Professional Documents
Culture Documents
4
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH PERPUSTAKAAN
Purwani
UGM Yogyakarta, DIY, Indonesia
Nina@ugm.ac.id
Abstract
Information and communication technology has affected people’s
daily behavior, including library users. Users of the library using
information technology for various purposes, entertainment,
access information, and to socialize. Socialization through
online media has become one of the needs of the user community.
Library users want to connect to friends, relatives, and others
through social media. Libraries are aware of this, so as to connect
with users, libraries are also using social media, one of which is
Facebook. This study aims to determine the frequency of use
of Facebook by the library and how the use of Facebook by the
library. Researcher examines three faculty libraries in Gadjah
Mada University Yogyakarta, namely Facebook Library Faculty
of Geography, Faculty of Social and Political Sciences Library,
and the Library of the Faculty of Agriculture. The data collection
techniques use documentation on the library’s Facebook page
under investigation. The data collected documentation on the
Facebook page of the library was analyzed using quantitative
descriptive analysis. The study results show that ISIPOL Library
is a library that has the most frequent use of Facebook ie daily.
The library is using social media Facebook to promote the library
collections, promote events or library services, upload photos/
images of activities that have been carried out of the library,
develop services circulation, inform the internal activities of the
library, to promote the activities of other libraries, informing
Abstrak
Teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi
perilaku keseharian masyarakat, termasuk pengguna
perpustakaan. Pengguna perpustakaan menggunakan
teknologi informasi untuk berbagai tujuan, hiburan, akses
informasi, dan bersosialisasi. Sosialisasi melalui media
online telah menjadi salah satu kebutuhan pengguna
masyarakat. Pengguna perpustakaan ingin selalu terkoneksi
dengan teman, saudara, dan lain-lain melalui media sosial.
Perpustakaan menyadari hal ini, sehingga untuk terkoneksi
dengan penggunanya, perpustakaan juga menggunakan
media sosial, salah satunya adalah Facebook. Kajian ini
bertujuan untuk mengetahui frekuensi penggunaan Facebook
oleh perpustakaan dan bagaimana penggunaan Facebook
oleh perpustakaan. Peneliti mengkaji tiga perpustakaan
fakultas di lingkungan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
yakni Perpustakaan Fakultas Geografi, Perpustakaan Fakultas
ISIPOL, dan Perpustakaan Fakultas Pertanian. Teknik
pengumpulan data menggunakan dokumentasi pada laman
Facebook perpustakaan yang diteliti. Hasil pengumpulan data
dokumentasi pada laman Facebook perpustakaan dianalisis
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil kajian
menunjukkan bahwa Perpustakaan ISIPOL merupakan
perpustakaan yang memiliki frekuensi penggunaan
Facebook paling sering, yakni setiap hari. Perpustakaan
menggunakan Facebook untuk mempromosikan koleksi
perpustakaan, mempromosikan kegiatan atau layanan
perpustakaan, mengunggah foto/gambar kegiatan yang
telah dilakukan perpustakaan, mengembangkan jasa layanan
sirkulasi, menginformasikan kegiatan internal perpustakaan,
mempromosikan kegiatan dari perpustakaan lain,
menginformasikan berbagai hal yang penting bagi pengguna,
dan menyapa penggunanya. Setiap perpustakaan dalam
A. Pendahuluan
Teknologi informasi merupakan bagian dari kehidupan
keseharian masyarakat. Perangkat teknologi seperti handphone,
smartphone, laptop, dan jenis gadget yang lain menjadi satu hal
yang melekat dalam keseharian sebagian masyarakat kita. Sebagian
besar masyarakat menggunakan perangkat teknologi hampir dua
pertiga waktu yang dimilikinya karena perangkat teknologi adalah
bagian dari alat yang digunakannya dalam bekerja. Jika tidak untuk
bekerja, masyarakat menggunakan perangkat teknologi untuk
melakukan komunikasi atau pun untuk mengakses informasi. Oleh
karena itu, konektivitas merupakan hal penting bagi masyarakat
saat ini.
Perangkat teknologi yang saat ini cukup banyak
dimanfaatkan adalah smartphone. Dikatanya oleh Kurniawan1
bahwa penggunaan teknologi informasi terutama smartphone pada
masyarakat kita mulai marak sejak tahun 2000 hingga tahun 2014.
Penggunaan smartphone menawarkan berbagai aktivitas maksimal
yang dapat dilakukan. Smartphone mampu memberikan pilihan
aktivitas, antara lain membaca dokumen, membuat agenda kegiatan
dengan alat pengingat (alarm), mendengarkan musik, merekam suara
dan gambar, memotret, melihat video, mendengar radio, melihat
televisi, dan sebagainya. Pilihan-pilihan tersebut membuat sebagian
penggunanya seolah tidak mungkin jauh dari smartphone mereka.
Perangkat teknologi informasi memungkinkan
penggunanya terkoneksi. Generasi saat ini ingin selalu terkoneksi
B. Pembahasan
1. Media Sosial
Media sosial disingkat medsos telah menjadi bagian dalam
perilaku keseharian sebagian masyarakat. Apa yang dimaksud
dengan media sosial itu? Di antara pembaca pastilah memiliki
akun media sosial. Melalui media sosial kita dapat berinteraksi
dengan orang lain, memperoleh informasi, memberikan feedback
atas informasi yang kita baca pada akun kita, men-share informasi
atau dokumen, men-download informasi yang menurut kita perlu
untuk kita simpan, dan sebagainya. Menurut Njoroge,2 dikatakan
bahwa media sosial merupakan istilah yang tidak memiliki definisi
makna yang pasti. Namun, media sosial mudah dipahami dengan
memisahkan antara sosial dan media. Media adalah instrumen
komunikasi seperti surat kabar atau radio, sehingga media sosial
adalah instrumen sosial komunikasi. Tentu saja ada perbedaan
antara media seperti surat kabar, radio, dan televisi (saya sebut
sebagai media reguler) dengan media sosial. Media reguler lebih
sebagai satu arah dalam berkomunikasi. Ketika kita mendengar
radio, membaca surat kabar, atau melihat tayangan televisi,
maka kita hanya sebagai penerima pesan, tidak dapat melakukan
feedback secara langsung. Namun pada media sosial, sebagai
contoh Facebook, pengguna dapat memberikan feedback langsung
atas pesan yang dibaca. Feedback sederhana misalnya memberikan
apresiasi “like” atau “dislike”, menyampaikan komentar, atau
bahkan menambahkan informasi yang kita miliki. Media sosial
3
David L. King, “Landscape of Social Media for Libraries”, Library
Technology Reports, 51 (1), 2015, hlm. 10-15, https://search.proquest.com/docv
iew/1646465094?accountid=13771.
4
Nick Canty, “Social Media in Libraries: It’s Like Complicated”, 2012.
5
Andy Burkhardt, “Sosial Media: a Guide for College and University
Libraries”, College and Research Libraries News, Vol. 71, No. 1, Januari 2010,
hlm. 10-24.
6
Anitya Putri Larasati, “Pemanfaatan Facebook Perpustakaan: Studi
Deskriptif Pemanfaatan Jejaring Sosial (Facebook) di Kalangan Anggota
Facebook Perpustakaan Kabupaten Sidoarjo”, Libri-Net, Vol. 2, No. 2, 2013,
http://journal.unair.ac.id/table_of_content_136_volume2 _ nomor2.html.
7
Ibid.
8
Ibid.
Masalah dan Solusinya”, Libraria: Jurnal Perpustakaan, Vol. 4, No. 1, Juni 2016,
hlm. 207-222.
10
Ibid.
11
Gary Collins dan Anabel Quan-Haase, “Social Media and Academic
Libraries: Current Trends and Future Challenges”, Proc. Am. Soc. Info. Sci. Tech.,
Vol. 49, No. 1, 2012, hlm. 1-4.
C. Simpulan
Hasil kajian menunjukkan bahwa Perpustakaan ISIPOL
merupakan perpustakaan yang paling sering menggunakan
Facebook, diikuti Perpustakaan Fakultas Pertanian dan
Perpustakaan Fakultas Geografi. Data dokumentasi pada
halaman Facebook perpustakaan menunjukkan penggunaannya
untuk berbagai keperluan, yakni untuk mempromosikan koleksi
perpustakaan, mempromosikan kegiatan atau layanan perpustakaan,
mengunggah foto/gambar kegiatan yang telah dilakukan
perpustakaan, mengembangkan jasa layanan sirkulasi terutama
untuk perpanjangan peminjaman buku, menginformasikan
kegiatan internal perpustakaan, mempromosikan kegiatan dari
perpustakaan lain, menginformasikan berbagai hal yang penting
bagi pengguna, dan menyapa penggunanya.
Penggunaan Facebook menunjukkan aktivitas dan intensitas
yang berbeda-beda. Penggunaan media sosial di perpustakaan
memiliki banyak manfaat bagi perpustakaan. Perpustakaan perlu
lebih memaksimalkan penggunaan berbagai media sosial untuk
dapat berinteraksi lebih intens dengan penggunanya. Belum
dimanfaatkan atau belum maksimal dalam pemanfaatannya media
sosial untuk layanan perpustakaan, barangkali lebih karena alasan
belum adanya sumberdaya manusia (pustakawan) yang memang
ditugaskan untuk mengelola Facebook perpustakaan. Namun, hal
ini perlu kajian yang lebih mendalam.
Keterbatasan kajian bahasan sederhana mengenai
penggunaan Facebook di perpustakaan adalah masih terbatas pada
sebagian perpustakaan di lingkungan Universitas Gadjah Mada dan
hanya mencermati kegiatan posting yang dilakukan perpustakaan
melalui Facebook. Kajian selanjutnya perlu lebih dikembangkan
DAFTAR PUSTAKA