You are on page 1of 5

Jurnal Pendidikan MIPA

VOL. 1, NO. 1, Maret 2019, 1-5

PENGARUH PERSEPSI ATAS TASK COMMITMENT DAN SIKAP TERHADAP


PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

MAHARANI SYAFITRI
Email : syafitrimaharani3@gmail.com
Prof. Dr. Sumaryoto
Dr. Mamik Suendarti
Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA)
Jl. Nangka No. 58c Tanjang Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan

Abstract. This study aims to find out: 1) Influence together perceptions of task commitment and
student attitudes towards understanding the mathematical concepts of students junior high school in
Bogor Regency. 2) Effect of perceptions on task commitment on the understanding of the
mathematical concept of students junior high school in Bogor Regency. 3) The effect of student
attitudes on understanding the mathematical concepts of students junior high school in Bogor
Regency. The research method used is the survey method using correlation techniques and multiple
regression. The results of hypothesis testing and data analysis can be summarized as follows: 1) There
is a significant influence on the perception of task commitment and student attitudes together towards
the understanding of the mathematical concept of students junior high school in Bogor Regency. This
is evidenced by the acquisition of tilapia sig. = 0,000 <0,05 and F count = 758,123. 2) There is a
significant influence on the perception of the task commitment to the understanding of the
mathematical concept of the students junior high school in Bogor Regency. This is evidenced by the
acquisition of the sig value. = 0,000 <0,05 and t count = 7,640. 3) There is a significant effect of
students' attitudes towards understanding the mathematical concepts of students junior high school in
Bogor Regency. This is evidenced by the acquisition of the sig value. = 0,000 <0,05 and t count =
17,508
Keywords: task commitment, attitude, understanding of mathematical concepts

Abstrak. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui: 1) Pengaruh secara bersama-sama persepsi atas
task commitment dan sikap siswa terhadap pemahaman konsep matematika siswa SMPN di
Kabupaten Bogor. 2) Pengaruh persepsi atas task commitment terhadap pemahaman konsep
matematika siswa SMPN di Kabupaten Bogor. 3) Pengaruh sikap siswa terhadap pemahaman konsep
matematika siswa SMPN di Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi berganda. Hasil pengujian hipotesis dan
analisa data dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi atas
task commitment dan sikap siswa secara bersama—sama terhadap pemahaman konsep matematika
siswa SMP Negeri di Kabupaten Bogor. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nila sig. = 0,000<0,05
dan Fhitung = 758,123. 2) Terdapat pengaruh yang signitifikan persepsi atas task commitment terhadap
pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bogor. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan nilai sig. = 0,000<0,05 dan t hitung=7,640. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan sikap siswa
terhadap pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bogor. Hal ini dibuktikan
dengan perolehan nilai sig. = 0,000<0,05 dan thitung = 17,508.
Kata kunci : task commitment, sikap, pemahaman konsep matematika
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kegiatan yang telah berlangsung seumur hidup dengan manusia.
Artinya, sejak adanya manusia telah terjadi usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan
kemampuan kepada subjek didik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan lingkungannya. Dengan
diberikannya pendidikan seorang mampu untuk berbuat dan bertindak sebagai manusia yang
berkepribadian sosial. Namun, pendidikan di Indonesia masih memiliki beberapa kendala yang
Jurnal Pendidikan MIPA
VOL. 1, NO. 1, Maret 2019, 1-5

berkaitan dengan mutu pendidikan diantaranya adalah keterbatasan akses pada pendidikan, jumlah
guru yang belum merata, serta kualitas guru itu sendiri dinilai masih kurang. Salah satu usaha untuk
meningkatkan pendidikan adalah memahami bagaimana siswa belajar dan bagaimana keberhasilan
guru mengajar.
Siswa sebagai subjek pendidikan merupakan individu yang kompleks. Dikatakan kompleks
karena setiap individu tidaklah sama, setiap individu mempunyai sifat, watak, perilaku maupun
karakter berbeda-beda. Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi dan merubah karakter siswa.
Kendala yang cukup besar pengaruhnya, secara khusus di kalangan pelajar antara lain masih
rendahnya disiplin dan kurangnya minat baca dan belajar.

Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
modern. Mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir siswa .
Hal ini yang menyebabkan mengapa matematika dipelajari oleh siswa dari tingkat dasar sampai
tingkat menengah. Kemampuan matematika khususnya penguasaan konsep matematika sangat perlu
ditingkatkan. Kurangnya kedisiplinan dan minat belajar siswa menjadi kedala utama ketika guru
sudah memberikan tugas. Tugas bertujuan agar siswa dapat mengulang dan kembali mengingat
pembelajaran di sekolah serta dapat menjadi latihan berpikir untuk memperkaya pengetahuan materi
selanjutnya.

Adanya krisis komitmen terhadap tugas (task commitment) yang terjadi di sebagian siswa
menengah dapat mempengaruhi perkembangan sistem pendidikan di Indonesia yang menjadi sarana
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Komitmen dalam tugas (task commitment)
adalah motivasi internal yang mendorong orang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, meskipun
mengalami macam-macam rintangan, secara khusus adalah tugas akademik. Dewasa ini, mulai
berkembang gejala yang menghawatirkan yakni adanya krisis motivasi termasuk di dalamnya krisis
komitmen terhadap tugas (task commitment), terutama pada siswa tingkat sekolah menengah. Gejala
lain diantaranya adalah berkurangnya perhatian siswa akan belajar, kelalaian dalam mengerjakan
tugas-tugas, menunda persiapan tes, menunda pekerjaan rumah. Keluhan malas belajar dan cuek
terhadap tugas masih terjadi dikalangan siswa .

Sikap merupakan kecenderungan pola tingkah laku individu untuk berbuat sesuatu dengan
cara tertentu terhadap orang, benda atau gagasan. Sikap seseorang akan memberikan arahan pada
perbuatan atau aktivitasnya. Sikap perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena tanpa
adanya sikap yang baik dari siswa maka hasil belajar juga kurang baik, hal ini dperkuat oleh pendapat
Slameto (2003: 188) “Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap menentukan bagaimana
individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan”.

Sikap sebagai kecenderungan tindakan akan memberikan arah kepada perbuatan atau
tindakan seseorang. Tetapi hal ini tidak berarti bahwa semua tindakan atau perbuatan seseorang
identik dengan sikap yang ada pada dirinya. Seseorang mungkin saja melakukan perbuatan-perbuatan
yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap anak terhadap sekolah sangat besar pengaruhnya terhadap
berhasil tidaknya pendidikan. Sikap positif terhadap sekolah, guru maupun terhadap teman-temannya
akan menjadi dorongan yang besar bagi anak untuk mengadakan hubungan yang baik. Dengan adanya
hubungan yang baik ini dapat mempelancar proses pendidikan sekolah. Pada kenyataanya masih
banyak siswa yang beranggapan bahwa dirinya lemah, tidak bisa apa-apa, dan selalu merasa takut
salah, hal ini terjadi karena kurangnya konsep diri positif yang terbentuk dari setiap siswa sehingga
mereka kurang maksimal dalam belajar matematika. Hal ini yang mendorong penulis untuk meneliti
pengaruh persepsi atas task commitment dan sikap siswa Terhadap Pemahaman Konsep Matematika
siswa.

TINJAUAN PUSTAKA
Pemahaman Konsep Matematika
Virgana (2016:3) mengemukakan bahwa pemahaman konsep matematika adalah kemampuan
bersikap, berpikir dan bertindak yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, pengertian,
ciri khusus, hakikat dan intisari dari matematika dan kemampuan dalam memilih prosedur secara
Jurnal Pendidikan MIPA
VOL. 1, NO. 1, Maret 2019, 1-5

efisien dan tepat. Pemahaman konsep materi sangat penting untuk memahami konsep selanjutnya.
Disamping itu pemahaman konsep matematika juga dapat diartikan sebagai suatu kemampuan
menemukan ide abstrak dalam matematika untuk mengklasifikasikan objek-objek yang biasanya
dinyatakan dalam suatu istilah kemudian dituangkan kedalam contoh dan bukan contoh, sehingga
seseorang dapat memahami suatu konsep dengan jelas.
Jadi, pemahaman konsep matematika merupakan kecakapan untuk menjelaskan keterkaitan
antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat
dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, untuk mencapai pemahaman yang bermakna maka
pembelajaran matematika harus diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi matematika antar
berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide matematika saling terkait satu sama lain sehingga
terbangun pemahaman menyeluruh dan menggunakan matematika dalam konteks di luar matematika.

Persepsi atas task commitment


Hawadi (2002: 67) yang mengemukakan bahwa praktik ini secara jelas sebagai bentuk
ketekunan, keuletan, kerja keras, latihan yang terus-menerus, percaya diri dan suatu keyakinan dari
kemampuan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan penting. Sedang task (tugas) yang
dimaksudkan dalam penelitian ini adalah tugas-tugas siswa dalam proses belajar. Jadi komitmen yang
dimaksudkan di sini lebih spesifik ke dalam tugas-tugas sekolah.
task commitment merupakan suatu tekad yang kuat dalam diri seseorang untuk tekun dan ulet
mengerjakan tugas, dan berpikir tugas adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan. Tekad kuat
inilah yang menentukan dorongan dari luar untuk mencapai suatu prestasi yang ditunjukkan dengan
sikap-sikap sebagai berikut: (a) Tangguh, ulet, dan tidak mudah bosan, (b) Mandiri, (c) Menetapkan
tujuan aspirasi yang realistis dengan resiko sedang, (d) Suka belajar dan mempunyai hasrat untuk
meningkatkan diri, (e) Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis. task commitment
merupakan suatu tekad yang kuat dalam diri seseorang untuk tekun dan ulet mengerjakan tugas, dan
berpikir tugas adalah tanggung jawab yang harus diselesaikan. Tekad kuat inilah yang menentukan
dorongan dari luar untuk mencapai suatu prestasi yang ditunjukkan dengan sikap-sikap sebagai
berikut: (a) Tangguh, ulet, dan tidak mudah bosan, (b) Mandiri, (c) Menetapkan tujuan aspirasi yang
realistis dengan resiko sedang, (d) Suka belajar dan mempunyai hasrat untuk meningkatkan diri, (e)
Mempunyai hasrat untuk berhasil dalam bidang akademis.
Sikap siswa
Bruno dalam Muhibbin (2003:123) mengemukakan bahwa sikap adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (responce tendency) dengan
cara yang relatif terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negative.
Jad, sikap pada pelajaran matematika adalah perasaan seseorang ataupun kecenderungan melakukan
suatu tindakan yang bersifat positif atau negatif terhadap objek atau situasi, dalam hal ini siswa dapat
menerima atau menolak pelajaran matematika berdasarkan penilaiannya. sikap tersebut adalah
keyakinan, perasaan, dana kecenderungan yang dapat teridentfikasi dari kesadaran terhadap
matematika perasaan terhadap matematika, dan kesedihan untuk mempelajari sehingga meghasilkan
penilaian dan perasaan baik positif maupun negataif setelah mengikuti atau menerima materi
pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika.

METODE

Metode yang digunakan adalah regresi linear berganda. Penelitian ini dilaksanakan di SMP
Negeri di Kabupaten Bogor, pada bulan September sampai dengan bulan Januari 2019. Jumlah sampel
dalam penelitian ini sebanyak 91 siswa yang dipilih dengan teknik random sampling. Hubungan
antara ketiga variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian

Y
Jurnal Pendidikan MIPA
VOL. 1, NO. 1, Maret 2019, 1-5

Keterangan:
Variabel X1 : Persepsi Siswa Atas Task Commitment
Variabel X2 : Sikap siswa
Variabel Y : Pemahaman Konsep Matematika

Sebagaimana dijelaskan di atas, bahwa ada tiga jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian
ini. Ketiga sumber data tersebut didasarkan pada tiga variabel penelitian, yakni data tentang variabel
(X1) yaitu persepsi atas task commitment, variabel (X2) yaitu sikap, dan variabel (Y3) yaitu
pemahaman konsep matematika yang dikumpulkan dengan menggunakan angket/kuisioner serta tes
uraian. Sebelum angket/kuisioner dan tes pilihan ganda dijadikan alat pengumpul data, terlebih dahulu
diadakan analisis instrumen, melalui uji coba instrumen yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas,
daya pembeda serta tingkat kesukaran, dimaksudkan mengetahui kelayakan instrumen untuk dijadikan
sebagai instrumen penelitian.

HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengolahan data, dihasilkan :
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Pengujian Koefisien Korelasi Ganda
Variabel X1 dan X2 terhadap Y

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 .972a .945 .944 1.014
a. Predictors: (Constant), Sikap Siswa, Persepsi Atas Task
Commitment

Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi
Variabel X1 dan X2 terhadap Y
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1559.324 2 779.662 758.123 .000b
Residual 90.500 88 1.028
Total 1649.824 90
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep Matematika
b. Predictors: (Constant), Sikap Siswa, Persepsi Atas Task Commitment
Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Persamaan Regresi Ganda Variabel X1 dan X2 terhadap Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -10.340 .703 -14.699 .000
Persepsi Atas Task
.081 .011 .310 7.640 .000
Commitment
Sikap Siswa .131 .007 .709 17.508 .000
a. Dependent Variable: Pemahaman Konsep Matematika
Jurnal Pendidikan MIPA
VOL. 1, NO. 1, Maret 2019, 1-5

PENUTUP

Simpulan

1. Terdapat pengaruh yang signifikan persepsi atas task commitment dan sikap siswa secara
bersama—sama terhadap pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten
Bogor. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nila sig. = 0,000<0,05 dan Fhitung = 758,123.
2. Terdapat pengaruh yang signitifikan persepsi atas task commitment terhadap pemahaman konsep
matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Bogor. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai
sig. = 0,000<0,05 dan thitung=7,640.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan sikap siswa terhadap pemahaman konsep matematika siswa
SMP Negeri di Kabupaten Bogor. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai sig. = 0,000<0,05
dan thitung = 17,508.
Saran
1. Sekolah harus mampu memfasilitasi guru maupun siswa agar terciptanya lingkungan
pembelajaran yang kondusif dan mendukung perkembangan prestasi siswa.
2. Guru memberi tugas yang dibebankan harus sesuai dengan waktu dan tempat pengerjaan, dan
bobot soal agar anak tidak terlalu terbebani dengan tugas. Memberi reward dan punishment
sangat berpengaruh memperbaiki persepsi atas task commitment dan sikap terhadap matematika.
3. Orang tua wajib memberikan perhatian lebih kepada anak seperti menunggui anak belajar atau
mengerjakan tugas, atau bahkan mengajar mengejakan tugas sekolah agar anak lebih semangat
mengikuti kegiatan belajar esok harinya. Anak yang memiliki perhatian lebih dari orang tua
mempunyai energi positif yang lebih untuk bersikap baik terhadap semua pelajaran.

Daftar Pustaka

Hawadi, R.A. 2002. Identifikasi Keterbakatan Intelektual Melalui Metode Non Tes. Jakartaa:
Grasindo.
Muhibbin, Syah. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Virgana. 2016. STAD Problem Solving Minat dan Pemahaman Konsep. Faktor Jurnal Ilmiah
Kependidikan 3 (3) : 297-308

You might also like