., & Sulistyawati, E. (2013).
Study of Factors Affecting Consumer's Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap
RepurchaseIntention toward XYZ Kepuasan Konsumen Dan Perilaku
Restaurant in Myanmar. International Pembelian Ulang (Studi Kasus pada
Conference on Trends in Economics, Produk Pasta Gigi Merek Pepsodent di
Humanities, and Management . Kota Denpasar). E-Jurnal Manajemen,
Az. Nasution, 2014, Hukum Perlindungan 2(6).
Konsumen di Indonesia, Bandung: PT. Putri, Laurensia Hanjani,2016. Faktor-
Citra Adiya Bakti Faktor yang mempengaruhi Minat
Christoper Lovelock & Lauren K Wright. Pembelian ulang Konsumen Terhadap
2007. Manajemen Pemasaran Jasa, PT. Produk Naget Delicy. PERFORMA:
Indeks, Indonesia Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis
Engel, J.,et al. 2006. Consumer Behaviour. Volume 1, Nomor 2.
Mason: Permissions Department, Schiffman, Leon G.; Kanuk, Leslie Lazar.
Thomson Business and Economics. 2010. Consumer Behavior, 8th. New
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Jersey: Prentice Hall
Multivariate dengan Program IBM SPSS Sekaran, U. dan Bougie, R. 2010. Research
21 Update PLS Regresi I, Edisi Ketujuh, Methods for Business: A Skill Building
Semarang: Badan Penerbit Universitas Approach. 5th Edition. West Sussex,
Diponegoro United Kingdom: John Wiley & Sons
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran Ltd
dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
79
At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen Vol. 4, No. 1, 2020, 69 – 80
DOI: 10.31602/atd.v4i1.2474

Stephen P.Robbins. 2009. Perilaku Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi Pemasaran.


Organisasi. Jakarta: Salemba Empat Edisi 3. Yogyakarta : ANDI
Sweeney J.C, dan Wyber F. 2002. The Role
of Cognitions and Emotions in the Music
-Approach-Avoidance Behavior
Relationship. Journal Service
Marketing,16 (1), hal. 51-69

80

You might also like