You are on page 1of 9

ANALISIS SISTEM TRANSMISI MESIN (PENCUCI, PERAJANG,

PENEPUNG) EMPON-EMPON Journal of Mechanical


Engineering,Science, and Innovation
e-ISNN:2021, Vol.
Rahma Aristo Pratama Putra1,Desmas Arifianto Patriawan2 DOI:ejurnal.itats.ac.id/jmesi

123
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Adha Tama
Surabaya
Email : rahmaaristo71@gmail.com

ABSTRACT
The final project aim was analyzing multifunction engine transmission system. Multifunction
engine transmission system (washer, chopper, smoothener). These spices include pulley
transmission elements and belts. Before the researcher analyzed this transmission system, the
research conducted a comparison using chain, sprocket, and main drive source which was used
by motor. The several results of multifunction engine transmission system were 1) Pulley which
was used for V-Belt was 100m for main pulley and the diameter driver was 350m for washing
machine, 2) 290 mm for chopper pulley, 100 mm for smoothener machine, and 3) 100 mm for
flour machine, The belt used v-belt. Based on designing result of multifunction machine, the main
driving source for multifunction engine used electrical motor of ½ HP. It would produce a pulley
rotating speed of 400rpm for washing machine, 965 for chopper machine, 2800 rpm for washing
machine which was connected to the auxiliary pulley or pulley which was driven in the center
support driven or the driven shaft was connected using a v-belt. The belt would rotate because of
the rotation from main pulley to the electrical motor. So, it obtained V-belt age and bearing for
each part of machines, such as 1) V-belt age was 21777 hours and bearing age was 48875 hours
in the washing machine, 2) V-belt age was 13264 hours and bearing age was 35803 hours in the
chopper machine, and 3) V-belt 13264 hours and the bearing age was 37062 hours for the
smoothener machine.
Keywords : V-belt, Pulley, Bearing.

ABSTRAK
Tujuan dari proyek akhir ini adalah untuk menganalisis sistem transmisi mesin multifungsi.
Sistem transmisi mesin multifungsi (Pencuci, Perajang, Penepung) Empon-Empon ini meliputi
elemen transmisi pulley, sabuk, Sebelum menganalisis sistem transmisi ini di lakukan
perbandingan transmisi menggunakan rantai, sprocket dan sumber penggerak utama yang
digunakan menggunakan motor. Hasil analisis sistem transmisi mesin multifungsi Pencuci,
Perajang, Penepung adalah sebagai berikut: 1) pulley yang digunakan pada V-Belt berdiameter
100 mm untuk pulley utama dan untuk penggerak berdiameter 350 mm pada mesin pencuci.2)
290 mmuntuk pulley pembantu mesin perajang, 100 mm untuk pulley pembantu mesin
penepung. 3) 100 mm untuk pulley pulley pembantu mesin penepung.sabuk yang digunakan
menggunakan sabuk v atau dengan nama lain v-belt sumber penggerak utama mesin multifungsi
ini menggunakan motor listrik sebesar 1/2 HP. Berdasarkan hasil perancangan mesin
multifungsi. Maka akan menghasilkan keceptan putar pulley sebesar 400 rpm pada mesin
pencuci, 965 untuk mesin perajang, 2800 rpm untuk mesin pencuci yang dihubungkan dengan
pulley pembantu atau pulley yang digerakkan dimana berada pada poros tengah pembantu atau
poros yang digerakkan dihubungkan menggunakan v-belt. Sabuk akan berputar karena putaran
dari pulley utama pada motor listrik. Sehingga dapat menghasilkan umur pada V-Belt dan
Bearing pada setiap bagian mesin, yaitu : 1) Umur v-belt sebesar 21777 Jam dan umur bearing
sebesar 48875 jam pada mesin pencuci, 2) umur v-belt sebesar 13264jam dan umur bearing

-1-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

sebesar 35803 jam pada mesin perajang, 3) Umur v-belt sebesar 12425,42 jam dan umur bearing
sebesar 37062 jam untuk mesin penepung.
Kata Kunci : V-belt, Pulley, Bearing.

PENDAHULUAN
Produksi empon-empon di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2015 mencapai 8,03 juta ton, sebelum
di jadikan bubuk biasanya dilakukan proses pencucian dan perajangan. Di dalam melakukan proses
pencucian dan perajangan, biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan masalah
diatas maka tertarik untuk merencanakan dan menciptakan alat multifungsi (pencuci, Perajang,
penepung) empon-empon. berdaya rendah untuk menciptakan mesin multifungsi ini agar dapat
mengatasi masalah-masalah produksi empon-empon menjadi bubuk secara manual serta lebih
efisien terhadap waktu pembuatan empon-empon menjadi bubuk yang siap pakai. Tujuan alat ini
membuat mesin multifungsi (pencuci, perajang, penepung) empon-empon berdaya rendah untuk
mempermudah proses penepungan dan mengetahui kapasitas efektif alat multifungsi empon-
empon. Membatasi perhitungan hanya pada perhitungan sistem transmisi berfungsi untuk
meningkatkan proses pemotongan dalam waktu yang relatif singkat. sehingga petani tidak lagi
merasa rugi dengan hasil panennya yang tidak dapat diolah semua pada waktunya dikarenakan
hasil panennya banyak, mesin multifungsi empon-empon ini di bagi menjadi tiga fungsi yaitu mesin
pencuci, mesin perajang, mesin penepung, mencoba dengan 3 metode pengolahan dan
mendapatkan hasil kapasitas efektif. Hasil dari penelitian ini adalah Alat multifungsi empon-empon
membutuhkan daya dari motor listrik. Sistem transmisi alat multifungsi empon-empon ini
mengubah putaran motor listrik, dengan komponen mesin masing-masing berupa 2 pulley, dan
dihubungkan oleh V-belt. Perawatan alat multifungsi empon-empon ini sangat mudah, baik
perawatan secara rutin maupun periodik.

LANDASAN PENELITIAN
Kualitas produk yang dihasikan oleh industri skala rumah tangga terkadang tidak dapat bersaing
dengan produksi sejenis yang dihasilkan dari industri-industri skala besar. Hal ini cenderung
oleh kualitas, kuantitas harga, pelayanan, yang lebih baik dari industri skala besar. Akan tetapi
bukan berarti industri kecil tidak dapat bersaing dengan industri berskala besar. Penggunaan
teknologi tepat guna sangat di butuhkan untuk peningkatan kualitas maupun kuantitas produk
terutama pada negara berkembang seperti negara kita maupun bersaing dari industri sejenis
pada negaranegara maju yang menggunakan teknologi yang lebih maju tentunya. Perancangan
suatu alat yang sederhana, murah dan praktis dalam penggunaan serta perawatan nya di
harapkan mampu menopang industri kecil dan menengah, yang pada umum nya memiliki
pekerja/karyawan yang berpendidikan rendah. Perancangan alat produksi yang sederhana
diharapkan mampu untuk membantu meningkatkan kualitas produksi pada industri rumahan
tanpa mempengaruhi kualitas produk.
Penelitian sekarang adalah analisis sistem transmisi mesin multifungsi (pencuci, perajang,
penepung) empon-empon. Penelitian ini bertujuan sebagai ususlan perancangan dan pembuatan
alat yang mempertimbangkan variasi mesin ini.
Sehingga pengolahan lebih efektif dan cepat. Dalam penelitian ini diawali dengan mencari data
pendukung perancangan, analisis perhitungan transmisi, analisis hasil produksi, melakukan
pembuatan alat, uji coba dan evaluasi terhadap alat yang di buat. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode kreatif.
Mesin multifungsi pencuci, perajang, penepung empon - empon adalah suatu mesin yang
memiliki 3 fungsi yaitu pencuci, perajang, penepung. Secara operasionalnya alat ini digerakan
oleh sebuah sistem, yaitu sistem motor sebagai penggerak utama. Sedangkan bahan empon-
empon yang akan di olah menjadi tepung pertama tama di bersihkan menggunakan mesin
pencuci, kemudian ke proses perajangan dan proses penepungan.

-2-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

Sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan
kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, biasanya berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen
pemindah lainnya. Poros bisa menerima beban lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban
puntiran yang bekerja sendiri- sendiri atau berupa gabungan satu dengan lainnya.

METODOLOGI PENELITIAN
Sistem Transmisi Yang Dibutuhkan
Pada analisis sistem transmisi. Pada proses pembuatan mesin multifungsi Pencuci, Perajang,
Penepung Empon-Empon. Diperlukan penyusunan sistem transmisi untuk mendapatkan daya dan
hasil yang maksimal untuk ditransmisikan ke penggerak terakhir, untuk menentukan kecepatan
(rpm) yang di butuhkan.

Gambar 4.1 Transmisi Mesin Pencuci

Analisa Komponen Sistem Transmisi


Analisa Perbandingan Transmisi V-Belt Dengan Rantai Pada Mesin Pencuci
Pada perhitungan sistem transmisi ini akan membandingkan 2 sistem transmisi antara v-Belt dan
rantai. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada perancangan mesin pencuci yang akan di
gunakan.
1. Perhitungan Pulley dan V-belt
a. Perhitungan Daya
Besarnya daya yang dibutuhkan mesin pencuci yang berkapasitas 1 kg adalah ½ hp = 0,37
kw, kemudian daya motor listrik yang di pakai, P = 0,37 kw. Untuk dapat mengetahui daya
perencanaan atau daya Pd yang dapat di nyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Pd =F c . P
Dimana :
Fc = Factor koreksi mempunyai nilai 1,5.
P = 0,37 (kw).

-3-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

Maka :
Pd ¿ Fc . P
Pd= 1,5 . 0,37 kw
Pd= 0,55 kw
b. Momen Puntir
Pd
T =9,74 × 105
n1
Dimana :
Pd = Daya perencanaan sebesar 0,55 kw.
n1 = 1400 rpm. Di ketahui dari daya motor sebenar nya.
n2 = 400 rpm. Di hitung dengan perhitungan kapasitas.
Maka :
Pd
T2 ¿ 9,74 × 105
n2
0,55
¿ 9,74 × 105
400 rpm
¿ 1339 k g . mm
c. Perhitungan kecepatan Pulley (n2 )
untuk mendapatkan putaran output n2 pada mesin penepung, dengan menggunakan
motor listrik (n1) 1400 rpm, maka dilakukan perbandingan pemasangan pulley, dengan
perbandingan D 1 : D 2, menggunakan rumus sebagai berikut :
n1 D2
=
n2 D1
Dimana :
n2 = Kecepatan Pulley 2, (rpm).
n1 = Kecepatan Pulley 1, (1400 rpm).
D1 = Diameter Pulley 1, (100 mm).
D2 = Diameter Pulley 2, (350 mm).
Maka :
D1
n2 .n
¿
D2 1
100 mm
¿ . 1400rpm
350 mm
¿ 400 rpm
Jadi Kecepatan pulley (n 2) diketahui 400 rpm.
Maka data data yang di peroleh dari perhitungan diatas kecepatan pulley n1 dan n2
adalah :
 Kecepatan pulley (n1) : 1400 rpm.
 Kecepatan pulley (n2 ) : 400 rpm.
a. Perhitungan Kecepatan Keliling (v)
kecepatan keliling pulley driver dapat di hitung dari persamaan sebagai berikut :
π . D 1. n1
v=
60 x 1000
Dimana :
v = Kecepatan keliling, (m/s).
D1 = Diameter Pully 100 mm.
n1 = 1400 rpm.

-4-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

Maka :
π . D1. n1
v ¿
60 x 1000
3,14.100mm .1400 rpm
¿
60 x 1000
¿ 7,32 m/s<30 m/ s, Maka kecepatan sabuk Aman
Dari hasil perhitungan diatas, maka kecepatan linier pulley driver dapat dikatakan
aman, karena nilai v tidak lebih dari 30 m/s.
b. Perhitungan Panjang Belt
untuk mencari panjang belt dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:
π 1
L=2. C+ . ( D 1 + D 2 ) + ¿
2 4C
Dimana :
C = Jarak poros 432,1 mm.
D1 = Diameter Pulley 100 mm.
D2 = Diameter pulley 350 mm.
Maka :
π 1
L ¿ 2. C+ . ( D 1+ D 2) + ¿
2 4C
3,14 1
¿ 2. 432,1+ . ( 100+350 ) +
2 4. 432,1
¿
¿ 1606 mm
Jadi dari tabel dimensi belt lampiran 1 A 4 dapat dipilih belt yang sesuai dengan
pasaran dengan panjang 1606 mm.
c. Pengecekan Kembali Jarak Poros
dari hasil yang diperoleh dari perhitungan panjang belt diatas, maka jarak poros dapat
dihitung menggunakan rumus dibawah sebagai berikut :
C=b+ √b 2−8 ¿ ¿ ¿
Dimana :
b =¿ 2. L−π ( d 2+ d 1)
=¿ 2. 1606 mm−3,14 ( 350 mm+100 mm )
=¿ 3212 mm−1413 mm
=¿ 1799 mm
Maka :
C ¿ b+ √b 2−8 ¿ ¿ ¿
¿ 1799+ √ 17992−8 ¿ ¿ ¿
1799+ √ 3236401−1620000
¿ mm
8
1799+ √ 1616401
¿ mm
8
1799+ 1271,37
¿ mm
8
¿ 383,79 mm
Maka jarak antara poros dengan hasil asumsi sementara mendekati yaitu 383,79 mm
d. Perhitugan Tegangan Yang Timbul Akibat Beban
Untuk menghitung tegangan akibat beban yang terjadi maka dapat di lakukan dengan
perhitungan :
σ d=2. φ 0 . σ 0

-5-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

Dimana :
φ0 = Faktor tarikan (0,7 - 0,9) di pilih 0,7.
σ0 = Tegangan awal.
= Untuk Belt datar 18 kg/cm 2.
= Sedangkan untuk V-belt 12 kg/cm 2.
Maka :
σd ¿ 2. φ0 . σ 0
kg
¿ 2. 0,7.12
cm2
kg
¿ 16,8
cm2
Jadi tegangan yang timbul akibat beban pada belt adalah sebesar 16,8 kg/ cm 2
e. Tegangan Maksimum Pada Belt
Tegangan maksimum pada belt yang di timbulkan pada pulley driver dan pulley driven
dapat di cari menggunakan persamaan sebagai beikut
Ft γ . v2 h
σ max=σ 0 + + + Eb
2. Z . A 10. g D min
Dimana :
σ0 = Gaya awal, besarannya 12 kg/cm 2.
h = tebal belt (10,5 cm).
Ft = gaya tangensial = F e ( 7,66 kgf ) .
Z = Jumlah belt 1.
A = Luas penampang belt (1,4 cm 2).
Eb = Modulus elastis belt (1200 kg/cm 2.
Dmin = Diameter minimum pulley (10 cm).
γ = Berat jenis belt (1,5 kg/dm 3 dari tabel lampiran A9 ).
g = Gravitasi (9,81 m/ s2).
v = Kecepatan keliling 7,32 m/s.

Maka :
kg 2 7,66 kgf ❑ 3× ¿ ¿
σ max ¿ 12 + + 1,5 kg
cm 2 ×1 ×1,4 cm2 dm
2
= 1275,55 kg/cm
f. Gaya Tarik Efektif
Perhitungan gaya yang akan di pindahkan dari pulley penggerak ke pulley yang di
gerakkan sebesar dari perencanaan daya dan kecepatan keliling belt yaitu :
102. Pd
F e=
v
Dimana :
Pd ¿ Daya Rencana 0,55 kw .
v ¿ Kecepatan Keliling 7,32 m/s.
Maka :
102. Pd
Fe ¿
v
F e pada pulley 2
102.0,55kw
¿
m
7,32
s

-6-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

¿ 7,66 kgf

-7-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

1. Hasil Rancangan Mesin Pencuci


Setelah di lakukan hasil perhitungan maupun observasi di lapangan maka pengadaan alat
sangat di perlukan untuk mendukung tercipta nya mesin multifungsi pencuci, perajang,
penepung empon-empon.

Gambar 4.4 Mesin Multifungsi Pencuci

2. Proses Pengujian
Pengujian alat merupakan tahapan terpenting dalam membuat suatu alat, karena dengan
adanya suatu pengujian kita dapat mengetahui kinerja dari alat yg kita buat, apakah dapat
beroperasi sesuai dengan fungsinya dan sesuai dengan apa yang di targetkan, serta dari
hasilnya kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dari alat yang kita buat.
a. Metode Pengujian
Pengujian yang dilakukan meliputi pengambilan data hasil pengujian dengan cara
menentukan antara ampas dan air sisa untuk di liat seberapa bersih bahan yang di cuci,
mencatat waktu, yang terjadi pada saat pengujian alat.
b. Tujuan Pengujian
Adapun tujuan dari pengujian Mesin pencuci :
 Untuk mengetahui apakah hasil perancangan dan pembuatan dari alat pencuci empon-
empon ini bekerja dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.
 Untuk mengetahui waktu seberapa cepat mesin ini dapat menghasilkan hasil dari
pencucian tersebut.
c. Bahan Dan Peralatan
Dalam proses pengujian alat pencuci ini, dibutuhkan beberapa peralatan untuk
memperlancar jalannya proses pengujian.

KESIMPULAN
1. Sistem transmsi yang digunakan adalah pulley dan V-Belt. Pulley yang digunakan pada mesin
(pencuci, perajang, penepung) Empon-Empon yang di gunakan ada 6 buah, Yang masing-
masing diameter nya yaitu : Pulley 1 berdiameter 100 mm, Pulley 2 berdiameter 350 mm pada
mesin pencuci. Untuk pulley yang di gunakan pada mesin perajang masing-masing Diameter
nya yaitu : Pulley 1 berdiameter 100 mm, Pulley 2 berdiameter 290 mm dan untuk pulley yang
di gunakan pada mesin penepung masing-masing diameter nya yaitu : Pulley 1 berdiameter
100 mm, pulley 2 berdiameter 100 mm.
2. Hasil perhitungan Sistem transmisi yang di gunakan pada mesin multifungsi (Pencuci,
Perajang, Penepung) Empon-Empon yang di gunakan yaitu :

-8-
Rahma Aristo Pratama Putra Journal of Mechanical Engineering, Science, and Innovation
(JMESI

a. Mesin Pencuci
- Ratio Pulley : 400 rpm
- Torsi : 1339 kg.mm
- Kecepatan V belt : 7,32 m/s.
b. Mesin Perajang
- Ratio Pulley : 965 rpm
- Torsi : 555 kg.mm
- Kecepatan V belt : 14,6 m/s.
c. Mesin Penepung
- Ratio Pulley : 2800 rpm
- Torsi : 191,32 kg.mm
- Kecepatan V belt : 14,6 m/s.
3. Hasil dari perhitungan komponen sistem Transmisi maka dapat untuk mengetahui umur V-belt
dan bantalan yang di gunakan pada mesin Multifungsi (Pencuci, Perajang, Penepung) Empon-
Empon yaitu :
a. Umur V-Belt
- Mesin Pencuci : 21177 jam
- Mesin Perajang : 12425,42 jam
- Mesin Penepung : 12425,42 jam
b. Umur Bearing
- Mesin Pencuci : 48875 jam
- Mesin Perajang : 35803 jam
- Mesin Penepung : 37062 jam

DAFTAR PUSTAKA
1. Aron Deutschment : Machine Design Theory, Collier Macmillan International Editor,
London, 1985
2. Dobrovolsky, 1994 : Machine Design Data Handbook, McGraw Hill, Inc.new York.
3. Mott Robert L, 2004 : Machine Elements in Mechanical Design, Fourt Edition, Pearson
Prentice Hall, New Jersey.
4. Sato, G. Takeshi, 2000 : Menggambar Mesin Menurut Standart ISO, PT. Prandnya
Paramita, Jakarta.
5. Sularso, Suga, Kiyokatsu. 1991. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin 10th Edition.
Jakarta : PT. Pradnya Paramita 2002.
6. Supradian, Agus 2013. Sistem Transmisi Mesin Pencacah Rumput Gajah Berkapasitas 1350
Kg/Jam. Laporan Tugas Akhir. FTI-ITS, Jurusan D3 Teknik Mesin.
7. WWW.wikipedia.com dan Bearinghouse.net

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah membimbing sampai saat ini,
terima kasih kepada Bengkel Mesin Drew yang telah memberi tempat work shop untuk perakitan,
terima kasih kepada Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya yang telah
memfasilitasi selama proses perancangan dan rekan-rekan yang telah membantu.

-9-

You might also like