You are on page 1of 12

Volume 2 No.

1
Maret 2020
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GIPSUM TERHADAP
KUAT TEKAN BETON

Rafki Imani1*), Widiawati Purba2 dan Rainaldi S Nainggolan3


1,2,3
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang, Jurusan Teknik Sipil, Jl. Raya Lubuk Begalung
Padang, Sumatera Barat 25225.
*)e-mail : rafki_imani@upiyptk.ac.id

ABSTRACT
Concrete is composed of three main constituent materials, namely cement, aggregate and water. The
development of concrete technology in the trial of adding a mixture of materials continues to be done to
achieve the desired strength and quality. In this experiment, the addition of gypsum waste was used as a
concrete mixture to determine its effect on the compressive strength of concrete. The variation in the
percentage of the addition of gypsum waste is 5%, 10%, and 15% with the age of treatment observed at
14 days and 28 days. The results showed that the normal compressive strength value at 14 days was
186.87 kg/cm2, while with the addition of gypsum waste mixture the concrete compressive strength at
5%, 10% and 15% were obtained 178.45 kg respectively /cm2, 101, 01 kg/cm2, 70.71 kg/cm2. Meanwhile
the compressive strength value of normal concrete at 28 days is 164.44 kg/cm2, and the compressive
strength value of concrete after mixed with gypsum waste at 28 days is obtained 157.04 kg/cm2, 88.89
kg/cm2, 62.22 kg/cm2. Based on the results it can be concluded that the addition of gypsum waste as a
concrete mixture material can reduce the compressive strength values of normal concrete.
Keywords : Concrete, compressive strength, and gypsum waste.

ABSTRAK
Bahan beton terdiri dari semen, pasir, kerikil dan air. Perkembangan teknologi beton dalam uji coba
penambahan bahan campuran terus dilakukan untuk mendapatkan kekuatan dan mutu beton yang
diinginkan. Dalam penelitian ini, penambahan limbah gipsum dimaksudkan sebagai campuran beton
untuk melihat pengaruhnya pada nilai kuat tekan beton. Variasi persentase penambahan limbah gipsum
ini adalah sebesar 5%, 10%, dan 15% dengan umur perawatan diamati pada umur 14 hari dan 28 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan beton normal pada umur 14 hari diperoleh
sebesar 186,87 kg/cm2, sementara dengan penambahan campuran limbah gipsum nilai kuat tekan beton
pada persentase 5%, 10% dan 15% secara berurutan diperoleh sebesar 178,45 kg/cm2, 101, 01 kg/cm2,
70,71 kg/cm2. Sementara nilai kuat tekan beton normal pada umur 28 hari adalah sebesar 164,44
kg/cm2, dan nilai kuat tekan beton setelah dicampur limbah gipsum pada umur 28 hari secara berurutan
diperoleh sebesar 157,04 kg/cm2, 88,89 kg/cm2, 62,22 kg/cm2. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa
penambahan limbah gipsum sebagai bahan campuran beton dapat mengurangi nilai kuat tekan beton
dibandingkan dengan kuat tekan beton normal.
Kata kunci : Beton, kuat tekan dan limbah gipsum.

PENDAHULUAN bahan utama bangunan, beton juga


digunakan sebagai bahan untuk jalan dan
Pemanfaatan limbah sebagai bahan jembatan. Hal ini mengakibatkan
bangunan alternatif telah menjadi cara kebutuhan terhadap beton akan selalu
yang populer untuk mengatasi masalah meningkat, sehingga perencanaan beton
lingkungan di sebagian besar negara harus memenuhi syarat standar mutu dan
berkembang [1]. Teknologi beton ketentuan kuat tekan beton. Dalam hal
sebagai bahan utama bangunan terus ini, diperlukan suatu rancangan khusus
berkembang untuk memperoleh mutu untuk merekayasa suatu campuran beton
bangunan yang baik. Selain sebagai

1
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

agar mutu beton dapat terjaga dengan DASAR TEORI


baik.
Bahan Gipsum
Kemajuan teknologi beton saat ini
mendorong berbagai penelitian sebagai Gipsum termasuk bahan mineral yang
upaya untuk meningkatkan kualitas didominasi dengan kadar kalsium yang
beton. Teknologi bahan dan teknik tinggi, dan yang paling umum ditemukan
pelaksanaan yang diperoleh dari hasil adalah kalsium jenis sulfat dengan
penelitian dan percobaan tersebut (CaSO42H2O) [3]. Papan gipsum adalah
dimaksudkan untuk menjawab tuntutan papan yang terbuat dari serbuk gipsum
yang semakin tinggi terhadap pemakaian dengan serat dan campuran lainnya yang
beton serta mengatasi masalah-masalah sering digunakan untuk plafon, dinding
yang sering terjadi pada saat pengerjaan dan konstruksi lainnya [4].
di lapangan. Pengembangan Teknologi Beton
Adanya tuntutan waktu terhadap Saat ini teknologi beton semakin
pelaksanaan proyek sering sekali berkembang, terutama beton bertulang
memaksa agar beton dapat menunjukkan seperti beton ringan, beton serat, beton
kinerja optimalnya untuk lebih cepat dari mutu tinggi, dan beton dengan teknologi
waktu yang dibutuhkan beton normal. nano [5].
Oleh karena itu diperlukan suatu bahan
Berdasarkan SNI-030-2847-2002, beton
tambahan yang dapat membantu beton
merupakan campuran dari semen
meningkatkan kinerjanya dalam waktu
portland, pasir, kerikil dan air, baik
yang singkat [2].
menggunakan bahan tambahan ataupun
Sehubungan dengan fakta di atas, dalam tidak, yang membentuk massa padat
penelitian ini bahan limbah gipsum dari beton dan tersusun dari agregat kasar dan
sisa hasil industri pembuatan profil agregat halus [6].
gipsum dan sebagai hiasan bangunan,
digunakan sebagai campuran beton. Bahan Pembentuk Beton
Berdasarkan dugaan diketahui bahwa 1. Semen Portland
gipsum merupakan jenis mineral dengan Semen portland adalah semen hidraulik
kadar kalsium yang tinggi [3]. Untuk yang mengeras saat dicampur dengan air
menjawab dugaan tersebut, penelitian [5]. Semen Portland mengandung
bertujuan untuk mengetahui tingkat kalsium silika hidraulik, atau biasanya
mutu beton dengan penambahan limbah mengandung satu atau lebih kalsium
gipsum, serta membantu memanfaatkan sulfat sebagai hasil penggilingan
limbah secara efektif. Metode penelitian tambahan (ASTM C150) [7].
yang dilakukan untuk mendapatkan
mutu beton yang diinginkan dari 2. Agregat
penambahan limbah gipsum adalah
pengujian kuat tekan beton di Agregat umumnya berfungsi sebagai
Laboratorium Beton Teknik Sipil bahan pengisi beton yang melekat
Fakultas Teknik, Universitas Putra dengan bantuan pasta semen. Bahan
Indonesia YPTK Padang dengan alat uji Agregat terdiri dari agregat kasar dan
tekan Compression Testing Machine. agregat halus [5]. Karakteristik agregat
terdiri dari porositas, gradasi dan ukuran,
mampu menyerap, tekstur permukaan,
kuat pecah, memiliki modulus
elastisitas, dan terdiri dari zat-zat yang
dapat merusak beton.

2
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

Menurut volumenya, agregat dapat Sifat-sifat Beton


dibedakan dengan berat volume, Beton dengan mutu yang baik adalah
asalnya, dan berat jenisnya. Menurut beton dengan kuat tekan tinggi, kuat
berat volumenya, agregat terdiri dapat tarik tinggi, kuat lekat tinggi, bersifat
sebagai pasir dan kerikil, agregat ringan, rapat air, tahan keausan, tahan terhadap
dan agregat berat. Pasir dan kerikil cuaca, tahan terhadap zat kimia,
adalah agregat yang memiliki berat memiliki daya susut rendah, serta medan
volume 1520-1680 kg/m3, agregat elastisitas yang tinggi [8]. Untuk
ringan memiliki berat volume kecil dari mendapatkan mutu beton yang tinggi,
1120 kg/m3, dan agregat berat perlu kiranya diketahui sifat-sifat beton,
mempunyai berat volume besar dari agar sesuai dengan standar konstruksi
2080 kg/m3. yang diharapkan.
3. Air Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas merupakan
Air memiliki kontribusi besar dalam
perbandingan antara tegangan tarik
pembentukan beton, yang dapat bereaksi
maupun tekan dan regangan. Besar dan
kimia dengan semen [5]. Jenis air yang
karakteristik modulus elastisitas ini
sesuai sebagai campuran beton adalah air
bergantung pada umur beton, sifat-sifat
dengan standar air mineral, akan tetapi
agregat dan semen, besar pembebanan,
tidak semua jenis air dengan standar ini
serta ukuran dari benda uji.
juga memberikan hasil yang yang baik
sebagai campuran beton. Kemampuan Durabilitas Beton
Berdasarkan ACI-Committee Tahun
4. Bahan Tambahan
2001, Durabilitas adalah beton dengan
Terdapat perbedaaan mendasar antara campuran semen yang berfungsi untuk
terminologi bahan tambah (admixture) menahan cuaca, abrasi, serta proses
dan aditif (additive). Bahan tambah pengrusakan lainnya; sehingga beton
sebagai material selain air, agregat, akan mempertahankan bentuk asli,
semen hidraulik, maupun perkuatan kualitas, dan daya layannya saat berada
serat, yang digunakan sebagai bahan di lingkungan terbuka [5].
penyusun beton dan ditambahkan ke
dalam campuran sebelum dan selama Kekuatan Tekan Campuran Beton
pencampuran. Sementara zat aditif yaitu Kekuatan tekan beton merupakan
bahan yang ditambahkan ketika kemampuan beton dalam menerima gaya
penggilingan klinker semen di pabrik tekan yang dikenakan pada
berlangsung (ASTM C125) [7]. penampangnya. Berdasarkan beban
runtuh yang dialami oleh benda uji, kuat
Inovasi bahan tambah pengurang air
tekan beton struktural dapat dihitung
(water-reducing admixture) merupakan
berdasarkan:
bahan tambah yang terbuat dari material
organik yang larut dalam air. Jenis ini F
P ..... (1)
mengurangi jumlah air yang diperlukan A
untuk mencapai konsistensi tertentu atau
tingkat kemudahan pengerjaan tertentu, dimana F adalah kuat tekan (kg/cm2), P
misalnya plasticizer. Sedangkan bahan adalah beban yang dikenakan pada
tambahan yang bersifat sebagai benda uji (kg), dan A merupakan luas
pengurang air (water-reducing bidang tekan pada penampang benda uji
admixture) dengan kinerja tinggi (cm2).
dinamakan dengan superplasticizer.

3
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

Faktor air semen juga akan semakin tinggi. Semakin besar


nilai uji slump artinya adukan beton
Faktor air semen adalah perbandingan
semakin mudah dikerjakan. Nilai slump
berat air dengan berat semen dalam
yang diperoleh merupakan ukuran
campuran beton. Dalam hal ini, kekuatan
keenceran adukan. Umumnya nilai
dan kemudahan pengerjaan campuran
slump berkisar antara 75 mm hingga 100
beton dipengaruhi oleh jumlah air
mm, namun pada campuran beton yang
campuran yang digunakan. Untuk
agak padat, nilai uji slump dapat
perbandingan bahan pencampur beton
mencapai 50 mm. Untuk perhitungan
tertentu diperlukan air tertentu juga
nilai rata-rata uji slump dihitung
untuk kekuatan beton maksimum.
berdasarkan:
Sementara jumlah air yang banyak atau
kurang dari jumlah tertentu akan T1  T2  T3  ...Tn
menghasilkan kekuatan beton yang lebih .... (2)
n
rendah.
dengan T adalah tipe pengujian yang
Umur beton dilakukan dan 1,2,3,...,n adalah
Kekuatan beton (kuat tekan, kuat tarik, banyaknya jumlah pengujian.
kuat lekat) bertambah tinggi dengan
bertambahnya umur. Yang dimaksudkan
METODE PENELITIAN
umur disini sejak beton dibuat. Kenaikan
kekuatan beton tersebut mula-mula Penelitian ini termasuk jenis penelitian
cepat, akan tetapi lama kelamaan eksperimen sebagai pengembangan
kekuatan itu akan menjadi lambat. Oleh teknologi beton. Penambahan bahan
karena itu sebagai standart kekuatan gipsum sebagai bahan campuran beton
beton dipakai kekuatan beton dipakai 28 dilakukan untuk melihat pengaruhnya
hari. Bila karena sesuatu hal yang terhadap kuat tekan beton normal.
diinginkan untuk mengetahui kekuatan Persentase bahan gipsum divariasikan
beton yang kurang dari 28 hari, dapat dengan 5%, 10%, 15%, dan dikerjakan di
dilakukan dengan menguji kekuatan Laboratorium Teknik Sipil Universitas
beton dengan umur 3 hari misalnya dan Putra Indonesia “YPTK” Padang,
hasilnya dikalikan dengan faktor tertentu Sumatera Barat.
untuk mendapatkan perkiraan kuat tekan
beton umur 28 hari. Bahan-bahan yang dipakai dalam
eksperimen ini adalah semen dengan
SlumpTest (Uji Slump) merek Tiga Roda, kerikil atau agregat
kasar berupa batu pecah (split), agregat
Uji slump dilakukan guna mengukur
halus berupa pasir, air dan limbah
kecairan atau kepadatan campuran
gipsum. Peralatan yang digunakan
beton. [8]. Alat uji slump ini
adalah satu set saringan, cawan, batang
menggunakan peralatan yang berbentuk
penusuk, timbangan, tabung Kerucut
kerucut berdiameter lubang atas 10 cm,
Abrams, palu karet, cetakan persegi,
diameter lubang bawah 20 cm, tinggi 30
mesin pengaduk beton (concrete mixer),
cm dan dilengkapi dengan tuas
bak perendam, drum, sendok semen, dan
pengangkat adukan beton segar, serta
sebuah mesin uji kuat tekan beton.
tongkat pemadat yang berdiameter 1,6
cm dengan panjang 60 cm. Benda Uji
Nilai uji slump ini bergantung kepada Sebelum benda uji dibuat ada beberapa
faktor air semen. Semakin tinggi alat uji tahap pengujian benda uji yang harus
slump, maka nilai slump yang diperoleh dilakukan, antara lain:

4
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

1. Penentuan berat jenis semen hari dan 28 hari, kemudian dilakukan uji
2. Penentuan kekonsistenan semen kuat tekan dari benda uji beton tersebut.
3. Kadar lumpur agregat halus dan kasar
4. Uji massa jenis Surface Satured Dry
berupa agregat halus dan kasar. HASIL dan PEMBAHASAN
5. Analisa sistem saringan.
Proses Pembuatan Benda Uji
Pembuatan Benda Uji Beton adalah bahan bangunan yang
Bentuk benda uji yang dibuat adalah terbentuk dari campuran semen, agregat
benda berbentuk kubus dengan dimensi ( halus (pasir), agregat kasar (kerikil) dan
150  150  150 ) mm3 sebanyak tiga
air. Setelah semua bahan tersebut
sampel uji dengan campuran yang dicampur merata, maka akan
berbeda-beda untuk setiap campuran. menghasilkan campuran plastis (antara
Pembuatan benda uji ini dilakukan cair dan padat) yang dapat dituangkan ke
setelah berat jenis SSD dari semen, dalam cetakan benda uji, dan
agregat halus dan agregat kasar membentuknya sesuai keinginan setelah
diperoleh, dengan langkah-langkah campuran beton menjadi padat atau
sebagai berikut: keras.

1. Menentukan Job Mix Formula Proses selanjutnya adalah melakukan


pembuatan adukan K-250 dengan pengadukan. Pengadukan beton
SNI 2002. Kemudian menimbang dilakukan hingga warnanya merata,
campuran beton dari semen, air, pasir, kelecakan stabil (tidak cair dan tidak
dan kerikil dengan berat yang telah padat), dan homogen. Pembuatan benda
direncanakan, dimana uji pada penelitian ini diperlukan
a. Semen : 11,78 kg campuran bahan seperti yang
b. Air : 7,217 kg ditampilkan dalam Tabel 1, dan
c. Agregat halus : 31,70 kg campuran di lapangan seperti yang
d. Agregat kasar : 48,81 kg ditampilkan pada Tabel 2 yang ada di
2. menyiapkan cetakan beton ukuran ( akhir artikel ini.
150  150  150 ) mm3 dan peralatan
Proses Pengerjaan
lainnya,
3. pengadukan bahan-bahan material Setelah didapatkan semua data dan
menggunakan mesin molen, bahan yang dibutuhkan untuk
4. lakukan uji slump, dan perencanaan campuran beton sesuai
5. membuat benda uji berdasarkan hasil dengan yang diperlukan, maka pekerjaan
perhitungan proporsi campuran yang akan dilakukan selanjutnya yaitu
sebanyak 24 buah benda uji. pembuatan sampel beton sebanyak 12
sampel, dengan menggunakan cetakan
kubus (15x15x15) cm3. Tahapan-tahapan
Perawatan Benda Uji pengerjaannya adalah:
Proses perawatan benda uji beton K-250 a. Mempersiapkan bahan. Bahan-
dilakukan dengan cara merendam benda bahan yang digunakan untuk
uji ke dalam bak air selama 14 hari dan pembuatan bahan uji beton sebanyak
28 hari. 12 sampel, yaitu semen, pasir,
kerikil, air, serta limbah gipsum yang
Pengujian Benda Uji
telah dihancurkan sebagai bahan
Proses pengujian benda uji beton tambahannya. Bahan-bahan tersebut
dilakukan setelah dilakukan proses pertama sekali ditimbang dulu dengan
perawatan yang dilakukan selama 14 volume yang ditetapkan sesuai

5
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

dengan kebutuhan. Pengadukan beton rata sebesar 11,75 cm, campuran 10


menggunakan mesin molen, untuk % adalah 12,5 cm, serta campuran 15
mendapatkan hasil adukan merata dan % diperoleh sebesar 11,75 cm.
lebih baik. Gambar 1 dan Gambar 2 c. Perawatan Benda Uji. Setelah
adalah bahan-bahan yang digunakan campuran beton dimasukkan kedalam
serta mesin molen. Setelah adukan
cetakan kubus ukuran ( 15  15  15 )
beton tercampur merata, kemudian
mm3 (Gambar 4), beton dibiarkan
dituangkan langsung ke dalam
dalam cetakan selama 24 jam dan
cetakan persegi yang sudah
sudah mengeras (Gambar 5), beton
disediakan.
dibuka dari cetakan tersebut. Untuk
b. Pengujian Slump. Uji slump perawatan beton dimasukkan ke
dilakukan guna mendapatkan tingkat dalam bak air tanpa arus air yang
kelecakan adukan beton serta untuk mengalir hingga batas waktu yang
menentukan tingkat workability dari telah ditentukan, seperti Gambar 6.
campuran beton segar sehingga
d. Kuat Tekan Beton. Pertama, dibuat
diketahui apakah campuran beton
benda uji berupa kubus beton dengan
kekurangan, kelebihan atau memiliki
ukuran 150x150x150 mm3, lalu benda
air yang cukup. Peralatan uji slump
uji ditekan dengan mesin uji tekan
dapat dilihat seperti yang ditunjukkan
hingga pecah (Gambar 8).
oleh Gambar 3.
Berdasarkan hasil uji kuat tekan
Pertama, corong baja ditempatkan diperoleh, dimana beton normal 0 %,
rata dan kedap air, dengan posisi umur 14 hari diperoleh nilai kuat
diameter besar di bawah dan kecil di tekan adalah 186,87 kg/cm2, dan
atas. Adukan beton dimasukkan ke umur 28 hari adalah 164,44 kg/cm2.
dalam alat tersebut sebanyak 1/3 dari Beton dengan campuran limbah
volume corong dan yang ditahan agar gipsum 5% diperoleh kuat tekan
tidak bergerak, lalu ditusuk-tusuk sebesar 178,45 kg/cm2 untuk umur 14
sebanyak 25 kali menggunakan hari dan kuat tekan pada umur 28 hari
tongkat baja. diperoleh kuat tekan sebesar 157,04
Kerjakan secara berulang hingga kg/cm2. Beton dengan campuran
adukan ketiga selesai lalu adukan limbah gipsum 10 %, kuat tekan pada
beton diratakan dengan permukaan umur 14 hari adalah 101,01 kg/cm2,
corong, tunggu selama 60 detik dan pada umur 28 hari adalah 88,89
kemudian tarik lurus ke atas, kg/cm2. Sedangkan untuk campuran
kemudian diukur tingkat penurunan limbah gipsum 15 % diperoleh kuat
adukannya, seperti Gambar 4. tekan pada umur 14 hari adalah 70,71
Perhatikan campuran airnya, karena kg/cm2, dan kuat tekan pada umur 28
kalau campuran beton terlalu cair hari adalah 62,22 kg/cm2. Hasil uji
akan menyebabkan mutu beton kuat tekan selengkapnya seperti yang
rendah, serta pengeringannya juga ditampilkan pada Tabel 3.
lama. Se,entara campuran beton yang
Perbandingan Nilai Uji Tekan Beton
terlalu kering, menyebabkan adukan
dan Variasi Campuran Limbah
sukar dicetak dan campuran juga
Gipsum
tidak merata.
Penambahan limbah gipsum ke dalam
Hasil uji slump untuk pengadukan 3
adukan beton tidak mengurangi nilai
bahan uji beton normal (0%)
slump, karena limbah gipsum sebagai
diperoleh nilai uji rata-rata sebesar
bahan tambahan tidak mengandung air.
11,75 cm, campuran 5 % nilai rata-
Penelitian ini dilakukan untuk

6
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

mengetahui mutu beton normal dan DAFTAR PUSTAKA


variasi campuran limbah gypsum,
dimana persentase penambahan [1] Sugianto., Rahmawati, A.,
campuran limbah gipsum adalah 5%, Nugroho, I. 2017. Studi Eksperimen
10% dan 15% dari agregat halus (Tabel Penambahan Campuran Abu Ampas
4). Tebu dan Bambu Pada Kuat Lekat
Beton. Universitas Sebelas Maret.
Berdasarkan grafik pada Gambar 9 di [2] Sitorus, L.R., Sitorus, T. (2018).
bawah, terlihat adanya pengurangan nilai Analisis Kuat Tekan terhadap Umur
kuat tekan beton, dimana nilai kuat tekan Beton dengan Menggunakan
beton normal (0%) umur 14 hari Admixture Superplasticizer
diperoleh sebesar 186,87 kg/cm2, dan Viscocrete – 3115 N. Tugas Akhir.
umur 28 hari sebesar 164,44 kg/cm2, Universitas Sumatera Utara.
sedangkan pada campuran 5 % limbah [3] Maryati., Apriyanti, Y. (2016).
gipsum terhadap campuran beton Analisis Perbandingan Penggunaan
didapakan nilai kuat tekan untuk umur Limbah Gipsum dengan Semen
14 hari sebesar 178,45 kg/cm2, dan umur sebagai Bahan Stabilisasi Tanah
28 hari sebesar 157,04 kg/cm2. Lempung. Universitas Bangka
Pada campuran 10 % limbah gipsum Belitung.
terhadap adukan beton didapatkan nilai [4] Pratama, Ridho., Dirhamsyah, M.,
kuat tekan pada umur 14 hari sebesar Nurhaida. 2019. Sifat Fisik dan
101,01 kg/cm2, dan umur 28 hari sebesar Mekanik Papan Gipsum dari
88,89 kg/cm2, serta campuran 15% Limbah Kayu Akasia (Acacia
diperoleh nilai kuat tekan untuk umur 14 Mangium Willd) Berdasarkan Kadar
hari sebesar 70,71 kg/cm2, dan umur 28 Gipsum dan Ukuran Serbuk Kayu.
hari sebesar 62,22 kg/cm2. Berdasarkan Universitas Tanjungpura Pontianak.
hasil di atas, pada penambahan limbah [5] Susilorini, Retno., Sambowo, K.A.
gipsum dengan persentase 5%, 10%, dan (2011). Teknologi Beton Lanjutan.
15% terhadap campuran beton tidak Semarang.
mengalami penambahan nilai kuat tekan [6] Standar Nasional Indonesia. SNI-
beton. 0302847-2002, Tentang Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung. Bandung,
KESIMPULAN Indonesia.
Dari hasil pembahasan dapat [7] Dudley, C.B. ASTM International.
disimpulkan bahwa penambahan West Conshohocken, Pennsylvania,
campuran limbah gipsum pada beton United States.
normal ternyata dapat menurunkan nilai [8] Suryadi, D.P. (2019). Bahan
kuat tekan beton. Semakin banyak Konstruksi Teknik. Universitas
limbah gipsum yang ditambahkan, maka Gunadarma. Jakarta.
nilai kuat tekannya semakin menurun. [9] Alfredo, Maerchin. (2012). Studi
Hal ini terjadi karena limbah gipsum Kuat Tekan Beton Normal Mutu
tidak dapat menyatu dengan bahan Sedang dengan Campuran Abu
campuran beton normal, yang Sekam Padi (RHA) dan Limbah
menyebabkan terbentuknya pori-pori Adukan Beton (CSW). Universitas
pada cetakan beton. Indonesia.

7
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

Tabel 1. Komposisi campuran beton normal.


Rencana Pembuatan
Kebutuhan Bahan Dasar Beton
Beton
Volume Berat Air (Kg) Semen (Kg) Agr Halus Agr. Kasar
(m3) (Kg) (kg) (Kg)
1 2152 170 283 674 1025
Campuran dalam 1
0,57375 0,955125 2 3
cetakan
Kebutuhan untuk 12
6,885 11,4615 24 36
Kubus Beton

Tabel 2. Komposisi campuran penelitian di lapangan.


Persentase
Limbah
penembahan
Jumlah Slump Air Pasir Semen Kerikil Gipsum
limbah gipsum
sampel (cm2) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
(%)
0% 3 14 2,1 4,5 4,9 11,6 0
5% 3 14 2,1 4,5 4,9 11,6 0,3
10% 3 14 2,1 4,5 4,9 11,6 0,5
15% 3 14 2,1 4,5 4,9 11,6 0,7
Total 1,5

Tabel 3. Hasil uji kuat tekan beton untuk campuran 0 %, 5 %, 10 % dan 15 %.


Tanggal Luas Berat Kuat Tekan (σ)
Slump
Sampel Penampang Benda Uji 14 hari 14 hari 28 hari
Dibuat Diuji (cm)
(cm2) (kg) (kN) (kg/cm2) (kg/cm2)
7,3 390 196,97 173,33
0% 19/12/2019 02/01/2020 11,75 225 7,4 410 207,07 182,22
7,3 310 156,57 137,78
Rata-rata 7,3 370 186,87 164,44
7,4 350 176,77 155,56
5% 20/12/2019 03/01/2020 11,75 225 7,4 360 181,82 160,00
7,5 350 176,77 155,56
Rata-rata 7,4 353,33 178,45 157,04
7,6 180 90,91 80,00
10 % 21/12/2019 04/01/2020 12,50 225 7,8 220 111,11 97,78
7,7 200 101,01 88,89
Rata-rata 7,7 200 101,01 88,89
8,4 150 75,76 66,67
15 % 23/12/2019 06/01/2020 11,75 225 8,2 140 70,71 62,22
8,3 130 65,66 57,78
Rata-rata 8,3 140 70,71 62,22

Tabel 4. Perbandingan kuat tekan beton untuk umur 14 hari dan 28 hari pada masing-
masing campuran beton.
Persentase Penambahan Kuat Tekan Umur 14 hari Kuat Tekan Umur 28 hari
No Limbah Gipsum (kg/cm2) (kg/cm2)
1 Normal 186,87 164,44
2 5% 178,45 157,04
3 10% 101,01 88,89
4 15% 70,71 62,22

8
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

Gambar 1. Bahan pembuatan benda uji beton

Gambar 2. Mesin molen.

Gambar 3. Kerucut slump Abrams.

9
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

Gambar 4. Pengukuran slump.

Gambar 5. Beton dalam cetakan.

Gambar 6. Beton setelah diangkat dari bak air.

10
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

Gambar 7. Compressive Stregth Machine.

Gambar 8. Pengujian kuat tekan beton.

11
Rafki Imani, Pengaruh Penambahan Limbah....

200
180
Normal
160
140 5% gipsum
120 10% Gipsum
100 15% Gipsum
80
60
40
20
0
Umur 14 hari Umur 28 hari

Gambar 9. Perbandingan kuat tekan rata-rata umur 14 hari dan 28 hari.

12

You might also like