Professional Documents
Culture Documents
Jl. Dr. AK Gani No. 01, Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, 39119
e-mail: 1rahmatiswanto@iaincurup.ac.id, 2jurianto@iaincurup.ac.id
Abstract
Open education resources (OER) are an interesting and diverse source of information that is easily accessible. For
the Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup library, the OER is an alternative service to meet visitors' needs
through resources offered are so diverse that it needs adjustment and development. This study was conducted to find
out development an effective OER management model to meet IAIN Curup library users' needs. This research used
a combination of qualitative and quantitative research types. This study used a research and development method,
adoption of the Borg and Gall model. Results showed that the OER management model was selected and developed
by testing users' and experts' needs and opinions following the IAIN. OER management model comprised four
stages. Stage 1 planning, consisting of steps needs analysis, identification, and verification or preparation. Stage 2
of organizing namely processing activities. Stage 3 actualizing, which consisted of steps service, and promotion.
Stage 4 was evaluation. The (OER) management model application was useful. The IAIN Library's OER
application could be accessed via a browser at the address http://oer.iaincurup.ac.id; with this open-source platform,
and each library could add specific features such as search features, usage statistics, and others. The study concludes
that the development of an OER management model for the IAIN Library Curup is still essential so that
effectiveness of library services is following the conditions of the community's needs.
Abstrak
Open Educational Resources (OER) adalah sumber informasi yang menarik, bervariasi dan mudah diakses.
Bagi Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup, OER adalah alternatif pelayanan yang
dapat memenuhi kebutuhan pemustaka dengan penawaran beragam sehingga perlu adanya
penyesuaian dan pengembangan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan model
pengelolaan OER yang efektif untuk memenuhi kebutuhan pemustaka Perpustakaan IAIN Curup.
Penelitian ini menggunakan gabungan jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif. Metode yang digunakan
adalah penelitian pengembangan yang merupakan adopsi dari model Borg dan Gall. Hasil yang
diperoleh adalah model manajemen OER dipilih dan dikembangkan melalui uji kebutuhan, pendapat
pemustaka, dan para ahli IAIN Curup. Model manajemen OER terdiri dari 4 tahapan. Tahap 1
perencanaan, terdiri dari langkah analisis kebutuhan, identifikasi, dan verifikasi atau persiapan. Tahap 2
pengorganisasian yaitu kegiatan pengolahan. Tahap 3 actualizing terdiri dari langkah layanan dan
promosi. Tahap 4 ialah evaluasi. Penerapan model manajemen OER Perpustakaan IAIN Curup yang
telah dikembangkan bernilai efektif. Aplikasi OER Perpustakaan IAIN Curup dapat diakses melalui
website di alamat http://oer.iaincurup.ac.id melalui platform open source, dan setiap perpustakaan bisa
menambahkan fitur tertentu, seperti fitur pencarian, statistik pemakaian, dan lain-lain. Kesimpulan
penelitian adalah pengembangan model manajemen OER bagi Perpustakaan IAIN Curup masih perlu
dilakukan agar efektivitas layanan perpustakaan sesuai kebutuhan pemustaka.
doi: http://dx.doi.org/10.24198/jkip.v8i2.25696
© 2020 Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan. This is an open access article under the CC BY-SA license
Website: http://jurnal.unpad.ac.id/jkip
172 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 173
berperan besar dalam proses (Setiawan & Ismurjanti, 2018). Pada masa
mengorganisasi dan memanajemeni digitalisasi sekarang, alat komunikasi pun
sumber informasi. Pustakawan mengolah ikut berkembang dan lebih canggih. Hal
informasi dari berbagai sumber kemudian ini sebagai strategi jurnal elektronik dalam
dilayankan kembali pada masyarakat mengomunikasikan penulis dan pembaca
pemustaka yang membutuhkannya. (pemustaka) (Wibowo, 2019).
Dengan demikian, banyak usaha yang Gerakan akses terbuka (open access)
sudah dilakukan pustakawan agar tujuan dilihat bukan semata-mata sebagai
perpustakaan dapat memberikan fungsi gerakan menggunakan teknologi, gerakan
secara maksimal bagi masyarakat sistem informasi, atau gerakan sistem
pemustaka (Kristyanto, 2019). manajemen. Open access adalah sebuah
Seyogyanya, pustakawan merupakan gerakan kemanusiaan dan memihak
partner peneliti dalam melakukan kepada kebaikan sebagai kekuatan dasar
penelitian. Seorang pustakawan harus dari nilai kemanusiaan (Irawan et al.,
melek teknologi informasi dalam 2018). Maka, perpustakaan dituntut untuk
memenuhi kebutuhan informasi saat tetap bertahan dengan kemampuan untuk
pembuatan proposal dan naskah ilmiah menyesuaikan diri sesuai perkembangan
(Riyanto, Marlina, & Triasih, 2019). teknologi. Perpustakaan dalam hal ini
Berdasarkan sebuah penelitian mengenai harus siap dalam menyerap perubahan
pemenuhan kebutuhan pemustaka, secara dramatis serta memiliki usaha
tergambar bahwa tingkat pelayanan untuk mengembangkan perpustakaan
perpustakaan masih rendah. Hal ini dalam menghadapi permasalahan
sebagaimana ditunjukkan statistik (Mulyadi, Zulkarnain, & Laugu, 2019).
kunjungan mahasiswa IAIN Curup Untuk itu, perpustakaan dapat
dengan skor tingkat kunjungan memberikan solusi dalam memenuhi
mahasiswa (3.24%) dan tingkat kebutuhan sumber daya informasi yang
peminjaman koleksi (38.9%). Maka mendukung perkuliahan melalui
perpustakaan harus mengembangkan pemberian akses beberapa koleksi digital.
sumber informasi yang lebih menarik Adapun perpustakaan dalam
berbentuk digital (Srirahayu, 2019). mendapatkan koleksi melalui pembelian
Kita melakukan komunikasi era secara berlangganan dan kerja sama
digital melalui bentuk komunikasi email, dengan tenaga pengajar dalam
telepon, dan media sosial. Media sosial membangun database aplikasi yang
hadir dengan tampilan yang beragam dan mencukupkan kebutuhan secara bertahap.
dapat digunakan secara maksimal demi Perpustakaan sebagai lembaga informasi
meningkatkan perkembangan riset. maka dituntut secara cepat memiliki
Jaringan antar negara, budaya, maupun koleksi digital yang dapat diakses
antar usia dapat dibentuk melalui media pemustaka. Salah satu perpustakaan
sosial (Irawan et al., 2017). Dengan perguruan tinggi yang menerapkan
demikian, pemustaka menghendaki koleksi digital yakni Perpustakaan IAIN
bentuk informasi yang akses informasinya Curup.
berbentuk digital melalui internet. Perpustakaan IAIN Curup saat ini
Perpustakaan kemudian menyediakan sudah mulai memberikan layanan koleksi
layanan seperti Open Educational Resources digital karya institusi atau berlangganan
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
174 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
database tertentu. Akan tetapi hal ini tujuannya bersifat ilmiah bukan
dirasakan belum cukup untuk komersial. Selain itu, banyak
meningkatkan pemenuhan kebutuhan penelitian yang dibiayai oleh
sumber daya informasi bagi sivitas pemeritah terutama dalam proyek
akademika. Pemustaka memiliki hibah penelitian seharusnya dapat
kebutuhan sumber belajar yang semakin dipastikan telah disebarluskan melalui
luas mulai dari buku, makalah, dan internet tanpa adanya batasan
sumber bentuk elektronik atau tertentu” (Asmad et al., 2018).
komputerisasi. Senada dengan pernyataan Penelitian merupakan hasil dari
Akbar and Noviani (2019) bahwa pendidikan. Kemajuan teknologi
teknologi di dunia akademik membantu membantu menyebarluaskan penelitian ke
memecahkan masalah sesuai metode atau masyarakat untuk diakses secara terbuka.
alat teknologi yang digunakan. Indonesia dengan negara lain pun sedang
Pendidikan secara luas dipandang mencoba membagikan pengetahuan yang
sebagai sarana penting untuk mengatasi diperoleh melalui teknologi sehingga
masalah nasional dan internasional, pemustaka dari luar negara dapat
seperti ekstremisme politik atau agama, mengaksesnya. Selain penelitian, proses
kemiskinan, dan kelaparan. Jika negara belajar dalam pendidikan pun sekarang
berkembang ingin bersaing dengan negara mulai dipraktikkan beberapa perguruan
barat, maka negara berkembang tinggi. Universitas Terbuka (UT) telah
hendaknya melakukan perubahan berpikir menerapkan OER cukup baik walau masih
mengenai nilai dan kebutuhan pendidikan terbatas dalam bahasa. Sistem OER
untuk lebih baik. Salah satu prosesnya menampilkan bahasa Inggris dan bahasa
ialah pengembangan sumber informasi Indonesia untuk komunikasi pemustaka.
terbuka agar dapat dicapai masyarakat Namun sebagian besar pemustaka yakni
dengan lebih mudah. dosen terbiasa memilih pengaturan bahasa
Masyarakat yang beragam Indonesia.
memberikan peluang dalam pelaksanaan Berdasarkan hasil penelitian
media OER. Prinsip desain awal yang Muganda, Samzugi, and Mallinson (2016)
lebih baik untuk memungkinkan mengenai penerapan OER di African Open
pemustaka menggunakan OER Distance and eLearning (ODeL) masih
pemustakaan sesuai konteks lingkungan memiliki kendala pada staf. Staf belum
yang berbeda (Richer & McPherson, 2012). memiliki keahlian, kompetensi dalam
Indonesia sebagai salah satu negara mengkreasikan, mengintegrasikan, dan
berkembang mencoba meningkatkan menggunakan OER. Maka, lembaga dalam
pendidikan melalui teknologi yang mengembangkan OER membuat panduan
mumpuni. Walaupun demikian, kondisi penggunaan OER bagi staf sesuai
Indonesia pun tidak jauh berbeda dengan kebijakan lembaga. Pada perkembangan
negara lain yang masih mencoba terakhir, OER telah dilakukan dan
mengembangkan dan meningkatkan dikembangkan banyak lembaga dunia.
pendidikan di masyarakatnya, misalnya Mtebe and Raisamo (2014) menambahkan
penelitian hasil anak bangsa. bahwa OER dikenalkan United Nations
“Secara global kebebasan akses Educational, Scientific and Cultural
informasi sangat dilegalkan jika Organization (UNESCO) pada Forum on the
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 175
Impact of Open Courseware for Higher teks, elektronik, atau digital. Media OER
Education in Developing Countries 2002 di memiliki sumber daya terbuka yang
Perancis. Forum ini membantu memenuhi diproduksi untuk dapat dibagikan dalam
sumber daya informasi pada negara format digital dan dicetak. Maka, beberapa
berkembang melalui OER, misalnya negara berkembang masih memiliki
Organization for Economic Co-operation kendala bandwidth dan konektivitas.
and Development (OECD), the William and Sistem OER yang terencana diharapkan
Flora Hewlett Foundation, the dapat meningkatkan persentase sumber
Commonwealth of Learning (COL), dan daya agar relevan dengan pendidikan
UNESCO. tinggi di negara tersebut.
Sesuai rujukan ini, UNESCO dan Bidang pendidikan yang dibangun
beberapa organisasi telah setiap profesi, disiplin akademis, dan
mengembangkan pendidikan OER melalui masyarakat pada umumnya menggunakan
dukungan sumber informasi berupa penelitian untuk mengembangkan
pelatihan, modul pelatihan, video pengetahuan. Penelitian menghasilkan
pembelajaran, simulasi pengerjaan tugas, informasi dan pengetahuan baru. Maka,
dan buku ajar elektronik. Hal ini dalam bidang pendidikan,
menandakan bahwa perkembangan OER “Peserta didik dan guru harus
khususnya wilayah Asia dapat memiliki akses teknologi digital di
digolongkan dari negara yang masih tahap dalam lingkungan lembaga
penerapan, contohnya negara Indonesia, pendidikan. Adanya materi yang
Malaysia, dan Filipina, sedangkan negara berkualitas dan bermanfaat bagi guru
mapan, seperti di Jepang, Hongkong dan dan peserta didik. Guru harus
Cina. Indonesia sendiri OER masih dalam memiliki pengetahuan dan
tahap berkembang, di mana pandangan keterampilan dalam menggunakan
dan penguasaan para akademik dan media pembelajaran digital untuk
profesional masih sebatas kebijakan. membantu siswa agar mencapai
Universitas Terbuka sebagai salah satu standar akademik dan
penggerak OER di kawasan Asia dan juga mengembangkan potensinya” (Akbar
di dunia perlu untuk menerapkan konsep & Noviani, 2019).
OER dalam pelaksanaan pendidikan jarak Mahasiswa dan dosen di perguruan
jauhnya (Abeywardena & Gajaraj, 2012). tinggi harus memiliki pengetahuan dalam
Sistem OER tidak identik dengan menggunakan fasilitas teknologi
pembelajaran daring. Konten yang pendidikan. Salah satunya ialah Massive
dilisensikan secara terbuka dapat Open Online Courses (MOOCs) yang terdiri
diproduksi berbagai media, di antaranya dari pelajaran yang dapat diakses secara
teks berbasis kertas, video, audio, dan bebas terutama peserta didik di internet.
multimedia berbasis komputer. Muganda Sebagian besar peserta didik tidak
et al. (2016) pun menjelaskan bahwa jenis mengikuti kursus ini secara penuh, hanya
OER di African Open Distance and eLearning berpartisipasi sesuai kebutuhan dan
(ODeL) berupa buku teks atau diktat preferensi pribadi. Lembaga MOOCs telah
kuliah, tutorial, hasil kerja kelompok, dan tumbuh dari gerakan pembelajaran online
bentuk lainnya. Koleksi pembelajaran dan mulai menggunakan lisensi tertutup.
menggunakan OER dapat bersumber dari Lembaga ini berbeda dengan lembaga
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
176 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
lainnya yang biasanya kegiatan mencari pertama kali diadopsi di Forum 2002
laba. Lembaga MOOCs memiliki modal UNESCO tentang dampak Open
usaha yang didukung dan ditandai fokus Courseware untuk pendidikan tinggi di
lembaga dalam mentransmisikan negara Berkembang. Organisasi
pengetahuan, misalnya kuliah melalui internasional, pemerintah regional,
video daripada interaksi. Lembaga pemerintah nasional telah mengeksplorasi
MOOCs menekankan konektivitas dan dan dalam kesempatan tertentu
mengandalkan penemuan, diskusi, dan mendorong penciptaan dan pelayanan
penciptaan pengetahuan bersama di OER. Beberapa organisasi, di antaranya
antara para peserta sehingga lembaga ini perpustakaan dan badan penelitian,
menggunakan konten yang memiliki seperti Creative Commons, telah terlibat
lisensi terbuka yakni dapat diakses secara dalam upaya advokasi untuk
bebas di internet (McGreal, 2013). memengaruhi kebijakan di seluruh dunia.
Adji (2014) dalam penelitiannya Salah satu model penyediaan sumber
mengatakan bahwa, panduan daring daya informasi adalah sumber
sebagai salah satu bantuan proses belajar pembelajaran terbuka, atau dikenal Open
yang digunakan UT pada mahasiswanya. Educational Resources (OER). Model ini
Hal ini bertujuan menyampaikan berbagai sudah digunakan dalam proses
informasi mengenai pelayanan OER. Suatu pembelajaran di UT dan ternyata
data didapatkan dari hasil aktivitas membutuhkan suatu manajemen dan
diskusi dan pelaksanakan tugas tutorial pengaturan tersendiri. Perpustakaan
oleh mahasiswa menggunakan indikator perguruan sendiri berfungsi sebagai media
pemanfaatan OER. Hasil penelitian ini pengembang OER untuk dapat digunakan
menyatakan bahwa, pertama, para pemustaka. Indrajit (2018) pun
pembelajaran menggunakan OER sesuai berpendapat bahwa perpustakaan
teori belajar connectivism. Kedua, tutor mempunyai tugas penting dalam sistem
menunjukkan OER pada mahasiswa OER di dunia. Perpustakaan menyediakan
melalui Rancangan Aktivitas Tutorial sumber informasi dari pelbagai media
(RAT), Satuan Aktivitas Tutorial (SAT), yang dapat diakses mudah pemustaka.
dan materi tutorial daring. Ketiga, Sesuai temuan pra penelitian di
mahasiswa peserta tutorial daring yang Perpustakaan IAIN Curup, peneliti
menggunakan OER pada pelaksanaan memandang bahwa perlu diadakan
tugas tetapi tidak mengikuti proses diskusi penelitian mengenai model manajemen
memiliki persentase sejumlah 86% OER pada Perpustakaan IAIN Curup.
responden. Keempat, mahasiswa Maka penelitian ini bertujuan untuk
menggunakan OER digunakan untuk mengetahui model manajemen OER,
menjawab pertanyaan mengenai pengembangan model manajemen OER,
penjelasan konsep dan belum banyak dan efektivitas penerapan model
mahasiswa yang menggunakan OER manajemen OER.
untuk menyusun suatu pendapat.
IFLA (2019) menambahkan bahwa METODE PENELITIAN
OER bukanlah sistem terpusat, walaupun Penelitian ini menggunakan jenis
di dalamnya terdapat beberapa koordinasi penelitian yang menggabungkan
dan inisiatif yang berbeda. Istilah OER penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 177
Adapun jenis penelitian yang digunakan sebagai salah satu alat sumber data yang
ialah penelitian pengembangan. Sugiyono berkaitan dengan ilmu sosial dan sumber
(2016) mengatakan bahwa penelitian akses informasi, persepsi, atau pendapat
pengembangan adalah metode yang individu. Peneliti menggunakan angket
digunakan untuk mendapatkan produk mengenai kebutuhan literatur dan bentuk
tertentu dan pengalaman yang efektif. model manajemen OER yang
Adapun model penelitian dikembangkan. Maka peneliti
pengembangan yang digunakan dalam menyediakan banyak waktu dan upaya
penelitian ini adalah mengadopsi model dalam membuat angket agar lengkap dan
Borg dan Gall yang kemudian hanya sesuai pertanyaan penelitian.
melakukan uji coba satu kali. Sumber data Peneliti dalam penelitian ini juga
penelitian ini terbagi dua, yaitu sumber melaksanakan FGD dalam rangka
primer dan sumber sekunder. Sugiyono mengumpulkan data yang dibutuhkan.
(2016) menyatakan bahwa sumber primer Data yang diperoleh adalah kesimpulan
bersumber dari responden langsung sesuai dari beberapa pembahasan dalam FGD
masalah yang diteliti, misalnya yang kemudian melalui pencatatan hasil
wawancara. Selain itu, peneliti dalam diskusi data digunakan sesuai dengan
teknik pengumpulan data membuat dan kebutuhan. Adapun tes adalah
menyebarkan angket, melakukan Focus serangkaian rangsangan (verbal, tertulis,
Group Discussion (FGD), dan melakukan gambar, atau menggambar pertanyaan)
tes uji coba. Peneliti mewawancarai yang disiapkan untuk mengukur secara
responden yang terdiri dari pemustaka, kuantitatif atau perilaku dan tes
pustakawan, dan tenaga pengajar IAIN memberikan derajat atau peringkat
Curup kemudian mencatat data penelitian kepada penguji. Tes dapat berupa
yang dibutuhkan. Adapun populasi instrumen khusus. Uji coba pada
penelitian adalah masyarakat pemustaka penelitian ini dilakukan kepada kelompok
Perpustakaan IAIN Curup yang aktif kecil dan besar untuk menilai manajemen
berkisar 4000 pemustaka dan sampel yang OER.
digunakan untuk merespons dengan taraf Peneliti pun melakukan tahap analisis,
kesalahan 5% yaitu sejumlah 351 proses pengorganisasian fakta untuk dapat
responden. Kegiatan wawancara ditafsirkan. Proses analisis yang dilakukan
merupakan dialog yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan dua jenis analisis,
dengan responden untuk mendapatkan kualitatif dan kuantitatif. Analisis
sumber informasi yang bertanggung kualitatif adalah kegiatan yang
jawab. Wawancara sebagai pendekatan berhubungan dengan pengolahan data,
dalam menemukan fakta melalui tanya pembagian, dan pengelompokan data
jawab, misalnya peneliti mengajukan secara teratur. Peneliti dapat menafsirkan
beberapa pertanyaan yang diarahkan data, mengeluarkan dimensinya,
secara sistematis pada permasalahan. menentukan urgensi, dan menemukan
Peneliti melakukan wawancara untuk maksud lain yang bermanfaat. Pada
mengumpulkan pernyataan tentang pendapat lain, analisis kualitatif adalah
fenomena di lapangan, melalui sikap dan kegiatan penelitian dan penyusunan fakta-
wawancara. fakta yang ditemukan dari wawancara,
Selain itu, peneliti membuat angket secara sistematis sehingga memudahkan
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
178 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 179
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
180 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 181
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
182 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 183
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
184 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 185
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
186 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188 187
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup
188 R. Iswanto and Jurianto / Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan Vol. 8, No. 2 (Desember 2020) 171-188
Pengembangan model manajemen Open Educational Resources (OER) Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri
Curup