Professional Documents
Culture Documents
Kabupaten Kediri
*)Korespondensi:
fitaloka.amelia.kusuma-2019@vokasi.unair.ac.id
Abstract
The public library is a public service that has the function and purpose of a developer of knowledge. Libraries
have services and facilities aimed at increasing user literacy. Therefore, people need to understand the potential of
libraries that can improve the quality of public knowledge. But in fact, the existence of the library is getting dimmer,
resulting in the public's interest in the use of the library decreasing. Because now people prefer to use social media
in the form of search engines to access the desired information. Through this phenomenon, libraries need to restore
their image and existence in the community, to attract public interest to reuse the library. There needs to be a form of
promotion to identify and improve the image of the library. The form of promotion that is possible to do is promotion
using social media. Because social media is a medium that is close to today's society. Social media that can be used
as a promotional media is Instagram. Because Instagram provides simple features, the information provided is solid
and clear. This study aims to apply library promotion activities at the Mastrip Public Library, Kediri Regency as a
form of approach to the community. Data collection techniques were carried out by collecting primary data and
collecting secondary data. This study describes 4 stages in the process of implementing promotional activities for the
Public Library Mastrip Kediri Regency which consists of planning, organizing, implementing, as well as monitoring
and evaluating. With the promotion activities at the Mastrip Public Library, Kediri Regency, it is easier to introduce
the library to a wider audience. Instagram is an effective media used for the library promotion process, with features
that support the rapid and consistent dissemination of information.
Abstrak
Perpustakaan umum merupakan layanan publik yang memiliki fungsi dan tujuan sebagai pengembang ilmu
pengetahuan. Perpustakaan memiliki layanan serta fasilitas yang ditujukan sebagai peningkatan literasi pengguna.
Maka dari itu masyarakat perlu memahami potensi perpustakaan yang dapat meningkatkan kualitas pengetahuan
masyarakat. Namun nyatanya eksistensi perpustakaan kian redup, sehingga mengakibatkan minat masyarakat akan
pemanfaatan perpustakaan menurun. Sebab kini masyarakat lebih memilih untuk memanfaatkan media sosial berupa
mesin pencari dalam mengakses informasi yang dikehendaki. Melalui fenomena tersebut perpustakaan perlu
mengembalikan citra dan eksistensinya di tengah masyarakat, guna menarik minat masyarakat untuk memanfaatkan
kembali perpustakaan. Perlu adanya bentuk promosi sebagai upaya pengenalan dan peningkatan citra perpustakaan.
Bentuk promosi yang memungkinkan untuk dilakukan adalah promosi menggunakan media sosial. Sebab media sosial
adalah media yang dekat dengan masyarakat saat ini. Media sosial yang dapat dimanfaatkan sebagai media promosi
adalah Instagram. Sebab Instagram menyediakan fitur yang sederhana kemudian informasi yang disediakan padat dan
jelas. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengaplikasikan kegiatan promosi perpustakaan di Perpustakaan Umum
Mastrip Kabupaten Kediri sebagai bentuk pendekatan kepada masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan pengumpulan data primer serta pengumpulan data sekunder Penelitian ini menguraikan 4 tahap dalam
proses pelaksanaan kegiatan promosi Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri yang terdiri dari
perencanaan,pengorganisasian,pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi. Dengan adanya kegiatan promosi di
Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri, pengenalan perpustakaan secara meluas lebih ringan dilakukan.
Instagram menjadi media yang efektif digunakan untuk proses promosi perpustakaan, dengan fitur yang mendukung
penyebaran informasi secara cepat serta konsisten.
1. Pendahuluan
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang didirikan oleh pemerintah daerah atau pemerintah
pusat dan dalam penyelenggaraannya dibiayai oleh dana umum baik dari pemerintahan atau dari
bantuan perusahaan maupun perseorangan (Faisal & Rohmiyati, 2017). Dari pernyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh pemerintah
daerah sebagai penunjang kebutuhan informasi di masyarakat sekitar daerah. Perpustakaan umum
merupakan penyumbang keilmuan bagi masyarakat yang menyediakan informasi dari berbagai
subjek. Perpustakaan menyesuaikan ketersediaan informasinya dengan kebutuhan penggunanya, maka
dari itu perpustakaan perlu menyesuaikan karakteristik masyarakat. Di tengah masyarakat yang saat
ini dekat dengan teknologi, perpustakaan umum hendaknya mengikuti arus masyarakat dengan
menerapkan media sosial pada salah satu elemen perpustakaan.
Banyak potensi yang dimiliki oleh perpustakaan umum, hendaknya masyarakat perlu memahami
pentingnya memanfaatkan perpustakaan menjadi sumber informasi utama. Sebab dengan perilaku
masyarakat aktif memanfaatkan perpustakaan, akan membentuk karakter masyarakat yang
berpengetahuan luas dan ilmu pengetahuan yang lebih terarah. Seiring dengan hal tersebut perlunya
mendekatkan diri ke masyarakat serta memperkenalkan kehadiran perpustakaan kepada masyarakat
dirasa sangat penting. Selaras dengan pemikiran Fatimah (2018) mengenai manfaat penggunaan
perpustakaan bagi masyarakat yaitu melatih keterampilan dalam mengumpulkan sebuah informasi,
mempercepat penguasaan teknik membaca, membantu dalam meningkatkan perkembangan ilmu
pengetahuan serta masyarakat dapat memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah.
Berdasarkan potensi yang dimiliki perpustakaan besar dalam sumbangsihnya pencerdasan masyarakat
maka kehadiran perpustakaan tinggi urgensinya untuk aktif dimanfaatkan oleh masyarakat.
Tergesernya eksistensi perpustakaan oleh media sosial berupa mesin pencarian membuat
masyarakat lebih memilih mesin pencari dalam mengakses informasi. Namun tanpa masyarakat sadari
penggunaan mesin pencari dapat menimbulkan masalah jika tidak tepat guna, lain halnya dengan
perpustakaan yang dapat masyarakat manfaatkan dengan tepat sesuai kebutuhan masyarakat. Melalui
hal tersebut disinilah perpustakaan berperan dalam peningkatan eksistensinya di tengah masyarakat,
sebagai bentuk persaingan dalam pemenuhan informasi masyarakat. Perpustakaan harus cepat
menyesuaikan dengan lingkungan dan memahami betul pergerakan masyarakat dalam akses
informasinya. Agar perpustakaan tidak redup dalam benak masyarakat dan tetap dimanfaatkan secara
aktif guna proses pembelajaran yang lebih efektif dan tepat guna.
Permasalahan ini juga terjadi pada Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri, dimana
eksistensi perpustakaan redup di tengah masyarakat Kabupaten Kediri. Berdasarkan data yang dimiliki
Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri jumlah pengunjung perpustakaan dalam kurun waktu
satu tahun hanya mencapai 2.000 pengunjung. Jumlah ini sangat jauh dari jumlah penduduk Kabupaten
Kediri, menurut data Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri memiliki penduduk sebanyak 1.567 juta
jiwa. Berdasarkan permasalah yang terjadi mengenai kurangnya eksistensi Perpustakaan Umum
Mastrip Kabupaten Kediri di tengah masyarakat, perpustakaan perlu segera mengambil tindakan untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Dengan adanya media sosial yang berdampak pada tergesernya
eksistensi perpustakaan sebagai tempat pencarian informasi, respon masyarakat terhadap dampak baik
dari perpustakaan kian jarang terdengar di bicarakan masyarakat. Citra baik perpustakaan dapat di
bangun kembali di tengah masyarakat, dengan cara mendekatkan diri kepada masyarakat. Atau
memperkenalkan diri di tengah masyarakat untuk meningkatkan daya tarik atau minat masyarakat akan
memanfaatkan perpustakaan. Salah satu cara strategis untuk mendekatkan diri di tengah masyarakat
adalah dengan melakukan kegiatan promosi.
Anwar Antanipal (2014) menjelaskan pentingnya promosi perpustakaan dalam tulisannya yang
berjudul “Promosi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat kunjung di Perpustakaan Umum Daerah
Kabupaten Barru”. Beliau menuturkan bahwa promosi penting dilakukan sebab memiliki banyak
benefit, diantaranya memberikan kesadaran kepada masyarakat akan keberadaan perpustakaan,
mendorong minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan, memberikan pengarahan kepada
masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan perpustakaan. Dari penjelasan tersebut
menunjukkan pentingnya lembaga perpustakaan melakukan promosi selain untuk memperkenalkan
promosi juga mengarahkan pola pikir masyarakat untuk tertarik memanfaatkan sebuah produk yang
dipromosikan. Dibalik manfaat promosi perpustakaan tersebut perpustakaan juga harus memiliki cara
yang efektif agar promosi yang dilakukan tepat sasaran. Cara paling efektif adalah dengan mengikuti
gaya masyarakat. Masyarakat saat ini identik dengan ponsel pintar dan sosial media dalam
kesehariannya. Keduanya dapat dijadikan sebagai media promosi perpustakaan, dengan mengikuti
gaya masyarakat maka pendekatan akan mudah dilakukan.
Media sosial yang sering menjadi perbincangan publik adalah media Instagram, official blog
Instagram mengumumkan bahwa penggunanya mencapai 2 miliar pada awal tahun 2022. Hal ini
menunjukkan antusiasme pengguna teknologi informasi dalam memanfaatkan media sosial instagram.
Instagram memiliki banyak fitur di dalamnya, hanya dengan satu aplikasi penggunanya dapat
menemukan banyak informasi dan dapat melakukan banyak kegiatan. Tak jarang sosial media ini
dijadikan sebagai media promosi, baik promosi produk perusahaan atau promosi lembaga/instansi.
Salah satu contohnya adalah promosi perpustakaan melalui media sosial instagram yang telah
dilakukan oleh Perpustakaan Universitas Kristen Petra sejak 2019 menurut pengalaman perpustakaan
tersebut instagram membawa dampak baik pada peningkatan jumlah kunjungan perpustakaan, serta
mempermudah perpustakaan dalam menyebarkan informasi kepada seluruh civitas akademika
(Singgih, 2019). Fakta tersebut menunjukan media sosial instagram layak dijadikan sebagai media
promosi. Begitupula Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri yang dapat memanfaatkan
instagram sebagai media promosinya.
2. Landasan Teori
2.1 Promosi perpustakaan
Afriani (2012) mengungkapkan promosi perpustakaan adalah memiliki tujuan untuk
menaikkan citra dari sebuah lembaga perpustakaan guna memperbesar volume penggunaan
perpustakaan. Dilakukan dengan cara membangun kesadaran masyarakat bahwa perpustakaan
memiliki dampak baik bagi penanaman keilmuan. Perpustakaan merupakan lembaga yang
menyediakan literatur untuk dimanfaatkan sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan selain
sekolah formal. Literatur tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapa saja dan tanpa di pungut biaya,
sebab perpustakaan merupakan organisasi nirlaba, yang khusus ditujukan untuk membangun
kecerdasan masyarakat.
Promosi perpustakaan memiliki peran yang besar dalam peningkatan minat kunjung
perpustakaan, membangun citra sebuah lembaga akan menggiring sasaran promosi untuk
memanfaatkan lembaga tersebut. Perpustakaan perlu memperkenalkan diri sebagai lembaga yang
turut serta beriringan dengan masyarakat untuk memfasilitasi kegiatan belajar atau mengajar tanpa
mengenal batasan usia. Sehingga masyarakat paham akan keberadaan perpustakaan, kegiatan apa
yang dapat masyarakat lakukan, benefit apa yang didapatkan ketika mengunjungi perpustakaan.
Masyarakat perlu adanya penyadaran mengenai hal tersebut, hal ini merupakan peran
perpustakaan dalam aktif berkegiatan promosi untuk membangun kesadaran masyarakat (Mumek,
2021).
Pemaparan tersebut menunjukkan pentingnya promosi diterapkan di perpustakaan. Selain
sebagai media pengenalan kepada masyarakat, promosi perpustakaan juga memberikan dampak
yang besar akan keterlibatan aktif masyarakat pada perpustakaan. Promosi perpustakaan sebagai
solusi dari masalah yang terjadi pada perpustakaan utamanya masalah minimnya jumlah kunjung
masyarakat, serta kurangnya eksistensi perpustakaan di tengah masyarakat.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan membuat media sosial instagram sebagai media promosi di
Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
pengumpulan data primer serta pengumpulan data sekunder. Menurut Umi Narimawati (2008:98) data
primer adalah data yang didapatkan melalui narasumber yang dijadikan objek penelitian sebagai sarana
mendapatkan data atau informasi. Sedangkan Sugiyono (2008:402) mengungkapkan bahwa data
sekunder adalah data yang dapat diambil melalui dokumen atau jurnal untuk mendukung data primer.
Pada penelitian ini data primer didapatkan penulis melalui observasi dan wawancara secara langsung
dengan Kasi Perpustakaan Umum Mastrip Kabupaten Kediri. Observasi adalah kegiatan
mengumpulkan data berdasarkan fakta lapangan melalui pengamatan yang dapat melahirkan deskripsi
dari hasil pengamatan (Hasanah, 2017). Sedangkan wawancara adalah melakukan kegiatan menggali
informasi dari responden dengan tujuan mendalami subjek penelitian (Nina Siti, 2002). Sedangkan
untuk data sekunder penulis dapatkan melalui jurnal, website, serta laporan data pengunjung
perpustakaan.
4.2 Hasil yang di dapatkan dari penerapan promosi melalui instagram di Perpustakaan
Umum Mastrip Kabupaten Kediri
Dalam kurun waktu 3 bulan penerapan promosi perpustakaan, hasil yang didapatkan oleh
perpustakaan untuk menarik minat pengguna cukup memuaskan. Dilihat dari insight yang di
dapatkan pada akun instagram perpustakaan sendiri atau konten yang dimiliki, pengguna aktif
melakukan komunikasi secara online pada admin official account instagram Perpustakaan Umum
Mastrip Kabupaten Kediri. Pengikut akun perpustakaan lebih sering berinteraksi melalui kolom
komentar. Berikut adalah interaksi yang dilakukan oleh pengikut akun instagram perpustakaan
dengan admin perpustakaan:
5. Kesimpulan
Berdasarkan proses yang telah penulis jabarkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa proses
pengaplikasian promosi perpustakaan melalui Instagram yang dilakukan pada tanggal 14 Februari
2022 hingga 14 Juni 2022 membawa dampak baik akan peningkatan eksistensi perpustakaan dalam
masyarakat Kabupaten Kediri. Karena sebelumnya proses promosi tidak berjalan secara maksimal,
maka kegiatan yang ditawarkan oleh peneliti dapat menunjang proses promosi perpustakaan. Promosi
ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan sebab perpustakaan perlu memaksimalkan pelayanannya
dengan mendekatkan diri kepada pengguna. Dengan mendekatkan diri kepada pengguna dan
memperkenalkan dirinya, perpustakaan dapat dipertimbangkan eksistensinya dan dapat menarik minat
masyarakat dalam berkunjung serta memanfaatkan perpustakaan sebagai kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini menunjukkan bahwa instagram merupakan media yang relevan digunakan sebagai media
promosi, termasuk promosi perpustakaan. Instagram memiliki banyak kelebihan yang mendukung
proses promosi agar informasi dapat menyebar secara cepat serta konsisten. Instagram juga merupakan
aplikasi tidak berbayar yang dapat digunakan oleh perseorangan maupun instansi atau lembaga.
Kondisi ini membawa dampak baik bagi promosi perpustakaan untuk dapat meningkatkan
eksistensinya di tengah masyarakat.
Daftar Pustaka
Afriani, N. (2012). “Peranan Promosi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan
Umum Kota Solok”. Ilmu Informasi Perpustakaan Dan Kearsipan, vol. 1, no. 1, pp. 9–16.
Antanipal, A. (2014). “Promosi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat kunjung di Perpustakaan Umum
Daerah Kabupaten Barru”. Jurnal Manajemen Perpustakaan Sekolah, vol. 1, no. 2, pp. 90.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kediri. (2022, Januari 21). Hasil Sensus Penduduk Kabupaten Kediri
2000-2022 [kedirikab.bps.go.id].
Diakses dari https://kedirikab.bps.go.id/indicator/12/144/1/hasil-sensus-penduduk-kabupaten
kediri-per-kecamatan.html
Dwirinanti, R. A. (2021). “People is on Social Media: Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Promosi
Perpustakaan”. Tibanndaru: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, vol. 5, no. 2, pp. 20.
Faisal, I. A. (2017), “Analisis Pemanfaatan Media Instagram Sebagai Media Promosi Perpustakaan
Provinsi Jawa Tengah”. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Inovasi, vol. 6, no 4,
pp. 10.
Fatimah. (2018). “Perpustakaan, Manfaat, Kelebihan Dan Kekurangan”. Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu
Informasi dan Perpustakaan, vol. 02, no 6, pp. 30–35.
Hasanah, H. (2017). “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif
Ilmu-ilmu Sosial)”. At-Taqaddum, vol. 8, no. 1, pp. 21.
Maretno, S. (2021). “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Promosi Perpustakaan”. Baitul ’Ulum:
Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, vol. 5, no. 1, pp. 58–71.
Mumek, F. (2021). “Peranan Promosi Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Kunjung di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kota Manado". Acta Diurna Komunikasi, vol. 3, no.2, pp. 1–10.
Narimawati, Umi, 2008, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif:Teori dan Aplikasi, Agung Media,
Bandung.
Nina, S. (2002). “Metode dan Teknik Wawancara. Journal of Direktorat Pengembangan Kemahasiswaan”,
vol. 2, no. 4. pp. 1–2.
Prabowo, A. (2019). “Mediatisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Di Yogyakarta Pada Instagram Dalam
Promosi Kepada Masyarakat”. Journal of Information and Library Studies, vol. 2, no. 2, pp. 171-
188
Singgih, M. (2019). “Efektivitas Penggunaan Instagram Sebagai Media Promosi Perpustakaan Universitas
Kristen Petra”. Agora, vol. 7, no.2, pp. 1-5.
Wahyuningtyas, J. H. (2019).” Dampak Media Sosial Instagram @ Jaklib _ Cikini Sebagai Media Promosi
Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Dki Jakarta Cikini”. Jurnal Ilmu Perpustakaan, vol. 6, no.
1, pp. 351–360.