You are on page 1of 9

VOL. 2. NO.

2 FEBRUARI 2017 JURNALILMU


E-ISSN: 2527-4864 PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI KOMPUTER

EVALUASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN


MENGGUNAKAN KERANGKA COBIT 4.0 DOMAIN DS (DELIVERY AND
SUPPORT) DAN ME (MONITORING EVALUATION):
STUDI KASUS PT PRO CAR INTERNATIONAL FINANCE JAKARTA
Lita Sari Marita 1) Yan Riyanto2)
1) Program
Studi Manajemen Informatika
Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI)
Jl. Dewi Sartika No 77 Cawang Jakarta Timur
http://www.bsi.ac.id
lee_tha9@yahoo.com

2) ProgramPascasarjana Magister Ilmu Komputer


Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK Nusa Mandiri)
Jl. Salemba Raya No. 5 Jakarta Pusat
http://www.nusamandiri.ac.id
yan.rianto@lipi.go.id

ABSTRACTUtilization of IT has been providing Finance, Jakarta, and then provide


solutions and benefits through the opportunities recommendations. Currently IT Governance
as a form of strategic role of IT in achieving its Maturity PT. International Car Finance Jakarta is
vision and mission. Opportunities created from the at Level 3 and level 4 is expected to become the
optimization of IT resources on areas of company Company has established a number of indicators
resources including data, application systems, or quantitative measures that serve as the target
infrastructure and human resources. On the other or objective performance of each application of the
hand, IT implementation requires a relatively existing information technology applications. It is
expensive investment costs, where the emergence expected that the research can be conducted
of the risk of failure is also quite large. This periodically, either in the same plane or different.
condition requires consistency within the field of
management, so an IT Governance (IT Keyword: IT Governance, COBIT
Governance) that is suitable will be an essential
requirement. To achieve this we need a INTISARIPenerapan teknologi sekarang ini
management of existing IT structured. IT sudah merupakan suatu hal yang wajib, tidak
Governance Institute (ITGI) defines IT governance boleh tidak dalam suatu organisasi baik
as a responsibility of executive and board of organisasi kecil maupun organisasi yang besar.
directors, and consists of leadership, Organisasi tidak lagi memiliki pilihan untuk
organizational structures and processes that merapkan telnologi didalam menjalankan
ensure IT companies to support and expand the kegiatannya, jika tidak menerapkan teknologi
organization's objective and strategy. IT dalam kegiatan organisasinya maka organisasi
governance objectives are to be able to direct the bisa dikatakan organisasi yang ketinggalan
efforts of IT, thereby ensuring IT performance jaman. Penerapan teknologi ini menjadi
according to the fulfillment of the following tanggung jawab pimpinan disetiap organisasi,
objective: 1. IT aligned with the company and the dikatakan demikian karena memerlukan
realization of promised benefits. 2. Using IT tanggung jawab para pimpinan, berhubungan
enables companies to exploit opportunities and juga dengan sebagai penunjang sistem
maximize benefits. 3. The use of IT resources are pengambilan keputusan. Teknologi yang tepat
responsible. Proper management of risks related dalam sebuah organisasi makan akan
to IT. COBIT is one methodology that provides the menghasilkan sistem penunjang keputusan
basic framework in creating an appropriate didalam sebuah organisasi. Karena hal tersebut
information technology with organizational needs maka penerapan teknologi yang sudah
while considering other factors that influence. This diterapkan tersebut harus dikaji, apakah
thesis took DS and ME domain of COBIT teknologi tersebut sudah tepat dan apakah
framework, determine the maturity of the dilaksanakan dengan baik. Salah satu metode
Corporate Governance Ti Pro Car International untuk melihat apakah teknologi yang digunakan

46
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864

dalam organisasi tersebut adalah dengan nasabah juga sebagai cara salah satu cara untuk
menggunakan COBIT. COBIT merupakan salah meningkatkan keuntungan perusahaan.
satu metodologi yang memberikan kerangka Procar Finance memiliki cabang di 4 pulau besar
dasar dalam menciptakan teknologi informasi di Indonesia yaitu Jawa, Sumatra, Kalimantan
yang tepat dengan kebutuhan organisasi sambil dan Sulawesi yang tersebar dalam 22 kantor
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang cabang. Dimana seluruh cabang sudah memiliki
mempengaruhi. Tesis ini mengambil DS dan ME system yang terintegrasi dan online ke pusat.
domain kerangka COBIT, menentukan
kematangan Corporate Governance Ti Pro Car II. BAHAN DAN METODE
International Finance, Jakarta, dan kemudian
memberikan rekomendasi. Saat ini Tata Ada beberapa definisi tata kelola TI (IT
Kematangan PT. International Car Finance Governance) menurut sumber yang berbeda.
Jakarta adalah di Level 3 dan tingkat 4 Menurut Brown and Magill (1994); Tata Kelola TI
diharapkan menjadi Perseroan telah membentuk menerangkan tanggung jawab untuk fungsi-
sejumlah indikator atau ukuran kuantitatif yang fungsi TI. Van Grembergen (2002); Tata Kelola TI
berfungsi sebagai target atau kinerja tujuan adalah suatu kapasitas organisasi oleh pimpinan,
setiap aplikasi dari aplikasi teknologi informasi manajemen eksekutif dan manajemen TI untuk
yang ada. Diharapkan penelitian ini dapat mengontrol formulasi dan implementasi strategi
dilakukan secara berkala, baik dalam bidang TI serta menjamin peleburan bisnis dan TI. Weill
yang sama atau berbeda. and Vitale (2002); Tata Kelola TI menerangkan
keseluruhan proses pada suatu perusahaan
Kata Kunci: IT Governance, COBIT untuk membagi keputusan yang benar mengenai
TI dan mengawasi kinerja investasi TI. IT
I. PENDAHULUAN Governance Institute (2004); Tata Kelola TI
adalah tanggungjawab pimpinan direktur dan
Teknologi Informasi (TI) saat ini menjadi manajemen eksekutif. Merupakan bagian
teknologi yang banyak diterapkan oleh hampir integral tata kelola perusahaan dan terdiri dari
seluruh organisasi dan diharapkan akan dapat kepemimpinan dan struktur organisasi serta
membantu pencapaian tujuan suatu organisasi. proses-proses yang menjamin bahwa organisasi
Pemanfaatan TI telah memberikan solusi dan TI dapat mendukung dan memperluas sasaran
keuntungan melalui peluang-peluang sebagai serta strategi organisasi. IT Governance Institute
bentuk dari peran strategis TI dalam pencapaian (ITGI) mendefinisikan tata kelola TI sebagai
visi dan misi perusahaan. Peluang-peluang tanggung jawab eksekutif dan dewan direktur,
diciptakan dari optimalisasi sumber daya TI pada dan terdiri atas kepemimpinan, struktur
area sumber daya perusahaan yang meliputi organisasi serta proses-proses yang memastikan
data, sistem aplikasi, infrastuktur dan sumber TI perusahaan mendukung dan memperluas
daya manusia. obyektif dan strategi organisasi.
Di sisi lain, penerapan TI memerlukan Tujuan tata kelola TI adalah agar dapat
biaya investasi yang relatif mahal, dimana mengarahkan upaya TI, sehingga memastikan
munculnya resiko terjadinya kegagalan juga performa TI sesuai dengan pemenuhan obyektif
cukup besar. Kondisi ini membutuhkan berikut:
konsistensi dalam bidang pengelolaan sehingga 1. TI selaras dengan perusahaan dan realisasi
suatu Tata Kelola TI (IT Governance) yang sesuai keuntungan yang dijanjikan.
akan menjadi kebutuhan yang esensial. Untuk 2. Penggunaan TI memungkinkan perusahaan
mencapai hal tersebut diperlukan suatu mengeksploitasi peluang dan
pengelolaan TI yang ada secara terstruktur.Isi memaksimalkan manfaat.
paragraf ketiga dari bab pendahuluan. Hampir 3. Penggunaan sumber daya TI yang
seluruh perusahaan sekarang ini sudah bertanggung jawab. Manajemen yang tepat
menggunakan system informasi berbasis akan resiko yang terkait TI.
computer atau lebih sering dikenal dengan istilah
Komputerisasi Sistem, hal ini dimaksudkan agar Implementasi tata kelola TI yang baik dan
tujuan perusahaan bisa tercapai dengan efektif mensyaratkan mekanisme-mekanisme
maksimal. Begitu juga dengan PT. Procar pengelolaan yang harmonis, serta sesuai dengan
International Finance Pusat Jakarta sudah tujuan bisnis dan kinerja yang diinginkan.
menerapkan komputerisasi system didalam Harmonisasi tersebut dilakukan secara vertikal
menjalankan usahanya. Upaya ini dilakukan dan horizontal sebagaimana gambar 1. berikut
untuk meningkatkan pelayanan terhadap ini:

47
VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017 JURNALILMU
E-ISSN: 2527-4864 PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI KOMPUTER

gabungan penerapan proses TI dan sumber daya


terkait.
Secara keseluruhan kerangka kerja COBIT dapat
dibedakan ke dalam tiga sudut pandang, yaitu :
1. Kriteria informasi
2. Sumber daya TI
3. Proses TI
Ketiga sudut pandang tersebut dapat dilihat
Sumber: ITGI (2005) dalam bentuk kubus pada gambar 2, berikut:
Gambar 1. Harmonisasi “What” dan ”How”
dalam IT Governance.

Harmonisasi vertikal menentukan


pencapaian tujuan bisnis yang dicerminkan
dalam target perilaku TI yang diharapkan ;
pengimplementasian IT Governance melalui
mekanisme-mekanisme pengambilan
keputusan; serta pencapaian target kinerja
berdasarkan pengukuran kinerja TI. Sedangkan
harmonisasi horisontal adalah harmonisasi baik
antara tujuan bisnis, model tata kelola TI serta
target kinerja bisnis, maupun antara target
perilaku TI, mekanisme tata kelola TI dan
ukuran-ukuran kinerja TI. Menurut Wikipedia,
Teknologi Informasi atau dikenal juga dengan
istilah Telematika dalam Sumber: ITGI (2005)
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_inform Gambar 2. Kubus COBIT
asi diartikan sebagai hasil rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian informasi dari Hal ini karena penggunaan COBIT dalam
pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih mendukung tata kelola TI, akan dapat
luas sebarannya dan lebih lama penyimpannya. memberikan sebuah framework untuk
memastikan agar :
A. Framework COBIT 1. TI selaras dengan bisnis.
COBIT adalah salah satu metodologi yang 2. TI memungkinkan bisnis dan
memberikan kerangka dasar dalam menciptakan memaksimalkan benefit.
sebuah teknologi informasi yang sesuai dengan 3. Sumberdaya TI digunakan dengan tanggung
kebutuhan organisasi dengan tetap jawab.
memperhatikan faktor-faktor lain yang 4. Resiko TI dikelola dengan tepat.
berpengaruh. Pada dasarnya COBIT
dikembangkan untuk membantu memenuhi COBIT mengintegrasikan praktek-praktek
berbagai kebutuhan manajemen terhadap yang baik terhadap TI dan menyediakan
informasi dengan menjembatani kesenjangan framework untuk tata kelola TI, yang dapat
antara resiko bisnis, kontrol dan masalah teknik. membantu pemahaman dan pengelolaan resiko
COBIT memberikan satu langkah praktis melalui serta memperoleh keuntungan yang berkaitan
domain dan framework yang menggambarkan dengan TI. Dengan demikian implementasi
aktivitas IT dalam suatu struktur dan proses COBIT sebagai framework tata kelola TI akan
yang dapat disesuaikan. Dalam COBIT terdapat dapat memberikan keuntungan:
pedoman manajemen yang berisi sebuah respon 1. Penyelarasan yang lebih baik, berdasarkan
kerangka kerja untuk kebutuhan manajemen pada fokus bisnis.
bagi pengukuran dan pengendalian TI dengan 2. Sebuah pandangan, dapat dipahami oleh
menyediakan alat-alat untuk menilai dan manajemen tentang hal yang dilakukan TI.
mengukur kemampuan TI perusahaan untuk 34 3. Tanggung jawab dan kepemilikan yang jelas
proses TI. didasarkan pada orientasi proses.
Konsep dasar kerangka kerja COBIT adalah 4. Dapat diterima secara umum dengan pihak
bahwa penentuan kendali dalam TI berdasarkan ketiga dan pembuat aturan .
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung
tujuan bisnis dan informasi yang dihasilkan dari

48
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864

5. Berbagi pemahaman diantara pihak yang Gambar 3. Kerangka Kerja COBIT


berkepentingan, didasarkan pada sebuah
bahasa umum. C. Maturity Models
6. Pemenuhan kebutuhan COSO (Committee of Model Kematangan (Maturity Model) untuk
Sponsorsing Organisations of the Treadway pengelolaan dan kontrol pada proses TI
Commision) untuk lingkungan kendali TI. didasarkan pada metoda evaluasi organisasi,
sehingga dapat mengevaluasi sendiri dari level
B. Orientasi Proses non-existent (0) hingga optimised (5).
Pendekatan ini diperoleh dari model maturity
1. Delivery and Support (DS) Software Engineering Institute yang
Domain ini menitikberatkan pada teknis- mendefinisikannya untuk kapabilitas
teknis yang mendukung terhadap proses pengembangan software. Maturity model
pelayanan TI. dimaksudkan untuk mengetahui keberadaan
DS1 - Define and manage service levels persoalan yang ada dan bagaimana menentukan
DS2 - Manage Third-party services prioritas peningkatan. Maturity level dirancang
DS3 - Manage performance and capacity sebagai profil proses TI, sehingga organisasi akan
DS4 - Ensure continues service dapat mengenali sebagai deskripsi kemungkinan
DS5 - Ensure systems security keadaan sekarang dan mendatang. Penggunaan
DS6 - Identify and allocate costs maturity model yang dikembangkan untuk setiap
DS7 - Educate and train users 34 proses TI, memungkinkan manajemen dapat
DS8 - Assist and advice customers mengidentifikasi :
DS9 - Manage the configuration 1. Kinerja sesungguhnya perusahaan, dimana
DS10 - Manage problems and incidents kondisi perusahaan sekarang.
DS11 - Manage data 2. Kondisi sekarang dari industri sebagai
DS12 - Manage facilities perbandingan.
DS13 - Manage operations 3. Target peningkatan perusahaan, dimana
kondisi yang diinginkan perusahaan.
2. Monitoring and Evaluation (ME) Maturity Models yang ada pada COBIT dapat
Domain ini dikonsentrasikan pada dilihat pada tabel berikut ini :
monitoring dan evaluasi penerapan TI.
ME1 - Monitor and evaluate IT performance Tabel 1. GENERIC MATURITY MODEL
ME2 - Monitor and evaluate internal control 0-Existent Perusahaan sama sekali perdulu
ME3 - Monitor and evaluate ensure terhadap pentingnya teknologi informasi
untuk dikelola secara baik oleh
regulatory compliance manajemen
ME4 - Monitor and evaluate provide IT 1-Initial Perusahaan secara reaktif melakukan
Governance Penerapan dan implementasi teknologi
Keseluruhan framework COBIT dapat dilihat informasi sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan mendadak yang ada, tanpa
pada gambar di bawah ini. didahului dengan perencanaan
sebelumnya.
2-Repeatable Perusahaan telah memiliki pola yang
berulang kali dilakukan dalam
melakukan manajemen aktivitas terkait
dengan tata kelola teknologi informasi,
namun keberadaannya belum terdefinisi
secara baik dan formal sehingga masih
terjadi ketidak konsistenan.
3-Define Perusahaan telah memiliki prosedur
baku formal dan tertulis yang telah
disosialisasikan ke segenap jajaran
manajemen dan karyawan untuk
dipatuhi dan dikerjakan dalam aktivitas
sehari-hari.
4-Manage Perusahaan telah memiliki sejumlah
indicator atau ukuran kuantitatif yang
dijadikan sasaran maupun objetif kinerja
setiap Penerapan aplikasi teknologi
informasi yang ada.
5-Optimised Perusahaan telah mengimplementasikan
tata kelola teknologi informasi yang
mengacu pada “best practice”
Sumber: ITGI (2005)
Sumber: ITGI (2005)

49
VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017 JURNALILMU
E-ISSN: 2527-4864 PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI KOMPUTER

diharapkan 4, memerlukan upaya peningkatan


yang dilakukan secara bertahap pada masing-
III. HASIL DAN PEMBAHASAN masing atribut maturity. Tahap tersebut adalah
pencapaian maturity tingkat 3 terlebih dulu, dan
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan baru kemudian pencapaian maturity tingkat 4.
evaluasi tata kelola TI dengan framework COBIT Menurut David H Penny penelitian
(versi 3 ataupun versi 4) telah dilakukan, adalah pemikiran yang sistematis mengenai
diantaranya penelitian yang dilakukan oleh LA berbagai jenis masalah yang pemecahannya
ODE RIZAL ADIKRISHNA. Penelitian ini memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-
membahas tentang evaluasi tata kelola teknologi fakta.
informasi dengan framework COBIT dalam Menurut Sutrisno Hadi penelitian Sesuai dengan
penerapan sistem informasi manajemen di PT tujuannya, penelitian dapat diartikan sebagai
SURVEYOR INDONESIA. Penelitian tersebut usaha untuk menemukan, mengembangkan dan
dilakukan untuk mengevaluasi tata kelola TI menguji kebenaran suatu pengetahuan.
dengan framework COBIT khususnya pada The New Horison Ladder Dictionary
domain Delivery and Support (DS) dan mendefinisikan research ialah a careful study to
Monitoring (M) dengan cara menghitung tingkat discover correct information, yang artinya, suatu
kematangan dari domain tersebut. penyelidikan yang dilakukan secara hati-hati
Analisis Management Awarness dilakukan untuk memperoleh informasi yang benar.
untuk mengetahui harapan (ekspektasi) dan Menurut Sekaran (2000) penelitian
opini dari pihak manajemen PT SURVEYOR (research) adalah satu proses mencari solusi atas
INDONESIA terhadap tingkat kebutuhan dari permasalahan yang ada melalui satu tahapan
setiap proses TI COBIT terhadap pencapaian studi dan analisis terhadap faktor-faktor atau
tujuan PT SURVEYOR INDONESIA dan pihak yang variabel yang berpengaruh. Sebagai satu proses
bertanggungjawab terhadap proses tersebut. studi dan analisis, tentu penelitian harus
Identifikasi Management Awarness dilakukan mengikuti kaidah-kaidah penelitian sehingga
dengan mengajukan kuisioner kepada seluruh hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara
jajaran manajemen diluar Unit Teknologi ilmiah.
Informasi berdasarkan tingkat keterlibatannya Masri Singarimbun mengklasifikasikan
didalam perencanaan sistem informasi yang penelitian dalam dua jenis yakni penelitian
telah dilakukan. Berdasarkan hasil analisis murni (pure research) dan penelitian terapan
kuisioner dapat diketahui bahwa keseluruhan (applied research).
proses (17 proses) dalam Domain Delivey & Jenis penelitian yang di pakai disini
Support (DS) dan Monitoring (M) dinyatakan adalah penelitian deskriptif dimana tidak ada
perlu dilakukan didalam pengelolaan TI PT perlakuan yang diberikan atau dikendalikan
SURVEYOR INDONESIA dan sebagian besar serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang
proses (11 proses) sebaiknya ditangani oleh PT terdapat pada penelitian eksperimen. Penelitian
SURVEYOR INDONESIA. ini dibentuk dalam penilaian TI pada domain ME
Penelitian lainnya dilakukan oleh Budiyono, dan DS untuk masing-masing control objective.
Penelitian ini membahas tentang evaluasi tata Untuk melihat keselarasan IT Bisnis dengan IT
kelola teknologi informasi dengan framework Strategi bisa dilihat berdasarkan hasil yang
COBIT dalam penerapan sistem informasi diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang
manajemen akademik di PT PLN (Persero). dibuat dalam bentuk kuisioner dengan
Penelitian tersebut dilakukan untuk menggunakan standard COBIT versi 4.0.
mengevaluasi tata kelola TI dengan framework Penelitian yang dilakukan saat ini bersifat
COBIT khususnya pada domain Delivery and Deskriptif Eksploratif.
Support (DS) dengan cara menghitung tingkat
kematangan dari domain tersebut. A. Perancangan Penelitian
Proses-proses TI pada domain DS tersebut pada
dasarnya dibutuhkan untuk dapat diterapkan. Dalam melakukan penelitian ini, penulis
Hal ini ditunjukkan dengan hasil penilaian yang melakukan langkah-langkah penelitian tata
tinggi pada pilihan 4 (penting) dan 5 (sangat kelola TI di PT Procar International Finance
penting) pada masing-masing proses TI. Jakarta yang penulis gambarkan sebagai berikut:
Penelitian tersebut menunjukkan terdapatnya
GAP yang ada pada proses TI yang sedang
berjalan (DS11), yaitu tingkat maturity kondisi
saat ini 2 dan tingkat maturity kondisi yang

50
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864

Table 2. Data Responden


Kuesioner Teknik Perhitungan
Maturity No Keterangan Jumlah
1 Kepala Bagian TI 1
2 Staff IT 1
3 Manajer Keuangan 1
Studi Awal
Pengumpulan
data Lapangan
Pengolahan
Data
Analisa Data
dan Control
Kesimpulan
dan Saran
4 Administrasi 1
Objective

Total Responden 4
Sumber: Rancangan Penelitian (2016)
Gambar 4. Langkah Penelitian Sumber: Hasil observasi (2016)

1. Studi awal Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini


Dalam melakukan studi awal, dilakukan merupakan data primer dan sekunder yang
pencarian materi, pembuatan draf kuesioner, diperoleh dari berbagai sumber. Teknik
serta mempelajari Sistem Informasi yang ada di pengumpulannya dilakukan melalui beberapa
perusahaan langkah yakni:
2. Pengumpulan Data Lapangan 1. Data Primer diperoleh melalui wawancara
Pada tahapan ini yang dilakukan adalah dengan personel yang terkait dalam obyek
mengumpulkan data yang diperoleh dengan cara penelitian serta pengisian kuesioner.
wawancara, observasi dan pemberian kuesioner. 2. Data Sekunder diperoleh melalui studi
3. Pengolahan Data pustaka atau literatur yang dilakukan untuk
Pada tahapan ini dilakukan pengolahan data mendukung pemahaman terhadap konsep-
dari kuesioner yang diisi oleh para responden, konsep yang berkaitan langsung dengan
hasilnya berupa tingkat maturity. Proses penelitian.
pengolahan data menggunakan aplikasi Excel.
4. Analisa Data dan Control Objective Perancangan kuesioner dilakukan dengan
Di tahap ini yang dilakukan adalah memberikan sejumlah pertanyaan untuk setiap
menganalisa data dan control objective yang level kematangan pada domain DS dan ME COBIT
diperoleh dari tingkat maturity, serta melakukan versi 4.0, dan setiap control objective pada
analisa gap dan implikasi penelitian. domain DS dan ME terdiri dari 5 level dengan
5. Kesimpulan dan Saran urutan dari level 0 sampai dengan level 5. Setiap
Pada tahap akhir dibuatlah kesimpulan yang control objective domain DS dan ME pada
diambil dari jawaban pertanyaan penelitian dan masing-masing level mempunyai beberapa
saran dari semua proses penelitian yang pertanyaan, sehingga setiap control objective
dilakukan di ambil dari implikasi penelitian. pada domain DS dan ME mempunyai banyak
pertanyaan. Berikut ini data rekapitulasi jumlah
B. Pemilihan Sampel pertanyaan kuisioner cobit maturity model yang
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini diberikan kepada responden pada setiap control
adalah tehnik purposive sampling. Melalui teknik objective pada domain DS dan ME, dapat dilihat
ini, pemilihan sample dilakukan berdasarkan pada tabel berikut:
tujuan dari penelitian dan pertimbangan-
pertimbangan tertentu. Pertimbangan itu adalah: Tabel 3. Rekapitulasi pernyataan kuesioner
1. Sampel yang dipilih merupakan pengelola cobit maturity model
Domain Jumlah
dan pengembang dari sistem informasi PT Proses
Pernyataan
Procar International Finance Jakarta. DS1 Pendefinisian dan Mengelola 32
Tingkat Layanan
2. Sampel yang dipilih merupakan sampel yang DS2 Mengelola Pelayanan dari pihak 31
memahami sistem informasi PT Procar ketiga
International Finance Jakarta. DS3 Mengatur kinerja dan kapasitas 33
DS4 Menjamin keberlangsungan 40
Dengan mengacu pada metode penarikan sampel pelayanan
tersebut di atas, maka obyek yang menjadi DS5 Menjamin keamanan sistem 49
populasi dalam penelitian ini adalah pengelola, DS6 Mengidentifikasi dan 32
mengalokasikan biaya
pengembang dan pengguna Sistem Informasi DS7 Memberikan Pelatihan dan 34
pada PT Procar Internatioal Finance Jakarta. Training pada pemakai
DS8 Mengelola service desk dan insiden 32
Adapun jumlah responden dalam penelitian ini DS9 Mengatur konfigurasi 25
berjumlah 4 orang dan dapat dilihat pada tabel DS10 Mengatur Permasalahan 29
berikut ini : DS11 Mengatur Data 35
DS12 Mengatur lingkungan fisik 35

51
VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017 JURNALILMU
E-ISSN: 2527-4864 PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI KOMPUTER

DS13 Mengatur operasional 37 Jumlah responden didalam penelitian ini


ME1 Megnawasi dan mengevaluasi 33
kinerja TI melibatkan 4 orang, diantaranya 1 Orang Kepala
ME2 Mengawasi dan Mengevaluasi 32 IT, 1 orang Staff IT, 1 orang Manager dan 1 orang
Kontrol Internal
Administrasi. Pemilihan responden ditentukan
ME3 Memastikan Pemenuhan 26
Pengaturan dengan menggunakan metode purposive
ME4 Menyediakan Tata Kelola TI 44 sampling, dimana sampel yang dipilih adalah
TOTAL 579
orang-orang yang memahami sistem informasi
Sumber: Hasil observasi (2016) PT. Pro Car Internasional Finance Jakarta yang
dikenal dengan MOS (Multifinance Origination
Rekomendasi dari gap yang terjadi di System).
buat perlevel domain, dapat dilihat setelah nanti Sebelum kuesioner dibagikan terlebih
penulis akan membuat sebuah tabel yang isinya dahulu diberitahukan bagaimana cara mengisi
membandingkan antara current maturity dan kuesioner tersebut, hal ini dimaksudkan agar
expected maturity, dan rekomendasi dari tiap tidak terjadi kesalahan pada saat mengisi
levelnya akan diberikan mengacu kepada High kuesioner. Diingatkan untuk menjawab setiap
Level Control Objectives dan Data Control pertanyaan yang ada di kuesioner secara jujur,
Objectives. Kerangka kerja bagaimana hal ini dimaksudkan agar diketahui dengan
mengatasi GAP yang terjadi penulis sampaikan sebenarnya tingkat kematangan yang ada dan
pada gambar dibawah ini juga bisa dilakukan peningkatan terhadap
kualitas layanan.
Rekomendasi dari gap yang terjadi di
buat perlevel domain, dapat dilihat setelah nanti Dari pengukuran tingkat kematangan
penulis akan membuat sebuah tabel yang isinya tata kelola TI ini selain akan diketahui penilaian
membandingkan antara current maturity dan tentang kondisi saat ini juga dapat diketahui
expected maturity, dan rekomendasi dari tiap kondisi tata kelola TI yang diharapkan. Hasil
levelnya akan diberikan mengacu kepada High perhitungan cobit maturity model dapat dilihat
Level Control Objectives dan Data Control pada lampiran 4 & 5. Rekapitulasi hasil
Objectives. Kerangka kerja bagaimana mengatasi perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut:
GAP yang terjadi penulis sampaikan pada
gambar dibawah ini

Current
Maturity COBIT DS1
DS13 5 DS2
4
DS12 3 DS3
2
DS11 1 DS4
Defined Lingkungan 0
Expected internal
Maturity perusahaan,
DS10 DS5
visi dan misi
perusahaan DS9 DS6
GAP DS8 DS7
High Level
Control
Analisis Objectives dan
Detail Control Current Maturity Expected Maturity
GAP Objectives
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
Rekomendasi
Gambar 5. Hasil Perhitungan Cobit Maturity
GAP
Model

Target kematangan proses TI adalah


Sumber: Rancangan Penelitian (2016) kondisi ideal tingkat kematangan proses yang
Gambar 4. Kerangka Kerja Penelitian diharapkan (to-be), yang akan menjadi acuan
dalam model tata kelola TI yang akan
dikembangkan. Target kematangan proses TI
dapat ditentukan dengan melihat lingkungan

52
JURNAL ILMU PENGETAHUAN VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017
DAN TEKNOLOGI KOMPUTER E-ISSN: 2527-4864

internal bisnis PT. Pro Car Internasional Finance


Jakarta dan tingginya ekspektasi jajaran ME 1
5
manajemen PT. Pro Car Internasional Finance 4
Jakarta terhadap proses TI COBIT yang 3

diterapkan. Berdasarkan visi, misi, tujuan 2

perusahaan serta arah pengembangan TI baik di 1

PT. Pro Car Internasional Finance Jakarta secara ME 4 0 ME 2

umum dan khusunya pada Divisi Information


and technology yang sudah dibahas pada bab II,
dapat ditemukan beberapa hal penting yang
dapat diambil sebagai dasar pertimbangan untuk
ME 3
menentukan target kematangan proses yang
diharapkan antara lain: C urrent Ma turity E xpected Ma turity

 Menjadi lembaga pembiayaan terpercaya Sumber: Hasil Penelitian (2016)


yang dapat memberikan pelayanan secara Gambar 6. Current Maturity Vs Expected
cepat, tepat, dan aman. Maturity pada Domain ME
 Menjadi institusi usaha yang
menguntungkan bagi para kreditur, rekanan,
dan pemegang saham. IV. KESIMPULAN
 Memberikan kontribusi dalam mendorong
pertumbuhan usaha, khususnya di daerah. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa :
Dengan mempertimbangkan beberapa Pelaksanaan tata kelola TI dil PT. Pro Car
faktor ditas, untuk domain DS dan ME COBIT Internasional Finance Jakarta, sudah cukup baik,
Versi 4, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tetapi masih belum sesuai harapan, ini terlihat
tingkat kematangan Reasonable yang akan dari hasil proses pengolahan datanya yang sudah
menjadi acuan dalam model tata kelola TI yang diatas dari kondisi Enterprise Current Status (2
akan dikembangkan adalah pada skala 4 yaitu Repeatable), tetapi belum mencapai Enterprise
institusi telah memiliki sejumlah indicator atau Target (4 Manage & Measureable).
ukuran kuantitatif yang dijadikan sebagai Tingkat kematangan (Maturity Level) dari
sasaran maupun objektif kinerja setiap tata kelola yang dilakukan PT. Pro Car
penerapan aplikasi teknologi informasi yang ada Internasional Finance Jakarta masih terdapat gap
(Manage and Measureable). antara current maturity level pada level 2 dengan
Dengan melihat kondisi tingkat expected maturity level pada level 4 sehingga
kematangan control objective yang berjalan pada perlu dilakukan langkah-langkah atau upaya
PT. Pro Car Internasional Finance Jakarta saat ini untuk menutup gap tersebut. Tindak lanjut yang
terhadap kondisi ideal tingkat kematangan harus dilakukan adalah dengan melakukan
control objective yang diinginkan, maka akan rekomendasi pada 16 control objectives pada
memunculkan suatu penyesuaian dengan domain DS (Delivery Support) yaitu DS1, DS2,
kondisi normatif berdasarkan COBIT versi 4. DS3 sampai dengan DS13, kecuali DS6 dan 4
Penyesuaian dilakukan untuk menutup gap yang control objectives pada domain ME (Monitoring
diciptakan dari tingkat kematangan proses saat Evaluation) yaitu ME1, ME2, ME3 & ME4.
ini (current maturity level) dengan kondisi ideal Belum dilakukannya pelatihan terhadap
tingkat kematangan proses yang diinginkan system yang dijalankan, pelatihan yang
(target maturity level). Menunjukan adanya gap dilakukan secara berkala kepada seluruh
pada 16 control objective pada PT. Pro Car personil yang terlibat didalam system. Telah
Internasional Finance Jakarta, yang berupa 12 Dilakukannya peningkatan pelayanan yang
gap dalam domain DS dan 4 gap dalam domain selalu di evaluasi ulang untuk menjadim
ME. Temuan COBIT dari 16 gap yang harus kesesuaian antara Ti dan sasaran bisnis, serta
disesuaikan tersebut adalah DS1, DS2, DS3, DS4, mengambil keuntungan dari penggunaan
DS5, DS7, DS8, DS9, DS10, DS11, DS12, DS13, teknologi. Manajemen telah menyadari
ME1, ME2, E3 & ME4. kebutuhan untuk mendokumentasikan
Gap antara current maturity dan expected kebijakan dan prosedur untuk pengelolaan dari
maturity tersebut secara diagram dapat pihak ke tiga.
digambarkan sebagai berikut: Pengaturan Kinerja perlu dilakukan, hal ini
untuk mengetahui seberapa besarkah kinerja
yang diperlukan oleh perusahaan dari system
yang telah diberlakukan. Manajemen menyadari

53
VOL. 2. NO. 2 FEBRUARI 2017 JURNALILMU
E-ISSN: 2527-4864 PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI KOMPUTER

adanya resiko yang dihubungkan pada Surendro, Kridanto. 2009. Implementasi Tata
keberlangsungan pelayanan, dan telah menjamin Kelola TEknologi Informasi. Bandung :
keberlangsungan pelyanan. Pentingnya Informatika.
keamanan terhadap Teknologi Informasi telah Weber, Ron., 1998, Information System Control
disadari oleh manajemen dan seluruh pengguna and Audit. Prentice Hall.
system dan menjadi tanggung jawab Information
and Technology Division. Perusahaan sudah
menyadari bahwa data adalah sumber daya dan BIO DATA PENULIS
asset perusahaan yang penting dan harus dijaga
oleh semua personil yang terlibat didalam Memiliki nama Lengkap
system. Lita Sari Marita, M.Kom
kelahiran Jakarta, 09 Mei
1979, pendidikan terakhir
V. REFERENSI S2 Ilmu Komputer.
Penelitian yang pernah
Adikrisna, La Ode Rizal. 2008. Evaluasi Tata dihasilkan diantaranya: 1)
Kelola TEknologi Informasi Dengan Komunikasi dua arah
Framework Cobit dalam penerapansistem dalam kegiatan belajar
informasi di PT. Surveyor Indonesia. Tesis. mengajar, di terbitkan di
Bandung : Institut Teknologi Informasi. cakrawala BSI VOL VIII No.1 januari 2008 2)
Peluang Kerja Lulusan Teknologi informasi, di
Budiyono, Evaluasi Tata Kelola Teknologi terbitkan di cakrawala BSI VOL X No.1 Maret
Informasi Dengan Framework COBIT 2010 3). Metode Pembayaran dengan e-
Dalam Penerapan Sistem Informasi commerce, diterbitkan di cakrawala BSI Vol XII
Manajemen Akademik Di PT PLN No. 2 September 2012, 4) Penerapan Cyber Law
(Persero). Tesis, Jakarta dalam pemberantasan Cyber Crime di Indonesia,
Guldentops, Eric.,2003, “Maturity Measurement- diterbitkan di cakrawala BSI Vol XV No. 2
First the purpose then the methods”, September 2015
USA,2003.
Ishaq, Ahmad. 2009. Evaluasi tata kelola Memiliki nama lengkap Dr.
teknologi informasi Dengan menggunakan Yan Rianto M.Eng.
cobit 4.0 Domain ds (delivery and Menempuh pendidikan
support) dan Me (monitoring and terakhir S-3 dan S-2 Tokai
evaluation) Studi kasus : Bina Sarana University Jepang.
Informatika (BSI), jakarta. Tesis, Jakarta : Penelitian terakhir yang
Universitas Budi Luhur. dilaksanakan 1). Yan
IT Governance Institute, 2005, COBIT 4.0 : Rianto, Yudhi Mulyono,
Control Objectives, Management Aldita Amsas, Dewi
Guidelines, Maturity Models, IT Rosiyana Umammi, Nani Grace, Budi Triyono,
Governance Instiutute Chichi Shintia, Irene Muflikh, dengan judul Hasil
IT Governance Institute, 2005. "COBIT 4.0" Survei Penggunaan Teknologi Informasi dan
Kadir, Abdul.2003 Pengenalan system Informasi. Komunikasi (TIK) di Sektor Bisnis Indonesia
Yogyakarta : Andi Offset. 2001, Pusat Data dan Sarana Informatika,
Nazir, Mohammad, “Metode Penelitian”, Ghalia Kementerian Komunikasi dan Informatika
Indonesia, Jakarta, 1988 Indonesia, Jakarta, 2011, ISBN 978-602-98285-
Richard, 2009. “The best definition of IT 3-5. 2) Haryo Aswicahyono, Yan Rianto, Chichi
Governance”, www.wordpress.com Shintia dengan judul Technological Capability of
(Diakses 18 Jan 2009) Indonesia's Automotive Industry, ERIA Research
Riyanto, Ach.Andi, Dampak dari teknologi Project Report 2010 No 9 : How to Enhance
informasi dan internet terhadap Innovation Capability with Internal and External
pendidikan, bisnis dan pemerintahan. Sources, Jakarta, Juni, 2011, ISBN 978-602-8660-
Diambil dari http:// 40-2
http://www.scribd.com/doc/16775982/
Dampak-Internet (diakses pada 12 April
210)

54

You might also like